Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEUANGAN NEGARA

APBN DAN APBD DI TUBAN JAWA TIMUR

Dosen Pengampu:
Dr. Diana Hertati, Msi

Kelas C041
Disusun Oleh Kelompok 5:
1. Pina Astriani. 22041010006
2. Diyah Nurmawati. 22041010010
3. Elly Nur Khayati. 22041010033
4. Julia Azizah M. 22041010052

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2023

1
KATA PENGANTAR

Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT.
Karena tanpa rahmat dan ridho-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Keuangan Negara yang berjudul APBN dan APBD di Tuban
Jawa Timur dengan baik dan tepat waktu.

Surabaya, 25 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4


1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1 Pengertian, Prinsip, Struktur, Fungsi, Tujuan, dan Komponen darI APBN..................6
2.2 Pengertian, Prinsip, Struktur, Fungsi, Tujuan, dan Komponen darI APBD..................7
2.3 Sumber-sumber penerimaan APBN dan APBD............................................................9
2.4 Hubungan APBN dengan Pertumbuhan Ekonomi.......................................................11
2.5 Best Practice APBD di Daerah Tuban ........................................................................11

BAB III PENUTUP................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


APBN adalah nama dari siklus anggaran tahunan pemerintah Indonesia, sebagaimana
ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi data yang sistematis dan akurat
yang mencerminkan kebangkitan dan pengeluaran negara dalam satu tahun. (Januari 1 –
Desember 31). APBN adalah alat untuk menyesuaikan pengeluaran dan pendapatan
nasional untuk melaksanakan kegiatan pemerintah dan program pembangunan,
mempertahankan stabilitas ekonomi, meningkatkan anggaran dan penghasilan nasional,
dan menetapkan prioritas yang jelas untuk proyek-proyek pembangunan. Dalam situasi
seperti itu, pemerintah melalui kebijakan anggaran negara harus memberikan
perlindungan dan meningkatkan kondisi sosial-ekonomi penduduk, terutama mereka
dengan pendapatan rendah. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah pusat menawarkan
dorongan kepada pemerintah setempat untuk melakukan bisnis dan menyesuaikan mata
uang menggunakan otonomi lokal.
Autonomi diterapkan pada pemerintah daerah dan kota-kota dengan tujuan untuk
memastikan bahwa daerah yang kurang menguntungkan memiliki akses ke otonomi dan
menetapkan syarat-syarat pertukaran antara pemerintah lokal dan pemerintah pusat.
Menurut Mardiasmo (2002), tujuan utama otonomi pemerintah lokal adalah untuk
meningkatkan pelayanan publik dan mendorong ekonomi lokal. Pemerintah daerah untuk
meningkatkan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat untuk mempercepat
terwujudnya masyarakat. Ada kebutuhan untuk mengubah cara sebuah wilayah
melakukan bisnisnya, dan ini mengakibatkan pengeluaran per kapita pemerintah daerah
itu meningkat untuk meningkatkan tingkat pelayanan untuk memastikan bahwa
masyarkat menjadi sejahtera. Itulah yang mendorong pemerintah setempat untuk terus
berinvestasi dalam proyek konstruksi yang efektif dan efisien yang berfungsi sebagai
pilar ekonomi mereka. Konstruksi yang efektif dan efisien harus mempertimbangkan
aspirasi masyarakat dan sesuai dengan standar.
Pemerintah Daerah juga diberi kewenangan untuk memungut pajak/retribusi dan
mengelola sumber daya alam (SDA) untuk membiayai kegiatan belanja daerah dalam
mempermudah penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk
memperkuat hubungan antara kedua pemerintah, pemerintah pusat menyediakan dana
alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dan dana bagi hasil. (DBH). Tujuan
transfer ini adalah untuk mengurangi ketergantungan keuangan pemerintah satu sama lain
dan memastikan bahwa standar layanan publik yang memadai di seluruh negara.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang akan dibahas adalah
analisa terkait APBN dan APBD yang ada di Indonesia
A. Bagaimana struktur pendapatan dalam APBN dan APBD ?
B. Bagaimana struktur belanja dalam APBN dan APBD ?

4
C. Bagaimana struktur pembiayaan dalam APBN dan APBD ?
D. Bagaimana struktur pendapatan, belanja serta pembiayaan daerah Tuban dalam
APBD ?
1.3 Tujuan
1. Memberikan pemahaman tentang konsep APBN termasuk definisi, fungsi, prinsip,
struktur, tujuan, dan komponen.
2. Memberikan pemahaman tentang konsep APBD termasuk definisi, fungsi, prinsip,
struktur, tujuan, dan komponen.
3. Menyajikan informasi apa saja sumber-sumber penerimaan APBN dan APBD.
4. Mengetahui hubungan APBN dengan pertumbuhan Ekonomi.
5. Menyajikan informasi APBD di daerah Tuban Jawa Timur
6.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 APBN
A. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah anggaran yang disetujui
Dewan Perwakilan Rakyat untuk tahun fiskal Pemerintah Indonesia saat ini. Data
yang tersistematisasi dan akurat dalam APBN mencakup periode hari pertama tahun
anggaran (1 Januari) sampai dengan hari terakhir tahun anggaran (31 Desember).
Setiap tahun APBN, perubahannya, dan komitmennya dibahas dengan Undang-
Undang. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara dan sesuai dengan APBN, Rencana Keuangan Tahunan
Pemerintahan Negara yang disetujui DPR (Pasal 1, Ayat 7). Ada tiga bagian utama:
pendapatan, belanja, dan pembiayaan (Pasal 11, Ayat 2). (Nyoman et al., 2018)

B. Fungsi APBN
APBN memiliki fungsi meliputi kewenangan, perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan pemantapan. Setiap laporan yang memenuhi syarat risiko keamanan,
persyaratan hukum, atau keadaan darurat nasional pada tahun tertentu harus
disampaikan kepada APBN. Tindakan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan
nasional atau masyarakat. Sebagaimana tertuang dalam buku Ali Ibrahim Hasyim,
Ekonomi Makro, yang ditulis dengan tingkat membaca 12 bab. Anggaran berfungsi
sebagai alat untuk menyesuaikan kebijakan nasional dan kekayaan nasional dalam
rangka memajukan pembangunan politik dan ekonomi, mencapai stabilitas ekonomi,
meningkatkan kekayaan nasional, dan menetapkan pedoman dan prioritas yang jelas
untuk proyek pembangunan nasional. Angaran mempunyai fungsi antara lain
otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, pendistribusian, dan pemantapan. Setiap
tindakan dan pernyataan merupakan komitmen bahwa setiap kapal tunda bangsa
dalam suatu tahun tertentu harus dimasukkan dalam APBN. (Enteri & Keuangan,
2017)

C. Prinsip APBN
Prinsip APBN Menurut kriteria persetujuan, ada dua prinsip pedoman APBN, yaitu
intensifikasi pelaporan anggaran dan kecepatan penyetoran. intensifikasi pengecatan
bendera negara dan pengecatan bendera. Penuntutan berjuang melawan kerugian yang
ditimbulkan oleh pemerintah dan kerugian lainnya. Selain itu, berdasarkan kriteria
pengambilan keputusan, pedoman APBN adalah: hemat, efisien, dan sesuai
kebutuhan. Sesuai dengan jadwal program atau proyek. Memanfaatkan data produksi
dalam negeri dengan tetap mempertimbangkan sumber daya yang tersedia atau
potensi nasional berpotensi sangat berbahaya.

D. Struktur APBN

6
Struktur APBN terdiri atas Pendapatan Negara dan Hibah, Belanja Negara,
Keseimbangan Primer, Surplus atau Defisit Anggaran, dan Pembiayaan, sesuai
dengan struktur organisasinya yang luas. Struktur APBN dinyatakan dalam format
tertentu yang disebut I-rekening. Dalam keadaan tertentu, isi rekening seringkali
mengacu pada postur APBN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi postur APBN.

E. Tujuan APBN
Tujuan APBN adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tenaga kerja
guna memperkuat kemampuan perekonomian dalam melindungi dan memberi
manfaat bagi masyarakat umum. Berdasarkan UU yang telah disepakati sebelumnya,
ada beberapa tujuan dari penyusunan APBN yang meliputi: Data pemilu ulang
nasional dan pengeluaran pemilu Meningkatkan transparansi dan sosialisasi dari
pemerintah kepada masyarakat Meningkatkan koordinasi di lingkungan pemerintah
Mendorong pemerintah untuk menetapkan prioritas keamanan nasional

F. Komponen APBN

G. 1. Pendapatan Negara:
meliputi semua sumber
pemasukan pemerintah,
seperti pajak,
H. royalti, dan hasil
privatisasi.
I. 2. Belanja Negara:
meliputi semua pengeluaran
pemerintah, seperti belanja
pegawai,
7
J. belanja operasional, dan
belanja pembangunan.
K. 3. Defisit/Surplus:
perbedaan antara
pendapatan dan belanja
negara. Jika pendapatan
L. lebih besar dari belanja,
maka pemerintah memiliki
surplus. Sebaliknya, jika
M. belanja lebih besar dari
pendapatan, maka
pemerintah mengalami
defisit.
N. 4. Pinjaman Luar
Negeri: pemerintah dapat

8
meminjam uang dari luar
negeri untuk
O. membiayai belanja
negara.
P. 5. Pinjaman Dalam
Negeri: pemerintah juga
dapat meminjam uang
dalam negeri,
Q. seperti dari bank sentral
atau dari lembaga keuangan
lainnya.
R. 6. Sumber Dana Lain:
pemerintah juga dapat
mengumpulkan dana dari
sumber lain,

9
S. seperti hasil privatisasi
atau penjualan aset negara.
T. 1. Pendapatan Negara:
meliputi semua sumber
pemasukan pemerintah,
seperti pajak,
U. royalti, dan hasil
privatisasi.
V. 2. Belanja Negara:
meliputi semua pengeluaran
pemerintah, seperti belanja
pegawai,
W. belanja operasional, dan
belanja pembangunan.
X. 3. Defisit/Surplus:
perbedaan antara
10
pendapatan dan belanja
negara. Jika pendapatan
Y. lebih besar dari belanja,
maka pemerintah memiliki
surplus. Sebaliknya, jika
Z. belanja lebih besar dari
pendapatan, maka
pemerintah mengalami
defisit.
AA. 4. Pinjaman Luar
Negeri: pemerintah dapat
meminjam uang dari luar
negeri untuk
BB. membiayai belanja
negara.

11
CC. 5. Pinjaman Dalam
Negeri: pemerintah juga
dapat meminjam uang
dalam negeri,
DD. seperti dari bank
sentral atau dari lembaga
keuangan lainnya.
EE.6. Sumber Dana Lain:
pemerintah juga dapat
mengumpulkan dana dari
sumber lain,
FF. seperti hasil privatisasi
atau penjualan aset negara.
GG. 1. Pendapatan Negara:
meliputi semua sumber

12
pemasukan pemerintah,
seperti pajak,
HH. royalti, dan hasil
privatisasi.
II. 2. Belanja Negara:
meliputi semua pengeluaran
pemerintah, seperti belanja
pegawai,
JJ. belanja operasional, dan
belanja pembangunan.
KK. 3. Defisit/Surplus:
perbedaan antara
pendapatan dan belanja
negara. Jika pendapatan

13
LL.lebih besar dari belanja,
maka pemerintah memiliki
surplus. Sebaliknya, jika
MM. belanja lebih besar dari
pendapatan, maka
pemerintah mengalami
defisit.
NN. 4. Pinjaman Luar
Negeri: pemerintah dapat
meminjam uang dari luar
negeri untuk
OO. membiayai belanja
negara.
PP. 5. Pinjaman Dalam
Negeri: pemerintah juga

14
dapat meminjam uang
dalam negeri,
QQ. seperti dari bank
sentral atau dari lembaga
keuangan lainnya.
RR. 6. Sumber Dana Lain:
pemerintah juga dapat
mengumpulkan dana dari
sumber lain,
SS. seperti hasil privatisasi
atau penjualan aset negara.
Tujuan serta fungsi APBN sangat berhubungan erat dengan komponen yang terdapat
di dalam APBN yang diantaranya terdapat 3 komponen APBN yang utama yaitu
Pendapatan Negara, Belanja Negara, serta Pembiayaan Negara. 3 Komponen tersebut
merupakan komponen utama yang paling penting serta utama dalan sebuah APBN,
selain ketiga komponen tersebut masih ada lagi komponen yang lain dan juga
termasuk ke dalam komponen APBN diantaranya adalah Pinjaman Luar Negeri,
Pinjaman Dalam Negeri, serta Sumber Dana Lain yang dimana seluruh komponen –
komponen tersebut sangat penting seiring berjalannya APBN di Indonesia.

2.2 APBD
A. Pengertian APBD
Menurut Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah dan
DPRD, serta ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan instrument

15
kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah. Anggaran daerah juga digunakan
sebagai alat untuk menetukan besar pendapatan dan pengeluaran. Berdasarkan
pengertian tersebut maka APBD yang dikeluarkan setiap tahun akan mencerminkan
besaran pendapatan dan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mengelola suatu daerah.
(Sma et al., 2020)
B. Fungsi APBD
Sebagai ikrar penyemangat kepada daerah untuk melakukan pembinaan masyarakat
dan sosialisasi kepada masyarakat. Sebagai salah satu komponen pengawasan yang
telah dilaksanakan oleh pihak berwenang yang sah, hal ini akan lebih
menguntungkan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
menyebutkan bahwa APBD mempunyai beberapa fungsi lain. (Sma et al., 2020)
Selain itu, ada beberapa fungsi yang perlu dipahami dan hormati, antara lain:
 Fungsi otorisasi
 Fungsi perencanaan
 Fungsi pengawasan
 Fungsi alokasi
 Fungsi distribusi
 Fungsi stabilisasi

C. Prinsip APBD
Prinsip dari APBD sendiri biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan daripada
masing- masing daerah karena kebutuhan, sumber daya alam hingga sumber daya
manusia yang berbeda – beda pada tiap daerah, akan tetapi ada beberapa hal yang
tidak bisa ditinggalkan dalam prinsip APBD yang sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, transparan yang
memungkinkan masyarakat umum untuk belajar lebih banyak dan juga mendorong
keterlibatan masyarakat. Berdasarkan kebutuhan penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan kemampuan pendapatan daerah
dan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat umum atau peraturan dan
hukum yang lebih ketat . Selain itu juga prinsip APBD harus didorong oleh PPAS
(Prioritas Pagu Anggaran Sementara) dan KUA (Kebijakan Umum APBD) yang
berbasis RKPD yang sesuai dengan perkembangan dan jadwal yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan. dilakukan dengan memperhatikan rasa keadilan,
kepatutan, kemanfaatan bagi masyarakat, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, partisipatif, dan
akuntabel. APBD berfungsi sebagai landasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
atas pendapatan dan belanja daerah, yang harus dianggarkan dan dimasukkan dalam
anggaran.

D. Srtuktur APBD
Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan merupakan struktur APBD.
Terdapat beberapa perubahan pada struktur pemerintahan, struktur pemerintahan

16
daerah, dan struktur moneter. Ketegaran struktur ini berdampak pada substansi,
mekanisme evaluatif, termasuk sistem pelaporan. (Hukum et al., 2019)

E. Tujuan APBD
Tujuan APBD yaitu membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan
fiskal. Sekadar keadilan dan efektivitas dalam penjualan barang dan jasa. Tetapkan
prioritas bangsa terlebih dahulu. Pendapatan dan pengeluaran belanja daerah menjadi
acuan bagi pemerintah daerah. membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan
kebijakan fiskal. Sekadar keadilan dan efektivitas dalam penjualan barang dan jasa.
Tetapkan prioritas bangsa terlebih dahulu. Pendapatan dan pengeluaran belanja daerah
menjadi acuan bagi pemerintah daerah.

F. Komponen APBD
Komponen utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun APBD adalah:
 Pendapatan,belanja
 Surplus
 Pembiayaan

2.3 Sumber – Sumber Penerimaan APBN dan APBD


A. Sumber Penerimaan APBN
Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara, sumber
pendapatan negara ada 3 jenis yaitu:
1. Pajak
Pajak jika dihitung dalam presentase menyumbang sekitar 80% dari total
pendapatan negara. Terdapat beberapa jenis pajak yaitu:
 Pendapatan PPH adalah pajak yang dikenakan pada individu atau badan
usaha atas penghasilan dalam suatu tahun pajak.
 Pendapatan PPN adalah pungutan pada transaksi jual-beli barang dan jasa
oleh wajib pajak yang telah menjadi pengusaha kena pajak.
 Pendapatan Cukai adalah pungutan negara terhadap barang-barang tertentu
yang memiliki sifat seperti di undang-undang cukai.
 Pendapatan bea masuk dan keluar terhadap barang-barang ekspor dan
impor.
 Pendapatan PBB pungutan wajib atas tanah dan bangunan.
 Pendapatan pajak lainnya.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Menurut Undang-Undang No.9 Tahun 2018, PNBP adalah sumber pendapatan
negara dari inidividu atau badan tertentu. Jenis PNBP adalah sebagai berikut:
 Pemanfaatan sumber daya alam.
 Pendapatan kekayaan yang dipisahkan.
 Pendapatan badan layanan umum (BLU).
 Pengelolaan barang milik negara.
 Pengelolaan dana.

17
 Hak negara lainnya.
3. Hibah.
Hibah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2011. Dalam aturan
tersebut, hibah diartikan sebagai penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa
yang dirupiahkan rupiah, barang, jasa dan surat berharga dari dalam maupun luar
negeri. Beberapa jenis hibah adalah:
 Hibah terencana.
 Hibah langsung.
 Hibah melalui KPPN.
 Hibah tanpa melalui KPPN.
 Hibah dalam negeri.
 Hibah luar negeri.
 Hibah daerah.
B. Sumber Penerimaan APBD
Anggaran yang dimiliki oleh pemerintah daerah ini bisa didapatkan dari beberapa
kegiatan. (Desthian, 2022) Ada 3 kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan
sekumpulan dana APBD yaitu:
1. Retribusi
Retribusi dianggap sebagai sumber penerimaan tambahan dengan tujuan
menyediakan informasi atas permintaan penyedia layanan publik. Didalam
retribusi terdapat 3 jenis yaitu :
 Retribusi perizinan tertentu
 Retribusi jasa umum
 Retribusi jasa usaha
2. Pendapatan Daerah
Sumber pajak daerah dibagi menjadi 2, yaitu pajak provinsi dan kabupaten.
Contoh dari sumber pajak daerah adalah:
 Pajak kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak
hotel, pajak restoran, pajak hiburan.
 Retribusi daerah, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi kebersihan.
 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dividen dan
penyertaan modal daerah pada pihak ketiga.
 Dana perimbangan, dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi
khusus, hibah, dana darurat.
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PBB mempunyai peran sangat penting di dalam hal keuangan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah mempunyai kemampuan dalam mengelola keuangan tapi hak
milik berhubungan dengan paajak properti. Pihak pemerintah memerankan bagian
terpenting dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Dengan
memperhatikan hal tersebut dapat membuat anggaran pemerintah daerah menjadi
lebih elastis.
4. Pajak Cukai

18
Pajak cukai mempunyai potensi yang sangat amat signifikan terhadap sumber
penerimaan daerah terutama pada alasan administrasi dan efisiensi. Pajak cukai
yang mempunyai banyak peran adalah kendaraan.
5. Pajak Penghasilan
Diantara beberapa negara dimana pemerintah sub nasional dan mempunyai peran
dalam pengeluaran terbesar. Akan tetapi, pajak pendapatan daerah ini pada
dasarnya dikenaakan pada nilai yang tetap.
6. Dana Bagi Hasil
Dana bagi hasil pajak meliputi pajak bumi bangunan, bagian perolehan hak atas
tanah dan bangunan dan pajak penghasilan.
7. Dana Alokasi Umum
Dana ini adalah dana yang berasal dari APBN dan dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampun keuangan antar daerah. Selain itu, dana alokasi umum ini
untuk memberi biaya tambahan kepada satu kebutuhan dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.

2.4 Hubungan APBN dengan Pertumbuhan Ekonomi


APBN berfungsi sebagai alat untuk kebijakan ekonomi dengan tujuan menstabilkan
ekonomi negara, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mempertahankan standar hidup.
Untuk dapat mencapai tujuan ini, semua pemangku kepentingan yang relevan – termasuk
masyarakat umum dan sektor bisnis – harus bekerja sama. Ini termasuk pemerintah
nasional dan regional.Contoh paling menonjol dari APBN dan interaksi ekonomi lokal
diwakili oleh subsidiaritas harga BBM. Di mana subsidi BBM yang dipertimbangkan
adalah di mana pemerintah menjadi kesal karena harga BBM sekarang meningkat. Ini
sangat merugikan setiap sektor lain, termasuk politik, ekonomi, dan bidang lainnya juga.
Terutama dalam kampanye ekonomi ini, penggunaan bensin ongkos menyebabkan semua
harga naik secara signifikan. APBN akan meningkatkan inisiatif terkait penawaran yang
sedang berlangsung dan memberikan informasi penting kepada organisasi lain tentang
apa yang sedang dilakukan oleh negara-negara terkait di wilayah tersebut.
Penting untuk memahami bahwa BBM subsidi adalah satu-satunya instrumen dalam
APBN yang dapat digunakan untuk menentukan harga dan mempengaruhi inflasi. Ketika
pemerintah mengalokasikan dana untuk subsidi BBM, ini dapat membantu memastikan
bahwa biaya barang-barang manufaktur masyarakat umum tetap stabil. Tetapi subsidi ini
juga membutuhkan sejumlah besar uang tunai harian APBN. Koordinasi penting antara
pemerintah lokal dan nasional dalam hal distribusi subsidi BBM tidak dapat dicapai.
Dampak proposal dalam hal ini dapat signifikan pada ekonomi lokal dan global. Oleh
karena itu, sangat penting bagi pemangku kepentingan, termasuk kepala eksekutif daerah,
untuk memahami dan menerapkan kebijakan APBN untuk mencapai tingkat stabilitas
ekonomi dan pertumbuhan yang diinginkan.Akibatnya, semua organisasi yang relevan
dan orang-orang yang khawatir tentang pengurangan pengaruh APBN bekerja sama.
(Kumparan.com, 2023) (Ilmu et al., 2015) (Ilmu et al., 2015) (Ilmu et al., 2015)
(ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2022,
2022)

19
2.5 APBD di Daerah Tuban

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

21
DAFTAR PUSTAKA

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2022. (2022).


6.
Desthian, R. (2022). APBD adalah Fungsi, Tujuan, Mekanisme Penyusunan, dan
Sumbernyaa. Detilfinance.
Enteri, K. E. M., & Keuangan, A. N. (2017). Pengelolaan apbn dan implikasinya terhadap
apbd. April.
Hukum, S., Provinsi, P., & Selatan, S. (2019). Struktur apbd dalam peraturan pemerintah
nomor 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah.
Ilmu, S., Negara, A., Ma, M. F., Sos, S., & Ap, M. (2015). ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH ( APBD ) TAHUN 2015 DI SKPD KABUPATEN TUBAN
( STUDI PADA SKPD BADAN LINGKUNGAN HIDUP ) Zusnia Nugrahawati.
12040674036, 1–11.
Kumparan.com. (2023). HUBUNGAN APBN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PEREKONOMIAN.
Nyoman, N., Ayu, S., Bagia, I. W., Putu, G., & Susila, A. (2018). PENGARUH ANGGARAN
PENDAPATAN BELANJA NEGARA ( APBN ) TERHADAP BELANJA LANGSUNG
PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN / KOTA. 4(1), 24–33.
Sma, D., Paud, D. J., & Dikmen, D. (2020). EKONOMI.

22

Anda mungkin juga menyukai