Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EKONOMI

Judul : Pengerian & fungsi APBN dan APBD


KELOMPOK 1 : - Akifa Shaufya Hafsha
- Hudiya Arini Haq
- M. Ricky Ananda Saputra
- M. Ikhwan Safiri
- Nufaisah Mastika Riyadni
- Tia Astuti
KELAS : XI IPA 4

SMA NEGERI 1 KANDANGAN


Jl. Batuah No. 31 Telp. (0517) 21098 Kandangan
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas Ekonomi membuat makalah tentang “Pengertian dan
Fungsi APBN dan APBD”.
Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan dan
petunjuk dari  Ibu Rusma. Oleh karenanya, sepantasnya kami menghaturkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu rusma selaku guru Ekonomi
SMAN 1 Kandangan.
Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain
mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami
tetap mengharapkan  saran dan kritik demi penyempurnaan laporan ini.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Kandangan, 4 November 2016

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................. I

DAFTAR ISI ................................................. II

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................. 1


B. RUMUSAN MASALAH ................................................. 1
C. TUJUAN ................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN APBN ................................................. 2
B. PENGERTIAN APBD ................................................. 2
C. FUNGSI APBN & APBD ................................................. 2

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ................................................. 4
B. SARAN ................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA ................................................. 5

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan
sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi,
yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran.
DPR telah menetapkan APBN 2014. Anggaran belanja APBN ditetapkan sebesar
Rp. 1.842,49 triliun, dengan komposisi Belanja Pemerintah Pusat Rp. 1.249,94 triliun
(70 %) dan alokasi untuk Pemerintah Daerah Rp. 529,55 triliun (30%). Defisit
anggaran dalam postur APBN ditetapkan 1,69 persen dari PDB atau sekitar Rp. 175,3
triliun.
Rencana penerimaan negara dan hibah ditetapkan sebesar Rp. 1.667,14 triliun
terdiri dari Pendapatan Pajak Rp. 1.280,39 triliun, Pendapatan Bukan Pajak Rp.
385,39 triliun dan hibah Rp. 1,36 triliun. Sementara defisit Rp. 175,35 triliun akan
ditutupi dengan utang. Penerimaan di APBN 2014 ditetapkan naik 11% dari APBNP
2013, dari Rp. 1.502 triliun menjadi Rp. 1.667,14. Sisi pengeluaran juga naik 6,7%
dari Rp. 1.726,2 triliun menjadi Rp. 1.842,49.
Walaupun APBN terus meningkat tiap tahun, PDB juga naik pesat, perekonomian
tumbuh tiap tahun, pendapatan per kapita juga naik tiap tahun, tapi tidak diikuti
dengan peningkatan kesejahteraan rakyat yang signifikan. Jumlah rakyat miskin juga
nyaris tidak berkurang. Ini mengindikasikan ada kesalahan besar dalam APBN
sehingga APBN yang sebagian besar penerimaannya berasal dari pajak yang dibayar
oleh rakyat tapi tidak memberikan kontribusi nyata meningkatkan kesejahteraan
rakyat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud APBN ?
2. Apa yang dimaksud APBD ?
3. Apa saja fungsi APBN dan APBD ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian APBN
2. Untuk mengetahui pengertian APBD
3. Untuk mengetahui fungsi APBN dan APBD

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN APBN
APBN merupakan perwujudan dari pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat
pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013,
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui Dewan
Perwakilan Rakyat(DPR). APBN merupakan suatu daftar atau penjelasan terperinci
yang memuatpenerimaan dan pengeluaran negara dalam jangka waktu satu tahun
yang ditetapkan oleh undang-undang, serta dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab unruk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. APBN disusun atau
dirancang oleh Presiden dibantu Menteri Keuangan. Presiden mengusulkan rancangan
undang-undang APBN kepada DPR.

B. PENGERTIAN APBD
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2013. APBD adalah rencana keuangan tahunanpemerintahan daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, serta ditetapkan
dengan peraturan daerah. APBD memuat rencana penerimaan, pengeluaran, dan
pembiayaan daerah selama satu tahun anggaran. Tahun anggaran APBD sama dengan
tahun anggaran APBN, yaitu mulai tanggal 1 Januari- 31 Desember tahun
bersangkutan.

C. FUNGSI APBN DAN APBD


1) Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi, artinya anggaran pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian. Selain itu, anggaran pemerintah berfungsi untuk mewujudkan
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara secara lancar dan terkendali.
2) Fungsi Distribusi
Penerimaan pemerintah yang termuat dalam APBN/APBD kepada masyarakat
berkaitan dengan fungsi distribusi. Perwujudan fungsi distribusi APBN berupa
penyaluran raskin dan bantuan sosial lain juga disebut transfer payment.
Pemerintah membuat kebijakan mengalokasikan APBN untuk bantuan
operasional sekolah (BOS) mulai dari jenjang SD/MI sampai SMA/MA.
Kebijakan tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kemajuan
pendidikan Indonesia.
2
3) Fungsi Stabilitas
Fungsi Stabilitas, artinya APBN/APBD menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian APBN dan APBD
dapat dijadikan alat menjaga stabilitas harga barang-barang kebutuhan masyarakat
untuk mencegah inflasi tinggi ataupun deflasi yang akan mengakibatkan
kelesuanperekonomian (resesi).
4) Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi, artinya anggaran negara menjadi dasar pelaksanaan pendapatan
dan belanja pada tahun berjalan. Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan
pada tahun yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkaan kepada rakyat.
Suatu kegiatan tidak memiliki kekuatan hukum untuk dilaksanakan tanpa
dianggarkan dalam APBN/APBD.
5) Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan, artinya anggaran pemerintah menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun berjalan. Apabila suatu
pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, pemerintah dapat membuat
perencanaan lain untuk mendukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, pemerintah
merencanakan menyelenggarakan proyek pembuatan jalan lintas Kalimantan
senilai Rp.5 triliun. Pemerintah dapat mengambil kebijakan lain yang diperlukan
untuk mempersiapkan proyek tersebut agar berjalan lancar.
6) Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan, artinya anggaran pemerintah menjadi pedoman untuk menilai
kesesuaian kegiatan penyelenggaraan pemerintah dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, rakyat lebih mudah menilai ketepatan tindakan
pemerintah dalam menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu dengan
benar atau tidak.

3
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR ( Dewan Perwakilan
Rakyat ).
2. APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ), adalah rencana keuangan
tahunan daerah yang dibahas dan disetujui bersama olehPemerintah Daerah da
DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah ( Permendagri No. 13 Tahun
2006 ).
3. Fungsi distribusi dan stabilitasi akan lebih efektif dilakukan oleh pemerintah
pusat. Sementara itu, fungsi alokasi lebih efektif dilakukan oleh pemerintah
daerah, karena pemerintah daerah lebih mengetahui kondisi dan kebutuhan standar
pelayanan masyarakat di daerahnya. Namun demikian, pada pelaksanaannya
hendaknya memperhatikan kondisi setiap wilayah.
B. SARAN
Makalah ini kami buat agar, khususnya pembaca mengetahui pembelajaran negaranya
dan mengerti tentang hal-hal tersebut atau yang bersangkutan denganpembelanjaan
negara. Makalah ini dibuat untuk pembaca supaya bisa memahami dan tidak malas
membaca.

4
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/

http://hadi-detected.blogspot.com/2012/04/makalah-apbn-
apbd.html

http://ardiyansarutobi.blogspot.com/2010/09/pengertian-
fungsi-tujuan-apbn-apbd.html

Buku ekonomi kelas XI

Anda mungkin juga menyukai