Anda di halaman 1dari 8

JPdK Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 1-8

JURNAL PENDIDIKAN dan KONSELING


Research & Learning in Primary Education

Pendidikan Kewarganegraan dalam Menjawab Tantangan Masa


Depan Bangsa Ditengah Arus Globalisasi
Vesha Nuriefer Haliza1, Dinie Anggaraeni Dewi2

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: veshanh@upi.edu1, dinieanggaraenidewi@upi.edu2

Abstrak
Integrasi dalam berbagai latar belakang sosial akan mampu melahirkan kepecayaan dan menjadi
modal sosial yang diwujudkan oleh warga negara yang baik. Di sisi lain, globalisasi membuat
masyarakat dimanjakan dengan segala kepentingannya, khusunya di Negara Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan diperlukan sebagai wadah dan sarana pembinaan warga negara
yang bermakna, dan saat ini sedang menghadapi gelombang perubahan yang sangat cepat yaiu
globalisasi. Hal ini merupakan refleksi ketika Negara besar dan kaya ini dihadapkan pada
fenomena yang muncul dari proses pembangunan. Yaitu “Perubahan”.
Kata Kunci: Globalisasi Indonesia, Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan
Abstract
Integration in various social backgrounds will be able to generate trust and become social capital
which is embodied by good citizens. On the other hand, globalization makes people spoiled with
all their interests, especially in the State of Indonesia. Citizenship education is needed as a forum
and means of fostering meaningful citizens, and is currently facing a very fast wave of change,
namely globalization. This is a reflection when this large and rich country is faced with
phenomena that arise from the development process.
Keywords: Indonesian Globalization, Social, Citizenship Education

PENDAHULUAN memaksakan persyaratan khusus pada


Memasuki era globalisasi konsep kewarganegaraan dan kualifikasi
ditandai dengan pesatnya perkembangan akademik yang ada. Dalam latar belakang
ilmu pengetahuan dan teknlogi. Negara- kebangsaan dalam menghadapi era
negara sibuk menyesuaikan kondisi globalisasi, perlu giat belajar, menghayati,
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan dan mengamalkan landasan kebangsaan
pendidikannya. Hal inilah yang menjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
tuntutan pendidikan kewarganegaraaan Negara yang tidak bisa lepas dari
untuk mengembangkan kemampuaan pengaruh globalisasi, Indonesia harus
kewarganegaraan diera global. Saling berperan dalam proses tersebut. Karena
ketergantungan dan interkoneksi yang akan terjalinn kerjasama yang dapat
meningkat dalam ‘global’ dan keragaman meningkatkan perekonomian nasional
yang terus meningkat di Negara-Bangsa

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021


serta mempererat, dan memperkuat melainkan lebih ke penanaman rasa
hubungan antar Negara. nasionalisme yang dapat direalisasikan di
Perkembangan pendidikan kehidupan sehari-hari, misalnya dengan
kewarganegaraan tidak terlepas dari trend saling menghargai teman dan menghargai
global yang mempengaruhi kehidupan pendapat masing-masing. Dengan bekal
manusia, karena pendidikan penanaman nasionalisme, perbedaan
kewarganegaraan adalah tentang suku, ras, dan agama tidak dipandang
pendidikan kehidupan sehari-hari sebagai hambatan melainkan perbedaan
berbangsa dan bernegara. itu melengkapi satu sama lain. Dimana
Globalisasi terminologi adalah orang tidak menjatuhkan satu sama lain
perubahan sosial yang telah membawa demi kepentingan pribadi.
perubahan luar biasa keseluruh tatanan Rasa cinta tanah air yang mulai
kehidupan. Dengan pena pudar menimbulkan kekhawatiran dari
kewarganegaraan diharapkan dapat banyak pihak. Banyak masalah baru yang
membentuk watak kewarganegaraan yang muncul di tanah air akhir-akhir ini.
dapat ditransformasikan menjadi Dengan memudarnya rasa nasionalisme
pemeliharaan dan pengemabangan dapat menghancurkan masa depan bangsa
publisitas yang demokratis. Indonesia. Hal ini menyebabkan
Dalam era globalisasi, landasan Indonesia mudah dijajah. Penjajahan tidak
urgensi pendidikan kewarganegaraan lagi dalam bentuk fisik melainkan bisa
dapat dibagi menjadi dua perspektif, yang dalam bentuk mental. Penjajahan mental
satu tantangan dan yang lainnya adalah jauh lebih mematikan dari pada
tantangan ketika budaya banyak penjajahan fisik. Oleh sebab itu masihkah
menimbulkan ancaman bagi budaya lokal kita akan menutup dari memupuk rasa
dan nasional, itu juga merupakan peluang nasionalisme? Masihkah kita
karena akses yang mudah diera mengabaikan pendidikan
globalisasi, tindakan juga mempengaruhi kewarganegaraan? Masa depan bangsa
cara “amunisi” disiapkan. Indonesia ada di tangan kita.
Selain itu, dalam menghadapi
tantangan yang ada di Indonesia saat ini, METODOLOGI PENELITIAN
kita juga harus memperhatikan dari Metode yang dilakukan oleh
perspektif logika sosial. Elemen penulis menggunakan studi litelatur.
sosiologis global dalam perkembangan Dengan mencari berbagai bahan tertulis,
globalisasi berdampak pada baik itu buku, artikel, dan jurnal yang
perkembangan sosial budaya masyarakat. relevan. Oleh karena itu, informasi yang
Dari aspek sosial budaya masyarakat diperoleh dari penelitian ini dapat
hingga pembangunan Negara, model digunakan sebagai referensi untuk
pembangunan penyelenggaraan memperkuat argument yang ada. Studi
pemerintah nasional dalam sistem literature ini dilakukan oleh peneliti
pemerintahan terus membuahkan hasil. setelah menentukan topik penelitian dan
Salah satu cara untuk merumuskan masalah, kemudia
meningkatkan nasionalisme adalah mengumpulkan data yang diperlukan saat
dengan memberikan dengan sungguh itu juga.
pendidikan kewarganegaraan. Yang Bagi saya kajian teori adalah
terpenting di dalam pendidikan suatu konsep yang dapat dibentuuk secara
kewarganegaraan bukan lagi teori sistematis, yang dapat diartikan untuk

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021


menjelaskan apa yang terjadi. Jika teori berikut. 1. Menumbuhkan keterampilan
tersebut dapat menjelaskan atau partisipasi warga negara yang berkualitas
mendekripsikan gejala-gejala yang ada dan bertanggung jawab dalam kehidupan
dalam kehidupan nyata, maka teori tersbut berbangsa dan bernegara 2. Mewujudkan
akan menjadi sangat penting. warga negara Indonesia yang cerdas,
Pendidikan kewarganegaraan aktif, kritis dan demokratis, namun tetap
memiliki arti sebagai sarana pendidikan berkomitmen untuk menjaga persatuan
karakter yang bertujuan untuk dan kesatuan bangsa 3. Membangun
menumbuhkembangkan warga negara masyarakat yang beradab Budaya
yang cerdas dan baik dalam jalur demokrasi, yaitu kebebasan, persamaan,
pendidikan formal, informal dan toleransi dan tanggung jawab.
nonformal yang telah menjadi bagian dari Pendidikan kewarganegaraan
tujuan pendidikan nasional di Indonesia. memegang peranan dan kedudukan yang
Harmanto (2013, h. 231) menjelaskan: penting dalam pembentukan karakter
“Pendidikan kewarganegaraan memegang bangsa, oleh karena itu pendidikan
peranan yang sangat penting dalam kewarganegaraan mempunyai tanggung
membangun mentalitas, sikap dan jawab yang besar dalam pencapaian
perilaku yang harmonis, damai dan tujuan bangsa, khususnya dalam
toleran tanpa meninggalkan keberagaman pendidikan kehidupan berbangsa. Pada
yang dianugerahkan oleh negara dasarnya peran pembentukan karakter
Indonesia”. Harmoni, perdamaian dan bangsa tidak hanya menjadi tugas
toleransi, perkembangan sikap dan pendidikan kewarganegaraan, tetapi juga
perilaku akan menjadi lawan dari segala pemerataan disiplin ilmu lain, serta
bentuk konflik dan kekerasan. Jika pendidikan. Hal ini menjadi kendala
pendidikan kewarganegaraan di era dalam pendidikan kewarganegaraan (Pipit
sekarang dapat memainkan peran Widiatmaka) 191 Warga negara memiliki
tersebut, maka pendidikan beban moral terbesar, karena pendidikan
kewarganegaraan merupakan satu- kewarganegaraan adalah pendidikan
satunya mata pelajaran yang dapat moral negara.
mencapai tujuan nasional. Menurut Branson (Winaputra dan
Dalam rangka mencapai tujuan Budimansyah 2007:185) visi pendidikan
nasional, pendidikan kewarganegaraan kewarganegaraan adalah untuk
Indonesia memiliki berbagai tujuan dalam mewujudkan masyarakat demokratis.
pembentukan peradaban khususnya dalam Misi pendidikan kewarganegaraan dapat
pembentukan karakter bangsa. Oleh dikembangkan, merupakan tema yang
karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa bertujuan untuk membangun masyarakat
pendidikan kewarganegaraan merupakan yang cerdas, baik, dan bertanggung jawab
kegiatan pembelajaran yang harus bagi keberlangsungan pemerintah yang
diterima di semua jenjang sekolah dasar. , demokratis. Wawasan pendidikan
sekolah menengah pertama, dan demokrasi untuk membutuhkan siswa
pendidikan dasar, serta perguruan tinggi yang setia membela Negara dan
dan universitas. menjungjung tinggi hak asasi manusia.
Ubedillah dan Rozak (2013) (Maftuh:2008) mengemukakan
mengemukakan bahwa sebagai sarana bahwa bangsa Indonesia saat ini
pembinaan karakter bangsa, pendidikan menghadapi berbagai tantangan dalam
kewarganegaraan memiliki tujuan sebagai penerapan dan implementasi nilai-nilai

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021


Pancasila. Pancasila merupakan nilai merupakan sebuah proses, oleh karena itu
dasar dan ideologi Bangsa Indonesia definisi globalisasi berdasarkan bahasa
dalam kehidupan berbangsa dan digabungkan menjadi sebuah “Proses dari
bernegara. sesuatu”. Kemunculan kata globalisasi
Tantangan tersebut meliputi (1). sebenernya adalah sebuah kata yang
Pengamalan nilai-nilai Pancasila masih dipinjam dari bahasa asing, yaitu
belum diimplementasikan secara “globalization” dalam bahasa inggris
maksimal di masyarakat. Selain (Theodore Levitte :1986).
itu,(Bunyamin Maftuh 2008) menyatakan HASIL PENELITIAN DAN
bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila PEMBAHASAN
hanya bersifat simbolik. (2). Kehidupan Perubahan global yang terjadi
masyarakat Indonesia, terutama dengan cepat dan multi dimensional, telah
kehidupan generasi muda, sangat menjadi pekerjaan rumah bangsa
dipengeruhi oleh budaya dan nilai-nilai Indonesia, tidak hanya untuk menghalau
luar. Hal tersebut pada akhirnya perubahan tersebut, tetapi juga
menyebabkan terjadinya perubahan sikap mengubahnya menjadi peluang.
dan perilaku yang tidak sejalan dengan Globalisasi telah menimbulkan
nilai budaya lokal. (3). Selain sikap dan kekhawatiran masyarakat akan hilangnya
perubahan budaya terkait dengan nilai budaya bangsa. Oleh karena itu
perubahan nilai-nilai lokal, nilai-nilai penting untuk “mengembalikan” nilai-
kebangsaan juga mengalami penurunan, nilai luhur Negara Pancasila dan UUD
terutama di kalangan generasi muda. (4). 1945.
Perkembangan pemahaman agama Setelah 72 tahun kemerdekaan
meyakini bahwa universalisme lebih Indonesia, politik Negara telah
penting dari pada negara bangsa mengalami pergantian rezim. Dimilenium
Indonesia. Ideologi ini juga menolak ide ini, Indonesia menghadapi tantangan yang
demokrasi dan biasanya berkembang di semakin kompleks dan beragam.
kalangan pelajar. (5). Dalam upaya Tantangan tidak hanya muncul pada satu
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasra aspek kehidupan, tetapi aspek sosial,
(termasuk integrasi nilai-nilai kebangsaan budaya, pendidikan, dan politik juga
ke dalam negara Indonesia), peran muncul karena perubahannya masing-
lembaga pendidikan formal dan masing. Presiden Jokowi mengatakan
nonformal belum maksimal (Bunyamin pada acara pembukaan Kongres Keempat
Maftuh 2008). Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Globalisasi merupakan fenomena bahwa bangsa Indonesia menghadapi
khusus dalam peradaban manusia empat tantangan, yakni pengangguran,
bergerak maju, dalam masyarat global kemiskinan, ketimpangan sosial, dan
adalah bagian dari proses manusia global. korupsi.
Keberadaan teknologi informasi dan Dalam konteks globalisasi, dunia
komunikasi semakin cepat mempercepat telah mengalami perubahan yang luar
proses globalisasi. Dampak globalisasi ini biasa disemua tingkatan, baik secara
juga berdampak pada pendidikan di budaya maupun ekonomi. Melalui
Indonesia. teknologi global, bisnis transnasional, dan
Pengertian globalisasi menurut perdagangan internasional, dunia semakin
bahasa adalah Global dan sasi, yang terjalin. Globalisasi mempengaruhi
berarti Global adalah mendunia, dan Sasi

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021


kehidupan sehari-hari ditingkat menghadapi globalisasi, UNESCO
internasional, nasional dan regional. meyakini bahwa setidaknya sektor
Diera dan kondisi persaingan yang pendidikan harus memenuhi tantangan
semakin mengglobal, sektor ekonomi melalui empat tonggak pembelajaran abad
membutuhkan sumber daya manusia yang ke-21, yaitu belajar ilmu, belajar
berkualitas dan memiliki keterampilan melakukan sesuatu, belajar hidup bersama
global, karena persaingan tidak hanyak dan menjadi. Pendidikan
terjadi antar negara (Internasional), tetapi kewarganegaraan dalam konteks
juga antar kawasan. Oleh karena itu dapat Indonesia dikembangkan berdasarkan
dilihat bahwa tantangan yang dihadapi pemahaman multidimensi tentang
perekonomian Indonesia saat ini selain perubahan zaman. Namun tidak hanya
bersaing dalam skala global juga terkait perubahan nama dan kemasannya saja,
dengan sumber daya manusia dengan skill perubahan isi mata kuliah juga menuai
global yang berstandar internasional. banyak kritik, perubahan tersebut sering
Selain ketimpangan sosial yang berubah, dan tentuknya harus disesuaikan
semakin terlihat jelas, tantangan yang dengan kepentingan Negara.
dihadapi sektor sosial budaya di Indonesia Tujuan utama pendidikan
juga memiliki permasalaham utama yaitu kewarganegaraan di Indonesia adalah
masalah identitas bangsa. Produk menumbuhkan kesadaran dan patriotism
globalisasi yang tak terelakkan adalah nasional, sikap dan perilaku, serta
modernisasi. Dalam hali ini kondisi mempelajari dan menguasai ilmu
budaya Indonesia yang dihadapi tidak pengetahuan dan keilmuwan yang
stabil karena berdampak pada berbasis pada budaya nasional, wawasan
perkembangan budaya bangsa Indonesia. nusantara dan adaptasi nasional penerus
Disisi lain, globalisasi bidang kebudayaan bangsa dimasa depan. Yaitu ilmu
juga mengglobalkan kebudayaan pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain
sehingga mudah ditempati oleh dunia. itu juga bertujuan untuk meningkatkan
Sekaligus dibidang pendidikan, kualitas masyarakat Indonesia yang
tantangan pendidikan yang menuntut bermoral, individual, mandiri, maju,
reformasi pendidikan merupakan jawaban tangguh, professional, bertanggungjawab,
atas masalah globalisai. Proses produktif, serta sehat jasmani dan rohani.
pendidikan di era global menjadi semakin Bicara tentang paradigma
rumit karena kebutuhan yang beragam pendidikan kewarganegaraan dalam
dari berbagai kalangan. Peran pendidik konteks Indonesia. Pertama, wajib
sangatlah penting. Salah satu tujuan memahami konsep paradigma. Dalam
pendidikan nasional adalah KBBI, paradigm/ para dig ma/n adalah
mencerdaskan kehidupan daftar segala bentuk kata. Kata-kata
masyarakat, yang diperlukan untuk benar- tersebut merepresentasikan konjugasi dan
benar menciptakan generasi yang kemiringan kata, model dalam teori
“cerdas” di era global. Bersamaan dengan ilmiah, dan kerangka pemikiran. Pada saat
itu, UNESCO menjelaskan dalam yang sama, Thomas Kuhn mendefinisikan
konfrensi Melbom yang diadakan di paradiga sebagai pengetahuan tentang
Carneiro dari tanggal 29 Maret hingga 3 kegiatan ilmiah dengan konsep, teori, alat,
April 1998, bahwa waktu yang tepat untuk dan metodologi. Oleh karena itu, dapat
mereflesikan pendidikan telah mencapai dilihat bahwa paridgma tersebut berkaitan
pergantian abad. Disaat yang sama, dalam dengan model utama, pola atau metode.

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021


Paradigma baru pendidikan bernegosiasi, dan kompromi, sangat
kewarganegaraan Indonesia bertujuan penting untuk keberhasilan demokrasi.
untuk menggantikan paradigma lama Pendidikan merupakan sarana
kewarganegaraan (PPKn) yang antara lain strategis untuk meningkatkan kualitas
bercirikan struktur keilmuwan yang tidak suatu Negara, karena kemajuan suatu
jelas dan materinya telah disesuaikan Negara dapat diukur dari kemajuan
dengan kepentingan politik rezim (ruling pendidikannya. Pada abad 21, kemajuan
power). Visi penguatan pembangunan teknologi yang semakin maju telah
negara (kediktatoran birokrasi ;kerja sama membuat kehidupan masyarakat dapat
Negara) mengakibatkan lemahnya posisi berubah dan membimbing masyarakat
warga Negara dalam berhadapan dengan menjadi masyarakat yang berbasis
penguasa. Paradigma baru pendidikan pengetahuan (knowledge-based society).
kewarganegaraan mengenai fungsi dan Di masa depan, pendidikan pendidikan
tujuan pendidikan kewarganegaraan, akan memainkan peran kunci dalam
materi ilmiah pendidikan membentuk dan membangun gaya hidup
kewarganegaraan meliputi tiga bagian setiap orang. Perubahan masyarakat akan
yaitu : pengetahuan kewarganegaraan sangat bergantung pada perubahan
meliputi bidang politik, hukum , dan dibidang pendidikan.
moral. Menghadapi era globalisasi, sektor
Secara lebih rinci, pengetahuan hak pendidikan harus beradaptasi dan
sipil meliputi pengatahuan tentang prinsip berkembang, harus menyesuaikan
dan prosedur demokrasi, lembaga kurikulum, dan harus menyesuaikan
pemerintah dan non pemerintah, identitas dengan berbagai keterampilan yang
nasional, penegakan hukum dan lembaga dibutuhkan untuk komonikasi global.
peradilan yang bebas dan adil, konstitusi, Pendidikan kewarganegaraan diera
sejarah nasional, serta hak dan kewajiban globalisasi tidak hanya perlu menjadi teori
warga negara, hak sipil dan hak politik. yang terpelajar, tetapi juga harus
Keterampilan kewarganegaraan (civic digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
skill) mencakup komponen-komponen Pendidikan kewarganegaraan merupakan
keterampilan yang perlu dimiliki oleh mata kuliah yang menitikberatkan pada
warga negara, antara lain keterampilan pembentukan diri, yang beraneka ragam
intelektual, keterampilan sosial, dan dalam agama, sosial, budaya. Dan
keterampilan partisipasif. Ketiga, menjadi warga Negara yang cerdas dan
komposisi karkter warga Negara terampil. Pendidikan kewarganegaraan
menunjuk pada karakter pribadi dan termasuk mata pelajaran yang harus ada
karakter sosial, yang merupakan syarat dalam pendidikan Indonesia disemua
mutlak untuk pemeliharaan dan jenjang menurut Undang-Undang
peningkatan. Demokrasi konstitusional. Republik Indonesia Nomor 16. Mengenai
Komponen ini mencakup ciri-ciri karakter Sistem Pendidikan Nasional UU No. 20
pribadi seperti tanggungjawab moral, Tahun 2003, ditetapkan bahwa wajib
disiplin diri, dan penghormatan terhadap belajar meliputi pendidikan bahasa,
nilai-nilai dan martabak kemanusiaan. pendidikan agama dan pendidikan
Ciri-ciri kepribadian sosial, seperti jiwa kewarganegaraan dalam segala jenis, cara,
sosial, kesopanan, penghormatan terhadap dan jenjang.
supremasi hukum, pemikiran kritis, Pentingnya pendidikan
keinginan untuk mendengarkan, kewarganegaraan di era global, karena

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021


pendidikan seperti ini pada dasarnya tidak hanya harus dianggap sebagai mata
merupakan komitmen moral yang kuat pelajaran, tetapi jug harus dianggap
terhadap kemanusiaan global. Namun sebagai kegiatan pendidikan yang
perlu diperhatikan bahwa pendidikan komprehensif.
kewarganegaraan global harus
menggambarkan moralitas kemanusiaan SIMPULAN
yang universal ditunjukan untuk Pendidikan kewarganegaraan dalam
kesejahteraan masyarakat manusia, tanpa lingkungan bahasa Indonesia merupakan
mengambil nilai lokal Negara itu sendiri upaya mempersiapkan warga dunia yang
sebagai dasar kehidupan bernegara. memiliki keterampilan global yang
Dalam proses ini secara implisit berlandaskan nilai-nilai budaya bangsa.
dicermati bahwa pendidikan Dilihat dari situasi aktual di Indonesia,
kewarganegaraan berbasis karakter pendidikan kewarganegaraan tidak hanya
Pancasila (role building) tidak bisa berdiri menjadi mata pelajaran, tetapi juga
sendiri. Untuk mencapai tujuan ini, menjadi kegiatan pendidikan
pendidikan kewarganegaraan tidak bisa komprehensif. Pendidikan
sendirian, tetapi harus bisa bekerjasama kewarganegaraan bertujuan untuk
dengan mata pelajaran lain, seperti mata membentuk warga negara yang baik,
pelajaran agama. Disini mata pelajaran warga negara yang kreatif, warga negara
PKn menjadi landasan dan motivasi dari yang bertanggung jawab, warga negara
setiap kegiatan dan kegiatan yang ada, dan yang cerdas, warga negara yang kritis dan
pendidik menjadi pengawas dan pengajar warga negara yang partisipatif
dalam pelaksanaanya. Oleh karena itu, Kewarganegaraan yang bertanggung
dapat disimpulkan bahwa dalam era jawab (civic responsibility) berarti bagi
globalisasi, urgensi pendidikan diri sendiri, kepada Tuhan, dan kepada
kewarganegaraan bagi bangsa merupakan orang lain Manusia bertanggung jawab
model pengembangan kewarganegaraan terhadap lingkungan alam. Dan
global dan berstandar global yang berakar dampaknya pada masyarakat, negara, dan
pada budaya dan bangsa. Namun, negara.
sekarang pendidikan kewarganegaraan

DAFTAR PUSTAKA
Akbal, Muhammad. (2016). Pendidikan karakter bangsa. Studi evaluasi dan
Kewarganegaraan Dalam Pembangunan pengembangan perangkat pembelajaran
Karakter Bangsa. Universitas Negeri bermodel pakem di sekolah menengah
Makassar : Fakultas Ilmu Sosial. pertama. Disertasi. Universitas
Budimansyah, D. (2008). Pendidikan Pendidikan Indonesia.
Kesadaran Kewarganegaraan Levitt, Theodore. (1986). The Marketing
Multidimensional. Bandung: Genesindo. Imagination. New York: Free
Deliana, Hety. (2014). Peran Pendidikan Press.
Kewarganegaraan. FKIP UMP. M, Nurhidayah, Insya Musa. (2015).
Hanna Wida. Pendidikan kewarganegaraan Dampak Pengaruh Globalisasi
dan masa depan bangsa, Bagi Kehidupan Bangsa
Kompassiana,Mei 2018 Indonesia. Universitas Syiah
Harmanto. (2013). Pengintegrasian Kuala Pendidikan Guru Sekolah
pendidikan antikorupsi dalam Dasar (PGSD) : Dosen Program
pembelajaran pkn sebagai penguatan

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021


Studi Pendidikan Guru Sekolah Tunggal Ika Dalam Perspektif
Dasar FKIP Unsyiah. Pendidikan Kewarganegaraan
Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Sebagai Wahana Pembangunan
Resolusi Konflik: Membangun Karakter Bangsa Indonesia.
Generasi Muda yang Mampu Jakarta: Guru Besar Dalam
Menyelesaikan Konflik Secara PIPS/PKn FKIP-UT dan Direktor
Damai. Bandung: CV Yasindo PPs UT Jakarta.
Multi Aspek.
Nanggala, Agil. (2020). Pendidikan
Kewarganegaraan Sebagai
Pendidikan Multikultural.
Universitas Pendidikan
Indonesia: Pendidikan
Kewarganegaraan.
Nasution, Rosa Aulia. (2016). Urgensi
Pendidikan Kewarganegaraan
Sebagai Pendidikan Karakter
Bangsa Indonesia Melalui
Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani. Indonesia:
Universitas Medan Area.
Magister Hukum.
Pipit Widiatmaka Pusat Studi Demokrasi
dan Ketahanan Nasional, LPPM
UNS
Rindjin, Ketut. Pendidikan Pancasila
(Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia dan Dasar NKRI).
Buku Ajar. Undiksha-Singaraja.
Setiawan, Deny. (2014). Pendidikan
Kewarganegaraan Berbasis
Karakter Melalui Penerapan
Pendekatan Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan. Indonesia:
Universitas Negri Medan.
Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Fakultas
Ilmu Sosial.
Ubaedillah, A., & Rozak, A. (2013).
Pendidikan kewarga (negara) an;
Pancasila, demokrasi, HAM, dan
masyarakat madani. Jakarta:
Prenada Media Group.
Widiatamaka, P. (2015). Pendidikan
kewarganegaraan sebagai ujung
tombak pembangunan karakter
bangsa. In Bunga Rampai
Pendidikan: Sumbangsih
Pemikiran Anak Bangsa. Kediri:
ARS.
Winataputra, Udin Saripudin. (2008).
Multikulturalisme-Bhineka

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai