Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Oleh :
SAHIRA DWIYANA KURNIAWATI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah APBN dan APBD ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah Ekonomi yang berjudul Makalah APBN dan APBD ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memerikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusun makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Penulis mohon maaf
jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, semua kritik
dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Pontianak, 03 Febuari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. Pengertian Anggaran.................................................................................................................2
B. Pengertian APBN dan APBD....................................................................................................2
C. Fungsi APBN dan APBD..........................................................................................................3
D. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD......................................................................................3
E. Jenis-jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah..............................................................4
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................................................5
B. Saran..........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................6

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggaran negara merupakan inti dari sistem keuangan negara. Anggaran negara merupakan
salah satu alat politik fiskal untuk mempengaruhi arah dan percepatan pendapatan nasional.
Adapun mengenai anggaran yang akan digunakan tergantung pada keadaan ekonomi yang
dihadapi. Dalam keadaan ekonomi yang normal dipergunakan anggaran negara yang seimbang,
kemudian dalam keadaan ekonomi yang deflasi biasanya dipergunakan anggaran negara yang
defisit dan sebaliknya dalam keadaan ekonomi yang inflasi dipergunakan anggaran negara yang
surplus. Terdapat arti penganggaran, namun secara umum penganggaran (budgetimg) dapat
diartikan sebagai suatu cara atau metode yang sistematis untuk mengalokasikan sumber-sumber
daya keuangan. Sedangkan amggaran (budget) dirumuskan sebagai rencana yang dituangkan
dalam angka-angka finansial.
Berkaita dengan organisasi pemerintahan, penganggaran berarti proses pengalokasian sumber
daya keuangan negara yang terbatas ini digunakan 10 membiayai pengeluaran oleh unit
pemerintahan (kementrian dan lembaga sebagai pengguna anggaran). Dalam anggaran publik,
kebijakan anggaran dapat dilihat dari 3 aspek penting anggaran yaitu Pendapatan Negara, Belanja
Negara dan Pembiayaan Anggaran. Keterkaitan antara Pendapatan Negara, Belanja Negara dan
Pembiayaan Anggaran dengan fungsi fiskal memiliki hubungan yang kuat dengan peningkatan
kesejahteraan rakyat. Aspek yang ada ini tertuang pada anggaran yang disusun setiap tahunnya
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Apa itu anggaran?
2. Apa pengertian APBN dan APBD?
3. Apa saja fungsi APBN dan APBD?
4. Apa tujuan dari APBN dan APBD?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian anggaran.
2. Mengetahui pengertian APBN dan APBD.
3. Mengetahui fungsi APBN dan APBD.
4. Mengetahui tujuan APBN dan APBD.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran
Anggaran adalah perencanaan dalam perusahaan atau organisasi disusun secara terpadu dan
dijelaskan dalam satuan unit moneter pada jangka waktu yang telah ditentukan. Anggaran yang
perlu disusun berupa anggaran produksi serta anggaran biaya produksi. Penggunaan anggaran
penjualan dalam memperkirakan pendapatan sangat dibutuhkan baik oleh perusahaan maupun
home industry, karena dapat membantu manajemen perusahaan atau home industry dalam
meningkatkan pendapatan dan mengatasi atau meminimalisir kerugian. Dalam penyelenggaran
kegiatan pemerintahan, sangat diperlukan adanya pembiayaan keuangan negara agar dalam
pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai dengan target dan tujuan yang ingin dicapai.
Pembiayaan keuangan negara akan lebih terarah apabila dilakukan perumusan anggaran untuk
menentukan rencana kegiatan dengan sumber pendapatan yang diperoleh.
Anggaran digunakan pemerintah sebagai alat untuk mengarahkan pembangunan sosial-
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu
anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan
terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena
adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resources), pilihan (choice), dan trade
offs. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas
publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada. Business budget (anggaran penjualan) atau
budget (anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan (unit moneter), dan untuk jangka waktu tertentu yang
akan datang (Munandar, 2010).
B. Pengertian APBN dan APBD

1. Pengertian APBN
Menurut Undang-Undang No 17 tahin 2005 (tentang keuangan negara). Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara
Indonesia yang disetujui oelah Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan
terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran
(1 Januari – 31 Desember ). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap
tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. Setiap tahun pemerintah menyusun APBN. Landasan
hukum serta tata cara penyusunan APBN terdapat di dalam UUD 1945 Pasal 23 ayat 1, 2 dan 3.
Pada pasal 23 ayat 1 UUD 1945 disebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan Negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besanya
kemakmuran rakyat. Pada pasal 23 ayat 2 disebutkan bahwa Rancangan undang-undang
anggaran pendapatan dan belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. Pada pasal 23 ayat 3
disebutkan apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan Presiden, pemerintah
menjalankan APBN tahun lalu (Mulayawan dan Alia, 2020).
2. Pengertian APBD

2
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD
ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PerDa). Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai
dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. APBD terdiri dari tiga aspek, yaitu
pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan. Penerimaan yang dimiliki daerah terdiri atas
pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan daerah sendiri terdiri dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD); Dana Perimbangan; dan Lain-lain Pendapatan. Aspek belanja daerah terdiri dari belanja
pegawai, belanja barang/ jasa, dan belanja modal (Nourmanta, 2016).
C. Fungsi APBN dan APBD
Berikut fungsi APBN dan APBD sebagai berikut :
1. Fungsi Otoritas
Fungsi otoritas mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapat dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi otoritas negara
adalah tonggak atau pokok pelaksanaan pendapatan dan belanja dalam setiap tahunnya.

2. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi pedoman
bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. Bertujuan
untuk mengalokasikan sumber daya sesuai dengan yang sudah ditetapkan.

3. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian. Bertujuan untuk membagi proposi anggaran dalam melakukan
pengalokasian pembangunan dan pemerataan.

5. Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara dan daerah harus
memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Bertujuan untuk penyaluran dana.

6. Fungsi Stabilitas
Fungsi stabilitas bertujuan untuk menjaga kestabilan atau keseimbangan antara masyarakat
guna mencegah inflansi.

7. Fungsi Regulasi atau Pengendalian


Fungsi regulasi atau pengendalian mendorong kebutuhan ekonomi negara, bertujuan
meningkatkan kemakmuran.

D. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD


Tujuan penyusunan APBN atau APBD adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
negara atau daerah, agar terjadi keseimbangan yang dinamis, demi tercapainya peningkatan produksi,
peningkatan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Tujuan APBN adalah
sebagai berikut :

3
1. Pedoman pengeluaran dan penerimaan pemerintah negara dalam melalksanakan tugas
kenegaraan
2. Meningkatkan koordinasi
3. Meningkatkan transportasi dan pertanggung jawaban
4. Membantu pemerintahan mencapai tujuan fisikal
5. Meningkatkan pemerintah memenuhi prioritas belanja
Adapun tujuan akhirnya adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Berdasarkan UUD 1945, pemerintah wajib menyusun APBN.
Sebelum menjadi APBN, pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
(RAPBN). Di Indonesia, pihak yang bertugas menyusun RAPBN adalah pemerintah, dalam hal ini
presiden dibantu para mentrinya. Biasanya, presiden menyusun RAPBN dalam bentuk nota keuangan.
Nota keuangan tersebut kemudian disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk
disidangkan.
RAPBN biasanya disampaikan sebelum tahun anggaran yang akan dilaksanakan. RAPBN yang
diajukan presiden kepada DPR akan disidangkan dan dibahas kelayakan oelah DPR. Jika disetujui
oleh DPR, RAPBN tersebut akan menjadi APBN. APBN ini akan dikembalikan kepada pemerintah
untuk dilaksanakan. Jika RAPBN tersebut ditolak DPR, pemerintah harus menggunakan kembali
APBN tahun lalu tanpa prubahan.
E. Jenis-jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah
1. Jenis-jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan sumber daya ekonomi yang
secara langsung dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah (pusat maupun daerah) dan secara tidak
langsung dimiliki oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran pemerintah
dapat dibedakan menurut dua klasifiksi, sebagai berikut.

 Pengeluaran rutin pemerintah, yaitu pengeluaran pemeliharaan atau


penyelenggaraan pemerintah sehari-hari. Termasuk dalam pengeluaran rutin, yaitu
belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, bunga, dan cicilan utang luar
negeri.
 Pengeluaran Pembangunan, yaitu pengeluaran untuk pembangunan, baik fisik
seperti jalan, jembatan, gedung-gedung dan pembelian kendaraan dinas, maupun
pembangunan non fisik spiritual, seperti penataran dan pelatihan

2. Jenis-jenis Pengeluaran Daerah


Seperti halnya pengeluaran negara dalam APBN, pengeluaran daerah juga merupakan salah
satu komponen yang harus ada dalam setiap penyusunan APBD. Secara singkat, komponen yang
menyusun APBD, yaitu pendapatan daerah, belanja daerah; dan pembiayaan. Secara umum komposisi
pengeluaran bagi daerah adalah sama dengan komposisi pengeluaran negara. Setiap daerah memiliki
komposisi pewngeluaran daerah yang berbeda-beda. Bagaimanapun, komposisi dari APBD suatu
daerah harus disesuaikan dengan perkembangan keuangan pemerintah yang bersangkutan. Setiap
daerah tidak harus memaksakan diri untuk memperbesar pengeluaran tanpa diimbangi dengan
kemamouan pendapatannya, khususnya kapasitas pendapatan asli daerahnya.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran adalah perencanaan dalam perusahaan atau organisasi disusun secara terpadu dan
dijelaskan dalam satuan unit moneter pada jangka waktu yang telah ditentukan. Anggaran yang perlu
disusun berupa anggaran produksi serta anggaran biaya produksi. Anggaran digunakan pemerintah
sebagai alat untuk mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan
dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada
terbatas. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah negara Indonesia yang disetujui oelah Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar
sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran (1 Januari – 31 Desember ). Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PerDa). Tahun anggaran APBD meliputi
masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. APBD dan APBN
disusun untuk memperoleh gambaran lebih dalam tentang kondisi keuangan pusat atau daerah serta
menilai kinerha pemerintah dalam mengelola keuangan dimasa depan. APBD dan APBN disusun
dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan daerah dari penerimaaan yang direncanakan supaya
mendapat sasaran yang ditetapkan, antara lain untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran masyarakat.
B. Saran
Tentunya masih banyak lagi yang perlu atau bias kita pelajari mengenai APBN atau APBD ini,
seperti untuk apa saja digunakannya atau bagaimana mekanisme atau proses penyusunan APBN dan
APBD dan juga banyak hal lainnya lagi yang bias kita pelajari berkenan dengan segala sesuatu hal
yang berhubungan dengan APBN atau APBD.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://pengayaan.com/tujuan-penyusunan-apbn-dan-apbd
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-apbn-dan-abpd-fungsi-tujuan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Negara_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Daerah
Mulyawan W, Alia W. 2020. APBN dan Pendapatan Nasional. Islamic Economic Journal 1(2): 59-67
Nourma NA. 2016. Belanja Publik (Expenditure Assignment) antara Masalah dan Efektivitas
Anggaran Belanja. Jurnal Kajian Ilmu Adminstrasi Negara 4(1): 31-48

Anda mungkin juga menyukai