Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

I. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN


A. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
Kepemimpinan yang dibangun atas kekuatan berpikir dengan
kebiasaan yang produktif yang dilandasai oleh kekuatan moral berarti ia
memiliki “Integritas” untuk bersikap dan berperilaku sehingga ia mampu
memberikan keteladanan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan
perubahan yang terkait dengan proses berpikir.

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan


Integritas sebagai mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan
yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan. Dalam pengertian lain, integritas juga bisa didefinisikan sebagai
sebuah konsistensi antara tindakan dengan nilai ataupun prinsip- prinsip
yang sedang dijalankan.

Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus


dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan
konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-
ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang
dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan
memiliki karakter kuat. Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”,
yang berarti: Sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi,
dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
Kemudian Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan;
kejujuran.

Maka “Integritas” menjadi kunci kepemimpinan “bagaimana ia


membuat keputusan yang benar pada waktu yang tepat” dalam bersikap dan
berperilaku karena disitulah terletak pondasi dalam membangun kepercyaan
dan hubungan antara individu dalam organisasi. Dimana kita memperhatikan
legalitas dan prosedur yang harus ditempuh, namun yang lebih penting
“Integritas” seseorang dapat menuntun mana yang jujur dan yang tidak jujur
Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 1|Page
yang tidak mudah di kacaukan hal-hal yang bersifat formal tapi dapat
menyesatkan.

Jadi dapat dipahami bahwa integritas seorang pemimpin adalah


sikap atau sifat serta nilai-nilai yang memang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin guna untuk membangun kepercayaan antar individu dalam
organisasi.

Penerapan Otonomi Daerah mendorong terjadinya perubahan dalam


pelaksaan Pemerintahan dan Pembangunan. Perubahan mulai dari tingkat
pusat hingga tingkat Daerah, sesuai dengan Peraturan Perundang-udangan
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dalam penerapan era otonomi
daerah ini terdapat beberapa perubahan-perubahan yang cukup mendasar
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, salah satunya terkait dengan
pembangunan daerah dimana pembangunan daerah merupakan perwujudan
dari pelaksanaan urusan pemerintahan yang telah diserahkan sebagian
kepada daerah sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional. Dan hal
ini membawa beberapa perubahan, perubahan tersebut mempengaruhi
terhadap kewenangan daerah, fungsi dan kedudukan Pemerintah Daerah
dalam tatanan Pemerintahan. Pelaksaan Otonomi Daerah memberikan
peranan penting dan dorongan terhadap proses pembangunan di daerah
masing-masing. Dan perubahan Sistem Pemerintahan Daerah tersebut
mendorong semua Daerah berlomba-lomba untuk mempercepat proses
pembangunan daerah dalam rangka memenuhi tuntutan umum untuk dapat
segera meningkatkan kesehjateraan rakyat.

Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonomi untuk mengatur


dan mengurus kepentingan masyarakat, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Atau sebuah kewenangan daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, bersifat
lokalitas, sebagai konsekuensi dari penyelenggaraan otonomi daerah.
(widjaja, 2005 : 40-41). Sedangkan menurut Encyolopedia of social,
Pengertian Otonomi Daerah adalah : the legal self sufficiency of social bodu

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 2|Page


and its actual independence. Yaitu menyangkut dengan dua hal pokok yaitu :
kewenangan untuk membuat hukum sendiri (own laws) dan kebebasan
untuk mengatur pemerintah sendiri (self government) berdasarkan
pengertian tersebut, maka otonomi daerah pada hakikatnya adalah hak atau
wewang untuk mengurus rumah tangga sendiri bagi suatu daerah otonom
(www.wikipedia.org) dan semenjak adanya era otonomi, membuat beberapa
campur tangan Pemerintah Pusat menjadi semakin berkurang dan daerah
diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan di
daerahnya masing-masing, maka Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
yang semula lebih bersifat regional menjadi partisipatif. Perencanaan
Pembangunan Daerah sekarang lebih banyak memperhatikan potensi dan
karateristik khusus daerah. Sedangkan Perencanaan Nasional lebih banyak
bersifat makro dan hanya memberikan arahan dan sasaran umum agar
Pembangunan Daerah dapat dikoordinasikan dengan baik dan efesiensi.

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25


Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Bab VII
Pasal 31, yang menyatakan bahwa Perencanaan Pembangunan didasarkan
pada data/informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Data/informasi merupakan salah satu bahan evaluasi pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan Daerah serta bahan penentu/perumusan
kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah. Dan semenjak di terapkan
Undang-undang ini, Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di
daerah seluruh nusantara telah memasuki era baru yaitu dimana Pemerintah
Daerah diberikan wewenang yang lebih besar dalam proses pembangunan di
daerahnya masing-masing. Dan bukan hanya itu saja tetapi juga beberapa
perubahan dalam proses pembangunan antara lain : Pertama, menyangkut
dengan jenis dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang harus
dibuat oleh masing-masing daerah sesuai dengan perkembangan
demokratisasi dan otonomi dalam Sistem Pemerintah Daerah. Kedua¸sesuai
dengan perubahan jenis dokumen yang perlu di buat, maka teknis penyusun
rencana juga mengalami perubahan yang cukup mendasar. Ketiga, tahapan
penyusun rencana juga mengalami perubahan untuk dapat menerapkan
Sistem.
Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 3|Page
Perencanaan Partisipatif (Participatory Planning) guna meningkatkan
penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyusunan rencana pembangunan.
Data yang akurat dan terkini dan akuntabel sangat diperlukan guna
ketepatan sasaran dalam perencaan pembangunan. Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD) adalah suatu Sistem yang
mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data
pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat
dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dan
berikut ini beberapa jenis elemnt data pada Sistem Informasi Pembangunan
Daerah .

Tabel 1.1 Kelompok Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah

No Kelompok Dana Jenis Data

1 Data Umum 1 Geografi

2 Penerintahan (adminstrasi
Pemerintahan, Aparatur Negara,
Administrasi Kepegawaiaan)

3 Demografit

2 Sosial Budaya 4 Kesehatan

5 Pendidikanm Kebudayaan Nasional,


Pemuda Olahraga

6 Kesejahteraan Sosial

7 Agama

3 Sumber Daya Alamam 8 Pertanian, Kehutanan, Kelautan,


Perikanan, Peternakan, Perkebunan

9 Pertambangan dan Energi

10 Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan


Pertanahan

4 Infrastruktur 11 Perumahan dan Permukiman

12 Pekerjaan Umum dan Transportasi

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 4|Page


13 Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan
Informatika

14 Perhubungan dan Transportasi

5 Ekonomi 15 Industri, Perdagangan,


Pengembangan Usaha Nasional,
Lembaga Keuangan dan Kperasi

16 BUMD, Perbankan Daerah dan


Lembaga Keuangan Daerah

6 Keuangan Daerah 17 Pengelolaan Aset atau Barang Daerah

18 Ekspor Produk Domestrik Regional


Bruto

19 Ringkasan APBD

20 Dana Perimbangan

21 Pinjaman Daerah

22 Pajak Daerah/Provinsi

23 Retribusi Daerah

7 Politik 24 Politik Dalam Negeri dan Pengawasan

25 Hukum

26 Keamanan, Ketertiban Masyarakat

8 Insidential 27 Bencana Alam

28 Penyakit Menular

29 Pencurian Ikan

30 Kebakaran Hutan

31 Pencurian & Penyeludupan Kayu

Sumber : Bangda.Kemendagri

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 5|Page


Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) akan membantu
Kepala Daerah / Kepala Badan / Kepala Instansi / Kepala Kantor / Kepala
Unit Kerja masing-masing dalam mendapatkan infromasi dan data yang
akurat. Dan pengapliaksi Sistem Informasi Pembangunan Daerah juga
merupakan sauatu percepatan pelaksaan Inpres Nomor : 3 Tahun 2003
Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Elektronik
Governmant. Electronic government merupakan suatu proses sistem
pemerintahan dengan memanfaatkan ICT (information, communication and
technology) sebagai alat untuk memberikan kemudahan proses komunikasi
dan transaksi kepada warga masyarakat, organisasi bisnis dan antara
lembaga pemerintah serta stafnya. Sehingga dapat dicapai efisiensi,
efektivitas, transparansi dan pertanggung jawaban pemerintah kepada
masyarakatnya. Dengan cara mengaplikasikan Sistem Informasi
Pembangunan Daerah ini secara nasional yang nantinya mempunyai efek
positif dalam mempercepat proses penerapan e-government dan
Pemerintahan yang berbasis computer sehingga lebih mempermudah kinerja
dari Pemerintahan. Dan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) ini
dapat diakases pada secara online dengan situs website.
www.Sipd.bangda.kemendagri.go.it. Dengan tampilan awal seperti di gambar
berikut : Gambar 1.1 Tampilan Awal Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Sumber :

www.sipd.bangda.kemendagri.go.it. Setelah buka situs


www.sipd.bangda.kemendagri.go.it maka akan keluar tampilan seperti di
atas dan untuk login masuk dengan user dan password seperti tampilan di
bawah ini :

Gambar 1.2 Untuk Masuk Sistem Informasi Pembangunan Daerah

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 6|Page


Dan setelah login tampilan berikut nya seperti di bawah ini, dan
pengguna dapat melihat mengenai element data yang dibutuhkan dan
menginput element data Gambar 1.3 Tampilan Sistem Informasi Daerah
Setelah Masuk (login) Sumber : www.sipd.bangda.kemendagri.go.it.

Kegiatan penyusunan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)


diatur oleh Kementrian Dalam Negeri dengan menerbitkan Peraturan Mentri
Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 8
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD),
Mewajibkan Keputusan tentang membentuk Tim Kelompok Kerja (Pokja)
Kabupaten/Kota Pengelola Data Informasi Pembangunan Daerah. Dan
Pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)
Kabupaten/Kota.

Keberadaan dari SIPD apabila diterapkan dengan baik maka akan


banyak manfaaat yang akan di rasakan apabila tersedianya data sepenuhnya
seperti akan : Meningkatkan kualitas perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, dan kemudahan dan mendapatkan data
sehingga tidak memerlukan proses yang panjang.

Dan melalui ketersediaan data dan informasi akan lebih efektif dalam
Perencanan Pembangunan Daerah dari data yang lebih akurat, mutakhir dan
dapat dipertanggung jawabkan, dan akan terbentuknya rumah Legal
Database Pembangunan untuk seluruh daerah, sebagai dasar input untuk
Perencanaan Pembangunan baik pusat maupun daerah. Berdasarkan uraian-
uraian di atas maka penulis tertarik membahas permasalahan ini sebagai
bahan penelitian untuk laporan tugas akhir. Adapun judul yang dipilih yaitu
“OFTIMALISASI PENATAUSAHAAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN
DAERAH (SIPD) KABUPATEN KATINGAN”.

Perumusan Masalah Berdasarkan urian dalam latar belakang diatas, maka


penulis dapat merumuskan permasalahan aksi perubahan ini, yaitu sebagai
berikut :

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 7|Page


1. Bagaimana Penerapan Penatausahaan Sistem Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD) DI Kabupaten Katingan ?

2. Apa saja faktor kendala dalam Penerapan Sistem Informasi Pembangunan


Daerah (SIPD) Kabupaten Katingan ?

Adapun tujuan aksi perubahan ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana Penerapan Sistem Informasi Pembangunan


Daerah (SIPD) Kabupaten Katingan”.

2. Untuk mengetahui faktor kendala dalam Penerapan Sistem Informasi


Pembangunan Daerah (SIPD) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Katingan.

Manfaat Aksi perubahan ini sebagai berikut :

a. Aspek teoritis (keilmuan) adalah aspek yang memuat manfaat teoritis yang
dapat dicapai dari masalah yang diteliti. Dan dalam aksi perubaham ini
aspek teoritis yang didapakan ilmu pengetahuan bagaimana Penerapan
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Katingan. Dan
mengetahui faktor kendala dalam Penerapan Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Katingan.

b. Aspek praktis (guna laksana) yaitu aspek yang memuat manfaat yang
dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan. Dari aksi
perubahan ini yaitu aspek praktis yang didapatkan dari aksi perubahan ini
yaitu sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk Badan Pengelola
Keuangan Aset Daerah Kabupaten Katingan dalam terus
mengembangakan dan lebih efektif dalam penerapan Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD).

c. Aspek individual yang memuat manfaat bagi penulis dan objek aksi
perubahan. Yaitu ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang sangat
berharga bagi aksi perubahan dalam meneliti dalam studi kasus
penerapan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).

Identifikasi stakeholder internal dan eksternal yang berperan


dalam Aksi perubahan, dapat dilihat pada tabel 1:

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 8|Page


1. Struktur Organisasi Aksi Perubahan Internal

EKA SURYADILAGA, S.P, MM

Mentor

DR. STEPANUS, S.Hut.,MP Bid. Perbend

Coach Projek Leader

Pokja 1 Pokja 3 Pokja 2

Ksb. Operasi Daftar Penguji Ksb. Belanja BM


BPKAD

PA, PKA, PPK, PPTK, PA, PKA, PPK, PPTK, PA, KPA, PPK, PPTK,
Bendahara OPD Bendahara OPD Bendahara OPD

Gambar 1.3. Struktur Organisasi Aksi Perubahan

Identifikasi stakeholder internal dan eksternal yang berperan


dalam aksi perubahan, dipaparkan pada tabel 2.

Tabel 2: Peran Stakeholders

No Stakeholder Peran
1. Mitra OPD Mitra OPD merupakan stakeholder eksternal
Kabupaten
Katingan yang sangat berpengaruh dan
berkepentingan serta menetapkan kebijakan
yang diperlukan terhadap keberhasilan
pelaksanaan aksi perubahan

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 9|Page


Dalam melaksanakan aksi perubahan tidak lepas dari peran dan kerjasama dari
stakeholder. Identifikasi Stakeholders yang berperan dalam aksi perubahan dibedakan
menjadi stakeholders internal, stakeholders eksternal pemerintah dan stakeholders
eksternal non pemerintah. Besarnya influence (pengaruh) didasarkan pada
kewenangan, komitmen, sumberdaya, jejaring kerja dan informasi dari stakeholders.
Sedangkan besarnya interest (kepentingan) berdasarkan adanya minat untuk
mengambil manfaat dari sebuah kegiatan. Dari besarnya influence (pengaruh) dan

interest (kepentingan) masing-masing diberi skor dan kategori yang diuraikan


pada tabel 3, tabel 4, dan tabel 5.

Tabel 5: Identifikasi Stakeholders Eksternal Non Pemerintah

No Nama Stakeholder influence interest Kategori


(pengaruh) (kepentingan
)
1. Tim Audit Eksternal - + Dependent
s

Untuk melancarkan pelaksanaan aksi perubahan diperlukan komunikasi


yang baik dari semua pihak diantaranya komunikasi dengan mentor dan coach,
komunikasi dengan mentor dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung dilakukan dengan cara rapat koordinasi mapun berdiskusi secara non
formal, sedangkan secara tidak langsung dilakukan melalui telepon atau
menggunakan perangkat whatsapp yang saat ini menjadi alat komunikasi yang paling
efektif dan lebih familier. Teknik komunikasi yang dilakukan dengan mentor adalah
informatif yaitu memberikan informasi-informasi terkait kebijakan-kebijakan dan
peraturan yang berhubungan dengan aksi perubahan dan teknik persuasif yaitu
mempengaruhi agar dukungan secara penuh dapat diberikan terhadap aksi
perubahan., selain kedua teknik tersebut penulis juga melakukan koordinatif dalam
berkomunikasi dengan mentor sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Dengan berkoordinasi pekerjaan dapat terselesaikan
dengan baik.

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 10 | P a g e


Sedangkan komunikasi dengan pembimbing (coach) tidak dapat dilakukan
secara langsung namun melalui cara komunikasi tidak langsung yaitu melalui telepon
langsung maupun melalui pesan whatsapp. Teknik komunikasi dengan pembimbing
menggunakan teknik informatif, persuasif, dan koordinatif.

B. Pengelolaan Budaya Kerja


Pengertian budaya menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan perilaku dari
manusia dan hasil yang diperoleh melalui proses belajar dan segalanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat sedangkan menurut Sinambela dkk (2011), pelayanan
publik merupakan pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat
yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan
tata cara yang telah ditetapkan.

Tujuan pelayanan publik pada umumnya adalah bagaimana mempersiapkan


pelayanan publik tersebut yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh publik, dan
bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik mengenai pilihannya dan cara
mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan oleh pemerintah. Lebih rincinya
adalah sebagai berikut :

a. Menentukan pelayanan yang disediakan, apa saja macamnya;

b. Memperlakukan pengguna layanan sebagai customers;

c. Berusaha memuaskan pengguna layanan, sesuai dengan yang diinginkan mereka;

d. Mencari cara penyampaian pelayanan yang paling baik dan berkualitas; dan
menyediakan cara-cara, bila pengguna pelayanan tidak ada pilihan.

Pada hakikatnya, penyelenggara pelayanan publik yang dimaksud di sini adalah


pemerintah. Jadi pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh pegawai pemerintah,
khususnya instansi yang bertanggung jawab terhadap pelayanan masyarakat.

Penatausahaan Sistim Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten


Katingan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh project leader dalam

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 11 | P a g e


meningkatkan kepuasan stakeholders, yaitu dapat memantau data keuangan daerah,
dapat meminta data keuangan melalui aplikasi SIPD.

Di bawah ini gambaran pemberdayaan sumberdaya sebagai tim kerja dalam


aksi perubahan.

Tabel 6. Pemberdayaan Sumberdaya

No. Kegiatan Nama Peran Tanggal


Tim
Pelaksanaan
Kerja
1. Koordinasi Mentor Sebagai pengarah dalam 26 April 2021
dengan mentor pelaksanaan kegiatan aksi s.d 20
perubahan November

2020

2. Pembentukan Kepala Bidang Memberikan arahan, dukungan 15 September


Tim Efektif dan pengawasan dalam aksi 2020
perubahan

C. Membangun Jejaring dan Kaloborasi

Tim Kerja merupakan kelompok dimana para anggotanya bekerja secara intensif
untuk mencapai tujuan bersama yang spesifik, dengan menggunakan sinergi positif mereka,
akuntabilitas individu dan kelompok, serta keahlian pelengkap. Untuk mencapai tim kerja
yang efektif harus memenuhi karakteritik berikut :

1. Tujuan Yang Jelas


Tim berkinerja tinggi memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan yang akan
dicapai.

2. Keahlian Yang Relevan


Individu harus memiliki kemampuan teknis dan interpersonal agar bisa mencapai
tujuan yang diinginkan.

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 12 | P a g e


3. Rasa Saling Percaya
Tim yang efektif harus mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada para anggotanya

4. Komitmen Bersama
Suatu tim yang efektif memperlihatkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap tim
serta bersedia melakukan apapun demi keberhasilan tim.

5. Komunikasi yang baik


Tim yang efektif memiliki karakteristik komunikasi yang baik antara anggota yang satu
dengan yang lainnya.

6. Kemampuan Bernegosiasi
Tim yang efektif selalu melakukan penyesuaian terhadap siapapun yang melakukannya

7. Kepemimpinan Yang Sesuai


Seorang pemimpin harus bisa memotivasi pengikutnya dalam situasi sesulit apapun.

8. Dukungan Internal dan Eksternal


Secara internal tim harus memiliki infrastruktur yang mapan dan secara eksternal
manager harus menyediakan tim sumberdaya untuk menyelesaikan sebuah tugas.

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 13 | P a g e


Berikut adalah Bagan Aksi Perubahan yang menunjukkan hubungan kerja dan
koordinatif dalam pelaksanaan aksi perubahan.

Gambar 1. Bagan Aksi Perubahan

Diskripsi tugas dari masing-masing struktur organisasi aksi perubahan adalah sebagai
berikut :

9. Project Sponsor/ Mentor : Kepala Tata Usaha Fakultas


Sastra (Waji, S.Sos)
a. Memberikan arahan, dukungan dan pengawasan dalam aksi
perubahan.
b. Membantu menyelesaikan hambatan/ kendala dalam aksi
perubahan.
c. Memantau jalannya aksi perubahan.
d. Memberikan dukungan secara berkelanjutan terhadap aksi
perubahan yang akan dilakukan.
10. Project Leader : Kasubbag UBMN
Fakultas Sastra (Yoga Galih Arraja)
a. Melaksanakan kegiatan Aksi perubahan sesuai dengan tahapan-

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 14 | P a g e


tahapan yang telah direncanakan.
b. Menggerakkan seluruh Tim Kerja demi terlaksananya Aksi
Perubahan.

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 15 | P a g e


c. Merumuskan solusi dalam menyelesaikan hambatan yang timbul
dalam pelaksanaan aksi perubahan.
d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada stakeholder
terkait.

11. Work Team :


- Tim Administrasi, mempunyai tugas :
a. Menyiapkan administrasi dan dokumentasi pelaksanaan
proyek perubahan
b. Membantu pengumpulan data
c. Membuat dan mengirim undangan rapat
d. Menyiapkan daftar hadir dan notulen rapat
e. Mengidentifikasi sumber data
f. Menginput dan mengolah data
g. Membantu penyusunan laporan pertanggungjawaban.
- Tim Teknisi mempunyai tugas :
a. Menyiapkan sarana prasarana
b. Menyusun data persediaan
c. Membuat aplikasi SiMbois
d. Menyiapkan sosialisasi dan ujicoba aplikasi
e. Membantu penyusunan laporan kegiatan.

d. Coach : Dra. Susetyaningsih, M.Pd.

1. Memberikan bimbingan dan arahan terkait dengan rancangan aksi


yang akan dilakukan.
2. Membantu menyelesaikan masalah ketika ada hambatan atau
kendala ketika pelaksanaan kegiatan.
3. Mengevaluasi kegiatan secara menyeluruh.

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 16 | P a g e


Untuk mendukung kelancaran proses pelaksanaan aksi perubahan, tim kerja
menyusun etika dan mekanisme kerja dan disepakati bersama yaitu:

1. Dalam pelaksanaan kegiatan aksi perubahan, tim kerja berpedoman pada


jadwal yang telah disusun bersama;
2. Dalam pelaksanaan kegiatan aksi perubahan, tim kerja harus menerapkan
budaya kerja dengan perilaku kerja yang tercermin dalam kerja keras, ulet,
disiplin, produktif, tanggung jawab, kreatif, konsisten, responsive.
3. Laporan progres dibuat sesuai tahapan kegiatannya;
4. Koordinasi dan komunikasi, setiap saat melalui komunikasi langsung atau
media komunikasi, sehingga terjalin keharmonisan dan sinergi antar tim
kerja sesuai dengan tahapan (milestone);
5. Dalam pelaksanaan aksi perubahan Tim Efektif selalu koordinasi dengan
Kasubag UBMN selaku project leader.

Tim efektif ini disusun dengan struktur sesuai dengan kebutuhan tenaga untuk
mencapai hasil aksi perubahan yang optimal, sehingga semua tim memberikan kontribusi
penyelesaian aksi perubahan yang nyata. Kontribusi tim terhadap keberhasilan proyek
perubahan dapat dipertanggungjawabkan, karena proyek perubahan ini tidak bisa berhasil
dan berjalan dengan baik apabila ada salah satu tim yang tidak melaksanakan fungsi dengan
baik. Kontribusi yang diberikan oleh masing- masing tim adalah sebagai berikut:

1. Pokja Administrasi
Pokja administrasi mempunyai peran antara lain:

o Menyiapkan administrasi dan dokumentasi pelaksanaan proyek perubahan


o Membantu pengumpulan data
o Membuat dan mengirim undangan rapat
o Menyiapkan daftar hadir dan notulen rapat
o Mengidentifikasi sumber data
o Menginput dan mengolah data
o Membantu penyusunan laporan pertanggungjawaban.

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 17 | P a g e


2. Pokja Information Technology (IT)
Pokja Information Technology (IT) mempunyai peran antara lain:

 Menyiapkan sarana prasarana


 Menyusun data persediaan
 Membuat aplikasi SiMbois
 Menyiapkan sosialisasi dan ujicoba aplikasi
 Membantu penyusunan laporan kegiatan.

Tabel 7: Kebutuhan Organisasi Aksi Perubahan

No. Sumber Daya Tim Peran Urgensi


1. Pengarah Berperan dalam memberikan Sangat
dukungan, arahan atas keseluruhan penting
program kegiatan
2. Mentor Berperan dalam memberikan Sangat
persetujuan, dukungan, arahan, atas penting
keseluruhan program kegiatan.
3. Coach Berperan dalam bimbingan, petunjuk, Sangat
persetujuan, motivasi, arahan dalam penting
pembelajaran.
4. Project Leader Berperan pokok dalam Sangat
dijabat oleh mengkoordinasikan semua kegiatan penting
Kasubag UBMN sehingga dapat berjalan dengan
FS maksimal
5. Pokja Administrasi Berperan dalam persiapan rapat Penting
koordinasi, sarana prasana dan
laporan pertanggungjawaban
6. Pokja IT Berperan dalam pembuatan Aplikasi Penting
SiMbois

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 18 | P a g e


Pada pelaksanaan aksi perubahan telah terjadi pergeseran stakeholder.
Berdasarkan analisa pengaruh dan kepentingannya, ada beberapa stakeholder yang
mengalami perubahan atau pergeseran. Perubahan dan pergeseran ini terjadi karena

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 19 | P a g e


berbagai kegiatan yang dilakukan dalam proyek perubahan ini seperti:
rapat, bimbingan teknis, sosialisasi output proyek perubahan. Untuk
lebih jelasnya pergeseran perubahan posisi stakeholder bisa dilihat
pada tabel 7

Perubahan kategori stakeholder pada analisa pengaruh dan


kepentingan menyebabkan perubahan atau pergeseran posisi
stakeholder dalam kuadran. Pergeseran tersebut dapat dibandingkan
pada gambar 2 dan 3 berikut ini.

Hasil analisis stakeholders diperoleh kelompok stakeholders :

Promotors : Kepentingan / ketertarikan tinggi, kekuatan /


pengaruh tinggi Defenders : Kepentingan / ketertarikan
tinggi, kekuatan / pengaruh rendah Latents : Kepentingan
/ ketertarikan rendah, kekuatan / pengaruh tinggi Apathetics
: Kepentingan / ketertarikan dan kekuatan /
pengaruh rendah

Gambar 3. Analisa Kuadran Stakehoders sesudah proper

Dalam pelaksanaan kegiatan, telah dilakukan telah dilakukan


berbagai strategi untuk memobilisasi stakeholders. Strategi yang
dilakukan dalam memobilisasi stakeholder dilakukan melalui
koordinasi intensif, dengan stakeholder promotor. Hal ini dilakukan
mengingat stakeholders promotor sangat menentukan keberhasilan
aksi perubahan. Disamping itu stakeholder promotor memiliki power
yang besar untuk mempengaruhi stakeholders yang lainnya.

Selanjutnya melakukan pendekatan dengan stakeholder


defender, karena stakeholders ini berkepentingan terhadap
keberhasilan aksi perubahan ini. Sehingga stakeholders ini perlu diberi
pemahaman yang cukup tentang manfaat hasil aksi perubahan,

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 20 | P a g e


sehingga dengan senang hati mau mendukung dan mendorong
keberhasilan aksi perubahan.

stakeholders Latens memiliki kekuatan dan sumber daya yang


bisa di mobilisasi untuk mendukung aksi perubahan. Oleh karenanya
stakeholders ini perlu dibangun/didorong potensi yang ada untuk
mendukung aksi perubahan. Mobilisasi dilakukan dengan melibatkan
dalam beberapa kegiatan. Menarik stakeholders apathetic untuk mau
berperan dalam mendukung aksi perubahan ini, dengan cara
mengkomunikasikan tentang rencana perubahan ini dan melibatkan
dalam kegiatan- kegiatan yang dilakukan. Melalui strategi dan
intervensi yang telah dilakukan tersebut, maka telah terjadi
pergeseran posisi stakeholders dalam kuadran.

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 21 | P a g e


BAB II
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

1. Capaian Dalam Perbaikan Sistem Pelayanan


Capaian setiap tahapan aksi perubahan yang dilakukan oleh tim kerja dapat dilihat

Persandingan antara Rencana Kegiatan dan Jadwal dengan Realisasi


Pelaksanaannya

No KEGIATAN OUTPUT Jadwal Penanggungja


wab dan
. Rencana Realisasi Rencana Realisasi Keterangan
1 2 3 4 5 6 7

No Kegiatan Output Jadwal

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 2 3 4 5 6

Tahap Jangka Pendek

A Perencanaan

a. Koordinasi Koordinasi dengan K 10 September s.d 10 September


dengan mentor o
20 November 2020 s.d 20 November
mentor o
2020
r
d
i
n
a
s
i

d
e
n
g
a
n

m
e
n
t

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 22 | P a g e


o
r

Laporan Aksi Perubahan PKA Angkatan II 23 | P a g e


Dari tabel 15 pada tahapan aksi perubahan dapat diketahui bahwa pelaksanaan aksi
perubahan dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Kelancaran kegiatan-
kegiatan tersebut terjadi atas kerja keras Tim Efektif dan dukungan para stakeholders yang
24
saling bahu membahu dalam rangka menyelesaikan setiap tahapan pada dari aksi
perubahan ini.

Aksi perubahan ini didukung penuh oleh Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang selaku mentor, dengan harapan dengan adanya Aplikasi SiMbois
ini perencanaan dan data barang persediaan dapat dipantau secara setiap saat dan
mempermudah proses permintaan barang dan usulan perencanaan barang persediaan
tersebut, Sedangkan pada aplikasi SiMbois juga berfungsi diantaranya untuk: (1) akan
memudahkan pimpinan yang ada di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang untuk
mengontrol stok barang persediaan; (2) untuk melihat prosentase pemakaian barang
persediaan, dan (3) akan memudahkan semua civitas akademik Fakultas Sastra untuk
meminta atau mengambil barang persediaan di gudang guna memperlancar proses
pembelajaran dan kerja tanpa menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkannya.

Tabel 11. Capaian Setiap Tahapan Aksi Perubahan

Tautan/Link
Tanggal Dokumen
No. Kegiatan Output
Pelaksanaan Bukti
Kegiatan
1. Koordinasi dengan 10 September Foto https://bit.um.
mentor s.d Survey Aksi ac.id/AksiPer
20 November Perubahan ubahan
2020 https://bit.um.
ac.id/formaksi
perubahan
https://bit.um.
ac.id/kor_men
tor

25
Tautan/Link
Tanggal Dokumen
No. Kegiatan Output
Pelaksanaan Bukti
Kegiatan
2. Pembentukan Tim 15 September Undangan https://bit.um.
Efektif 2020 Daftar Hadir ac.id/pembuat
Notulen an_tim
SK Tim
Foto
3. Membangun komitmen 30 September Foto https://bit.um.
terhadap aksi 2020 Komitmen Tim ac.id/memban
perubahan gun_komitme
n

4. Konsultasi dengan 2 Oktober 2020 Undangan https://bit.um.


Mentor terkait dengan Daftar Hadir ac.id/konsul_r
rencana anggaran biaya Notulen ab
RAB
Foto
5. Rapat Tim Efektif dan 5 Oktober 2020 Undangan https://bit.um.
ac.id/tim_efek
Koordinasi Daftar Hadir
tif
Notulen
SOP
Foto
6. Rapat Tim Efektif 6 Oktober 2020 Undangan https://bit.um.
Daftar Hadir ac.id/rapat_ti
Notulen m
Flowchart
Foto
7. Tim IT Membuat 6 – 20 Oktober Undangan https://bit.um.
Aplikasi 2020 Daftar Hadir ac.id/pembuat
Notulen an_aplikasi
Foto

26
Tautan/Link
Tanggal Dokumen
No. Kegiatan Output
Pelaksanaan Bukti
Kegiatan
8. Rapat Penyempurnaan 20 Oktober Undangan https://bit.um.
Aplikasi 2020 Daftar Hadir ac.id/penyem
Notulen purnaan
Foto

9. Reviu internal dan 22 Oktober Undangan https://bit.um.


revisi aplikasi 2020 Daftar Hadir ac.id/Rapat_re
Notulen view
Foto
10. Penyempurnaan 23 – 27 Undangan https://bit.um.
Oktober 2020 Daftar Hadir ac.id/penyem
Notulen _aplikasi
Foto
11. Ujicoba Aplikasi 2 Nopember Undangan https://bit.um.
2020 Daftar Hadir ac.id/ujicoba
Notulen
Foto
12. Simulasi Aplikasi 6 Nopember Undangan https://bit.um.
dengan User 2020 Daftar Hadir ac.id/formapli
Notulen kasi
Modul https://bit.um.
Hasil Survey ac.id/jawaban
Foto aplikasi
https://bit.um.
ac.id/simulasi
_simbois

27
Tautan/Link
Tanggal Dokumen
No. Kegiatan Output
Pelaksanaan Bukti
Kegiatan
13. Rapat Evaluasi 12 Nopember Undangan https://bit.um.
2020 Daftar Hadir ac.id/evaluasi
Notulen _aplikasi
Foto
14. Penyusunan Laporan 13-16
Aksi Perubahan Nopember
2020

b. Manfaat Aksi Perubahan


Manfaat yang diperoleh dari penerapan aksi perubahan ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Internal
1) Bagi Pimpinan:
 Dapat mendapatkan informasi barang persediaan di gudang
secara langsung
 Tidak perlu bertanya pada petugas gudang
2) Bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
 Dapat meminta langsung barang ATK tanpa harus datang ke gudang
 Dapat mengajukan rencana kebutuhan barang untuk
kebutuhan mendatang
 Tidak perlu lagi keluar ruangan atau datang ke gudang ATK
3) Bagi petugas layanan lebih mudah dalam memberikan pelayanan
4) Bagi fakultas dapat memberikan informasi yang riil tentang kondisi
barang di gudang
28
b. Eksternal
1) Pemeriksa eksternal bisa dapat memantau secara mudah informasi
barang persediaan Fakultas Sastra untuk melakukan audit jika
membutuhkan.

Cakupan manfaat aksi perubahan terhadap peningkatan kualitas kinerja layanan


informasi publik yang saat ini dikembangkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Capaian dan Kemanfataan Aksi Perubahan

No. Capaian Aksi Perubahan Manfaat Aksi Perubahan


Bermanfaat untuk dijadikan dasar
1. SK Tim Kerja
pelaksanaan pekerjaan
Bermanfaat untuk pedoman dalam
2. SOP
pelayanan barang persediaan
Bermanfaat bagi pengguna aplikasi
3. Panduan Penggunaan Aplikasi SiMbois sehingga memudahkan dalam
menggunakan layanan aplikasi SiMbois
Pengguna (Sivitas akademik FS)
1. Mendapatkan data persediaan akurat
2. Tidak perlu datang ke gudang
3. Dapat mengajukan kebutuhan
persediaan
4. Aplikasi Online SiMbois
4. lebih mudah digunakan
Admin:
1. Mudah dalam memberikan layanan
2. Lebih bisa terpantau
3. Bisa dilayani sewaktu-waktu

D. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

29
Sebelum menerapkan target capaian jangka menengah dan jangka panjang perlu
diperhatikan capaian jangka pendek yang sudah diraih yaitu:

30
Tabel 13. Dukungan terhadap Capaian Aksi Perubahan

Dukungan
No. Capaian Aksi Perubahan Dukungan Mentor
Stakeholder

1. SK Tim Kerja Mendukung Mendukung

2. SOP Mendukung Mendukung

Panduan Penggunaan
3. Mendukung Mendukung
Aplikasi SiMbois
4. Aplikasi Online SiMbois Mendukung Mendukung

Tindak lanjut kegiatan jangka pendek dengan menerapkan target capaian


jangka menengah dan jangka panjang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 14. Target Capaian Jangka Menengah

Target Kegiatan jangka Rencana Waktu


No. Output
Menengah Pelaksanaan
Bimbingan Teknis Pembuatan Modul MInggu kedua
1.
Penggunaan Aplikasi Aplikasi Desember
Entry data Aplikasi Update Database Januari 2021
2.
Aplikasi
Aplikasi dapat digunakan Februari 2021
3. Launching Aplikasi semua civitas akademika
FS

Tabel 15. Target Capaian Jangka Panjang

Target Kegiatan jangka Rencana Waktu


No. Output
Menengah Pelaksanaan
Pengembangan Berbasis Aplikasi lebih interaktif
1. Januari 2022
Android melalui aplikasi Android

31
E. PENUTUP
Diklat PKP angkatan I yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kemdikbud Tahun 2020
ini, benar-benar telah menjadi proses pembelajaran yang luar biasa, baik bagi peserta dan
bagi Tim Efektif. Sebagai project Leader yang bertanggungjawab atas pelaksanaan aksi
perubahan ” Sistem Informasi Barang Persediaan Online Sastra (SiMbois) Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang” selama berkolaborasi dengan tim efektif untuk
mengimplementasikan rancangan aksi perubahan mempunyai pengalaman memimpin dan
proses pembelajaran antara lain:

a. Project Leader harus mampu menggunakan waktu dan kesempatan


secara efisien dan efektif dan memobilisasi, berkolaborasi dengan pokja
tim efektif serta stakeholders internal dan eksternal.
b. Membangun komunikasi, koordinasi dan menyatukan persepsi terhadap
obyek dengan tim efektif dan stakeholders dalam kegiatan rapat-rapat
koordinasi dan diskusi tentang manfaat Sistem Informasi Barang
Persediaan Online Sastra (SiMbois) Fakultas Sastra, mulai dari
memberikan masukan terkait materi aplikasi, manfaat output aplikasi,
pemenuhan data, dan informasi yang dibutuhkan untuk konten aplikasi,
penyusunan aplikasi, sampai sosialisasi dan implementasi.
c. Dukungan-dukungan yang didapat dari stakeholder baik internal dan
eksternal tidak mengalami kesulitan, bahkan bisa disebut sangat lancar,
hal ini tidak lepas dari koordinasi dan kerjasama yang terjalin dengan
baik. Strategi Project Leader untuk mendapatkan dukungan adalah
menjelaskan secara langsung tentang manfaat proyek perubahan bagi
stakeholders dan menerima saran/masukan yang datang dari
stakeholder.
d. Belajar merancang proyek perubahan berdasarkan permasalahan yang
ada di organisasi dengan menganalisis dan merencanakan
implementtasinya (Planning)
e. Bertanggungjawab terhadap komitmen yang telah disusun dalam
rencana proyek perubahan (integrity)
f. Bekerja berdasarkan tahapan (milestone) yang sudah direncanakan,
tertib administrasi, bekerjasama, mempengaruhi tim efektif untuk
berkomitmen mematuhi milestone. (managemen project)
32
g. Mengorganisir dan menyamakan persepsi yang berasal dari berbagai
bidang, untuk melaksanakan tujuan yaitu keberhasilan proyek
perubahan. (leadership)
h. Melakukan control dalam setiap tahap pelaksanaan aksi perubahan
(controlling)
i. Tetap berkomitmen untuk melaksanakan inovasi, melanjutkan,
mengem- bangkan dan mengimplementasikan tahapan jangka
menengah dan panjang.
Proses pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari dalam organisasi, karena akan berdampak pada kualitas
hasil pelaksanaan kegiatan, tertib administrasi dan berdampak pada pengembagan
lembaga.

Dari rangkaian rancangan aksi perubahan yang kami sampaikan, kami berusaha
semaksimal mungkin agar pengembangan sistem informasi laporan kinerja program studi
tersebut dapat mendukung layanan kinerja terhadap stakeholder di Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang dapat diwujudkan. Salah satu faktor yang dapat mendorong
pemangku kepentingan memanfaatkan aplikasi sistem informasi layanan tersebut adalah
adanya ketersediaan sarana yang memadai, adanya dukungan dari pimpinan, dan adanya
dukungan anggaran yang mencukupi.

Besar harapan kami, semoga dengan adanya perubahan yang kecil ini akan
dapat meningkatkan kinerja layanan pada Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dalam
rangka mewujudkan pelayanan prima (excellent service) bagi stakeholder dan dalam
rangka mendukung visi Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang untuk Menjadi
fakultas unggul dan rujukan dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi ilmu
bahasa, sastra, seni, dan desain bidang kependidikan dan nonkependidikan. Keberhasilan
pelaksanaan aksi perubahan ini tidak sebatas pada terwujudnya aplikasi sistem informasi
untuk peningkatan kinerja layanan, akan tetapi bagaimana aplikasi itu dapat menjadi
bahan pertimbangan dan alternatif bagi pemangku kepentingan dalam melakukan
pengendalian terhadap kualitas dan mutu system

informasi tentang barang persediaan.


Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: Pusdiklat Kemendikbud selaku
penyelenggara kegiatan ini, Ibu Dra. Susetyaningsih, M.Pd. selaku Coach, Bapak Waji, S,Sos
selaku Mentor, Bapak Suprapto. selaku Penguji dan Ketua Penyelenggara,

33
yang selalu bersedia menjadi sahabat curhat kami, UM khususnya Fakultas Sastra selaku lembaga tempat
kami mengabdi, dan teman-teman Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas angkatan 1 yang selalu
menjadi penyemangat bagi kami. Semoga kita selalu sehat, disiplin, terbuka, dan kompak dalam mewujudkan
perubahan dan meraih kesuksesan.

Malang, 24 Nopember 2020 Peserta PKP


Angkatan 1

(Yoga Galih Arraja, S.Kom)

BAB V
KEBERLANJUTAN AKSI
PERUBAHAN

Pengembangan aplikasi pengintegrasian system pengendalian kinerja ini akan terus dilakukan untuk
mengintegrasikan semua system yang terintegrasi dengan pengendalian kinerja di lingkungan
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

A. Tindak Lanjut Jangka Menengah


Tindaklanjut jangka menengah yang akan dilakukan adalah dengan terus menyempurnakan
system yang telah dibangun, mengintegrasikan beberapa system aplikasi, dan melakukan
sosialisasi pemanfaatan system informasi pengendalian kinerja.

B. Tindak Lanjut Jangka Panjang


Tindaklanjut jangka Panjang yang akan dilakukan adalah mengembangkan berbagai aplikasi
kinerja, menyempurnakan system yang telah dibangun, melakukan evaluasi secara berkala, dan
melakukan sosialisasi dan internalisasi system yang telah terbangun sehingga fungsi dan
pemanfaatan dapat dilakukan dengan sempurna, sehingga kinerja Sekretariat Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi benar-benar dapat terpantau dan terus terjadi peningkatan
indicator-indikator kinerja yang telah ditetapkan

34
BAB VI
PENUTU
P

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan aksi perubahan pengintegrasian system pengendalian kinerja
pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Telah dikembangkan aplikasi system informasi pengendalian kinerja dengan
SiDaliKi pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang
menggabungkan beberapa system aplikasi kinerja;
2. Belum semua system aplikasi kinerja diintegrasikan dan system aplikasi yang
telah diintegrasikan belum tercapai secara sempurna;
3. Komitmen dari pihak internal maupun eksternal dalam pengendalian kinerja ini
telah direspon dengan baik, sehingga untuk mewujudkan pengintegrasian
system pengendalian kinerja ini telah dapat dilakukan dan dapat terus
dikembangkan dan disempurnakan dalam jangka menengah maupun jangka
Panjang.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran atau masukan dalam penyempurnaan
pengintegrasian system pengendalian kinerja ini sebagai berikut:
1. Melakukan penyempurnaan system yang telah dibangun dan terus diupayakan
untuk mengintegrasikan seluruh system yang terkait dengan indicator-indikator
kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi;
2. Melakukan evaluasi secara berkala pengembangan system aplikasi
pengintegrasian pengendalian kinerja ini sehingga terus dapat disempurnakan
dan dapat dimanfaatkan pada jajaran pimpinan dan staf di lingkungan
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

35
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Keb

I. Latar Belakang

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan selain


sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bertindak sebagai penyelenggara dan

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 36 | P a g e


koordinator seluruh usaha Bidang Keuangan dan Daerah Kabupaten Katingan.

Dalam kaitan pelaksanaan Kinerja OPD, Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Katingan melaksanakan program/kegiatan berdasarkan Tugas
Pokok dan Fungsinya sebagaimana tergambar dalam Struktur Organisasi Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan. Sedangkan dalam
kaitan Kinerja OPD, pelaksanaan kegiatan kerjanya melekat pada tugas dan fungsi
Kepala Dinas.

Berdasarkan Peraturan Bupati Katingan nomor 31 tahun 2020 tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan
Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Katingan, maka Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan dipimpin oleh seorang Kepala
setingkat Pejabat Struktural Eselon II serta dibantu oleh unsur- unsur yaitu: 1
(satu) Sekretaris Pejabat Struktural Eselon IIIa, 6 (enam) Kepala Bidang Pejabat
Struktural Eselon IIIb, 21 (Dua Puluh Satu) Pejabat Struktural Eselon IV dan 3
(tiga) orang Pejabat Unit Pelaksana Teknis Daerah Fungsional. Jumlah pegawai
dan tenaga harian lepas keseluruhannya berjumlah 52 orang yang terdiri dari 24
orang PNS, 57 orang Non PNS (Tenaga Harian Lepas).

Sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Katingan untuk memberikan


PELAYANAN YANG BAIK AGAR TERWUJUD KATINGAN “BERMARTABAT”
UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA
“BERMARTABAT” (BERBUDAYA, MAJU, RELIGIUS, TERINTEGRASI,
BERKESINAMBUNGAN AMAN DAN TERBUKA) maka Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan menyusun Rencana Strategis
(Renstra) sebagai pernyataan sikap dan bentuk pertanggungjawaban dalam
mengoptimalisasikan sumber daya yang ada sehubungan dengan program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan.

Sejalan dengan Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset


Daerah Kabupaten Katingan berfungsi sebagai kerangka acuan untuk penyusunan
Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 37 | P a g e
rencana anggaran pembiayaan penyelenggaraan pembangunan dan pemberian
pelayanan publik yang dijabarkan melalui penyusunan program/kegiatan oleh
setiap OPD yang ada dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Katingan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional Bab VII Pasal 31, yang menyatakan bahwa perencanaan
pembangunan didasarkan pada data/informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) ini membantu penyusunan


Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Data Informasi Pembangunan Daerah
Secara Elektronik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah secara Nasional
dalam mewujudkan pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke
Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional untuk peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.

II. Tujuan Aksi Perubahan


Tujuan yang ingin dicapai dalam aksi perubahan adalah meningkatkan
kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, melalui
dukungan ketersediaan data dan sistim informasi pembangunan daerah yang
akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan, mengoftimalisasi
penatausahaan, mengoptimalkan pengumpulan, pengisian, dan evaluasi serta
pemanfaatan data dan informasi pembangunan daerah dan membangun rumah
legal database pembangunan untuk seluruh daerah, sebagai dasar input untuk
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Katingan.

Tujuan yang ingin dicapai dari aksi perubahan ini dibagi dalam 3 (tiga)
tahapan tujuan, yaitu: tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah dan tujuan
jangka panjang, dengan rincian sebaga berikut:

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 38 | P a g e


1. Tujuan jangka pendek dari aksi perubahan ini antara lain adalah;
a. Terintegrasinya pengembangan aplikasi SIPD di Bidang Perbendaharaan
Daerah Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah.
b. Terimplementasikan seluruh database penatausahaan keuangan di internal
Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah kabupaten Katingan.
c. Terintegrasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten
Katingan.
2. Tujuan jangka menengah dari aksi perubahan ini adalah :
a. Evaluasi internal penggunaan aplikasi SIPD
b. Pengembangan aplikasi SIPD bisa diintegrasikan dengan beberapa
penambahan kegiatan baru.
c. Aplikasi dapat diakses lebih mudah bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah.
3. Tujuan jangka panjang dari aksi perubahan ini adalah :
a. Terintegrasi dengan seluruh kegiatan yang ada di Pemerintah Kabupaten
Kabupaten Katingan melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah.
b. Aplikasi SIPD terintegrasi dengan shopware Kementrian Dalam Negeri
Republik Indonesia secara nasional.
c. Mewujudkan peningkatan kapasitas pengelolaan pendapatan, belanja dan
pembiayaan pembangunan daerah.
d. Aplikasi dapat diakses lebih mudah bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah
dalam hal perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan dan
evaluasi dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Katingan.
III.Manfaat Aksi Perubahan
Berdasarkan tujuan proyek perubahan yang telah dijelaskan di atas maka
manfaat aksi perubahan yang ingin dicapai dari sitem informasi pembangunan
daerah (SIPD) ini adalah sebagai berikut:
1. Internal
a. Individu

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 39 | P a g e


Aplikasi SIPD akan meningkatkan kompetensi, semangat dan
tanggungjawab kerja bagi para Pegawai
b. Organisasi (Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah kabupaten Katingan
khususnya Bidang Perbendaharaan Daerah)
Aplikasi SIPD memudahkan pelayanan penatausahaan dalam rangka
membantu penyusunan Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Data
Informasi Pembangunan Daerah Secara Elektronik yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah secara Nasional dalam mewujudkan pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Daerah.

2. Eksternal
a. Stakeholder (Masyarakat, Pegawai, Pemerintah Daerah/Kota/Kab)
Kinerja Penatausahaan dan Pengelolaan SIPD menjadi lebih baik dengan
memberikan pelayanan informasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. SIPD menjadi gerbang data dan informasi pembangunan daerah &
merupakan akses data dan informasi berbagai kepentingan.

IV. Ruang Lingkup


Aksi perubahan yang dilaksanakan adalah salah satu bentuk gerakan
perubahan dalam mendukung target kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Katingan khusus penatausahaan administrasi Keuangan
Daerah. Program aksi perubahan ini difasilitasi dengan pengembangan aplikasi
Sistim Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dalam membantu penyusunan
Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Data Informasi Pembangunan Daerah
Secara Elektronik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah secara Nasional
dalam mewujudkan pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke
Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional untuk peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 40 | P a g e


Area aksi perubahan ini yaitu ; Penatausahaan Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah (SIPD) didasarkan pada data dan informasi yang dikelola
dalam sistem informasi pembangunan daerah dengan wajib menyediakan
informasi Pemerintahan Daerah (informasi pembangunan dan keuangan daerah)
yg dikelola dalam suatu aplikasi SIPD.

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

I. Profil Organisasi
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan dipimpin
oleh seorang Kepala setingkat Pejabat Struktural Eselon II serta dibantu oleh

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 41 | P a g e


unsur- unsur yaitu: 1 (satu) Sekretaris Pejabat Struktural Eselon IIIa, 6 (enam)
Kepala Bidang Pejabat Struktural Eselon IIIb, 21 (Dua Puluh Satu) Pejabat
Struktural Eselon IV dan 3 (tiga) orang Pejabat Unit Pelaksana Teknis Daerah
Fungsional. Jumlah pegawai berjumlah 113 orang, terdiri dari 24 (dua puluh
empat) orang PNS staf pelaksana, 57 (lima puluh tujuh) orang Non PNS (Tenaga
Harian Lepas). Tempat kedudukan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kabuapten Katingan dan UPTB Pegatan meliputi Kecamatan Katingan Kuala,
Kecamatan Mendawai dan berkedudukan di Pegatan. UPTB Hampalit meliputi
Kecamatan Katingan Hilir, Kecamatan Tasik Payawan, Kecamatan Tewang
Sangalang Garing dan Kecamatan Pulau Malan berkedudukan di Kereng Pangi;
UPTB Tumbang Samba meliputi Kecamatan Katingan Tengah, Kecamatan
Sanaman Mantikei, Kecamatan Petak Malai, Kecamatan Marikit, Kecamatan
Katingan Hulu dan Kecamatan Bukit Raya berkedudukan di Tumbang Samba.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 31 Tahun 2020


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Katingan
(Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2016 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Nomor 35), Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Katingan terdiri dari :
1. Kepala Badan
2. Sekretaris
a) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b) Kepala Sub Bagian Keuangan
c) Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan IT
3. Bidang-Bidang Terdiri dari
a. Kepala Bidang Perencanaan Anggaran Daerah, membawahkan:
1) Sub Bidang Penyusunan Anggaran;
2) Sub Bidang Belanja dan Pembiayaan Daerah;
3) Sub Bidang Pelaporan, Evaluasi dan Pengendalian Anggaran.
b. Bidang Perbendaharaan Daerah, membawahkan:
Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 42 | P a g e
1) Sub Bidang Belanja Operasi;
2) Sub Bidang Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga;
3) Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah dan Investasi
c. Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah, membawahkan:
1) Sub Bidang Akuntansi Daerah;
2) Sub Bidang Akuntansi Perangkat Daerah;
3) Sub Bidang Konsolidasi dan Pelaporan.
d. Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah, membawahkan:
1) Sub Bidang Analisa Kebutuhan dan Pemanfaatan Barang Milik Daerah;
2) Sub Bidang Penatausahaan dan Pelaporan Barang Milik Daerah;
3) Sub Bidang Pemindahtanganan, Pemusnahan dan Penghapusan BMD.
e. Bidang Perencanaan, Pengembangan, Pengendalian dan Evaluasi
Pendapatan Daerah membawahkan:
1) Sub Bidang Perencanaan Pendapatan Daerah;
2) Sub Bidang Kerjasama dan Pengembangan Pajak dan Retribusi;
3) Sub Bidang Evaluasi Pendapatan Daerah.
f. Bidang Pengelolaan Pengelolaan Pendapatan Daerah, membawahkan:
1) Sub Bidang Pendaftaran, Pencatatan dan Penetapan Pajak dan Retribusi;
2) Sub Bidang Penagihan dan Keberatan Pajak dan Retribusi;
3) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan PAD, Lain-Lain PAD dan Dana
Transfer.
4. Kelompok Jabatan Fungsional;
5. Unit Pelaksana Teknis Badan.
Untuk memudahkan pelayanan, koordinasi, dan kelancaran pelaksanaan
tugas, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan dibantu 3
UPTD yaitu :

1. UPTD Pegatan meliputi Kecamatan Katingan Kuala, Kecamatan Mendawai dan


berkedudukan di Pegatan.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 43 | P a g e


2. UPTD Hampalit meliputi Kecamatan Katingan Hilir, Kecamatan Tasik Payawan,
Kecamatan Tewang Sangalang Garing dan Kecamatan Pulau Malan
berkedudukan di Kereng Pangi;
3. UPTD Tumbang Samba meliputi Kecamatan Katingan Tengah, Kecamatan
Sanaman Mantikei, Kecamatan Petak Malai, Kecamatan Marikit, Kecamatan
Katingan Hulu dan Kecamatan Bukit Raya berkedudukan di Tumbang Samba.
Susunan Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Katingan sebagaimana diuraikan di atas dapat digambarkan dalam bagan Struktur
Organisasi dibawah ini :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

II. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan (2018-2023) adalah
Membangun Kabupaten Katingan yang bermartabat – Membangun infrastruktur
jalan yang terarah.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 44 | P a g e


Makna dari bermartabat adalah Berbudaya, Maju, Religius, Terintegrasi,
Berkesinambungan, dan Terbuka.
Selanjutnya mempunyai tujuh misi yakni :
1. Untuk menciptakan pemerintah yang bersih, berwibawa, dan inovatif serta
mewujudkan supremasi hukum.

2. Meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan kemandirian pangan.


3. Memantapkan pembangunan perdesaan.
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kualitas
pendidikan, peningkatan derajat kesehatan serta keluarga berencana dan
kesetaraan gender.
5. Peningkatan infrastruktur fisik jalan dan jembatan, jaringan air bersih, dan
komunikasi.
6. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang berkesinambungan.
7. Membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa gotong royong serta
harmonisasi antar lapisan masyarakat dalam heterogenitas agama, suku, adat
istiadat, dan sosial budaya.

III.Uraian Tugas dan Sasaran Kinerja Pelayanan


Gambaran pelayanan perangkat daerah tugas, fungsi dan struktur
organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten katingan
sebagai berikut :

A. Tugas
Tugas Pokok Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah
melaksanakan kewenangan bidang fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
Bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset.

B. Fungsi

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 45 | P a g e


a) Penyusunan kebijakan teknis Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang
Keuangan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b) Pelaksanaan tugas dukungan teknis Penunjang Urusan Pemerintahan
Bidang Keuangan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis
sesuai dengan lingkup tugasnya;
d) Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Keuangan
sesuai dengan lingkup tugasnya; dan;
e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Keuangan.
C. Kewenangan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan
mempunyai kewenangan di Bidang Administrasi Keuangan Daerah sebagai
berikut :

1. Organisasi dan Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah


- Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Pengelola Keuangan
Daerah Kabupaten
2. Pendapatan dan Investasi Daerah
- Pajak dan Retribusi Daerah
a. Penetapan kebijakan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah
Kabupaten
b. Pelaksanaan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten
c. FasilIitasi, supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Retribusi
Desa
d. Pembinaan dan pengawasan Pajak dan Retribusi Daerah skala
Kabupaten
e. Evaluasi Raperdes tentang Retribusi dan pungutan lainnya
- Investasi dan Aset Daerah
Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 46 | P a g e
a. Penetapan kebijakan Pengelolaan Investasi dan Aset Daerah
Kabupaten
b. Pelaksanaan Pengelolaan Investasi dan Aset Daerah Kabupaten
c. Pengawasan Pengelolaan Investasi dan Aset Daerah Kabupaten
d. Fasilitasi Pengelolaan Aset Daerah skala Kabupaten
- Pinjaman Daerah
a. Penetapan kebijakan pengelolaan pinjaman dan obligasi Daerah,
serta BLU Kabupaten
b. Pelaksanaan pengelolaan pinjaman dan obligasi Daerah, serta BLU
Kabupaten
c. Pengawasan pinjaman dan obligasi Daerah, serta BLU Kabupaten
3. Dana Tranfer ke Daerah
- Dana Alokasi Umum (DAU)
a. Pengelolaan data dasar penghitungan alokasi DAU Kabupaten
b. Pengelolaan DAU Kabupaten/Kota
c. Pelaporan pengelolaan DAU Kabupaten
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
a. Usulan program dan kegiatan Kabupaten untuk didanai dari DAK
b. Pengelolaan DAK (bagi Kabupaten yang menerima DAK)
c. Pengendalian dan pelaporan pengelolaan DAK
- Dana Bagi Hasil (DBH)
a. Penyiapan data realisasi penerima DBH Kabupaten
b. Pengendalian dan pelaporan pengelolaan DBH
4. Pelaksanaan, Penatausahaan, Akuntansi dan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
a. Penetapan kebijakan tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten dan Desa
b. Penyusunan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD Kabupaten dan APB Desa

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 47 | P a g e


c. Evaluasi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa
d. Penetapan kebijakan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung
jawab bersama (urusan concurrent)
e. Fasilitasi penyusunan Laporan Keuangan dan pelaksanaan APB Desa.

BAB III

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 48 | P a g e


ANALISA MASALAH

I. Ruang Lingkup Aksi Perubahan


Agar tujuan dari kegiatan ini dapat dicapai maka ruang lingkup dan output
yang dicapai untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

o Mampu o Mampu o Memonitor terus


mengoperasikan mengopersikan menerus Implementasi
aplikasi SIPD data keuangan Aplikasi SIPD secara
dengan lebih mahir daerah dalam lengkap.
o Sosialisasi dan uji waktu 1 (satu) o Data Keuangan Daerah
coba aplikasi SIPD tahun. secara konfrehenship
operator di lingkup o Menerbitkan dan berkelanjutan dan
BPKAD (meneruskan) terus menerus sehingga
o Evaluasi Petunjuk Teknis menjadi database
Implementasi (Juknis) tentang laporan keuangan
Aplikasi SIPD Penatausahaan daerah kabupaten
SIPD Katingan yang
o Mengembangkan akuntabel dan bisa
Aplikasi SIPD untuk dipertanggungjawabkan
seluruh stekholder .
OPD pengguna
Beroprasinya Aplikasi Tersusunnya regulasi Terciptanya data Keuangan
SIPD Aplikasi SIPD Daerah secara akurat

Tabel 1.3. Ruang Lingkup Aksi Perubahan

II. Organisasi Aksi Perubahan

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 49 | P a g e


2. Struktur Organisasi Aksi Perubahan

EKA SURYADILAGA, S.P, MM

Mentor

DR. STEPANUS, S.Hut.,MP Bid. Perbend

Coach Projek Leader

Pokja 1 Pokja 3 Pokja 2

Ksb. Operasi Daftar Penguji Ksb. Belanja BM


BPKAD

PA, PKA, PPK, PPTK, PA, PKA, PPK, PPTK, PA, KPA, PPK, PPTK,
Bendahara OPD Bendahara OPD Bendahara OPD

Gambar 1.3. Struktur Organisasi Aksi Perubahan

2. Deskripsi Aksi Perubahan


a. Mentor, memberikan bimbingan, memfasilitasi dan mendukung Aksi
Perubahan dalam pelaksanaan lapangan aksi perubahan;
b. Coach,
1) Melakukan pembimbingan dan memastikan kemampuan peserta
diklat dalam memfinalkan rancangan aksi perubahan dan
mengaplikasikan esensi aksi perubahan.

2) Melakukan monitoring terhadap peserta diklat dalam


mengkomunikasikan rancangan aksi perubahan kepada atasan, staf
dan stakeholder lainnya;

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 50 | P a g e


3) Melakukan komunikasi dengan mentor (atasan langsung) peserta diklat
mengenai kegiatan yang dilakukan peserta dalam tahap Laboratorium
Kepemimpinan dan perkembangan pelaksanaan aksi perubahan.

c. Project Leader, melaksanakan seluruh tahapan aksi perubahan,


mendayagunakan sumber daya yang dimiliki, menggerakkan stakeholder
serta melaporkan progress proyek perubahan mentor dan coach;
d. Tim Pokja I (Kasubbid Operasi), mampu menyusun jadwal kegiatan,
merancang, mengarahkan para konseptor dan operator SIPD.
e. Tim Pokja II (Kasubbid Bel. Modal & BTT), mampu menyusun jadwal
kegiatan , merancang, mengarahkan para konseptor dan operator.
f. Tim Pokja III (Kasubbid. Kasda), mampu menyusun jadwal kerja,
merancang, mengarahkan para konseptor dan operator pelunasan SP2D,
menyediakan dan mengumpulkan informasi dan dokumentasi Keuangan
Daerah.
g. OPD (PA, KPA, PPK, PPTK, Bendahara), Mitra OPD, yang ada keterkaitan
dengan pelayanan alikasi SIPD selaku juga pemakai aplikasi SIPD.

III. Isu Strategis Terpilih

1. Penyebab Masalah
Isu aktual di bidang Penatausahaan Keuangan Daerah SIPD adalah :
1) Pelaksanaan sistem pengelolaan data pelayanan Penatausahaan Sistim
Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) masih mengalami kendala
disebabkan aplikasi online terpusat di server Direktur Jenderal Bina
Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri di Jakarta, sementara
daerah pengguna/pemakaian ada 34 Provinsi, 514 Kabupaten/Kota
seluruh Indonesia menggunakan 1 (satu) jaringan aplikasi sehingga
layanan internal tidak dapat diberikan secara maksimal.
2) Kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang memahami lebih
Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 51 | P a g e
detail terkait operasioanal aplikasi SIPD tersebut.
3) Belum tertibnya tata kelola administrasi internal di Penatausahaan SIPD
dari pusat secara lengkap dan terpadu sehingga tidap bisa dioperasikan oleh
masing-masing pihak yang mempunyai user.

Tabel 1.2 Penetapan Prioritas Masalah

No Masalah U S G Total Ranking


1 Tata kelola administrasi belum tertib 5 4 4 13 II
2 Kompetensi SDM masih kurang 4 3 4 11 III
3 Pelaksanaan sistem pengelolaan data 5 5 5 15 I
pelayanan Penatausahaan Sistim
Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD) masih mengalami kendala
aplikasi online terpusat di Server
Direktur Jenderal Bina Keuangan
Daerah.

Berdasarkan analisis USG tersebut, teridentifikasi bahwa yang


bermasalah dan menjadi prioritas adalah “Pelaksanaan sistem pengelolaan
data pelayanan Penatausahaan Sistim Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD) masih mengalami kendala aplikasi online terpusat di Server Direktur
Jenderal Bina Keuangan Daerah”. Jika dikaitkan dengan kondisi aktual yang
terjadi saat ini, permasalahan kurang optimalnya layanan internal ini sangat
relevan untuk segera diselesaikan, karena akan sangat berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas pelayanan terutama dalam komponen
Penatausahaan Keuangan Daerah mulai dari :

a. Entri Rencana Anggaran Kas,


b. Dokumen Pelaksanaan Anggaran,
c. Validasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
d. Pembuatan Surat Penyediaan Dana.
e. Otorisasi Surat Penyediaan Dana.
f. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 52 | P a g e


g. Pengajuan Surat Perintah Membayar
h. Verifikasi Surat Perintah Membayar
i. Otorisasi Surat Perintah Membayar
j. Otorisasi Surat Pertanggungjawaban mutlak
k. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
l. Tanda Pelunasan Penguji Daftar SP2D

2. Akar Penyebab Masalah


Untuk mencari akar dari permasalahan tersebut, maka dilakukan
analisis penyebab masalah melalui analisis tulang ikan ( fishbone analysis),
yang dirumuskan dalam prinsip 5M + I (Man, Money, Machine, Method,
Media) + (Information).

MONEY INFORMATION MAN


Terbatasnya Kurang nya Kurangnya
Alokasi Anggaran Komunikasi kualitas dan
untuk koordinasi Internal dengan kuantantitas
ke Pusat (disebabkan Pihak Pusat SDM
pandemic covid-19)
Terkait hal teknis

Belum Optimalnya Jaringan dari


Server Induk disebabkan server
terpusat

Terbatasnya Metode Belum


Informasi Langsung pengendalian maksimalnya
untuk koordinasi ke penerapan sistem sarana layanan
Pusat disebebkan layanan internal Berupa Alat2
masa pandemi kurang optimal standar
covid-19 dengan
banyaknya
persyaratan tes
covid-19 (antigen)
MEDIA METHOD MACHINE

Gambar 2 Analisis Diagram Fishbone


Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 53 | P a g e
Hasil analisis penyebab masalah dengan analisis tulang ikan (fishbone
Analisis), menunjukan ada 6 (enam) masalah yang menyebabkan tidak
efektifnya Penatausahan Sistim Informasi Pembangunan Daerah di Kabupaten
Katingan, yaitu:

a. SDM (man) : Kurangnya kualitas dan kuantitas SDM


yang memahami detail Operator SIPD
b. Informasi (information) : Kurangnya respon dari operator induk
/Pejabat Bina Keuangan Daerah
c. Dana (money) : Terbatasnya alokasi anggaran untuk
koordinasi ke pusat (masa covid-19)
d. Sarpras (machine) : Belum memadai koneksi jaringan online
dan ketersediaan perangkat standar
disebabkan pemakaian dari sabang
sampai meuroke bersamaan.
e. Metode (method) : Metode pengendalian penerapan sistem
jaringan online terus di tingkatkan.
f. Lingkungan (media) : Koordinasi pengendalian layanan
langsung ke Tenaga Ahli, kurang

Setelah diketahui akar permasalahan yang menjadi penyebab kurang


optimalnya aplikasi Penatausahaan Sistim Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD), maka selanjutnya dibuat alternatif penyelesaian masalah, antara lain:

1. Penambahan jumlah dan peningkatan kualitas SDM teknis yang


melaksanakan Pelayanan (operator yang mahir) dan didampingi oleh
atasan bidang sebagai projek Leader atas Penatausahaan Sistim Informasi
Pemerintahan Daerah (SIPD);
2. Pelaksanaan komunikasi terus menerus internal secara berkelanjutan;

3. Pengalokasian anggaran untuk konsultasi lanjutan;

4. Pengembangan koneksi jaringan aplikasi SIPD secara lokal untuk mengurangi


beban jaringan server induk di Direktur Bina Keuangan Daerah Kementrial
Dalam Negeri (di BaKeuDa Provinsi Kalteng) ;

5. Peningkatan koordinasi ke pusat terkait proses detail Penatausahaan Sistim


Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) yang kurang optimal.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 54 | P a g e


IV. Analisis Faktor Lingkungan Penyelesaiaan Masalah

Untuk menentukan tingkat efektifitas (E), efisiensi (EF) dan kemudahan


(K) dari upaya-upaya optimalisasi yang dapat dilakukan, selanjutnya dilakukan
analisis dengan menggunakan teori tapisan Mc Namara, sebagai salah satu teori
analisis manajemen yang dapat digunakan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Analisis Tapisan Pemecahan Masalah


No Alternatif Strategi E EF K Total Ket
terhadap
Permasalahan
Pengembangan dan peningkatan
1. kualitas SDM operator teknis 4 3 4 11 Ke-2
Aplikasi SIPD

Pelaksanaan komunikasi internal


2. secara Berkelanjutan 3 3 4 10
Pengalokasian anggaran untuk
3. sistem layanan internal berbasis 4 2 2 8
aplikasi SIPD.

Alternatif “Pengembangan koneksi


4. Aplikasi SIPD server lokal melalui 5 4 3 12 Terpilih
jaringan provinsi di Pusatkan di
Badan Keuangan Provinsi
Kalimantan Tengah”, dalam upaya
untuk mengurangi beban jaringan
server induk di Direktur Jenderal
Bina Keuangan Kementrian Dalam
Negeri di Jakarta
Pengendalian penerapan sistem
5. layanan internal 5 2 3 10
Peningkatan koordinasi proses
6. pengendalian layanan internal yang 2 4 4 10
kurang optimal

Berdasarkan permasalahan dan analisis-analisis yang telah dilakukan,


maka tema aksi perubahan yang dilakukan adalah alternatif “Pengembangan
koneksi Aplikasi SIPD server jaringan local melaui provinsi di Pusatkan
di Badan Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah”, dalam upaya untuk
mengurangi beban jaringan server induk di Direktur Jenderal Bina
Keuangan Daerah, Kementrian Dalam Negeri di Jakarta, berikutnya
semua Badan Pengelola Keuangan Kabupaten/Kota bertumpu di Badan Keuangan
Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 55 | P a g e
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Penatausahaan Sistim Informasi
Pemerintahan Daerah (SIPD) yang kurang optimal”. Aksi perubahan ini disusun
dan dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas layanan internal
yang efektif dan efisien di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Katingan, sebagai salah satu sarana pemenuhan laporan keuangan
daerah yang memadai, akuntable dan penguatan akuntablitas kinerja.

V. Deskripsi Inovasi Aksi Perubahan Peningkatan Kinerja

Pada saat sekarang ini di Pemerintah Kabupaten Katingan sudah


mempunyai aplikasi SIPD untuk penatausahaan Sistim Informasi Pemerintahan
Daerah (SIPD) tetapi masih terbatas pelayanannya. Berdasarkan Adopsi dan
Adaptasi waktu studi lapangan maka muncul gagasan untuk menunjang
kebutuhan Penatausahaan Sistim Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) di
Bidang Perbendahaarn Daerah BPKAD Kabupaten Katingan, akan dilakukan
koordinasi dengan Direktur Jenderal Binas Keuangan Daerah Kementrian Dalam
Negeri dengan alternatif Pengembangan koneksi Aplikasi SIPD server jaringan
local melaui provinsi di Pusatkan di Badan Keuangan Provinsi Kalimantan
Tengah”, dalam upaya untuk mengurangi beban jaringan server induk di Direktur
Jenderal Bina Keuangan Kementrian Dalam Negeri di Jakarta secara khusus dan
terus menerus terkait hal-hal teknis dan detail yang berguna untuk menunjang
peningkatan kinerja organisasi.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 56 | P a g e


Gambar 3.1 Invonasi alternatif

Server Induk Aplikasi SIPD di


Bina Keuangan Kemendagri
Jakarta

Server local Aplikasi SIPD di


Badan Keuangan Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah

Server Lokal Server Lokal Server Lokal


BPKAD Kabupaten BPKAD Kabupaten BPKAD Kabupaten
Kapuas Katingan Kotim

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 57 | P a g e


BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAAN MASALAH

I. Terobosan / Inovasi
A. Tahap Kegiatan (Milestone)
Milestone yaitu urutan capaian-capaian yang sangat penting pada
periode tertentu (minggu, bulan, tahun) yang harus diperhatikan untuk
menjamin terlaksananya aksi perubahan secara tepat waktu dan tepat
sasaran. Milestone dalam hal ini berbeda dengan jadwal karena milestone
tidak terbatas hanya membuat rencana waktu kerja, tetapi ada target yang
perlu diselesaikan. Artinya, milestone mengandung manajemen sumber daya
yang diperlukan. Milestone merupakan landasan untuk mengidentifikasi
segmen kerja utama dan tanggal akhir sehingga dapat digunakan sebagai titik
pengendalian alami dan penting dalam proyek. Adapun milestone proyek
perubahan dibagi menjadi tiga milestones sesuai dengan sasaran aksi
perubahan, yaitu sebagai berikut :

1. Milestone Jangka Pendek (22 April 2021 – sampai berakhirnya Diklat PKA
Angkatan I & II) Aksi perubahan direncanakan akan mulai dilaksanakan
pada minggu keempat bulan April 2021 dengan kegiatan pembentukan tim
efektif, dan akan hingga berakhirnya Diklat PKA Angkatan I & II dengan
dilaksanakannya seminar hasil aksi perubahan.
2. Milestone Jangka Menengah direncanakan selama 7 bulan (Juli 2021 –
Desember 2021),
3. Milestone Jangka Panjang direncanakan selama tahun 2022 (Awal Tahun
2022 – Juni 2022).
Adapun milestone aksi perubahan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang yang telah direncanakan dapat dilihat pada Tabel 2.1

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 58 | P a g e


Tabel 2.1 Milestones Proyek Perubahan

Lanjutan supaya dapat beroperasi Aplikasi


Jangka
Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan
Pendek melakukan Uji coba kepada Organisasi Perangkat
Daerah se Kabupaten Katingan (PA, PKA, PPK,
PPTK dan Bendahara)

Lanjutan penyempurnaan Aplikasi SIPD dalam kurun


Jangka waktu 3 (tiga) bulan dengan mengembangkan dan
Menengah koordinasi kepada OPD-OPD Satker dengan
menerbitkan Pedoman Petunjuk Teknis kepada PPK,
PPTK dan Bendahara

Monitoring dan penyempuranan lanjutan Aplikasi


Jangka SIPD kepada Satker OPD-OPD secara terus
Panjang menerus dalam kurun waktu setiap tahun anggaran

B. Jadual Rencana Kegiatan


Pengertian jadual kegiatan adalah pembagian waktu berdasarkan
rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana
kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terinci. Dalam aksi
perubahan ini jadual kegiatan dibagi menjadi 3 jadual sesuai dengan sasaran
proyek perubahan, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang dapat pada Tabel 2.2, 2.3 dan 2.4.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 59 | P a g e


Pentahapan Utama-1

No Uraian Tahapan Kegiatan Uraian Perkiraan Waktu


1 Tahapan Jangka Pendek Lanjutan
Operasi Aplikasi SIPD, melalui Entri : Mulai Awal tahun anggaran
o RAK Tahapan RAK dan DPA
o Hasil DPA & Validasi DPA dilakukan saat
o Pembuatan SPD dan Otorisasi SPD Penatausahaan SIPD
o Menerima Pengejuan SPP / SPM Proses layanan berikut setiap
o Verifikasi SPP /SPM dan Otorisasi kali pengajuan SPP/SPM oleh
SPM KPA, PPTK dan Bendahara
o Otorisasi Pengantar dan SPTJM
o Meneribitkan Surat Perintah
Penyedian Dana
o Menerbitkan Tanda Pelunasan SP2D
o Berikut Proses SPJ
2 Lapran Kepada Pimpinan Kepala Badan 1 hari / 26 April 2021
3 Persiapan Rapat Koordinasi Internal
Bidang 3 hari / 27-29 April 2021
o Membuat Undangan
o Bahan Tayangan / paparan
o Daftar hadir
o Catatan notulen
o Dokumentasi
4 Rapat Koordinasi Internal Bidang 1 hari / 29 April 2021
5 Persiapan Rapat Teknis lanjutan Aplikasi
SIPD dgn tim teknis operator dengan 3 hari / 30 April – 2 Mei 2021
langkah :
o Membuat Undangan
o Bahan Tayangan / paparan
o Daftar hadir
o Catatan notulen / Dokumen
6 Rapat teknis sosialisasi lanjutan bagi 1 hari / 4 Mei 2021
operator Aplikasi SIPD

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 60 | P a g e


Penatahapan Utama-2

No Uraian Tahapan Kegiatan Uraian Perkiraan Waktu


7 Penyusunan surat / penetapan
persetujuan atasan membuat edaran 4 hari / 5 – 8 Mei 2021
kepada OPD / pengguna Aplikasi SIPD
8 Melakukan Implementasi Lanjutan 7 hari / 7 -13 Mei 2021
Aplikasi SIPD
o Sosialisasi lanjutan Aplikasi SIPD
kepada Stakeholder dalam
membangun kesepahaman
o Penyebarluasan Informasi melalui
surat dan wash-up
o Penyempuranaan lanjutan entri
User/paswoord
o Pemahaman lanjutan aktivitas
pemegang user dan paswoord
operator SIPD
9 Penyusunan laporan hasil pekerjaan 10 hari / 11-20 Juni 2021
aktualisasi aksi perubahan kinerja
organisasi
10 Persiapan dan seminar Aksi perubahan 3 hari / 21-24 April 2021
kinerja organisasi
11 Seminar Aksi perubahan kinerja 1 hari / 25 April 2021
organisasi

Pentahapan Utama-3

No Uraian Tahapan Kegiatan Uraian Perkiraan Waktu


Jangka Menengah Bulan Juli s/d Desember 2021
12 Pemantapan dan pendalaman keahlian
semua operator SIPD agar lebih mahir
mengopersikan aplikasi SIPD,
menguatkan jaringan server induk dari
Bina Keuangan Daerah, Kementrian
Dalam Negeri ke setiap OPD se
Kabupaten Katingan
13 Melakukan Sosialisasi lanjutan 1 Juli s/d 20 Desember 2021
berpabagi pihak terkait yang akan di
fasilitasi oleh Operator induk dari Bina
Keuangan Daerah, Kementrian Dalam
Negeri dan dari Pejabat Badan
Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi
Kalimantan Tengah

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 61 | P a g e


14 Jangka Panjang Tahun 2022
15 Pemeliharaan Sistem Aplikasi SIPD Mei 2022
secara kontinyu di Server local masing-
masing OPD
16 Pengembangan lebih mendalam aplikasi Juni 2022
SIPD terintegrasi dengan server
o Induk Online Bina Keuangan Daerah
Kemendagri
o Bakeuda Provinsi Kalimantan Tengah

II. Sumber Daya Aksi Perubahan

Sumberdaya (PETA DAN PEMANFAATAN)

Tabel Peta dan Pemetaan Sumberdaya Organisasi

N Sumbe Jenis Jumlah Kriteria/Kompetensi Keterangan


o r daya
1. Machine Software 1 paket terdiri o Versi Desktop. Diakses melalui Optimalisasi
(Mesin) Pengolahan Local Area Netwok berisikan Pengemban
dari :
Data: sebagian besar aplikasi SIPD gan Aplikasi
o Komputer PC o Web yang memberikan akses SIPD
-4 Perangkat
o Printer Portabel link untuk operaotor SIPD /
pc
o Printer L- pegawai pemegang user dan
-4 Not book
5190 paswoord dan projek leader
o Komputer PC 2 -scanner untuk digunakan secara oline
(dua) set -jaringan
o (1 unit khusus internet
utk aplikasi yang
gaji, memadai 1
o 1 server dell paket
R4404x16 gb
RAM, 2x1
TB HDD, 1
window
server, 1
mouse server,
1 set
keyboard +
muse), 1 unit
2. Materia o Alat tulis kantor o Paket dalam o ATK harus tersedia setiap saat. Sudah
l o Plask-disk external 1 tahun. o Data dengan variabel yang tersedia
(Bahan) o Data harian dush ditetapkan

3. Methods -SOP 1 Paket o Buku Panduan untuk SOPsudah


(cara,metod staf/operator ada
a) o Analisa data harian
o
4. MAN o Tim kerja/staf 5 Orang o Pejabat fungsional Sudah
power operator 2 Orang khusus Tersedia
(manusia, o Tim Pendamping / o Mampu menganalisa
tenaga konslatan dari Pusat 5 orng data harian
kerja) o Konsultan data dari o Bekerja dalam Tim
OPD o Pejabat Struktural

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 62 | P a g e


Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 63 | P a g e
III. Stakeholder dan Pemanfaatan
Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak yang
berkepentingan baik perorangan maupun organisasi lainnya yang memiliki
pengaruh terhadap aksi perubahan. Stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan
aksi perubahan ini dibedakan menjadi stakeholder internal Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan sebagai berikut:

a. Stakeholder internal:
- Kepala Bidang Perbendaharaan Daerah
- Kepala Sub Bidang Belanja Operasi
- Kepala Sub Bidang Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
- Kepala Sub Bidang Belanja Pengelolaan Kas Daerah dan Investasi
- Fungsional Umum Asn dan PHL Bidang
b. Stakeholder eksternal:
- Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
- Pejabat Struktural di BPKAD
- Pejabat OPD Satker Terkait

IV. Manajemen Resiko


Dalam menghadapi masalah internal dan eksternal, dilakukan hal-hal
sebagai berikut:

1. Untuk menghadapi permasalahan kesibukan anggota tim efektif dengan


pekerjaan lain, diperlukan komunikasi yang intensif dengan seluruh
anggota tim efektif serta saling membantu dalam menyelesaikan
tanggungjawab masing masing anggota tim, sehingga seluruh proses
pekerjaan dalam aksi perubahan tetap dapat diselesaikan sesuai dengan
jadwal yang sudah dibuat;
2. Keterbatasan anggaran yang tersedia untuk membiayai aksi perubahan
disiasati dengan cara efisiensi biaya serta memprioritaskan komponen
Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 64 | P a g e
kegiatan penting yang harus dibuat/dilaksanakan, sehingga aksi
perubahan ini tetap dapat berjalan dan dapat mencapai tujuannya
sebagaimana yang diharapkan;
3. Dukungan oleh seluruh stakeholder internal didapatkan melalui pola
komunikasi yang tepat sesuai dengan karakter dan kebutuhan masing
masing stakeholder serta melibatkan seluruh stakeholder internal yang ada
dalam tahapan aksi perubahan sesuai dengan bidang dan fungsinya;
4. Untuk mensiasati keterbatasan waktu pelaksanaan aksi perubahan, dapat
diatasi dengan membangun komitmen seluruh stakeholder internal yang
berperan dalam pelaksanaan aksi perubahan serta berdisiplin dengan
target waktu penyelesaian setiap tahapan yang sudah direncanakan;
5. Tim efektif yang berasal dari eksternal bidang Perbendahaan Daerah
diatasi dengan cara komunikasi yang efektif dengan atasan langsungnya;

V. Indikator Kunci Keberhasilan


1. Faktor kunci keberhasilan
Faktor-faktor kunci pendukung keberhasilan dalam aksi perubahan setelah
dilakukan pemetaaan sumber daya adalah sebagai berikut :

a. Komitmen dari unsur pimpinan dalam mendukung aksi perubahan


untuk peningkatan kinerja organisasi.
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung
aksi perubahan.

c. Stakeholder internal yang memberikan dukungan dan komitmen yang tinggi


dalam pelaksananaan aksi perubahan.
d. Komunikasi efektif yang terus terjalin antara lain dengan stakeholder,
Mentor, Coach, tim pelaksana aksi, project leader perubahan dan seluruh
pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Katingan.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 65 | P a g e


Aksi Perubahan yang dilaksanakan adalah salah satu bentuk aksi
perubahan dalam mendukung target kinerja BPKAD dalam rangka lanjutan
penatausahaan Sistim Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

Rincian tugas personil dalam struktur pelaksana aksi perubahan guna


menunjang keberhasilan adalah sebagai berikut:

a. Coach:
1) Melakukan pembimbingan dan memastikan kemampuan peserta
diklat dalam memfinalkan rancangan aksi perubahan dan
mengaplikasikan esensi aksi perubahan
2) Melakukan monitoring terhadap peserta diklat dalam
mengkomunikasikan rancangan aksi perubahan kepada atasan, staf
dan stakeholder lainnya;
3) Melakukan komunikasi dengan mentor (atasan langsung) peserta
diklat mengenai kegiatan yang dilakukan peserta dalam tahap
Laboratorium Kepemimpinan dan perkembangan pelaksanaan aksi
perubahan.
b. Mentor:
1) Memberikan motivasi dan dukungan penuh kepada peserta diklat
dalam mempersiapkan aksi perubahan beserta implementasinya;
2) Memberikan bimbingan dan arahan dalam merumuskan dan
mengidentifikasi permasalahan organisasi yang memerlukan
pembenahan melalui aksi perubahan;
3) Memberikan persetujuan atas usulan aksi perubahan;
4) Memberikan bimbingan dalam mengatasi masalah/kendala yang
dihadapi selama proses implementasi aksi perubahan;

5) Memantau capaian pelaksanaan aksi perubahan sesuai milestones


yang telah ditetapkan.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 66 | P a g e


6) Memastikan bahwa aksi perubahan memiliki umpan balik dalam
meningkatkan kinerja BPKAD
c. Project Leader:
1) Mengidentifikasi area dan aksi perubahan yang akan
diimplementasikan
2) Mengusulkan rancangan aksi perubahan;
3) Berkonsultasi dengan mentor dan coach dalam melaksanakan
rancangan aksi perubahan;
4) Memberikan arahan kepada anggota Tim Efektif;
5) Melakukan komunikasi dan kesepakatan dengan stakeholder baik
internal maupun eksternal, dalam mendukung keseluruhan tahapan
implementasi aksi perubahan;
6) Melakukan eksekusi keseluruhan tahapan yang telah dirancang
dengan mendayagunakan dan memberdayakan seluruh sumber daya
yang dimiliki;
7) Membuat laporan implementasi aksi perubahan.

d. Tim Pokja & Operator Aplikasi:


1) Mendesain rancangan pengembanagan aplikasi SIPD sebagai sarana
sistem layanan internal di BPKAD yang efektif dan efisien;
2) Mewujudkan tersedianya pengembanagan aplikasi SIPD sebagai
sarana sistem layanan internal di BPKAD yang efektif dan efisien.

2. Kendala Internal dan Eksternal


a. Kendala Internal
Kendala yang bersifat internal dalam pelaksanaan aksi perubahan ini
antara lain:

1) Banyaknya tugas kantor lainnya yang harus dikerjakan oleh Tim

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 67 | P a g e


Efektif, sehingga tidak hanya fokus mengerjakan aksi perubahan;
2) Pelaksanaan aksi perubahan yang dilaksankan dimasa pandemi
Covid-19 sehingga sebagian Tim Efektif;
3) Belum semua stakeholder internal memahami detilnya pada awal
aksi perubahan dilaksanakan;
4) Waktu pelaksanaan aksi perubahan yang singkat dengan target
perubahan peningkatan kinerja organisasi yang optimal;
5) Pengadministrasian dokumen dan tahapan pelaksanaan aksi
perubahan memerlukan koordinasi yang intensif.
b. Kendala Eksternal
Sedangkan beberapa kendala eksternal yang harus dihadapi pada
pelaksanaan aksi perubahan ini antara lain:

1) Tim Efektif yang berasal dari luar BPKAD;


2) Pelaksanaan aksi perubahan disaat pandemi Covid-19, sehingga
sebagian pegawai/tim kerja tidak efektif.
3. Strategi Mengatasi Masalah
Dalam menghadapi masalah internal dan eksternal, dilakukan hal-hal
sebagai berikut:

a. Untuk menghadapi permasalahan kesibukan Tim Efektif dengan


pekerjaan lain, diperlukan komunikasi yang intensif dengan seluruh
anggota Tim Efektif serta saling membantu dalam menyelesaikan
tanggungjawab masing masing anggota tim, sehingga seluruh proses
pekerjaan dalam aksi perubahan tetap dapat diselesaikan sesuai dengan
jadwal yang sudah dibuat;

b. Keterbatasan anggaran yang tersedia untuk membiayai aksi perubahan


disiasati dengan cara efisiensi biaya serta memprioritaskan komponen
kegiatan penting yang harus dibuat/dilaksanakan, sehingga aksi

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 68 | P a g e


perubahan ini tetap dapat berjalan dan dapat mencapai tujuannya
sebagaimana yang diharapkan;
c. Dukungan oleh seluruh stakeholder internal didapatkan melalui pola
komunikasi yang tepat sesuai dengan karakter dan kebutuhan masing
masing stakeholder;
d. Untuk mensiasati keterbatasan waktu pelaksanaan aksi perubahan, dapat
diatasi dengan membangun komitmen seluruh stakeholder internal yang
berperan dalam pelaksanaan aksi perubahan serta berdisiplin dengan
target waktu penyelesaian setiap tahapan yang sudah direncanakan.

4. Deskripsi Awal Aksi Perubahan


Pada tahapan penyusunan rancangan aksi perubahan ini, telah
dilaksanakan Tahap Studi Lapangan Pemilihan Judul secara virtual.

Waktu : Senin, 19 April 2021


Kegiatan : Koordinasi awal dengan Coach
Hasil : Koordinasi lanjutan terkait Judul Aksi Perubahan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil aksi kegiatan seminar aksi perubahan
dilakukan sesuai dengan tahapan.

Gambar Kegiatan Koordinasi Judul Aksi Perubahan

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 69 | P a g e


BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan pelaksanaan aksi perubahan dengan pengembangan aplikasi
SIPD untuk efektifitas layanan internal Keuangan Daerah sangat ditentukan dari
kemampuan memobilisasi dukungan dari seluruh stakeholder di Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabuapten Katingan. Selain kemampuan manajerial
kepemimpinan serta strategi komunikasi yang baik, diperlukan juga keputusan yang
terarah dan terukur dalam pelaksanaan aksi perubahan ini.

Pencapaian target jangka pendek yang telah ditetapkan diperlukan strategi


komunikasi khusus yang melibatkan mentor, coach tim efektif dan project leader
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai sarana komunikasi.
Sedangkan untuk target jangka menengah dan target jangka panjang selanjutnya
yang direncanakan dalam aksi perubahan ini akan dilaksanakan secara konsisten
dengan pengembangan dan penyempurnaan aplikasi SIPD sehingga tujuan dari
perbaikan aplikasi SIPD ini untuk mendukung proses peningkatan kinerja di Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabuapten Katingan dapat tercapai.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 70 | P a g e


B. Saran
Aplikasi SIPD ini membantu penyusunan Perencanaan, Pengendalian,
Evaluasi dan Data Informasi Pembangunan Daerah Secara Elektronik yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah secara Nasional informasi pembangunan dan
keuangan daerah dapat terus melalui alternative :

1. Dikembangkan secara terus menerus secara maksimal Jaringan server induk


terpusat di Bina Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri Repubik Indonesia
di perluas, sementara daerah pengguna/pemakaian ada 34 Provinsi, 514
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia menggunakan 1 (satu) jaringan aplikasi
sehingga layanan jaringan tidak dapat diberikan secara maksimal.
2. Pengembangan koneksi Aplikasi SIPD server jaringan local melaui provinsi di
Pusatkan di Badan Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah”, dalam upaya untuk
mengurangi beban jaringan server induk di Direktur Jenderal Bina Keuangan
Kementrian Dalam Negeri di Jakarta secara khusus dan terus menerus terkait
hal-hal teknis dan detail yang berguna untuk menunjang peningkatan kinerja
organisasi.
3. Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM operator teknis Aplikasi SIPD
dengan mendatangkan Instruktur teknis yang kompeten.
4. Pelaksanaan komunikasi internal secara Berkelanjutan.
5. Pengalokasian anggaran untuk sistem layanan internal berbasis aplikasi SIPD.

Profosal Aksi Perubahan PKA Angkatan II an. YODIHEL,SE.,M.Si NDH: 037 71 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai