Oleh:
Nur Dewi Widyaningsih 2
ABSTRAK
The purpose of this study was to determine whether there is a positif and
significant relationship between the level of public education with public
awareness in rural development (the study of correlations in the Village District
Temuwangi Pedan Klaten year 2009/ 2010). This research uses descriptive
quantitative method. The population is all citizens in the years 2009-2010 Village
Temuwangi aged 20-49 years, some 1468 souls. Samples were taken by cluster
random sampling of some 147 souls. Variable data collection techniques and
variable levels of public education awareness in rural development using a
questionnaire. Technical analysis of the data used is the product moment
correlation analysis to test the normality test requirements analysis, test and
linearity test with a significance level of independent research by 5% . Based on
the research results can be concluded that positif and significant relationship
between the level of public education with public awareness in rural development
(the study of correlations in the Village District Temuwangi Pedan Klaten years
2009-2010) as evidenced by r xy > r tabel or 0.1789> 0.176. Then Ho is rejected and
Ha accepted.
1
Ringkasan skripsi
2
Mahasiswa PPKn FKIP UNS
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013 69
Selain itu keyakinan bahwa pendidikan dan sebagai konsumen barang dan jasa
merupakan wahana ampuh untuk yang dihasilkan oleh tenaga terdidik
membawa bangsa dan negara menjadi tadi.
maju dan terpandang dalam pergaulan Hakikat pembangunan adalah
bangsa-bangsa dan dunia internasional, meningkatkan kesejahteraan
boleh dikatakan tidak ada keraguan masyarakat, pembangunan itu dapat
lagi. berhasil apabila masyarakat memiliki
Pendidikan menjadi satu hal kemauan dan kemampuan untuk
pendukung dalam keberhasilan berperan aktif dalam proses
pembangunan William S. Plat pembangunan. Paradigma sentralistik
berpendapat bahwa peran pendidikan yang dianut pemerintah selama
mencakup “Mengembangkan teknologi beberapa dekade silam telah
baru, menjadi tenaga produktif dalam menumbuhkan opini masyarakat bahwa
bidang konstruksi, menjadi tenaga tanggung jawab utama pembangunan
produktif yang menghasilkan barang terletak ditangan pemerintah.
dan jasa, pelaku generasi dan Perencanaan pembangunan yang
penciptaan budaya dan konsumen demikian telah melemahkan
barang dan jasa” . (Redja Mudyahardjo, kemampuan masyarakat untuk memiliki
2002: 506-508). kesadaran dan menempatkan
Dari keterangan di atas masyarakat sebagai bagian pasif dari
menyatakan bahwa peran pendidikan sistem pambangunan. Kesadaran dalam
dalam pembangunan ada lima yaitu pembangunan tercermin dari partisipasi
mengembangkan teknologi baru yang masyarakat. Partisipasi masyarakat
untuk mendukung pembangunan yang dituntut untuk selalu ada dalam setiap
mana orang yang telah mengikuti program pembangunan. Kesadaran
pendidikan diharapkan bisa untuk berpartisipasi berasal dari warga
mengembangkan pengetahuan mereka itu sendiri, sedangkan kesempatan
untuk selalu berinovasi secara berpartisipasi dari pihak luar yang
berkelanjutan, lalu orang yang telah memberi kesempatan. Kesadaran itu
mengenyam pendidikan diharapkan juga harus didukung dengan kemauan
menjadi tenaga produktif dalam bidang dan kemampuan dari masyarakat itu
konstruksi dimana membutuhkan sendiri, sedangkan kemampuan dan
keahlian dan pengetahuan yang kemauan tersebut berhubungan erat
mendalam dan teliti untuk dengan sumber daya manusia (SDM)
menghasilkan karya atau hasil kerja yaitu pada tingkat pendidikan yang
yang baik dan standar, selain itu orang dimiliki oleh masyarakat. Akses yang
yang terdidik dikarapkan dan harus bisa luas dan memadai akan mempercepat
menjadi tenaga yang produktif yang tingginya tingkat pendidikan
berguna untuk masyarakat luas, tidak masyarakat, dan pada gilirannya akan
hanya sampai di sini saja tapi masih menumbuhkan dan menanamkan
ada dua lagi yaitu sebagai pelaku kesadaran masyarakat dalam
generasi dan penciptaan kebudayaan pembangunan. Semakin tinggi tingkat
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013 71