Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mhd.

Iqbal Ressa M, ST

NIP : 19900322 201001 1 001

Jurnal Materi e-Learning

Judul : Perencanaan dan Penganggaran

Hari/Tanggal : Selasa/ 25 Juli 2023

Pengertian pembangunan pada hakekatnya adalah upaya untuk mewujudkan cita-


cita bangsa Indonesia yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur yang juga
dipandang sebagai peningkatan pertumbuhan ekonomi disertai keadilan sosial. Tiga
paradigma yang dianut pembangunan (development), yaitu:

1. perubahan (change)
2. pertumbuhan (growth)
3. perbaikan (improvement)

Tujuan Pembangunan Nasional tertuang dalam Alinea ke IV pada pembukaan


Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “Mencerdaskan
kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah
Indonesia, dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi. Yang
kemudian diturunkan dalam Tujuan Pembangunan Daerah yang mana tertuang dalam
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah “Daerah
melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan; pendapatan
masyarakat; kesempatan kerja; dll” yang merupakan perwujudan dari pelaksanaan
Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan kepada Daerah sebagai bagian integrasi
dari Pembangunan Nasional.

Karakteristik Perencanaan Pembangunan dapat dijabarkan menjadi beberapa poin


seperti berikut:

1. Sebagai upaya untuk memperbaiki struktur ekonomi dan menjaga kestabilan


ekonomi yang berkelanjutan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
sosial yang mantap (Steady Social Economics Growth)
2. Sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat dari segi sosial, ekonomi
dan budaya
3. Sebagai upaya untuk melakukan pemerataan pembangunan dan mewujudkan
keinginan dari masyarakat banyak
Sistem Pembangunan Nasional sebagaiamana tertuang dalam UU 25 Tahun 2004
adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, menengah, tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Dokumen
Perencanaan Pembangunan dirumuskan secara Transparan, Responsif, Efisien, Efektif,
Akuntabel, Partisipatif, Terukur, Berkeadilan, Berwawasan Lingkungan, dan
Berkelanjutan.

Berkaitan dengan perubahan birokrasi yang terjadi, dalam penyusunan anggaran


juga mengalami perubahan seperti:

1. Dalam hal metode, jika dahulu menrapkan sistem Traditional Budget yang
mana menekankan pada pertanggung jawaban pada setiap input yang
dialokasikan. Maka sekarang menerapkan sistem Performance Budget yang
mulai menekankan pertanggungjawaban pada input dan output serta outcome
2. Dalam hal Audit dan pengendalian, jika dahulu pelaksanaan audit belum
maksimal karena tidak memasukkan kinerja, maka sekarang telah menerapkan
konsep “value for money” yaitu ekonomis, efisien, dan efektif

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) adalah program prioritas dan
patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Perangkat Daerah untuk setiap
program dan kegiatan sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD yang mana dapat
dilakukan setelah perhitungan belanja pegawai.

Ditinjau dari manajemen strategis, perencanaan penganggaran daerah merupakan


suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam fungsi manajemen. Pemerintah
Daerah tidak akan dapat melakukan pengelolaan keuangan secara efektif apabila sistem
perencanaan dan penganggaran yang dimiliki tidak baik. Dokumen RKPD dan APBD
merupakan dokumen anggaran yang saling berkaitan. Oleh karena itu, dalam membahas
APBD perlu menekankan pada sinkronisasi antara dokumen APBD dengan dokumen
perencanaan pembangunan daerah.

Sebagaimana bentuk pelaksanaan perencanaan dan penganggaran serta


implementasi dari UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir melalui UU No. 9 Tahun 2015, Pemerintah telah menerbitkan
Permendagri No. 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
dikembangkan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan informasi perencanaan
pembangunan daerah, informasi keuangan daerah dll.

Anda mungkin juga menyukai