Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Tadulako

“Pendidikan Kewarganegaraan Di Era Revolusi 4.0“


Moh. Fikri (A31121003)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah

Fikrimapolowongi@gmail.com

ABSTRAK

Generasi Digital (Generasi 4.0) yaitu suatu generasi yang akan mengalami tantangan teknologi
yang begitu hebat, generasi dizaman ini sangatlah unik karena tantangan terbesarnya bersifat
novelty (kebaharuan) alias tidak ada pada zaman sebelumnya. Generasi digital akan
berlangsung di kisaran tahun 2024. Di era revolusi 4.0, generasi ini harus dipersiapkan untuk
menghadapi tantangan besar dizaman tersebut, seperti hal-nya melaksanakan pembangunan
dengan sumber daya yang ada dan akan ada, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), serta
menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya tersebut.
Bila dikaitkan antara generasi dengan pembangunan, maka keberadaan generasi tidak akan
terlepas dari karakter dan ciri-ciri penduduk suatu bangsa beserta kondisinya, karena setiap
manusia mempunyai karakter dan ciri khas masing-masing pada dirinya, oleh karena itu
pembentukan generasi digital tidak akan terlepas dari proses pendidikan. Karena melalui
pendidikan, khususnya pendidikan kewarganegaraan, karakter bangsa dapat terbentuk,
tertanam dan mendarah daging. Seperti, kemandirian, Nilai Budaya, Nasionalisme dan jati diri
individu.

Kata Kunci: Generasi 4.0, Digitalisasi, Pendidikan Kewarganegaraan.

ABSTRACT

The Digital Generation (Generation 4.0) is a generation that will experience such great
technological challenges, the creation of this era is unique because the biggest challenge is
something new (newness) or did not exist in the previous era. The digital generation will take
place around 2024. In the era of revolution 4.0, this generation must be prepared to face the
big challenges of that era, such as carrying out development with existing and future resources,
such as Human Resources (HR), and maintaining sustainability and development of these
developments and resources. If between generations, then the existence of generations will not
be separated from the character and characteristics of the population of a nation and their
conditions, because every human being has the character and characteristics of each in himself,
therefore digital formation will not be separated from the educational process. Through
education, especially civic education, national character can be formed, embedded and
ingrained. Such as, independence, cultural values, nationalism and individual identity.

Keywords: Generation 4.0, Digitization, Citizenship Education.

1) Istilah Mendarah Daging (Bagian Abstrak) Merupakan suatu kiasan yang berarti meresap benar
ke dalam hati sanubari; sudah menjadi kebiasaan.
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Tadulako

Hal. 1
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

PENDAHULUAN pendidikan multicultural, pendidikan


lingkungan hidup, pendidikan hukum, dan
Pada saat ini, negara sedang berupaya
pendidikan anti korupsi. Pada pasal 37 ayat
memasukan pil-pil positif didalam dunia
(2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan yaitu dengan menyuntikan
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pendidikan kewarganegaraan didalam
ditegaskan, bahwa kurikulum pendidikan
kurikulum pendidikan, hal ini ditujukan demi
tinggi wajib memuat diantaranya
pembentukan karakter dan penerapan rasa
pendidikan kewarganegaraan. Hal ini berarti
nasionalisme yang lebih nyata di setiap lini
pendidikan kewarganegaraan memiliki
kehidupan masyarakat, khususnya generasi
peran yang sangat penting dan strategis
muda sebagai objek dunia pendidikan.
dalam pembentukan rasa nasionalisme dan
Melalui pendidikan kewarganegaraan
pembentukan karakter (Character building)
dimaksudkan agar masyarakat indonesia
bagi mahasiswa sebagai generasi penerus
tidak kehilangan pengetahuanya sebagai
bangsa.
bangsa yang berkarakter dan mempunyai
kualitas jati diri yang unggul. Pendidikan kewarganegaraan merupakan
salah satu bidang kajian dalam konteks
Namun, kenyataanya dilapangan
pendidikan nasional yang memiliki peran
pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan
strategis bagi pembentukan karakter bangsa
juga mengalami berbagai hambatan,
di tengah heterogenitas masyarakat
rintangan, kendala dan tantangan.
Indonesia. Realitas pluralitas dan
Terkhusus di era 4.0 atau era milenial,
heterogenitas tersebut tergambar dalam
tantanganya tentu lebih ekstrim dan
prinsip Bhineka Tunggal Ika (Desmon, 2018).
menyulitkan dibanding zaman-zaman
Atas Permasalahan tersebut artikel ini
sebelumnya. Generasi milenial kian terpapar
bertujuan untuk melihat bagaimana
pengaruh digitalisasi yang mempunyai nilai
pendidikan kewarganegaraan pada era
plus minus.
revolusi 4.0 dan bagaimana tantangan yang
Tantangan mengajar Pendidikan dihadapinya serta strategi penyelesaianya.
Kewarganegaraan di era milenial saat ini
METODE PENELITIAN
butuh usaha keras. tantangan tersebut
justru bukan datang dari materi atau Dalam melakukan penelitian, penulis
kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan itu menggunakan pendekatan berupa studi
sendiri. melainkan dari kualitas sumber daya kepustakaan. penulis memfokuskan tulisan
manusia yang kompeten, yaitu guru atau dengan mengumpulkan data dan informasi
tenaga pendidik. dari berbagai literatur yang berkaitan
dengan topik yang dibahas.
Selanjutnya, Pendidikan Kewarganegaraan
di lingkup sekolah juga mengembangkan Tulisan ini menggunakan pendekatan
misi sebagai pendidikan bela negara, analisis data sekunder yang mencakup

Hal. 3
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

buku, artikel, jurnal internet, serta sumber bangsa (Komaruddin H dan Azyumardi
lain yang terkait dengan persoalan pokok Azra,
penelitian. Data yang didapatkan kemudian 2008:5).
akan dianalisis.
Menurut Nu’man Soemantri (2001: 54)
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang berintikan demokrasi
PKn merupakan mata pelajaran yang
politik, yang diperluas dengan
bertujuan membentuk karakteristik warga
sumbersumber pengetahuan lainnya, positif
Negara dalam hal membangun bangsa dan
influence pendidikan sekolah, masyarakat,
Negara dengan mengandalkan
orang tua, yang kesemuanya itu diproses
pengetahuan dan kemampuan dasar dari
untuk melatih pelajar-pelajar berfikir kritis,
mata pelajaran PKn dengan materi
analitis, dan bertindak demokratis dalam
pokoknya demokrasi politik atau peran
mempersiapkan hidup.
warga Negara dalam aspek kehidupan. PKn
menjadi salah satu mata pelajaran yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pada
diwajibkan untuk dimuat dalam kurikulum pasal 39 UU No. 20 Tahun 2003 menegaskan
sekolah. hal ini dilihat dalam Undang- bahwa PKn merupakan usaha untuk
undang No. 20 Tahun 2003 yang antara lain mebekali peserta didik dengan pengetahuan
mewajibkan isi pendidikan dan kemampuan dasar berkenaan dengan
kewarganegaraan yang pada prinsipnya hubungan antara warga Negara dengan
bertujuan membentuk good citizenship Negara serta pendidikan pendahulu bela
dan menyiapkan warga Negara untuk masa Negara agar menjadi warga Negara yang
depan. dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.
Hal senada di kemukakan oleh Nu’man
Hakikatnya, pendidikan kewarganegaraan
Soemantri (2001: 299) antara lain sebagai
adalah upaya sadar dan terencana untuk
berikut : “Mata pelajaran PKn adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi
program pendidikan yang berintikan
warga Negara dengan menumbuhkan jati
demokrasi politik yang diperluas dengan
diri dan moral bangsa sebagai landasan
sumber-sumber pengetahuan lainnya,
pelaksana hak dan kewajiban dalam bela
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan
Negara, demi kelangsungan kehidupan
sekolah, masyarakat dan orang tua, yang
serta kejayaan bangsa dan Negara.
kesemuanya itu diproses guna melatih para
Tujuan pendidikan kewarganegaraan siswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap
adalah mewujudkan warga Negara yang dan bertindak demokratis dalam
sadar bela Negara berlandaskan mempersiapkan hidup demokratis yang
pemahaman politik kebangsaan, kepekaan, berdasarkan Pancasila dan UUD 2945.”
kepedulian untuk mengembangkan jari diri Mata pelajaran PKn sebagaimana tercantum
serta moral bangsa dalam perikehidupan dalam susunan kurikulum PKn merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada

Hal. 4
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

pembentukan warga negara yang Maka dari itu peran pendidik saat ini sangat
memahami dan mampu melaksanakan hak- berperan penting dalam pendidikan
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga karakter. Kata “Generasi” di dalam kamus
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan besar Bahasa Indonesia berarti sekelompok
berkarakter yang setia kepada bangsa dan orang yang kira-kira mempunyai waktu
negara Indonesia dengan merefleksikan hidup yang sama. Menurut Notosusanto,
dirinya dalam kebiasaan berfikir dan pengertian generasi yaitu suatu kelompok
bertindak sesuai dengan amanat Pancasila inti yang menjadi panutan masyarakat pada
dan UndangUndang Dasar 1945 (Lampiran zamannya yang dalam suatu situasi sosial
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dianggap sebagai pimpinan atau paling tidak
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi). penggaris pola zamannya (pattern setter).
Pendidikan kewarganegaraan memiliki Sedangkan kata emas diartikan sebagai
peranan penting sebagai tempat untuk logam mulia berwarna kuning yang dapat
mengembangkan kemampuan, watak, dan dibentuk dan sesuatu yang tinggi
karakter warga negara yang demokratis. mutunya/berharga dan bernilai. Pengertian
dari dua kata diatas dapat disimpulkan
Untuk itu PKn dituntut dapat
bahwa generasi emas adalah kelompok
megembangkan kelas sebagai laboratorium
orang-orang yang hidup pada satu masa
demokrasi yang menanamkan dan
yang sama dengan mutu atau kualitas diri
mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi
yang tinggi sehingga menjadi panutan bagi
kepada peserta didik. Dengan demikian
masyarakat dalam membangun bangsa dan
mata pelajaran PKn merupakan proses yang
Negara.
meliputi semua pengaruh positif yang
dimaksudkan untuk membentuk pandangan Menurut Mugngin Eddy Wibowo,
seorang warga negara dalam peranannya di pengertian generasi emas Indonesia adalah
dalam masyarakat (Cholisin, 2000: 17). merupakan generasi penerus bangsa yang
pada periode tersebut sangat produktif
Dunia kini mendekati atau telah memasuki
sangat berharga dan sangat bernilai
era revolusi industri ke-empat (Industri 4.0)
sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan
dimana internet dan Teknologi Informasi
dengan baik agar berkualitas menjadi insan
dan Komunikasi (TIK) sangat dibutuhkan dan
yang berkarakter, insan yang cerdas, dan
berperan penting dalam kehidupan sehari-
insan yang kompetitif. Berkarakter yang
hari. Dilihat sekarang sangat banyak sekali
dimaksud adalah insan yang memiliki sikap,
anak-anak yang kecanduan menggunakan
pola pikir, dan tingkah laku yang harus
alat teknologi seperti, gawai (Handphone).
dimiliki setiap generasi muda dalam
Disamping menggunakannya sebagai alat
mengambil keputusan dan tingkah laku,
untuk belajar di masa pandemi, mereka
karena karakter merupakan bagian integral
menggunakan gawai untuk bermain game
yang harus dibangun agar generasi muda
dan melihat sosial media.
menjadi penerus bangsa yang akan

Hal. 5
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

menentukan masa depan harus memiliki Tantangan dalam dunia pendidikan sampai
sikap dan pola pikir. saat ini sangat dinamis terutama dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Era reformasi
Menurut Eddy Wibowo, generasi emas
ini banyak sekali permasalahan melalui
adalah generasi yang memandang masa
gejolak yang timbul mengenai perubahan
depan diri dan bangsanya, merupakan hal
demokrasi. Terutama di saat sekarang
yang pertama dan utama. Generasi emas
kecenderungan universal permasalahan PKn
adalah generasi yang mampu membawa
banyak sekali bersinggungan dengan
pada perbaikan kehidupan bangsa menjadi
perubahan masyarakat yang mengglobal
bangsa yang bermartabat, harmonis, dan
yang berlangsung sangat cepat. Sebagai
berkualitas serta generasi yang memiliki usia
kondisi yang dihadapkan pada situasi
produktif dalam jumlah yang lebih besar. pandemic saat ini. Keterampilan teknis
KAITAN DAN HASIL peserta didik dan secara langsung di sini
melibatkan para guru (pendidik Mapel PKn
Dengan situasi dan kondisi yang sedang kita di sekolah)
hadapi saat ini, akhirnya proses
pembelajaran yang solutif yaitu dengan Hal ini sangat Menyangkut kempetensi
menerapkan pembelajaran daring. Hal ini instrumental/teknologi ketika mengakses
berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan internet. Aksesibilitas internet dan
sesuai Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 memanfaatkan teknologi digital menjadi
Tahun 2020 tentang pelaksanaan Kebijakan syarat kunci keberhasilan pembelajaran
Pendidikan Dalam Masa Darurat daring. Ini adalah kondisi mendasar untuk
Penyebaran Corona Virus Discase (Covid19). berhasil menggunakan internet demi
Hal di atas menjadi isu teraktual yang kompleksitas kewarganegaraan digital. Ada
membutuhkan analisis yang mendalam banyak bukti yang mendukung gagasan
terutama dalam pelaksanaan pembelajaran bahwa keterampilan teknis berfungsi
sebagai prasyarat dan aspek fundamental
Pendidikan Pancasila dan
untuk proses keterlibatan dalam komunitas.
Kewarganegaraan. Tentunya materi dan
E-Learning dalam hal ini adalah institusi
bahasan pada pelajaran PKn menjadi
penyelenggaraan proses pembelajaran
tantangan tersendiri untuk dikembangkan
khususnya mata Pelajaran PKn di
lebih lanjut dengan memanfaatkan
persekolahan. Perkembangan informasi saat
teknologi digital saat ini. Pada akhirnya
ini sangat telah banyak mempengaruhi pola-
proses pembelajaran yang akan
pola hubungan sosial dan aktivitas
menentukan kualitas atau output hasil
kehidupan masyarakat pada berbagai aspek.
pembelajaran yang ditargetkan sesuai
Tidak terkecuali dunia pendidikan.
dengan tujuan pembelajaran. (Juwandi,
2020: 256). Menurut Purbo, pergeseran paradigma
pendidikan secara drastis terjadi karena
cepatnya perkembangan arus informasi,

Hal. 6
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

akibat adanya efisiensi teknologi yang upaya untuk mengatasi masalah lingkungan
memungkinkan memudarnya batas-batas sekaligus untuk mempromosikan interaksi
dimensi ruang kehidupan sosial manusia. manusia yang positif dan berkelanjutan
Pergeseran paradigm pendidikan pendidikan dengan lingkungan sekitar (Clarke dan
tersebut bermuara pada tuntutan Agyeman, 2011:1775; Latta, 2007:18). Jika
perubahan pembelajaran, dari yang bersifat dikaitkan dengan konteks warga negara di
konvensional kearah pembelajaran berbasis era digital, dimana media sosial menjadi
multimedia yang bersumber dari internet. media untuk membuat perubahan dan
Penerapan Elearning merupakan suatu pemberdayaan masyarakat (Lupto, 2013),
kebutuhan dan realitas konkrit yang harus maka peluang membangun
diterima sebagai bagian penting dan sumber kewarganegaraan ekologis akan semakin
belajar. Sebenarnya yang menjadi masalah terbuka. (Jannah, R., 2018).
inti di dalam dunia pendidikan, yang dapat
Era disrupsi atau disruption era sebenarnya
ditemukan sebagai kekurangan adalah
di negara-negara maju bukanlah hal yang
proses belajar mengajar konvensional yang
baru, tetapi untuk negara-negara yang
mengandalkan tatap muka antara guru dan
berkembang masih menjadi isu yang aktual.
siswa, dosen dengan mahasiswa, pelatih
Era ini memberikan tantangan bagi individu
dengan peserta pelatihan, namun ini adalah
untuk selalu membangun diri untuk
target yang mudah dan paling mudah
menggunakan kompetensi agar mampu
menjadi target yang menginginkan
bersaing pada masa ini. Prasetyo & trisyanti
peningkatan kualitas di dunia pendidikan.
(2018), menyebutkan bahwa revolusi
Era globalisasi didorong oleh kebangkitan industry dimulai dari :
era digital. Era digital tidak hanya ditandai
dengan globalisasi di segala bidang tapi 1) Revolusi industri 1.0 terjadi pada
nampaknya juga telah membawa kita pada abad ke 18 melalui penemuan mesin
akibat-akibat secara global. Degradasi uap, sehingga memungkinkan
lingkungan dan kerusakan alam yang dialami barang dapat di produksi secara
oleh manusia tidak terbatas teritori (Nagra, masal.
2010).
2) Revolusi industri 2.0 terjadi pada
Gagasan pembentukan ecological citizenship abad ke 19-20 melalui penggunaan
(kewarganegaraan ekologis) sangat penting listrik yang membuat biaya produksi
untuk mengembalikan tanggungjawab menjadi murah.
warga negara terhadap ekologinya. 3) Revolusi industri 3.0 terjadi pada
Kewarganegaraan ekologis hakikatnya juga sekitar tahun 1970an melalui
meliputi pemahaman tentang isu-isu ekologi penggunaan komputerisasi, dan 4)
, hak-hak , tanggung jawab warga negara Revolusi industri 4.0 sendiri terjadi
dalam isu lingkungan hidup. Tidak hanya itu, pada sekitar tahun 2010an melalui
kewarganegaraan ekologis juga mencakup rekayasa intelegensia dan internet of
Hal. 7
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

thing sebagai tulang punggung pendidikan dengan lebih menekankan pada


pergerakan dan konektivitas Science, Technology, engineering, the Arts,
manusia dan mesin. dan Mathematics (STEAM). Setidaknya hal
tersebut menjadi dasar yang jelas bagi
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembang pendidikan dibeberapa
perkembangan saat ini kita berada di era jenjang. Untuk itu bisa kita lihat apakah
4.0 yang mana mau tidak mau kurikulum yang berlaku saat ini telah
perkembangan manusia harus mampu mengarah kepada strategi tersebut atau
mengembangkan teknologi yang ada. justru malah menjauh. Secara nyata dapat
Adanya era disrupsi ini menjadi tantangan
kita
dalam pengembangan pembelajaran di
dunia pendidikan. Kita harus menyadari lihat beberapa upaya terkait dengan hal
bahwa banyak hal yang dapat dilakukan tersebut sudah mulai dilakukan, sebagai
oleh pendidik untuk dapat mengikuti arus contoh di perguruan tinggi, sudah
sesuai dengan era yang berkembang saat mengarahkan riset-riset yang dilakukan
ini. Untuk itu dibutuhkan upaya dalam hasilnya atau iuran produknya harus sampai
membangun kompetensi sebagai langkah ke hilir, sehingga akan secara nyata
nyata dalam mengikuti era tersebut. dirasakan oleh masyarakat ataupun pihak
Menurut Aoun (2017), gerakan literasi yang berkepentingan. Selain itu, hasil tugas
sangat dibutuhkan dan terfokus pada tiga akhir mahasiswa yang mengarah pada
literasi utama yaitu: 1) Literasi digital. 2) proyek-proyek yang bersifat produk. Banyak
Literasi teknologi. 3) Literasi manusia. Tiga produk yang dihasilkan oleh mahasiswa
keterampilan ini diprediksi menjadi melalui tugas akhirnya, seperti dibidang
keterampilan yang sangat dibutuhkan di pembelajaran inovatif yang berbasis
masa depan atau di era industry 4.0. literasi teknologi. Tantangan yang muncul adalah
digital diarahkan pada tujuan peningkatan bagaimanakah proses berikutnya dalam
kemampuan membaca, menganalisis, dan mengawal produk-produk tersebut bisa
menggunakan informasi di dunia digital (big bermanfaat lebih lanjut. Saat ini, teknologi
data), literasi teknologi bertujuan untuk di dunia pendidikan sangat dibutuhkan.
memberikan pemahaman pada acara kerja Pendidikan adalah usaha sadar dan
mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi terencana untuk mewujudkan suasana
manusia diarahkan pada peningkatan belajar dan proses pembelajaran agar
kemampuan berkomunikasi dan peserta didik secara aktif mengembangkan
penguasaan ilmu desain (Aoun, 2017). potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
Ketiga gerakan literasi tersebut diselaraskan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
dengan arah strategi yang dikembangkan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
pemerintah dalam menghadapi era keterampilan yang diperlukan dirinya,
disrupsi/revolusi 4.0. Jika dalam bidang masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20
pendidikan adalah merombak kurikulum Tahun 2003 Pasal 1:1). Penggunaan

Hal. 8
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

teknologi sudah bukan hal yang asing lagi di berfungsi sebagai prasyarat dan aspek
dalam era globalisasi. Termasuk di dunia fundamental untuk proses keterlibatan
pendidikan, sebagai tempat lahirnya dalam komunitas. Menurut Purbo,
teknologi, sudah sewajarnya bila pendidikan pergeseran paradigma pendidikan secara
juga memanfaatkan teknologi untuk drastis terjadi karena cepatnya
memudahkan pelaksanaan pembelajaran. perkembangan arus informasi, akibat
Dari sini, muncul lah istilah teknologi adanya efisiensi teknologi yang
pendidikan. Teknologi pendidikan adalah memungkinkan memudarnya batas-batas
metode bersistem untuk merencanakan, dimensi ruang kehidupan sosial manusia.
menggunakan, dan menilai seluruh kegiatan Pergeseran paradigma pendidikan tersebut
pengajaran dan pembelajaran dengan bermuara pada tuntutan perubahan
memperhatikan, baik sumber teknis pembelajaran, dari yang bersifat
maupun manusia dan interaksi antara konvesional kea rah pembelajaran berbasis
keduanya, sehingga mendapatkan bentuk multimedia yang bersumber dari internet.
pendidikan yang lebih efektif (Kamus Besar Penerapan E-Learning merupakan suatu
Bahasa Indonesia). Selwyn (2011) kebutuhan dan realitas konkrit yang harus
mengatakan teknologi digital dapat diterima sebagai bagian penting dan sumber
membantu guru untuk memproduksi bahan- belajar.
bahan pelajaran dan memungkinkan mereka
untuk menghabiskan waktu dengan peserta
didik. dengan menggunakan teknologi
digital, peserta didik banyak mendapatkan
kemudahan-kemudahan dalam belajar.
tersedianya e-book merupakan salah salah
satu salah satu kemudahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Juwandi, R. (2020). Penguatan Pendidikan
Era reformasi ini banyak sekali
Pancasila Dan Kewarganegaraan Berbasis
permasalahan melalui gejolak yang timbul
Pembelajaran Daring Di Era Digital 4.0.
mengenai perubahan demokrasi. Terutama
Diakses Pada 26 April 2022 Pukul 11.00
di saat sekarang kecenderungan universal
WITA dari :
permasalahan PKn banyak sekali
bersinggungan dengan perubahan https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/
masyarakat yang mengglobal yang article/view/9972/6481.
berlangsung sangat cepat. Sebagai kondisi
yang dihadapkan pada situasi pandemik saat Lestari, S. (2018). Peran Teknologi Dalam
ini. Ada banyak bukti yang mendukung Pendidikan Di Era Globalisasi. Diakses Pada
gagasan bahwa keterampilan teknis 26 April 2022 Pukul 11.20 WITA dari:

Hal. 9
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Tadulako

https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edur
eligia/article/download/459/319.

SAKMAN, & BAKHTIAR. (2019). Pendidikan


Kewarganegaraan Dan Degradasi Moral Di
Era Globalisasi. Diakses Pada 26 April 2022
Pukul 11.40 WITA dari:

https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/vie
w/13301/7751.

Widodo, S. T. (n.d.). Inovasi Pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan Perguruan
Tinggi Dan Sekolah Dasar Dalam
Menghadapi Tantangan Era Disrupsi.
Diakses Pada 26 April 2022 Pukul 11.45
WITA dari:

https://ppkn.fkip.uns.ac.id/wpcontent/
uploads/2019/08/SusiloTriWidodo.-
Universitas-NegeriSemarang.pdf.

Karima, M. K. (n.d.). Peran Pendidikan


Dalam Mewujudkan Generasi Emas
Indonesia Yang Bermartabat. Diakses Pada
26 April 2022 Pukul 12.00 WITA dari:

http://garuda.ristekbrin.go.id/documents?p
age=2&q=generasi%204.0%20dan%2
0peran%20pendidik&select=title.

Hal. 10

Anda mungkin juga menyukai