PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan negara dan anggaran dana memainkan peran krusial dalam
pembangunan daerah karena mengatur alokasi sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan
pembangunan yang diinginkan. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang pentingnya
pengelolaan keuangan negara dan anggaran dana dalam pembangunan daerah, yaitu: Alokasi
Sumber Daya yang Efisien, dimana pengelolaan keuangan negara dan anggaran dana
memungkinkan pemerintah daerah untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien. Dengan
merencanakan anggaran dengan cermat, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap rupiah yang
diinvestasikan memberikan hasil yang optimal dalam pembangunan infrastruktur, pelayanan
kesehatan, pendidikan, dan sektor-sektor lainnya yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Menurut Auriol et al. (2016), alokasi sumber daya yang tepat dalam
anggaran dana publik dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah. Lalu, ada transparansi dan Akuntabilitas, diamana pengelolaan keuangan negara
yang baik juga mencakup aspek transparansi dan akuntabilitas. Melalui penyusunan anggaran
yang terbuka dan proses pengelolaan keuangan yang akuntabel, pemerintah daerah
memungkinkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan dan evaluasi penggunaan dana
publik. Ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya dan
mengurangi risiko korupsi serta penyalahgunaan keuangan publik (World Bank, 2018).
Tidak kalah penting juga antara lain dengan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan, dimana anggaran dana yang tepat dan efektif memungkinkan pemerintah daerah
untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan baik secara nasional
maupun internasional. Dengan merancang anggaran yang berorientasi pada pencapaian SDGs,
pemerintah daerah dapat memastikan bahwa setiap program dan kegiatan yang didanaibertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, perlindungan lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi
yang inklusif (UNDP, 2020). Dan juga Stabilitas Makroekonomi, dimana pengelolaan keuangan
negara yang baik juga penting untuk menjaga stabilitas makroekonomi di tingkat daerah. Dengan
merencanakan anggaran secara bijaksana, pemerintah daerah dapat menghindari defisit anggaran
yang berlebihan dan kebijakan fiskal yang tidak berkelanjutan yang dapat mengganggu stabilitas
ekonomi regional (Kuncoro, 2019). Dalam konteks ini, pengelolaan keuangan negara dan
anggaran dana tidak hanya menjadi instrumen administratif, tetapi juga menjadi instrumen
strategis untuk mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan inklusif. Oleh karena
itu, penting bagi pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan keuangan yang matang dan
pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pengelolaan keuangan negara dan anggaran dana memainkan peran yang sangat penting
dalam pembangunan daerah, termasuk di Banda Aceh. Sebagai ibu kota Provinsi Aceh dan
sebagai kota yang pernah mengalami bencana besar tsunami pada tahun 2004, Banda Aceh
memiliki tantangan dan kebutuhan khusus dalam pengelolaan keuangannya. Pertama-tama,
penting untuk memahami bahwa pengelolaan keuangan negara dan anggaran dana di Banda
Aceh tidak hanya sekadar masalah administratif, tetapi juga merupakan instrumen strategis
dalam membangun kembali kota setelah bencana, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
memperkuat infrastruktur. Banda Aceh, setelah bencana tsunami, telah menjadi fokus
pembangunan baik dari pemerintah pusat maupun pihak donor internasional. Oleh karena itu,
pengelolaan keuangan yang
efektif dan transparan sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan
secara optimal untuk mendukung proses rekonstruksi, rehabilitasi, dan pembangunan kembali
kota serta masyarakatnya. Konteks khusus Banda Aceh sebagai fokus kajian memberikan
beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
Pemulihan Pasca-Bencana: Banda Aceh menjadi salah satu kota yang paling terdampak oleh
bencana tsunami tahun 2004. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan negara dan anggaran
dana di Banda Aceh memainkan peran kunci dalam proses pemulihan pasca-bencana,
termasuk pembangunan infrastruktur yang rusak, pemulihan ekonomi, dan rehabilitasi sosial
masyarakat.
Prioritas Pengeluaran: Dalam konteks Banda Aceh, pengelolaan anggaran dana harus
memperhatikan prioritas yang unik, seperti pembangunan infrastruktur pertahanan pantai,
revitalisasi kawasan pesisir, pemulihan ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas pelayanan
publik di sektor kesehatan dan pendidikan.
Partisipasi Masyarakat: Banda Aceh memiliki sejarah partisipasi aktif masyarakat dalam
proses pembangunan dan pengelolaan anggaran. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat
mekanisme partisipasi publik dalam penyusunan anggaran dana untuk memastikan bahwa
kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal tercermin dalam alokasi sumber daya.
Penguatan Kapasitas: Karena Banda Aceh merupakan kota yang mengalami banyak
perubahan setelah bencana, penting untuk memperkuat kapasitas lembaga-lembaga
pemerintah setempat dalam pengelolaan keuangan dan pelaksanaan anggaran dana. Ini
mencakup peningkatan kemampuan dalam perencanaan anggaran, pelaksanaan program-
program pembangunan, serta pengawasan dan evaluasi kinerja.
Dengan memahami konteks khusus Banda Aceh sebagai fokus kajian, kita dapat lebih
memahami pentingnya pengelolaan keuangan negara dan anggaran dana dalam mendukung
pembangunan daerah yang berkelanjutan dan pemulihan pasca-bencana yang efektif. Oleh
karena itu, pengelolaan keuangan yang baik di Banda Aceh tidak hanya berdampak pada
kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang
menghadapi tantangan serupa.
Dari latar belakang diatas, saya sebagai penulis akan membuat sebuah makalah dengan
berjudul: Pengelolaan Keuangan Negara Dan Anggaran Dana Di Banda Aceh: Tantangan
Dan Peluang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Konteks Keuangan Negara di Indonesia?
2. Bagaimana Sejarah Dan Perkembangannya Dana Dalam Anggaran Banda Aceh?
3. Apa saja Struktur Anggaran Dan Prioritas Pengeluaran anggaran dana di Banda Aceh?
4. Bagaimana peluang untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan
keuangan negara serta anggaran dana di Banda Aceh?
5. Apa saja Tantangan dalam Pengelolaan Keuangan Anggaran Dana di Banda Aceh?
6. Bagaimana Peluang untuk Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas dari pengelolaan
keuangan dan anggaran di Banda Aceh?
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini antara
lain, sebagai berikut:
1. Keuangan negara di Indonesia menempati posisi sentral dalam struktur pemerintahan,
diatur oleh prinsip-prinsip keterbukaan, efisiensi, dan keadilan. Tujuan pengelolaan
keuangan negara meliputi pembiayaan kebutuhan publik, pengendalian inflasi, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini dan
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan, pengelolaan keuangan negara diharapkan
dapat mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan dan inklusif.
2. Secara keseluruhan, perkembangan anggaran dana di Banda Aceh sejak pemulihan
pasca-tsunami mencerminkan transformasi signifikan dalam pengelolaan keuangan
daerah, dengan fokus pada rekonstruksi infrastruktur, peningkatan transparansi, dan
partisipasi masyarakat. Faktor-faktor yang memengaruhi perubahan dalam anggaran,
seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dinamika politik, kondisi lingkungan,
dan aspirasi masyarakat, saling berinteraksi untuk membentuk dinamika pengalokasian
dana yang responsif dan efektif. Kesimpulannya, pemahaman mendalam tentang
faktor- faktor ini penting bagi pemerintah daerah dalam merencanakan dan mengelola
anggaran dana secara efisien untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan
inklusif di Banda Aceh.
3. Dengan struktur anggaran dana yang terperinci, pemerintah Kota Banda Aceh telah
menunjukkan komitmen dalam mengelola sumber daya keuangan secara efisien untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Prioritas pengeluaran dana yang
ditekankan pada sektor-sektor kunci seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan
pembangunan ekonomi mencerminkan upaya nyata untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan mengacu pada referensi yang disediakan, pemerintah Kota Banda Aceh dapat
merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan dengan lebih baik,
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
4. Dalam pengelolaan anggaran di Kota Banda Aceh, terdapat sejumlah tantangan yang
meliputi keterbatasan sumber daya, kompleksitas regulasi, korupsi, ketidakseimbangan
prioritas, dan keterbatasan kapasitas institusi. Kendala-kendala ini mempengaruhi
efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan publik. Selain itu, faktor-
faktor eksternal seperti kondisi ekonomi nasional dan kebijakan pemerintah pusat,
serta faktor internal seperti kebijakan dan prioritas pemerintah kota serta kapasitas
institusi, juga memengaruhi pengelolaan anggaran. Dengan memahami dan mengatasi
tantangan serta memperhatikan faktor-faktor tersebut, pemerintah kota Banda Aceh
dapat meningkatkan kinerja dan hasil pengelolaan anggaran demi pembangunan yang
lebih baik.
5. Melalui inovasi dalam pengelolaan anggaran seperti pemanfaatan teknologi informasi,
partisipasi masyarakat, serta kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga
internasional, Kota Banda Aceh memiliki peluang besar untuk meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan sumber daya keuangannya. Dengan demikian, pemerintah kota dapat
lebih efektif dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh.
B. Saran
Sebagaimana telah saya kemukakan di latar belakang masalah bahwa banyak kepentingan
yang harus kita lebih pahami tentang pengelolaan keuangan negara dan anggaran dana secara
langsung, yakni pemerintah Kota Banda Aceh bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan anggaran dan Pemerintah Kota Banda Aceh dapat
terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan
anggaran. Dari makalah yang saya susun ini diharapkan pengelolaan anggaran di Kota Banda
Aceh dapat terus ditingkatkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Auriol, E., Picard, P.M., & Steckel, R. The value of incumbency in heterogeneous
platforms. Journal of Public Economics, 135, 1-13. 2016.
Banda Aceh Tsunami and Earthquake Rehabilitation and Reconstruction Agency (BRR).
Aceh and Nias, Indonesia: Post-Disaster Needs Assessment. 2005.
Bappeda Kota Banda Aceh. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Banda Aceh
Tahun 2018-2023. 2019.
Depkeu.go.id. Undang-Undang Keuangan Negara. 2019.
https://www.depkeu.go.id/id/undang-undang-keuangan-negara , diakses pada tanggal 25
Februari 2024 pukul 12.54 WIB.
Kuncoro, M. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro: Suatu Tinjauan Makroekonomi Modern.
Erlangga : Jakarta. 2019.
Laporan Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. 2023.
https://www.bpk.go.id/laporan_hasil_pemeriksaan , diakses pada tanggal 25 Februari 2024 pukul
14.20 WIB.
Laporan Keuangan Anggaran Kota Banda Aceh. 2023.
https://bpkk.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/2023/08/LRA-TA.2022.pdf , diakses pada
tanggal 25 Februari 2024 pukul 12.36 WIB.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Banda Aceh. 2023.
https://dpmg.bandaacehkota.go.id/wp-content/uploads/sites/32/2023/07/Perwal-
_NO_22_TAHUN_2022-RKPD-Banda-Aceh-2023.pdf , diakses pada tanggal 25 Februari 2024
pukul 12.23 WIB.
UNDP. SDGs in Indonesia: A Baseline Report. United Nations Development Programme.
2020.
UUD 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 1945.
World Bank. Public Financial Management and Governance. World Bank Group. 2018.