Anda di halaman 1dari 28

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.

2, April 2016

PERANAN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP


TANTANGAN ERA GLOBALISASI
Oleh: Hamdi Supriadi

ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu sarana yang sangat penting bagi kelangsungan


hidup manusia, hal ini disebabkan karena pendidikan adalah sektor yang dapat
menciptakan kecerdasan manusia dalam melangsungkan kehidupannya, pentingnya
pendidikan agar dengan mudah segala kebutuhan hidup dapat diperoleh.
Sesungguhnya pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat
Kata kunci: Peran pendidikan, Pengembangan diri, Tantangan Era Globalisasi.

PENDAHULUAN pendidikan adalah modal yang sangat


A. Latar Belakang urgensif.
Pendidikan merupakan suatu sarana Dalam tuntutan Undang-Undang
yang sangat penting bagi kelangsungan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
hidup manusia, hal ini disebabkan karena telah di isyaratkan bahwa pendidikan adalah
pendidikan adalah sektor yang dapat dasar awal dalam mengaktualisasikan makna
menciptakan kecerdasan manusia dalam Pancasila dan kandungan Undang-Undang
melangsungkan kehidupannya, pentingnya Dasar 1945 yang merupakan ideoligi dan
pendidikan agar dengan mudah segala landasan hukum Negara Kesatuan Republik
kebutuhan hidup dapat diperoleh. Pada Indonesia (NKRI), sehingga yang amat
prinsipnya pendidikan merupakan agenda terpenting dalam penyelenggaraan tugas dan
yang sangat penting dalam pelaksanaan tanggung jawab negara terhadap rakyat
program kerja pada setiap negara, di setiap Indonesia yang sangat dioptimalkan adalah
keberlangsungan hidup bermasyarakat, bagaimana memperioritaskan sektor
pendidikan sebagai metode dalam

92
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

pencapaian pembangunan yang berskala dicapai; (2) Mempersiapkan sumberdaya


nasional. manusia yang kompoten dan mampu
Pada dasarnya pendidikan bersaing dalam pasar kerja global dan; (3)
merupakan suatu penanggulangan dalam Sejalan dengan diberlakukanya otonomi
menciptakan sumber daya manusia yang daerah sistem pendidikan nasional dituntut
maksimal. Hal ini dikarenakan pindidikan untuk melakukan perubahan dan
adalah aspek dasar dalam pencapaian sektor penyesuaian sehingga dapat mewujudkan
pembangunan baik pada sektor ekonomi, proses pendidikan yang lebih demokratis,
sektor politik, sektor hukum, sektor sosial memperhatikan keberagamaan,
budaya, dan perangkat sektor lainnya yang memperhatikan kebutuhan daerah dan
berkaitan dengan pembangunan kerakyataan peserta didik, serta mendorong peningkatan
dalam pelaksanaan pemerintahan partisipasi masyarakat. pada prinsipnya
kenegaraan. Berdasarkan Undang-Undang dapat disimpulakan bahwa pendidikan
No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 4 merupakan aspek yang sangat terpenting
menyatakan bahwa pendidikan nasional dalam pencapaian tujuan dan cita-cita suatu
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa negara pada sektor pembangunan.
dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan Dalam Pasal 10 ayat (1) disebutkan Bahwa
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa ”pemerintah daerah menyelenggarakan
dan berbudi pekerti luhur, memeliki urusan pemerintahan yang menjadi
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan wewenangnya, kecuali urusan pemerintahan
jasmani dan rohani, kepribadian yang yang oleh Undang-Undang ini ditentukan
mantap dan mandiri serta tanggung jawab menjadi urusan pemerintah, ayat (3)
kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam menjelaskan bahwa “urusan pemerintahan
Undang-Undang No 25 tahun 2000 Tentang yang menjadi urusan pemerintah
Program Pembangunan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
(PROPENAS) dinyatakan bahwa ada tiga meliputi;
tantangan terbesar dalam bidang pendidikan a. Politik luar negeri;
di Indonesia dalam bidang pendidikan di b. Pertahanan;
Indonesia yakni: (1) Mempertahankan hasil- c. Keamanan;
hasil pembangunan pendidikan yang telah d. Yustisi;

93
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

e. Moneter dan fiskal; a. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan,


f. Agama. kesatuan dan kerukunan nasional, serta
Dalam penyelenggaraan keutuhan Negara Kesatuan Republik
pemerintahan daerah, ditentukan dengan Indonesia;
jelas mengenai hak-hak dan kewajiban b. Meningkatkan kualitas kehidupan,
daerah. Menurut Pasal 21 Undang-Undang masyarakat;
No 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ke-2 c. Mengembangkan kehidupan demokrasi;
ataus Undang-Undang Nomor 32 Tahun d. Mewujudkan keadilan dan pemerataan;
2004 Tentang Pemerintahan Daerah, e. Meningkatkan pelayanan dasar
menyebutkan bahwa dalam pendidikan;
menyelenggarakan otonomi, daerah f. Menyediakan fasilitas pelayanan
mempunyai hak untuk; kesehatan;
a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan g. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas
pemerintahannya; umum yang layak;
b. Memilih pimpinan daerah; h. Mengembangkan sistem jaminan sosial;
c. Mengelola aparatur daerah; i. Menyusun perencanaan dan tata ruang
d. Mengelola kekayaan daerah; daerah;
e. Memungut pajak daerah dan retribusi j. Mengembangkan sumber daya produktif
daerah; di daerah;
f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan k. Melestarikan lingkungan hidup;
sumber daya alam dan sumberdaya lainnya l. Mengelola administrasi kependudukan;
yang berada di daerah; m. Melestarikan nilai sosial budaya;
g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan n. Membentuk dan menerapkan peraturan
lain yang sah; dan perundang-undangan sesuai dengan
h. Mendapatkan hak lainnya yang diatur kewenangannya; dan
dalam Peraturan perundangundangan. o. Kewajiban lain yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
Sedangkan kewajiban-kewajiban Dalam Pasal 25, 26 ayat (1) dan (2)
daerah dalam menyelenggarakan otonomi, Peraturan bersama Menteri Agama dan
diatur dengan tegas dalam Pasal 22 yaitu; Menteri Dalam Negeri No 8 dan 9 Tahun
2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas

94
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Kepala Daerah/Wakil kepala Daerah Dalam beradah dalam naungan kementerian dalam
Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, negeri sehingga anggarannya berada dalam
pemberdayaan Forum Kerukunan Umat pengawasan pemerintah pusat tetapi kalau
Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah kita melihat secara kasat mata dengan
dijelaskan bahwa; jumlah sekolah pendidikan agama yang
Pasal 25 lumayan besar jumlahnya dan sebahagian
Belanja Pembinaan dan pengawasan besar masih berstatus swasta sehingga kalau
terhadap pemeliharaan kerukunan umat kita hanya berpatokan pada anggaran pusat
beragama serta pemberdayaan FKUB secara maka tentulah pelayanan pendidikan agama
nasional didanai dari dan atas beban tidak akan efisien maka seharusnya
anggaran pendapatn dan Belanja Daerah sebahagian dari urusan pendidikan agama
Pasal 26 itu dilimpahkan kedaerah, pembinaan dan
1. Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga pengawasan guru-guru agama menjadi
kerukunan nasional dan memelihara kewenangan pemerintah pusat sementara
ketentraman dan ketertiban masyarakat urusan penyedian sarana dan prasarana
dibidang pemeliharaan kerukunan umat pendidikan itu dilimpahkan kedaerah , hal
beragama, pemberdayaan FKUB dan ini sejalan dengan pemikiran yang
pengaturan pendirian rumah ibadah di dikemukakan oleh Jimly Assidiqie
provinsi didanai dari dan atas beban APBD (2007:432) yang menyatakan bahwa ”dalam
Provinsi menyelenggarakan urusan pemerintahan,
2. Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga pemerintah pusat menyelenggarakan sendiri
kerukunan nasional dan memelihara atau dapat melimpahkan sebahagian urusan
ketentraman dan ketertiban masyarakat pemerintahan pemerintahan kepada
dibidang pemeliharaan kerukunan umat perangkat pemerintah atau wakil pemerintah
beragama, pemberdayaan FKUB dan yang ada di daerah atau dapat menugaskan
pengaturan pendirian rumah ibadah di atau memberi penugasan kepada pemerintah
Kabupaten/Kota didanai dari dan atas beban daerah dan/atau pemerintah desa untuk
APBD Kabupaten/Kota. melaksanakannya”.

Menurut hemat penulis bahwa pada Lebih lanjut menurut penulis bahwa
prnsipnya pendidikan agama memang seharusnya menteri Dalam Negeri tidak

95
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

mengeluarkan surat edaran yang melarang kemampuan untuk mengendalikan diri,


pemerintah daerah mengucurkan dana kesabaran, rasa tanggung jawab, solidaritas
APBD untuk madrasah karena anggaran sosial, memelihara lingkungan baik sosial
untuk pendidikan itu adalah kewenangan maupun fisik, hormat kepada orang tua, dan
daerah untuk mengatur sendiri urusan rasa keberagamaan yang diwujudkan dalam
pendidikannya, ini dapat dipahami bahwa kehidupan bermasyarakat, justru semakin
bahwa kebijakan Menteri Dalam Negeri melemah. Nah, disinilah urgensi para
mengandung cacat ultra vires (mengatur hal- pendidik, khususnya para guru, dosen, lebih
hal yang diluar kewenangannya). khusus lagi para pendidik dan guru yang
Kemajuan di bidang teknologi berkecimpung pada sekolah keagamaan atau
informasi dan komunikasi memungkinkan sekolah yang dikelola oleh Organisasi
transaksi business lewat kaca komputer. Jasa Keagamaan, harus mengambil perhatian
perbankan di saku dan genggaman tangan. masalah ini dan mencari cara-cara
Rentang jarak antar benua sudah bukan lagi pemecahannya. Sekolah atau kampus harus
hamatan bagi manusia untuk saling menjadi benteng terakhir yang berperan
berkomunikasi melalui berbagai jejaring membendung dampak negatif bawaan yang
sosial. Dan, temuan chip komputer akan muncul dari teknologi informasi dan
memungkinkan seseorang membawa komunikasi yang menjamur tersebut.
komputer dalam saku bajunya. Komputer Pada akhirnya, kualitas pendidikan di
tersebut sangat interaktif dan wireless. Multi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan.
fungsi terdapat dalam komputer, sebagai alat Hal tersebut terlihat bahwa di Indonesia
telepon, fax dan penyimpan data. Di kurang memperhatikan adanya pendidikan
samping itu, perkembangan industri di Indonesia. Pemerintah selalu sibuk
komputer akan melahirkan “Edutainment”, dengan urusan yang lainnya, sehingga acuh
yakni pendidikan yang menjadi hiburan dan tak acuh dalam menghadapi permasalahan
hiburan yang merupakan pendidikan. pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu,
Dengan “Edutainment” proses pendidikan banyak masalah yang muncul akibat
akan semakin menarik dan menghasilkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
lulusan yang semakin berkualitas. tersebut. Seperti rendahnya kualitas sumber
Di sisi lain, pengaruh-pengaruh daya manusia di Indonesia.
pendidikan yang mengembangkan

96
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Memasuki abad ke- 21 dunia Setelah penulis amati, terlihat jelas bahwa
pendidikan di Indonesia menjadi heboh. masalah yang serius dalam peningkatan
Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh mutu pendidikan di Indonesia adalah
kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi rendahnya kualitas pendidikan di berbagai
lebih banyak disebabkan karena kesadaran jenjang pendidikan, baik pendidikan formal
akan bahaya keterbelakangan pendidikan di maupun informal. Dan hal itulah yang
Indonesia. Hal ini disebabkan karena menyebabkan rendahnya kualitas
beberapa hal yang mendasar, salah satunya pendidikan yang menghambat penyediaan
yaitu memasuki abad ke- 21 arus globalisasi sumber daya menusia yang mempunyai
dirasakan kuat dan terbuka. Kemajuan keahlian dan keterampilan untuk memenuhi
IPTEK dan perubahan yang telah terjadi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
memberikan kesadaran baru bahwa
Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. B. Maksud dan Tujuan
Indonesia berada di tengah-tengah dunia 1. Menambah wawasan terhadap pentingnya
yang luas dan modern, dunia terbuka pendidikan formal dan non formal
sehingga orang bebas membandingkan 2. Menumbuhkan semangat dalam
kehidupan dengan negara-negara yang lain. meningkatkan mutu pendidikan khususnya
Saat ini yang kita rasakan adalah Indonesia
adanya ketertinggalan didalam mutu 3. Memiliki keterampilan, kreasi dan innovasi
pendidikan. Baik pendidikan formal maupun dalam pengembangan diri (SDM)
informal. Dan hal itu diperoleh setelah kita 4. Adanya rasa tanggungjawab dalam
membandingkan pendidikan di negara kita menghadapi abad 21 melalui pendidikan
dengan negara lain. Pendidikan memang
telah menjadi penyokong dalam C. Rumusan Masalah
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) 1. Bagaimana peranan pendidikan dalam
di Indonesia untuk pembangunan bangsa. pengembangan diri sebagai sumber daya
Oleh karena itu, kita seharusnya dapat manusia berkualitas .
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) 2. Bagaimana menghadapai tantangan era
di Indonesia yang tidak kalah berkompetisi globalisasi melalui pendidikan .
atau bersaing dengan sumber daya manusia 3. Apa saja dampak positif era globalisasi
di negara-negara lain. dalam pendidikan .

97
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

KAJIAN PUSTAKA "untuk melatih", "ke belakang", melalui


A. Landasan Teori "educatio/nis", membesarkan,
1. Definisi Secara Universal meningkatkan.
Secara universal, pendidikan dapat
didefinisikan sebagai suatu cara untuk 3. Menurut Undang-Undang
mengembangkan keterampilan, kebiasaan, Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 2
dan sikap-sikap yang diharapkan dapat tahun 1989 adalah usaha sadar untuk
membuat seseorang menjadi warga negara menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
yang baik dengan tujuan untuk bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi
mengembangkan atau mengubah kognisi, peranannya di masa yang akan datang.
afeksi, dan konasi seseorang.
Sedangkan menurut UU SISDIKNAS No.
2. Menurut Kamus dan Ensiklopedi 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sadar dan terencana untuk mewujudkan
pendidikan adalah proses pengubahan sikap suasana belajar dan proses pembelajaran
dan tata laku seseorang atau kelompok orang agar peserta didik secara aktif
dalam usaha mendewasakan manusia mengembangkan potensi dirinya untuk
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
seperti proses, cara, pembuatan mendidik. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
Menurut Ensiklopedi Wikipedia, education akhlak mulia, serta keterampilan yang
is a social science that encompasses teaching diperlukan dirinya dan masyarakat.
and learningspecific knowledge, beliefs, and
skills. The word education is derived from 4. Menurut Bahasa
theLatin educare meaning "to raise", "to Bahasa Yunani. Pendidikan berasal dari kata
bring up", "to train", "to rear", “Pedagogi”, yaitu dari kata “paid” artinya
via"educatio/nis", bringing up, raising. anak dan “agogos” artinya membimbing.
Pendidikan adalah ilmu sosial yang meliputi Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat
ajaran dan pengetahuan khusus, keyakinan, diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar
dan keterampilan. Kata pendidikan ini anak (the art and science of teaching
berasal dari bahasa Latin "Educare" berarti children).
"untuk meningkatkan", "untuk membuka",

98
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Bahasa Romawi. Pendidikan berasal dari pertama adalah masa di mana manusia
kata “educare”, yaitu mengeluarkan dan menjadi sadar akan pembebasan mereka,
menuntun, tindakan, merealisasikan potensi yang melalui praksis mengubah keadaan itu.
anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Tahap kedua dibangun atas tahap yang
Bahasa Jerman. Pendidkan berasal dari kata pertama, dan merupakan sebuah proses
“Erziehung” yang setara dengan “educare”, tindakan kultural yang membebaskan.
yaitu: membangkitkan kekuatan terpendam 3. Menurut Prof. Dr. John Dewey, pendidikan
atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. adalah suatu proses pengalaman. Karena
Bahasa Jawa. Pendidikan berasal dari kata kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan
“panggulawentah” (pengolahan), mengolah, berarti membantu pertumbuhan batin tanpa
mengubah kejiwaan, mematangkan dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah
perasaan, pikiran, kemauan dan watak, proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase
mengubah kepribadian sang anak. serta menambahkan kecakapan di dalam
perkembangan seseorang.
4. Menurut Para Ahli 4. Menurut Prof. Herman H. Horn, pendidikan
Berikut akan dipaparkan definisi pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih
menurut para ahli pendidikan. tinggi bagi makhluk yang telah berkembang
1. Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa secara fisk dan mental yang bebas dan sadar
pendidikan adalah segala daya upaya untuk kepada Tuhan seperti termanifestasikan
memajukan budi pekerti, pikiran serta dalam alam sekitar, intelektual, emosional
jasmani anak, agar dapat memajukan dan kemauan dari manusia.
kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan 5. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus,
menghidupkan anak yang selaras dengan pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja
alam dan masyarakatnya. dipilih untuk mempengaruhi dan membantu
Darmaningtyas mengatakan, pendidikan anak dengan tujuan peningkatan keilmuan,
adalah usaha dasar dan sistematis untuk jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap
mencapai taraf hidup dan kemajuan yang dapat mengantarkan si anak kepada
ledih baik. tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak
2. Paulo Freire menjelaskan, pendidikan hidup bahagia, serta seluruh apa yang
merupakan jalan menuju pembebasan yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi
permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap dirinya dan masyarakat.

99
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

6. Menurut M.J. Langeveld, pendidikan adalah Jadi, Pendidikan adalah usaha sadar dan
setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap terencana untuk mewujudkan suasana
pergaulan yang terjadi antara orang dewasa belajar dan proses pembelajaran agar peserta
dengan anak-anak merupakan lapangan atau didik secara aktif mengembangkan potensi
suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
itu berlangsung. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
7. Asram, Sudianto berpendapat bahwa kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
pendidikan adalah suatu proses yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
pembelajaran yang dilakukan baik formal Pendidikan meliputi pengajaran keahlian
maupun nonformal dan menjadi tanggung khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
jawab semua orang untuk mencapai tujuan dilihat tetapi lebih mendalam yaitu
yang diinginkan. pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
8. Warta Politeknik Negeri Jakarta, April 2007 kebijaksanaan. Salah satu dasar utama
memberikan definisi pendidikan adalah pendidikan adalah untuk mengajar
berbagai upaya dan usaha yang dilakukan kebudayaan melewati generasi.
orang dewasa untuk mendidik nalar peserta
didik dan mengatur moral mereka.
9. Menurut Ruseu, pendidikan adalah
memberikan pembekalan yang tidak ada
pada masa kanak-kanak, akan tetapi
dibutuhkan waktu dewasa.
10. Menurut Riarkara, pendidikan adalah
kemanusian manusia muda atau
pengangkatan manusia muda ke arah insani.
11. Ahmad Manimba mengatakan bahwa
pendidikan adalah bimbingan, atau
pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani
si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama.

100
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

B. Kerangka Pemikiran nonformal yang pada akhirnya pencapaian

Peranan Pendidikan yang dinginkan untuk menghadapi berbagai


tantangan dimasa yang akan datang.

Formal dan Kendalanya Non Formal dan Kendalanya

Pengembangan-development instansi
or personality (daya dukung)

IPTEK Peraturan Fasilitas

Tantangan Menghadapi
Era Globalisasi

Training of Development
(berbagai aspek)

Bahkan penulis menukil kembali


Dari kerangka pemikiran penulis, bahwa pendapat para ahli yang dapat menguatkan
pendidikan merupakan “jantung” dalam sisi lain dalam pendidikan yaitu menurut
menuju tantangan masa depan seseorang Prof. Dr. John Dewey, “pendidikan adalah
atau instansi bahkan pemerintah sekalipun. suatu proses pengalaman. Karena
Dalam hal ini sesuai para ahli kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan
mendefinisikan arti dari pendidikan, penulis berarti membantu pertumbuhan batin tanpa
menukil pendapat dari para ahli yaitu dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan
menurut Asram, Sudianto berpendapat ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap
bahwa “pendidikan adalah suatu proses fase serta menambahkan kecakapan di
pembelajaran yang dilakukan baik formal dalam perkembangan seseorang”. Ini
maupun nonformal dan menjadi tanggung bagian terpenting dalam pendidikan bahwa
jawab semua orang untuk mencapai tujuan tidak dibatasi berbagai aspek baik usia atau
yang diinginkan”. Hal ini menyatakan waktu sebagai bentuk pertumbuhan dalam
bahwa pendidikan bisa didapatkan dari kehidupan yang dapat menyesuaikan
berbagai hal secara formal ataupun kecakapan atau keahlian pada bidang

101
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

tertentu, sebagai bentuk pengembangan diri mesin untuk melakukan pekerjaan tersebut
baik personality ataupun instansi swasta dengan waktu yang relative lebih cepat dari
ataupun negeri (pemerintah). pada menggunakan tenaga manusia secara
manual. Perkembangan Ilpengtek yang
Hasil dari pendidikan formal ataupun demikian pesat menuntut negara untuk
nonformal, maka yang dihasilkan adalah mengantisipasi segala kemungkinan yang
pengembangan atau development adapun akan timbul dengan kemajuan yang mau
pengembangan itu berupa; tidak mau harus diikuti oleh negara kita.
1. IPTEK; 2. Peraturan (kedisplinan) dalam
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kebudayan nasional
yang semula bertujuan untuk mempermudah Peran kebijaksanaan pemerintah
pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya yang lebih mengarah kepada pertimbangan-
teknologi telah menimbulkan keresahan dan pertimbangan ekonomi daripada cultural
ketakutan baru bagi kehidupan manusia. atau budaya dapat dikatakan merugikan
Ketakutan yang dirasakan oleh manusia suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer
akibat perkembangan teknologi ini Lindsay (1995) dalam bukunya yang
disebabkan adanya kekhawatiran akan berjudul ‘Cultural Policy And The
adanya penyalah gunaannya oleh orang- Performing Arts In South-East Asia’,
orang yang tidak bertanggung jawab. mengungkapkan kebijakan kultural di Asia
Dengan adanya perkembangan IPTEK Tenggara saat ini secara efektif mengubah
menusia mendapatkan berbagai kemudahan dan merusak seni-seni pertunjukan
dalam melaksanakan kegiatannya sehari- tradisional, baik melalui campur tangan,
hari. Setiap orang memanfaatkan alat penanganan yang berlebihan, kebijakan-
komunikasi langsung jarak jauh seperti kebijakan tanpa arah, dan tidak ada
penggunaan HP untuk berhubungan dengan perhatian yang diberikan pemerintah kepada
orang lain yang berjauhan. Selain itu kebijakan kultural atau konteks kultural.
berbagai kegiatan yang pada awalnya 3. Fasilitas (Sarana Prasarana) dalam
dilakukan dengan menggunakan banyak potensi yang dimiliki
tenaga manusia untuk mengerjakannya, kini Secara manajemen, pengembangan sumber
dengan adanya perkembangan IPTEK semua daya sebagai kapital harus terus-menerus
itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga

102
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

dikembangkan, sehingga mampu memberi sumber daya manusia menjadi komponen


kontribusi pada yang sama dan diperlukan untuk reformasi
pencapaian tujuan organisasi. Dengan tepat dan reinvensi pemerintahan (U.S. Ofce of
dinyatakan, “Hanya dengan pegawai yang Personnel Management,
tepat yang ditempatkan dalam jabatannya 1999:5).Perkembangan serta perubahan
dan memperoleh pelatihan, peralatan, masyarakat dan dunia usaha membawa pada
struktur, insentif dan akuntabilitas untuk kondisi yang makin rumit (kompleks) dan
bekerja secara efektif, maka sangat mungkin adakalanya semrawut (chaos), sehingga
organisasi tersebut akan berhasil.” (U.S. menuntut adanya perubahan pada birokrasi
Office of Personnel Management, 1999:3). pemerintah. Dalam pandangan Mukherji
dan Misra (2004:3), perubahan pada
Ada empat komponen penting dalam lingkungan strategis organisasi, mendorong
pengembangan sumber daya atau kapital organisasi menetapkan tujuan (intent )
manusia, yaitu (a) mengadopsi pendekatan strategisnya dan mengharuskannya
strategis dalam perencanaan sumber daya menetapkan misi organisasi, struktur
manusia, (b) memperoleh dan organisasi dan nilai-nilai yang
mengembangkan staf yang sesuai dengan mengikutinya. Oleh sebab itu, untuk
kebutuhan dasar organisasi, (c) mencapai tujuan kinerja tersebut, maka,
mengembangkan budaya organisasi yang organisasi harus memiliki orang-orang yang
berorientasi pada kinerja, dan (d) menjaga memiliki kompetensi.Karena kondisi inilah,
terpeliharanya prinsip-prinsip prestasi manajemen strategis sumber daya manusia
(merit principles) (U.S. Ofce of Personnel menjadi sangat penting, baik bagi organisasi
Management, 1999:3).Dalam konteks pelayan publik maupun organisasi bisnis
reformasi dan reinvensi pemerintahan atau yang menyediakan barang dan jasa. Metode
birokrasi, manajemen sumber daya manusia baru pengkajian kompetensi pegawai yang
bukan hanya dipandang sebagai salah satu dimiliki suatu organisasi, serta cukup
dari komponen reformasi, tetapi merupakan populer dan banyak Pengembangan Sistem
bagian dari perubahan besar pemerintahan. Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur
Dengan memandang manajemen sumber Pemerintah Daerah digunakan adalah
daya manusia sebagai bagian dari komponen assessment center .
reformasi, maka, reformasi manajemen

103
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Manajemen SDM berbasis tingkat baik buruk sesuatu atau mutu


kompetensi. Menurut Siswanto (2000:24) sesuatu.. Shihab, (1999: 280).
adalah “suatu proses perencanaan, Sedangkan kalau diperhatikan secara
pengorganisasian, pelaksanaan, dan etimologi, mutu atau kualitas diartikan
pengendalian aktivitas tenaga kerja mulai dengan kenaikan tingkatan menuju suatu
dari rekruitmen sampai dengan pensiun di perbaikan atau kemapanan. Sebab kualitas
mana proses pengambilan keputusan- mengandung makna bobot atau tinggi
keputusannya didasarkan pada informasi rendahnya sesuatu. Jadi dalam hal ini
kebutuhan kompetensi jabatan dan kualitas pendidikan adalah pelaksanaan
kompetensi individu untuk mencapai tujuan pendidikan disuatu lembaga, sampai dimana
perusahaan.” Manajemen SDM berbasis pendidikan di lembaga tersebut telah
kompetensi, dapat diuraikan dalam setiap mencapai suatu keberhasilan. Jurnal
keputusan dan kegiatannya harus transparan, November 1997, Jilid 4, ( 1997: 225.
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah Menurut Supranta kualitas adalah sebuah
dan tidak diskriminatif. Hal ini karena kata yang bagi penyedia jasa merupakan
mengacu pada kebutuhan kompetensi sesuatu yang harus dikerjakan dengan
jabatan dan individu yang terukur dan dapat baik.[4] Sebagaimana yang telah dipaparkan
diamati validitasnya berdasarkan perilaku oleh Guets dan Davis dalam bukunya
seseorang yang bekerja dalam suatu Tjiptono menyatakan kualitas merupakan
organisasi. Oleh karena itu, sistem ini pun suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dikenal sebagai manajemen SDM berbasis dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
kompetensi yang terpadu. lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan. Supranta (1997: 288). Kualitas
METODOLOGI PENULISAN pendidikan menurut Ace Suryadi dan H.A.R
A. Kajian Pustaka Tilaar merupakan kemampuan lembaga
Arti dasar dari kata kualitas menurut Dahlan pendidikan dalam mendayagunakan sumber-
Al-Barry dalam Kamus Modern Bahasa sumber pendidikan untuk meningkatkan
Indonesia adalah “kualitet”: “mutu, baik kemampuan belajar seoptimal mungkin. Ace
buruknya barang” Al Barry, (2001: 329) . Suryadi dan H.A.R Tilaar, (1993: 15)
Seperti halnya yang dikutip oleh Quraish Pada Era pasar bebas, atau yang biasa
Shihab yang mengartikan kualitas sebagai disebut dengan era globalisasi sering

104
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

didengungkan oleh para pemerhati ekonomi bersaing dengan mereka, karena sumber
sejak beberapa dekade lalu hingga sekarang daya manusia (SDM) yang lemah, maka
ini. Kata “globalisasi” secara populer dapat konsekuensinya akan merugikan bangsa
diartikan menyebarnya segala sesuatu kita.
secara sangat cepat ke seluruh dunia. Oleh karena itu, tantangan kita pada
Robertson, (1992:32) mendefinisikan masa yang akan datang ialah meningkatkan
globalisasi sebagai “the compression of the daya saing dan keunggulan kompetitif di
world into a single space and the semua sektor, baik sektor riil maupun
intensification of conciousness the world as moneter, dengan mengandalkan pada
a whole”. Globalisasi juga melahirkan kemampuan SDM, teknologi, dan
global culture (which) is encompassing the manajemen tanpa mengurangi keunggulan
world at the international level. komparatif yang telah dimiliki bangsa kita.
Globalisasi sebagai sebuah proses Terjadinya perdagangan bebas harus
mempunyai sejarah yang panjang. dimanfaatkan oleh semua pihak dalam
Globalisasi meniscayakan terjadinya berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek
perdagangan bebas dan dinilai menjadi pendidikan, di mana pendidikan diharuskan
ajang kreasi dan perluasan bagi mampu menghadapi perubahan yang cepat
pertumbuhan perdagangan dunia, serta dan sangat besar dalam tentangan pasar
pembangunan dengan sistem pengetahuan. bebas, dengan melahirkan manusia-manusia
Hal ini berarti bahwa terjadinya perubahan yang berdaya saing tinggi dan tangguh.
sosial yang mengubah pola komunikasi, Sebab diyakini, daya saing yang tinggi
teknologi, produksi dan konsumsi serta inilah agaknya yang akan menentukan
peningkatan paham internasionalisme tingkat kemajuan, efisiensi dan kualitas
merupakan sebuah nilai budaya. bangsa untuk dapat memenangi persaingan
Terjadinya era globalisasi memberi era pasar bebas yang ketat tersebut.
dampak ganda; dampak yang SDM yang tangguh, menurut Muslimin
menguntungkan dan dampak yang Nasution (1998:72), adalah SDM yang
merugikan. Dampak yang menguntungkan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah memberi kesempatan kerjasama yang (IPTEK). Tugas pendidikan, selain
seluas-luasnya kepada negara-negara asing. mempersiapkan sumber daya manusia
Tetapi di sisi lain, jika kita tidak mampu sebagai subjek perdagangan bebas, juga

105
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

membina penguasaan ilmu pengetahuan dan perguruan tinggi negeri dan swasta untuk
teknologi yang nyatanya sangat berperan mengatur pengelolaannya sendiri termasuk
dalam membantu dunia usaha dalam upaya mencari sumber-sumber pendapatan untuk
meningkatkan perekonomian nasional. menghidupi diri. Konsekuensi logis dari
otonomi kampus, saat ini perguruan tinggi
B. Observasi (Pengamatan Langsung) seakan berlomba membuka program baru
Sebagai suatu entitas yang terkait atau menjalankan strategi penjaringan
dalam budaya dan peradaban manusia, mahasiswa baru untuk mendatangkan dana.
pendidikan di berbagai belahan dunia Perdebatan antara anti-otonomi dan pro-
mengalami perubahan sangat mendasar otonomi perguruan tinggi tidak akan
dalam era globalisasi. Ada banyak kemajuan berkesudahan dan mencapai titik temu.
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa Berkurangnya tanggung jawab pemerintah
dinikmati umat manusia. Namun dalam pembiayaan pendidikan mengarah
sebaliknya,kemajuan tersebut juga pada gejala privatisasi pendidikan. Dikotomi
beriringan dengan kesengsaraan banyak sekolah negeri dan swasta menjadi kabur
anak manusia, apalagi dalam era globalisasi dan persaingan antarsekolah akan makin
sekarang ini. Pendidikan sudah menjadi seru. Akibat langsung dari privatisasi
komoditas yang makin menarik. Suatu pendidikan adalah segregasi siswa
fenomena menarik dalam hal pembiayaan berdasarkan status sosio-ekonomi. Atau,
pendidikan menunjukkan gejala kalaupun fenomena itu sudah terjadi di
industrialisasi sekolah. Bahkan beberapa beberapa kota, pemisahan antara siswa dari
sekolah mahal didirikan dan dikaitkan keluarga miskin dan kaya akan makin jelas
dengan pengembangan suatu kompleks dan kukuh.
perumahan elite. Sekolah-sekolah nasional Penulis mengamati bahwa
plus di kota-kota besar di Indonesia dimiliki globalisasi memiliki dampak yang besar
oleh pebisnis tingkat nasional dan didirikan bagi perubahan pendidikan, baik secara
dengan mengandalkan jaringan system maupun kurikulum yang diajarkan.
multinasional berupa adopsi kurikulum dan Menurut Edison A. Jamli
staf pengajar asing. dkk.Kewarganegaraan.2005, globalisasi
Otonomi pendidikan tinggi ditandai oleh ambivalensi yaitu tampak
membawa implikasi hak dan kewajiban sebagai “berkah” di satu sisi tetapi sekaligus

106
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

menjadi “kutukan” di sisi lain. Tampak dan harapan (James, J., 1996). Dunia
sebagai “kegembiraan” pada satu pihak berubah terlalu cepat bagi mereka yang
tetapi sekaligus menjadi “kepedihan” di miskin pengetahuan, keterampilan, dan
pihak lainnya. Globalisasi pendidikan di sikap profesional, sehingga masa depan
Indonesia juga ditandai oleh ambivalensi dirasakan sebagai sesuatu yang tidak
yaitu berada pada kebingungan, karena ingin menentu dan tidak pasti. Akibatnya banyak
mengejar ketertinggalan untuk menyamai sekali masyarakat dan para lulusan
kualitas pendidikan Internasional, perguruan tinggi mengalami shock baik
kenyataannya Indonesia belum siap untuk secara kultural maupun secara spiritual dan
mencapai kualitas tersebut. Padahal kalau pada akhirnya menyebabkan masyarakat
tidak ikut arus globalisasi ini Indonesia akan menjadi keliru dalam memaknai masa depan
semakin tertinggal. dan globalisasi. Keadaan seperti ini
Namun, apa yang terjadi jika menuntut SDM yang memiliki pengetahuan
Indonesia tetap memaksakan dirinya untuk dan horison yang luas. Dengan pengetahuan
mengikuti arus globalisasi ? Globalisasi dan wawasan yang luas dapat menembus
pendidikan di Indonesia akan tambah tidak berbagai dimensi, dapat memilih, bahkan
adanya kejelasan. Hal ini dikarenakan isstem menawarkan pilihan-pilihan bagi setiap yang
pendidikan selalu berubah-ubah mengikuti membutuhkannya. SDM pada era global
perkembangan arus globalisasi yang tidak adalah yang memiliki kualitas kompetitif,
diimbangi dengan keadaan mayarakat mampu berpikir, mengembangkan potensi
Indonesia yang sedang dilanda “krisis moral diri dan mengenal segala kewajiban dan
atau hilangnya identitas atau jati diri” hak-haknya. Mampu survive dalam
manusia serta “krisis ekonomi” yang sampai kehidupan yang penuh persaingan dengan
sekarang tak kunjung-kunjung selesai. menghasilkan karya-karya yang unggul dan
Sehingga pengaruh global dalam pendidikan memberikan manfaat bagi kehidupan
tidak dapat diterima secara menyeluruh oleh sesamanya. HAR Tilaar (1999) manusia
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. unggul harus memiliki dan dapat
Kebanyakan masyarakat kita, termasuk mengembangkan sifat-sifat antara lain :
para lulusan perguruan tinggi memandang 1. Mampu dalam mengembangkan jaringan
masa depan dengan penuh kecemasan dan kerja (networking). SDM pada era
kekhawatiran ketimbang dengan kegairahan globalisasi dihadapkan pada dunia tanpa

107
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

batas, perdagangan bebas, dan komunikasi didukung pula dengan kecerdasan emosional
yang mengglobal. Jalinan kerja dengan (EQ) yang didasari oleh kesadaran akan
berbagai individu atau kelompok menjadi kebenaran sejati. Kesadaran akan kebenaran
sangat penting dan menjadi salah satu kunci sejati dimaksud adalah penyadaran diri
dalam mencapai tujuan. SDM yang ahli sepenuhnya terhadap nilai-nilai luhur yaitu
dalam menjalin hubungan kerja yang akan nilai-nilai Ketuhanan. Ajaran dan
berhasil dan mampu mempertahankan diri pendidikan agama dan kepribadian sangatlah
demi kelangsungan hidup. penting dalam hal ini, sementara nilai-nilai
2. Mampu bekerjasama (teamwork) dengan budaya dan norma sosial menjadi
berbagai pihak dalam mengembangkan penyeimbang dalam menemukan kebenaran
keunggulan spesifiknya. SDM dituntut sejati.
mempunyai keunggulan spesifik dan EQ selama ini luput dari perhatian
memiliki kemampuan mengembangkan sebagian orang, Patricia Paton (1997)
keunggulan spesifiknya dengan membangun menyebutkan bahwa kebanyakan para
suatu teamwork. SDM tidak dapat lagi kalangan bisnis menganggap EQ merupakan
memisahkan diri dan bersikap masa lah ringan, yang penanganannya
individualistik, menjalin hubungan sebaiknya diserahkan kepada kalangan
kerjasama dengan pihak lain sudah menjadi keagamaan atau keluarga. Padahal
keharusan dalam rangka menciptakan sebaliknya, pada era globalisasi
produk-produk yang unggul. mengembangkan dan memimpin kegiatan
3. Mengutamakan kualitas yang tinggi. SDM bisnis agar mampu menghadapi tantangan
unggul adalah manusia yang terus menerus dan tekanan dengan mengabaikan emosional
meningkatkan pengetahuan dan berarti membiarkan dan membawa
keterampilannya dalam menghasilkan perusahaan ke posisi lemah. Ary Ginanjar
produk . Sehingga produk yang dihasilkan Agustian (2001) menggambarkan hasil dari
dapat ditingkatkan kualitasnya terus- sebuah test IQ, bahwa kebanyakan orang
menerus secara berkelanjutan. yang memiliki IQ tinggi menunjukkan
kinerja buruk dalam pekerjaan, sementara
Membangun SDM yang berkualitas yang ber-IQ sedang justru sangat
tidak cukup dengan mengandalkan berprestasi. Kemampuan akademik, nilai
kecerdasan intelektual (IQ) semata, perlu rapor, predikat kelulusan tidak bisa menjadi

108
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

tolok ukur seberapa baik kinerja seseorang Kedua, prinsip-prinsip terbentuk


sesudah bekerja atau seberapa tinggi sukses sejak kanak-kanak. Dalam perjalanannya
yang akan dicapai. Bahkan Ary Ginanjar prinsip dalam diri seseorang akan terganggu
Agustian menyebutkan bahwa dalam sebuah oleh adanya pengalaman dan kekecewaan-
makalah Cleland 1973, “Testing for kekecewaan yang dihadapi dalam
Competence” bahwa seperangkat kehidupannya. Dengan prinsip-prinsip ini,
kecakapan khusus seperti empati, disiplin seseorang akan menjalani kehidupannya
diri, dan inisiatif akan menghasilkan orang- termasuk berhubungan dengan orang lain
orang sukses dan bintang yang berkinerja sejalan dengan arah dan tujuan hidup yang
tinggi. Ada empat batu pijakan kecerdasan jelas. Prinsip-prinsip kehidupan yang ada
emosional (EQ) yang dapat dijadikan dasar dalam dirinya membantu mengarahkan dan
SDM menjadi sukses, yaitu: (1) Karakter, menunjukkan jalan menuju kesuksesan.
(2) Prinsip-prinsip, (3) Nilai-nilai, dan (4) Ketiga, nilai-nilai merupakan standar
Paradigma. pribadi yang menuntut seseorang dibenarkan
Pertama, karakter merupakan dasar atau tidak dalam berperilaku. Sehingga
terbentuknya jati diri seseorang yang seseorang dalam bertindak dan berperilaku
terpancar melalui sikap, prilaku, tindakan yang menjadi ukurannya adalah sesuai tidak
sehari-hari. Dengan karakter yang ada pada dengan nilai-nilai yang ada. Disinilah
dirinya melahirkan potensi seseorang untuk letaknya orang lain setuju atau tidak setuju
bertindak dan bereaksi baik yang positif apa yang kita lakukan.
maupun yang negatif. Karakter akan sangat Keempat, paradigma merupakan cara
menentukan hubungan yang dijalin seseorang melihat dan memandang dunia,
seseorang dengan orang lain. Karakter bukan pandangan secara visual, tetapi
tercermin dalam 8 (delapan) prinsip utama menurut persepsi, pemahaman, dan
”penyuluh”, yaitu: welas asih (compassion), penafsiran. Dalam kehidupan dan hubungan
suara hati (conscience), keberanian antar manusia (dalam dunia kerja)
(courage), keunggulan (excellence), kesuksesan seseorang akan sangat
kejujuran (honesty), integritas (integrity), bergantung pada bagaimana dirinya
keterbukaan (openness), dan penghargaan memandang, memahami, mempersepsikan
(respectfulness). dan menafsirkan berbagai kejadian dan
tantangan.

109
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Paul Stoltz (2000:64), menjelaskan PEMBAHASAN


bahwa ada kecerdasan baru yang dibutuhkan A. Pendidikan dalam Pengembangan Diri
seseorang dalam menjalani kehidupan dan 1. Pengertian Pendidikan Menurut Para
meraih kesuksesan, yaitu kecerdasan Ahli
ketangguhan (Adversity Quotient/AQ). Berikut akan dipaparkan definisi
Melalui kecerdasan ini seseorang dalam pendidikan menurut para ahli pendidikan.
menghadapi masalah sesulit apapun, dia a. Ki Hajar Dewantara mengemukakan
harus bisa menemukan jalan keluarnya. bahwa pendidikan adalah segala daya upaya
SDM harus memiliki daya juang yang kuat untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta
dan tangguh dalam menjalani kehidupan dan jasmani anak, agar dapat memajukan
meraih kesuksesan. kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan
Selanjutnya yang harus dimiliki menghidupkan anak yang selaras dengan
SDM pada era global adalah kompetensi. alam dan masyarakatnya.
Kompetensi adalah seperangkat tindakan Darmaningtyas mengatakan, pendidikan
cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki adalah usaha dasar dan sistematis untuk
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mencapai taraf hidup dan kemajuan yang
mampu oleh masyarakat dalam ledih baik.
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan b. Paulo Freire menjelaskan, pendidikan
bidang pekerjaannya. Kompetensi pada era merupakan jalan menuju pembebasan yang
global sangat dipentingkan, karena pada era permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap
ini akan melahirkan suatu dunia baru yaitu pertama adalah masa di mana manusia
suatu dunia yang terbuka dengan berbagai menjadi sadar akan pembebasan mereka,
aspek positif dan negatifnya. Dunia yang yang melalui praksis mengubah keadaan itu.
terbuka berarti dunia yang kompetitif, Tahap kedua dibangun atas tahap yang
dimana semua orang mempunyai pertama, dan merupakan sebuah proses
kesempatan dan peluang yang sama untuk tindakan kultural yang membebaskan.
meraih keberhasilan. Artinya era dunia c. Menurut Prof. Dr. John Dewey, pendidikan
terbuka menuntut SDM yang berkompeten, adalah suatu proses pengalaman. Karena
produktif, mampu bekerja keras dan kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan
bersaing dengan bangsa-bangsa lain. berarti membantu pertumbuhan batin tanpa
dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah

110
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase jawab semua orang untuk mencapai tujuan
serta menambahkan kecakapan di dalam yang diinginkan.
perkembangan seseorang. h. Warta Politeknik Negeri Jakarta, April
d. Menurut Prof. Herman H. Horn, 2007 memberikan definisi pendidikan
pendidikan adalah proses abadi dari adalah berbagai upaya dan usaha yang
penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik
telah berkembang secara fisk dan mental nalar peserta didik dan mengatur moral
yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti mereka.
termanifestasikan dalam alam sekitar, i. Menurut Ruseu, pendidikan adalah
intelektual, emosional dan kemauan dari memberikan pembekalan yang tidak ada
manusia. pada masa kanak-kanak, akan tetapi
e. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, dibutuhkan waktu dewasa.
pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja j. Menurut Riarkara, pendidikan adalah
dipilih untuk mempengaruhi dan membantu kemanusian manusia muda atau
anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, pengangkatan manusia muda ke arah insani.
jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap k. Ahmad Manimba mengatakan bahwa
dapat mengantarkan si anak kepada pendidikan adalah bimbingan, atau
tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak pimpinan secara sadar oleh si pendidik
hidup bahagia, serta seluruh apa yang terhadap perkembangan jasmani dan rohani
dilakukanya menjadi bermanfaat bagi si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
dirinya dan masyarakat. yang utama.
f. Menurut M.J. Langeveld, pendidikan
adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah 2. Pengembangan Diri
setiap pergaulan yang terjadi antara orang Potensi berasal dari bahasa Inggris to
dewasa dengan anak-anak merupakan potent yang berarti keras, kuat. Istilah lain
lapangan atau suatu keadaan dimana potensi adalah kemampuan, kekuatan,
pekerjaan mendidik itu berlangsung. kesanggupan atau daya baik sudah terwujud
g. Asram, Sudianto berpendapat bahwa atau belum terwujud. Menurut kamus umum
pendidikan adalah suatu proses Bahasa Indonesia potensi berarti
pembelajaran yang dilakukan baik formal kemampuan yang mempunyai kemungkinan
maupun nonformal dan menjadi tanggung untuk dikembangkan.

111
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Berdasarkan pengertian di atas otak manusia (otak belahan kanan). Potensi


potensi merupakan daya yang dimiliki oleh berfungsi untuk mengendalikan marah,
setiap manusia. Hanya saja, daya itu belum bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri
terwujud atau belum dimanfaatkan secara dan lain sebagainya.
maksimal. Dalam penjelasan di atas telah d. Potensi mental spiritual (spiritual quotient),
disinggung bahwa manusia dianugerahi adalah potensi kecerdasan dalam diri sendiri
cipta, rasa,dan karsa. yang berhubungan dengan kearifan di luar
jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai
1. Macam-macam potensi diri tetapi menemukan nilai. Spiritual quotient
Untuk memahami potensi diri yang dapat terbentuk melalui pendidikan agama
dimiliki setiap manusia ada baiknya kita formal.
pahami terlebih dahulu macam-macam e. Potensi Ketahanmalangan (adversity
potensi. Secara umum, Budiyanto quotient), adalah potensi kesadaran manusia
menyebutkan bahwa potensi diri setiap yang bersumberkan pada bagian dalam diri
manusia terdiri dari: manusia yang berhubungan dengan
a. Potensi fisik (psychomotoric) adalah organ keuletan, ketangguhan dan daya juang.
fisik manusia yang dapat dipergunakan dan Adversity quotient (AQ) adalah faktor
diberdayakan untuk berbagai kepentingan spesifik sukses (prestasi) seseorang karena
pemenuhan kebutuhan hidup. Setiap potensi mampu merespon berbagai kesulitan.
fisik yang dimiliki manusia mempunyai Melalui AQ manusia mampu mengubah
fungsi sendiri-sendiri. Misalnya: kaki untuk suatu rintangan sebagai penghalang menjadi
berjalan, mulut untuk berbicara, telinga peluang.
untuk mendengar dan lain sebagainya.
b. Potensi mental intelektual (intellectual 2. Mengembangkan potensi diri
quotient) adalah potensi kecerdasan yang Setelah memahami bahwa setiap
ada dalam otak manusia. Potensi ini manusia memiliki potensi, apa yang harus
berfungsi untuk menganalisis, dilakukan agar potensi dapat memiliki daya
merencanakan, menghitung dan lain yang optimal? Manusia harus mau berkerja
sebagainya. keras untuk mengembangkan potensi secara
c. Potensi emosional (emotional quotient), obyektif dan realistis.
adalah potensi kecerdasan yang ada pada

112
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Obyektif berarti dalam mengembangkan c. Bersikap dan berpikir positif terhadap


potensi diri harus bersikap jujur, apa adanya, sesama.
tidak berlebih-lebihan dan tidak mengurangi d. Biasakan mengucapkan berterima kasih.
apa yang telah menjadi kenyataannya. e. Biasakan mengatakan hal-hal yang
Dengan sikap obyektif ini maka dalam menghargai orang lain.
mengembangkan potensi dirinya akan f. Biasakan berbicara aktif
bersikap proporsional,sesuai dengan
kemampuan yang ada. Sedangkan realistis 3. Ciri-ciri orang yang berpotensi
adalah bahwa dalam mengembangkan La Rose menyebutkan bahwa orang
potensi diri manusia selalu belandaskan yang berpotensi memiliki ciri-ciri-ciri
kenyataan. Apa yang kita kembangkan sebagai berikut:
sesuai dengan dengan apa yang ada pada diri a. Suka belajar dan mau melihat kekurangan
kita. dirinya,
Pengembangan potensi diri mem-punyai b. Memiliki sikap yang luwes,
manfaat untuk mengembangkan nature dan c. Berani melakukan perubahan secara total
nurture. Apa yang dimaksud dengan nature untuk perbaikan,
dan nurture? Nature adalah sikap pribadi d. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun
manusia yang terbentuk dari pembawaan keadaan.
sejak lahir. Sedangkan yang dimaksud e. Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan
dengan nurture adalah sikap pribadi f. Memiliki rasa tanggung jawab,
manusia yang terbentuk karena pengaruh h. Menerima kririk saran dari luar,
lingkungan. j. Berjiwa optimis tidak mudah putus asa.

Menurut La Rose, (1991:56) pengembangan Untuk itu dalam upaya mengembangkan


diri dapat dilakukan melalui beberapa potensi diri untuk meraih prestasi, kita harus
langkah, yaitu: selalu mengembangkan sikap sebagai
a. Bergaul dengan yang bukan satu profesi. berikut:
b. Pilihlah teman yang dapat diajak diskusi a. Berdoa kepada Tuhan
dan tidak mudah tersinggung, serta mau Sebagai makhluk yang beriman dan
memberi umpan balik yang sesuai realita. bertakwa kepada Tuhan sebelum melakukan
suatu aktifitas terlebih dahlu harus berdoa

113
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

kepada Tuhan. Dengan berdoa diharapkan semudah apa yang kita bayangkan. Setiap
apa yang kita lakukan akan berhasil dan usaha yang kita lakukan selalu ada
bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang hambatan. Kita harus bisa meminimalkan
lain. hambatan yang sering menjadikan kegagalan
b. Mengenal potensi diri agar potensi diri dapat berkembang sesuai
Sebagai makhluk individu dalam yang diharapkan.
pengembangan potensi diri perlu Hambatan-hambatan yang sering muncul
mengetahui akan kekurangan dan kelebihan dalam pengembangan potensi diri adalah
pada diri kita. Dengan mengetahui akan diri sebagai berikut:
kita sendiri apa yang akan kita lakukan a. Hambatan yang berasal dari diri sendiri.
dapat bermanfaat dalam hidup. Hambatan yang lahir dari diri sendiri
c. Belajar secara teratur seseorang meliputi tidak ada tujuan jelas,
Dengan belajar secara teratur dapat adanya prasangka buruk, tidak mau
memberikan dorongan untuk meraih cita- mengenal diri sendiri, tidak memiliki sikap
cita hidup. Sebagai seorang pelajar untuk sabar, ada perasaan takut gagal, kurang
mendapat prestasi yang tinggi harus belajar motivasi diri, bersikap tertutup dan
secara teratur. Kebiasaan gemar membaca sebagainya.
akan menambah wawasan yang luas. Selain b. Hambatan dari luar diri sendiri
itu, kita Hambatan yang datangnya dari luar diri
akan memperoleh berbagai pengetahuan sendiri meliputi lingkugan keluarga,
yang bermafaat dalam kehidupannya. lingkungan kerja, lingkungan bermain,
d Tidak putus asa budaya masyarakat, sistem pendidikan,
Dalam mengembangkan potensi diri, kita kualitas makanan yang dikonsumsi (gizi),
harus menyadari bahwa di sekeliling kita dan sebagainya. Artikel, Friends
banyak hambatannya. Supaya cita-cita kita Learning:03 April 2014.
berhasil harus menyadari akan kelihan
ataupun kekurangan yang berada diri kita B. Tantangan Pendidikan Era Globalisasi
masing-masing. 1. Pendidikan di Era Globalisasi
e. Menetapkan cita-cita Pada dasarnya kita harus mengetahui, bahwa
Hambatan dalam pengembangan potensi pendidikan merupakan salah satu sarana
diri, Untuk mencapai suatu prestasi tidak yang dapat dijadikan pengembangan modal

114
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

sosial ( social capital ). Modal sosial sendiri pengembangan pendidikan ke depan


dapat berarti SDM (Sumber Daya Manusia) mestinya berusaha mendidik para peserta
yang mempunyai kejujuran, kepercayaan, didik untuk dapat memiliki kemampuan
kesediaan, dan kemampuan untuk (bukan hanya sekedar memiliki kompetensi)
bekerjasama, berkoordinasi, penjadwalan untuk dapat secara mandiri dapat belajar
waktu dengan tepat, dan kebiasaan untuk sendiri dan dapat berusaha dan bekerja
berkontribusi dalam upaya pembangunan. secara mandiri. Maka pendidikan
Ardi Kapahang dkk., (2001:12). Menurut kewirausahawan perlu mendapat perhatian.
Fukuyama (1999:43), modal sosial adalah Danim, (2003: 142). Untuk itu kebijakan
serangkaian nilai atau norma sosial yang yang dapat diambil dalam sistem pendidikan
dihayati oleh anggota kelompok, yang Indonesia adalah dengan mengubah
memungkinkan terjadinya kerja sama antara paradigma yang (hanya) menekankan segi
para anggotanya. Lebih lanjut diketahui, kognif saja (misalnya mutu pendidikan
bahwa salah satu modal sosial yang hanya diukur dari hasil Ujian Nasional saja)
terpenting adalah adalah trust , yakni menuju pendidikan yang (juga)
keyakinan bahwa para anggota masyarakat menekankan keterampilan dan
dapat saling berlaku jujur dan dapat pengembangan seluruh aspek kemanusiaan
diandalkan. yang lebih utuh. Dari sistem pendidikan dan
Ada kecenderungan kurikulum yang pembelajaran yang lebih menekankan
diterapkan mulai dari SD sampai PT keaktifan guru menuju kepada pembelajaran
nampaknya lebih berorintasi pada transfer yang lebih menekankan siswa aktif untuk
ilmu pengetahuan. Kurang memberi mengembangkan diri dan mengkontruksi
perhatian pada soal keterampilan dalam pengetahuan mereka. Dari kurikulum yang
bekerja dan keterampilan hidup. Banyak lebih berorientasi pada banyak materi
lulusan lembaga pendidikan memiliki menuju kurikulum yang lebih
banyak pengetahuan tetapi kurang terampil. memperhatikan konsep dasar, tantangan
Di samping itu juga kurikulum Indonesia zaman dan kebutuhan global dan local.
nampaknya kurang menghantar para lulusan Suparno, (2002: 107).
untuk belajar secara mandiri. Semuanya
tergantung pada apa yang didapat dan 2. Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi
didengar dari para guru/dosen. Strategi

115
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Robertson dalam Globalization: pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Tugas


Social Theory and Global Culture (London, pendidikan, selain mempersiapkan sumber
Sage: 1992) mendefinisikan globalisasi daya manusia sebagai subjek perdagangan
sebagai “the compression of the world into a bebas, juga membina penguasaan ilmu
single space and the intensification of pengetahuan dan teknologi yang nyatanya
conciousness the world as a whole”. sangat berperan dalam membantu dunia
Globalisasi juga melahirkan global culture usaha dalam upaya meningkatkan
(which) is encompassing the world at the perekonomian nasional.
international level. Dengan demikian, era globalisasi adalah
Globalisasi sebagai sebuah proses tantangan besar bagi dunia pendidikan.
mempunyai sejarah yang panjang. Dalam konteks ini, Khaerudin Kurniawan
Globalisasi meniscayakan terjadinya (1999), memerinci berbagai tantangan
perdagangan bebas dan dinilai menjadi pendidikan menghadapi ufuk globalisasi.
ajang kreasi dan perluasan bagi Pertama, tantangan untuk meningkatkan
pertumbuhan perdagangan dunia, serta nilai tambah, yaitu bagaimana meningkatkan
pembangunan dengan sistem pengetahuan. produktivitas kerja nasional serta
Hal ini berarti bahwa terjadinya perubahan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,
sosial yang mengubah pola komunikasi, sebagai upaya untuk memelihara dan
teknologi, produksi dan konsumsi serta meningkatkan pembangunan berkelanjutan
peningkatan paham internasionalisme (continuing development ).
merupakan sebuah nilai budaya. Kedua, tantangan untuk melakukan riset
Oleh karena itu, tantangan kita pada masa secara komprehensif terhadap terjadinya era
yang akan datang ialah meningkatkan daya reformasi dan transformasi struktur
saing dan keunggulan kompetitif di semua masyarakat, dari masyarakat tradisional-
sektor, baik sektor riil maupun moneter, agraris ke masyarakat modern-industrial dan
dengan mengandalkan pada kemampuan informasi-komunikasi, serta bagaimana
SDM, teknologi, dan manajemen tanpa implikasinya bagi peningkatan dan
mengurangi keunggulan komparatif yang pengembangan kualitas kehidupan SDM.
telah dimiliki bangsa kita. SDM yang Ketiga, tantangan dalam persaingan global
tangguh, menurut Muslimin Nasution yang semakin ketat, yaitu meningkatkan
(1998), adalah SDM yang menguasai ilmu daya saing bangsa dalam menghasilkan

116
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

karya-karya kreatif yang berkualitas sebagai 4. Tantangan kita pada masa yang akan
hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan datang ialah meningkatkan daya saing
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. dan keunggulan kompetitif di semua
Keempat, tantangan terhadap munculnya sektor, baik sektor riil maupun moneter,
invasi dan kolonialisme baru di bidang dengan mengandalkan pada kemampuan
Iptek, yang menggantikan invasi dan SDM, teknologi, dan manajemen tanpa
kolonialisme di bidang politik dan ekonomi. mengurangi keunggulan komparatif
yang telah dimiliki bangsa kita.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Saran
1. Menurut penulis, Globalisasi sebagai Penulis menyadari, penulisan ini
sebuah proses mempunyai sejarah yang masih banyak penyempurnaan kembali,
panjang. Globalisasi meniscayakan kiranya dapat memberikan saran masukan
terjadinya perdagangan bebas dan dari seluruh Civitas Universitas Pamulang
dinilai menjadi ajang kreasi dan untuk memberikan motivasi bagi para dosen
perluasan bagi pertumbuhan dalam pengembangan kajian ilmiah dan
perdagangan dunia, serta pembangunan keilmuan.
dengan sistem pengetahuan.
2. Untuk pengembangan memerlukan Tentunya penulis harapkan dari para
pendidikan, pendidikan adalah suatu pembaca memberikan pula inspirasi baru
proses pembelajaran yang dilakukan bagi penulis agar lebih termotivasi kembali
baik formal maupun nonformal dan berupa;
menjadi tanggung jawab semua orang a. Memberikan saran dalam kajian
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. ilmiah;
3. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat b. Memberikan permasalahan secara
meningkatkan sumber daya manusia social dalam kajian yang bersifat
(SDM) di Indonesia yang tidak kalah pendidikan dan pengembangan;
berkompetisi atau bersaing dengan c. Memberikan rekomendasi sebuah
sumber daya manusia di negara-negara penelitian.
lain.

117
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Demikian penulis sampaikan semoga Ary Ginanjar Agustian. 2001. Rahasia


hasil penelitian dan kajian ilmiah penulis Sukses Membangun Kecerdasan
bermanfaat bagi seluruh Civitas Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga.
Universitas Pamulang. H.A.R. Tilaar. 1999. Beberapa Agenda
Reformasi Pendidikan Nasional
DAFTAR PUSTAKA dalam Perspektif Abad 21.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Magelang: Indonesia Tera.
Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT James, J. 1996. Thinking in the Future
Rineka Cipta. Tense. Simon & Schuster. Inc
M. Dahlan Al Barry, Kamus Modern Bahasa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI,
Indonesia, Arloka, Yogyakarta, Nomor: 045/U/2002, Tentang
2001: 329 Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Quraish. Shihab, Membumikan Al-Quran, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI,
Mizan, Bandung, 1999: 280 Nomor: 232/U/2000, Tentang
Jurnal Ilmu Pendidikan Mutu Pendidikan Pedoman Penyusunan Kurikulum
Sekolah Dasar Di Daerah Diseminasi Pendidikan Tinggi dan Penilaian
oleh A. Supriyanto, November 1997, Hasil Belajar Mahasiswa.
Jilid 4, IKIP, 1997: 225 Patricia Patton. 1997. EQ (Kecerdasan
Emosional) di Tempat Kerja. Jakarta:
Supranta. J, Metode Riset, PT Rineka Cipta, Pustaka Delapratasa.
Jakarta, 1997: 288
Azizy, Qodri . 2004 . Melawan Globalisasi . Paul Stoltz. 2000. Adversity Quotient
Yogyakarta : Pustaka Pelajar Mengubah Hambatan Jadi Peluang.
Darajat, Zakih . 1992 . Dasar-Dasar Agama Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Islam Buku Teks Pendidikan Agama Indonesia
Islam pada Perguruan Tinggi Umum Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa Edisi I
. Bandung : Alumni Cet II, Andi Offcet, Yogyakarta,
Ramayulis, H . 2010 . Ilmu Pendidikan 1995: 51
Islam . Jakarta : Kalam Mulia Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar, Analisis
Kebijakan Pendidikan Suatu

118
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016

Pengantar, PT.Remaja Rosdakarya,


Bandung, 1993: 159
Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah, Direktur
Pendidikan Menengah dan Umum,
April, 1999: 4
Abdul Chafidz, Sekolah Unggul Konsepsi
dan Problematikanya, MPA No. 142,
Juli 1998: 39
Peraturan Pemerintah (PP.) No. 19 Tahun
2005 tentang
StandarNasionalPendidikanBabI,Pas
al1.sayapbarat.wordpress.com/2007/
08/29/masalah-pendidikan-di-
indonesia.
Robertson dalam Globalization: Social
Theory and Global Culture (London,
Sage: 1992)

119

Anda mungkin juga menyukai