NIM : 2398011764
Mengaitkan pemahaman dari Topik V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV
Sejauh mana topik tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat diimplementasikan pada
pendidikan nasional dan sekolah mitra mahasiswa secara khusus.
Sebelum kemerdekaan
Pada tahun 1854 beberapa bupati menginisiasi untuk mendirikan sekolah kabupaten yang
hanya mendidik calon pegawai
Tahun 1854 juga lahirlah sekolah Bumi Putera yang hanya mempunyai tiga kelas. Rakyat
hanya diajarkan membaca, menulis dan berhitung
Tahun 1920 lahirlah cita-cita baru untuk perubahan radikal dalam pendidikan dan
pengajaran
Tahun 1920 lahirlah Taman Siswa di Yogyakarta sebagai gerbang emas kemerdekaan dan
kebebasan kebudayaan bangsa
Masyarakat Indonesia lebih mudah mendapatkan pendidikan, sekolah sudah banyak dibuka,
beasiswa pendidikan banyak bahkan pemerintah mewajibkan setiao warga negara untuk
mengenyam pendidikan 12 tahun (SD, SMP, SMA).
Pembelajaran pada abad-21 merupakan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik,
mengintegrasi kemampuan literasi, kecakapan, ketrampilan, sikap serta penguasaan
teknologi
TOPIK 2 DASAR PENDIDIKAN – KI HAJAR DEWANTARA
Menurut KHD Pendidikan dan Pengajaran merupakan usaha persiapan dan untuk segala
kepentingan hidup manusia baik dalam hidup masyarakat maupun hidup berbudaya dalam
arti seluas-luasnya
KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradap maka
pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi
ruang berlatih dan tumbuhnya nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan
KHD menegaskan bahwa mendidik anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan
alam dan zamannya sendiri. artinya cara belajar dan interaksi peserta didik abad-21 tentu
berbeda dengan peserta didik pertengahan dan akhir abad- 20
KHD juga menekankan terkait budi pekerti diartikan sebagai perpaduan antara Cipta
(kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).
Selain itu juga pengajaran yang dilakukan guru harus menekankan “sistem among yaitu
mampu memberikan tuntunan kepada peserta didik
Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang dihidupi
oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong royong. Hal ini juga
ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara
Dengan menggali nilai-nilai luhur yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan nusantara.
Soekarno menjadikan pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia dan sekaligus menusia
Indonesia, yang mana identitas ini terdiri dari bahasa, bendera, lagu kebangsaan, lambang
negara, semboyan, dan dasar falsafah
Pedidikan tidak cukup hanya membantu untuk sekedar memahami keragaman namun
Pendidikan adalah proses untuk melestasikan keragaman, menemukan nilai-nilai yang
menyatukan keragaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan. Oleh
karenanya pendidikan menjadi praktis hidup bersama yang saling peduli, mengasihi,
menghargai, dan bukan saling mengalahkan dalam semangat kompetisi
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila juga sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara guna mewujudkan masyarakat yang berkarakter Pancasila
Para pendiri bangsa telah menggali nilai-nilai filsafat hidup berbangsa yang dirumuskan
dalam dasar negara yaitu Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan dasar filosofis
pendidikan pada umumnya dan penddikan agama di Indonesia yang berkontribusi bagi
kesatuan hidup berbangsa dalam kemajemukan Indonesia. Nilai-nilai dalam Pancasila
menjadi dasar pengembangan paradigma pendidikan transformatif untuk melestarikan
kemajemukan budaya, agama, ras, dan suku di tengah tantangan dan ancaman
keterpecahan hidup berbangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila antara lain :
4. penegakan hal dan kewajiban setiap warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam hidup
berbangsa
Indonesia telah mengalami perubahan seiring perkembangan zaman, hal ini terjadi dimulai
sejak sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan sampai dengan saat ini.
Indonesia telah melakukan perubahan serta penyesuaian pendidikan seperti gagasan Ki
Hajar Dewantara terkait pendidikan abad-21 yang pengajarannya berbeda dengan abad-20.
Selain itu perkembangan ilmu teknologi juga menjadi salah satu faktor pendukung
perubahan. Namun Indonesia tetap berpedoman pada Pancasila sebagai landasan serta
tetep memperhatikan entitas serta identitas manusia Indonesia dalam perubahan
pendidikan yang ada. Selain itu pada abad 21 sudah seharusnya pendidikan mampu
membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan serta potensinya tanpa
adanya tekanan atau belenggu dari faktor dalam dirinya maupun luar dirinya yang mana
ada 3 prinsip yang harus di capai yaitu hidup tidak diperintah, berdiri tegak karena
kekuatan sendiri dan cakap mengatur hidup dengan tertib seperti contoh implementasi dari
beberapa sekolah yang telah memerdekakan dan berpihak kepada peserta didik.