Anda di halaman 1dari 10

68

HUBUNGAN ANTARA TI NGKAT PENDI DI KAN MASYARAKAT DENGAN


KESADARAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA
( Studi Korelasi di DesaTemuw angi Kecamatan Pedan
Kabupaten Klaten Tahun 2009-2010) 1

Oleh:
Nur Dewi Widyaningsih 2

ABSTRAK

The purpose of this study was to determine whether there is a positif and
significant relationship between the level of public education with public
awareness in rural development (the study of correlations in the Village District
Temuwangi Pedan Klaten year 2009/ 2010). This research uses descriptive
quantitative method. The population is all citizens in the years 2009-2010 Village
Temuwangi aged 20-49 years, some 1468 souls. Samples were taken by cluster
random sampling of some 147 souls. Variable data collection techniques and
variable levels of public education awareness in rural development using a
questionnaire. Technical analysis of the data used is the product moment
correlation analysis to test the normality test requirements analysis, test and
linearity test with a significance level of independent research by 5% . Based on
the research results can be concluded that positif and significant relationship
between the level of public education with public awareness in rural development
(the study of correlations in the Village District Temuwangi Pedan Klaten years
2009-2010) as evidenced by r xy > r tabel or 0.1789> 0.176. Then Ho is rejected and
Ha accepted.

KATA KUNCI : Tingkat Pendidikan, Kesadaran, Pembangunan Desa.

1
Ringkasan skripsi
2
Mahasiswa PPKn FKIP UNS
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013 69

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian dari


Negara I ndonesia adalah upaya mencerdaskan kehidupan
Negara yang baru berkembang. bangsa. Seperti dalam Undang-undang
Kehidupan dunia yang penuh kompetisi, No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1)
lebih-lebih menghadapi era pasar menyatakan bahwa:
bebas, kebodohan dan kemiskinan Pendidikan nasional berfungsi
harus secepatnya diberantas, oleh mengembangkan kemampuan dan
karena itu dalam pembukaan UUD 1945 membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam
dinyatakan bahwa salah satu tujuan
rangka mencerdaskan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah
bangsa, yang bertujuan utuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. berkembangnya potensi peserta didik
Tujuan ini hanya akan dapat dicapai agar menjadi manusia yang beriman
melalui pendidikan, oleh karena itu dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
dinyatakan “Setiap warga negara berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga yang demokratis dan
berhak mendapat pendidikan” dan
bertanggung jawab.
kemudian dalam ayat 2 ditegaskan Kebijakan pemerataan
“Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dimaksud untuk
pendidikan dasar dan pemerintah wajib menyediakan kesempatan pendidikan
membiayainya”. Untuk yang bermutu dan relevan dengan
mengaktualisasikan amanah UUD 1945 pembangunan, dan yang dikelola
tersebut, maka diatur penyelenggaraan secara efisien. Dengan demikian,
pendidikan melalui undang-undang program kesempatan belajar akan
mengenai Sistem Pendidikan Nasional. berhasil jika mutu, relevansi, dan
Pendidikan di I ndonesia efisiensi ditingkatkan pula pada waktu
diselenggarakan sesuai dengan sistem yang sama.
pendidikan nasional yang ditetapkan Pendidikan dapat meningkatkan
dalam Undang-undang No. 20 tahun kualitas sumber daya manusia, yang
2003 sebagai pengganti Undang- pada akhirnya akan menumbuhkan
undang No. 2 tahun 1989 yang tidak kesadaran pembangunan. Hal tersebut
memadai lagi serta perlu sesuai dengan simpulan Bintarto
disempurnakan sesuai amanat Tjokroamidjoyo dalam Slamet (1993:
perubahan UUD 1945. Pendidikan 79) bahwa ”Suatu bangsa akan berhasil
nasional adalah pendidikan berdasarkan dalam pembangunannya secara self
UUD dan Pancasila yang berakar pada propelling dan tumbuh menjadi bangsa
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional yang maju apabila telah memenuhi
I ndonesia dan tanggap terhadap minimum jumlah dan mutu (termasuk
tuntutan perubahan zaman. Sistem relevansi dengan pembangunan) dalam
pendidikan nasional adalah keseluruhan pendidikan penduduknya”. Pendidikan
komponen pendidikan yang saling harus terselenggara secara merata di
terkait secara terpadu untuk mencapai seluruh lapisan masyarakat I ndonesia.
tujuan pendidikan nasional I ndonesia,
70

Selain itu keyakinan bahwa pendidikan dan sebagai konsumen barang dan jasa
merupakan wahana ampuh untuk yang dihasilkan oleh tenaga terdidik
membawa bangsa dan negara menjadi tadi.
maju dan terpandang dalam pergaulan Hakikat pembangunan adalah
bangsa-bangsa dan dunia internasional, meningkatkan kesejahteraan
boleh dikatakan tidak ada keraguan masyarakat, pembangunan itu dapat
lagi. berhasil apabila masyarakat memiliki
Pendidikan menjadi satu hal kemauan dan kemampuan untuk
pendukung dalam keberhasilan berperan aktif dalam proses
pembangunan William S. Plat pembangunan. Paradigma sentralistik
berpendapat bahwa peran pendidikan yang dianut pemerintah selama
mencakup “Mengembangkan teknologi beberapa dekade silam telah
baru, menjadi tenaga produktif dalam menumbuhkan opini masyarakat bahwa
bidang konstruksi, menjadi tenaga tanggung jawab utama pembangunan
produktif yang menghasilkan barang terletak ditangan pemerintah.
dan jasa, pelaku generasi dan Perencanaan pembangunan yang
penciptaan budaya dan konsumen demikian telah melemahkan
barang dan jasa” . (Redja Mudyahardjo, kemampuan masyarakat untuk memiliki
2002: 506-508). kesadaran dan menempatkan
Dari keterangan di atas masyarakat sebagai bagian pasif dari
menyatakan bahwa peran pendidikan sistem pambangunan. Kesadaran dalam
dalam pembangunan ada lima yaitu pembangunan tercermin dari partisipasi
mengembangkan teknologi baru yang masyarakat. Partisipasi masyarakat
untuk mendukung pembangunan yang dituntut untuk selalu ada dalam setiap
mana orang yang telah mengikuti program pembangunan. Kesadaran
pendidikan diharapkan bisa untuk berpartisipasi berasal dari warga
mengembangkan pengetahuan mereka itu sendiri, sedangkan kesempatan
untuk selalu berinovasi secara berpartisipasi dari pihak luar yang
berkelanjutan, lalu orang yang telah memberi kesempatan. Kesadaran itu
mengenyam pendidikan diharapkan juga harus didukung dengan kemauan
menjadi tenaga produktif dalam bidang dan kemampuan dari masyarakat itu
konstruksi dimana membutuhkan sendiri, sedangkan kemampuan dan
keahlian dan pengetahuan yang kemauan tersebut berhubungan erat
mendalam dan teliti untuk dengan sumber daya manusia (SDM)
menghasilkan karya atau hasil kerja yaitu pada tingkat pendidikan yang
yang baik dan standar, selain itu orang dimiliki oleh masyarakat. Akses yang
yang terdidik dikarapkan dan harus bisa luas dan memadai akan mempercepat
menjadi tenaga yang produktif yang tingginya tingkat pendidikan
berguna untuk masyarakat luas, tidak masyarakat, dan pada gilirannya akan
hanya sampai di sini saja tapi masih menumbuhkan dan menanamkan
ada dua lagi yaitu sebagai pelaku kesadaran masyarakat dalam
generasi dan penciptaan kebudayaan pembangunan. Semakin tinggi tingkat
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013 71

pendidikan yang dimiliki masyarakat dipertanggung jawabkan secara


maka semakin banyak informasi dan moral berdasarkan kaidah- kaidah
pengertian tentang pembangunan atau norma- norma yang berlaku.
sebaliknya apabila Tingkat pendidikan 5) Dewasa sebagai tujuan, baik
yang rendah umumnya bergandengan phisik maupun psikis yang
dengan informasi dan pengertian yang diwarnai oleh nilai- nilai
serba terbatas, dengan demikian bangsanya. Untuk itu di I ndonesia
kesempatan pun serba terbatas. yang harus diwarnai Pancasila dan
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati UUD 1945.
(2001: 69) menyatakan bahwa “Secara 6) Terus menerus (kontinyu):
etimologis kata pendidikan berasal dari a) Pendidikan dilaksanakan secara
bahasa Yunani. Terdiri dari kata paes berkesinambungan.
yang artinya anak, dan agogos yang b) Pendidikan itu tidak ada
berarti penuntun anak. Dari kata-kata berhentinya (pendidikan seumur
tersebut lalu timbul istilah paedogogiek hidup)
yang secara umum berarti ilmu Berdasarkan pendapat tersebut
pendidikan atau ilmu mendidik”. maka dapat disimpulkan bahwa
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati pendidikan adalah suatu proses yang
(2001: 70-79) berpendapat bahwa sengaja dilakukan untuk membantu
“Pendidikan adalah suatu kegiatan yang anak dalam mencapai kedewasaan,
secara sadar dan sengaja, serta penuh baik secara fisik maupun secara
tanggung jawab yang dilakukan oleh psikisnya melalui orang dewasa yang
orang dewasa kepada anak sehingga bertanggung jawab.
timbul interaksi dari keduanya agar Selain itu, untuk menegaskan
anak tersebut mencapai kedewasaan arti dari pendidikan secara yuridis,
yang dicita-citakan dan berlangsung pemerintah telah menyebutkan dalam
secara menerus”. Undang-undang No.20 Tahun 2003
Dari definisi lebih jelasnya dapat tentang sistem pendidikan nasional
dijelaskan sebagai berikut: yaitu di dalam Pasal 1 ayat 1:
1) Usaha sadar, ini berarti terjadi Pendidikan adalah usaha sadar dan
situasi pendidikan tersebut terencana untuk mewujudkan suasana
dilaksanakan atas kesadaran si belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
pendidik.
mengembangkan potensi dirinya
2) Orang dewasa, bahwa
untuk memiliki kekuatan spiritual
pelaksanaan pendidikan haruslah keagamaan, pengendalian diri,
orang yang sudah dewasa. kepribadian, kecerdasan, akhak mulia,
3) Disengaja, ini berarti bahwa serta keterampilan yang diperlukan
proses pendidikan memang dirinya, masyarakat, bangsa dan
disengaja direncanakan secara negara.
Koentjaraningrat (1990: 143)
sistematis dan matang.
menyatakan bahwa “Masyarakat di
4) Bertanggung jawab, bahwa semua
dalam bahasa inggris istilahnya adalah
tindakan harus dapat
72

society yang berasal dari kata Latin menyadari adanya benda-benda di


socius, yang berarti kawan. I stilah sekitar kita” (Gerungan, 1996: 21) .
masyarakat sendiri berasal dari kata Berdasarkan pengertian
arab yaitu syaraka yang berarti ikut kesadaran menurut pendapat para ahli
serta, berpartisipasi”. diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Pengertian yang berbeda kesadaran adalah keadaan insaf
mengenai masyarakat dikemukakan seseorang berdasarkan sikap tahu,
oleh Koentjaraningrat bahwa mengerti, merasa dan ingat.
Masyarakat merupakan kesatuan hidup Pengertian pembangunan
manusia yang saling berinteraksi menurut Totok Mardikanto (2010:
menurut sistem adat istiadat tertentu 2) menyatakan bahwa
yang mereka ikuti yang bersifat “Pembangunan yang biasa
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu digunakan dalam bahasa I ndonesia,
rasa identitas bersama. sekarang telah berkembang
Selain itu Darsono Wisadirana sebagai terjemah dari beragam
(2004: 23) menyatakan bahwa istilah asing. Dalam kehidupan
“Masyarakat merupakan hasil dari suatu sehari-hari dapat digunakan
periode perubahan kebudayaan dan sebagai terjemahan dari istilah
akumulasi budaya”. development, growth and change,
Dari definisi tersebut diatas modernization, atau juga progress”.
maka yang disebut dengan masyarakat Mengenai definisi tentang
adalah sekelompok manusia yang istilah pembangunan, diungkapkan
bergaul dan berada dalam tempat atau dalam beragam rumusan dan oleh
daerah tertentu serta mereka saling Tiyadi diungkapkan bahwa
berinteraksi. Sekelompok manusia “Pembangunan adalah suatu usaha
tersebut memiliki kebudayaan yang atau proses perubahan, demi
sama dan terikat pada rasa identitas terciptanya kesejahteraan atau
bersama. mutu hidup suatu masyarakat
Kesadaran manusia sangat (danindividu-individu didalamnya)
tinggi dalam mewujudkan kehidupan yang berkehendak dan
ini. Menurut A.W. Widjaja (1997: 14) melaksanakan pembangunan itu”
”Kesadaran adalah sikap atau perilaku (Totok Mardikanto, 2010: 3).
mengetahui atau mengerti taat dan Khairuddin H (1992: 3-4)
patuh pada peraturan dan ketentuan menyatakan bahwa “ Desa adalah
perundangan yang ada”. Sedangkan suatu hasil perpaduan antara
kesadaran menurut Poerwadarminto kegiatan sekelompok manusia
(1983: 731) adalah “Keadaan insaf, dengan lingkungannya serta desa
yakin, merasa, tahu dan mengerti”. dapat diartikan dalam arti umum
Sementara itu Gerungan dan khusus”.
berpendapat bahwa ” Kesadaran adalah Dalam Khairuddin H (1992:
suatu aktivitas jiwa dalam 3-4) ada beberapa ahli yang
hubungannya dengan lingkungan yang berpendapat mengenai desa antara
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013 73

lain; V.C. Finch menyatakan bahwa pelaksanaanya ditempuh dengan cara


“ The village is principally a place of teknik Cluster Sampling (Area
residence and not primarily a Sampling) .
business center ”. Yang intinya Sebelumnya angket yang telah
desa adalah suatu tempat tinggal disusun perlu dilakukan uji coba
dan bukan merupakan pusat terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan
pedagangan, sedangkan William untuk mengetahui kemungkinan
Ogburn menyatakan bahwa “Desa adanya kata-kata yang tidak dimengerti
adalah organisasi total kehidupan oleh warga masyarkat sebagai sampel
masyarakat (sosial) dalam suatu penelitian, dan juga untuk mengetahui
areal yang terbatas”. Sementara itu validitas dan reliabilitas butir angket
Sutardjo Kartohadikusumo tersebut. Uji coba instrument ini
menyatakan bahwa “ Desa adalah diberikan kepada masyarakat di luar
suatu kesatuan hukum dimana sampel. Yang telah ditentukan
bertempat tinggal suatu mayarakat sebanyak 70 orang.
yang berkuasa mengadakan Dalam penelitian ini untuk
pemerintahan sendiri”. Lain halnya menguji validitas butir item angket
dengan P.J.M. Nas menyatakan tingkat pendidikan masyarakat dan
bahwa “Desa dapat dilihat dari kesadaran masyarakat dalam
beberapa segi, yakni morfologi, pembangunan desa menggunakan
kriterium jumlah penduduk, hukum, rumus korelasi product moment yang
ekonomi dan sosial”. dikemukakan oleh pearson (Suharsimi
Arikunto, 2006: 170)
METODE PENELI TI AN
Penelitian ini dilakukan di Desa
Temuwangi Kecamatan Pedan
Kabupaten Klaten tahun 2009-2010.
Metode yang digunakan adalah metode Dari perhitungan angket tingkat
deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian pendidikan masyarakat yang telah
ini populasi yang digunakan adalah dilakukan dan kemudian
seluruh anggota masyarakat yang dikonsultasikan dengan r tabel, maka jika
berumur 20-49 tahun yang ada di Desa r hitung > 0,361 berarti butir pertanyaan
Temuwangi yang berjumlah 1468 tersebut valid. Dan jika r hitung < 0,361
orang. Sugiyono (2009: 118) berarti butir pertanyaan tidak valid.
menyatakan bahwa “Sampel adalah I nstrumen yang baik tidak akan
sebagian dari jumlah dan karakteristik bersifat tendensius mengarahkan
yang dimiliki populasi”. Peneliti ini responden untuk memilih jawaban
mengambil sampel 10% dari populasi jawaban tertentu. Dalam penelitian ini,
yang ada ini dikarenakan populasi yang untuk menguji reliabilitas menggunakan
ada ditempat penelitian cukup banyak teknik belah dua. Reliabilitas angket
yaitu sebesar 1468 orang, jadi sampel dilakukan dengan menggunakan rumus
yang dipakai ada 147 orang. Adapun Alpha Cronbach sebagai berikut:
74

dimaksudkan untuk mengetahui apakah


sampel dari distribusi normal atau
tidak.
HASI L PENELI TI AN DAN Uji normalitas variabel tingkat
PEMBAHASAN pendidikan masyarakat (x). Setelah
Dari hasil pengumpulan data dilakukan perhitungan bahwa pada
tingkat pendidikan masyarakat taraf signifikansi 5% didapat Lhitung =
diketahui (N) = 147, nilai tertinggi 0,0705 sedangkan Ltabel = 0,0731. Hasil
adalah 5, sedangkan nilai terendah 1. perhitungan menunjukkan bahwa Lhitung
Range (R)= nilai max- nilai min = 4 lebih kecil dari pada Ltabel atau 0,0705 <
dan jumlah kelas (K)= 1 + 3,322 Log 0,0731. Maka dinyatakan bahwa
N= 8,19 yang dibulatkan menjadi 8, sampel berasal dari populasi
untuk interval (I )= R/ K= 4/ 8 = 0,5. berdistribusi normal.
Mean ( x ) = 3,10. Frekuensi tertinggi Uji Normalitas Variabel
44 pada kelas interval 2,8 – 3,3 serta Kesadaran Masyarakat dalam
diketahui frekuensi terendah 0 pada Pembangunan Desa (Y). Setelah
kelas interval 2,2 - 2,7 dan 3,4 - 3,9 dilakukan perhitungan bahwa pada
serta 5,2-5,7. taraf signifikansi 5% didapat Lhitung =
Hasil pengumpulan data 0,0701 sedangkan Ltabel = 0,0731. Hasil
kesadaran masyarakat dalam perhitungan menunjukkan bahwa Lhitung
pembangunan desa dapat diketahui (N) lebih kecil dari pada Ltabel atau 0,0701 <
= 147, nilai tertinggi adalah 131 , 0,0731. Maka dinyatakan bahwa
sedangkan nilai terendah 77. Range (R) sampel berasal dari populasi
= nilai max - nilai min = 54 dan jumlah berdistribusi normal.
kelas (K) = 1 + 3,322 Log N = 8,19 Uji Liniearitas, Pengujian ini
yang dibulatkan menjadi 8, untuk digunakan untuk mengetahui apakah
interval (I )= R/ K= 54/ 8 = 6,8. Mean variable bebas (X) dengan variable
( x ) = 98,55. Frekuensi tertinggi 49 terikat (Y) tedapat hubungan yang
pada kelas interval 97,7 – 104,5 serta linier atau tidak. Setelah dilakukan
diketahui frekuensi terendah 1 pada perhitungan bahwa pada taraf
kelas interval 118,4 – 125,2. signifikansi 5% diperoleh Ftabel = 2,68
Teknik statistik sebagi analisisa Karena Fhitung < Ftabel atau 0,408 < 2,68
data, terdapat beberapa persyaratan maka dinyatakan bahwa X linear
yang harus dipenuhi adalah sampel terhadap Y.
diambil secara random atau acak, Uji independensi dilakukan
bentuk distribusi X dan Y merupakan untuk membuktikan, bahwa antar
garis lurus atau linier serta Y dependen variabel bebas tidak berhubungan atau
pada X. Hipotesis sebelum diuji, harus independen. Berdasarkan hasil
menguji peryaratan analisis data perhitungan yang telah dilakukan dapat
dengan uji normalitas, uji liniearitas dan diketahui bahwa nilai Fhitung = 4,31.
uji independen. Uji normalitas Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan
dengan nilai Ftabel dengan N = 131 dan
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013 75

taraf signifikansi 5% diperoleh nilai hubungan yang signifikan antara


Ftabel = 3,92 . Karena Fhitung > Ftabel atau tingkat pendididkan masyarakat (X)
4,31 > 3,92 maka dapat dikatakan dengan kesadaran masyarakat dalam
bahwa X dependen terhadap Y, jadi X pembangunan desa (Y).
dapat memprediksi Y.
KESI MPULAN DAN SARAN
Pengujian hipotesis dilakukan
Hasil penelitian tersebut dapat
untuk menguji apakah pernyataan yang
dilihat pada uji hipotesis yang
dikemukakan dapat diterima bila fakta-
menyatakan “Ada hubungan yang
fakta yang ada dapat mendukung
signifikan tingkat pendidikan
pernyataan dalam hipotesis, sebaliknya
masyarakat dengan kesadaran
hipotesis ditolak apabila fakta-fakta
masyarakat dalam pembangunan desa”
emiris tidak dapat mendukung
dapat diterima. Ada hubungan berarti
pernyataan hipotesis.
antara tingkat pendidikan masyarakat
Menghitung Koefisien Korelasi
dengan kesadaran masyarakat dalam
antara X dengan Y. Melihat dari hasil
pembangunan desa diketahui dari
perhitungan antara X dengan Y,
besarnya harga koefisien korelasi yang
diperoleh nilai r xy = 0,1789. Hasil
dihasilkan sebesar r xy = 0,1789,
tersebut dikonsultasikan dengan nilai
dengan sampel 147 orang pada taraf
r tabel pada N = 147 dan taraf signifikasi
signifikasi 5% diperoleh r tabel = 0,176.
5% sebesar 0,176, berdasarkan hal
Maka keputusan akhirnya adalah r hitung
tersebut r hitung > r tabel atau 0,1789 >
> r tabel atau 0,1789 > 0,176. Dengan
0,176. berarti ada hubungan antara
demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
variabel X dan Y.
Berdasarkan hal tersebut tinggi
Uji keberartian koefisien
rendahnya tingkat pendidikan yang
korelasi dilakukan untuk menguji
dimiliki oleh masyarakat berhubungan
signifikansi hubungan. Setelah
dengan kesadaran masyarakat untuk
dilakukan perhitungan bahwa pada
dapat berpartisipasi dalam
taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung
pembangunan desa
= 2,191. Karena t hitung < t tabel atau
Ada satu teori yang sesuai
2,191 > 1,984, maka dinyatakan
dengan hasil analisis data pada
bahwa koefisien korelasi antara
penelitian ini yaitu Human Capital Teory
tingkat pendidikan masyarakat
(Heinrich von Thunen) diungkapkan
dengan kesadaran masyarakat dalam
bahwa “Semakin tinggi tingkat
pembangunan desa sebesar 2,191
pendidikan seseorang maka akan
adalah berarti..
semakin tinggi tingkat pendapatan.
Berdasarkan hasil penelitian
Semakin tinggi pendapatan maka
diperoleh r xy = 0,1789 dengan sampel
semakin tinggi keterampilan dan
147 orang pada taraf signifikasi 5%
pengetahuan. Dengan semakin tinggi
diperoleh r tabel = 0,176. Maka hasilnya
keterampilan dan pengetahuan, maka
r hitung > r tabel atau 0,1789 > 0,176.
semakin tinggi tingkat produktifitas.”
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha
Dapat diartikan bahwa apa bila
diterima sehingga dapat ditafsirkan ada
76

seseorang memiliki pendidikan yang terhadap kesadaran masyarakat dalam


tinggi maka orang tersebut memiliki pembangunan desa tetapi bisa karena
tingkat produksifitas yang tinggi pula. hal yang lain, misalnya kedudukan
”(http:/ / sociologystudy.wordpress.com/ sosial dimasyarakat, pekerjaan yang
2012/ 04/ 30/ makalahsosiologi- dimiliki, penghasilan yang diperoleh dan
kependidikan-human-capital). lain sebagainya.
Berdasarkan analisa dan Beranjak dari kesimpulan dan
interprestasi hasil analisa, dapat implikasiyang telah diuraikan diatas,
dijelaskan sebagai berikut: maka dalam rangka memberikan
Bahwa tingkat pendidikan sumbangan pemikiran penulis
masyarakat dengan kesadaran menyampaikan saran sebagai berikut :
masyarakat dalam pembangunan desa Saran Bagi Masyarakat Antara
merupakan salah satu hal yang memiliki Lain:
hubungan yang erat. Dimana tingkat a. Masyarakat disarankan lebih
pendidikan merupakan salah satu dasar mengutamakan pendidikan yang
agar memiliki pengetahuan, pengertian, lebih tinggi lagi untuk generasi yang
bersikap dan juga perilaku terhadap akan datang agar pengetahuan,
kesadaran masyarakat dalam pemahaman , sikap dan perilaku
pembangunan. mereka dapat lebih baik dan luas
Berdasarkan dari deskripsi data dalam bidang pembangunan.
dan pengujian hipotesis yang telah b. Masyarakat yang memiliki tingkat
dilakukan mengenai hubungan antara pendidikan yang lebih tinggi dapat
tingkat pendidikan masyarakat dengan menjadi motivator bagi mereka
kesadaran masyarakt dalam yang memiliki tingkat pendidikan
pembangunan desa yang menggunakan dibawahnya atau masyarakat yang
korelasi product moment , maka dapat lain.
diambil kesimpulan bahwa terdapat Saran Bagi Pemerintah Desa
hubugngan yang signifikan antara antara lain:
tingkat pendidikan masyarakat dengan a. Bagi pemerintah desa hendaknya
kesadaran masyarakat dalam dalam perekrutan panitia
pembangunan desa. Hal ini dibuktikan pembangunan desa lebih bijak
dengan hasil penelitian yang dengan mengikut sertakan
selanjutnya diperoleh harga r xy = masyarakat yang berpendidikan
0,1789 sedangkan harga r tabel N = 147 dasar atau menengah.
dengan taraf signifikasi 5% diperoleh b. Dan pemerintah desa disarankan
r tabel = 0,176, karena r xy > r tabel atau memberi kesempatan yang sama
0,1789 > 0,176. Dengan demikian H0 untuk masyarakat dapat ikut dalam
ditolak dan Ha diterima. Meskipun hasil pembangunan desa.
akir menunjukkan bahwa r xy > r tabel c. Pemerintah desa disarankan
tetapi selisihnya hanya 0,0021, memberi kelaluasaan dalam
sehingga tingkat pendidikan penyelenggaraan pembangunan
masyarakat tidak terlalu berpengaruh desa agar di kelola masyarakat.
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013 77

DAFTAR PUSTAKA Totok Mardikanto. 2010. Metode


Penelitian dan Evaluasi
Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati. 2001. I lmu
Pemberdayaan Masyarakat .
Pendidikan . Jakarta: Rineka
Surakarta: UNS Press
Cipta
___________. 2010. Konsep-Konsep
Anonim. 2007. Undang-Undang Dasar
Pemberdayaan Masyarakat .
1945
Surakarta: UNS Press
Bintarto Tjokroamidjoyo. 1989.
Widjaja, A. W. 1997. Upaya
I nteraksi desa-kota dan
Pembaharuan dalam Bidang
permasalahannya. Jakarta:
Pendidikan dan Pengajaran .
Gamalian I ndonesia.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
Undang-undang No.20 tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Wipress.
Gerungan. W.A. 1996. Psikologi Sosial.
Bandung: Eresco.
Heinrich von Thunen.
http: / / sociologystudy.wordpress.
com/ 2012/ 04/ 30/ makalah-
sosiologi-kependidikan-human-
capital/ (diakses 18.30, hari
Rabu, 2 Mei 2012)
Khoiruddin H. 1992. Pembangunan
Masyarakat . Yogyakarta:
Liberty
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar I lmu
Antropologi (cetakan
kedelapan) . Jakarta: Rineka
Cipta
Poerwadarminto. 1983. Kamus Besar
Bahasa I ndonesia. Jakarta: BN.
Pesrada
Redja Mudyahardjo. 2002. Pengantar
Pendidikan Sebuah Studi Awal
Tentang Dasar-Dasar Pendidikan
Pada Umumnya dan Pendidikan
di I ndonesia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D
Cetakan ke 7. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek (Cetakan Ke 13).
Jakarta: Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai