Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH APBN DAN APBD

Oleh:
Juan Dzaky Rabbany (16)

Kelas XI IPS 1

SMAN 4 SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah yang berjudul “Makalah APBN dan APBD” akhirnya dapat terselesaikan
dengan baik. Tak lupa dari itu saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada guru pembimbing karena
telah memberi arahan dan bimbingan terhadap hasil makalah saya dan akhirnya makalah yang saya tulis ini
bisa terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penulis banyak menemui
kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya kendala dan
keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah
dengan sebaik-baiknya.
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang
lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
i

DAFTAR ISI

BAB I 2
Latar Belakang 2
Rumusan Masalah 2

Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………... .3

BAB II 4
Pengertian APBN dan APBD 4
Fungsi APBN dan APBD 4
Tujuan penyusunan APBN dan APBD……………………………………………………………………………………………………………………….5
Jenis-jenis pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah……………………………………………………………………………………………5

BAB III…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………6

Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………6

Saran………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..6
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah
daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan
peraturan daerah. APBD merupakan rencana kerja tahunan untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan
Pemerintah Daerah baik rutin maupun pembangunan yang diatur dan diperhitungkan dengan uang.
Proses penyusunan anggaran baik itu APBD atau APBN seringkali menjadi isu penting yang menjadi
sorotan masyarakat, bahkan APBD atau APBN tersebut menjadi alat politik yang digunakan oleh
pemerintah sendiri maupun pihak oposisi.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan alat utama untuk mensejahterakan
rakyat Indonesia dan sekaligus alat pemerintah untuk mengelola perekonomian Negara. Pengelolaan
Keuangan Negara harus dilaksanakan secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab dalam rangka
mewujudkan pengelolaan Pemerintah yang baik dalam penyelenggaraan Negara sesuai dengan aturan
yang telah di tetapkan di dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa
merupakan suatu hal yang terpenting dalam kehidupan masyarakat. Pemerintahan yang bersih berarti
suatu pemerintahan yang bebas dari penyalahgunaan wewenang dan penyalahgunaan dana yang
dihimpun dari masyarakat untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi,
kejujuran dan kehati-hatian.

Pemberian otonomi daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah, karena
memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah untuk membuat rencana keuangannya sendiri dan
membuat kebijakan-kebijakan yang dapat berpengaruh pada kemajuan daerahnya. Pertumbuhan
ekonomi mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan ekonomi dengan mengelola
sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan dengan masyarakat untuk menciptakan
lapangan pekerjaan baru yang akan mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah
tersebut (Kuncoro, 2004).

Dengan adanya Otonomi Daerah yang ditetapkan oleh pemerintah sangat mempengaruhi besarnya
APBD, karena setiap daerah mempunyai wewenang untuk mengurus rumah tangganya sendiri sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan yang diperlukan daerah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian APBN dan APBD?


2. Apa saja fungsi APBN dan
APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan
APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran
pemerintah pusat dan daerah?
Apa pengertian APBN dan APBD?
2. Apa saja fungsi APBN dan
APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan
APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran
pemerintah pusat dan daerah?
Apa pengertian APBN dan APBD?
2. Apa saja fungsi APBN dan
APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan
APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran
pemerintah pusat dan daerah?
Apa pengertian APBN dan APBD?
2. Apa saja fungsi APBN dan
APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan
APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran
pemerintah pusat dan daerah?
Apa pengertian APBN dan APBD?
2. Apa saja fungsi APBN dan
APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan
APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran
pemerintah pusat dan daerah?
Apa pengertian APBN dan APBD?
2. Apa saja fungsi APBN dan
APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan
APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran
pemerintah pusat dan daerah?
1. Apa pengertian APBN dan APBD?
2. Apa saja fungsi APBN dan APBD?
3. Apa tujuan dari APBN dan APBD?
4. Apa saja jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan daerah?

2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian APBN dan APBD
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi APBN dan APBD
3. Untuk mengetahui tujuan disusunnya APBN dan APBD
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pengeluaran negara maupun daerah
3

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian APBN dan APBD

1. Pengertian APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi
daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama
satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban
APBN setiap tahun ditetapkan dengan UndangUndang.

2. Pengertian APBD Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai
dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

1.2 Fungsi APBN dan APBD


Fungsi APBN dan APBD menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 ada 5, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah menjadi pedoman untuk
menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
4. Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara dan daerah harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian.
5. Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara dan daerah harus
memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

4
1.3 Tujuan Penyusunan APBN dan APBD
Tujuan penyusunan APBN atau APBD adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara
atau daerah, agar terjadi keseimbangan yang dinamis, demi tercapainya peningkatan produksi,
peningkatan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Adapun tujuan akhirnya
adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.

Berdasarkan UUD 1945, pemerintah wajib menyusun APBN. Sebelum menjadi APBN, pemerintah
menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Di Indonesia, pihak yang
bertugas menyusun RAPBN adalah pemerintah, dalam hal ini presiden dibantu para menterinya.
Biasanya, presiden menyusun RAPBN dalam bentuk nota keuangan. Nota keuangan tersebut kemudian
disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk disidangkan. RAPBN biasanya
disampaikan sebelum tahun anggaran yang akan dilaksanakan. RAPBN yang diajukan presiden kepada
DPR akan disidangkan dan dibahas kelayakannya oleh DPR. Jika disetujui oleh DPR, RAPBN tersebut
akan menjadi APBN. APBN ini akan dikembalikan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Jika
RAPBN tersebut ditolak DPR, pemerintah harus menggunakan kembali APBN tahun lalu tanpa
perubahan.

1.4 Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah


1. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan sumber daya ekonomi yang secara
langsung dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah (pusat maupun daerah) dan secara tidak langsung dimiliki
oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menurut
dua klasifikasi, sebagai berikut:
- Pengeluaran rutin pemerintah, yaitu pengeluaran untuk pemeliharaan atau penyelenggaraan
pemerintah sehari-hari. Termasuk dalam pengeluaran rutin, yaitu belanja pegawai, belanja barang,
subsidi daerah otonom, bunga, dan cicilan utang luar negeri.
- Pengeluaran pembangunan, yaitu pengeluaran untuk pembangunan, baik fisik seperti jalan, jembatan,
gedung-gedung dan pembelian kendaraan dinas, maupun pembangunan non fisik spiritual, seperti
penataran dan pelatihan.

2. Jenis-Jenis Pengeluaran Daerah


Seperti halnya pengeluaran negara dalam APBN, pengeluaran daerah juga merupakan salah satu
komponen yang harus ada dalam setiap penyusunan APBD. Secara singkat, komponen yang menyusun
APBD, yaitu pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan. Secara umum komposisi pengeluaran
bagi daerah adalah sama dengan komposisi pengeluaran negara. Setiap daerah memiliki komposisi
pengeluaran daerah yang berbeda-beda. Bagaimanapun, komposisi dari APBD suatu daerah harus
disesuaikan dengan perkembangan keuangan pemerintah daerah yang bersangkutan. Setiap daerah tidak
harus memaksakan diri untuk memperbesar pengeluaran tanpa diimbangi dengan kemampuan
pendapatannya, khususnya kapasitas pendapatan asli daerahnya.

BAB III
Penutup

1.1 Kesimpulan
APBD dan APBN disusun untuk memperoleh gambaran lebih dalam tentang kondisi keuangan pusat
atau daerah serta menilai kinerja pemerintah dalam mengelola keuangan dan memperkirakan kondisi
keuangan dimasa depan. APBD dan APBN disusun dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan daerah
dari penerimaan yang direncanakan supaya mendapat sasaran yang ditetapkan, antara lain untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

1.2 Saran
Masih banyak lagi yang bisa kita pelajari mengenai APBN atau APBD ini, seperti untuk apa saja
digunakannya atau bagaimana mekanisme atau proses penyusunan APBN dan APBD dan juga banyak hal
lainnya lagi yang bisa kita pelajari berkenaan dengan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan APBN
atau APBD.
6

DAFTAR PUSTAKA

http://pengayaan.com/tujuan-penyusunan-apbn-dan-apbd

http://hadi-detected.blogspot.co.id/2012/04/makalah-apbn-apbd.html

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-apbn-dan-abpd-fungsi-tujuan.html

http://didisuryadi94.blogspot.co.id/2014/01/makalah-apbn-apbd.html

http://www.artikelsiana.com/2015/08/apbn-apbd-pengertian-tujuan-fungsi.html
7

Anda mungkin juga menyukai