Anda di halaman 1dari 11

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) &

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

KELOMPOK 9

1. Asri Hidayat 201430207

2. Fahmi Fadlillah Kamal 201430191

3. Reza Anugrah Yunus 201430187

4. Hikmatullah 201430255

5. Muh. Haikal J 201430123

6. Eugenius Bertila S 201430228

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


DOSEN : Rahman Pura SE, M.Si

STIEM BONGAYA MAKASSAR


BAB 1

I. LATAR BELAKANG

Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah adanya tugas yang diberikan oleh dosen

Akuntansi Sektor Publik sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah yang

bersangkutan. Pokok bahasan APBN &APBD merupakan rekomendasi atau ketentuan

yang mengikuti tugas tersebut. Tema ini sangat menarik untuk diketahui lebih lanjut

karena APBN &APBD mempunyai peran penting dalam menggerakkan roda

perekonomian Indonesia.

II. RUMUSAN MASALAH

Makalah ini akan membahas tentang masalah masalah berikut :

Siklus anggaran

Penyusunan dan pengajuan RUU APBN / APBD

Pembahasan dan pelaksanaan APBN / APBD

Anggaran Indonesia vs Amerika

III. Tujuan

Sebagai mainstream pembangunan, APBN / APBD dibahas dalam makalah ini dengan

tujuan untuk mengetahui seperti apa siklus dan mekanisme pelaksanaan APBN /APBD

yang menjadi transparansi pendapatan negara yang sebesar 80 % bersumber dari uang

rakyat (pajak).APBN /APBD sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara

dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi, memberi

kesempatan kerja, dan menumbuhkan perekonomian, untuk mencapai kemakmuran

masyarakat.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Siklus dan Tahun Anggaran


Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen

kebijakan ekonomi anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas

perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

Dalam upaya untuk meluruskan kembali tujuan dan fungsi anggaran tersebut perlu dilakukan

pengaturan secara jelas peran DPR/DPRD dan pemerintah dalam proses penyusunan dan

penetapan anggaran sebagai penjabaran aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-

Undang Dasar 1945.

Sedangkan Siklus dari APBDadalah sebagai berikut (pasal 20) :

1. Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, disertai

penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD pada minggu pertama

bulan Oktober tahun sebelumnya.

2. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dilakukan sesuai dengan

undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan DPRD.

3. DPRD dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan

pengeluaran dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.

4. Pengambilan keputusan oleh DPRD mengenai Rancangan Peraturan Daerah tentang

APBD dilakukan selambat-lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran yang

bersangkutan dilaksanakan.

5. APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program,

kegiatan, dan jenis belanja.

6. Apabila DPRD tidak menyetujui Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), untuk membiayai keperluan setiap bulan Pemerintah Daerah dapat
melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran

sebelumnya.

Perencanaan (Jan-Apr); Penyusunan (Mei-Jul); Pembahasan (Agus-Okt); Penetapan (Nov-

Des)

2.2 Penyusunan dan Pengajuan RUU-APBN / APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan

pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh DPR. APBN berisi daftar sistematis dan

terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun

anggaran (1 Januari - 31 Desember)

APBN disusun berdasarkan azas-azas: Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber

penerimaan dalam negeri. Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.

Penajaman prioritas pembangunan Menitik beratkan pada azas-azas dan undangundang

negara.

Penyusunan dan penetapan APBD:

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan

pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD
ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai

dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

APBD ditetapkan denganPeraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun,

mulaidari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Anggaran belanja yang

digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.

Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang

akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun

anggaran berikutnya. Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari :

a. Pendapatan Daerah; b. Belanja Daerah; c. Pembiayaan Daerah

Sumber-Sumber penerimaan daerah: a. PAD. Sumber-sumber PAD : - Pajak daerah -

Retribusi daerah - Laba BUMD dan kekayaan daerah lain yang dipisahka - Lain-lain

pendapatan daerah yang sah b. Dana Perimbangan c. Pinjaman Daerah d. Pendapatan Lain-

lain dari penerimaan yang sah.

(Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa RUU

APBN diambil keputusan oleh DPR dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan

sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan)


CONTOH PRIORITAS PEMBANGUNAN/ RENCANA KERJA PEMERINTAH 2008

Penanggulangan kemiskinan

Peningkatan kesempatan kerja

Revitalisasi pertanian dalam arti luas dan pembangunan perdesaan

Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan

Penegakkan hukum dan HAM, pemberantasan korupsi, dan reformasi birokrasi

Penguatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan ketertiban, serta

penyelesaian konflik

Rehabilitasi dan rekonstruksi NAD, Nias, DIY dan Jawa Tengah, serta mitigasi dan

penanggulangan bencana

Percepatan pembangunan infrastruktur

Pembangunan daerah perbatasan dan wilayah terisolir

Pengeluaran / Belanja Pemerintah daerah a. Belanja Administrasi Umum b. Belanja

Operasional dan Pemeliharaan c. Belanja Modal d. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan

e. Belanja Tidak Disangka f. Belanja Bagi Hasil Pendapatan.

Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai

kekayaan bersih.

Rincian belanja daerah menurut organisasi disesuaikan dengan susunan perangkat

daerah/lembaga teknis daerah.


Rincian belanja daerah menurut fungsi antara lain terdiri dari pelayanan umum, ketertiban dan

keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata,

budaya, agama, pendidikan, serta perlindungan sosial.

Rincian belanja daerah menurut jenis belanja (sifat ekonomi) antara lain terdiri dari belanja

pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, dan bantuan sosial.

2.4 Anggaran di Indonesia VS Anggaran di Amerika

Kita telah mengetahui siklus dan mekanisme pelaksanaan anggaran untuk Indonesia seperti

yang dipaparkan diatas, siklus tersebut ternyata tidak berbeda jauh dengan system yang

dimiliki Amerika. Kalau di Indonesia ada tahapan penyusunan dan pengajuan, pembahasan

dan pelaksanaan, dan juga pengawasan. Untuk Amerika tahapan-tahapan itu dikenaldengan

istilah: i. Preparation & Submission, ii. Authorization, iii. Execution dan iv. Audit, dimana

anggaran Amerika dalam prosesnya secara garis besar yang saling terkait ada 3 yaitu:

(1) Penyusunan anggaranyangdiusulkanPresiden;

(2) TindakanKongrespadaanggaran;dan

(3) Pelaksanaan anggaran.


Pada dasarnya mekanisme pelaksanaan anggaran kedua negara tersebut tidak jauh berbeda

dan cenderung sama. Letak perbedaan antara Indonesia dengan Amerika yaitu filosofi

pembangunan yang berbeda seperti pada tahap pelaksanaan dan pengawasan yang lebih

ketat dipihak Amerika, karena kita tahu negara tersebut mempunyai perekonomian nomor

satu di dunia sehingga segala aspek yang terkait dengan pembangunan dikelola dengan

cara terbaik. Di Indonesia sendiri adanya kebijakan baru yang disebut otonomi daerah

mengharuskan pendapatan daerah 70 % kembali dikelola daerah yang bersangkutan.


BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

APBN / APBD merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengalokasikan

pendapatan negara tiap tahunnya dalam rangka pembangunan sehingga tercapai produktifitas

yang tinggi, kesempatan kerja luas dengan begitu perekonomian menjadi lebih maju. Semua

itu ditujukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan kehidupan masyarakat negara yang

menjadi tujuan bernegara sebagaimana tercantum pada PANCASILA dan UUD 1945. Dengan

mengetahui siklus APBN /APBD kita menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan anggaran

mulai dari disusunnya hingga tahap terakhir merupakan system yang terintegrasi antara

lembaga-lembaga pemerintahan, termasuk masyarakat baik tanpa wakil maupun diwakilkan

(DPR). Namun tentu saja pada kenyataanya masih banyak hal-hal yang masih perlu dibenahi

seperti halnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

DAFTAR PUSTAKA

http://hadi-detected.blogspot.co.id/2012/04/makalah-apbn-apbd.html

http://www.warsidi.com/2010/01/penyusunan-dan-penetapan-apbn-dan-apbd.html

Anda mungkin juga menyukai