ABSTRACT: This study aims to determine the responsibility of the Regional Government of South
Central Timor Regency in organizing basic education in terms of Article 31 paragraph (2) of the 1945
Constitution of the Republic of Indonesia. This research is empirical juridical in nature, empirical
research is research that examines the applicable legal provisions and what happens in reality in society
or research conducted on the actual circumstances that occur in society. The results showed that the
responsibilities of the Government of South Central Timor District from the aspects of policy,
improving the quality of education and budget were not effective and efficient enough, meaning that
not all duties and responsibilities were carried out properly in an effort to fulfill the rights of the
community in the field of education, especially basic education without charge because of the existence
of inhibiting factors, namely legal factors, educators' competence factors, budget factors and other
factors. The proposed suggestions are that local governments need to renew the juridical basis in the
field of education, need to conduct research/studies first and then place educators to areas that need
and pay attention to the welfare level of educators, increase the budget for education and establish
cooperation with foreign countries/private parties to invest/search for additional budgets, provide
school buildings that are easily accessible and choose appropriate learning concepts.
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tanggung Jawab Pemerintah Daerah
Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam penyelenggaraan pendidikan dasar ditinjau dari Pasal 31 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penelitian ini bersifat yuridis
empiris, penelitian empiris merupakan penelitian yang mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta
apa yang terjadi dalam kenyataan di masyarakat atau penelitian yang dilakukan terhadap keadaan
sebenarnya yang terjadi di masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tanggung Jawab
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan dari aspek kebijakan, peningkatan mutu pendidikan dan
anggaran tidak cukup efektif dan efisien, artinya tidak semua tugas dan tanggung jawab terlaksana
dengan baik dalam upaya pemenuhan hak masyarakat di bidang pendidikan khusunya pendidikan dasar
tanpa dipungut biaya karena adanya faktor yang menghambat yaitu faktor hukum, faktor kompetensi
tenaga pendidik, faktor anggaran dan faktor lainnya. Saran yang diusulkan adalah Pemerintah daerah
perlu melakukan pembaharuan landasan yuridis di bidang pendidikan, perlu melakuan riset/kajian
terlebih dahulu baru menempatkan tenaga pendidik ke wilayah yang membutuhkan dan
memperhatikan tingkat kesejahteraan tenaga pendidik, menambah anggaran bidang pendidikan serta
menjalin kerja sama dengan negara asing/pihak swasta guna berinvestasi/mencari tambahan anggaran,
menyediakan membangun gedung sekolah yang mudah diakses serta memilih konsep pembelajaran
yang sesuai.
1
JURNAL PENELITIAN
1 2
Zambroni, 2000. Paradigma Pendidikan Abu Ahmadi, 1975. Sejarah Pendidikan,
Masa Depan, Bigraff Publishing, Yogyakarta. Hlm. CV. Toha Putra, Semarang. Hlm. 75.
17.
2
JURNAL PENELITIAN
yang berkualitas dan mampu berkompetisi Kebijakan dari pemerintah daerah juga
dalam kancah nasional maupun internasional. 3 belum mencerminkan amanat dari konstitusi
Masih terdapat beberapa kendala yang yang seharusnya masyarakat wajib mengikuti
dihadapi dalam implementasi pendidikan di pendidikan dasar secara gratis sebagai salah
Indonesia khususnya di Kabupaten Timor satu hak dalam bidang pendidikan belum
Tengah selatan, diantaranya, belum semua terealisasikan dengan baik. Padahal dengan
masyarakat dapat mengenyam pendidikan, adanya otonomi daerah maka daerah mendapat
adanya biaya-biaya yang dipungut, tidak keleluasaan wewenang menentukan berbagai
memadainya sarana dan pra sarana pendidikan, kebijakan dimana pemerintah daerah dapat
dan kurangnya tenaga pendidik. Di Kabupaten bertanggung jawab pada perkembangan
Timor Tengah Selatan khususnya pada SD pendidikan di daerahnya. Pemerintah daerah
Inpres Nifuboko & SDK Yaswari Soe V yang Kabupaten Timor Tengah Selatan
merupakan sebagian kecil dari banyaknya menganggarkan 20% (dua puluh persen) dari
sekolah dasar yang ada, masih terdapat biaya- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
biaya tambahan yang dipungut dari orang tua untuk biaya pendidikan yang terdiri dari
murid sebagai salah satu syarat mengikuti program pengelolaan pendidikan, prgram
pendidikan di sekolah. Biaya tambahan yang penunjang urusan pemerintah daerah
dimaksud antara lain biaya pangkal (pertama kabupaten/kota dan program pengembangan
masuk sekolah), Sumbangan Pembinaan kesenian tradisional.4 Anggaran dari
Pendidikan (SPP), biaya komite, biaya les, pemerintah daerah tersebut dirasa tidak cukup
biaya komputer, biaya buku dan biaya untuk memenuhi kebutuhan fasilitas
pembangunan serta biaya tak terduga lainnya pendidikan di daerah karena Anggaran
seperti kegiatan ekstrakurikuler. Biaya Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari
tambahan pada sekolah-sekolah tentu berbeda, daerah sendiri terbilang kecil dan alokasi
pada SD Inpres Nifuboko yang merupakan SD anggaran tidak berpusat pada pendididkan
negeri tentu biaya yang dipungut lebih kecil dasar saja tetapi pada seluruh sektor
dibanding SDK Yaswari Soe V yang pendidikan yang ada pada daerah. Kebijakan
merupakan SD swasta. pemerintah daerah dalam bentuk regulasi di
bidang pendidikan, tertuang pada Peraturan
3
Franciscus Xaverius Wartoyo, Tanggung Pendidikan Nasional, Jurnal Yustisia, Vol. 5 No. 1,
Jawab Hukum Pemerintah dalam Penyelenggaraan Januari–April 2016. Hlm. 219-220.
4
http://jdih.ttskab.go.id/.
3
JURNAL PENELITIAN
Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Sistem Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Selatan dalam penyelenggaraan Pendidikan
Timor Tengah Selatan. Pada Pasal 25 ayat (1) Dasar ditinjau dari Pasal 31 ayat (2) Undang-
menegaskan hak peserta didik antara lain, Undang Dasar Negara Republik Indonesia
mendapat pelayanan pendidikan yang sesuai Tahun 1945 dan apa saja faktor penghambat
dengan bakat, minat dan kemampuannya. Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah
Mendapat jaminan pendidikan dari Anggaran Selatan dalam penyelenggaraan Pendidikan
Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Dasar ditinjau dari Pasal 31 ayat (2) Undang-
Pendapatan dan Belanja Daerah bagi mereka Undang Dasar Negara Republik Indonesia
yang orang tua yang tidak mampu membiayai Tahun 1945.
pendidikan anaknya. 5
PEMBAHASAN
Berbagai upaya yang dilakukan
A. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah
pemerintah dalam meningkatkan kualitas Kabupaten Timor Tengah Selatan
Dalam Penyelengaraan Pendidikan
pendidikan tidak menunjukkan hasil yang
Dasar Ditinjau Dari Pasal 31 Ayat (2)
menggembirakan, bahkan masih banyak Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
kegagalan dalam implementasinya di
lapangan. Kegagalan demi kegagalan itu 1.Kebijakan Pemerintah di Bidang
Pendidikan
disebabkan oleh berbagai faktor yang ada,
Kebijakan pendidikan merupakan
sehingga tujuan pendidikan nasional untuk
pedoman dan petunjuk bagi pelaksana
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
pendidikan di dalam menjalankan kegiatan
peningkatan mutu pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Oleh sebab itu kebijakan tersebut
pendidikan khususnya pendidikan dasar belum
biasanya mempunyai keterkaitan yang erat
dapat diwujudkan.
dengan peraturan perundang-undangan atau
hukum yang berlaku pada suatu negara.
FOKUS KAJIAN
Berdasarkan uraian tersebut diatas Kebijakan yang dibuat dan ditetapkan oleh
mengungkapkan bahwa terdapat persoalan pemerintah khususnya dalam bidang
yang menarik untuk dikaji sehubungan pendidikan pasti mempunyai dasar yang kuat
dengan, sejauh manakah tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan. 6
5 6
Peraturan Daerah Kabupaten Timor Leo Agustino, 2008. Dasar-dasar
Tengah Sealatan Nomor 4 Tahun 2012 tentang Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung. Hlm. 23.
Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten
Timor Tengah Selatan.
4
JURNAL PENELITIAN
7 8
Hasil wawancara dengan Ibu Bridje Hasil wawancara dengan Bapak Marianus
Ully.SE selaku Pejabat Bina SD Dinas Pendidikan L Kase.SH selaku Kabag Setda Perundang-
dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan undangan Kabupaten Timor Tengah Selatan pada
pada tanggal 21 Maret 2022. tanggal 11 Maret 2022.
5
JURNAL PENELITIAN
munculnya permasalahan pendidikan yang Mata Pelajaran) dan program guru penggerak
menjadi suatu pedoman untuk bertindak dan yang dijalankan. Selain itu juga, membuka
sebagai solusi serta inovasi guna mencapai visi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di
dan misi dari pemerintah yang mengurusi Universitas Terbuka bagi guru-guru yang
bidang pendidikan. memenuhi kualifikasi/standar guna
meninggatkan/memperbaiki kualitas guru
2. Peningkatan Mutu Pendidikan
yang berada di daerah 3T. Program kejar mutu
Pendidikan yang bermutu adalah
pendidikan melalui pendampingan
pendidikan yang mampu melakukan proses
pembelajaran tatap muka (PTM), melakukan
pematangan kualitas peserta didik yang
kerja sama atau koordinasi dengan Badan
dikembangkan dengan cara membebaskan
Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya
peserta didik dari ketidaktahuan,
Manusia (BKPSDM) dalam hal perekrutan
ketidakberdayaan, ketidakbenaran,
tenaga kerja guru yang memprioritaskan pada
ketidakmampuan, ketidakjujuran, dan dari
daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).10
buruknya akhlak dan keimanan. Pendidikan
Pemerintah daerah melalui Dinas
bermutu lahir dari sistem perencanaan yang
Pendidikan dan Kebudayaan menghimpun
baik dengan materi dan sistem tata kelola yang
para kepala sekolah di kota yang tergabung
baik dan disampaikan oleh guru yang baik
dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S),
dengan komponen pendidikan yang bermutu.9
dalam K3S ini selalu dibuat program untuk
Upaya meningkatkan mutu tenaga
peningkatan mutu guru berupa adanya kerja
pendidik dan tenaga kependidikan di Timor
sama guru mata pelajaran/guru kelas yang
Tengah selatan Dinas Pendidikan &
diseragamkan perangkat pembelajarannya.11
Kebudayaan melakukan beberapa program
Peningkatan mutu tenaga pendidik yang
kerja yang diselaraskan dengan pemerintah
dilakukan pada sekolah yaitu program
pusat diantaranya adalah melakukan
Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang seluruh
komperhensi guru melalui PPG (Pendidikan
biayanya dibayar oleh pemerintah daerah dan
Profesi Guru), PKB (Pengembangan
para guru honor juga mengikuti seleksi calon
Keprofesian Berkelanjutan), KKG (Kelompok
pegawai negeri sipil yang diadakan pemerintah
Kerja Guru) atau MGMP (Musyawarah Guru
9
Dedi Mulyasana, 2012. Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan
bermutu dan berdaya saing, Remaja Rosdakarya, pada tanggal 21 Maret 2022.
11
Bandung . Hlm. 90. Hasil wawancara dengan Bapak Yoseph
10
Hasil wawancara dengan Ibu Bridjed Sesfaot.S.Pd selaku Kepala Sekolah SDK Yaswari
Ully.SE selaku Pejabat Bina SD Dinas Pendidikan Soe V pada tanggal 04 April 2022
6
JURNAL PENELITIAN
serta ada beberapa guru yang mengikuti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kelompok Kerja Guru (KKG).12 paling sedikit 20% diluar biaya pendidikan
Berbagai upaya yang dilakukan kedinasan.14 Alokasi anggaran di bidang
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan pendidikan yang merupakan urusan wajib
maupun Pemerintah Pusat dalam pemda dan karena itu dari sisi penganggaran di
meningkatkan mutu pendidikan khususnya komisi IV yang bermitra dengan dinas
tenaga pendidik hal ini mengisyaratkan bahwa pendidikan selalu konsisten dengan alokasi
tenaga pendidik memiliki kontribusi yang anggaran 20% di bidang pendidikan dan
sangat signifikan terhadap peningkatan mutu ternyata jika dilihat dari akumulasi
pendidikan. Adapun kontribusinya untuk pembiayaan baik dari belanja langsung
meningkatkan mutu pendidikan khususnya maupun tidak langsung atau belanja langsung
sangat dipengaruhi oleh kemampuan maupun belanja pegawai dan belanja publik
profesional dan mutu kinerja mengajarnya, memang sudah melampaui 20% APBD yang
yaitu bagaimana peranan tenaga pendidik sudah disampaikan karena belanja pegawai
dalam rangka pembelajaran di kelas. Tenaga hampir 20% mengingat jumlah guru cukup
pendidik professional adalah guru yang dapat banyak. Berbicara dari pendidikan ini berarti
melakukan tugas mengajarnya dengan baik bicara dari pendidikan formal dan nonformal
guna mewujudkan proses berkembangnya mulai dari PAUD, TK, SD,SMP, SMA
kualitas tenaga pendidik dan tenaga kemudian ditambah Pendidikan Luar Sekolah
kependidikan. 13 (PLS) itu dananya cukup besar dalam
menyedot APBD.15
3. Anggaran/Biaya Pendidikan
Anggaran dari pemerintah pusat melalui
Anggaran berisi estimasi mengenai apa
pemerintah daerah terdiri dari beberapa jenis
yang akan dilakukan organisasi di masa yang
antara lain berupa Dana Bantuan Operasional
akan datang, anggaran digunakan untuk
Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar
mengalokasikan dana pemerintah agar sesuai
(PIP), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana
proporsi kebutuhan. Dana pendidikan yang
Alokasi Umum (DAU), dan APBD. Untuk
dialokasikan dari pemerintah daerah dalam
12
Hasil wawancara dengan Ibu Yordiani Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Timor
Bia.S.Pd selaku Guru SD Inpres Nifuboko pada Tengah Selatan.
15
tanggal 17 Maret 2022. Hasil wawancara dengan Bapak
13
Udin Saud, 2008. Pengembangan Profesi Dr.Marten Tualaka.S.H.M.Si selaku Ketua Komisi
Guru, Rosdakarya, Bandung, Hlm. 16. IV DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan pada
14
Peraturan Daerah Kabupaten Timor tanggal 15 Maret 2022.
Tengah Selatan Nomor 4 Tahun 2012 tentang Sistem
7
JURNAL PENELITIAN
penyaluran dana tersebut langsung ditransfer didapat untuk pembangunan ruang UKS.18
ke rekening sekolah-sekolah yang sebelumnya Sarana dan prasarana pendidikan dapat
sudah di data oleh Dinas. 16 berguna untuk menunjang penyelenggaraan
Setiap satuan pendidikan memiliki sarana dan proses belajar mengajar di sekolah, baik secara
prasarana yang meliputi perabot, peralatan langsung maupun tidak langsung.
pendidikan, media pendidikan, lahan, ruang
B. Faktor Penghambat Pemerintah Daerah
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
Kabupaten Timor Tengah Selatan Dalam
ruang pendidik, ruang laboratorium, Penyelenggaraan Pendidikan Dasar
Ditinjau Dari Pasal 31 Ayat (2) Undang-
perpustakaan, serta ruang lain yang diperlukan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
untuk menunjang proses pembelajaran. Tahun 1945.
1. Faktor Hukum
Pertama, mengenai keuangan setiap tahun ada
Dalam kehidupan manusia sebagai
dana BOS yang diperuntukan untuk
makhluk sosial yang hidup bersama-sama dan
pembiayaan segala keperluan yang ada di
berdasarkan moral, etika, sopan santun dan
sekolah. Kedua, bantuan lain berupa PIP yang
agama sangat bergantung pada pendidikan dan
diberikan pemerintah untuk peserta didik
juga hukum. Pasalnya pendidikan dan hukum
kurang mampu. Ketiga, bantuan-bantuan
sangat berpengaruh besar bagi
bangunan dan alat peraga. Bantuan bangunan
keberlangsungan hidup dan juga kesejahteraan
dapat dari Dana Alokasi Khusus, contoh disini
manusia itu sendiri. Adanya pembatasan
ada pembangunan untuk ruang lab kemudian
kewenangan dan terkait produk hukum
alat-alat peraga itu contoh alat TIK, bantuan
disiapkan atau tidak, Dinas Pendidikan &
alat TIK berupa alat peraga yaitu laptop ada 29
Kebudayaan membawa usulan lalu dilihat dan
17
unit ditambah alat peraga yang lain.
disesuikan saja teknis penyusunan sesuai
Sedangkan pada sesi wawancara dengan Ibu
dengan peraturan perundang-undangan
Yordiani Bia.S.Pd, selaku Guru SD Inpres
sedangkan kebijakan semua ada pada dinas
Nifuboko mengatakan bahwa kita dapat Dana
pendidikan, pemenuhan hak pendidikan
BOS dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana
terpenuhi atau tidak semua pada dinas
BOS ada 3 tahap penyaluran per tahapnya 4
pendidikan. Kalau dari dasar hukum mulai dari
bulan sekali. Dana Alokasi Khusus yang
16 17
Hasil wawancara dengan Ibu Bridje Hasil wawancara dengan Bapak Yoseph
Ully.SE selaku Pejabat Bina SD Dinas Pendidikan Sesfaot.S.Pd selaku Kepala Sekolah SDK Yaswari
dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan Soe V pada tanggal 04 April 2022.
18
pada tanggal 21 Maret 2022. Hasil wawancara dengan Ibu Yordiani
Bia.S.Pd selaku Guru SD Inpres Nifuboko pada
tanggal 17 Maret 2022.
8
JURNAL PENELITIAN
UUD 1945 sampai peraturan daerah itu juga didukung oleh penyelenggara pemerintahan
ada, perda tentang pendidikan baru dihasilkan yang bekerja secara optimal, disini dibutuhkan
satu. Dasar hukum baru satu dikarenakan dari kesadaran dari penyelenggara pemerintahan
dinas pendidikan mempunyai kesibukan dan untuk bekerja secara profesional, bersih,
lain sebagainya sehingga tidak diproses dan transparan dan akuntabel.
tidak dikoordinasikan.19
2. Faktor Kompetensi Tenaga Pendidik
Berkaitan dengan Peraturan daerah
Pendidikan yang efektif adalah suatu
Nomor 4 tahun 2012 tentang Sistem
pendidikan yang memungkinkan peserta didik
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten
untuk dapat belajar dengan mudah,
Timor Tengah Selatan itu dilahirkan dari
menyenangkan dan dapat tercapai tujuan
anggota DPRD menggunakan hak
sesuai dengan yang diharapkan. Dengan
inisiatif/perda inisiatif, badan legislasi yang
demikian, tenaga pendidik dan kependidikan
membahas perda itu dan yang menjadi
dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan
semangat dalam perda itu adalah keinginan
pembelajaran. Kurangnya pemahan tenaga
memberikan layanan pendidikan yang
pendidik mengenai teknologi walaupun sudah
berkualitas, bermutu dan juga terjangkau bagi
diberi pelatihan dan sebagainya tetapi tenaga
semua masyarakat. Namun sayangnya sampai
pendidik tidak dapat memahami sebagian
saat ini ada beberapa pasal dan ayat yang
besar tugasnya karena berbagai faktor yang
sifatnya delegatif atau harus ditindak lanjuti
terjadi di lapangan seperti minimnya
dengan peraturan bupati atau peraturan kepala
pengetahuan tentang teknologi, rendahnya
daerah tetapi tidak dilakukan secara maksimal
manajerial dan supervisi dari kepala sekolah
20
misalnya berkaitan dengan muatan lokal.
juga hal yang menjadi faktor penghambat
Berbagai bentuk peraturan perundang-
penyelenggaraan pendidikan di Timor Tengah
undangan yang mengatur tentang pendidikan
Selatan. 21
terbukti tidak dapat merealisasikan atau
Tingkat kesejahteraan tenaga
memenuhi hak masyarakat di bidang
pendidik dan tenaga kependidikan, pendidik
pendidikan sesuai dengan konstitusi serta tidak
adalah guru yang mengajar dan tenaga
19
Hasil wawancara dengan Bapak Marianus IV DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan pada
L Kase.SH selaku Kabag Setda Perundang- tanggal 15 Maret 2022.
21
undangan Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Hasil wawancara dengan Ibu Bridje
tanggal 11 Maret 2022. Ully.SE selaku Pejabat Bina SD Dinas Pendidikan
20
Hasil wawancara dengan Bapak dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan
Dr.Marten Tualaka.SH.M.Si selaku Ketua Komisi pada tanggal 21 Maret 2022.
9
JURNAL PENELITIAN
kependidikan adalah administrator atau sarana dan prasarana serta sumber belajar yang
pegawai di sekolah itu yang menjadi kendala lain. Beberapa kendala yang dihadapi dalam
untuk menjawab kebutuhan mereka apalagi melaksanakan penyelenggaraan pendidikan
banyak guru PNS yang ditempatkan di sekolah yang kurang optimal walaupun sudah
swasta yang kemudian tidak menjawab tenaga konsisten dengan anggaran 20% di bidang
kependidikan baik sekolah negeri maupun pendidikan dengan APBD tetapi belum cukup
swasta. Masalah lainnya adalah ketiadaan guru menjawab kebutuhan yang ada karena kondisi
PNS tetapi juga kekurangan kepala sekolah rill di Kabupaten Timor Tengah Selatan
dan tenaga pengawas karena ada juga kepala dengan jumlah penduduk yang banyak kurang
sekolah yang bertahun-tahun tidak diisi karena lebih 500 ribu jiwa. Dana terbatas dan wilayah
ketiadaan kepala sekolah yang diarahkan yang luas dan juga topografi yang menantang
kesana/person yang diarahkan tidak memenuhi serta ketidakmampuan pemda dalam
syarat. Kemudian pengawas sendiri juga masih menyiapkan fasilitas yang cukup misalnya
terbatas sekali di Timor Tengah Selatan, membangun gedung-gedung yang dibutuhkan.
22
seharusnya satu pengawas mengawasi 5-7 APBD 20% Kabupaten Timor Tengah
sekolah tetapi faktanya satu pengawas bisa Selatan di bidang pendidikan tidak sepenuhnya
mengawas sampai 30 sekolah dan itu tidak memenuhi kebutuhan untuk peningkatan mutu
efektif. Hal ini harus mendapat perhatian yang pendidikan karena alokasi dana 20%
serius dari pemerintah pusat maupun daerah diperuntuhkan untuk belanja pegawai sehingga
dalam meningkatkan profesionalisme, pemerintah pusat membantu melalui Dana
motivasi mengajar, dan kinerja tenaga BOS, afirmasi dan kinerja untuk menutupi
pendidik dan tenaga kependidikan. kekurangan kebutuhan pendidikan. Tidak
meratanya sarana dan prasarana pendidikan
3. Faktor Anggaran/Biaya
menjadi hambatan dalam realisasi program
Faktor anggaran/biaya sangat
pemerintah di bidang pendidikan. 23
berpengaruh besar dalam terselenggaranya
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
pendidikan yang berkualitas, karena biaya
menjamin terselenggaranya wajib belajar
secara tidak langsung mempengaruhi kualitas
minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
lembaga terutama yang berkaitan dengan
memungut biaya baik pada sekolah negeri dan
22 23
Hasil wawancara dengan Bapak Hasil wawancara dengan Ibu Bridje
Dr.Marten Tualaka.SH.M.Si, selaku Ketua Komisi Ully.SE selaku Pejabat Bina SD Dinas Pendidikan
IV DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan pada dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan
tanggal 15 Maret 2022. pada tanggal 21 Maret 2022.
10
JURNAL PENELITIAN
24 26
Hasil wawancara dengan Romo Guido U Hasil wawancara dengan Ibu Yordiani
Yami.Pr selaku Pejabat Yayasan Swastisari Soe Bia.S.Pd selaku Guru SD Inpres Nifuboko pada
pada tanggal 01 April 2022. tanggal 17 Maret 2022.
25
Hasil wawancara dengan Bapak Yoseph
Sesfaot.S.Pd selaku Kepala Sekolah SDK Yaswari
Soe V pada tanggal 04 April 2022.
11
JURNAL PENELITIAN
pemukiman yang berjarak atau berjauhan dan delapan puluh juta empat ratus enam puluh
tidak berkonsentrasi juga menyulitkan pemda
delapan ribu enam ratus dua puluh delapan
dalam menyiapkan fasilitas pendidikan dan
rupiah) yang dialokasikan bagi 544 Sekolah
banyaknya sekolah atau lembaga pendidikan
serta adanya pandemi covid-19 menjadi salah Dasar yang ada di wilayah Kabupaten
satu faktor yang mempengaruhi terhambatnya
Timor Tengah Selatan terdiri dari 396
penyelenggaraan pendidikan di daerah
sekolah dasar negeri dan 144 sekolah dasar
Kabupaten Timor Tengah selatan.
swasta. Dengan luas wilayah dan jumlah
Tabel 1. Data Penelitian
sekolah dasar yang banyak tentu alokasi
KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
LuasWilayah Anggaran/Biaya Jumlah Sekolah anggaran dari pemerintah tidak mencukupi
(APBD) Dasar
3.955.36 Rp.2.080.468.628 Negeri : 396 untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
Kilometer persegi Sekolah
(Pengelolaan Swasta : 148 prasarana sekolah serta menjamin
(32kecamatan) Pendidikan Sekolah
Sekolah Dasar) terselenggaranya pendidikan yang bermutu,
Jumlah : 544
Sekolah
berkualitas dan menjangkau semua lapisan
Sumber : Data yang dikelola Peneliti.
mempunyai luas 3.955.36 Kilometer Dari banyaknya jumlah sekolah dasar yang
Persegi (tiga ribu sembilan ratus lima puluh ada tidak semuanya mempnyanyai sarana
lima, tiga puluh enam kilometer perrsegi) dan prasarana yang lengkap bahkan ada
Daerah Kabupaten timor Tengah Selatan gedung sekolah yang terbuat dari bebak.
pendidikan sebesar 20% dari APBD dan semua untuk melengkapi sarana dan
Dasar sebesar Rp. 2.080.628 (dua miliar diperuntuhkan untuk kebutuhan lain
12
JURNAL PENELITIAN
13
JURNAL PENELITIAN
14
JURNAL PENELITIAN
B. Peraturan Perundang-undangan
Agustino, Leo. Dasar- dasar Kebijakan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
Publik. Bandung: Alfabeta, 2008.
tentang Sistem Pendidikan Nasional
http://www.saplaw.
15