Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI

“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi
(Guru Mata Pelajaran : Kartini Pebriyanti, S.Pd )

Disusun Oleh :

1. Aulia Salsabila
2. Nandang Syahrizal Akbar
3. Siti Aulia Mardiah
4. Syifa Nurrul Azhar

Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : XI MIPA 1

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS WILAYAH IV
SMA NEGERI 1 RENGASDENGKLOK
Jl. Raya Kutagandok, Telp. (0267)482546, Desa Kutakarya, Kecamatan
Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 41358.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran
kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah diskusi ini
tepat pada waktunya. Tanpa bantuan beliau, tentunya kami tidak akan dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang sedang menunggu
syafaatnya di akhirat.

Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Kartini


Pebriyanti, S.Pd. Selaku guru mata pelajaran Ekonomi. Semoga tugas yang
diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang dipilih
penulis. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna,


penyusun masih banyak melakukan kesalahan dalam menyusun penelitian ini.
Oleh karena itu, mohon maaf atas segala kesalahan yang dilakukan oleh
penyusun. Penyusun juga berharap makalah diskusi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan ke arah yang
lebih baik. Kebenaran berasal dari Tuhan dan kesalahan berasal dari penyusun.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan ridho kepada
kita semua. Amin

Karawang, 22 Februai 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

1
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud
dari pengelolaan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi
pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan penerimaan negara dalam
rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan,
mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional,
mencapai stabilitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas
pembangunan secara umum. Salah satu unsur APBN adalah anggaran
pendapatan negara dan hibah yang diperoleh salah satunya dari
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Penerimaan Negara Bukan Pajak
memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi penerimaan negara.
Penerimaan Negara Bukan Pajak tidak hanya dikelola oleh Direktorat
Jenderal Pajak, akan tetapi dikelola oleh banyak Kementerian Lembaga,
Salah satunya lembaga bea cukai.
Saat ini Penerimaan Negara Bukan Pajak dikelola oleh lebih dari
3.000 satuan kerja (satker) dengan jenis dan tarif PNBP yang beragam
dengan jumlah lebih dari 15.000 jenis dan masing-masing diatur dengan
Peraturan Pemerintah.Salah satu Kementerian Lembaga yang
menyelenggarakan, fungsi Penerimaan Negara Bukan Pajak juga
mengelola berbagai jenis PNBP yang tarifnya diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 2012 tentang Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian
pekerjaan umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu APBN?
2. Apa fungsi APBN?
3. Apa tujuan APBN?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu APBN

1
2

2. Untuk mengetahui fungsi APBN


3. Untuk mengetahui tujuan APBN
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)


1. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) juga dapat diartikan sebagai suatu daftar yang memuat secara
rinci tentang sumber-sumber penerimaan negara dan alokasi
pengeluarannya dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun.
Pengertian APBN Menurut Para Ahli.
1. Nurjaman Arsyad
Menurut Nurjaman Arsyad, APBN adalah rencana kerja
pemerintah yang akan dilakukan dalam satu tahun yang
dituangkan dalam angka-angka.
2. M Suparmoko
Menurut M. Suparmoko, APBN adalah suatu daftar atau
pernyataan yang terinci tentang penerimaan dan pengeluaran
negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu, biasanya
dalam satu tahun.
3. Revrisond Baswir
Menurut Revrisond Baswir, APBN adalah rencana keuangan yang
mencerminkan pilihan kebijakan untuk satu periode di masa yang
akan datang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa APBN adalah rencana penerimaan
dan pemasukan yang mempengaruhi kebijakan suatu negara dalam
satu tahun.
Penyusunan APBN didasarkan asas berimbang dan dinamis, artinya di
sector penerima negara selalu diusahakan peningkatannya dan di
sektor pengeluarannya diusahakan penghematan rutin serta lebih
mengarahkan dana pembangunan pada kegiatan yang menunjang

3
4

peningkatan produksi nasionan, di mana besarnya pengeluaran


seimbang dengan penerimanya.
Secara rinci penyusunan APBN didasarkan pada hal-hal berikut.
 Asas berimbang dan dinamis penerimaan-pengeluaran.
 Tabungan selalu meningkat.
 Peningkatan pendapatan pajak, secara intensif dan ekstensif.
 Prioritas pengeluaran rutin yang penting.
 Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia secara
maksimal.
 Dasar Hukum APBN
Dasar hukum penyelenggaraan APBN di Indonesia.
Dasar hukum APBN termuat dalam bab VIII Undang-Undang
Dasar 1945 Amandemen IV pasal 23 yang mengatur tentang
APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Berikut bunyi landasan hukum APBN:
Ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung
jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan
belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama
Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah.
Ayat (3): Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui
rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.
 Prinsip APBN
Prinsip-prinsip APBN disesuaikan dengan tujuan APBN bagi
negara. Berikut ini adalah prinsip APBN.
Menurut aspek pendapatan
 Mengintensifkan pendapatan pada sektor anggaran
5

 Mengoptimalkan tuntutan ganti rugi dan denda


 Memaksimalkan upaya pemungutan dan penagihan piutang
negara
Menurut aspek pengeluaran
 Terkontrol dan sesuai arahan anggaran dan program
 Sesuai kebutuhan teknis pada keberdayagunaan dan efisiensi
 Upaya maksimal guna melakukan pembelian produk dalam
negeri
2. Fungsi APBN
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Pasal 3 Ayat (4) disebutkan bahwa APBN memiliki 6 macam fungsi
berikut.
1) Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi adalah salah satu fungsi yang bertujuan untuk
membagi proporsionalitas anggaran dalam melakukan
pengalokasian pembangun an dan pemerataan. Dalam fungsi ini,
anggaran negara harus terarah untuk memangkas pengangguran
dan inefisiensi dalam sumber daya dan menambah daya guna
perekonomian.
2) Fungsi Distribusi
Sesuai namanya, fungsi ini bertujuan untuk penyaluran dana
kepada masyarakat berdasarkan alokasi yang sudah ditetapkan.
Diharapkan, kebijakan dalam anggaran negara harus lebih teliti
terhadap rasa pantas dan keadilan.
3) Fungsi Stabilitasi
Fungsi stabilitasi bermakna bahwa anggaran negara berfungsi
untuk menjaga keseimbangan antara masyarakat melalui intervensi
guna mencegah inflasi.
4) Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara
merupakan tonggak atau pokok pelaksanaan pendapatan dan
belanja dalam setiap tahunnya.
6

5 ) Fungsi Perencanaan
Perencanaan APBN berfungsi sebagai pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan setiap tahunnya

3. Tujuan APBN
Tujuan penyusunan APBN ialah sebagai pedoman penerimaan dan
pengeluaran negara dalam melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi
masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pengendali inflasi.
Tujuan APBN termuat dalam UUD 1945 sesudah amendemen Pasal 23
Ayat (1) menyatakan "Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat". Jika
dijabarkan lebih terperinci, tujuan dari APBN, yaitu sebagai berikut.
1) Membantu pemerintah mencapai kebijakan fiskal.
2) Meningkatkan koordinasi antarbagian dalam lingkungan
pemerintah.
3) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam penyediaan
barang dan jasa publik.
4) Memungkinkan pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja
negara.
5) Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah
kepada DPR dan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran pendapatan dan belanja negara adalah anggaran yang
merupakan instrumen penting dalam pengaturan keuangan pemerintah
yang mencerminkan prioritas, kebijakan, dan kebutuhan masyarakat.
Anggaran pendapatan mencakup sumber-sumber penerimaan seperti pajak,
sementara anggaran belanja mencakup alokasi dana untuk berbagai
program dan kegiatan pemerintah. Proses penyusunan anggaran harus
transparan, efisien, dan memperhitungkan keberlanjutan fiskal jangka
panjang, serta mempertimbangkan kebutuhan infrastruktur, pendidikan,
kesehatan, dan sektor-sektor lainnya untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
Makalah ini mengajukan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan
efektivitas pengelolaan APBN, termasuk dalam hal peningkatan
pendapatan negara serta efisiensi penggunaan anggaran dalam mendukung
pembangunan nasional.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Suseno. (2002). EKONOMI. Bandung: Grafindo Media Pratama.


https://www.ruangmenyala.com/article/read/apbn-adalah diakses pada tanggal 20
Februari 2022 pukul 16.33 WIB.

Anda mungkin juga menyukai