Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pendidikan kewarganegaran sebagai
pendidikan karakter bangsa di era globalisasi, apakah sudah diaplikasikan dengan baik atau belum dalam
kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang saya pakai dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
metode kualitatif berbasis studi literatur. Hasil dari penelitian ini yaitu, bahwa pendidikan karakter bangsa di
era globalisasi dapat dibentuk dengan melakukan pengaplikasian atau penerapan nilai yang terdapat pada
pendidikan kewarganegaraan. Meskipun dengan begitu, pendidikan karakter bangsa di era globalisasi ini tidak
akan mencapai tujuan yang diharapkan jika hanya berpacu pada lembaga pendidikan saja. Maka dari itu, perlu
adanya kesadaran pada diri sendiri dan juga perlu adanya dukungan dari lingkungan sekitar.
Kata Kunci: Karakter bangsa, Pendidikan, Pendidikan Kewarganegaraan
Abstract
The purpose of this study is to provide an overview of civic education as the development of national character
in the era of globalization, whether it has been applied properly or not in everyday life. The research method
that I use in this research is to use a qualitative method based on literature study. The results of this study are
that the development of national character in the era of globalization can be formed by applying or applying
the values contained in civic education. Even so, the development of national character in this era of
globalization will not achieve the expected goals if it is only based on educational institutions. Therefore, there
is a need for self-awareness and also the need for support from the surrounding environment.
Keywords: Character of the nation, Civics, Civics educations
Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022- 1080
(Asti Widiastuti, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari)
cara seseorang dalam memahami dan mempelajari langsung maupun secara langsung sehingga dapat
pengenalan sikap dan perilaku”. Sementara menurut diamati.
Merphin Panjaitan (Rosyada, dkk, 2007:8) Hasil dan Pembahasan
mendefinisikan bahwa pendidikan kewarganegaraan
Hasil dari penelitian yang saya lakukan yaitu:
merupakan pendidikan yang berkaitan dengan
a. Pendidikan Kewarganegaraan
demokrasi yang bertujuan untuk membimbing generasi
Pada hakikatnya, pendidikan kewarganegaraan
muda agar kelak menjadi warga negara yang
merupakan suatu wadah pendidikan bagi para generasi
demokratis dan partisipatif dengan melewati suatu
muda dengan tujuan agar para generasi muda menjadi
pendidikan yang efektif. Seperti yang tertera dalam
masyarakat bangsa yang berkarakter sesuai dengan
Undang-Undang RI, No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
nilai-nilai ideologi kewarganegaraan dan juga nilai-nilai
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan
pancasila sebagai ideologi negara. Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
kewarganegaraan juga mendidik para generasi muda
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
agar kelak menjadi warga negara yang baik dan cerdas
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
(smart and good citizen). Soemantri (dikutip oleh
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
rosyada, 2000:8) memaparkan mengenai ciri-ciri
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
pendidikan kewarganegaraan diantaranya yaitu: 1)
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Pendidikan kewarganegaraan merupakan aktivitas yang
mulia, dan menjadi warga negara yang demokratis
mencakup seluruh program sekolah; 2) Pendidikan
serta bertanggung jawab.
kewarganegaraan mencakup bermacam-macam
Maka dari itu pentingnya pendidikan karakter
aktivitas mendidik yang dapat mewujudkan hidup dan
bangsa di era globalisasi ini untuk meningkatkan
prilaku yang lebih baik terhadap masyarakat
akreditas dari suatu nilai dan moral masyarakat bangsa
demokrasi; 3) Pendidikan kewarganegaraan berkaitan
Indonesia dan juga dapat menciptakan masyarakat
dengan hal-hal yang bersangkutan dengan
Indonesia yang memiliki karakter berkualitas tinggi
pengalaman, kepentingan kelompok masyarakat
serta berpendidikan. Seperti dalam slogan yang
maupun kepentingan pribadi dan juga berkaitan
terdapat dalam pidato Ir. Soekarno (1930) “jika bangsa
dengan syarat-syarat objektif untuk hidup bernegara.
ini ingin menjadi bangsa yang maju dan menjadi bangsa
Menurut David Keer (1999:2) “Citizenship or
yang merdeka, maka seluruh komponen yang ada
civics education is construed broadly to encompass the
dalam bangsa ini harus memiliki karakter yang
preparation of young people for their roles and
mencerminkan nilai-nilai kemandirian”. (Sapriya dalam
responsibilities as citizens and, in particular, the role of
Budimansyah dan Komalasari, 2011) mengemukakan
education (trough schooling, teaching, and learning) in
bahwa “nilai kemandirian merupakan hal penting bagi
that preparatory process”. Hal ini berarti bahwa
bangsa Indonesia di era globalisasi saat ini. Karena
pendidikan kewarganegaraan dirancang dan disusun
pada hakikatnya, era globalisasi ini merupakan era
secara luas meliputi bagaimana cara mempersiapkan
persaingan meskipun tertutup dalam masyarakat
para generasi muda untuk berkontribusi dalam peran
dunia”. Maswardi Rauf (2008:88) memaparkan bahwa
dan tangggung jawabnya sebagai warga negara, dan
karakter bangsa dapat dilihat dari pemikiran dan
secara khusus, peran pendidikan itu mencakup
prilaku yang dimana menjadi suatu yang melekat bagi
persekolahan, pengajaran, dan belajar mengenai cara
bangsa dan budaya yang dianut oleh masyarakat
mempersiapkan warga negara tersebut.
biasanya menjadi acuan dalam berprilaku.
Seperti yang dikemukakan oleh Supriyanto,
Metode
bahwa hakikatnya tujuan dari pembelajaran pendidikan
Penelitian yang saya lakukan ini menggunakan kewarganegaraan yaitu untuk mengembangkan
penelitian kualitatif berbasis studi literatur. Penelitian karakter siswa menjadi warga negara yang baik yang
kualitatif berbasis studi literatur ini adalah penelitian memiliki rasa bangga kepada negara Indonesia,
yang dilakukan dengan menganalisis data yang memiliki rasa cinta tanah air, memiliki sikap yang jujur,
bersumber dari karya ilmiah, buku, dan artikel ilmiah. sopan, santun, disiplin, peduli terhadap sesama,
Dalam penelitian ini saya sebagai peneliti bertanggung jawab pada kewajibannya serta memiliki
mengidentifikasi, menghimpun, serta menganalisis rasa percaya diri dalam bersosialisasi baik di lingkungan
data yang dimana akan memberikan interpretasi rumah, sekolah, maupun di sekitarnya serta memiliki
terhadap kebijakan, konsep, peristiwa secara tidak sifat berbangsa dan bernegara (Supriyanto, 2018:116)
Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022- 1081
(Asti Widiastuti, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari)
Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan secara kewarganegaraan (values), yang meliputi sikap percaya
lebih luas, Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan diri, sikap penguasaan materi mengenai nilai religious,
untuk memfasilitasi kemampuan sebagai berikut: a) norma serta moral luhur.
Pikirkan secara kritis, rasional dan kreatif tentang
masalah kewarganegaraan; b) Berkualitas tinggi, b. Pendidikan Karakter
berpartisipasi secara bertanggung jawab, dan berindak Pendidikan karakter yaitu sebuah bentuk
bijak dalam kegiatan kemasyarakatan, nasional dan kegiatan yang dilakukan manusia terhadap generasi
kenegaraan; c) Berkembang secara positif dan muda yang di dalamnya terdapat tindakan-tindakan
demokratis, membentuk diri dengan karakter bangsa yang dilakukan yang bernilai mendidik (Kusuma,
Indonesia, dan memungkinkan untuk hidup bersama 2007:3). Pendidikan karakter juga sebagai alat untuk
negara lain; d) Menggunakan teknologi informasi dan menyempurnakan diri seseorang dan juga untuk
komunikasi untuk berinteraksi langsung atau tidak melatih kemampuan diri agar menjadi lebih baik.
langsung dengan negara lain di dunia. Secara umum, karakter yaitu cara berpikir dan
Adapula tujuan pendidikan kewarganegaraan bertingkah laku yang menjadi suatu ciri khas tiap
menurut Rosyada, dkk (2000:10) yaitu: 1) Untuk manusia untuk hidup bermasyarakat baik di lingkungan
menciptakan kesiapan partisipatif yang berkualitas dan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Secara
bertanggung jawab berkaitan dengan kehidupan politik psikologis dan socio cultural, pendidikan karakter yaitu
dan masyarakat, baik ditingkat local, nasional, regional pembentuk karakter pada diri seseorang yang
maupun global; 2) Menciptakan warga masyarakat berfungsi dari seluruh potensi manusia seperti kognitif,
yang baik dan cerdas (smart and good citizen) juga afektif, dan psikomotorik dalam ruang lingkup interaksi
mampu mempertahankan kesatuan persatuan serta socio cultural baik dalam keluarga, satuan pendidikan
menjaga integritas bangsa guna untuk mewujudkan maupun masyarakat yang berlangsung sepanjang
Indonesia yang kuat, sejahtera, dan demokratis; 3) hayat. Menurut Purwito (1996) menjelaskan bahwa
Melahirkan generasi muda yang memiliki pemikiraan berhasil tidaknya proses pendidikan menjadi tanggung
yang konprehensif, analitis, kritis dan bertindak jawab Bersama antara orang tua, pemerintah/lembaga
demokratis; 4) Menumbuhkembangkan budaya pendidikan dan masyarakat.
demokrasi, seperti kebebasan, persamaan, Dengan adanya pendidikan karakter yang
kemerdekaan, toleransi, kemempuan menahan diri, dikatakan sebagai alat untuk menghidupkan spiritual
kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan yang ideal. Dalam hal ini dapat terbukti bahwa
untuk ikut serta dalam kegiatan politik pendidikan karakter dapat membentuk sikap dan
kemasyarakatan; 5) Menjadikan generasi muda prilaku yang mendorong kita kearah yang lebih baik
sebagai warga negara yang baik dan bertanggung juga dapat membawa kepada kemajuan bangsa tanpa
jawab (good and responsible citizen) dengan adanya pertentangan dengan norma-norma yang
menerapkan penanaman nilai moral dan keterampilan berlaku. Maka dari itu, pendidikan karakter dijadikan
(social skill) agar dimasa yang akan mendatang para sebagai wadah untuk bersosialisasi yang harus dimiliki
generasi muda dapat memahami serta menyelesaika oleh setiap manusia yang bertujuan untuk menjadikan
masalah mengenai persoalan toleransi, perbedaan manusia sebagai individu yang bermanfaat bagi sesama
pendapat, dll. dalam bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
Maka dari itu, pendidikan kewarganegaraan di Menurut Sulistryarini (2015), di dalam lagu
Indonesia diharapkan mampu mempersiapkan pesera Indonesia Raya karya W.R.Supratman ‘…Bangunlah
didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya’
yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan terdapat makna berkaitan dengan pentingnya
negara kesatuan Republik Indonesia (Fatma, 2014:13). membangun karakter bagi bangsa. Dalam lagu tersebut
Depdiknas (2003:4) mengatakan bahwa pendidikan terdapat lirik membangun ‘jiwa’ yang diutamakan
kewarganegaraan memiliki 3 karakteristik yaitu: 1) sebelum lirik membangun ‘badan’ yang berarti
dimensi mengenai pengetahuan kewarganegaraan membangun jiwa yang baik dan sehat itu diutamakan
(knowledge), yang meliputi moral juga meliputi sebelum membangun badan.
berbagai bidang seperti hukum dan politik; 2) dimensi
mengenai keterampilan kewarganegaraan (skill) yaitu c. Implementasi pendidikan kewarganegaraan
mencakup partisipasi terhadap kehidupan berbangsa sebagai pendidikan karakter
dan bernegara; 3) dimensi mengenai nilai-nilai
Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022- 1082
(Asti Widiastuti, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari)
Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)