Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

OPTIMALISASI PENATAUSAHAAN SISTIM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH


KABUPATEN KATINGAN

Disusun Oleh :
YODIHEL, SE.,M.Si
NIP. 19710124199703 1 006
NDH : 037

PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR (PKA)


ANGKATAN II TAHUN 2021

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. AIS. Nasution No. 2 Telp. (0536) 3224965
PALANGKA RAYA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR
ANGKATAN 1

Judul : Pengintegrasian Sistem Pengendalian Pencapaian Kinerja


Sekretariat Ditjen Pendidikan Vokasi

Nama : Lismanto
NIP : 197004211990091002
Absensi : 12
Jabatan : Kasubbag Tata Usaha
Unit kerja : Setditjen Pendidikan Vokasi

Jakarta, 20 November 2020

Coach, Mentor,

Dra. Kokom Komala, S.Pd, M.Pd Dr. Henri Tambunan


NIP. 196304171985122001 NIP. 196811261994031001

Penguji/Narasumber,

Sunarto, S.Sos., M.Si


NIP. 196907281989031001

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, saya
dapat menyelesaikan tugas Laporan Aksi Perubahan yang merupakan tugas peserta
Pendidikan Kepemimpinan Administrator Angkatan II Tahun 2021, yang diselenggarakan
oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Tengah di
Palangka Raya.
Pada kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Pransang, S.sos selaku Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan yang telah
berkenan memberikan izin mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Adminstrator ini.
2. Bapak Eka Suryadilaga, SP.,MM selaku Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Katingan yang telah berkenan menjadi Mentor.
3. Ibu Sri Widanarni, S.IP., M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Procinai Kalimantan Tengah yang telah memberi arahan.
4. Bapak DR. Stepanus, S.Hut.,MP selaku Coach yang telah memberi arahan dan
bimbingannya.
5. Bapak Drs. Suprapto, M.Pd selaku penguji dalam rancangan aksi perubahan dalam
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
6. Ibu Dra Susetyaningsih M.Pd. selaku Pembimbing aksi perubahan kami dalam Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang telah dengan sabar dan menyenangkan memberi ilmu kepada
kami.
8. Bapak/Ibu staf Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang selalu mendampingi kami .
9. Staf Subag UBMN Fakultas Sastra yang selalu memberikan motivasi dan dukungan baik
spiritual maupun material.
10. Teman Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan 1 tahun 2020 yang selalu
melengkapi dan saling bekerja sama dengan baik.

Proposal ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan semua pihak, untuk itu saya
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Kepada coaching/widyaiswara yang telah
memberikan pembekalan materi khususnya Bapak Dr. STEPANUS, S.Hut.,MP yang telah
membimbing dalam penulisan Proposal ini.
Saya menyadari bahwa Proposal ini bentuk materinya sangat sederhana, sudah barang
tentu masih banyak kekurangan yang nantinya sangat mengharapkan sumbangan saran dan
kritik membangun dari rekan-rekan peserta Diklat PKA Angkatan II Tahun 2021 Propinsi

iv
Kalimantan Tengah di Palangka Raya.
Akhirnya semoga penyusunan Proposal Rencana Aksi Perubahan ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.

Palangka Raya, 21 April 2021


Peserta,

YODIHEL, SE.,M.Si

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................. iv
DAFTAR BAGAN................................................................................................................................ v

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Tujuan ........................................................................................................................ 2
1. Tujuan Jangka Pendek ......................................................................................... 2
2. Tujuan Jangka Menengah.................................................................................... 3
3. Tujuan Jangka Panjang ........................................................................................ 3
C. Manfaat...................................................................................................................... 3

BAB II DESKRIPSI PROSES PENGINTEGRASIAN PENGENDALIAN KINERJA ................................... 4


A. Perencanaan system pengendalian kinerja .............................................................. 4
B. Membangun Komitmen ............................................................................................. 5
v
C. Membangun Sistem ................................................................................................... 5
D. Melakukan Evaluasi.................................................................................................... 6

BAB III DESKRIPSI HASIL PENGINTEGRASIAN SISTEM PENGENDALIAN KINERJA ......................... 7


A. Terbangunnya Komitmen .......................................................................................... 7
B. Terbangunnya Aplikasi Pengintegrasian Kinerja........................................................ 7
C. Kemajuan Kinerja setelah ada Aplikasi ...................................................................... 8
D. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi............................................................. 13

BAB IV KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN ................................................................................. 14


A. Tindaklanjut Jangka Menengah ................................................................................. 14
B. Tindaklanjut Jangka Panjang...................................................................................... 14

BAB V PENUTUP .......................................................................................................................... 15


A. Kesimpulan................................................................................................................. 15
B. Saran .......................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran:
1. Surat Keputusan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tentang Pembentukan Tim
Efektif;
2. Dokumen Pendukung Pelaksanaan Kegiatan

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diskusi Merancang System


Gambar 2. Bentuk tampilan Muka SiDaliKi
Gambar 3. Tampilan Kinerja Anggaran
Gambar 4. Tampilan Data Pegawai yang akan naik Gaji Berkala
Gambar 5. Tampilan Data Pegawai yang akan Naik Pangkat
Gambar 6. Tampilan Data Pegawai yang akan Pensiun
Gambar 7. Data Pegawai yang akan ulang tahun

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Struktur Organisasi Tim Efektif


Bagan 2. Grafik Penyerapan Anggaran
Bagan 3. Grafik Skor Statistik SINDE

vii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berpedoman pada Visi Indonesia 2045 dan RPJMN 2020-2024, Pemerintah Indonesia
saat ini sedang bekerja keras untuk mewujudkan Indonesia yang unggul, berbudaya, dan
menguasai IPTEK, sehingga dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, maka
ekonomi Indonesia diharapkan dapat tumbuh maju dan berkelanjutan, pembangunan
semakin merata dan inklusif, serta Indonesia dapat menjadi negara yang semakin
demokratis, kuat, dan bersih. Visi Indonesia 2045 menjadi pedoman penting mengenai
arah pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas, yaitu 100 tahun Indonesia
Merdeka, dilakukan dengan empat pilar utama yang salah satunya adalah pembangunan
sumber daya manusia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah
satu Kementerian yang mengemban amanah tersebut. Pembangunan Indonesia 2020-
2024 ditujukan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing, yaitu sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan
berkarakter. Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan pembangunan manusia
diarahkan pada pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan,
pemenuhan pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan kualitas anak,
perempuan dan pemuda, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produktivitas dan
daya saing angkatan kerja.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, telah melahirkan satu direktorat
jenderal yang khusus menangani Pendidikan vokasi, yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi.
Perubahan struktur organisasi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat
mempengaruhi system perencanaan dan pengendalian program. Sekretariat Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi, merupakan bagian dari struktur organisasi di bawah
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang berfungsi sebagai pendukung (supporting)
dalam pencapaian berbagai program di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi.
Perubahan organisasi tersebut juga diikuti perubahan struktur jabatan yang ada di
dalamnya. Saat ini, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan hanya memiliki pejabat
struktur Sekretaris dan satu orang Kasubbag Tata Usaha. Seluruh pejabat structural
eselon III dan IV dialihfungsikan menjadi jabatan fungsional, kecuali Kasubbag Tata
Usaha. Perubahan struktur jabatan ini selain menyebabkan rentang kendali yang cukup
panjang, juga makin banyak tugas-tugas yang harus ditangani dalam satu system
ketatausahaan.
Dalam menunjang berbagai kegiatan telah ada banyak system aplikasi yang digunakan
1
untuk menunjang pencapaian kinerja, baik mempermudah maupun dalam proses
pemantauan ketercapaian dari berbagai system yang ada. Aplikasi tersebut antara lain

2
MOLK (penyerapan anggaran dan kinerja anggaran), SINDE (system persuratan), absensi
kehadiran secara elektronik maupun absen online dalam rangka work from home (WFH),
SIMAK-BMN, e-SKP (system kinerja pegawai) dan berbagai aplikasi yang lain. Aplikasi
tersebut tidak semua memiliki fasilitas yang menyajikan informasi-informasi yang
langsung mengukur indicator-indikator kinerja kesekretariatan, namun sebagian lebih
berfungsi untuk mempermudah proses pelaksanaan tugas dan sebagian berfungsi
sebagai database.
Kinerja organisasi akan terwujud apabila setiap sumber daya manusia yang ada dapat
berfungsi dengan baik dan secara optimal dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan
uraian tugasnya masing-masing. Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, control terhadap
kinerja pegawai lebih sulit lagi karena sebagian pegawai melakukan work from home
(WFH). Untuk itu diperlukan control yang baik atas kinerja masing-masing pegawai,
untuk menjamin ketercapaian kinerjanya. Apabila kinerja pegawai dapat terkontrol
dengan baik, diharapkan kinerja organisasi yang di dalamnya terdapat berbagai indikator
kinerja yang menjadi target yang akan dicapai oleh organisasi juga diharapkan dapat
tercapai.
Mengingat fungsi-fungsi dalam aplikasi tersebut masih berdiri sendiri-sendiri, untuk
melakukan control atas kinerja tersebut perlu diintegrasikan dalam satu system yang
memungkinkan dalam satu system tersebut dapat dilihat kinerjanya masing-masing,
terutama kinerja dari masing-masing individu. Individu yang kinerjanya paling baik harus
diberikan reward, sedangkan pegawai yang kinerjanya rendah perlu diberikan bimbingan
atau bila diperlukan diberikan teguran/sanksi.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan satu system yang mampu memantau
perkembangan kinerja pegawai yang dilihat dari berbagai aspek kinerjanya, yang
dikaitkan dengan target-target indicator yang telah ditetapkan dalam indicator kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang terintegrasi.
Laporan aksi perubahan ini merupakan langkah-langkah yang telah dilakukan dengan
mengembangkan satu sistem kontrol dengan berbasis teknologi informasi, sehingga
dengan mudah dapat dilakukan oleh semua stakeholder yang ada di Sekretariat
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggunakan handphone maupun sarana
komputer.

B. Tujuan
Tujuan pengintegrasian system pengendalian pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi ini dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian sebagai berikut:

1. Tujuan Jangka Panjang


Tujuan jangka panjang pengintregrasian system pengendalian ini diharapkan dapat
memperbaiki kinerja organisasi Setditjen Pendidikan Vokasi dalam mencapai
indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.

3
2. Tujuan Jangka Menengah
Tujuan jangka menengah pengintegrasian sistem pengendalian ini diharapkan dapat
memberikan merancang satu sistem yang memudahkan dalam melakukan control
sesuai dengan penyesuaian organisasi pada secretariat Ditjen Pendidikan Vokasi.

3. Tujuan Pangka Pendek


Tujuan jangka pendek pengintegrasian sistem pengendalian ini terwujudnya konsep-
konsep perubahan kinerja atas berbagai permasalahan yang terjadi, rancangan
perubahan, dan rancangan sistem yang terujicobakan.

C. Manfaat
Manfaat system pengendalian pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi ini sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian pencapaian kinerja ini dapat digunakan sebagai kontrol
terhadap rentang kendali yang terintegrasi;
2. Memaksimalkan kinerja organisasi dengan jabatan struktural yang makin ramping
namun efektif;

4
BAB II
DESKRIPSI PROSES PENGINTEGRASIAN PENGENDALIAN KINERJA

A. Perencanaan Sistem Pengendalian Kinerja


Dalam merancang integrasi kinerja telah dilakukan persiapan-persiapan pengintegrasian
pengendalian kinerja dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Konsultasi dilakukan kepada mentor untuk memperoleh masukan tentang target-
target yang harus dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Vokasi. Berbagai
target ini untuk mendukung tercapainya indikator kinerja dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi.
2. Rapat persiapan dilakukan di tingkat internal untuk merancang system yang akan
dikembangkan, merancang tim efektif, dan menyamakan persepsi tentang berbagai
hal yang akan dilakukan;

Gambar 1
Diskusi Merancang Sistem

3. Pembentukan tim efektif dilakukan dengan melibatkan semua unsur, di lingkungan


Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang akan terlibat dalam
pengembangan system. Tim Efektif berfungsi untuk membantu pelaksanaan aksi
perubahan. Tim Efektif dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi. SK Tim Efektif terlampir;

5
Bagan 1

B. Membangun Komitmen
Dalam membangun komitmen pengintegrasian system pengendalian kinerja dilakukan
dalam beberapa cara sebagai berikut:
1. Menyampaikan kepada pimpinan melalui diskusi internal tentang hal-hal yang akan
dilakukan, diantaranya konsep pengembangan system, tujuan pengembangan
system, pelibatan berbagai pihak yang akan dilibatkan dalam pengembangan
system, dan target-target yang akan dicapai dalam pengembangan system;
2. Menyampaikan kepada para koordinator, subkoordinator, maupun dengan para staf
dalam berbagai kesempatan kegiatan-kegiatan internal komitmen untuk
membangun system, target yang akan dicapai, dan berbagai konsekuensi yang akan
terjadi dengan system yang akan dibangun;

C. Membangun system
Pengintegrasian system pencapaian kinerja dilaksanakan sebagai berikut:
1. Melakukan pembahasan system pencapaian kinerja masing-masing dilakukan di
tingkat internal maupun eksternal. Di tingkat internal diskusi dilakukan bersama staf
yang sehari-hari melaksanakan tugas dan bertanggung jawab pada masing-masing
kinerja. Sedangkan di tingkat eksternal, pembahasan dilakukan dengan
melaksanakan rapat dengan unit pada unit utama penanggungjawab pengembang
system terkait. Rapat difokuskan untuk membahas indikator-indikator yang menjadi
ukuran kinerja dan teknis pengintegrasian system. Rapat dilengkapi dengan surat
undangan, notulen, dan daftar hadir serta data dukung lainnya;
2. Merancang system aplikasi Sistem Informasi Pengendalian Kinerja (SiDaliKi)
sebagai bentuk system aplikasi yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai
informasi kinerja. Sistem aplikasi ini berbentuk dashboard yang merangkum
berbagai informasi kinerja, dengan informasi yang langsung dapat dilihat dalam satu
halaman terintegrasi untuk memudahkan control terhadap berbagai informasi
kinerja. Dengan
6
informasi ini diharapkan pimpinan maupun staf dapat melihat kelemahan-
kelemahan hasil kinerjanya sehingga dengan cepat dan mudah serta dapat segera
dilakukan berbagai intervensi guna mendorong meningkatnya kinerja yang akan
dicapai;
3. Menyusun panduan (petunjuk teknis) penggunaan Sistem Informasi Pengendalian
Kinerja untuk memudahkan pimpinan maupun staf untuk menggunakan system ini
serta melakukan control/pengendalian terhadap kinerja masing-masing maupun
kinerja organisasi.

D. Melakukan Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengujicobakan dan mendiskusikan kehandalan system
serta mengevaluasi kelemahan-kelemahan system serta melakukan perubahan untuk
penyempurnaan system yang telah dibangun. Evaluasi ini dilakukan dengan bersama
tim efektif maupun pihak eksternal dalam bentuk rapat koordinasi finalisasi system
yang telah dibangun.

7
BAB III
DESKRIPSI HASIL PENGINTEGRASIAN SISTEM PENGENDALIAN KINERJA

A. Terbangunnya Komitmen
Komitmen untuk membangun system pengintegrasian pencapaian kinerja disambut
baik oleh pimpinan, para staf, maupun pihak eksternal. Komitmen dari pihak eksternal
tercermin dari setiap pembahasan system aplikasi pengintegrasian pengendalian kinerja
dengan memberikan supporting untuk memberikan informasi dalam membangun
system pengendalian kinerja. Di tingkat internal, pada level pimpinan sangat
mendukung fungsi pengendalian ini, mendukung terbangunnya system aplikasi, dan
mendukung pembiayaan dalam pengembangan system ini, sedangkan pada level staf
dalam berbagai kesempatan, berbagai informasi dan penggunaan system telah
dilakukan dengan baik.

B. Terbangunnya Aplikasi Pengintegrasian Kinerja


Dengan waktu yang sangat terbatas system aplikasi telah disusun, meskipun belum
seluruh target system yang akan diintergrasikan dapat terpenuhi. Beberapa system
yang telah terintegrasi yaitu system pengendalian kinerja penyerapan anggaran
SIMPROKA, Sistem aplikasi persuratan elektronik SINDE, dan system aplikasi
kepegawaian.
Sistem aplikasi ini diberikan nama SiDaliKI, yaitu kependekan dari Sistem Informasi
Pengendalian Kinerja dengan alamat situs: https://app.vokasi.kemdikbud.go.id/sidaliki/.

Dashboar dari system pengendalian kinerja ini sebagai berikut:

Gambar 2

8
Bentuk tampilan muka SiDaliKi

9
C. Kemajuan Kinerja setelah ada Aplikasi
1. Penyerapan anggaran makin terpantau
Kinerja Anggaran adalah capaian kinerja atas penggunaan anggaran yang tertuang
dalam dokumen anggaran Kementerian/Lembaga. Nilai kinerja anggaran dihasilkan
dari nilai tertimbang pada nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dan
nilai Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA).
Sebelum ada Sidaliki, kita dapat memantau nilai kinerja anggaran pada aplikasi
Simproka (Sistem Monitoring Capaian Target Output Program dan Kegiatan) yang
dikembangkan oleh Biro Perencanaan Kemendikbud, sumber datanya terintegrasi
dengan aplikasi OM-SPAN (Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara) yang menyajikan nilai IKPA dan SMART (Sistem Monitoring dan Evaluasi
Kinerja Terpadu) yang menyajikan nilai EKA.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
195/PMK.05/2018, Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya
disebut IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku
BUN untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian
Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas
pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap
regulasi

Bagan 2
Grafik Penyerapan anggaran
Salah satu indikator penentu nilai IKPA yaitu daya serap atau realisasi anggaran.
Daya serap anggaran merupakan kemampuan satuan kerja dalam menyerap dana
(anggaran) yang tersedia pada DIPA masing-masing satuan kerjanya. Indikator ini
merupakan salah satu indikator yang mempunyai bobot nilai terbesar sebagai
penentu nilai IKPA, sehingga sangat penting sekali untuk dapat dimonitor dan
dievaluasi secara berkala.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
214/PMK.02/2017, Evaluasi Kinerja Anggaran adalah proses untuk melakukan

10
pengukuran, penilaian, dan analisis atas Kinerja Anggaran tahun anggaran berjalan
dan tahun anggaran sebelumnya untuk menyusun rekomendasi dalam rangka
peningkatan Kinerja Anggaran.

Gambar 3
Tampilan Kinerja Anggaran
Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran sebagai salah satu dasar penyusunan alokasi
anggaran tahun berikutnya serta salah satu dasar pemberian penghargaan/apresiasi
dalam bentuk finansial dan/ atau non-finansial atas pencapaian kinerja anggaran.
Dengan adanya Aplikasi Sidaliki, kini kita tidak perlu membuka berbagai aplikasi lagi
hanya untuk sekedar melihat beberapa data informasi pengendali kinerja. Sekarang
hanya dengan membuka satu aplikasi yaitu Sidaliki, sudah meyajikan berbagai data
informasi pengendali kinerja, salah satunya terdapat data informasi Kinerja
Anggaran pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang sudah
terintegrasi. Hal ini membuat proses pengendalian kinerja anggaran semakin mudah
dan sederhana untuk dipantau.

2. Skor SINDE meningkat


Sejalan dengan agenda perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dalam rangka
menjalankan tugas dan fungsi ketatausahaan, Kemendikbud melalui Sekretariat
Jenderal telah mengembangkan layanan persuratan dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi. Layanan persuratan berbasis elektronik
tersebut diharapkan dapat mendukung terwujudnya layanan Kementerian yang
efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
Untuk mendukung implementasi layanan persuratan tersebut, maka diterbitkan
Permendikbud Nomor 2 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah
Dinas Elektronik Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Dalam peraturan

11
tersebut, layanan persuratan berbasis elektronik itu diberi nama Sistem Naskah
Dinas Elektronik (SINDE)
Dengan diterapkannya SINDE di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
khusus di Sekretariat, diharapkan proses dokumentasi dari tiap surat yang keluar,
surat masuk, pengarsipan serta pengelolaan persuratan dapat dengan mudah di
dokumentasi serta ditelusuri. Selain itu manfaat yang diperoleh dari pengembangan
aplikasi SINDE adalah meminimalisasi penggunaan kertas serta mempermudah
penyimpanan dan pengolahan data di dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Dengan adanya SINDE, kegiatan persuratan dapat berjalan optimal tanpa terkendala
jarak, pegawai dapat mengurangi risiko terjadinya kehilangan dokumen,
memudahkan pencarian dan pelacakan dokumen sehingga dapat meningkatkan
respon terhadap suatu layanan.
Pada aplikasi SINDE, terdapat penilaian skor aktivitas satker yaitu pengukuran
keaktifan satker dengan melihat ketertiban penginputan surat masuk dan
pengambilan nomor surat keluar serta gabungan skor aktivitas personal seluruh
pengguna di dalam satu satker.
Skor SINDE telah ditetapkan sebagai salah satu capaian rencana strategis pada
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Pada renstra 2020-2024, capaian
skor SINDE yang telah ditetapkan adalah 70.
Hingga bulan Juli 2020, skor SINDE Setditjen Pendidikan Vokasi relatif rendah (<70).
Skor paling tinggi sebesar 95,83 diperoleh pada bulan Oktober. Secara umum, grafik
capaian skor SINDE mulai bulan Agustus selalu di atas 80.

Skor Statistik SINDE


Setditjen Pendidikan Vokasi
95,83
100 88,68
86,05
77,91
80

57,13
60 49,69

40 33,4

20

0
April Mei Juni Juli AgustusSeptemberOktober

Bagan 3
Grafik Skor Statistik Sinde

12
3. Data pegawai makin membaik
Integrasi data pegawai dengan system yang telah dibangun di tingkat Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi yang juga baru dibangun systemnya pada tahun ini telah
diimplentasikan dalam aplikasi SiDaliKi. Data ini sangat memudahkan dalam
mengontrol setiap pegawai yang harus segera mendapatkan pelayanan, diantaranya
kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, SK pensiun, dan sebagainya.
a. Informasi Kenaikan Gaji Berkala
Pegawai yang akan diusulkan untuk kenaikan gaji berkala dapat dipantau dalam
field informasi yang khusus menyajikan daftar pegawai yang sudah waktunya
untuk kenaikan gaji berkala. Dalam field tersebut memuat jumlah pegawai yang
akan naik gaji berkala pada tahun yang bersangkutan, daftar nama pegawai dan
tanggal terhitung kenaikan gaji berkalanya.
Dengan adanya informasi ini, maka petugas kepegawaian dapat segera
menyiapkan surat usulan kenaikan gaji berkala dan pegawai yang bersangkutan
dapat mengontrol status kepegawaiannya masing-masing. Dengan demikian,
secara langsung maupun tidak langsung antara petugas yang menangani
kepegawaian dengan pegawai yang akan dilayani kepegawaiannya dapat saling
mengecek dan mengingatkan hak dan kewajibannya.

Gambar 4
Tampilan Data Pegawai yang akan naik gaji berkala

b. Informasi Kenaikan Pangkat


Pegawai yang akan diusulkan untuk naik pangkat dapat dipantau dalam field
informasi yang khusus menyajikan daftar pegawai yang sudah waktunya untuk
naik pangkat. Dalam field tersebut memuat jumlah pegawai yang akan naik
pangkat pada tahun yang bersangkutan, daftar nama pegawai dan tanggal
terhitung kenaikan pangkatnya.

13
Dengan adanya informasi ini, maka petugas kepegawaian dapat segera
menyiapkan surat usulan kenaikan pangkatnya dan pegawai yang bersangkutan
dapat segera menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk kenaikan pangkatnya
masing-masing.
Dari sisi manajerial, berbagai keperluan control terhadap kenaikan pangkat ini
juga akan dapat dipantau dan dikorelasikan dengan tindakan-tindakan
kepegawaian yang menyertainya.

Gambar 5
Tampilan Data Pegawai yang akan naik pangkat

c. Informasi pegawai yang akan pensiun


Informasi data pegawai yang akan pensiun dapat dilihat dalam system informasi
ini. Dengan adanya data ini maka setiap pegawai yang akan pensiun dapat
segera mempersiapkan diri untuk melengkapi berbagai dokumen dan
mengantisipasi tugas-tugas yang harus diselesaikan sebelum pensiun.
Informasi ini juga sangat membantu ketatatausahaan untuk mempersiapkan
berbagai dokumen yang terkait dengan pemberhentian pembayaran gaji
maupun tunjangan, meninventarisasi BMN yang harus dikembalikan, dan
berbagai tanggungan pegawai yang bersangkutan, serta persiapan-persiapan
pensiun lainnya.

14
Gambar 6
Tampilan Data Pegawai yang akan pensiun

d. Informasi kepegawaian lainnya


Berbagai informasi lainnya dapat juga diperoleh dari system ini, diantaranya
pegawai yang sudah waktunya untuk mendapatkan penghargaan satyalencana
dan pegawai yang berulang tahun.

Gambar 7
Data Pegawai yang akan ulangtahun

D. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan aplikasi pengintegrasian


system pengendalian kinerja ini sebagai berikut:

1. Pembahasan system aplikasi yang menyangkut pemrograman yang terintegrasi


perlu dilakukan dengan waktu yang cukup panjang, sehingga dari beberapa system
hingga laporan ini disusun belum dapat dilakukan secara sempurna;
2. Dengan keterbatasan waktu yang tersedia selama off campus belum semua system
dapat diintegrasikan dalam aplikasi system informasi pengendalian kinerja. Sistem
yang terintegrasi baru ada 3 (tiga), yaitu sistem kinerja pelaksanaan anggaran
SIMPROKA, system persuratan elektronik SINDE, dan system administrasi
kepegawaian.

15
BAB V
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Pengembangan aplikasi pengintegrasian system pengendalian kinerja ini akan terus


dilakukan untuk mengintegrasikan semua system yang terintegrasi dengan pengendalian
kinerja di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

A. Tindak Lanjut Jangka Menengah


Tindaklanjut jangka menengah yang akan dilakukan adalah dengan terus
menyempurnakan system yang telah dibangun, mengintegrasikan beberapa system
aplikasi, dan melakukan sosialisasi pemanfaatan system informasi pengendalian kinerja.

B. Tindak Lanjut Jangka Panjang


Tindaklanjut jangka Panjang yang akan dilakukan adalah mengembangkan berbagai
aplikasi kinerja, menyempurnakan system yang telah dibangun, melakukan evaluasi
secara berkala, dan melakukan sosialisasi dan internalisasi system yang telah terbangun
sehingga fungsi dan pemanfaatan dapat dilakukan dengan sempurna, sehingga kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi benar-benar dapat terpantau dan
terus terjadi peningkatan indicator-indikator kinerja yang telah ditetapkan

16
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan aksi perubahan pengintegrasian system pengendalian
kinerja pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Telah dikembangkan aplikasi system informasi pengendalian kinerja dengan SiDaliKi
pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang menggabungkan
beberapa system aplikasi kinerja;
2. Belum semua system aplikasi kinerja diintegrasikan dan system aplikasi yang telah
diintegrasikan belum tercapai secara sempurna;
3. Komitmen dari pihak internal maupun eksternal dalam pengendalian kinerja ini
telah direspon dengan baik, sehingga untuk mewujudkan pengintegrasian system
pengendalian kinerja ini telah dapat dilakukan dan dapat terus dikembangkan dan
disempurnakan dalam jangka menengah maupun jangka Panjang.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran atau masukan dalam penyempurnaan
pengintegrasian system pengendalian kinerja ini sebagai berikut:
1. Melakukan penyempurnaan system yang telah dibangun dan terus diupayakan
untuk mengintegrasikan seluruh system yang terkait dengan indicator-indikator
kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi;
2. Melakukan evaluasi secara berkala pengembangan system aplikasi pengintegrasian
pengendalian kinerja ini sehingga terus dapat disempurnakan dan dapat
dimanfaatkan pada jajaran pimpinan dan staf di lingkungan Sekretariat Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi

17
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

18
FOTO-FOTO DOKUMENTASI

Merancang Aksi Perubahan

Merancang Aksi Perubahan

19
Internalisasi Kinerja Pegawai

Internalisasi Kinerja Pegawai

20
Internalisasi dan sosialisasi Aksi Perubahan

Sosialisasi dan Ujicoba Aplikasi Kinerja Kepegawaian

21
Rapat-rapat dengan Stakeholder Eksternal

Rapat-rapat dengan Stakeholder Eksternal

22

Anda mungkin juga menyukai