2, April 2016
ABSTRAK
92
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
93
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
94
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
Kepala Daerah/Wakil kepala Daerah Dalam beradah dalam naungan kementerian dalam
Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, negeri sehingga anggarannya berada dalam
pemberdayaan Forum Kerukunan Umat pengawasan pemerintah pusat tetapi kalau
Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah kita melihat secara kasat mata dengan
dijelaskan bahwa; jumlah sekolah pendidikan agama yang
Pasal 25 lumayan besar jumlahnya dan sebahagian
Belanja Pembinaan dan pengawasan besar masih berstatus swasta sehingga kalau
terhadap pemeliharaan kerukunan umat kita hanya berpatokan pada anggaran pusat
beragama serta pemberdayaan FKUB secara maka tentulah pelayanan pendidikan agama
nasional didanai dari dan atas beban tidak akan efisien maka seharusnya
anggaran pendapatn dan Belanja Daerah sebahagian dari urusan pendidikan agama
Pasal 26 itu dilimpahkan kedaerah, pembinaan dan
1. Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga pengawasan guru-guru agama menjadi
kerukunan nasional dan memelihara kewenangan pemerintah pusat sementara
ketentraman dan ketertiban masyarakat urusan penyedian sarana dan prasarana
dibidang pemeliharaan kerukunan umat pendidikan itu dilimpahkan kedaerah , hal
beragama, pemberdayaan FKUB dan ini sejalan dengan pemikiran yang
pengaturan pendirian rumah ibadah di dikemukakan oleh Jimly Assidiqie
provinsi didanai dari dan atas beban APBD (2007:432) yang menyatakan bahwa ”dalam
Provinsi menyelenggarakan urusan pemerintahan,
2. Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga pemerintah pusat menyelenggarakan sendiri
kerukunan nasional dan memelihara atau dapat melimpahkan sebahagian urusan
ketentraman dan ketertiban masyarakat pemerintahan pemerintahan kepada
dibidang pemeliharaan kerukunan umat perangkat pemerintah atau wakil pemerintah
beragama, pemberdayaan FKUB dan yang ada di daerah atau dapat menugaskan
pengaturan pendirian rumah ibadah di atau memberi penugasan kepada pemerintah
Kabupaten/Kota didanai dari dan atas beban daerah dan/atau pemerintah desa untuk
APBD Kabupaten/Kota. melaksanakannya”.
Menurut hemat penulis bahwa pada Lebih lanjut menurut penulis bahwa
prnsipnya pendidikan agama memang seharusnya menteri Dalam Negeri tidak
95
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
96
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
Memasuki abad ke- 21 dunia Setelah penulis amati, terlihat jelas bahwa
pendidikan di Indonesia menjadi heboh. masalah yang serius dalam peningkatan
Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh mutu pendidikan di Indonesia adalah
kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi rendahnya kualitas pendidikan di berbagai
lebih banyak disebabkan karena kesadaran jenjang pendidikan, baik pendidikan formal
akan bahaya keterbelakangan pendidikan di maupun informal. Dan hal itulah yang
Indonesia. Hal ini disebabkan karena menyebabkan rendahnya kualitas
beberapa hal yang mendasar, salah satunya pendidikan yang menghambat penyediaan
yaitu memasuki abad ke- 21 arus globalisasi sumber daya menusia yang mempunyai
dirasakan kuat dan terbuka. Kemajuan keahlian dan keterampilan untuk memenuhi
IPTEK dan perubahan yang telah terjadi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
memberikan kesadaran baru bahwa
Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. B. Maksud dan Tujuan
Indonesia berada di tengah-tengah dunia 1. Menambah wawasan terhadap pentingnya
yang luas dan modern, dunia terbuka pendidikan formal dan non formal
sehingga orang bebas membandingkan 2. Menumbuhkan semangat dalam
kehidupan dengan negara-negara yang lain. meningkatkan mutu pendidikan khususnya
Saat ini yang kita rasakan adalah Indonesia
adanya ketertinggalan didalam mutu 3. Memiliki keterampilan, kreasi dan innovasi
pendidikan. Baik pendidikan formal maupun dalam pengembangan diri (SDM)
informal. Dan hal itu diperoleh setelah kita 4. Adanya rasa tanggungjawab dalam
membandingkan pendidikan di negara kita menghadapi abad 21 melalui pendidikan
dengan negara lain. Pendidikan memang
telah menjadi penyokong dalam C. Rumusan Masalah
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) 1. Bagaimana peranan pendidikan dalam
di Indonesia untuk pembangunan bangsa. pengembangan diri sebagai sumber daya
Oleh karena itu, kita seharusnya dapat manusia berkualitas .
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) 2. Bagaimana menghadapai tantangan era
di Indonesia yang tidak kalah berkompetisi globalisasi melalui pendidikan .
atau bersaing dengan sumber daya manusia 3. Apa saja dampak positif era globalisasi
di negara-negara lain. dalam pendidikan .
97
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
98
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
Bahasa Romawi. Pendidikan berasal dari pertama adalah masa di mana manusia
kata “educare”, yaitu mengeluarkan dan menjadi sadar akan pembebasan mereka,
menuntun, tindakan, merealisasikan potensi yang melalui praksis mengubah keadaan itu.
anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Tahap kedua dibangun atas tahap yang
Bahasa Jerman. Pendidkan berasal dari kata pertama, dan merupakan sebuah proses
“Erziehung” yang setara dengan “educare”, tindakan kultural yang membebaskan.
yaitu: membangkitkan kekuatan terpendam 3. Menurut Prof. Dr. John Dewey, pendidikan
atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. adalah suatu proses pengalaman. Karena
Bahasa Jawa. Pendidikan berasal dari kata kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan
“panggulawentah” (pengolahan), mengolah, berarti membantu pertumbuhan batin tanpa
mengubah kejiwaan, mematangkan dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah
perasaan, pikiran, kemauan dan watak, proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase
mengubah kepribadian sang anak. serta menambahkan kecakapan di dalam
perkembangan seseorang.
4. Menurut Para Ahli 4. Menurut Prof. Herman H. Horn, pendidikan
Berikut akan dipaparkan definisi pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih
menurut para ahli pendidikan. tinggi bagi makhluk yang telah berkembang
1. Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa secara fisk dan mental yang bebas dan sadar
pendidikan adalah segala daya upaya untuk kepada Tuhan seperti termanifestasikan
memajukan budi pekerti, pikiran serta dalam alam sekitar, intelektual, emosional
jasmani anak, agar dapat memajukan dan kemauan dari manusia.
kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan 5. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus,
menghidupkan anak yang selaras dengan pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja
alam dan masyarakatnya. dipilih untuk mempengaruhi dan membantu
Darmaningtyas mengatakan, pendidikan anak dengan tujuan peningkatan keilmuan,
adalah usaha dasar dan sistematis untuk jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap
mencapai taraf hidup dan kemajuan yang dapat mengantarkan si anak kepada
ledih baik. tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak
2. Paulo Freire menjelaskan, pendidikan hidup bahagia, serta seluruh apa yang
merupakan jalan menuju pembebasan yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi
permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap dirinya dan masyarakat.
99
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
6. Menurut M.J. Langeveld, pendidikan adalah Jadi, Pendidikan adalah usaha sadar dan
setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap terencana untuk mewujudkan suasana
pergaulan yang terjadi antara orang dewasa belajar dan proses pembelajaran agar peserta
dengan anak-anak merupakan lapangan atau didik secara aktif mengembangkan potensi
suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
itu berlangsung. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
7. Asram, Sudianto berpendapat bahwa kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
pendidikan adalah suatu proses yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
pembelajaran yang dilakukan baik formal Pendidikan meliputi pengajaran keahlian
maupun nonformal dan menjadi tanggung khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
jawab semua orang untuk mencapai tujuan dilihat tetapi lebih mendalam yaitu
yang diinginkan. pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
8. Warta Politeknik Negeri Jakarta, April 2007 kebijaksanaan. Salah satu dasar utama
memberikan definisi pendidikan adalah pendidikan adalah untuk mengajar
berbagai upaya dan usaha yang dilakukan kebudayaan melewati generasi.
orang dewasa untuk mendidik nalar peserta
didik dan mengatur moral mereka.
9. Menurut Ruseu, pendidikan adalah
memberikan pembekalan yang tidak ada
pada masa kanak-kanak, akan tetapi
dibutuhkan waktu dewasa.
10. Menurut Riarkara, pendidikan adalah
kemanusian manusia muda atau
pengangkatan manusia muda ke arah insani.
11. Ahmad Manimba mengatakan bahwa
pendidikan adalah bimbingan, atau
pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani
si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama.
100
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
Pengembangan-development instansi
or personality (daya dukung)
Tantangan Menghadapi
Era Globalisasi
Training of Development
(berbagai aspek)
101
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
tertentu, sebagai bentuk pengembangan diri mesin untuk melakukan pekerjaan tersebut
baik personality ataupun instansi swasta dengan waktu yang relative lebih cepat dari
ataupun negeri (pemerintah). pada menggunakan tenaga manusia secara
manual. Perkembangan Ilpengtek yang
Hasil dari pendidikan formal ataupun demikian pesat menuntut negara untuk
nonformal, maka yang dihasilkan adalah mengantisipasi segala kemungkinan yang
pengembangan atau development adapun akan timbul dengan kemajuan yang mau
pengembangan itu berupa; tidak mau harus diikuti oleh negara kita.
1. IPTEK; 2. Peraturan (kedisplinan) dalam
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kebudayan nasional
yang semula bertujuan untuk mempermudah Peran kebijaksanaan pemerintah
pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya yang lebih mengarah kepada pertimbangan-
teknologi telah menimbulkan keresahan dan pertimbangan ekonomi daripada cultural
ketakutan baru bagi kehidupan manusia. atau budaya dapat dikatakan merugikan
Ketakutan yang dirasakan oleh manusia suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer
akibat perkembangan teknologi ini Lindsay (1995) dalam bukunya yang
disebabkan adanya kekhawatiran akan berjudul ‘Cultural Policy And The
adanya penyalah gunaannya oleh orang- Performing Arts In South-East Asia’,
orang yang tidak bertanggung jawab. mengungkapkan kebijakan kultural di Asia
Dengan adanya perkembangan IPTEK Tenggara saat ini secara efektif mengubah
menusia mendapatkan berbagai kemudahan dan merusak seni-seni pertunjukan
dalam melaksanakan kegiatannya sehari- tradisional, baik melalui campur tangan,
hari. Setiap orang memanfaatkan alat penanganan yang berlebihan, kebijakan-
komunikasi langsung jarak jauh seperti kebijakan tanpa arah, dan tidak ada
penggunaan HP untuk berhubungan dengan perhatian yang diberikan pemerintah kepada
orang lain yang berjauhan. Selain itu kebijakan kultural atau konteks kultural.
berbagai kegiatan yang pada awalnya 3. Fasilitas (Sarana Prasarana) dalam
dilakukan dengan menggunakan banyak potensi yang dimiliki
tenaga manusia untuk mengerjakannya, kini Secara manajemen, pengembangan sumber
dengan adanya perkembangan IPTEK semua daya sebagai kapital harus terus-menerus
itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga
102
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
103
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
104
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
didengungkan oleh para pemerhati ekonomi bersaing dengan mereka, karena sumber
sejak beberapa dekade lalu hingga sekarang daya manusia (SDM) yang lemah, maka
ini. Kata “globalisasi” secara populer dapat konsekuensinya akan merugikan bangsa
diartikan menyebarnya segala sesuatu kita.
secara sangat cepat ke seluruh dunia. Oleh karena itu, tantangan kita pada
Robertson, (1992:32) mendefinisikan masa yang akan datang ialah meningkatkan
globalisasi sebagai “the compression of the daya saing dan keunggulan kompetitif di
world into a single space and the semua sektor, baik sektor riil maupun
intensification of conciousness the world as moneter, dengan mengandalkan pada
a whole”. Globalisasi juga melahirkan kemampuan SDM, teknologi, dan
global culture (which) is encompassing the manajemen tanpa mengurangi keunggulan
world at the international level. komparatif yang telah dimiliki bangsa kita.
Globalisasi sebagai sebuah proses Terjadinya perdagangan bebas harus
mempunyai sejarah yang panjang. dimanfaatkan oleh semua pihak dalam
Globalisasi meniscayakan terjadinya berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek
perdagangan bebas dan dinilai menjadi pendidikan, di mana pendidikan diharuskan
ajang kreasi dan perluasan bagi mampu menghadapi perubahan yang cepat
pertumbuhan perdagangan dunia, serta dan sangat besar dalam tentangan pasar
pembangunan dengan sistem pengetahuan. bebas, dengan melahirkan manusia-manusia
Hal ini berarti bahwa terjadinya perubahan yang berdaya saing tinggi dan tangguh.
sosial yang mengubah pola komunikasi, Sebab diyakini, daya saing yang tinggi
teknologi, produksi dan konsumsi serta inilah agaknya yang akan menentukan
peningkatan paham internasionalisme tingkat kemajuan, efisiensi dan kualitas
merupakan sebuah nilai budaya. bangsa untuk dapat memenangi persaingan
Terjadinya era globalisasi memberi era pasar bebas yang ketat tersebut.
dampak ganda; dampak yang SDM yang tangguh, menurut Muslimin
menguntungkan dan dampak yang Nasution (1998:72), adalah SDM yang
merugikan. Dampak yang menguntungkan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah memberi kesempatan kerjasama yang (IPTEK). Tugas pendidikan, selain
seluas-luasnya kepada negara-negara asing. mempersiapkan sumber daya manusia
Tetapi di sisi lain, jika kita tidak mampu sebagai subjek perdagangan bebas, juga
105
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
membina penguasaan ilmu pengetahuan dan perguruan tinggi negeri dan swasta untuk
teknologi yang nyatanya sangat berperan mengatur pengelolaannya sendiri termasuk
dalam membantu dunia usaha dalam upaya mencari sumber-sumber pendapatan untuk
meningkatkan perekonomian nasional. menghidupi diri. Konsekuensi logis dari
otonomi kampus, saat ini perguruan tinggi
B. Observasi (Pengamatan Langsung) seakan berlomba membuka program baru
Sebagai suatu entitas yang terkait atau menjalankan strategi penjaringan
dalam budaya dan peradaban manusia, mahasiswa baru untuk mendatangkan dana.
pendidikan di berbagai belahan dunia Perdebatan antara anti-otonomi dan pro-
mengalami perubahan sangat mendasar otonomi perguruan tinggi tidak akan
dalam era globalisasi. Ada banyak kemajuan berkesudahan dan mencapai titik temu.
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa Berkurangnya tanggung jawab pemerintah
dinikmati umat manusia. Namun dalam pembiayaan pendidikan mengarah
sebaliknya,kemajuan tersebut juga pada gejala privatisasi pendidikan. Dikotomi
beriringan dengan kesengsaraan banyak sekolah negeri dan swasta menjadi kabur
anak manusia, apalagi dalam era globalisasi dan persaingan antarsekolah akan makin
sekarang ini. Pendidikan sudah menjadi seru. Akibat langsung dari privatisasi
komoditas yang makin menarik. Suatu pendidikan adalah segregasi siswa
fenomena menarik dalam hal pembiayaan berdasarkan status sosio-ekonomi. Atau,
pendidikan menunjukkan gejala kalaupun fenomena itu sudah terjadi di
industrialisasi sekolah. Bahkan beberapa beberapa kota, pemisahan antara siswa dari
sekolah mahal didirikan dan dikaitkan keluarga miskin dan kaya akan makin jelas
dengan pengembangan suatu kompleks dan kukuh.
perumahan elite. Sekolah-sekolah nasional Penulis mengamati bahwa
plus di kota-kota besar di Indonesia dimiliki globalisasi memiliki dampak yang besar
oleh pebisnis tingkat nasional dan didirikan bagi perubahan pendidikan, baik secara
dengan mengandalkan jaringan system maupun kurikulum yang diajarkan.
multinasional berupa adopsi kurikulum dan Menurut Edison A. Jamli
staf pengajar asing. dkk.Kewarganegaraan.2005, globalisasi
Otonomi pendidikan tinggi ditandai oleh ambivalensi yaitu tampak
membawa implikasi hak dan kewajiban sebagai “berkah” di satu sisi tetapi sekaligus
106
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
menjadi “kutukan” di sisi lain. Tampak dan harapan (James, J., 1996). Dunia
sebagai “kegembiraan” pada satu pihak berubah terlalu cepat bagi mereka yang
tetapi sekaligus menjadi “kepedihan” di miskin pengetahuan, keterampilan, dan
pihak lainnya. Globalisasi pendidikan di sikap profesional, sehingga masa depan
Indonesia juga ditandai oleh ambivalensi dirasakan sebagai sesuatu yang tidak
yaitu berada pada kebingungan, karena ingin menentu dan tidak pasti. Akibatnya banyak
mengejar ketertinggalan untuk menyamai sekali masyarakat dan para lulusan
kualitas pendidikan Internasional, perguruan tinggi mengalami shock baik
kenyataannya Indonesia belum siap untuk secara kultural maupun secara spiritual dan
mencapai kualitas tersebut. Padahal kalau pada akhirnya menyebabkan masyarakat
tidak ikut arus globalisasi ini Indonesia akan menjadi keliru dalam memaknai masa depan
semakin tertinggal. dan globalisasi. Keadaan seperti ini
Namun, apa yang terjadi jika menuntut SDM yang memiliki pengetahuan
Indonesia tetap memaksakan dirinya untuk dan horison yang luas. Dengan pengetahuan
mengikuti arus globalisasi ? Globalisasi dan wawasan yang luas dapat menembus
pendidikan di Indonesia akan tambah tidak berbagai dimensi, dapat memilih, bahkan
adanya kejelasan. Hal ini dikarenakan isstem menawarkan pilihan-pilihan bagi setiap yang
pendidikan selalu berubah-ubah mengikuti membutuhkannya. SDM pada era global
perkembangan arus globalisasi yang tidak adalah yang memiliki kualitas kompetitif,
diimbangi dengan keadaan mayarakat mampu berpikir, mengembangkan potensi
Indonesia yang sedang dilanda “krisis moral diri dan mengenal segala kewajiban dan
atau hilangnya identitas atau jati diri” hak-haknya. Mampu survive dalam
manusia serta “krisis ekonomi” yang sampai kehidupan yang penuh persaingan dengan
sekarang tak kunjung-kunjung selesai. menghasilkan karya-karya yang unggul dan
Sehingga pengaruh global dalam pendidikan memberikan manfaat bagi kehidupan
tidak dapat diterima secara menyeluruh oleh sesamanya. HAR Tilaar (1999) manusia
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. unggul harus memiliki dan dapat
Kebanyakan masyarakat kita, termasuk mengembangkan sifat-sifat antara lain :
para lulusan perguruan tinggi memandang 1. Mampu dalam mengembangkan jaringan
masa depan dengan penuh kecemasan dan kerja (networking). SDM pada era
kekhawatiran ketimbang dengan kegairahan globalisasi dihadapkan pada dunia tanpa
107
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
batas, perdagangan bebas, dan komunikasi didukung pula dengan kecerdasan emosional
yang mengglobal. Jalinan kerja dengan (EQ) yang didasari oleh kesadaran akan
berbagai individu atau kelompok menjadi kebenaran sejati. Kesadaran akan kebenaran
sangat penting dan menjadi salah satu kunci sejati dimaksud adalah penyadaran diri
dalam mencapai tujuan. SDM yang ahli sepenuhnya terhadap nilai-nilai luhur yaitu
dalam menjalin hubungan kerja yang akan nilai-nilai Ketuhanan. Ajaran dan
berhasil dan mampu mempertahankan diri pendidikan agama dan kepribadian sangatlah
demi kelangsungan hidup. penting dalam hal ini, sementara nilai-nilai
2. Mampu bekerjasama (teamwork) dengan budaya dan norma sosial menjadi
berbagai pihak dalam mengembangkan penyeimbang dalam menemukan kebenaran
keunggulan spesifiknya. SDM dituntut sejati.
mempunyai keunggulan spesifik dan EQ selama ini luput dari perhatian
memiliki kemampuan mengembangkan sebagian orang, Patricia Paton (1997)
keunggulan spesifiknya dengan membangun menyebutkan bahwa kebanyakan para
suatu teamwork. SDM tidak dapat lagi kalangan bisnis menganggap EQ merupakan
memisahkan diri dan bersikap masa lah ringan, yang penanganannya
individualistik, menjalin hubungan sebaiknya diserahkan kepada kalangan
kerjasama dengan pihak lain sudah menjadi keagamaan atau keluarga. Padahal
keharusan dalam rangka menciptakan sebaliknya, pada era globalisasi
produk-produk yang unggul. mengembangkan dan memimpin kegiatan
3. Mengutamakan kualitas yang tinggi. SDM bisnis agar mampu menghadapi tantangan
unggul adalah manusia yang terus menerus dan tekanan dengan mengabaikan emosional
meningkatkan pengetahuan dan berarti membiarkan dan membawa
keterampilannya dalam menghasilkan perusahaan ke posisi lemah. Ary Ginanjar
produk . Sehingga produk yang dihasilkan Agustian (2001) menggambarkan hasil dari
dapat ditingkatkan kualitasnya terus- sebuah test IQ, bahwa kebanyakan orang
menerus secara berkelanjutan. yang memiliki IQ tinggi menunjukkan
kinerja buruk dalam pekerjaan, sementara
Membangun SDM yang berkualitas yang ber-IQ sedang justru sangat
tidak cukup dengan mengandalkan berprestasi. Kemampuan akademik, nilai
kecerdasan intelektual (IQ) semata, perlu rapor, predikat kelulusan tidak bisa menjadi
108
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
109
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
110
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase jawab semua orang untuk mencapai tujuan
serta menambahkan kecakapan di dalam yang diinginkan.
perkembangan seseorang. h. Warta Politeknik Negeri Jakarta, April
d. Menurut Prof. Herman H. Horn, 2007 memberikan definisi pendidikan
pendidikan adalah proses abadi dari adalah berbagai upaya dan usaha yang
penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik
telah berkembang secara fisk dan mental nalar peserta didik dan mengatur moral
yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti mereka.
termanifestasikan dalam alam sekitar, i. Menurut Ruseu, pendidikan adalah
intelektual, emosional dan kemauan dari memberikan pembekalan yang tidak ada
manusia. pada masa kanak-kanak, akan tetapi
e. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, dibutuhkan waktu dewasa.
pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja j. Menurut Riarkara, pendidikan adalah
dipilih untuk mempengaruhi dan membantu kemanusian manusia muda atau
anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, pengangkatan manusia muda ke arah insani.
jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap k. Ahmad Manimba mengatakan bahwa
dapat mengantarkan si anak kepada pendidikan adalah bimbingan, atau
tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak pimpinan secara sadar oleh si pendidik
hidup bahagia, serta seluruh apa yang terhadap perkembangan jasmani dan rohani
dilakukanya menjadi bermanfaat bagi si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
dirinya dan masyarakat. yang utama.
f. Menurut M.J. Langeveld, pendidikan
adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah 2. Pengembangan Diri
setiap pergaulan yang terjadi antara orang Potensi berasal dari bahasa Inggris to
dewasa dengan anak-anak merupakan potent yang berarti keras, kuat. Istilah lain
lapangan atau suatu keadaan dimana potensi adalah kemampuan, kekuatan,
pekerjaan mendidik itu berlangsung. kesanggupan atau daya baik sudah terwujud
g. Asram, Sudianto berpendapat bahwa atau belum terwujud. Menurut kamus umum
pendidikan adalah suatu proses Bahasa Indonesia potensi berarti
pembelajaran yang dilakukan baik formal kemampuan yang mempunyai kemungkinan
maupun nonformal dan menjadi tanggung untuk dikembangkan.
111
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
112
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
113
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
kepada Tuhan. Dengan berdoa diharapkan semudah apa yang kita bayangkan. Setiap
apa yang kita lakukan akan berhasil dan usaha yang kita lakukan selalu ada
bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang hambatan. Kita harus bisa meminimalkan
lain. hambatan yang sering menjadikan kegagalan
b. Mengenal potensi diri agar potensi diri dapat berkembang sesuai
Sebagai makhluk individu dalam yang diharapkan.
pengembangan potensi diri perlu Hambatan-hambatan yang sering muncul
mengetahui akan kekurangan dan kelebihan dalam pengembangan potensi diri adalah
pada diri kita. Dengan mengetahui akan diri sebagai berikut:
kita sendiri apa yang akan kita lakukan a. Hambatan yang berasal dari diri sendiri.
dapat bermanfaat dalam hidup. Hambatan yang lahir dari diri sendiri
c. Belajar secara teratur seseorang meliputi tidak ada tujuan jelas,
Dengan belajar secara teratur dapat adanya prasangka buruk, tidak mau
memberikan dorongan untuk meraih cita- mengenal diri sendiri, tidak memiliki sikap
cita hidup. Sebagai seorang pelajar untuk sabar, ada perasaan takut gagal, kurang
mendapat prestasi yang tinggi harus belajar motivasi diri, bersikap tertutup dan
secara teratur. Kebiasaan gemar membaca sebagainya.
akan menambah wawasan yang luas. Selain b. Hambatan dari luar diri sendiri
itu, kita Hambatan yang datangnya dari luar diri
akan memperoleh berbagai pengetahuan sendiri meliputi lingkugan keluarga,
yang bermafaat dalam kehidupannya. lingkungan kerja, lingkungan bermain,
d Tidak putus asa budaya masyarakat, sistem pendidikan,
Dalam mengembangkan potensi diri, kita kualitas makanan yang dikonsumsi (gizi),
harus menyadari bahwa di sekeliling kita dan sebagainya. Artikel, Friends
banyak hambatannya. Supaya cita-cita kita Learning:03 April 2014.
berhasil harus menyadari akan kelihan
ataupun kekurangan yang berada diri kita B. Tantangan Pendidikan Era Globalisasi
masing-masing. 1. Pendidikan di Era Globalisasi
e. Menetapkan cita-cita Pada dasarnya kita harus mengetahui, bahwa
Hambatan dalam pengembangan potensi pendidikan merupakan salah satu sarana
diri, Untuk mencapai suatu prestasi tidak yang dapat dijadikan pengembangan modal
114
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
115
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
116
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
karya-karya kreatif yang berkualitas sebagai 4. Tantangan kita pada masa yang akan
hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan datang ialah meningkatkan daya saing
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. dan keunggulan kompetitif di semua
Keempat, tantangan terhadap munculnya sektor, baik sektor riil maupun moneter,
invasi dan kolonialisme baru di bidang dengan mengandalkan pada kemampuan
Iptek, yang menggantikan invasi dan SDM, teknologi, dan manajemen tanpa
kolonialisme di bidang politik dan ekonomi. mengurangi keunggulan komparatif
yang telah dimiliki bangsa kita.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Saran
1. Menurut penulis, Globalisasi sebagai Penulis menyadari, penulisan ini
sebuah proses mempunyai sejarah yang masih banyak penyempurnaan kembali,
panjang. Globalisasi meniscayakan kiranya dapat memberikan saran masukan
terjadinya perdagangan bebas dan dari seluruh Civitas Universitas Pamulang
dinilai menjadi ajang kreasi dan untuk memberikan motivasi bagi para dosen
perluasan bagi pertumbuhan dalam pengembangan kajian ilmiah dan
perdagangan dunia, serta pembangunan keilmuan.
dengan sistem pengetahuan.
2. Untuk pengembangan memerlukan Tentunya penulis harapkan dari para
pendidikan, pendidikan adalah suatu pembaca memberikan pula inspirasi baru
proses pembelajaran yang dilakukan bagi penulis agar lebih termotivasi kembali
baik formal maupun nonformal dan berupa;
menjadi tanggung jawab semua orang a. Memberikan saran dalam kajian
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. ilmiah;
3. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat b. Memberikan permasalahan secara
meningkatkan sumber daya manusia social dalam kajian yang bersifat
(SDM) di Indonesia yang tidak kalah pendidikan dan pengembangan;
berkompetisi atau bersaing dengan c. Memberikan rekomendasi sebuah
sumber daya manusia di negara-negara penelitian.
lain.
117
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
118
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.2, April 2016
119