Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN TINGGI SENI BERKARAKTER BUDAYA ADILUHUNG

ESTAFET GENERASI KREATIF YANG BERKELANJUTAN

I Ketut Sunarya
FBS Universitas Negeri Yogyakarta
email: iketutsunarya@rocketmail.com

Abstrak: Perbuatan manusiawi adalah perbuatan yang diatur oleh manusia dan secara sadar di-
kontrol atau dikehendakinya. Dalam pendidikan tinggi seni berkarakter budaya adiluhung tidak lepas
dari perbuatan manusiawi yang bermakna keutamaan. Perbuatan berlandasan budaya unggulan, cara
berpikir yang benar, kreatif dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan bersemangat menguasai ber-
bagai jenis keterampilan dan keahlian khususnya dalam bidang seni. Pendidikan menumbuhkan
sikap berorientasi terhadap karya berkualitas atau mewujudkan mentalitas manusia yang selalu ber-
usaha menciptakan karya bermutu. Pendidikan seni sebagai pembentuk sikap mandiri dan merupa-
kan unggulan seseorang lewat tanaman motivasi untuk mengeksplorasi lingkungan dan sumber-
sumber budaya sebagai kekuatan bangsa. Pendidikan menjadikan manusia tidak tunduk terhadap
nasib, tetapi menganggap penting usaha dengan kemampuan sendiri untuk melakukan inovasi, per-
ubahan, dan penyempurnaan dalam bidang seni sebagai tanggungjawab dalam kehidupan. Pen-
didikan seni berkarakter budaya adiluhung merupakan estafet ilmu yang berkelanjutan. Artinya, tidak
berhenti pada satu generasi, namun terus berkembang dari masa lalu, kini, dan masa depan.

Kata Kunci: pendidikan tinggi seni, karakter budaya adiluhung, estafet ilmu berkelanjutan

ART HIGHER EDUCATION OF REFINED CULTURE-BASED CHARACTER


AS A RELAY FOR A SUSTAINABLY CREATIVE GENERATION

Abstract: Human deeds are those organized by humans and consciously controlled or wanted. The
higher education of noble culture-based character art is inseparable from human deeds which means
nobility. Selected culture-based deeds, the right way of thinking, being creative in growing self-con-
fidence and spirited in mastering various types of skills and expertise, especially in the field of arts.
Education grows the attitude oriented on high quality works or realizing human mentality that
always strives to create high quality works. Arts education as a shaper of autonomous attitude and be-
comes an individual excellence through established motivation to explore the environment and cul-
tural resources as the power of the nation. Education makes humans refrain from giving up to the fate,
but consider the importance of efforts using self-capacity to make innovations, changes, and re-
finement in the field of arts as a human’s responsibility in life. The higher education of noble culture-
based character art serves as a way of passing down sustainable science, in the sense that it does not
stop at one generation, but keeps developing from the past, the present, and the future.

Keywords: higher education of art, refined culture-based character, sustainable science relay

PENDAHULUAN an; (4) pemberdayaan lembaga pendidikan;


Sebagaimana diamanatkan di dalam (5) pembaharuan sistem pendidikan nasio-
GBHN RI Tahun 1999-2004 tentang pen- nal; (6) peningkatan kualitas lembaga pen-
didikan bahwa ada tujuh program pokok didikan masyarakat; dan (7) peningkatan
utama dalam pendidikan, yaitu: (1) per- kualitas SDM. Menurut Muhadjir (2012:5),
luasan dan pemerataan kesempatan pen- pendidik masa depan adalah manusia yang
didikan; (2) peningkatan kemampuan aka- dapat membekalkan pengetahuan sesuai
demik dan kesejahteraan tenaga kepen- percepatan perkembangan ilmu, bukan
didikan; (3) pembaharuan sistem pendidik- pengetahuan sebatas kisi-kisi.

179
180

Secara nyata, perguruan tinggi me- dan IPTEK yang kemudian menjadi nilai-
nyiapkan peserta didik menjadi anggota nilai peradaban modern.
masyarakat yang memiliki kemampuan Indonesia, sebaliknya sejak abad ke-
akademik dan atau profesional serta ke- 17 mulai secara bertahap berada di bawah
mampuan kepemimpinan yang tanggap kekuasaan penjajah dan mulai permulaan
terhadap kebutuhan pembangunan serta abad ke-20 sepenuhnya dicengkeram ke-
pengembangan ilmu pengetahuan dan kuasaan Barat. Walaupun demikian, secara
teknologi. Hal ini dimaksudkan agar setiap kultural penghuni nusantara tetap berada
lulusan perguruan tinggi dapat mempo- dalam kehidupan tradisional dan tidak di-
sisikan diri tatkala memasuki lapangan sentuh oleh peradaban modern yang ra-
kerja. Artinya, perguruan tinggi ikut serta sional, demokratik, dan IPTEK. Dalam per-
bertanggung jawab dalam mendorong per- spektif ini, pada tahun 1945 Indonesia ter-
tumbuhan ekonomi nasional lewat lulusan tinggal sekitar 400 tahun. Karena itu, mak-
yang telah dihasilkan sehingga pada gili- na mencerdaskan kehidupan bangsa ha-
rannya pendidikan memiliki tanggung ja- kikatnya adalah gerakan mentransformasi
wab tidak hanya terbatas pada upaya pen- budaya Indonesia dari tradisional dan feo-
dewasaan peserta didik saja, namun lebih dalistik menjadi budaya modern, rasional,
dari itu. Sistem pendidikan yang sehat demokratik, dan berorientasi IPTEK.
akan terus bergerak sesuai dengan gerak Dalam perjalanan sejarah bangsa ini,
perubahan masyarakat. semua anak bangsa yakin bahwa semangat
Tuntutan perkembangan zaman, ter- para pendiri republik ini tidak kalah de-
utama milenium ke-3 ini, peningkatan kua- ngan para pendiri negara Amerika Serikat
litas pendidikan merupakan salah satu pro- yang merancang negaranya. Sejak Repu-
gram nasional. Dengan demikian, semua blik Athena belum ada dalam sejarah per-
lembaga pendidikan mulai dari pendidik- adaban dunia, apa lagi UUD, tetapi berkat
an dasar sampai pada pendidikan tinggi dukungan sistem pendidikan yang kuat
memiliki kesamaan arah dan tujuan, yaitu akhirnya Amerika Serikat menjadi negara
meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini yang maju dan bermartabat (Soedijarto,
sejalan dengan amanat UUD 1945, yaitu 2012:8). Walaupun begitu, segala perjalanan
mencerdaskan kehidupan bangsa yang ber- sejarah Indonesia dapat dipakai sebagai
makna sama dengan memperluas kesem- kaca benggala bahwa gerak bangsa dalam
patan memperoleh pendidikan. Walaupun mencerdaskan kehidupan bangsa yang di-
kenyataannya di Indonesia kehidupan dasarkan atas semangat 1945 cukup mem-
bangsa yang cerdas masih jauh dari kata berikan angin segar. Namun, dalam setiap
terwujud. Penjabaran konsep mencerdas- pergantian pemerintahan konsep-konsep
kan kehidupan bangsa jika dibandingkan yang telah ditanamkan sering mengalami
dengan lahirnya negara Barat, maka sejak kebimbangan, sistem pendidikan goyah,
abad ke-17 melalui Renaisance dan indus- berubah-ubah, dan tidak seimbang. Sangat
trialisasinya mendorong lahirnya negara- minimnya informasi yang dapat diandal-
negara kebangsaan. Pada pertengahan abad kan dan dipakai sebagai pegangan untuk
ke-20, setelah melalui dua perang dunia melangkah maju seakan limbung sehingga
peradaban dunia didominasi oleh nilai- hasil pendidikan, tentang praktek, dan pro-
nilai budaya Barat, baik politik, ekonomi, gramnya semakin tidak terarah.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012


181

Demikian juga pendidikan yang ter- dilandasi kerangka utuh standar kompe-
kait dengan UUD 1945 pasal 31 dan 32 tensi dan pendidikan guru. Pencapaian
yang menetapkan kewajiban pemerintah keutuhan kompetensi dimaksud diperoleh
untuk mengusahakan dan menyelenggara- melalui pendidikan akademik dan pendi-
kan satu sistem pengajaran nasional atau dikan profesi (Kartadinata, 2012:3). Dalam
sistem persekolahan dan memajukan ke- strategi khusus ditegaskan oleh Bambang
budayaan nasional Indonesia jelas dan ber- Suhendro (Mardiyono, 2000:5) bahwa ada
manfaat bagi rakyat Indonesia. Namun, empat hal yang perlu diperhatikan dalam
sayang pasal tersebut telah diamandemen, pengembangkan kompetensi dan pendi-
padahal melalui perubahan keempat UUD dikan guru, yakni optimalisasi potensi, te-
1945, 10 Agustus 2002, amanat tersebut di- robosan setiap kesempatan, manajemen
pertegas dan diperluas yaitu dengan mene- pribadi, dan manajemen kelompok.
kankan (1) kewajiban pemerintah membia- Apa kaitan guru, dalam hal ini guru
yai penyelenggaraan wajib belajar; (2) ke- seni, dengan pendidikan berbasis karakter
wajiban pemerintah memrioritaskan ang- budaya adiluhung? Guru seni merupakan
garan pendidikan sekurang-kurangnya salah salah satu pilar penyangga untuk
20% APBN dan APBD; dan (3) kewajiban mencerdaskan bangsa yang cukup sentral.
pemerintah untuk memajukan IPTEK. Ditegaskan oleh Supeno (1999:43) bahwa
Walaupun begitu, bangsa ini cukup apa jadinya jika di dalam pendidikan guru
tergerak hatinya untuk memajukan pendi- seperti robot, plonga-plongo, tidak paham
dikan. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya dalam menuntun siswanya untuk bergerak
sinergitas pemikiran pendidikan akademik maju. Asal mengajar dan dengan tampilan
dan profesi dalam payung pendidikan apa adanya, niscaya guru yang seperti ter-
guru. Esensi pendidikan profesi menyirat- sebut akan menghasilkan generasi-generasi
kan adanya kompetensi guru yang di- bingung, linglung, dan lebih ekstrem lagi
bangun melalui pendidikan akademik dan generasi yang gagal dalam menemukan
kompetensi yang dibangun melalui pen- jalan hidup. Oleh sebab itu, mencerdaskan
didikan profesi. Kedua gugus kompetensi bangsa tidak cukup hanya keberanian un-
yang dibangun itu sebagai satu keutuhan tuk tampil, namun juga tidak lepas dari
yang mencakup kompetensi akademik dan budaya menumbuhkan karakter bangsa
profesi (Kartadinata, 2012:2). Dijabarkan yang kuat, yakni budaya bekerja keras pan-
lebih lanjut bahwa pemaknaan kontekstual tang mundur, berhati mulia serta tetap
rumusan kompetensi tersebut tersurat da- berorientasi pada yang utama: adiluhung.
lam UU No. 14/2005 yang mencakup kom-
petensi pedagogik, kepribadian, profesio- KEKAYAAN SUMBER BUDAYA SEBA-
nal, dan sosial dipetakan dan dilumatkan GAI UNGGULAN PENDIDIKAN SENI
ke dalam rumusan kompetensi yang harus Jika kita melihat jauh ke belakang,
dikembangkan melalui pendidikan akade- bagaimana kekhusukan nenek moyang kita
mik dan kompetensi yang dikembangkan (bangsa Indonesia) dalam mengolah ber-
melalui pendidikan profesi. bagai bahan. Genderang yang terbuat dari
Konvensi Nasional Pendidikan Indo- keping-keping perunggu seakan dipukul
nesia (KONASPI) VI di Denpasar Bali bertalu-talu kembali. Suara keras meme-
(2008) menegaskan bahwa penyelengga- kakkan telinga, terdengar sampai jauh ke
raan pendidikan guru yang bermutu harus pelosok negeri, memompa semangat

Pendidikan Tinggi Seni Berkarakter Budaya Adiluhung Estafet Generasi Kreatif Berkelanjutan
182

masyarakat masa itu untuk terus berkarya. arcanya sendiri. Arca batu yang tidak akan
Tidak sia-sia apa yang mereka lakukan, punah dimakan waktu merupakan cermin
kerja keras dengan kucuran keringat me- kegigihan, kesabaran, dan ketekunan masa
lahirkan berbagai peninggalan. Tidak tang- lalu. Mereka adalah manusia kreatif yang
gung-tanggung, zaman perunggu merupa- banyak menanamkan konsep cara bertahan
kan zaman tumbuh suburnya berbagai pe- hidup, menciptakan karya, dan mengolah
ninggalan yang indah di seluruh wilayah alam sebagai upaya pengabar apa yang me-
Indonesia. Sekitar 1500 tahun SM, imigran reka lakukan. Ungkapan imaji kreatif mem-
yang datang dari Yunan di daerah Cina batu kita (manusia masa kini) menerang-
Selatan, tempat hulu sungai-sungai besar kan, memahami hidup masa lalu tersebut.
seperti Yangtse-Kiang, Mekong, Saluen, Membaca masa lalu bukan berarti
Irawadi, dan Brahmaputra yang saling ber- kita berpikir mundur, namun menyarikan
dekatan itu mulai menduduki Indonesia. kehebatan masa lalu yang merupakan ha-
Mereka bangsa yang mahir dalam berlayar kikat hidup berkelanjutan. Dalam kehidup-
memakai jukung, bertani, berternak, mem- an yang berkelanjutan, karya-karya monu-
buat rumah, menjadi tukang kayu (mem- mental, lingkungan, dan juga sejarah kehi-
buat perabotan), menenun, dan membuat dupan merupakan satu faktor yang sangat
gerabah. penting. Karya dan manusia merupakan
Bangsa ini masuk Indonesia lewat satu kesatuan yang utuh. Karya ciptaan
Malaka, ke selatan dan kepulauan yang ter- manusia dianggap tidak benar jika berten-
letak di bagian timur dan masuk Papua tangan dengan kemanusiaan manusia itu
menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. sendiri, dan justru akan dianggap meng-
Dengan keahlian tersebut, tidak menghe- hancurkan kemanusiaan bilamana pencip-
rankan jika kemudian terdapat peninggal- taannya tidak memperhatikan kehidupan
an-peninggalan yang tidak lepas dari olah- itu sendiri. Esensi kemanusiaan adalah ke-
an tangan terampil mereka. Batu-batu be- baikan dan manusia memunyai potensi su-
sar digulingkan, tidak saja ditata dan di- perioritas yang terletak pada budi yang ter-
tegakkan sebagai menhir ataupun stamba, diri dari pikiran, rasa, sikap, daya khayal,
namun tidak sedikit pula mereka mema- intuisi, kepercayaan, persepsi dan lain se-
hatnya menjadi arca yang unik. Serpihan- bagainya. Dengan akal dan budinya, ma-
serpihan kecil berupa flakes tidak dibuang nusia menciptakan sesuatu atau karya seni
begitu saja, namun mereka asah hingga yang bermanfaat tidak saja untuk dirinya,
halus menjadi kapak yang indah. juga orang lain. Oleh karena itu, tidak ber-
Demikian juga dengan arca-arca me- lebihan jika dikatakan seni adalah hasil
galitik yang memunyai titik penggarapan olah budi yang merupakan rasa halus yang
utama pada bagian wajahnya, tidak dibuat tencurah dan dipergunakan untuk meng-
secara rinci melainkan hanya pahatan- gambaran batin pada yang dicintainya.
pahatan untuk menyatakan mata, hidung, Mereka adalah contoh nyata yang arip da-
dan mulut. Sementara, bagian anggota tu- lam meramu segalanya, cermin kebang-
buh lainnya tidak digambarkan atau di- kitan budi pekerti dan wujud unggulan
gambarkan secara garis besar saja pada bersifat pundamental yang tetap lestari
sebongkah batu padat. Kesan yang terlihat serta dapat dirasakan generasinya hingga
adalah suatu bentuk tonggak, bentuk batu- kini.
nya lebih dipentingkan daripada wujud

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012


183

Dalam perubahan dan perkembang- serta para empu menunggu sapaan per-
an zaman, produk unggulan bangsa Indo- guruan tinggi untuk bekerja sama dalam
nesia mengalami tantangan berat, terutama mengestafetkan ilmu yang dimiliki kepada
dalam kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, generasinya.
pada era ini, generasi muda berkewajiban Hadirnya kebijakan pemerintah de-
merumuskan kembali gejala-gejala kehi- ngan munculnya program ekonomi kreatif
dupan modern menjadi jiwa produk baru. merupakan gayung tersambut antara pe-
Ini artinya warna baru selalu muncul se- merintah dengan masyarakat pedesaan. Di-
iring dengan semakin memudarnya warna tegaskan oleh Wacik (2007:30) bahwa sa-
lama. Setiap generasi bertanggung jawab ngat ironis memang bangsa Indonesia yang
sebagai pelestari dan sekaligus pencipta begitu melimpah ruah dengan kekayaan
seni-seni baru. Pengaktifan jiwa kreatif bu- sumber daya manusia, alam, dan budaya,
kan bermakna untuk meniadakan, bahkan tetapi belum mampu berkiprah dalam
menghilangkan seni-seni lama, namun se- menghadirkan segalanya. Ini artinya sum-
baliknya. ber daya yang merupakan kekayaan bang-
Kekayaan Indonesia akan produk sa ini belum dimanfaatkan secara maksi-
unggulan di tiap daerah tidak diragukan mal. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan
lagi. Di mana manusia hidup, di sanalah budaya unggulan bangsa sangat perlu un-
produk tersebut lahir. Jauh di pelosok pe- tuk ditata, digali, dan digerakkan. Jika se-
dalaman sampai di kota besar dan dari muanya digali dengan baik, sumber daya
rakyat kecil sampai para bangsawan pun alam, sumber daya manusia, dan sumber
tidak dapat lepas dari produk unggulan daya budaya tidak akan pernah habis se-
bangsa ini. Untuk itu, jika berbicara peles- panjang masa, selama manusia masih hi-
tarian dan juga pengembangan produk dup.
unggulan bangsa, peran pendidikan baik Seharusnya, sumber daya alam, ma-
formal maupun nonformal tidak dapat di- nusia, dan budaya merupakan keunggulan
kesampingkan. Pendidikan yang berkelan- bangsa yang pada dasarnya dapat diguna-
jutan merupakan garda terdepan dalam kan untuk menyejahterakan masyarakat
memikirkan kelanjutan keberadaannya. (Wacik, 2007:7). Ini pula yang menjadi cer-
Oleh sebab itu, menggali budaya sen- min kepedulian negara terhadap ekonomi
diri dengan konsep memunculkan dan rakyat. Sudah cukup lama sumber daya
membangkitkan gaya daerah dalam pen- budaya terpendam dan menunggu sumber
didikan seni tidak akan habis karena se- daya manusia untuk menggali kembali,
makin digali akan semakin muncul. Selama memunculkan, dan menjadikannya sebagai
ini, bangsa ini belum sepenuh hati meng- kekayaan di negeri sendiri. Sudah saatnya
gali, melestari, dan mencari ion functio ter- benang merah estafet kekayaan bangsa di-
sebut. Padahal, lokasi sebaran budaya ung- sambung kembali sehingga generasi saat
gulan seperti Bali, Yogyakarta, Solo, Cire- ini dan seterusnya merasakan hal yang
bon, Asmat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, sama, yakni rasa bangga akan kekayaan
dan lain sebagainya berlimpah. Daerah- budaya sendiri yang merupakan ponda-
daerah tersebut bagaikan museum hidup men kekuatan bangsa.
dalam jagat budaya. Selain didukung pula
dengan kekayaan alam seperti bahan baku
di masing-masing daerah yang berlimpah,

Pendidikan Tinggi Seni Berkarakter Budaya Adiluhung Estafet Generasi Kreatif Berkelanjutan
184

FUNGSI BUDAYA ADILUHUNG DA- karakter unggul menuju kepada konsep


LAM PENDIDIKAN SENI yang utama dan mulia.
Adiluhung adalah ungkapan untuk Sejalan dengan ini, perguruan tinggi
karya-karya masa lalu yang berarti mulia seni memunyai tantangan ke depan dalam
dan utama. Karya yang luar biasa akan ke- membentuk manusia kreatif. Saat ini dan
indahan dan nilai filosofinya yang ter- mulai detik ini pula perlu dibuat komitmen
kubur jauh di dalam tanah. Kekayaan bu- bersama bahwa menanamkan karakter bu-
daya yang selama ini hilang, dilupakan, daya adiluhung dalam rangka membangun
atau bahkan sengaja di dorong untuk ma- ekonomi kreatif dengan melalui manusia
suk kelorong kelam guna mengisi ambisi kreatif merupakan prioritas utama lembaga
seseorang atau sekelompok orang dalam yang disebut dengan perguruan tinggi.
rangka mengejar sesuatu yang bukan ber- Kebangkitan pendidikan seni dalam me-
sumber dari budaya sendiri. Cara yang di- ngusung karakter budaya adiluhung meru-
lakukan tersebut memang terasa berhasil, pakan gerakan yang membentuk manusia
namun pengalaman memperlihatkan bah- kreatif. Ini artinya, suatu gerakan yang ti-
wa semuanya itu ternyata suatu keber- dak semata-mata mengubah manusia se-
hasilan yang memberikan kepuasan semu, bagai input dari perguruan tinggi seni, na-
mencerminkan tatanan pondamen goyah mun yang lebih penting adalah paradigma
dan rapuh. Itu cerminan bangsa yang tidak dalam menghasilkan output yang selalu
percaya akan kekuatan bangsanya sendiri meningkat dan berkualitas. Pencapaian
dalam melahirkan pondamen kehidupan karakter budaya adiluhung dalam pendi-
bangsa. Kita mesti membanggakan wa- dikan seni merupakan ciri khas dan secara
yang, Borobudur, Prambanan, ketoprak, otomatis pula menjadi kekuatan dan gaya
kuda lumping, dan lainnya yang tertanam (wajah) suatu lembaga.
dalam setiap hati rakyat Indonesia. Lem- Patut disadari bahwa sudah seharus-
baran batik, ukiran, keramik, perak, bah- nya menggali dan meneruskan karya mo-
kan sampai pada olahan batok kelapa yang numental masa lalu merupakan alur ke-
luar biasa indahnya dan merupakan seni giatan yang tidak terputus, estafet suatu
yang membumi siap digali sebagai kekuat- kegiatan mulia serta utama (adiluhung)
an bangsa yang utuh luluh dalam kehidup- menjadi tanggung jawab anak bangsa. Jika
an masyarakat. kita cepat menyadari akan kehilangan satu
Oleh sebab itu, sudah semestinya ka- generasi yang bermotivasi tinggi, generasi
rakter budaya adiluhung menjadi program yang bersemangat, serta cair terhadap si-
unggulan karena dengan menghadirkan tuasi yang ada, memang tugas kita sebagai
ciri khas daerah yang merupakan kekuatan generasi penerus menjaga rasa indah, rapi,
sendiri akan terjadi sinergitas gerakan pen- menyejukkan, menyenangkan, dan taat akan
didikan dan menumbuhkan generasi da- peraturan-peraturan yang ada. Untuk itu,
lam konsep membangun bangsa. Pendidik- pendidikan tinggi seni berkarakter budaya
an yang menumbuhkan hakikat manusia, adiluhung tidak lepas dari cara berpikir
yakni potensi untuk menjadi kreatif, yang yang benar, kreatif, dan selaras dengan ke-
menjadikan manusia seutuhnya. Manusia adaan lingkungan guna melahirkan pen-
kreatif berarti self idea akan tumbuh ber- didikan yang bermutu tinggi, menum-
kembang yang pada akhirnya membentuk buhkan rasa percaya diri mahasiswa dan

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012


185

bersemangat dalam menguasai berbagai bang budaya adiluhung tidak bisa lepas
jenis keterampilan dan keahlian. tangan. Mereka hasus siap bertanggung ja-
Hal ini akan menumbuhkan sikap wab, mencetak generasi pengisi pemba-
yang berorientasi terhadap karya yang ber- ngunan bangsa ini dengan karya-karya
kualitas serta orientasi nilai terwujud pada unggulan dalam konsep kemuliaan (adi-
mentalitas manusia yang menciptakan kar- luhung).
ya-karya bermutu. Manusia yang memu- Menjadikan lembaga perguruan ting-
nyai keinginan untuk selalu mengejar hal gi seni berkarakter budaya adiluhung, maka
terbaik dan bermutu dalam setiap karya. semangat dan gerakan yang muncul
Kepuasan merupakan pencapaian karya itu adalah reformasi diri, yakni meningkatkan
sendiri, dan bukan dorongan dalam bentuk cara berpikir, cara kerja, dan semangat da-
lain, seperti kekayaan, pangkat, gila hor- lam memompa diri mendukung segala ke-
mat, kekuasaan dan sebagainya. Penguasa- bijakan demi kemajuan bersama. Program
an keahlian dan profesionalisme diperlu- yang tentunya didukung oleh sarana dan
kan untuk mendukung pembentukan sikap prasarana akan memberikan jaminan meng-
kemandirian sebagai keunggulan sese- hasilkan generasi yang selalu siap meng-
orang Sarbiran, (2000). awal kehadiran karya seni di masyarakat.
Pendidikan seni berkarakter budaya Perkembangan seni dalam kehidup-
adiluhung adalah penanaman motivasi an masyarakat Indonesia cukup unik. Jika
yang kuat untuk mengeksplorasi lingkung- diperhatikan dalam perkembangan selama
an dan sumber-sumber kekuatan yang ini tergambar, semakin kencang angin ba-
membumi. Gerakan yang akan menjadikan rat menggoyangkan dan seakan memutar
manusia tidak tunduk terhadap nasib, t- ilmu ini (seni) ke barat. Ternyata, perjalan-
etapi menganggap penting usaha dan ke- annya tidak semakin menjauh, malah se-
mampuannya sendiri untuk selalu melaku- baliknya ke timur bagaikan masuk ke da-
kan inovasi, perubahan, dan penyempur- lam bumi. Ini merupakan tanda bahwa ke-
naan dalam berbagai bidang kehidupan. kuatan bangsa ini (kekayaan budaya) ma-
Sejalan dengan ini, dapat dikatakan bahwa sih banyak yang tertimbun. Kekayaan yang
utuh luluhnya karakter budaya adiluhung memerlukan generasi yang siap berjibaku
berpuncak pada hakikat utama perguruan untuk membangkitkannya kembali dan
tinggi, yakni melahirkan generasi yang menjadikan keungulan di negeri sendiri.
tangguh dan siap berjuang dalam mem- Undang-undang dasar 1945 pun telah
bangun bangsa. mengamanatkan bahwa budaya nasional
adalah puncak-puncak dari budaya daerah,
PERGURUAN TINGGI SENI BERKA- budaya yang luluh lebur dalam kehidupan
RAKTER BUDAYA ADILUHUNG masyarakat.
Budaya adiluhung merupakan jati diri Berdasar hal tersebut, misi utama
bangsa yang berdasar sikap cinta bangsa, perguruan tinggi seni berkarakter budaya
cinta kesatuan, bahasa, dan dasar dari bu- adiluhung dalam menyiapkan generasi yang
daya nasional. Fungsi strategi dalam mem- handal dan profesional sejalan dengan ha-
bangun kehidupan bangsa ini tidak boleh kikat kehidupan masyarakat di mana ia
hilang. Lembaga pendidikan seni, lembaga (perguruan tinggi) berdiri, jika tidak ingin
ujung tombak pencetak generasi unggulan ditinggalkan oleh masyarakat pendukung-
sebagai penggali, pelestari, dan pengem- nya sendiri. Bagaimanapun, masyarakat

Pendidikan Tinggi Seni Berkarakter Budaya Adiluhung Estafet Generasi Kreatif Berkelanjutan
186

pendukung merupakan jiwa penggerak se- merintah berkewajiban mengangkat lulus-


buah pendidikan tinggi. Ketika ada asumsi an-lulusan yang ada dan pemerintah di-
bahwa penyamaan pendidikan dengan se- harapkan menciptakan lapangan pekerjaan
buah pabrik, orientasi pendidikan dalam baru untuk menampungnya.
konsep seni seperti ini disebut dengan seni Oleh sebab itu, rencana aksi perguru-
berorientasi pasif. Mereka disiapkan untuk an tinggi seni berkarakter budaya adilu-
mengisi bidang-bidang seni yang dibutuh- hung dalam menjawab tuntutan masyara-
kan masyarakat, menunggu lowongan ker- kat pengguna lulusan dapat dirancang se-
ja dalam keahlian ilmu sebagai pelestari bagai berikut. (1) Pengembangan visi masa
seni. Sebaliknya, seni berorientasi aktif ada- depan pendidikan seni mengarah pada
lah penggali, pencipta, dan pengembang kualitas unggulan dalam bidang seni yang
seni-seni yang ada. Mereka ini seseorang berkonsep pada adiluhung. (2) Pengem-
yang bergerak terus dengan ketajaman bangan teaching and learning berbasis pe-
pikirannya selalu menciptakan gayaragam nelitian dalam bidang seni. (3) Peningkatan
seni dalam rangka perkayaan seni di ma- reputasi akademik, akreditasi, dan kerja
syarakat. Pada dasarnya, kedua orientasi sama dalam penyelengaraan pendidikan
tersebut (pasif dan aktif) sama-sama me- seni. (4) Penguatan kelembagaan sekaligus
munyai peran yang penting. Perguruan kapabilitas manajemen untuk mengem-
tinggi seni diharapkan menghasilkan ke- bangkan dan mengelola model-model pen-
mampuan manusia yang utuh, manusia didikan seni, termasuk struktur dan isi ku-
yang mampu mengikhtiarkan ilmu-ilmu rikulum, peningkatan mutu pembelajaran,
seni, dan menciptakan lapangan kerja serta menata beban kerja dosen terkait dengan
bersikap hidup baru. pelaksanaan tridharma perguruan tinggi,
Konsep orientasi tersebut membawa dan sistem penyampaian (delivery system)
konskuensi bahwa lembaga perguruan dalam pelaksanaan pengajaran.
tinggi seni berkarakter budaya adiluhung Kartadinata (2012:8) menegaskan bah-
kelak menjadi pihak yang tidak terkalah- wa pengembangan teaching and learning
kan dalam pergumulan dengan perubahan berbasis penelitian menyangkut menata
sosial termasuk dalam memenuhi kualitas ulang peta penelitian pendidikan yang le-
tenaga kerja yang cakap dan terampil. Ka- bih relevan untuk mendukung peningkat-
rena itu, lembaga tinggi seni menyiapkan an mutu pendidikan, memperkuat sistem
diri untuk mendapat kritik dan saran dari manajemen penelitian perguruan tinggi,
para ahli dan masyarakat pengguna untuk mendorong riset multidisiplin dan penje-
melahirkan tenaga kerja yang siap pakai lahan wilayah baru sekaligus melindungi
dan lebih dari itu, yakni tenaga yang ber- intelectual property rights. Selain itu, pergu-
hasil dalam mengemban fungsi-fungsinya. ruan tinggi harus selalu meningkatkan re-
Di samping itu, kehandalan lulusan dapat putasi akademik, akreditasi, dan kerja sa-
dipakai sebagai bantahan dari anggapan ma, meliputi pertahanan siskronisasi dan
bahwa lembaga perguruan tinggi seni ke- relevansi kurikulum, pengembangan ke-
beradaannya sangat tergantung pada per- mampuan sumber daya manusia secara
mintaan kebutuhan tenaga kerja. Muncul- berkelanjutan, pengembangan sistem la-
nya istilah ilmu jenuh dan tidak jenuh se- yanan bagi alumni secara berkala, pe-
betulnya merugikan pihak pemerintah ka- ngembangan budaya tertib administrasi
rena masyarakat beranggapan bahwa pe- yang dilandasi profesionalisme dengan

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012


187

memberlakukan standar kerja, dan meme-  Perguruan tinggi seni berkarakter bu-
lihara dan mengembangkan jejaring kerja- daya adiluhung merupakan konsep da-
sama bagi peningkatan profesionalisme lam menciptakan generasi pewaris sifat
guru. Keempat penguatan kelembagaan keutamaan dan kemuliaan, generasi pe-
sekaligus kapabilitas manajemen yang me- nerus estafet yang berkelanjutan. Wa-
liputi struktur administrasi akademik dan risan yang membumi luluh utuh dengan
kemahasiswaan yang berbasis teknologi masyarakat nusantara, suatu warisan
informasi dan komunikasi, peluncuran unggulan tiap daerah yang siap menjadi
program pembinaan kemampuan profe- kekuatan bangsa dan negara.
sional dalam mengajar bidang studi secara
berkelanjutan, adanya laboratorium kuri- UCAPAN TERIMA KASIH
kulum dan mengembangkan pusat-pusat Ucapan terima kasih disampaikan ke-
pembinaan seni. pada berbagai pihak yang telah membantu
Konsep dan rencana aksi di atas penulisan ini, baik secara lansung lewat
memperlihatkan pendidikan seni berkarak- diskusi, sumbang saran, dan berbagai ben-
ter budaya adiluhung mengarah pada posisi tuk dialog yang lain, maupun tidak lang-
yang dinamik, berorientasi dunia kerja. sung yang berupa pemberian semangat,
Produk-produk pendidikan siap pakai dan motivasi, dan tuntutan untuk menulis.
bisa langsung menopang proses produksi,
serta suatu lulusan yang sanggup men- DAFTAR PUSTAKA
ciptakan lapangan kerja baru dan menjadi Hartoko, Dick. 1984. Manusia dan Seni. Yog-
generasi pembangkit serta penggerak ke- yakarta: Yayasan Kanisius.
kuatan nusa dan bangsa.
Kartadinata, Sunaryo. 2012. “Redisain Sis-
PENUTUP tem Pendidikan dan Manajemen Pen-
Berdasarkan uraian tersebut akhirnya didik dan Tenaga Kependidikan”.
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai Yogyakarta: Ikatan Sarjana Pendidik-
berikut. an Indonesia bekerjasama dengan
 Tantangan perguruan tinggi seni ber- UNY.
karakter budaya adiluhung dalam men-
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
jawab persaingan global adalah dengan
Republik Indonesia Nomor 045/U/
menghasilkan sumber daya manusia
2002 tentang Kurikulum Inti PT.
yang kreatif dan profesional, memun-
culkan karya-karya unggulan sebagai Kemendiknas. 2010. Rambu-rambu Penye-
kekuatan yang pondamental dalam me- lenggaraan Program Sarjana (S1) Kepen-
nanamkan karakter anak didik yang didikan bagi Guru dalam Jabatan. Jakar-
siap bersaing di masyarakat. ta: DIKTI, Kemendiknas.
 Karakter budaya adiluhung merupakan
karakter keutamaan, mulia, dan berarti Mardiyono, Sugeng. 2000. ”Sistem dan
unggulan. Perguruan tinggi seni yang Pola Evaluasi Keberhasilan Univer-
menjunjung karakter ini bertugas mela- sitas Negeri Yogyakarta”. Yogyakar-
hirkan manusia-manusia tangguh, ma- ta: Lokakarya PIP Pendidikan Berwawas-
nusia yang memunyai sifat profesional an Budaya. Universitas Negeri Yogya-
dalam bidangnya masing-masing. karta.

Pendidikan Tinggi Seni Berkarakter Budaya Adiluhung Estafet Generasi Kreatif Berkelanjutan
188

Menteri Pendidikan Nasional Republik In- Soedijarto, H. 2012. “Desain Manajemen


donesia. 2009. Pemikiran tentang Pendi- Mengusahakan dan Menyengleng-
dikan Karakter dalam Bingkai Utuh Sis- garakan Satu Sistem Pendidikan Na-
tem Pendidikan Nasional. Jakarta: Aso- sional Sesuai dengan UUD 1945”.
siasi Lembaga Pendidikan Tenaga Yogyakarta: Ikatan Sarjana Pendidik-
Kependidikan Indonesia (ALPTKI). an Indonesia bekerjasama dengan
UNY.
Muhadjir, Noeng. 2012. “Redisain Sistem
Pendidikan Guru dan Sistem Manaje- Sarbiran. 2000. ”Perguruan Tinggi Berwa-
men Guru”. Yogyakarta: Ikatan Sar- wasan Keunggulan”. Lokakarya PIP
jana Pendidikan Indonesia bekerja- Pendidikan Berwawasan Budaya. Yog-
sama dengan UNY. yakarta:Universitas Negeri Yogya-
karta.
Soedarso, Sp. 2001. ”Strategi Pembinaan
dan Pengembangan Kesenian Nasio- Supeno, Hadi. 1999. Reformasi Pendidikan.
nal”. Yogyakarta: Festival Seni Tra- Magelang: Pustaka Paramedia.
disional Kontemporer Natour Garu-
da. Wacik, Jero. 2008. Strategi Promosi Batik di
Dalam dan Luar Negeri. Yogyakarta:
Kebangkitan Batik Indonesia.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai