Anda di halaman 1dari 63

KAJIAN MANAJEMEN KOTA DINAS PERTANIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Manajemen Pembangunan Kota
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2020/2021

Disusun oleh :

SELA RENIKA

10070318011
Kelas A

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2021 M
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan UUD 1945, negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik. Dalam konteks demokasi Indonesia, kedaulatan ada pada rakyat,
bangsa, dan negara Republik Indonesia yang tidak terbagi-bagi di antara kesatuan-
kesatuan pemerintahan. Namun disisi lain, otonomi daerah yang semakin efektif dan luas
akan dengan sendirinya memunculkan daerah sebagai identitas dengan independensinya
tersendiri.
Pembentukan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan
publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat disamping sebagai
sarana pendidikan politik di tingkat lokal. Untuk itu maka pembentukan daerah harus
mempertimbangkan berbagai faktor seperti kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas
wilayah, kependudukan, dan pertimbangan dari aspek sosial politik, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan serta pertimbangan dan syarat lain yang memungkinkan daerah
itu dapat menyelenggarakan dan mewujudkan tujuan dibentuknya daerah dan
diberikannya otonomi daerah. Untuk mewujudkan tujuan daerah itu maka diperlukanlah
suatu organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai pelaksana dalam rangka
menyelenggarakan urusan kewenangan yang telah dilimpahkan kepada pemerintah
daerah tersebut.
Otonomi organisasi menjadi salah satu faktor penting untuk menjamin
pelaksanaan otonomi daerah secara keseluruhan. Dalam melaksanakan otonomi
organisasi, pemerintah daerah harus memiliki kepekaan dan rasionalitas terhadap
kebutuhan dan permasalahan dalam wilayahnya. Karena itu,pemerintah daerah harus
memiliki hak untuk menentukan jumlah satuan perangkat (dinas, badan dan lembaga
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah, baik kemampuan keuangan maupun
sumber daya manusia yang tersedia).
Upaya awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengevaluasi kelembagaan
pemerintah daerah yang selama ini diterapkan dalam rangka menyusun organisasi
kelembagaan pemerintah daerah yang responsif terhadap perkembangan zaman dan
tuntutan masyarakat yang makin beragam. Secara normatif, evaluasi kelembagaan
pemerintah daerah dapat dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang di
dalamnya mengatur mengenai jumlah dinas, badan, dan lembaga teknis serta
subsubstruktur yang menjadi bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
bersangkutan. Namun, bila hanya berpatokan pada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah, nuansa kuantitatif melalui perhitungan scoring akan sangat berpengaruh dalam
menentukan apakah suatu unit perlu dipertahankan, diubah, atau dihapuskan.
Adanya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273/KPTS/OT.160/4/2007, pada
tanggal 13 april 2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani merupakan salah
satu bagian dari peranan pemerintah untuk mensejahterahkan rakyatnya dalam hal ini
petani, petani diatur dan ditata dalam wadah kelompok tani di tiap desa di tingkat
Kecamatan sehingga memudahkan proses penyuluhan pertanian. Dan ini juga sejalan
dengan adanya Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Petani.
Kemudian dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Revitalisasi Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan (RPPK) maka pemerintah mewujudkaan revitalisasi pertanian
yang luas, sehingga mampu mencerdaskan para petani, dapat merubah sistem pertanian
untuk lebihmaju dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Merupakan salah satu perangkat daerah
yang memiliki kegiatan produksi dan produktivitas komoditas tanaman pangan,
penyerapan tenaga kerja, pendapatan petani, permintaan masyarakat konsumen, Investasi,
pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan
kehutanan itu adalah sumbangan holtikultura, peningkatan produksi bagi Devisa Negara
dalam bidang pertanian sejak jaman penjajahan sampai saat ini.
Oleh karena itu dengan adanya Organisasi Perangkat Daerah pada Dinas
Pertanian, penulis mengkaji terhadap tupoksi, program-program serta rencana anggaran
yang dibuat oleh Dinas Pertanian dan dilakukan evaluasi konsistensi antara isu OPD
dilihat dari permasalahan tupoksi, renstra, renja serta RKA, selain itu mengevaluasi visi
nasional dengan melihat RKA OPD dinas pertanian yang berada di Kabupaten bandung,
Kota Semarang, dan kabupaten lombok barat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah sekaligus merupakan pembahasan
permasalahan yang akan dikaji adalah Faktor-faktor apa yang menjadi hambatan Dinas
Pertanian di kabupaten bandung, Kota Semarang dan kabupaten lombok barat. Serta
mengkaji terhadap program - program yang disusun oleh Dinas Pertanian serta rencana
anggaran biaya yang disusun untuk program-program dalam pembangunan Dinas
Pertanian dan mengevaluasi konsistensi antara isu OPD. Bagaimana profil manajemen
organisasi perangkat daerah, isu OPD, serta bagaimana permasalahan dari tupoksi,
renstra, renja serta RKA Dinas Pertanian di Kabupaten Bandung, Kota Semarang, dan
Kabupaten lombok barat?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :
A. Untuk mengevaluasi konsistensi isu OPD, Tupoksi, Renja, Renstra serta RKA.
B. Untuk mengevaluasi visi nasional dengan melihat RKA OPD.
C. Untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Pembangunan
1.4 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode analisis
deskriptif, yaitu suatu metodologi yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang
jelas mengenai fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang
secara sistematis, faktual dan akurat. Metode analisis deskriptif terdiri dari metode
pengumpulan data.
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas makalah ini
adalah Studi Literatur (Library Research). Studi literatur adalah metode pengumpulan
data melalui buku-buku, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada atau terkait website
resmi Dinas Pertanian.
1.5 Sistematika Pembahasan
Sistematika dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab yang membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN TEORITIK
Bab ini membahas terkait landasan teori terhadap manajemen pembangunan, organisasi
perangkat daerah serta Dinas Pertanian yang berkaitan dengan peraturan perundang-
undangan.
BAB III PROFIL MANAJEMEN OPD
Bab ini membahas terkait Struktur Organisasi ,Tupoksi ,Restra OPD ,Renja OPD, dan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) terkait Dinas pertanian.
BAB IV ANALISIS KESELARASAN DAN EFEKTIFITAS
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
2.1 Definisi Urban Manajemen
2.1.1 Manajemen
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni
management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau
mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi
dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan
(Samsudin, 2006: 15). Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang
dikemukakan oleh banyak ahli.
Manajemen yaitu suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata menurut Terry (2005:1). Hal tersebut meliputi pengetahuan
tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya,
memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-
usaha yang telah dilakukan. Menurut Terry (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi
menjadi empat bagian, yakni :
 Planning, termasuk forecasting & budgeting
 Organizing, termasuk staffing/assembling resources
 Actuating, termasuk leading (commanding, motivating) & coordinating
 Controlling, termasuk evaluating & reporting
Dalam ilmu manajemen, Kepala Daerah ini berperan sebagai top manager.
Menurut Amirullah (2004) top manager bertanggungjawab terhadap perusahaan
(pemerintah daerah) secara keseluruhan, dengan tugas utama yaitu menetapkan tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan
lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Top manager lebih berperan dalam
merumuskan perencanaan strategis, sedangkan birokrasi lebih berperan dalam
perencanaan operasional.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2.1.2 Pembangunan
Secara umum, kita dapat memberikan makna tentang pembangunan sebagai suatu
proses perencanaan (social plan) yang dilakukan oleh birokrat perencanaan pembangunan
untuk membuat perubahan sebagai proses peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
Konseptualisasi pembangunan merupakan proses perbaikan yang berkesinambungan pada
suatu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih sejahtera sehingga
terdapat beberapa cara untuk menentukan tingkat kesejahteraan pada suatu negara. Tolok
ukur pembangunan bukan hanya pendapatan per kapita, namun lebih dari itu harus
disertai oleh membaiknya distribusi pendapatan, berkurangnya kemiskinan, dan
mengecilnya tingkat pengangguran
Pembangunan secara umum pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus
menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu.
Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-
macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh
satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu
dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan
merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi
Bratakusumah, 2005).
2.1.3 Perencanaan Pembangunan
Sistem Perencanaan Pembangunan kabupaten/kota secara garis besar terdiri atas
dua pendekatan, yakni pendekatan perencanaan pembangunan yang merujuk pada
Undang-Undang RI No.25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan
nasional dan pendekatan perencanaan tata ruang yang merujuk pada pada Undang-
Undang RI No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Kedua perencanaan tersebut
saling berkaitan satu sama lainnya (dikutip berdasarkan buku : Manajemen
Pembangunana Kota dan Kabupaten) . Adapun perencanaan pembangunan
kabupaten/kota antara lain terdiri atas :
1) RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah);
2) RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah);
3) Renstra OPD (rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah);
4) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD); dan
5) Rencana Kerja/Renja OPD.
Sedangkan perencanaan tata ruang di kabupaten/kota menurut UndangUndang RI
No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang terdiri atas Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), dan Pengaturan Zonasi (PZ).
Perencanaan pembangunan daerah tahunan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan rencana yang mempunyai rentang waktu satu tahun yang merupakan rencana
operasional dari rencana jangka panjang dan menengah yang berisi langkahlangkah
penetapan tujuan serta pemilihan kebijakan /program/kegiatan untuk menjawab
kebutuhan masyarakat setempat.

2.2 Organisasi Perangkat Daerah (OPD)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
Tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Daerah diberikan peluang untuk
menciptakan kelembagaan yang lebih kreatif dan variatif, sehingga dinamisasi perubahan
kebutuhan sebagaimana dijelaskan di atas lebih dapat ditangani dan dipecahkan oleh
kelembagaan yang ada.
Pada hakekatnya organisasi perangkat daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014, adalah :
1) . Urusan Konkuren yang menjadi kewenangan daerah harus dijalankan oleh
“Dinas Daerah” bukan badan daerah atau nama lain, karena dinas daerah
merupakan unsur penyelenggara urusan yang menjadi kewenangan daerah,
seperti : urusan pertanian dilaksanakan oleh dinas pertanian.
2) Jumlah dinas daerah tidak boleh lebih dari 32 dinas, karena jumlah urusan
konkuren yang diserahkan kepada daerah hanya 32 urusan, akan tetapi urusan
konkuren dapat digabungkan dalam satu dinas sesuai dengan rumpun
pemerintahan.
3) Urusan yang diluar dari 32 urusan pemerintah konkuren tidak boleh
dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah dengan sebutan dinas daerah
akan tetapi harus dilaksanakan oleh “badan daerah”.
BAB III
PROFIL MANAJEMEN DINAS PERTANIAN
3.1 Struktur Organisasi
3.1.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Bandung
3.1.2 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Semarang
3.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat
3.2 Tupoksi Dinas Pertanian
3.2.1 Tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten Bandung
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 94 Tahun 2016 tentang Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten Bandung
adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Tugas Pokok : Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur,
merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggung
jawabkan kebijakan dan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Pertanian Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Dinas menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya
2. Sekretaris
Tugas Pokok : Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang
meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian
serta pengelolaan keuangan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b. pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Distan;
c. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan
kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Sekretariat
3. Bidang Tanaman Pangan
Tugas Pokok : Kepala Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Tanaman Pangan. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Tanaman Pangan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Tanaman Pangan,
meliputi serealia, aneka kacang dan umbi, sarana dan perlindungan tanaman pangan.
b. penyelenggaraan rencana kerja Bidang Tanaman Pangan, meliputi serealia, aneka
kacang dan umbi, sarana dan perlindungan tanaman pangan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Bidang
Tanaman Pangan, meliputi serealia, aneka kacang dan umbi, sarana dan
perlindungan tanaman pangan
4. Bidang Hortikultura
Tugas Pokok : Kepala Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Hortikultura. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Hortikultura
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Hortikultura,
meliputi Sayuran, Buah-buahan, Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan Perlindungan
Tanaman Hortikultura;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Hortikultura, meliputi Sayuran, Buahbuahan,
Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan Perlindungan Tanaman Hortikultura;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Hortikultura, meliputi Sayuran, Buah-buahan, Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan
Perlindungan Tanaman Hortikultura.
5. Bidang Perkebunan
Tugas Pokok : Kepala Bidang Perkebunan mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Perkebunan. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Perkebunan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang perkebunan,
meliputi pengembangan dan pengendalian, produksi, pasca panen usaha perkebunan;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Perkebunan, meliputi pengembangan dan
pengendalian, produksi, pasca panen usaha perkebunan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Perkebunan, meliputi pengembangan dan pengendalian, produksi, pasca panen usaha
perkebunan.
6. Bidang Prasarana Dan Penyuluhan
Tugas Pokok : Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di Bidang Prasarana
dan Penyuluhan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala
Bidang Prasarana dan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Prasarana dan
Penyuluhan, meliputi prasarana, sumber daya penyuluhan dan kelembagaan serta
metoda dan informasi;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Prasarana dan Penyuluhan, meliputi
prasarana, sumber daya penyuluhan dan kelembagaan serta metoda dan informasi;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Prasarana dan Penyuluhan, meliputi seksi prasarana, seksi sumber daya penyuluhan
dan kelembagaan serta seksi metoda dan informasi;
7. Bidang Peternakan
Tugas Pokok : Kepala Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Peternakan. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Peternakan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang peternakan,
meliputi Pembibitan Ternak, Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Usaha dan
Produksi Peternakan.
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang peternakan, meliputi Pembibitan Ternak,
Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Usaha dan Produksi Peternakan.
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Peternakan, meliputi Pembibitan Ternak, Pengembangan Peternakan dan Pelayanan
Usaha dan Produksi Peternakan.

8. Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner


Tugas Pokok : Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Kesehatan Hewan
dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, meliputi pengendalian dan penanggulangan
penyakit hewan, kesehatan masyarakat veteriner, sarana dan pelayanan kesehatan
hewan
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner, meliputi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, kesehatan
masyarakat veteriner, sarana dan pelayanan kesehatan hewan.
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Bidang
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, meliputi pengendalian dan
penanggulangan penyakit hewan, kesehatan masyarakat veteriner, sarana dan
pelayanan kesehatan hewan.
9. Upt Pengembangan Usaha Tani
Tugas Pokok : Memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi
Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan usaha tani Dalam melaksanakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pengembangan Usaha Tani,
menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengembangan
usaha tani;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengembangan usaha tani;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi
10. Uptd Perbibitan Tanaman
Tugas Pokok : Memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi
Dinas di bidang pengelolaan perbibitan tanaman. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pembibitan Tanaman, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan
perbibitan tanaman;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
c. program pengelolaan perbibitan tanaman;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
11. Uptd Perbibitan Ternak
Tugas Pokok : Memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi
Dinas di bidang pengelolaan perbibitan ternak. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud Kepala UPT Perbibitan Ternak, menyelenggarakan fungsi :
a. Pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan
perbibitan ternak;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan perbibitan ternak;
c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
12. Uptd Rumah Potong Hewan Ruminansia Dan Unggas
Tugas Pokok : Memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi
Dinas di bidang pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan
unggas Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Rumah
Potong Hewan Ruminansia dan Unggas, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pelayanan dan
pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
13. Uptd Pasar Hewan
Tugas Pokok : Memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi
Dinas di bidang pengelolaan pasar hewan. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pasar Hewan, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan pasar
hewan;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan pasar hewan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi
14. Uptd Pusat Kesehatan Hewan Dan Laboratorium
Tugas Pokok : memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi
Dinas di bidang pengelolaan pusat kesehatan hewan dan laboratorium. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Puskeswan dan
Laboratorium, menyelenggarakan fungsi :
a. Pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan pusat
kesehatan hewan dan laboratorium;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan pusat kesehatan hewan dan laboratorium;
c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
15. Upt Pelaksana Program Penyuluhan
Tugas Pokok : Memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi
Dinas di bidang bidang pengendalian program penyuluhan; Dalam melaksanakan tugas
pokok 55 sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pelaksana Program Penyuluhan,
menyelenggarakan fungsi :
a. Pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengendalian
program penyuluhan;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengendalian program penyuluhan
c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.

3.2.2 Tupoksi Dinas Pertanian Kota Semarang


Susunan organisasi Dinas Pertanian Kota Semarang sebagaimana disebutkan dalam
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang, terdiri atas:
1. Kepala Dinas mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan,
membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Pertanian.
2. Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas kesekretariatan, bidang prasarana dan sarana, bidang tanaman pangan,
bidang hortikultura dan perkebunan, bidang peternakan dan kesehatan hewan, bidang
penyuluhan, dan UPTD. Sekretariat terdiri dari:
1) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
2) Subbagian Keuangan dan Aset; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan
dan mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas seksi lahan dan irigasi, seksi prasarana dan sarana tanaman pangan
hortikultura dan perkebunan, dan seksi prasarana peternakan dan kesehatan hewan.
Bidang Prasarana dan Sarana terdiri dari:
1) Seksi Lahan dan Irigasi
2) Seksis Prasarana dan Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan
3) Seksi Prasarana dan Sarana Peternakan dan Kesehatan Hewan
4. Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas seksi produksi tanaman pangan, seksi perbenihan dan perlindungan
tanaman pangan, dan seksi pascapanen dan pemasaran tanaman pangan. Bidang Tanaman
Pangan terdiri dari:
1) Seksi Produksi Tanaman Pangan;
2) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan; dan 3
3) Seksi Pascapanen dan Pemasaran Tanaman Pangan.
5. Bidang Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan
serta mengevaluasi pelaksanaan tugas seksi produksi hortikultura dan perkebunan, seksi
perbenihan dan perlindungan hortikultura dan perkebunan, dan seksi pascapanen dan
pemasaran hortikultura dan perkebunan. Bidang Hortikultura dan Perkebunan terdiri dari:
1) Seksi Produksi Hortikultura dan Perkebunan;
2) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura dan Perkebunan; dan
3) Seksi Pascapanen dan Pemasaran Hortikultura dan Perkebunan.
6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan
serta mengevaluasi pelaksanaan tugas seksi produksi dan pengembangan peternakan,
seksi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, dan seksi pascapanen dan
pemasaran peternakan. Bidang peternakan dan Kesehatan hewan terdiri dari:
1) Seksi Produksi Produksi dan Pengembangan Peternakan;
2) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; dan
3) Seksi Pascapanen dan Pemasaran Peternakan.
7. Bidang Penyuluhan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas seksi kelembagaan, seksi ketenagaan, dan seksi metode dan informasi.
Bidang Penyuluhan terdiri dari:
1) Seksi Kelembagaan;
2) Seksi Ketenagaan; dan
3) Seksi Metode dan Informasi.
8. UPTD Kebun Dinas merupakan unsur pelaksana teknis operasional dinas yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas.
9. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian sesuai dengan keahlian dan kebutuhan sesuai peraturan perundang-undangan.
3.2.3 Tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat
Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 32 Tahun 2011Tentang Rincian Tugas,
Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perkebunan Kabupaten Lombok
Barat.
1. Dinas Pertanian dan Pangan
Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang Pertanian, Peternakan dan Perkebunan.
Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
Untuk menyelenggarakan fungsi Dinas mempunyai tugas :
a. penyusunan rencana strategis bidang pertanian tanaman pangan, peternakan dan
perkebunan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pertanian tanaman pangan, peternakan dan
perkebunan;
c. pelaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang tanaman
pangan dan holtikultura, perkebunan, peternakan, kesehatan hewan,
pengelolaan lahan dan air serta pengolahan dan pemasaran hasil;
d. pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan;
e. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis di bidang pertanian tanaman
pangan, peternakan dan perkebunan;
f. pelaksanaan kegiatan penata usahaan dinas pertanian tanaman pangan,
peternakan dan perkebunan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pembinaan
dan pelayanan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan administrasi umum, rumah tangga dan perlengkapan;


b. Penyelenggaraan administrasi Keuangan dan Kepegawaian;
c. Pelaksanaan pembinaan pelaksanaan administrasi umum, keuangan dan
kepegawaian;
d. Penyelenggaraan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan;
e. Penyiapan bahan rancangan dan pendokumentasian perundang- undangan,
pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. Penyusunan laporan hasil kegiatan Sekretariat; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya
3. Sub Bagian Program
Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan dan mempersiapkan penyusunan
perencanaan dan program kerja tahunan dinas, menyiapkan bahan kebijakan teknis
perencanaan, evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas.
4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pengelolaan
ketatausahaan, rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan administrasi umum
kepegawaian di lingkungan Dinas.
5. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran program
kerja, pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan pembukuan dan menyusun
pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran belanja dinas serta pembinaan
administrasi keuangan pembangunan di lingkungan Dinas.
6. Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura
Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas di bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan dan holtikultura;
b. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tanaman pangan dan
holtikultura;
c. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tanaman pangan
dan holtikultura;
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di
bidang pendapatan tanaman pangan dan holtikultura;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang tanaman pangan dan
holtikultura;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya
7. Bidang Perkebunan
Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang
Perkebunan.

Untuk menyelenggarakan fungsi Bidang Perkebunan mempunyai tugas :


a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perkebunan;
b. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dibidang perkebunan
c. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis dibidang perkebunan
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di
bidang Perkebunan;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang Perkebunan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
8. Bidang Peternakan
Bidang Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang
Peternakan.
Untuk menyelenggarakan fungsi Bidang Peternakan mempunyai tugas :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Peternakan;
b. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dibidang perkebunan
c. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis dibidang perkebunan
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang
Peternakan;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang Peternakan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
9. Bidang Kesehatan Hewan
Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di
bidang Kesehatan Hewan. Untuk menyelenggarakan fungsi Bidang Kesehatan Hewan
mempunyai tugas :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan Hewan ;
b. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di Kesehatan Hewan ;
c. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang Kesehatan Hewan;
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di
bidang Kesehatan Hewan;
e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang Kesehatan Hewan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
10. Bidang Pengolahan dan Pemasaran
Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas di bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Untuk menyelenggarakan tugas Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil;
b. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengelolaan
Pengolahan dan Pemasaran Hasil;
c. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil;
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang
Pengolahan dan Pemasaran Hasil;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang Pengolahan dan Pemasaran
Hasil;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya
11. Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian
Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Hasil mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas dinas di bidang Prasarana dan Sarana Pertanian.Untuk menyelenggarakan
tugas Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Prasarana dan Sarana Pertanian;


b. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang Prasarana dan Sarana
Pertanian;
c. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang Prasarana dan Sarana
Pertanian;
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang
Prasarana dan Sarana Pertanian;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang Prasarana dan Sarana
Pertanian;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.

3.3 Renstra Dinas Pertanian


3.3.1 Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Bandung
A. Isu- Isu Strategis
Dalam hal ini, lahan pangan berkelanjutan yang terus menghantui pembangunan
telah ditetapkan sebagai komitmen bersama pengelolaannya dalam RTRW Kabupaten
Bandung. Gambar di bawah ini menjelaskan isu-isu strategi dalam pembangunan
pertanian di Indonesia pda umumnya, dan Kabupaten Bandung khususnya.
Gambar
Isu Strategi Pembangunan Pertanian Kabupaten Bandung

1. Faktor Internal
 Kapasitas Sumberdaya Pertanian
Pembangunan pertanian dihadapkan kepada permasalahan permintaan produk
pertanian terutama pangan yang semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya
pertambahan penduduk, sementara kapasitas sumberdaya alam pertanian terutama lahan
dan air terbatas dan bahkan semakin menurun.
 Kualitas Institusi Pertanian
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia merupakan kendala yang serius dalam
pembangunan pertanian. Tingkat pendidikan dan keterampilan rendah. Rendahnya
mentalitas petani antara lain dicirikan oleh pertanian subsisten yang berorientasi jangka
pendek, pemenuhan pangan keluarga, serta tidak berorientasi bisnis. Selain itu banyak
petani menjadi sangat tergantung pada bantuan/pemberian pemerintah. Keterampilan
petani yang rendah terkait dengan rendahnya pendidikan dan kurang dikembangkannya
kearifan lokal (indigenous knowledge)
 Produk Pertanian
Produk pertanian berkualitas dan kompetitif menjadi tuntutan yang harus dipenuhi
dalam era perdagangan bebas saat ini. Zero chemical products dan zero-waste products
menjadi keharusan untuk dapat bersaing di pasar global karena adanya peralihan
kesukaan konsumen akan produk pertanian yangsegar dan bebas bahan an-organik.
Namun, teknologi tradisional yang masih diterapkan di kebanyakan petani di Kabupaten
Bandung akan menghasilkan kualitas produk yang masih jauh dari harapan konsumen
saat ini.
 Sistem Kepemerintahan (Governance)
Hubungan kerja antara instansi daerah dan pusat masih kurang koordinatif. Padahal,
kinerja pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh keterpaduan diantara subsistem
pendukungnya, yaitu mulai dari subsistem hulu (industri agro-input, agro-kimia, agro-
otomotif), subsistem budidaya usahatani (onfarm), subsistem hilir (pengolahan dan
pemasaran) dan subsistem pendukung (keuangan, pendidikan, dan transportasi), termasuk
koordinasi yangkuat diantara instansi pemerintahan terkait.
2. Faktor Eksternal
 Pertumbuhan Penduduk
BPS (2013) melaporkan bahwa laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung
pada tahun 2013 sebesar 2.97%. Pemenuhan pangan di masa depan dirasakan akan
menjadi isu karena produktivitas penciptaan pangan di tingkat petani (0.6% per tahun)
tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk tersebut.
 Pertumbuhan Industri Retail Modern
Laju pertumbuhan industri ritel modern saat ini 1,2% tidak terlepas dari pola
perubahan struktur demografis; terutama di negara berkembang. Beberapa alasan yang
mendasari pertumbuhan tersebut adalah; (1) Urbanisasi, yang merupakan stimulan utama
pertumbuhan; (2) pergeseran pola konsumsi masyarakat pada pangan olahan dan (3) lebih
rendahnya harga komoditas pertanian di ritel modern.
 Dinamika Perdagangan Bebas
Semakin terbukanya pasar dunia dan semakin luasnya pergerakan komoditas
pertanian berimplikasi kepada konvergensi tuntutan konsumen terhadap komoditas
tersebut. Selain tuntutan konsumen yang mengarah pada aspek keamanan pangan,
standarisasi sosial dari sebuah komoditas pertanian yang diperdagangkan semakin keras
disuarakan.
 Berkembangnya Paradigma Pembangunan Berkelanjutan
Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 menjadi target
seluruh negara, termasuk Indonesia. Pembangunan pertanian berwawasan lingkungan
merupakan salah satu di antara 169 indikator pencapaian. Di samping pembangunan
pertanian harus mencapai target zero- hunger dan no poverty, pembangunan tersebut juga
harus sejalan dengan prinsip penataan kembali lingkungan ekosistem setempat. Sebagai
contoh, produksi pertanian berorientasi konservasi lingkungan dengan terasering di
wilayah pegunungan dan/atau mengurangi penggunaan produk an-organik untuk
merehabilitasi lahan-lahan pertanian yang telah mengalami leveling-off.
B. Telaahan Visi Misi dan Program Kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Berdasarkan penelaahan terhadap dokumen rencana pembangunan terkait serta hasil
identifikasi terhadap permasalahan dan isu strategis di Kabupaten Bandung, maka
dibutuhkan perumusan visi Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai pedoman arah
kebijakan lima tahun mendatang. Visi ini dibuat untuk menentukan fokus dan arah gerak
Pemerintah Kabupaten Bandung dalam bekerja menuntaskan isu-isu yang ada dan
meminimalisasi potensi permasalahan di masa mendatang. Visi Pemerintah Kabupaten
Bandung adalah:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi
dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang
dimiliki, sebagai bentuk upaya efektivitas dan efisiensi sembilan misi pembangunan
sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan lima misi pembangunan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Menciptakan pembangunan ekonomi yang berdaya saing
3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar terpadu dengan tata ruang wilayah
4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Sejalan dengan menjabarkan Misi tersebut, pelaksanaan pelayanan (Tupoksi) Dinas
Pertanian menunjang Misi ke-2 yaitu Menciptakan pembangunan ekonomi yang
berdaya saing. Sejalan dengan menjabarkan Misi tersebut, pelaksanaan pelayanan
(Tupoksi) Dinas Pertanian menunjang Misi ke-2 yaitu Menciptakan pembangunan
ekonomi yang berdaya saing.
C. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Berdasarkan pada dokumen rencana tata ruang dan rencana wilayah Kabupaten
Bandung Tahun 2007-2027 sesuai Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2008 Wilayah eksisting
potensial yang ada di Kabupaten Bandung seperti tertera pada RTRW ialah sebagai
berikut:
1. Wilayah/ kecamatan eksisting peternakan sapi perah yaitu: Pangalengan,
Pasirjambu, Ciwidey, Arjasari, Cilengkrang, dan Kertasari.
2. Willayah/ kecamatan eksisting sapi potong yaitu: Cikancung, Nagreg danCimaung
3. Wilayah/ kecamatan eksisting ternak domba di Kabupaten Bandung ialah: Ibun,
Paseh, Pacet, Majalaya, Arjasari, Banjaran dan Baleendah.
4. Wilayah/ kecamatan eksisting ternak unggas ialah: Rancaekek, Majalaya,
Solokanjeruk, Cimaung, Arjasari
5. Pengembangan Pertanian Tanaman Lahan Basah Lahan yang sesuai untuk sawah
terdapat di diantaranya di Soreang, Kutawaringin, Ciwidey, Pameungpeuk, Banjaran,
Ciparay, Rancaekek dan kecamatan lain.
6. Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Lahan Kering Diarahkan pada lahan-lahan
yang saat ini telah berkembang, dan dilakukan pembatasan kawasan terbangun, yaitu di
Cimenyan, Ciwidey, Arjasari, Kertasari, Pacet, Cikancung
7. Pengembangan Pertanian Tanaman Tahunan (Perkebunan) Dapat digolongkan sebagai
kawasan budidaya fungsi lindung, sehingga luasannya dipertahankan tidak berkurang,
yaitu pada kawasan perkebunan yang telah ada saat ini (Rancabali, Pasirjambu,
Pangalengan, Kertasari)
Sedangkan berdasarkan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis terdapat
beberapa rekomendasi yang berhubungan dengan pelaksaanaan program. Rekomendasi
tersebut terutama di titikberatkan pada penanganan limbah yang berasal dari limbah
peternakan. Adapun rekomendasi yang dikeluarkan sesuai KLHS ialah sebagai berikut:
Rekomendasi Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada Program Pertanian

Bidang Urusan Indikator Kinerja


Pemerintahan/ Program (Outcome)
Kode Program Urusan Bidang Rekomendasi

Misi 5 Menciptakan Pembangunan Ekonomi Yang Memiliki Keunggulan Kompetitif


2 1 21 Program Pertanian Ekonomi Jumlah pelayanan
pencegahan dan pencegahan dan
penanggulangan pengendalian PHMS (Ekor)
penyakit ternak Persentase status
kesehatan hewan
(%)
2 1 22 Program Pertanian Ekonomi Meningkatnya kapasitas
peningkatan pelaku usaha pembudidaya
produksi hasil ternak yang
peternakan mendorong peningkatan
produksi hasil
peternakan
Program Jumlah nilai transaksi di
peningkatan pasarhewan (Rupiah)
pemasaran hasil
2 1 23 produksi peternakan Pertanian Ekonomi

2 1 24 Program Pertanian Ekonomi Jumlah kelompok 1). Revitalisasi IPAL


peningkatan ternak yang RPH untuk
penerapan teknologi terbina melalui mengurangi beban
peternakan penyuluhan pencemaran
penerapan 2) Hulu Sungai
teknologi Citarum memerlukan
peternakan program pembangunan
IPAL
ternak dan pemulihan
kualitas air pada anak
sungai yang tercemar
limbah ternak
3). Penyediaan lahan
penggembalaan,
sentralisasi/
pengelompokan usaha
peternakan
ramah lingkungan

Program Pengawasan Mutu


2 1 25 Penjaminan Pertanian Ekonomi Produk Asal
Produk Asal Hewan (PAH)
Hewan/Ternak yang HAUS

D. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD


Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi ke-2 yang telah ditetapkan
tersebut di atas sebagai acuan pembangunan pertanian yaitu “Menciptakan
pembangunan ekonomi yang berdaya saing”, diperlukan adanya kerangka yang jelas,
menyangkut tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian
memberikan arah bagi pelaksanaan setiap kegiatan baik urusan peningkatan SDM
aparatur dan SDM pelaku usaha pertanian maupun Urusan Pilihan Pertanian untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Tujuan pembangunan pertanian Kabupaten Bandung periode 2016-2021 yang ingin
dicapai yaitu:
1. Meningkatnya Produktivitas Produk Unggulan Pertanian. Sasaran: (1) Meningkatnya
Produksi Komoditi Unggulan Pertanian; (2) Meningkatnya daya saing hasil produksi
pertanian; (3) Meningkatnya Penyuluhan Pertanian
2. Meningkatnya ketersediaan pangan. Sasaran: (4) Tercapainya Produksi Pangan;
(5) Tercapainya Populasi Ternak
3. Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal. Sasaran: (6) Meningkatkan
efektifitas tata kelola Perangkat Daerah Dinas Pertanian.
Tujuan dan sasaran Dinas Pertanian pada pelaksanaan misi ke-2 Periode Renstra Tahun
2016-2021, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Tahun 2016–2021

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN


1 Meningkatnya Meningkatnya Persentase peningkatan
Produktivitas Produksi Komoditi produk unggulan pertanian
Produk Unggulan Unggulan (%)
Pertanian
Pertanian
Meningkatnya daya Persentase peningkatan
saing hasil produksi nilai ekonomi produk
pertanian unggulan pertanian (%)

Meningkatnya Persentase kelompok


Penyuluhan yang naik kelas (%)

Pertanian
2 Meningkatnya Tercapainya Produksi Komoditi
ketersediaan pangan Produksi Pangan Pertanian (Ton)
Tercapainya Jumlah Populasi Ternak
Populasi Ternak (ekor)

3 Meningkatnya Meningkatkan Nilai Akuntabilitas


Kapasitas dan efektifitas tata Kinerja (angka)
Kapabilitas kelola Perangkat
Internal Daerah Dinas Persentase aset dalam
Pertanian kondisi baik (%)

E. Strategi Pembangunan Pertanian


Strategi pembangunan pertanian Dinas Pertanian periode Tahun 2016- 2021
merupakan bagian integral dan penjabaran dari sasaran pemerintah daerah yaitu
Meningkatnya daya saing sektor pertanian dan Meningkatnya ketahanan pangan. Jika
melihat identifikasi potensi dan permasalahan yang ada, berdasarkan faktor internal dan
eksternal yang kemudian dianalisis menggunakan metode SWOT, diperoleh enam strategi
yang dapat dilakukan.
a. Menumbuhkan sentra produksi komoditi unggulan pertanian
Dengan strategi yang berfokus pada pengembangan sentra komoditi pertanian, baik
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan maupun komoditi peternakan, maka
produk-produk unggulan dari usaha kecil dan mikro di kawasan perdesaan dapat
terdorong dalam segi produksi, mutu produk dan pemasaran sehingga kemampuan
daya saingnya akan meningkat. Strategi pengenbangan sentra pertanian berbasis
komoditi pertanian unggulan ini sejalan dengan Program Sabilulungan 1000
Kampung Kabupaten Bandung oleh Bupati.
b. Memperluas jangkauan pemasaran komoditas pertanian unggulan
Beberapa langkah yang dilaksanakan dalam membangun jejaring pasar diantaranya
adalah:
1) Meningkatkan akses petani terhadap pasar. Hal-hal tersebut antara lain kebijakan
harga dan tata niaga bagi komoditas strategis, pengembangan pasar dan promosi
komoditas unggulan dan prospektif, penyediaan sarana dan pengembangan
kelembagaan pasar, pengembangan kerjasama dan kemitraan, dukungan analisis dan
informasi pasar yang memberikan nilai tambah bagi pelaku yang berbasis pada
teknologi informasi yang semakin maju.
2) Mengembangkan jejaring pasar domestik, melalui pengembangan sarana dan
kelembagaan pasar yaitu : sub terminal agribisnis, pasar tani, pasar ternak, unit
pemasaran poktan gapoktan, dan pasar lelang.selain itu dilakukan pemantauan dan
stabilitas harga, advokasi dan penguatan akses pasar domestic dan palayanan
informasi pasar.
3) Pengembangan Informasi Pasar (PIP) melalui sistem informasi pemasaran yang
cepat, tepat, akurat, lengkap, koninyu dan up to date merupakan instrument yang
vital serta memegang peranan yang amat penting bagi parapelaku agribisnis.
4) Promosi, melalui pameran pada umumnya diikuti juga dengan berbagai kegiatan
lainnya seperti festival, talkshow, temu bisnis (buyer meet seller) dan sosialisasi
manfaat produk.
5) Mengembangkan jejaring pasar internasional, dimaksudkan untuk melakukan
percepatan pertumbuhan nilai ekspor, memperlambat laju impor baik dalam bentuk
segar maupun olahan sehingga mendorong pertumbuhan surplus neraca perdagangan
produk pertanian antara lain melalui kebijakan pencitraan produk yang lebih baik,
meningkatkan akses pasar dan perlindungan produk dalam negeri dari dampak
persaingan global
c. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelompok tani
Strategi peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelompok tani melalui optimalisasi
penyuluhan pertanian ini diharapkan dapat memfasilitasi kelompok tani akan
kebutuhan informasi yang dapat menunjang sekaligus meningkatkan kapasitas
usahanya.
d. Meningkatkan produktivitas budidaya pertanian tanaman pangan hortikultura
dan perkebunan
Strategi untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas padi dapat
dibagi menjadi empat bidang/bagian, masing-masing terdiri dari beberapa komponen
(FAO, 2003). Strategi peningkatan produktivitas padi tersebut dapat
diimplementasikan pada pengembangan pertanian umumnya (Tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan). Keempat bidang/bagian serta komponennya diuraikan
di bawah ini:
1) Mempertahankan dan mewujudkan nilai usaha pertanian dalam revolusi hijau:
 Pengelolaan budidaya pertanian terpadu
 Manajemen Hama Terpadu
 Pemutusan mata rantai hasil panen
 Meningkatkan hasil budidaya pertanian
 Mengurangi kerugian pasca panen (potential loss)
2) Meningkatkan potensi hasil panen dan penambahan nilai ekonomi pasca panen:
 Peningkatan kualitas plasma nutfah: perbaikan genetik dan penerapan benih
unggul
 Kualitas hasil (gabah) dan peningkatan nilai produk
 Diversifikasi produk pertanian (diversifikasi pemanfaatan seluruh bagian
tanaman seperti buah, batang, daun untuk bahan/produk lain yang mempunyai nilai
ekonomi)
3) Memfasilitasi pengelolaan sumber daya alam yang terintegrasi dan ramah
lingkungan:
 Pengelolaan sumber daya air

 Kesuburan tanah dan nutrisi tanaman yang terintegrasi (pemanfaatan limbah

pertanian menjadi pupuk organik)


 Emisi gas rumah kaca

 Keanekaragaman hayati (eksplorasi komoditi unggulan pertanian lokal)

 Aspek ekoregional (pengembangan komoditi pertanian berbasis kawasan


dan optimalisasi lahan pertanian produktif)
4) Menginisiasi kebijakan yang sesuai untuk:
 Peningkatan sistem investasi pertanian serta penelitian dan pengembangan
teknologi pertanian
 Pasar, harga, globalisasi dan pekerja/buruh

 Penguatan sumber daya manusia, komunikasi dan kerjasama

e. Meningkatkan produksi ternak


Kerangka kebijakan dalam peningkatan produksi peternakan, secara umum meliputi
hal-hal sebagai berikut:
- Intervensi on-farm, merupakan intervensi teknis budidaya peternakan, disesuaikan
dengan kondisi agro-ekologis wilayah dan sistem produksi. Intervensi ini biasanya
bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan atau pemanfaatan pakan lokal,
pengendalian PHMS (parasit internal dan eksternal), memperbaiki perkandangan
dan sistem budidaya.
- Pengembagan kapasitas kelembagaan, meliputi bentuk dan fungsi layanan
pendukung berupa pasokan input, penelitian, penyuluhan dan pelatihan, proses
produksi dan pemasaran serta penguatan permodalan.
- Peningkatan genetik yang bertujuan untuk meningkatkan basis sumber dayaternak.
- Pengendalian kesehatan hewan yang bertujuan membatasi dampak penyakit pada
produksi ternak.
- Memproses dan memasarkan kebijakan yang berkaitan dengan investasi dalam
infrastruktur yang diperlukan yang memungkinkan produk-produk ternak untuk
menyediakan permintaan yang ada dengan aman dan juga masa depan.
F. Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian
Secara garis besar, strategi, kebijakan dan program yang disusun untuk
meningkatkan kesejahteraan petani bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan
pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumberdaya usaha
pertanian, pengembangan kelembagaan, kemampuan, dan perlindungan terhadap petani.
Matriks keterkaitan tujuan, sasaran strategi dan arah kebijakan periode Renstra Dinas
Pertanian Tahun 2016-2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
VISI : Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan,
Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan
MISI 2 : Menciptakan pembangunan ekonomi yang berdaya saing

Meningkatnya
Tujuan TercapainyaSasaran Meningkatkan produktivitas
Strategi  Meningkatkan SDM
Arah Kebijakan
ketersediaan pangan Produksi Pangan budidaya pertanian tanaman masyarakat petani
Meningkatnya Meningkatnya Menumbuhkan sentra dan
pangan, hortikultura Peningkatan
 Penerapan kualitas
GAP
Produktivitas Produk Produksi Komoditi produksi komoditi unggulan produk pertanian yang
perkebunan  Optimalisasi
Unggulan Pertanian Unggulan Pertanian pertanian berdaya saing melalui
penggunaan
Bandung 1000Kampung
sumberdaya, sarana
Meningkatnya daya Memperluas jangkauan  Pengembangan
pertanian pasca
saing hasil produksi pemasaran komoditas  panen
Peningkatan
dan pengolahan
pertanian pertanian unggulan infrastruktur pertanian
produk
 Promosi pemasaran
Meminimalkan
produk
gangguanpertanian
produktivitas
unggulan
tanaman.
Meningkatnya Meningkatkan kapasitas dan Peningkatan pemberdayaan
Penyuluhan kapabilitas kelompoktani penyuluhan
Pertanian
Tercapainya Populasi Meningkatkan produksi  Meningkatkan SDM
Ternak ternak peternak
 Mengoptimalkan
sumberdaya sarana dan
prasarana peternakan
 Meningkatkan
aksesibilitas pelayanan
kesehatan hewan dan
Kesmavet
MISI 5 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya Meningkatkan Melakukan evaluasi kinerja Peningkatan kualitas sumber
Kapasitas dan efektifitas tata kelola aparatur pemerintah daya aparatur danpenilaian
Kapabilitas Perangkat Daerah terhadap kinerjaaparatur
Internal DISTAN DISTAN pemerintah daerah
Meningkatkan akuntabilitas Optimalisasi pemanfaatan
pengelolaan keuangan danaset aset daerah
daerah

3.3.2 Renstra Dinas Pertanian Kota Semarang


A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Pertanian
Rumusan Permasalahan Pada Sektor Pertanian
Permasalahan Akar Masalah

(1) Kontribusi pertanian pada sector Masih kurangnya sentra pertanian


perdagangan dan jasa perlu sebagai produk ekonomi local
dioptimalkan
(2) Produktivitas pertanian yang masihbelum Berkurangnya luas lahan pertanian
optimal karena alih fungsi lahan
Menurunnya kualitas lingkungan
hidup dan perubahan iklim
Sarana prasarana pertanian masih
harus ditingkatkan.
Pengembangan ternak belum optimal
Kelembagaan pertanian belum optimal,
serta peran perempuan
dalam kelembagaan petani yangmasih
rendah

Keterpaduan dan integrasi antar


subsektor belum terwujud secara
optimal
Adanya resiko masuknya penyakit
zoonosa dari luar Kota Semarang

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Kota


Semarang adalah kondisi yang menjadi perhatian dalam perencanaan
pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Dinas Pertanian Kota
Semarang di masa datang. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah
keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar, atau sebaliknya dalam hal tidak dimanfaatkan akan menghilangkan
peluanguntuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil analisis terhadap isu-isu berdasarkan tugas dan fungsi
Dinas Pertanian, isu dan kebijakan nasional, isu dan kebijakan regional, serta
RTRW dan KLHS Kota Semarang pembangunan pertanian di Kota Semarang
dapat ditetapkan isu-isu strategi pada pembangunan pertanian Kota Semarang
sebagai berikut :
1. Daya saing produk pertanian sebagai produl unggulan lokal masih harus
ditingkatkan.
2. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.
3. Keterbatasan lahan pertanian.
4. Peningkatan infrastruktur/sarana prasarana pertanian.
5. Fungsi kelembagaan pertanian belum optimal.
6. Masih adanya potensi paparan zoonosa maupun penyakit hewan menular
strategis lainnya.

B. Telaahan Visi Misi Kepala Daerah


Sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2016 –2021
ditetapkan Visi dan Misi, sebagai berikut :“Semarang Kota Perdagangan dan Jasa Yang
Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera“. Untuk mewujudkan visi tersebut
dijabarkan dalam 4 (empat) misi berikut:

1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berbudaya dan berkualitas.


2. Mewujudkan Pemerintahan yang semakin handal untuk meningkatkan pelayanan
publik.
3. Mewujudkan kota metropolitan yang dinamis dan berwawasan lingkungan.
4. Memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis keunggulan lokal dan membangun
iklim usaha yang kondusif.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka Dinas Pertanian Kota Semarang mendukung pencapaian target pembangunan dari
misi ke-4 yaitu : Memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis keunggulan lokal dan
membangun iklim usaha yang kondusif, pada Tujuan 6 Meningkatnya Produktivitas
Ekonomi Lokal yaitu pada Sasaran 2 Meningkatnya Produk Unggulan Daerah.

C. Tujuan dan Sasaran


Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi dan merupakan
sesuatu yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu. Dalam konteks Renstra, tujuan
Dinas Pertanian Kota Semarang merupakan penjabaran dari misi (4) Walikota Semarang
yaitu : Memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis keunggulan lokal dan membangun
iklim usaha yang kondusif, spesifik pada Tujuan 6 yaitu meningkatnya produktivitas
ekonomi local. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, misi dan tujuan
tersebut diturunkan menjadi tujuan yang hendak dicapai Dinas Pertanian dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun yaitu meningkatnya produk unggulan pertanian untuk mendukung
peningkatan produktivitas ekonomi lokal.
Sasaran pembangunan bidang pertanian yang akan dicapai selama 2016- 2021yaitu
meningkatnya produktivitas pertanian yang berkelanjutan.
Penjabaran Tujuan dan Sasaran P-Renstra Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2016-
2021 disajikan melalui matrik pada tabel berikut.

Matrik Tujuan, Sasaran, Beserta Indikator dan Target Kinerja Dinas Pertanian
Kota Semarang Tahun 2016-2021

INDIKATOR KINERJA
TUJUAN/SASARAN TUJUAN/SASARAN SATUAN

(2) (4) (5)

Tujuan 1: 1. Jumlah wilayah produk kawasan


Meningkatnya produk unggulan pertanian
unggulan pertanian untuk
mendukung peningkatan

produktivitas ekonomi lokal

Sasaran 1: 1. Jumlah produksi hasil ton


pertanian
Meningkatnya produktivitas
pertanian yang berkelanjutan 2. Jumlah produksi hasil kg
pertanian perkotaan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran lima tahun ke depan, Dinas Pertanian
menyusun strategi sebagai berikut:
1. Mengembangkan usaha pertanian yang mendukung ekonomi lokal, dengan
kebijakan mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk pertanian
yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berdaya saing tinggi, melalui:
a. mengembangan sentra-sentra usaha/produk pertanian
b. mengoptimalkan lahan-lahan pekarangan untuk menghasilkan produk
pertanian terutama hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi
2. Menguatkan manajemen budidaya, dengan kebijakan optimalisasi teknologi
pertanian dan sumber daya pertanian, melalui:
a. Penyediaan sarana & prasarana
b. Penerapan teknologi budidaya tepat guna
c. Pertanian organik (ramah lingkungan)
d. Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu
e. Mekanisasi pertanian
f. Teknologi pakan bagi ternak
3. Meningkatkan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, dengan
kebijakan meningkatkan pemeriksaan kesehatan hewan dan pengawasan
penyakit hewan menular startegis terutama yang bersifat zoonosis:
4. Meningkatkan nilai tambah produk-produk hasil pertanian, dengan
kebijakan mengembangkan diversifikasi usaha pertanian dan pemasaran
melalui:
a. Fasilitasi promosi produk-produk hasil pertanian
b. Penerapan teknologi penanganan pascapanen dan pengolahan hasil
5. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian, dengan kebijakan
penguatan kelembagaan petani melalui penyuluhan, pembinaan,
pendampingan, pemberdayaan petani, serta peningkatan peran serta
perempuan dalam kelembagaan tani.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan Dinas Pertanian, dengan kebijakan
Peningkatan sarana & prasarana pendukung pelayanan Dinas Pertanian.
a. Keterkaitan antara tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan dapat

Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Tahun


2016-2021
VISI : Semarang Kota Perdagangan dan Jasa Yang Hebat Menuju Masyarakat
Semakin Sejahtera
MISI 4 : Memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis keunggulan lokal dan membangun
iklim usaha yang kondusif

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatnya Meningkatnya 1. Mengembangkan 1.1. Mendorong masyarakat untuk


produk produktivitas usaha pertanian menghasilkan produk
unggulan pertanian yang mendukung pertanian yang memiliki nilai
pertanian yang ekonomi lokal ekonomi tinggi dan berdaya
untuk berkelanjutan saing tinggi
mendukung
2. Menguatkan 2.1. Optimalisasi teknologi
peningkatan
manajemen pertanian dan sumber daya
produktivitas
budidaya pertanian
ekonomi lokal
3. Meningkatkan 3.1. Meningkatkan pemeriksaan
kesehatan hewan kesehatan hewan dan
dan kesehatan pengawasan penyakit hewan
masyarakat menular startegis

veteriner

4. Meningkatkan 4.1. Mengembangkan diversifikasi


nilai tambah usaha pertanian dan
produk-produk pemasaran
hasil pertanian
5. Meningkatkan 5.1. Penguatan kelembagaan
kapasitas SDM petani
pertanian

6. Meningkatkan 6.1. Peningkatan kualitas


kinerja pelayanan pelayanan administrasi
Dinas Pertanian aparatur Dinas Pertanian
6.2. Peningkatan kualitas kinerja
aparatur Dinas Pertanian
6.3. Peningkatan tertib
administrasi pelaporan kinerja
dan keuangan Dinas Pertanian

D. Rencana Program Dan Kegiatan Serta Pendanaan

Program dan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan Dinas Pertanian pada
periode P-Renstra 2016-2021 adalah:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
b. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
c. Penyediaan alat tulis kantor
d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
e. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
f. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
g. Penyediaan peralatan rumah tangga
h. Penyediaan makanan dan minuman
i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
k. Belanja jasa penunjang administrasi perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
e. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, dengan kegiatan :
a. Monitoring, evaluasi dan pelaporam kegiatan SKPD
b. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu
c. Penyusunan LKPJ SKPD
d. Penyusunan LAKIP
e. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
f. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
g. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
h. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
i. Penyusunan program kerja SKPD
j. Penyusunan Renstra SKPD
4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan
kegiatan:
a. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
b. Promosi hasil produksi perkebunan unggulan
c. Pengembangan pascapanen produksi pertanian
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan :
a. Penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian tanaman pangan
b. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi dan jagung
c. Fasilitasi, koordinasi dan monitoring dan evaluasi tanaman pangan
d. Validasi data produksi pertanian
e. Pengembangan pascapanen tanaman pangan
f. Penyediaan sarana dan prasarana produksi tanaman hortikultura
g. Penyediaan bibit tanaman hortikultura untuk masyarakat
h. Optimalisasi Pekarangan
i. Pengembangan pascapanen produksi hortikultura
j. Optimalisasi kebun dinas untuk pengembangan tanaman pangan dan
hortikultura
k. Peningkatan intensifikasi tanaman perkebunan
l. Pengendaliaan OPT perkebunan
m. Pengembangan sarana dan prasarana pertanian
n. Penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian
o. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
p. Pengembangan pascapanen produksi pertanian
q. Peningkatan intensifikasi pertanian
r. Optimalisasi kebun dinas untuk pengembangan pertanian
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan kegiatan
a. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak.
b. Penanggulangan penyakit hewan menular
7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan:
a. Penyuluhan kualitas gizi dan pakan ternak
b. Peningkatan populasi ternak
c. Peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan
d. Pelayanan Inseminasi Buatan
e. Pemeriksaan Bahan Asal Hewan (BAH)
8. Program Pengembangan SDM Pertanian, dengan kegiatan:
a. Pembinaan dan pendampingan petani
b. Peningkatan SDM petani
c. Peningkatan SDM penyuluh
d. Pengembangan sarana penyuluhan
e. Bimbingan teknis manajemen kelembagaan petani perkebunan
9. Program Penjamin Bahan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal
(ASUH) dengan kegiatan:
a. Pemeriksaan Bahan Asal Hewan (BAH)
b. Pengawasan peredaran produk Bahan Asal Hewan (BAH)
10. Program Peningkatan Usaha Peternakan dan Kesejahteraan Petani Peternak,
dengan kegiatan:
a. Penyusunan database peternakan dan informasi harga komoditas peternakan
b. Fasilitasi pemasaran produk peternakan
11. Program Pengembangan Pertanian Perkotaan, dengan kegiatan:
a. Optimalisasi pekarangan
b. Penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian perkotaan

3.3.3 Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat


A. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi
Pembangunan pertanian ke depan juga menghadapi banyak tantangan yang tidak
mudah, antara lain bagaimana meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk
dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan, membudayakan penggunaan pupuk
kimiawi dan organic secara berimbang untuk memperbaiki dan meningkatkan
kesuburan tanah, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta
perbenihan dan perbibitan, membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga
rendah bagi petani/peternak kecil, mengupayakan pencapaian Millenium Development
Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan,
menciptakan kebijakan harga (pricing policies) yang proporsional untuk produk-
produk pertanian khusus, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta
mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, memperbaiki citra
petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus, memperkokoh
kelembagaan usaha ekonomi produktif di perdesaan, menciptakan sistem penyuluhan
pertanian yang efektif, dan memenuhi kebutuhan pangan, serta mengembangkan
komoditas unggulan hortikultura, peternakan, dan perkebunan.
Berdasarkan identifikasi per masalahan pembangunan Pertanian,
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Barat dalam kurun waktu
lima tahun ke depan periode 2014 -2019, maka dapat dirumuskan Isu-Isu
Strategis sebagai berikut :
1. Kebutuhan bahan pangan pokok penduduk masih sangat tergantung pada
beras, sehingga memerlukan upaya peningkatan produksi beras dalam jumlah
besar dalam kondisi sumber daya pertanian yang semakin terbatas.
2. Masih rendahnya tingkat produktivitas, produksi dan mutu hasil berbagai
produk sektor pertanian sehingga belum mampu memberikan nilai tambah dan
bersaing dipasaran.
3. Sebagian besar petani memiliki luas lahan sempit dan adanya alih fungsi
lahan dari pertanian menjadi bangunan fisik non pertanian mengakibatkan
daya dukung lahan menjadi semakin terbatas.
4. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung yang ada sehingga aparatur
belum mampu memberikan pelayanan secara optimal.
5. Sebagian besar SDM yang mendukung sektor pertanian masih rendah
kualitasnya, sehingga kemampuannya dalam menyerap informasi dan
mengadopsi teknologi relatif terbatas.
6. Rendahnya tingkat investasi dan belum berjalannya pola kemitraan usaha
mengakibatkan kegiatan usaha sektor pertanian kurang berkembang serta
aksesibilitas terhadap sumber-sumber permodalan yang sangat terbatas.
7. Kelembagaan sektor pertanian (Kelembagaan Pelaku Utama, dan Kelembagaan
Pelaku Usaha) yang ada belum mengakar dan sebagian besar belum dapat
berfungsi secara optimal.
8. Minimnya akses Informasi dan Teknologi bagi penyuluh dan masyarakat.
9. Koordinasi antar instansi terkait (vertical dan horizontal) masih lemah
10. Meningkatnya pencemaran lingkungan dan perubahan iklim
11. Tingginya konversi lahan pertanian (alih fungsi lahan) dan perambahan hutan
12. Masih rendahnya penerapan pupuk organik oleh petani

B. Visi Misi Program Kepala Daerah dan Wakil Daerah Terpilih


Sejalan dengan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Lombok Barat periode
tahun 2014–2019 di bawah kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih maka Dinas PertanianKabupaten Lombok Barat mengacu pada misi ke-1 yaitu
“Meningkatkan Daya Saing Daerah Berdasarkan Sektor Unggulan Berbasis Sumber
Daya Lokal, Budaya dan Iptek” dan pada Misi ke-4 yaitu “Mengembangkan
Infrastruktur dan Aksesibiltas dengan pendekatan kewilayahan dan kelestarian
lingkungan hidup.
Dengan mengacu pada Visi Pembangunan Kabupaten Lombok Barat periode
2014 – 2019 yaitu “ Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat yang Unggul, Mandiri,
Sejahtera dan Bermartabat dengan dilandasi Nilai – Nilai Patut, Patuh Patju “ serta
dinamika lingkungan strategis, maka Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat telah
merumuskan visi sebagai berikut :
VISI : Terwujudnya Pertanian Maju, Mandiri, Berkelanjutan dan Berdaya Saing yang
berwawasan agribisnis dengan Berbasis Sumber Daya dan Budaya Lokal.
Sejalan dengan Misi Pembangunan Kabupaten Lombok Barat periode tahun 2014 –
2019, pada misi ke-1 yaitu “Meningkatkan Daya Saing Daerah Berdasarkan Sektor
Unggulan Berbasis Sumber Daya Lokal, Budaya dan Iptek” dan pada Misi ke-4 yaitu
“Mengembangkan Infrastruktur dan Aksesibiltas dengan pendekatan kewilayahan dan
kelestarian lingkungan hidup, maka Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat telah
menetapkan MISI Sebagai Berikut:
1. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Aparatur Kepada Masyarakat
2. Mewujutkan Ketahanan Pangan Masyarakat Serta Wiraswasta Agribisnis yang
Maju, Mandiri, Kreatif, Inovatif yang Mampu Memanfaatkan Iptek dan Sumber
daya Lokal dalam Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
3. Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang berbasis pada Sumber
Daya Lokal dalam rangka Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan dan
Berkesinambungan.
4. Memantapkan Sistem Penyuluhan Pertanian yang Komperhensif dan Terpadu
Guna Mewujutkan Penyuluhan yang Efektif dan Efisien.
C. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan visi dan misi yang telah dirumuskan diatas maka tujuan yang ingin
dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat antara lain :
1. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Aparatur Kepada Masyarakat
2. Meningkatnya Ketahanan Pangan Masyarakat Serta Wiraswasta Agribisnis yang
Maju, Mandiri, Kreatif, Inovatif yang Mampu Memanfaatkan Iptek dan Sumber
daya Lokal dalam Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
3. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang berbasis pada Sumber Daya
Lokal dalam rangka Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan dan
Berkesinambungan.
4. Meningkatnya Sistem Penyuluhan Pertanian yang Komperhensif dan Terpadu
Guna Mewujutkan Penyuluhan yang Efektif dan Efisien.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Unit Kerja dalam
rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam suatu kurun waktu tertentu secara
berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran tersebut antara
lain adalah :
1) Terwujudnya Peningkatan Kinerja Pelayanan Aparatur Kepada Masyarakat dan
Bertambahnya Pendapatan Asli Daerah.
2) Terwujudnya Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produk Pertanian, Peternakan,
dan Perkebunan.
3) Terwujudnya Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian,
Peternakan, dan Perkebunan.
4) Terwujutnya Peningkatan Pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Pertanian dalam Mewujudkan Pertanian Yang Berkelanjutan dan
Berkesinambungan.
5) Terwujudnya Perbaikan Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan evaluasi
Penyelenggaraan Penyuluhan Petanian.
6) Terwujutnya Peningkatan Kapasitas SDM aparatur Penyuluh, Pelaku Utama, dan
Pelaku Usaha
7) Terwujutnya Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelaku Utama, dan Pelaku
Usaha.
D. Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sektor Pertanian seperti tersebut
diatas dibangun suatu sistem secara utuh dan terpadu, dengan Strategi Pokok sebagai
berikut :
1. Koordinasi dan edukasi aparatur Pemerintah Serta Fasilitasi Sumber-Sumber
Pendapatan Asli Daerah.
2. Peningkatan mutu, pengembangan standardisasi mutu hasil Pertaian, Peternakan,
dan Perkebunan.
3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dama memenuhi
kebutuhan pasar.
4. Revitalisasi pengelolaan Sumbar Daya Alam.
5. Penyusunan Programa Penyuluhan dan Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan dan
Rencana Monitoring dan evaluasi Kegiatan Penyuluhan.
6. Melakukan Bimtek, Pelatihan-pelatihan, bagi AparaturPenyuluh,
Pelaku Utama, dan Pelaku Usaha .
7. Meningkatkan Kelas Kempuan Kelompok Kelompok Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha.
Arah dan kebijakan dasar pembangunan sektor pertanian ( Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan ) kedepan mengacu pada dua hal penting yaitu :
1) Mendorong peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Kelembagaan Pertanian
Melalui pembinaan baik teknis, administrasi maupun kelembagaan .
2) Mendorong Pengelolaan Budidaya yang baik dengan penerapan inovasi teknologi
di dukung penyediaan sarana dan prasarana produksi.
3) Mengoptimalkan pengembangan unit usaha pengolahan dan memperluas jaringan
pemasaran dengan promosi.
4) Mendaya Gunakan Sumber Daya Alam Secara Optimal dengan Tetap
Memperhatikan Kelestarian dan Keseimbangan Lingkungan Hidup.
5) Fasilitasi Kegiatan Penyusunan Programa Penyuluhan, Rencana Kerja Tahunan
Penyuluhan dan Rencana Monitoring dan Evaluasi.
6) Koordinasi dan kerjasama dengan Balai Diklat Tingkat Provinsi maupun Di
tingkat Pusat.
7) Pendapingan Kelompok Secara Intensif dan berkesinambungan.
E. Rencana Program
Program yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat, untuk
periode 2014 – 2019 antara lain :
Program Wajib SKPD
Program Wajib SKPD merupakan program yang berfungsi untuk mendukung program
utama/belanja langsung. Program wajib SKPD ini berisi kegiatan atau belanja rutin
yang dilaksanakan oleh SKPD. Program wajib yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Lombok Barat antara lain :
Program Urusan Pilihan merupakan program yang berisi kegiatan-kegiatan pokok bidang
kehutanan. Program ini meliputi :
a) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
2. Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija
3. Pengembangan pertanian pada lahan kering
4. Pengembangan perbenihan/perbibitan
5. Pengembangan sistem informasi pasar
6. Penelitian dan pengembangan teknologi budaya
7. Penelitian dan pengembangan teknologi pasca panen
8. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan/ produk
pertanian.
b) Program Peningkatan Pemasaaran Hasil Pertanian / Perkebunan
1. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan ungulan daerah
2. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
3. Pengembangan kemitraan usaha
4. Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
1. Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna
2. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
3. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna
d) Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
1. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
2. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
3. Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan
4. Pengembangan Komoditas Holtikultura
5. Pengembangan sarana dan Prasarana perbenihan/ perbibitan pertanian
6. Pengamatan Losis
7. Pembinaan dan Pengembangan Pertanian Organik
8. Pengembangan Komoditas Perkebunan
e) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
2. Peningkatan pelayanan keswan dan kesmavet
3. Pengembangan sarana dan prasarana pos kesehatan hewan
f) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1. Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
2. Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
3. Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat
4. Pengembangan agribisnis peternakan
5. Peningkatan produksi ternak
6. Pembinaan dan pengembangan ternak pemerintah
7. Pengembangan Pusat Pembibitan Ternak Rakyat
8. Peningkatan Pengelolaan Limbah Peternak
9. Pengembangan Ternak
g) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
1. Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan
2. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
3. Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan yang akan
dipasarkan
4. Temu Usaha Kemitraan
5. Pengembangan Pengelolaan Hasil Ternak
h) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
1. Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna
2. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
3. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna
4. Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna
5. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
6. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna
i) Program Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman.
1. Pembinaan Kelembagaan P3A, GP3A, Poktan dan Gapoktan
2. Pengawasan Pupuk dan Pestisida
3. Pemantauan dan Pengendalian OPT
4. Konservasi, Rehabilitasi dan Diversifikasi lahan
5. Pendampingan Kegiatan WISMP
6. Pengelolaan lahan dan air di kawasan pertanian
7. Pengelolaan lahan dan air di kawasan peternakan
8. Pengelolaan lahan dan air di kawasan perkebunan
9. Pemantauan dan Pengendalian OPT Perkebunan
j) Program Pengembangan Perencanaan dan Statistik Pertanian
1. Pengembangan staistik Pertanian
2. Pengembangan Informasi Dini Ketahanan Pangan
3. Pengembangan sarana dan prasarana perencanaan
4. Pengembangan statistik peternakan
5. Monitoring dan evaluasi program/kegiatan
6. Pengembangan Statistik Perkebunan
k) Program Peningkatan PAD
1. Pengolahan Balai Benih Utama
2. Pengelolaan Kebun Buah dan Kebun Bibit Hortikultura
3. Operasional Pengkartuan Ternak
4. Operasional Pengawasan Pasar Hewan
5. Operasional Pembinaan Petugas RPH dan PKH
6. Operasional Pembinaan dan Pengawasan Sumber-sumber PAD
7. Pengelolaan Kebun Bibit dan Produksi Perkebunan
8. Operasional Pembinaan Petugas IB
9. Pengolahan Pusat Pengembangan Agribisnis Terpadu
l) Program Standarisasi Kualitas Bahan Baku
1. Pengendalian OPT tembakau
2. Penggunaan Benih Bermutu yang Bersertifikat Sesuai Dengan Permintaan Pasar
3. Penyediaan UPPO
4. Kegiatan Pemupukan Berimbang
5. Pembuatan Saluran Tersier
6. Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi
m) Program Mendorong Pembudidayaan bahan baku berkadar nikotin rendah
1. Eksplorasi varietas tembakau lokal rendah nikotin
n) Program Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku.
1. Kegiatan Pembuatan Alas Jemur (Para-Para)
2. Kegiatan Pengadaan Alat Perajang
3. Kegiatan Pembangunan Gudang Penyimpanan
o) Program Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau.
1. Kegiatan Pelatihan manajemen Agribisnis
2. Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani
3. Kegiatan Integrasi Tanaman dan Ternak
p) Program Peningkatan kesejahteraan Petani
1. Peningkatan system insentif dan disentif bagi petani/kelompok tani
2. Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Tani
3. Penumbuhan gapoktan dan refitalisasi kelompok tani
4. Pekan Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan
5. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
6. Pelatihan Manajemen Agribisnis
7. Pelatihan Teknis Sistem Tanaman Terintegrasi
8. SL teknologi usaha tani tembakau
9. Pelatihan teknis agribisnis tanaman alternatif pengganti tembakau
10.Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau
11.Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
12.Fasilitasi Penyuluhan dan Pendampingan Kegiatan
13.Pengembangan sumberdaya dan kelembagaan usaha tani tembakau
14.Pelatihan pasca panen tembakau bagi petani
15.Pembinaan dan penguatan kelembagaan kelompok tani/gapoktan/asosiasi petani
16.Pengembangan sistem informasi pasar
17.Fasilitasi kemitraan usaha tani
18.Demfam dan demplot budidaya pertanian
19.Klinik konsultasi agribisnis
20.Penyuluhan pemasaran produksi pertanian/perkebunan
21.Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani
q) Program Peningkatan Pemasaran hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1. Penyuluhan pemasaran produksi pertanian/perkebunan
2. Promosi atas hasil produksi petani
r) Program pemberdayaan penyuluh pertanian / Perkebunan Lapangan
1. Penyusunan Programa Penyuluhan dan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Pertanian
3. Peningkatan saran dan prasarana pertanian (DAK)
4. Penyediaan biaya operasional penyuluh (BOP) / dana DEKON / APBD I
5. Pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh

3.4 RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PERTANIAN


3.4.1 RENJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG
Rencana Kerja (Renja) tahun 2018 disusun melalui proses tahapan yang
cukup panjang mulai dari musrenbang desa/kelurahan, musrenbang kecamatan
sampai musrenbang Tingkat Kabupaten dalam rangka memperoleh keterpaduan dan
sinkronisasi di dalam pelaksanaan kegiatan yang telah di rencanakan. Dinas Pertanian
Kabupaten Bandung bersama dengan DPRD, seyogianya memperhatikan konsistensi
antara Renja tahun 2018 dengan alokasi anggaran dalam RAPBD Kabupaten
Bandung Tahun Anggaran 2018
Program dinas berdasarkan Urusan Pilihan Pertanian
Program prioritas pada Urusan Pilihan Pertanian terdapat 11 Program yang meliputi 55
kegiatan, dengan uraian sebagai berikut
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini dilaksanakan dalam menunjang peningkatan kapasitas kelompok
tani, berdasarkan peningkatan kelas kelompoknya. Program ini dijabarkan ke
dalam 4 kegiatan utama, yaitu:
a. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
b. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
c. Peningkatan kemampuan lembaga petani
d. Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan Pertanian Wilayah UPTD
Pelaksana Program Penyuluhan. Mengingat wilayah cakupan yang meliputi 8
wilayah UPT Pelaksana Program Penyuluhan, untuk efektifitas pelaksanaan
kegiatan diusulkan dikembangkan menjadi 8 kegiatan baru, disesuaikan
dengan karakteristik dan potensi pada masing-masing UPT.
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)
Program peningkatan ketahanan pangan merupakan program yang bertujuan
untuk mencapai kondisi ketahanan pangan. Melaui kegiatan ini diharapkan produksi
tanaman pangan utama yaitu padi, jagung dan ubi kayu melebihi target yang
ditetapkan. Program ini dijabarkan ke dalam 5 kegiatan utama, yaitu :
a. Penyusunan database potensi produksi pangan
b. Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija
c. Pengembangan diversifikasi tanaman
d. Pengembangan perbenihan/perbibitan
e. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk perkebunan, produk
pertanian.
3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan merupakan
program yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran/promosi produk pertanian
dan penerapan teknologi pasca panen. Dengan adanya pemasaran/promosi produk
pertanian dan penerapan teknologi pasca panen diharapkan dapat meningkatkan nilai
jual dari produk pertanian/perkebunan. Program ini dijabarkan ke dalam 8 kegiatan
utama, yaitu :
a. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah
b. Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil hortikultura
masyarakat yang akan dipasarkan
c. Promosi komoditas perkebunan unggulan
d. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
e. Pasca panen produk perkebunan
f. Kontes ternak dan apresiasi pembudidaya peternakan
g. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
h. Pengolahan hasil perkebunan
4) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan.
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan merupakan
program yang bertujuan untuk meningkatakan optimalisasi penggunan teknologi
pertanian/perkebunan. Melalui program ini diharapkan produksi produk
pertanian/perkebunan dapat meningkat dan melebihi target. Program ini dijabarkan
kedalam 3 kegiatan utama, yaitu :
a. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna.
b. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna
c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5) Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatan produksi non-pangan utama yaitu produk perkebunan
dan hortikultura. Melalui program ini diharapkan dapat mencapai kondisi
ketahanan pangan ( perkebunan dan hortikultura). Program ini dijabarkan kedalam
13 kegiatan utama yaitu :
a. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
b. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
c. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
d. Pengembangan hortikultura pada lahan kering
e. Penelitian dan pengembangan sumberdaya hortikultura
f. Pengendalian komoditas perkebunan
g. Pengembangan budidaya sayuran
h. Pengembangan budidaya buah-buahan
i. Pengembangan budidaya tanaman obat
j. Pengembangan budidaya florikultur
k. Pengembangan tanaman perkebunan tahunan dan penyegar
l. Pengembangan tanaman perkebunan semusim dan rempah
m. Pengembangan perbibitan tanaman hortikultura dan perkebunan.
6) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan merupakan
program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh
pertanian/perkebunan. Dengan adanya peningkatan kapasitas diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian. Program ini dijabarkan
kedalam 4 kegiatan utama yaitu :
a. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
b. Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
c. Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
d. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna.
7) Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak merupakan program
yang bertujuan untuk pengendalian ancaman penyakit hewan menular seperti
anthrax, rabies, brucellosis, dan flu burung yang dapat mempengaruhi produksi dan
produktivitas ternak. Program ini dijabarkan dalam 5 kegiatan utama yaitu :
- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
- Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik
- Pengawasan perdagangan ternak antar daerah
- Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium
- Peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan hewan
8) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Program peningkatan produksi hasil peternakan merupakan program yang
bertujuan untuk peningkatan kualitas dan potensi pelayanan UPTD Perbibitan
Ternak dalam peningkatan penyediaan bibit ternak unggul untuk mendorong
peningkatan populasi ternak serta produksi daging dan telur. Program ini
dijabarkan dalam 5 kegiatan utama yaitu :
a. Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
b. Pembibitan dan perawatan ternak
c. Pengembangan agribisnis peternakan
d. Pengembangan kawasan peternakan
e. Penyusunan data satatistik dan informasi peternakan.
9) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan bertujuan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan pengolahan dan
pemasaran hasil produk peternakan melalui peningkatan kemampuan/pengetahuan
masyarakat dalam pengolahan dan manajemen pasca panen, kemitraan serta
promosi atas hasil produk peternakan unggulan daerah. Melalui program ini
diharapkan dapat meningkatkan mutu produk dan diversifikasi usaha.Program ini
dijabarkan dalam 3 kegiatan utama yaitu :
a. Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan
b. Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi peternakan
c. Pelayanan pasar hewan
10) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan bertujuan untuk
optimalisasi penerapan teknologi peternakan tepat guna. Melalui program ini
diharapkan dapat mendorong peningkatan penggunaan teknologi peternakan
serta peran serta masyarakat dalam penanganan limbah peternakan dan
penggunaan biogas yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas usaha
peternakan.Program ini dijabarkan dalam 1 kegiatan, antara lain :
a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
11) Program Penjaminan Produk Asal Hewan/Ternak
Program penjaminan produk asalh hewan/ternak bertujuan untuk meningkatkan
pengawasan Mutu Produk Asal Hewan (PAH) dan penyediaan produk peternakan
yang Halal Aman Utuh dan Sehat. Program ini dijabarkan dalam 5 kegiatan utama,
yaitu :
a. Pengawasan dan Pembinaan Penerapan Kesmavet dan Kesrawan
b. Pelayanan rumah potong hewan
c. Penyusunan legislasi rancangan peraturan perundang-undangan keswan/
kesmavet/ kesrawan
d. Peningkatan sarana prasarana RPHU
e. Pengendalian ruminansia betina produktif.
Pemilihan Program dan Kegiatan sudah berdasarkan kebutuhan untuk
pelaksanaan pembangunan dalam pencapaian Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian
Kabupaten Bandung dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan dalam RKPD
(Lampiran: Rumusan Rencana Program dan Kegiatan PD Tahun 2018 dan Perkiraan
Maju Tahun 2019).

3.4.2 RENJA DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG


A. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Dinas Pertanian Kota Semarang, sampai tahun 2019 masih berupaya untuk
mendukung terlaksananya prioritas Pembangunan Nasional, khususnya prioritas yang
sesuai dangan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Kota Semarang. Salah satu Program
Nasional di bidang pertanian yaitu UPSUS Pajale (Upaya Khusus Peningkatan
Produksi Padi, Jagung, dan Kedele) dalam rangka swasembada pangan dan UPSUS
SIWAB (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) dalam rangka wasembada
daging. Untuk mendukung UPSUS Pajale tersebut Dinas Pertanian Kota Semarang di
tahun 2019 merencakan melaksanakan kegiatan demplot padi dan jagung,
pengendalian OPT tanaman pangan; penerapan teknik penanaman padi jajar legowo,
dan penyuluhan sistem budidaya tanaman pangan selalui SLPTT dan kunjung lapang.
Adapun untuk mendukun UPSUS SIWAB, kegiatan yang direncanakan yaitu
peningkatan populasi ternak melalui gaduhan sapi kereman, peningkatan akseptor
inseminasi buatan, serta peningkatan kesehatan hewan.

B. Tujuan Dan Sasaran Renja Dinas Pertanian Kota Semarang


Tujuan Renja Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2018 mengacu pada P-
Renstra Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2016-2021 yaitu meningkatkan produk
unggulan pertanian untuk mendukung peningkatan produktivitas ekonomi lokal.
Sedangkan sasaran yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut di atas adalah
meningkatnya produktivitas pertanian yang berkelanjutan dengan indicator sebagai
berikut:
1. Jumlah produksi pertanian
2. Jumlah produksi hasil pertanian perkotaan.
Demikian pula untuk target dari indikator tujuan dan sasaran Renja Dinas Pertanian
Kota Semarang Tahun 2019 juga mengacu pada target yang telah ditetapkan pada P-
Renstra Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2016- 2021 sebagaimana tabel 3.1. di
bawah ini.

Tabel Target Indikator Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pertanian Kota Semarang
Tahun 2019

INDIKATOR KINERJA
TUJUAN/SASARAN TUJUAN/SASARAN SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4)

Tujuan 1: 1. Jumlah wilayah produk kawasan 3


unggulan pertanian
Meningkatnya produk unggulan
pertanian untuk mendukung
peningkatan produktivitas ekonomi
lokal

Sasaran 1: 1. Jumlah produksi hasil ton 89.995


pertanian
Meningkatnya produktivitas
pertanian yang berkelanjutan 2. Jumlah produksi hasil kg 3.180
pertanian perkotaan

C. Program Dan Kegiatan


Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran Renja Dinas Pertanian Kota Semarang
Tahun 2019 sebagaimana diuraikan diatas, dijabarkan dalam rumusan
program/kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2019. Dalam merumuskan
program/kegiatan Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2019 terdapat beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain :
1. Perumusan program dan kegiatan harus berpedoman pada RKPD Kota
Semarang Tahun 2019 serta P-Renstra Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun
2016-2021;
2. Program dan kegiatan harus mendukung pencapaian visi dan misi Walikota dan
Wakil Walikota Semarang yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran
pembangunan daerah Kota Semarang;
3. Program dan kegiatan yang direncanakan harus dapat merespon isu-isu strategis,
diantaranya pengentasan kemiskinan dan pendayagunaan potensi ekonomi
daerah;
4. Sumber-sumber pendanaan yang dipergunakan untuk membiayai pelaksanaan
program/kegiatan pembangunan.
Secara garis besar rumusan program/kegiatan pada Renja Dinas Pertanian Kota
Semarang Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Jumlah program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Kota Semarang pada
tahun 2019 adalah sebanyak 10 program, yang terdiri dari 3 program penunjang
(program pada setiap perangkat daerah/eks-rutin) dan 7 program pelaksanaan
(eks-pembangunan).
2. Jumlah kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Kota Semarang pada
tahun 2019 adalah sebanyak 44 kegiatan, yang terdiri dari 26 kegiatan
penunjang (kegiatan pada setiap perangkat daerah/eks-rutin) dan 18 kegiatan
pelaksanaan (eks-pembangunan).
3. Terdapat 2 kegiatan yang terkait pemberdayaan perempuan dan data pilah yaitu
kegiatan Pembinaan dan Pendampingan Petani dan kegiatan Peningkatan SDM
petani. Kedua kegiatan tersebut secara eksplisif dilaksanakan untuk menjawab
isu gender yang ada di bidang pertanian dimana peran serta perempuan dalam
kegiatan usaha tani maupun dalam kelembagaan tani masih rendah. Diharapkan
melalui kegiatan-kegiatan ini peran serta petani wanita dapat meningkat,
ditunjukkan dengan bertambahnya kelompok wanita tani dan meningkatnya
jumlah wanita yang tergabung dalam kelembagaan tani.
4. Terdapat satu kegiatan yang secara langsung terkait dengan kampong tematik
yaitu kegiatan Optimalisasi Pekarangan. Kegiatan ini akan mendukung
keberadaan kampung tematik yang relevan dengan kegiatan- kegiatan di bidang
pertanian.
5. Jumlah kebutuhan dana/pagu indikatif dalam pelaksanaan program/ kegiatan
pada Renja Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2019 adalah sebesar Rp
18.163.723.000,- yang bersumber dari APBD Kota Semarang.
3.4.3 RENJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN LOMBOK BARAT
Renja merupakan dokumen perancanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun,
yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat. Renja ini disusun dengan berpedoman pada Renstra SKPD atau dengan kata
lain Renja merupakan penjabaran dari Rensta SKPD. Oleh sebab itu tujuan renja SKPD
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Barat dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas aparatur dan kelembagaan pertanian,
peternakan dan perkebunan dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan
aparatur kepada masyarakat dan Percepatan Pertumbuhan Perekonomian
Daerah.
2. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian, peternakan
dan perkebunan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
3. Meningkatkan keanekaragaman sumber bahan pangan alternatif non beras
dan meningkatkan pola / kualitas konsumsi pangan masyarakat yang berakar
pada sumber daya dan budaya lokal.
4. Mendorong pembangunan perekonomian di wilayah pedesaan dengan
pengembangan agribisnis yang berwawasan lingkungan.
5. Mengoptimalkan pengelolaan prasarana dan sarana pertanian dalam
mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
Sasaran yang inign dicapai dengan adanya penyusunan Renja ini adalah:
1. Meningkatnya kinerja pelayanan aparatur kepada masyarakat dan
bertambahanya Pendapatan Asli Daerah.
2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas produksi hasil pertanian secara
berkelanjutan dan berkesinambungan.
3. Meningkatnya ketahanan pangan dan keanekaragaman bahan pangan
masyarakat.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan investasi swasta dalam
pengembangan agribisnis, pembukaan kesempatan kerja produktif dan
kesempatan berusaha yang efisien di wilayah pedesaaan.
5. Meningkatnya Efisiensi Usahatani dan terpeliharanya produktivitas sumber
daya alam ( SDA ).
Program dan Kegiatan
Program adalah satu bentuk instrumen yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh Pemerinta Daerah
untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
Program yang dilaksanakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten
Lombok Barat, untuk tahun 2017 antara lain :
A. Program Wajib SKPD
Program Wajib SKPD merupakan program yang berfungsi untuk mendukung
program utama/belanja langsung. Program wajib SKPD ini berisi kegiatan atau belanja
rutin yang dilaksanakan oleh SKPD. Program wajib yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Barat antara lain :
Program Urusan Pilihan
Progaram Urusan Pilihan merupakan program yang berisi kegiatan-kegiatan pokok
bidang kehutanan. Program ini meliputi :
a) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
2. Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija
3. Pengembangan pertanian pada lahan kering
4. Pengembangan perbenihan/perbibitan
5. Pengembangan sistem informasi pasar
6. Penelitian dan pengembangan teknologi budaya
7. Penelitian dan pengembangan teknologi pasca panen
8. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan/ produk
pertanian.
b) Program Peningkatan Pemasaaran Hasil Pertanian / Perkebunan
1. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan ungulan daerah
2. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
3. Pengembangan kemitraan usaha
4. Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
1. Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna
2. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
3. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna
d) Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
1. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
2. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
3. Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan
4. Pengembangan Komoditas Holtikultura
5. Pengembangan sarana dan Prasarana perbenihan/ perbibitan pertanian
6. Pengamatan Losis
7. Pembinaan dan Pengembangan Pertanian Organik
8. Pengembangan Komoditas Perkebunan
e) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
2. Peningkatan pelayanan keswan dan kesmavet
3. Pengembangan sarana dan prasarana pos kesehatan hewan
f) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1. Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
2. Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
3. Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat
4. Pengembangan agribisnis peternakan
5. Peningkatan produksi ternak
6. Pembinaan dan pengembangan ternak pemerintah
7. Pengembangan Pusat Pembibitan Ternak Rakyat
8. Peningkatan Pengelolaan Limbah Peternak
9. Pengembangan Ternak
g) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
1. Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan
2. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
3. Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan yang akan
dipasarkan
4. Temu Usaha Kemitraan
5. Pengembangan Pengelolaan Hasil Ternak
h) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
1. Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna
2. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
3. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna
4. Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna
5. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
6. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna
i) Program Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman.
1. Pembinaan Kelembagaan P3A, GP3A, Poktan dan Gapoktan
2. Pengawasan Pupuk dan Pestisida
3. Pemantauan dan Pengendalian OPT
4. Konservasi, Rehabilitasi dan Diversifikasi lahan
5. Pendampingan Kegiatan WISMP
6. Pengelolaan lahan dan air di kawasan pertanian
7. Pengelolaan lahan dan air di kawasan peternakan
8. Pengelolaan lahan dan air di kawasan perkebunan
9. Pemantauan dan Pengendalian OPT Perkebunan
j) Program Pengembangan Perencanaan dan Statistik Pertanian
1. Pengembangan staistik Pertanian
2. Pengembangan Informasi Dini Ketahanan Pangan
3. Pengembangan sarana dan prasarana perencanaan
4. Pengembangan statistik peternakan
5. Monitoring dan evaluasi program/kegiatan
6. Pengembangan Statistik Perkebunan
k) Program Peningkatan PAD
1. Pengolahan Balai Benih Utama
2. Pengelolaan Kebun Buah dan Kebun Bibit Hortikultura
3. Operasional Pengkartuan Ternak
4. Operasional Pengawasan Pasar Hewan
5. Operasional Pembinaan Petugas RPH dan PKH
6. Operasional Pembinaan dan Pengawasan Sumber-sumber PAD
7. Pengelolaan Kebun Bibit dan Produksi Perkebunan
8. Operasional Pembinaan Petugas IB
9. Pengolahan Pusat Pengembangan Agribisnis Terpadu
l) Program Standarisasi Kualitas bahan Baku
1. Pengendalian OPT Tembakau
2. Penggunaan Benih Bermutu yang Bersertifikat Sesuai Dengan Permintaan
Pasar
3. Penyediaan UPPO
4. Kegiatan Pemupukan Berimbang
5. Pembuatan Saluran Tersier
6. Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi
m) Program Penguatan Kelembagaan
1. Pelatihan Manajemen Agribisnis
2. Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani
3. Integrasi Tanaman dan Ternak
n) Program Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan baku
1. Pembuatan Alas Jemur (Para-Para)
2. Pengadaan Alat Perajang
3. Pembangunan Gudang Penyimpanan
o) Program Mendorong Pembudidayaan bahan baku berkadar nikotin rendah
1. Eksplorasi varietas tembakau lokal rendah nikotin
3.5 RKA DINAS PERTANIAN
3.5.1 RKA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT
Formulir
DAERAH
RKA
SKPD 2.2
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

Tahun Anggaran : 2017

Urusan Pemerintahan : 3 . 03 URUSAN PILIHAN Pertanian

Organisasi : 3 . 03 . 01 DINAS PERTANIAN

Sub Unit Organisasi : 3 . 03 . 01 . 01 DINAS PERTANIAN

REKAPITULASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH

JUMLAH

TARGET
LOKASI Tahun n
KINERJA
KEGIATAN
KODE URAIAN (KUANTITATIF)
Tahun
Belanja Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah
n+1

1 2 3 4 5 6 7 8=5+6+7 9

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


3.03 . 3.03.1 . 01 12 bulan 33.952.000,00 2.202.867.487,00 77.500.000,00 2.314.319.487,00 0,00
Penyediaan jasa surat menyurat
3.03 . 3.03.1 . 01 . 01 Dinas 100 % 0,00 3.917.000,00 0,00 3.917.000,00 0,00

Pertanian
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
3.03 . 3.03.1 . 01 . 02 listrik Dinas 24 Bulan 0,00 301.675.812,00 0,00 301.675.812,00 0,00

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 03 Penyediaan jasa administrasi keuangan Dinas 5 Jenis 0,00 36.500.000,00 0,00 36.500.000,00 0,00

pertanian
Penyediaan jasa kebersihan kantor
3.03 . 3.03.1 . 01 . 07 Dinas 528 HOJ 3.912.000,00 60.000.000,00 0,00 63.912.000,00 0,00

Penyediaan alat tulis kantor Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 08 Dinas 12 bulan 1.180.000,00 234.332.000,00 0,00 235.512.000,00 0,00


Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 10 Dinas 1 Paket 27.680.000,00 179.354.800,00 0,00 207.034.800,00 0,00


Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 11 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Dinas 27 jenis 1.180.000,00 113.047.300,00 0,00 114.227.300,00 0,00

Pertanian
Penyediaan peralatan rumah tangga
3.03 . 3.03.1 . 01 . 12 Dinas 15 jenis 0,00 19.730.000,00 0,00 19.730.000,00 0,00

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan pertanian


perundang-undangan
3.03 . 3.03.1 . 01 . 13 Dinas 2 unit 0,00 0,00 77.500.000,00 77.500.000,00 0,00
Penyediaan makanan dan minuman
Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 14 Dinas 7 jenis 0,00 9.100.000,00 0,00 9.100.000,00 0,00


Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 15 Dinas 1945 0,00 28.700.000,00 0,00 28.700.000,00 0,00


Penyediaan Tenaga Pendukung teknis dan
pertanian Exemplar
Administrasi Perkantoran
3.03 . 3.03.1 . 01 . 17 Dinas 300 HOK 0,00 85.825.000,00 0,00 85.825.000,00 0,00
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam
Daerah Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 18 Penunjang Perayaan Hari-hari Bersejarah *) Dinas 1 Tahun 0,00 437.975.575,00 0,00 437.975.575,00 0,00

Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 19 Dinas 87 orang 0,00 574.700.000,00 0,00 574.700.000,00 0,00

Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 20 Dinas 378 HOK 0,00 95.600.000,00 0,00 95.600.000,00 0,00

Pertanian

3.03 . 3.03.1 . 01 . 22 Dinas 3 even 0,00 22.410.000,00 0,00 22.410.000,00 0,00

Pertanian dan

UPTD

Halaman 1
Formulir RKA SKPD 2.2
REKAPITULASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH

JUMLAH

TARGET
LOKASI Tahun n
KINERJA
KEGIATAN
KODE URAIAN (KUANTITATIF
Tahun
) Belanja Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah
n+1

1 2 3 4 5 6 7 8=5+6+7 9

Program peningkatan sarana dan prasarana


3.03 . 3.03.1 . 02 aparatur 12 bulan 2.200.000,00 906.117.600,00 276.430.000,00 1.184.747.600,00 0,00

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

3.03 . 3.03.1 . 02 . 07 0,00 15.000.000,00 235.360.000,00 250.360.000,00 0,00


Pengadaan mebeleur Kantor Dinas
3.03 . 3.03.1 . 02 . 10 Pertanian 0,00 0,00 41.070.000,00 41.070.000,00 0,00
Dinas
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pertanian
3.03 . 3.03.1 . 02 . 22 8 lokasi 2.200.000,00 220.635.000,00 0,00 222.835.000,00 0,00
Dinas
Pertanian dan
UPTD

3.03 . 3.03.1 . 02 . 24 Dinas 58 unit 0,00 670.482.600,00 0,00 670.482.600,00 0,00


Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Pertanian
dinas/operasional
3.03 . 3.03.1 . 03 12 bulan 1.170.000,00 189.000.000,00 0,00 190.170.000,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 03 . 02 219 stel 1.170.000,00 189.000.000,00 0,00 190.170.000,00 0,00


Program peningkatan disiplin aparatur
Dinas
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pertanian
3.03 . 3.03.1 . 05 12 bulan 7.300.000,00 12.699.975,00 0,00 19.999.975,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 05 . 04 orang 7.300.000,00 12.699.975,00 0,00 19.999.975,00 0,00

Program peningkatan kapasitas sumber daya


3.03 . 3.03.1 . 06 12 bulan 20.300.000,00 69.810.000,00 0,00 90.110.000,00 0,00
aparatur
Dinas
Penilaian Angka Kredit
Pertanian
3.03 . 3.03.1 . 06 . 01 3 dokumen 14.960.000,00 49.150.000,00 0,00 64.110.000,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 06 . 02 3 jenis 1.700.000,00 13.300.000,00 0,00 15.000.000,00 0,00


lapor
an
Program peningkatan pengembangan sistem
3.03 . 3.03.1 . 06 . 04 pelaporan capaian kinerja dan keuangan 1 dokumen 3.640.000,00 7.360.000,00 0,00 11.000.000,00 0,00
dinas
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
3.03 . 3.03.1 . 15 pertanian 104.04 3.680.000,00 614.903.072,00 0,00 618.583.072,00 0,00
realisasi kinerja SKPD
Kabupaten
3.03 . 3.03.1 . 15 . 01 Bandung 1 3.680.000,00 465.416.991,00 0,00 469.096.991,00 0,00
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Kabupaten
3.03 . 3.03.1 . 15 . 02 Bandung 1 kali 0,00 37.000.000,00 0,00 37.000.000,00 0,00
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

3.03 . 3.03.1 . 15 . 03 3 Kecamatan 0,00 112.486.081,00 0,00 112.486.081,00 0,00

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani


3.03 . 3.03.1 . 16 Kabupaten 98.64 % 281.075.000,00 10.750.121.579,00 1.260.301.345,00 12.291.497.924,00 0,00
Pelatihan petani dan pelaku agribisnis Bandung
Kabupaten
Bandung
3.03 . 3.03.1 . 16 . 02 Kabupaten 3 kali 63.360.000,00 736.898.000,00 0,00 800.258.000,00 0,00
Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku Bandung
3.03 . 3.03.1 . 16 . 12 1 Paket 5.350.000,00 1.366.350.000,00 0,00 1.371.700.000,00 0,00
agribisnis

3.03 . 3.03.1 . 16 . 15 4 Kali 59.600.000,00 830.530.523,00 400.000.000,00 1.290.130.523,00 0,00


Peningkatan kemampuan lembaga petani

Kabupaten
Program Peningkatan Ketahan Pangan Bandung
(pertanian/perkebunan) Kabupaten
Bandung
Penyusunan data base potensi produksi pangan Kabupaten

Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil


pertanian

Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija

Halaman 2
Formulir RKA 2.2
SKPD
REKAPITULASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH

JUMLAH

TARGET
LOKASI Tahun n
KINERJA
KEGIATAN
KODE URAIAN (KUANTITATIF)
Tahun
Belanja Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah
n+1

1 2 3 4 5 6 7 8=5+6+7 9

Bandung
Kabupate
3.03 . 3.03.1 . 16 . 16 Pengembangan diversifikasi tanaman n 1 Kali 12.500.000,00 1.003.560.700,00 0,00 1.016.060.700,00 0,00
Bandung
3.03 . 3.03.1 . 16 . 17 Pengembangan pertanian pada lahan kering Kabupate 8 Paket Jenis 18.765.000,00 4.494.165.725,00 0,00 4.512.930.725,00 0,00
n
3.03 . 3.03.1 . 16 . 20 Bandung 5000 Kg 5.900.000,00 1.398.572.000,00 834.200.000,00 2.238.672.000,00 0,00
Pengembangan perbenihan/perbibitan
3.03 . 3.03.1 . 16 . 22 Peningkatan mutu dan keamanan pangan Kab Bandung 5 lokasi 0,00 100.000.000,00 0,00 100.000.000,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 16 . 25 Kabupate 1 paket 0,00 255.680.000,00 26.101.345,00 281.781.345,00 0,00


Penelitian dan pengembangan sumberdaya n
pertanian Bandung
3.03 . 3.03.1 . 16 . 29 3 Unit 115.600.000,00 564.364.631,00 0,00 679.964.631,00 0,00
Kabupate
Peningkatan produksi, produktivitas dab mutu
n
produk perkebunan, produk pertanian
Bandung
3.03 . 3.03.1 . 17 Kabupate 20 kelompok 5.184.000,00 349.816.000,00 0,00 355.000.000,00 0,00
n
Program peningkatan pemasaran hasil produksi Bandung

3.03 . 3.03.1 . 17 . 07 pertanian/perkebunan 1 Kali 5.184.000,00 259.816.000,00 0,00 265.000.000,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 17 . 09 Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan 1 kegiatan 0,00 90.000.000,00 0,00 90.000.000,00 0,00
unggulan daerah

Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi


hasil pertanian/perkebunan masyarakat yang akan
dipasarkan Kabupate
3.03 . 3.03.1 . 18 25 unit 10.505.000,00 13.125.250.446,00 0,00 13.135.755.446,00 0,00
n
Bandung
Kabupate
3.03 . 3.03.1 . 18 . 01 Program peningkatan penerapan teknologi n 200 orang 1.020.000,00 577.610.000,00 0,00 578.630.000,00 0,00
pertanian/perkebunan Bandung
3.03 . 3.03.1 . 18 . 02 1 Kali 0,00 472.457.529,00 0,00 472.457.529,00 0,00
Penelitian dan pengembanan teknologi
3.03 . 3.03.1 . 18 . 03 pertanian/perkebunan tepat guna 1 Kali 3.735.000,00 2.573.290.917,00 0,00 2.577.025.917,00 0,00
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi
3.03 . 3.03.1 . 18 . 07 pertanian/perkebunan tepat guna 1 paket 0,00 172.500.000,00 0,00 172.500.000,00 0,00

Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana


3.03 . 3.03.1 . 18 . 09 1 Paket 5.750.000,00 994.250.000,00 0,00 1.000.000.000,00 0,00
teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kab. Bandung

3.03 . 3.03.1 . 18 . 10 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana 6 Unit 0,00 8.335.142.000,00 0,00 8.335.142.000,00 0,00
teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Kabupate
(Peningkatan Manajemen Pengelolaan Air WISP II - n
3.03 . 3.03.1 . 19 710921 Ton 42.820.000,00 6.215.746.601,00 216.850.000,00 6.475.416.601,00 0,00
LOAN) Bandung
Kabupate
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana n
3.03 . 3.03.1 . 19 . 01 teknologi pertanian/perkebunan tepat guna ( DAK ) Bandung 1 kali 920.000,00 149.080.000,00 0,00 150.000.000,00 0,00
Kabupate
3.03 . 3.03.1 . 19 . 02 n 1 Kali 10.700.000,00 2.654.554.779,00 0,00 2.665.254.779,00 0,00
Bandung
Program peningkatan produksi
3.03 . 3.03.1 . 19 . 03 Kabupate 1 paket 7.140.000,00 1.294.215.576,00 0,00 1.301.355.576,00 0,00
pertanian/perkebunan
n
Penyuluhan peningkatan produksi Bandung
pertanian/perkebunan

Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan

Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan


Kabupaten
bandung

Kabupate
n
Bandung
Kabupate
n
Bandung
Kabupate
n
Bandung

Halaman 3
Formulir RKA 2.2
SKPD
REKAPITULASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH

JUMLAH

TARGET
LOKASI Tahun n
KINERJA
KEGIATAN
KODE URAIAN (KUANTITATIF)
Tahun
Belanja Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah
n+1

1 2 3 4 5 6 7 8=5+6+7 9

3.03 . 3.03.1 . 19 . 09 Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Kabupaten 2 paket 20.880.000,00 821.892.851,00 41.250.000,00 884.022.851,00 0,00
Bandung
3.03 . 3.03.1 . 19 . 15 Kabupaten 1 paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Bandung
3.03 . 3.03.1 . 19 . 16 Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan Kabupaten 1 paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Pertanian Wilayah UPTD Soreang Bandung
3.03 . 3.03.1 . 19 . 17 Kabupaten 1 Paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan Bandung
3.03 . 3.03.1 . 19 . 18 Pertanian Wilayah UPTD Bojongsoang Kabupaten 1 paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan Bandung
Pertanian Wilayah UPTD Solokanjeruk Kabupaten
3.03 . 3.03.1 . 19 . 19 1 paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan Bandung
Pertanian Wilayah UPTD Pacet Kabupaten
3.03 . 3.03.1 . 19 . 20 1 paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Bandung
Pembinaan, Pengendalian dan Kabupaten
3.03 . 3.03.1 . 19 . 21 Pengembangan Pertanian Wilayah UPTD 1 paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Bandung
Cikancung Pembinaan, Pengendalian dan Kabupaten
3.03 . 3.03.1 . 19 . 22 Pengembangan Pertanian Wilayah UPTD 1 paket 0,00 84.500.000,00 15.000.000,00 99.500.000,00 0,00
Bandung
Banjaran Kec. Pacet,
3.03 . 3.03.1 . 19 . 23 Paseh, Ibun, 1 paket 3.180.000,00 620.003.395,00 55.600.000,00 678.783.395,00 0,00
Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan
Cicalengka,
Pertanian Wilayah UPTD Cilengkrang
Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan Cikancung, So
Pertanian Wilayah UPTD Ciwidey

3.03 . 3.03.1 . 20 Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan 100 orang 0,00 1.572.335.163,00 0,00 1.572.335.163,00 0,00
Baku Tembakau ( DBHCHT )

3.03 . 3.03.1 . 20 . 01 100 orang 0,00 655.920.163,00 0,00 655.920.163,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 20 . 04 Kabupate 40 orang 0,00 170.415.000,00 0,00 170.415.000,00 0,00


n
3.03 . 3.03.1 . 20 . 05 Bandung 56 orang 0,00 396.000.000,00 0,00 396.000.000,00 0,00
Kabupate
Program pemberdayaan penyuluh
n bandung
3.03 . 3.03.1 . 20 . 06 pertanian/perkebunan lapangan 10 lokasi 0,00 350.000.000,00 0,00 350.000.000,00 0,00

Kab. Bandung
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan

Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh


Solokanjeruk,
pertanian/perkebunan (Swadaya)
Rancaekek,B
3.03 . 3.03.1 . 21 71 % 44.780.000,00 1.165.900.000,00 28.750.000,00 1.239.430.000,00 0,00
BOP Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ( o jongsoang,
Bantuan Gubernur ) Katapang,
Cim
3.03 . 3.03.1 . 21 . 02 Pembangunan Pos Penyuluh Pedesaan (Posluhdes) ( 55000 ekor 27.210.000,00 584.040.000,00 3.750.000,00 615.000.000,00 0,00
Bantuan Gubernur )
3.03 . 3.03.1 . 21 . 03 1000 ekor 0,00 141.000.000,00 25.000.000,00 166.000.000,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 21 . 04 20 orang 0,00 99.000.000,00 0,00 99.000.000,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 21 . 06 4 kegiatan 17.570.000,00 341.860.000,00 0,00 359.430.000,00 0,00


Kabupate
n
Bandung
Kabupate
Program pencegahan dan penanggulangan n
penyakit ternak Bandung

Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit 31 Kecamatan


menular ternak
Kabupaten
Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit Bandung
endemik

Pengawasan perdagangan ternak antar daerah


Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium

Halaman 4
Formulir RKA 2.2
SKPD
REKAPITULASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH

JUMLAH

TARGET
LOKASI Tahun n
KINERJA
KEGIATAN
KODE URAIAN (KUANTITATIF)
Tahun
Belanja Pegawai Barang & Jasa Modal Jumlah
n+1

1 2 3 4 5 6 7 8=5+6+7 9

Program peningkatan produksi hasil peternakan


3.03 . 3.03.1 . 22 110.49 Ton 79.035.000,00 6.278.840.000,00 20.000.000,00 6.377.875.000,00 0,00
Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan
3.03 . 3.03.1 . 22 . 01 ternak 12 bulan 19.180.000,00 1.000.500.000,00 0,00 1.019.680.000,00 0,00
Kec.
3.03 . 3.03.1 . 22 . 02 Pembibitan dan perawatan ternak 6 jenis 11.150.000,00 763.770.000,00 0,00 774.920.000,00 0,00
Pasirjamb
kegiatan
u
4 jenis
Kabupaten
kegiatan
Pengembangan agribisnis peternakan bandung
3.03 . 3.03.1 . 22 . 08 36.105.000,00 3.797.590.000,00 0,00 3.833.695.000,00 0,00
Kabupaten
4 kegiatan
Bandung
Kabupaten
Kontes Ternak dan Apresiasi Pembudidaya Bandung
3.03 . 3.03.1 . 22 . 16 12.600.000,00 236.980.000,00 0,00 249.580.000,00 0,00
Peternakan Kabupaten
3.03 . 3.03.1 . 22 . 18 Bandung 31 kecamatan 0,00 100.000.000,00 0,00 100.000.000,00 0,00
Penyusunan Data Statistik dan Informasi Peternakan
Kab. Bandung
3.03 . 3.03.1 . 22 . 19 2 kali 0,00 380.000.000,00 20.000.000,00 400.000.000,00 0,00

Pemberdayaan Masyarakat melalui


3.03 . 3.03.1 . 23 Kewirausahaan Peternakan ( DBHCHT ) 90 Pelaku 3.770.000,00 732.414.460,00 664.500.000,00 1.400.684.460,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 23 . 03 Program peningkatan pemasaran hasil produksi 1 paket 1.170.000,00 240.514.460,00 461.800.000,00 703.484.460,00 0,00
peternakan
3.03 . 3.03.1 . 23 . 07 Kabupate 2 kali 2.600.000,00 224.300.000,00 202.700.000,00 429.600.000,00 0,00
Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi n
3.03 . 3.03.1 . 23 . 14 hasil peternakan Bandung 6 lokasi 0,00 267.600.000,00 0,00 267.600.000,00 0,00
Kabupate kegiatan
Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan n
Daerah Bandung
3.03 . 3.03.1 . 24 98 orang 0,00 552.000.000,00 0,00 552.000.000,00 0,00
Kabupate
Pengembangan Pemasaran dan Pengolahan Hasil
n
Produksi Peternakan
Bandung
3.03 . 3.03.1 . 24 . 02 6 Kegiatan 0,00 402.000.000,00 0,00 402.000.000,00 0,00

3.03 . 3.03.1 . 24 . 05 27 Orang 0,00 150.000.000,00 0,00 150.000.000,00 0,00


Program peningkatan penerapan teknologi
peternakan

Pengadaan sarana dan prasarana teknologi


3.03 . 3.03.1 . 25 150 sampel 16.000.000,00 777.429.100,00 339.460.590,00 1.132.889.690,00 0,00
peternakan tepat guna
Kabupate
Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi n
peternakan tepat guna Bandung
3.03 . 3.03.1 . 25 . 01 6 kegiatan 0,00 281.000.000,00 0,00 281.000.000,00 0,00
Kabupate
3.03 . 3.03.1 . 25 . 02 n 4 kecamatan 16.000.000,00 403.979.100,00 51.570.900,00 471.550.000,00 0,00
Bandung
3.03 . 3.03.1 . 25 . 05 Program Penjaminan Produk Asal Hewan/Ternak 1 paket 0,00 92.450.000,00 287.889.690,00 380.339.690,00 0,00

Pengawasan dan Pembinaan Penerapan


Kesmavet dan Kesrawan

Pelayanan Rumah Potong Hewan

Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Potong Kabupate


Hewan Unggas n
Bandung
4 RPH

Kabupaten
Bandung

Jumlah 551.771.000,00 45.515.251.483,00 2.883.791.935,00 48.950.814.418,00 0,00

Halaman 5
Formulir RKA 2.2
SKPD
3.5.2 RKA DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG

a DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN FORMULIR


ANGGARAN DPPA

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD2.2

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

TAHUN ANGGARAN 2017

Urusan Pemerintah 2.1.03 Pertanian

Organisasi 2.1.03.01 Dinas Pertanian

Rincian Rancangan Dokumen Pelaksanaan Perubahan


Anggaran

Belanja Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah

Target Jumlah Bertambah


Kinerja
Sebelum Sesudah (Berkurang)
Kode Uraian Lokasi Sumber
Kegiata Dana (Kuantitatif)
Prog Keg Perubahan Perubahan Rp %
n

1 2 3 4 5 6 7 8 9=8-7 10

01 Program Pelayanan Administrasi 2.594.113.000 2.594.113.000 0 0

Perkantoran

002 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Dinas Pertanian APBD Kota langganan telepom, langganan air, 168.000.000 150.500.000 (17.500.000) (11,6
AirDan Listrik langganan listrik, langganan surat
3)
kabar & majalah, tambah daya listrik

kebun Purwosari

009 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Dinas Pertanian APBD Kota terpeliharaan alat-alat kerja kantor, 35.300.000 42.300.000 7.000.000 16,55

terpeliharanya alat-alat kerja di kebun


dinas

010 Penyediaan Alat Tulis Kantor Dinas Pertanian APBD Kota ATK 29.719.000 34.719.000 5.000.000 14,40

011 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan Dinas Pertanian barang-barang cetakan, 26.600.000 26.600.000 0 0

fotokopi/penggandaan

012 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Dinas Pertanian alat-alat listrik & elektronik 10.000.000 10.000.000 0 0

Penerangan Bangunan Kantor

013 Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan Kantor Dinas Pertanian APBD Kota Pengadaan AC, Mesin pompa air, 62.850.000 76.301.475 13.451.475 17,63
Komputer PC, Laptop, mesin
ketikelektrik, handy talky, Wireles

amplifier, printer, router

014 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Dinas Pertanian alat-alat kebersihan & bahan 15.000.000 15.000.000 0 0

pembersih

017 Penyediaan Makanan Dan Minuman Dinas Pertanian APBD Kota makanan & minuman rapat, jamuan 58.790.000 81.000.000 22.210.000 27,42

tamu

018 Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Dinas Pertanian APBD Kota perjalanan dinas ke luar daerah 1.812.015.000 1.268.810.000 (543.205.000) (42,8

Daerah 1)
Target Jumlah Bertambah

Kinerja Sebelum Sesudah (Berkurang)


Kode Uraian Lokasi Sumber
Kegiata Dana (Kuantitatif)
Prog Keg Perubahan Perubahan Rp %
n

1 2 3 4 5 6 7 8 9=8-7 10

154 Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran Dinas Pertanian APBD Kota Honor tenaga harian lepas, Honor 375.839.000 363.839.000 (12.000.000) (3,30)
piket, Honor pengemudi & petugas

kebersihan, petugas IT

02 Program Peningkatan Sarana Dan 1.498.670.000 1.697.380.000 198.710.000 11,7

Prasarana Aparatur 1

022 Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor Dinas Pertanian APBD Kota Rehab gedung kantor , pagar kebun 1.183.880.000 1.332.190.000 148.310.000 11,13
cepoko, Pembangunan aula kebun
Purwosari, Rehab BPP Mijen,
Instalasilistrik outlet bunga, Rehab
gudang kebun Purwosari, Taman
dinas pertanian, Taman kebun
Purwosari, Taman outlet bunga, tralis
di 3 BPP, Paving jalan & halaman
aula Kebun

Purwosari, Pavingisasi kebun Wates

023 Pemeliharaan Rutin/berkala Mobil Jabatan Dinas Pertanian APBD Kota servis mobil, BBM, STNK 36.700.000 33.200.000 (3.500.000) (10,5

4)

024 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas Dinas Pertanian APBD Kota servis kendaraan operasional, BBM 223.140.000 180.140.000 (43.000.000) (23,8
/Operasional
7)
kendaraan operasional,
STNKkendaraan operasional

026 Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Gedung Dinas Pertanian APBD Kota terpeliharanya perlengkapan gedung 15.200.000 65.600.000 50.400.000 76,83

Kantor kantor

139 Pengelolaan Web Site Dinas Pertanian terkelolanya website Dispertan 39.750.000 39.750.000 0 0

06 Program Peningkatan Pengembangan 275.490.000 275.490.000 0 0

Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan


Keuangan
002 Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Kegiatan Dinas Pertanian Laporan monev pelaksanaan kegiatan 9.700.000 9.700.000 0 0
Skpd
2017

005 Penunjang Kinerja Pa, Ppk, Bendahara Dan Dinas Pertanian APBD Kota Honor pengelola keuangan 218.540.000 153.262.000 (65.278.000) (42,5

Pembantu 9)

006 Penyusunan Lkpj Skpd Dinas Pertanian LKPJ 2016 2.812.500 2.812.500 0 0

010 Penyusunan Lakip Dinas Pertanian LAKIP 2016 2.812.500 2.812.500 0 0

014 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Dinas Pertanian Laporan Tahunan 2016, Buku 8.125.000 8.125.000 0 0
IkhtisarRealisasi Kinerja Skpd Pertanian Dalam Angka 2016,
Laporan

capaian kinerja

020 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Dinas Pertanian laporan keuangan akhir tahun 2.600.000 2.600.000 0 0

022 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Dinas Pertanian laporan keuangan semester 1, laporan 4.000.000 4.000.000 0 0

keuangan semester 2

023 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Dinas Pertanian laporan prognosis realisasi keuangan 2.600.000 2.600.000 0 0

Anggaran

026 Penyusunan Program Kerja Skpd Dinas Pertanian Renja 2018, Renja Perubahan 2017, 13.800.000 13.800.000 0 0

RKA/DPA 2018, DPPA 2017

029 Penyusunan Renstra Skpd Dinas Pertanian Review Renstra 2016-2020, Renstra 10.500.000 10.500.000 0 0

2016-2021 yg sudah di-review

16 Program Peningkatan Pemasaran Hasil 888.000.000 974.265.000 86.265.000 8,85

Produksi Pertanian / Perkebunan

007 Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian / Dinas Pertanian APBD Kota pameran lokal, pameran regional, 838.000.000 924.265.000 86.265.000 9,33
Perkebunan Unggulan Daerah
pameran nasional, festival durian,
semarang horti expo

015 Promosi Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Dinas Pertanian pameran tk lokal, pameran tk propinsi 50.000.000 50.000.000 0 0

Jateng

17 Program Peningkatan Produksi Pertanian / 4.923.011.000 5.460.524.525 537.513.525 9,84

Perkebunan
010 Penyediaan Sarana Dan Prasarana Produksi Dinas Pertanian APBD Kota demplot padi organik, demfarm padi 186.500.000 267.988.000 81.488.000 30,41
Pertanian Tanaman Pangan inbrida, gerakan tanam jarwo,
demplot kedele, petani yang
mendapat bintek tanaman pangan,
alat tanam jarwo, reagent, Pameran
Batan, pHmeter, kendaraan roda 3 ,

power threser, demplot padi VUB

012 Pengendalian Organisme Penganggu Dinas Pertanian APBD Kota terkendalinya OPT tanaman 207.500.000 222.540.000 15.040.000 6,76
Tanaman(opt) Padi Dan Jagung pangan,petani yang mendapat
bintek budidaya Tyto alba,
kelompok tani yang mendapat
demplot budidaya Tyto alba,
kelompok tani yang mendapat
SLPHT padi & jagung,

peralatan pembuatan pesnab

014 Validasi Data Produksi Pertanian Dinas Pertanian APBD Kota data LP2B, data produksi tanaman 200.500.000 195.360.000 (5.140.000) (2,63)

pangan & hortikultura tervalidasi,


bintek petugas UPSUS, Rakor

015 Pengembangan Pasca Panen Tanaman Pangan Dinas Pertanian APBD Kota sertifikat pangan organik, petani yang 67.341.000 66.897.000 (444.000) (0,66)
mendapat bintek sertifikasi pertanian
organik, petani yang mengikuti temu

usaha pasacapanen tanaman pangan

016 Penyediaan Sarana Dan Prasarana Prodyksi Dinas Pertanian APBD Kota Pembangunan green house, 1.833.920.000 2.045.070.000 211.150.000 10,32
Tanaman Hortikultura Pengadaan alat vacuum press,
Pembangunan taman bunga,
Pembangunan taman teknologi
pertanian, konsultan perencana
Taman Teknologi Pertanian Tahap II,
mixer, mini rice mill, alat penanam

padi

017 Penyediaan Bibit Tanaman Hortikultura Untuk Dinas Pertanian bibit hortikultura (sayuran & toga) 50.000.000 50.000.000 0 0

Masyarakat
018 Optimalisasi Pekarangan Dinas Pertanian APBD Kota fasilitasi optimalisasi pekarangan, 748.750.000 686.146.000 (62.604.000) (9,12)
Lomba optimalisasi pekarangan,
fasilitasi kampung cabe, sosialisasi
budidaya anggrek, bintek budidaya

tan. sayur & hidroponik

020 Optimalisasi Kebun Dinas Untuk Dinas Pertanian APBD Kota temu teknis kapetan, bertambahnya 1.546.250.000 1.935.217.525 388.967.525 20,10
PengembanganTanaman Pangan Dan koleksi indukan anggrek, bibit untuk
Hortikultura penghijauan lingkungan, bibit
tanaman hortikultura buah2an, bibit
tanaman horti sayuran, benih
tanaman penghijauan, saprodi kebun

, pakan sapi, saprodi anggrek, irigasi


tetes, bintek tanaman buah, saprodi
taman teknologi pertanian,
pembibitan tanaman hortikultura,
budidaya tanaman pangan &
hortikultura, para-para kebun Cepoko,
sarpras greenhousen Taman
Teknologi Pertanian, tanaman hias
Taman Teknologi Pertanian,
Pengembangan jambu kristal, bintek
budidaya durian, Para-para Kebun

Purwosari, tanaman bougenville

021 Peningkatan Intensifikasi Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian tanaman kelapa yg diremajakan, 71.250.000 71.250.000 0 0
bertambahnya populasi aren, petani
yang mendapat bintek budidaya

tanaman perkebunan

022 Pengendalian Opt Perkebunan Dinas Pertanian pembinaan pengendalian OPT 11.000.000 11.000.000 0 0

perkebunan, hormon perangkap OPT

18 Program Pencegahan Dan Penanggulangan 157.665.000 157.665.000 0 0

Penyakit Ternak

002 Pemeliharaan Kesehatan Dan Pencegahan Dinas Pertanian vaksinasi, penanggulangan gangguan 11.000.000 11.000.000 0 0

Penyakit Menular Ternak reproduksi


006 Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Dinas Pertanian APBD Kota pengobatan ternak, pelayanan klinik 146.665.000 163.917.400 17.252.400 10,53
hewan , obat-obatan hewan,
pemeriksaan sample, pemeriksaan
kebuntingan, pemeriksaan hewan

qurban

19 Program Peningkatan Produksi Hasil 2.948.500.000 2.948.500.000 0 0

Peternakan

007 Penyuluhan Kualitas Gizi Dan Pakan Ternak Dinas Pertanian APBD Kota bantuan pakan ternak, stek/bibit HPT, 41.110.000 49.035.000 7.925.000 16,16
uji sample pakan, demplot pakan

ternak

010 Peningkatan Populasi Ternak Dinas Pertanian APBD Kota sapi PO kereman (gaduhan), Sapi PO 2.739.615.000 2.220.323.000 (519.292.000) (23,3
betina bunting (hibah), kambing
9)
jawarandu (hibah), sapi perah bunting
(hibah), obat-obatan hewan,

observasi lapang , kandang ternak

011 Peningkatan Sarana & Prasarana Produksi Dinas Pertanian APBD Kota kandang ternak , timbangan daging, 107.975.000 154.975.000 47.000.000 30,33

Peternakan alat uji kadar air daging

012 Pelayanan Inseminasi Buatan Dinas Pertanian APBD Kota sarpras IB, terlaksananya pelayanan 59.800.000 50.900.000 (8.900.000) (17,4

IB 9)

20 Program Pengembangan Sdm Pertanian 971.134.000 858.684.000 (112.450.000) (13,1

0)

001 Kegiatan Pembinaan Dan Pendampingan Petani Dinas Pertanian APBD Kota pembinaan kelembagaan petani, 385.289.000 386.854.000 1.565.000 0,40
Identifikasi & klasifikasi kelompok
tani, PEDA/PENAS, lomba
kelompoktani & gapoktan, Fasilitasi
lomba kelompok tani/gapokta tk.
propinsi,

Pengukuhan KTNA
002 Peningkatan Sdm Petani Dinas Pertanian APBD Kota petani yg dilatih budidaya pertanian 271.395.000 222.180.000 (49.215.000) (22,1
perkotaan, Petani yg dilatih membuat
5)
pakan ternak, Gapoktan yg dilatih
untuk meningkatkan kinerjanya,
Gapoktan yang dimonitor & dibina,
petani yg dilatih hidroponik, petani yg
diberi SLPTT padi , petani yg
mendapat magang budidaya padi
organik, petani yang mendapat

pelatihan manajemen kelompok

003 Peningkatan Sdm Penyuluh Dinas Pertanian APBD Kota programa penyuluhan, Latihan & 134.000.000 149.400.000 15.400.000 10,31
kunjungan (LAKU), kunjung lapang
penyuluh, temu teknis penyuluh
swadaya, Pembinaan saka taruna
bumi , Demplot kaji terap jagung

organik, Demplot BPP

005 Pengembangan Sarana Penyuluhan Dinas Pertanian APBD Kota leaflet, poster, banner, video 169.450.000 104.650.000 (64.800.000) (61,9
penyuluhan, buku selayang
2)
pandangDinas Pertanian, mimbar
sarasehan

petani, baliho

006 Bimbingan Teknis Manajemen Kelembagaan Dinas Pertanian pembinaan kelembagaan petani 11.000.000 11.000.000 0 0

Petani Perkebunan perkebunan

21 Program Penjamin Bahan Asal Hewan Yang 228.835.000 228.835.000 0 0

Aman, Sehat,utuh Dan Halal (asuh)

001 Pemeriksaan Bahan Asal Hewan (bah) Dinas Pertanian APBD Kota Terlaksananya pemeriksaan daging 228.835.000 228.885.000 50.000 0,02
dari luar kota Semarang,
Terlaksananya pemeriksaan daging
pada hari raya keagamaan,
Terlaksananya pemeriksaan air susu,
Tersedianya pisau pemeriksa daging,
Pengujian laboratorium bahan asal
hewan, sosialisasi pemotongan
hewanqurban, OL pekerja RPH Kota

Semarang, kontainer daging


22 Porgram Peningkatan Usaha Peternakan 53.500.000 53.500.000 0 0

Dan Kesejahteraan Petani Peternak

001 Penyusunan Database Peternakan & Informasi Dinas Pertanian APBD Kota data statistik peternakan, data harga 13.500.000 10.821.600 (2.678.400) (24,7

Harga Komoditas Peternakan komoditas peternakan 5)

003 Fasilitasi Pemasaran Produk Peternakan Dinas Pertanian Bulan Gerakan Minum Susu 40.000.000 40.000.000 0 0

JUMLAH 14.538.918.000 14.259.836.000 (279.082.000) (1,96)

Semarang,

Mengesahkan,

PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN


DAERAH
3.5.3 RKA KABUPATEN LOMBOK BARAT

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN


SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
RKA SKPD
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
2.2
Tahun Anggaran : 2016

U rusan Pem erintahan : 1 . 21 Urusan Wajib Ketahanan Pangan


Organisasi : 1 . 21 . 02 Badan Pelaksana Penyuluhan
Sub U nit Organisasi : 1 . 21 . 02 . 01 Badan Pelaksana Penyuluhan

REKAPITULASI ANGGARAN BELANJ A LANGSUNG BERDASARKAN PROGR AM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAER AH

J UMLAH
TAR GET
LOKASI
KODE U RAIAN KINERJA Tahun n
KEGIATAN Tahun
(KU ANTI TATI F)
Belanja Pegaw ai Barang & J asa Mo dal J um lah n+1

1 2 3 4 5 6 7 8= 5+ 6+7 9

1.21 . 1.21.2 . 01 Pro gram Pelayanan Administrasi Perkantoran 188.480.000,00 337.603.500,00 5.800.000,00 531.883.500,00 522.467.550,00

1.21 . 1.21.2 . 01 . 01 Penyediaan jasa surat menyurat Sekretariat 3000 surat 0,00 3.388.000,00 0,00 3.388.000,00 3.726.800,00
Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air danlistrik Sekretariat 12 bulan 0,00 48.900.000,00 0,00 48.900.000,00 45.870.000,00
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 06 kendaraan dinas/operasional Sekretariat 24 unit 0,00 25.550.000,00 0,00 25.550.000,00 14.190.000,00
Penyediaan jasa administrasi keuangan Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 07 Sekretariat 12 bulan 91.320.000,00 10.786.000,00 5.800.000,00 107.906.000,00 118.453.500,00
Penyediaan jasa kebersihan kantor Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 08 Sekretariat 14 unit 0,00 119.500.000,00 0,00 119.500.000,00 113.630.000,00
Penyediaan alat tulis kantor BP4K
1.21 . 1.21.2 . 01 . 10 Sekretariat 12 bulan 0,00 14.550.000,00 0,00 14.550.000,00 16.500.000,00
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 11 Sekretariat 1 paket 0,00 1.294.000,00 0,00 1.294.000,00 1.423.400,00
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 15 perundang-undangan Sekretariat 12 bulan 0,00 4.320.000,00 0,00 4.320.000,00 4.752.000,00
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 18 Sekretariat 10 OP 0,00 88.120.000,00 0,00 88.120.000,00 82.115.000,00
Penyediaan Jasa Tenaga Kerja Administrasi/Teknis Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 19 Perkantoran Sekretariat 12 bulan 9.000.000,00 450.000,00 0,00 9.450.000,00 9.900.000,00
Penyediaan Jasa Administrasi Kepegawaian dll Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 01 . 21 Sekretariat 12 bulan 88.160.000,00 20.745.500,00 0,00 108.905.500,00 111.906.850,00
Bapeluh
Pro gram Peningkatan Sarana dan Prasarana
1.21 . 1.21.2 . 02 Aparatur 0,00 73.093.000,00 2.185.000,00 75.278.000,00 111.316.700,00
Pengadaan peralatan gedung kantor
1.21 . 1.21.2 . 02 . 09 Sekretariat 24 unit 0,00 5.765.000,00 2.185.000,00 7.950.000,00 25.063.500,00
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 02 . 22 Sekretariat 1 paket 0,00 2.000.000,00 0,00 2.000.000,00 26.098.600,00
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 02 . 24 dinas/operasional Sekretariat 24 unit 0,00 62.828.000,00 0,00 62.828.000,00 57.734.600,00
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 02 . 28 Sekretariat 14 unit 0,00 2.500.000,00 0,00 2.500.000,00 2.420.000,00
Bapeluh

FormulirRKA SKPD 2.2 Halaman 1


RE KAPITULAS I AN G GARAN BE LANJ A LAN G SUN G BE RDASARKAN P ROGR AM DAN KE GIATAN S ATUAN KE RJA P E RANG KAT DAER AH

J UM LAH
TAR G ET
LOKASI
KODE U RAIAN KE GIATAN
KIN ERJ A Tahu n n
(KU AN TI TATI F) Tah un
Bel an ja P eg aw ai Baran g & J asa M o dal Ju ml ah n+1

1 2 3 4 5 6 7 8= 5+ 6+7 9

1.21 . 1.21.2 . 06 P ro gram p eni n gkat an p en gem ban gan s i st em 19.693.000,00 38.648.100,00 7.000.000,00 65.341.100,00 71.145.910,00
pel ap oran cap aian ki n erja d an keu an gan
1.21 . 1.21.2 . 06 . 01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar Sekretariat 2 laporan 14.468.000,00 9.534.100,00 7.000.000,00 31.002.100,00 17.072.110,00
realisasi kinerja SKPD Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 06 . 02 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran Sekretariat 12 Laporan 0,00 5.502.000,00 0,00 5.502.000,00 6.295.300,00
Bapeluh Bulanan
1.21 . 1.21.2 . 06 . 10 Penyusunan KUA PPAS, RKA, DPA dan DPPA Sekretariat 4 dokumen 1.760.000,00 3.687.000,00 0,00 5.447.000,00 6.528.500,00
Bapeluh
1.21 . 1.21.2 . 06 . 22 Penyusunan Program Penyuluhan Sekretariat 133 program 3.465.000,00 19.925.000,00 0,00 23.390.000,00 41.250.000,00
Bapeluh

2.01 . 1.21.2 . 15 P ro gram P en in gkat an Kes ejah t eraan P et an i 42.635.000,00 823.540.000,00 0,00 866.175.000,00 392.952.500,00

2.01 . 1.21.2 . 15 . 04 Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi Bidang 6 org PP (PNS 10.680.000,00 185.610.000,00 0,00 196.290.000,00 106.675.800,00
petani/kelompok tani pertanian dan
Swadaya), 3
org THL, 3
petani 3
poktan, 3
gapoktan, 3
kelembagan
eko.petani
dan 3 BPK
2.01 . 1.21.2 . 15 . 14 Penilaian kelas kemampuan kelompok tani Bidang 800 kelompok 3.750.000,00 33.580.000,00 0,00 37.330.000,00 30.956.200,00
pertanian
2.01 . 1.21.2 . 15 . 15 Penumbuhan Gapoktan dan revitalisasi kelompoktani Bapeluh 122 gapoktan 0,00 32.555.000,00 0,00 32.555.000,00 35.320.500,00
Sekolah lapang teknologi usahatani tembakau
2.01 . 1.21.2 . 15 . 20 Pelatihan Manajemen Agribisnis Tembakau Bapeluh 17.680.000,00 425.386.500,00 0,00 443.066.500,00 0,00
2.01 . 1.21.2 . 15 . 25 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Bapeluh 4.250.000,00 55.743.000,00 0,00 59.993.000,00 165.000.000,00
2.01 . 1.21.2 . 15 . 26 Kelompok Tani Tembakau Bapeluh 6.275.000,00 90.665.500,00 0,00 96.940.500,00 55.000.000,00

P ro gram p emb erd ayaan p en yul uh


2.01 . 1.21.2 . 20 pert an ian / p erkeb u nan l ap ang an 0,00 33.308.000,00 310.500.000,00 343.808.000,00 36.638.800,00
Peningkatan sarana dan prasarana penyuluh
2.01 . 1.21.2 . 20 . 04 pertanian Bapeluh 321 unit 0,00 0,00 310.500.000,00 310.500.000,00 0,00
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
2.01 . 1.21.2 . 20 . 06 penyuluhan pertanian Bidang 122 desa 0,00 33.308.000,00 0,00 33.308.000,00 36.638.800,00
Pertanian
P rog ram P emb erdayaan P en yul u h Keh u tan an
2.02 . 1.21.2 . 21 0,00 121.500.000,00 7.000.000,00 128.500.000,00 132.709.500,00
Pembinaan dan penguatan kelompok tani kehutanan
2.02 . 1.21.2 . 21 . 01 Se Kabupaten 16 kelompok 0,00 10.500.000,00 7.000.000,00 17.500.000,00 18.650.500,00
Pemberdayaan kelompok tani kehutanan dalam Lombok Barat
2.02 . 1.21.2 . 21 . 03 pengelolaan Kebun Bibit Rakyat (KBR) Se Kabupaten 5 kelompok 0,00 31.000.000,00 0,00 31.000.000,00 33.000.000,00
Pemberdayaan kelompok tani dalam penyelamatan Lombok Barat
2.02 . 1.21.2 . 21 . 04 mata air Se Kabupaten 5 titik mata 0,00 30.000.000,00 0,00 30.000.000,00 33.000.000,00
Lombok Barat air

Formulir RKA SKPD 2.2 Halaman 2


RE KAPITULAS I AN G GARAN BE LANJ A LAN G SUN G BE RDASARKAN P ROGR AM DAN KE GIATAN S ATUAN KE RJA P E RANG KAT DAER AH

J UM LAH
TAR G ET
LOKASI
KODE U RAIAN KE GIATAN
KIN ERJ A Tahu n n
(KU AN TI TATI F) Tah un
Bel an ja P eg aw ai Baran g & J asa M o dal Ju ml ah n+1

1 2 3 4 5 6 7 8= 5+ 6+7 9

2.02 . 1.21.2 . 21 . 05 Penilaian lomba penghijauan dan konservasi alam kabupaten 8 kecamatan 0,00 25.000.000,00 0,00 25.000.000,00 20.559.000,00
wana lestari lombok barat
2.02 . 1.21.2 . 21 . 06 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Bidang 8 kecamatan 0,00 25.000.000,00 0,00 25.000.000,00 27.500.000,00
Penyuluh Kehutanan Penyuluhan
Kehutanan

2.05 . 1.21.2 . 22 P ro gram p eng emb an gan s i st em p en yul uh an 2.815.000,00 119.820.000,00 7.000.000,00 129.635.000,00 141.826.000,00
peri kan an
2.05 . 1.21.2 . 22 . 06 Monitoring, Evaluasi, adn Pelaporan Bidang 30 orang 0,00 24.165.000,00 0,00 24.165.000,00 25.481.500,00
Penyuluhan
Perikanan
2.05 . 1.21.2 . 22 . 08 Pelatihan penyuluhan perikanan Bidang 10 kecamatan 1.940.000,00 47.060.000,00 0,00 49.000.000,00 48.727.500,00
penyuluhan
perikanan
2.05 . 1.21.2 . 22 . 14 Penilaian Kelas Kelompok Perikanan Bapeluh 162 kelompok 0,00 19.470.000,00 7.000.000,00 26.470.000,00 29.117.000,00
2.05 . 1.21.2 . 22 . 15 Peningkatan Sistem Insentif dan Desinsentif Bagi Bapeluh 875.000,00 29.125.000,00 0,00 30.000.000,00 38.500.000,00
Penyuluh Perikanan dan Pelaku Utama/ Kelompok
Perikanan

J um lah 253.623.000,00 1.547.512.600,00 339.485.000,00 2.140.620.600,00 1.409.056.960,00

Gerung, 22 Oktober 2015


Kep al a Bad an P el aks an a P en yul u h

H. Ah mad E fen di , S H

NIP . 19600402 198203 1 013

Formulir RKA SKPD 2.2 Halaman 3


Sumber :
http://eprints.walisongo.ac.id/3534/3/101311010_Bab2.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/35413-ID-efektivitas-peran-dinas-pertanian-provinsi-
dalam-menentukan-kebijakan-mengenai-p.pdf
file:///C:/Users/Asus/Downloads/PERANAN_DINAS_PERTANIAN_DALAM_PEMBERDAYAAN
_KELOMPO.pdf
https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2018/09/Jurnal%20Nunud%20Deal%20(09-26-18-10-48-18).pdf
http://repository.unpas.ac.id/39869/3/BAB%20I%20.pdf
https://distan.bandungkab.go.id/struktur-organisasi
https://media.neliti.com/media/publications/34894-ID-pertimbangan-kepala-daerah-dalam-
pembentukan-organisasi-perangkat-daerah-studi-i.pdf
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/IPEM4542-M1.pdf
http://repository.uir.ac.id/1975/1/1809-Article%20Text-4029-1-10-20180709.pdf
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/11930/12.%20BAB%20IV.pdf
?sequence=12&isAllowed=y
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Perbup%20Kulon%20Progo%20No.%2061%20Tahun%202016%20
ttg%20Kedudukan%20Susunan%20Organisasi%20Fungsi%20dan%20Tugas%20Serta%20Tata%20K
erja%20Pada%20Dinas%20Pertanian%20dan%20Pangan.pdf
http://jdih.sukabumikab.go.id/v1/peraturan/detail/290/peraturan-bupati-70-2

Anda mungkin juga menyukai