BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bukanlah hanya demi kelestarian alam itu sendiri, namun hakekatnya adalah
adalah bagian dari integral ekosistem alam itu sendiri. Pembangunan di Indonesia
adalah sebuah proses devolusi dalam sektor publik dimana didalamnya terjadi
Undang. 1
1
Said, M.M. 2008, “Arah Baru Otonomi Daerah Di Indonesia”, Cetakan Kedua, UMM Press, Malang,
Hal. 6.
2
Indonesi”3.
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan”.4
2
Salahudin, 2012, “korupsi demokrasi dan pembangunan daerah”.lembaga anti korupsi pro otonomi
daerah bima dompu Sumbawa (lapinda bidos) NTB. Hlm 11-12.
3
Lihat undang-undang No 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 7.
4
Ibid pasal 10 ayat 2.
3
sehingga produktif
5
Lihat undang-undang No 32 Tahun 2004.
4
masyarakat sesuai dengan yang mereka inginkan.7 Masyarakat sendiri yang akan
merasakan dan menilai apakah pembangunan tersebut berhasil atau tidak. 8 Maka
agar tujuan pembangunan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat dan
pemerintah, diperlukan persepsi yang sama antar individu yang terlibat dalam
pembangunan.
6
Hadari Nawawi,, Op.cit, hlm. 10
7
Hadisapoetro, 1975 dalam Sri Widodo, 2012
8
ibid
5
yaitu:
9
Lihat Perda Kabupaten Fakfak No 32 tahun 2008 Tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan
Kabupaten kepada kampong.
6
n. Bidang Perhubungan;
o. Bidang Lingkungan Hidup;
p. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik;
q. Bidang Otonomi Kampung;
r. Bidang Perimbangan Keuangan;
s. Bidang Tugas Pembantuan;
t. Bidang Pariwisata;
u. Bidang Pertanahan;
v. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil;
w. Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, dan
Pemerintahan Umum;
x. Bidang Perencanaan;
y. Bidang Penerangan/Informasi dan Komunikasi;
z. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
aa. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
bb. Bidang Pemuda dan Olahraga;
cc. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung;
dd. Bidang Statistik; dan
ee. Bidang Arsip dan Perpustakaan.
alam. Sehingga sangat dibutuhkan perencanaan dan strategi, sistematis, logis dan
rasional. Sesuai Peraturan Daerah kabupaten Fakfak No. 12 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan tata kerja dinas10 – dinas Kabupaten Fakfak, bahwa tugas Dinas
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi ini, maka yang menjadi sumber daya
pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Fakfak adalah : Sumber Daya
dll). 11
yang perlu diterapkan. Pengabaian terhadap strategi ini dalam waktu yan lama
kampung dan kota, kesenjangan yang melebar antara yang mampu dan kurang
Dalam hal ini Sektor pertanian dan peternakan sangat memegang peranan
pokok manusia berupa bahan pangan, bahan dasar sandang atau pakaian maupun
Oleh karena itu sangat diharapkan melalui berbagai upaya teknis dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dihasilkan produksi bahan pangan dengan
Fakfak dengan luas lahan sawah untuk produksi padi sampai dengan tahun 2010
hanya seluas 240 Ha dan dengan frekuensi tanam hanya 2 kali tanam setahun
dengan dan produktifitas lahan 2 ton per Ha hanya akan mampu menghasilkan 960
ton per tahun. Sementara kebutuhan beras per tahun dengan jumlah penduduk
tahun 2008 sebesar 72.594 jiwa dan rata-rata konsumsi per jiwa 130 kg/tahun dan
ton per tahun atau dengan kata lain konsumsi beras masyarakat Kabupaten Fakfak
12
Sri widodo, 2012, “Politik pertanian”. Liberty Yogyakarta, hlm. 79.
13
Ibid hlm. 244.
9
Menurut data Dolog tahun 2011 hampir setiap bulan dolog Sub drive
Fakfak Mengimport 472,31 ton beras. 14 Hal ini, sangat tidak signifikan dengan
BARAT.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
14
dinas Pertanian tanaman pangan Kabupaten Fak-fak
15
SKPD Pemda fakfak 2012.
10
Bomberay?
1. Maksud Penelitian
2. Tujuan Penelitian
Bomberay.
11
D. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Penulis
2. Kegunaan Praktis
Rakyat Bomberay.
Pertanian.
E. Definisi Konseptual
peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang mana. Maka
1. Konsep Strategi
16
Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta LP3ES,1998. Hal.34.
13
a. Defenisi Petani
19
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi di
Bidang Pendidikan
20
Hadari Nawawi, Op. cit, , hal.149
21
Ibid hlm. 107
22
Iwan Setiawan, 2012, “Dinamika pemberdayaan petani sebuah refleksi dan generalisasi kasus di
jawa barat”.penerbit widya padjadjaran, hlm. 8.
15
1. Orientasi Petani.
2. Motivasi Petani
23
Ibid. hlm. 61
24
Ibid.hlm. 64
16
3. Konsep Pemberdayaan
a. Defenisi Pemberdayaan
sebagai bentuk aktif dari kata daya atau kuasa (power) empowerment.
dominasi penguasa.25
4. Pemerintahan Daerah
F. Fokus kajian
25
Ibid. hlm. 275
26
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004
17
a. Transparansi
b. Akses
c. potensi
Bomberay;
27
Nazir Moh, 2005,“Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia Hal,2.
18
distrik Bomberay.
Fak-fak;
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
Pendekatan Induktif:
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk
deskriptif menuju kepada suatu pemecahyan masalah atau gejala yang akan
fundamental, yakni:
penelitian:
29
Nazir, Moh, 2005, “Metode Penelitian,hal.63.
20
penelitian yang ada dilapangan pada saat ini secara nyata dan sistematis
lainnya. 30
2. Sumber Data
selain itu untuk memperoleh data tersebut di atas peneliti juga melakukan
penelitian.
a. Observasi
diantaranya adalah:
c. Studi dokumentasi
Dalam hal ini peneliti menggunakan data secara deskriptif kualitatif, yaitu
sesuai dengan obyek studi. Analisis data dalam penelitian kualitatif dapat
23
tujuan untuk menyusun hipotesis kerja dan menyajikannya sebagai teori atau
kata, kalimat, alinea dan urutan alinea daripada sekedar berwujud angka.
Deskripsi yang rinci tentang situasi, interaksi, peristiwa, orang dan perilaku
dokumentasi.
Pengumpulan data dengan cara reduksi dan penyajian data, yang terdiri
dari:
a. Reduksi Data
lengkap dan benar sehingga lebih siap untuk diproses lebih lanjut.
Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan
dikelompokkan
c. Menarik Kesimpulan