Anda di halaman 1dari 7

Usaha Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa dalam Rangka Memupuk Persatuan dan

Kesatuan Bangsa Pasca Kemerdekaan


Delsiana lali Kaka
Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia
lalidelsiana@gmail.com

ABSTRAK
Pemilihan topik kegiatan ini didasarkan pada perhatian penulis terhadap perkembangan
generasi muda pada era sekarang ini yang sangat memprihatinkan. Pengetahuan terhadap
suatu nilai kesejarahan sudah mulai menurun drastis. Mereka sebagian besar hanya
membicarakan masalah kekinian saja serta mengesampingkan masa lalu.
Sejarah mereka anggap hanya sebagai barang antik yang harus dimuseumkan. Kalangan
generasi muda sekarang banyak yang mengidap penyakit amnesia sejarah. Padahal apabila
kita amati secara cermat banyak sekali persoalan sekarang ini yang bisa diselesaikan dengan
sejarah.
Kembali pada tujuan awal bahwa belajar sejarah itu bukan hanya saja untuk mengetahui masa
lampau, tetapi lebih dari itu, yaitu untuk melatih manusia lebih bersikap bijaksana dalam
menyelesaikan persoalan. Persoalan bangsa selama ini menjadi suatu penghambat dalam
majunya suatu negara.
Lalu dengan kompleksnya persoalan negara itu, selanjutnya mau dibawa ke arah mana
negara ini di masa depan.
Semua itu tentunya tugas generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Metode
penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode penelitian
sejarah, dengan cara merekonstruksi masa lampau melalui proses pengujian dan analisis
secara kritis terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau.
Secara garis besar penelitian sejarah terbagi menjadi empat tahapan yaitu, heuristik, kritik,
interpretasi dan historiografi.
Kata kunci: Disintegrasi, Bangsa, Pasca Kemerdekaan.

KATA PENGANTAR meningkatnya eskalasi konflik yang


berorientasi pada pemisahan diri dari
Potensi disintegrasi bangsa di Indonesia
NKRI.
dewasa ini mengalami ancaman serta
permasalahan yang kompleks dan harus Kondisi semacam ini juga dipengaruhi
segera dicarikan solusi ataupun jalan dengan surutnya rasa nasionalisme yang
keluar serta pemecahan yang tepat. ada di dalam masyarakat serta dapat
berkembang menjadi fenomena atau
Apabila hal ini tidak segera dicarikan
konflik yang terus berkepanjangan dan
solusinya, maka akan berdampak pada
akhirnya mengarah pada disintegrasi 4) Stabilitas keamanan yang mantab dan
bangsa. dinamis;
Hal itu terjadi karena kompleksnya 5) Penegakkan hukum yang berlaku;
pengertian bangsa sendiri bangsa adalah
6) Analisis pengaruh otonomi daerah;
suatu wilayah komunitas dari tanah
kelahiran, seorang dilahirkan ke dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu bangsa yang bercirikan pada fakta
Pentingnya Pembangunan Moral Melalui
biologis ke dalam sejarah, struktural,
Penanaman Nasionalisme di Lingkungan
teritorial dari komunitas kebudayaan
Sekolah.
(Grosby, 2011, p. 9).
Nasionalisme merupakan manifestasi
Untuk menanggulangi permasalahan
kesadaran bernegara akan tumbuh dan
tersebut memang sangat diperlukan
berkembang di negara merdeka serta
landasan pemikiran yang pada dasarnya
mampu berkembang lebih leluasa yang hal
semua itu sudah ditetapkan oleh
ini didasarkan pada kemampuan dan
pemerintah sendiri, landasan pemikiran
kemauan para warga negara itu sendiri
yang dimaksud adalah Pancasila sebagai
tanpa mengalami tekana dari pihak lain.
landasaan idiil, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional, Wawasan Nusantara Sebagai warga negara yang baik
sebagai landasan visional, serta ketetapan hendaknya harus mampu menerapkan
MPR Nomor V/MPR/200 tentang cara berpikir nasional yang hal itu
Pemantapan Persatuan dan Kesatuan merupakan cara berpikir seseorang
Nasional. terhadap kesadaran bernegara dan
mempunyai ciri-ciri khusus yang
Dalam rangka merumuskan kebijakan
diantaranya berupa norma obyektif artinya
tersebut, tentunya harus ada upaya dan
selalu mengutamakan kepentingan
strategi yang harus dibangun dalam rangka
kehidupan nasional (Muljana, 2008, pp. 6–
menanggulangi serta mencegah ancaman
7).
disintegrasi bangsa dan sangat penting
untuk mengetahui karakteristik apa Apabila diibaratkan nyawa bagi manusia,
penyebab terjadinya ancaman disintegrasi nasionalisme itu sendiri merupakan
bangsa yang telah melanda saat ini. jantung kehidupan suatu negara yang
Dengan demikian maka sangatlah perlu berperan sebagai tiang utama tegaknya
untuk dapatnya dianalisa melalui beberapa negara.
faktor yang penting yang di antaranya
Pada masa-masa seperti ini sebenarnya
adalah sebagai berikut:
lembaga-lembaga pendidikan lebih tepat
1) Pembangunan moral generasi bangsa sebagai fasilitator dalam menumbuh
melalui penanaman rasa nasionalisme kembangkan rasa nasionalisme terhadap
yang tinggi; generasi muda.
2) Harus mampu mengelola Sekolah merupakan lembaga pendidikan
keanekaragaman masyarakat Indonesia; yang pada hakikatnya tidak akan lepas dari
tudingan masyarakat apabila disinyalir
3) Mencegah timbulnya segala macam
terdapat kenakalan remaja atau bahkan
konflik;
tawuran antar pelajar. Kenakalan serta dengan moral yang baik juga tidak akan
merosotnya moral siswa dewasa ini memberikan kontribusi terhadap bangsa
seakan-akan merupakan sebuah cerminan Indonesia. Dengan nasionalisme yang
bahwa sekolah sebagai lembaga tinggi anak akan lebih mencintai dirinya
pendidikan mengalami kegagalan dalam sendiri sehingga kemungkinan kecil
membentuk karakter serta peradaban mereka akan menjerumuskan dirinya
bangsa Indonesia yang mempunyai untuk hal yang tidak beragama. Mereka
martabat yang tinggi. Beban moral yang mempunyai rasa kebersamaan terhadap
berat hal ini memang tertujukan kepada teman yang merasa senasib dan
guru agama serta guru PPKn yang memang sepenanggungan sebagai bangsa Indonesia
menjadi sasaran untuk mendapatkan yang utuh.
tudingan serta dituduh gagal dalam
Negara Indonesia merupakan negara
membentuk moral serta kepribadian
kepulauan yang memiliki keanekaragaman
siswa.
baik dilihat dari segi ras, agama, suku
Pada dasarnya apabila dikaji secara detail bangsa adat istiadat serta kondisi faktual
ternyata penyebab kemerosotan moral yang di satu sisi merupakan kekayaan
pada diri anak bukan hanya karena adanya tersendiri bagi bangsa Indonesia yang
penurunan akhlak, serta kurangnya membedakan dengan bangsa lain.
pemahaman terhadap nilai agama atau Keanekaragaman tersebut juga
bahkan bukan karena guru agama atau mengandung potensi konflik apabila
PPKn tadi, akan tetapi penyebab bangsa Indonesia tidak mampu mengelola
kemerosotan moral ini sering terjadi dengan baik.
karena faktor dalam lingkungan keluarga
Ancaman disintegrasi bangsa di beberapa
anak sendiri, semisal kurangnya perhatian
bagian wilayah sudah berkembang dengan
orang tua terhadap anak sehingga anak
kuat. Oleh karena itu dengan adanya
terabaikan.
globalisasi ternyata mampu menggeser
Salah satu kesalahan besar pemerintah dan merubah tata nilai dan tata laku sosial
adalah terlalu sibuk dalam mengurusi budaya masyarakat Indonesia yang pada
masalah perekonomian sehingga akhirnya dapat membawa dampak yang
melupakan terhadap program penanaman besar terhadap berbagai aspek kehidupan
nasionalisme dalam diri siswa yang termasuk pertahanan dan keamanan
seharusnya bisa dilakukan pada negara.
lembagalembaga sekolah. Kenyataan
Sehubungan dengan kondisi semacam itu
semacam ini memang mau tidak mau
maka yang sangat diperlukan adalah
harus diakui karena rasa nasionalisme
memupuk nasionalisme yang kuat.
sangat berpengaruh terhadap oral siswa.
Nasionalisme secara teoritis merupakan
Lembaga pendidikan selama ini
persatuan secara kelompok dari suatu
menaruhkan kemampuan akademik
bangsa yang mempunyai sejarah, bahasa,
sebagai urutan nomor satu yang harus
serta pengalaman bersama. Selain itu
dicapai, hal ini memang saya rasa sangat
nasionalisme merupakan salah satu
kurang tepat karena dengan kemampuan
perwujudan rasa cinta bangsa Indonesia
akademik yang tinggi tanpa diimbangi
terhadap dan tanah air berdasarkan agama, ras, dan antar golongan lah yang
Pancasila. dianggap sebagai penyebab utama konflik.
Nasionalisme yang dilandasi oleh Memang secara sadar kita harus mengakui
Pancasila dapat memberikan tuntunan bahwa pasca Reformasi telah terjadi
kepada kita untuk memiliki sikap ancaman disintegrasi bangsa yang
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, mencakup lima wilayah. Pertama,
tenggang rasa dan merasa bahwa bangsa kekerasan memisahkan diri di Timor-Timur
Indonesia merupakan bagian dari seluruh setelah jajak pendapat tahun 1999 yang
umat manusia. pada akhirnya lepas dari cengkraman NKRI.
Kedua, kekerasan komunal berskala besar,
Jadi berdasarkan permasalahan di atas
baik antar agama, intra agama, dan antar
kesimpulanya dapat dikatakan bahwa
etnis yang terjadi di beberapa wilayah
membangun moral dengan nasionalisme
seperti Kalimantan Barat, Maluku,
harus ditanamkan sejak dini terutama pada
Sulawesi Tengah, dan Kalimantan tengah.
siswa usia SD. Usia SD merupakan usia
Ketiga, kekerasan yang terjadi dalam skala
yang tepat untuk penanaman nasionalisme
kota dan berlangsung beberapa hari
karena anak-anak seusia mereka belum
seperti Peristiwa Mei 1998. Keempat,
memiliki pergaulan yang kompleks,
kekerasan sosial akibat main hakim sendiri
sehingga masih sangat mudah untuk
seperti pertikaian antar desa dan lain
diarahkan. Dengan pembiasaan di usia SD
sebagainya. Kelima, kekerasan yang terkait
ini maka penanaman moral akan lebih
dengan terorisme seperti di Bali dan
mudah dan cepat mengakar serta
Jakarta.
tertanam dalam diri siswa. Sehingga
dengan mengambil langkah ini Dengan latar belakang seperti di atas,
kemugkinan besar penanaman moral akan maka pemerintah harus pandai dalam
lebih berhasil dengan baik. melakukan analisa terhadap pengaruh
lingkungan strategi. Setidaknya ada dua hal
Ancaman Disintegrasi Bangsa Pasca
yang perlu diperhatikan, yaitu Pertama,
Reformasi
dalam mengatasi separatisme,
Ancaman disintegrasi bangsa pasca gerombolan bersenjata, radikal kiri dan
kemerdekaan terutama pasca Reformasi kanan seperti RMS, PKI dan lain sebagainya
terjadi dalam berbagai bentuk tindakan yang merupakan ancaman serius bagi
yang anarkhis dan terjadi di berbagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu
tempat yang dalam bingkai NKRI. Citra pemerintah harus tanggap dan cepat
NKRI sebagai negara yang ramah dan bertindak dalam menghadapi
berbudaya serta penuh dengan santun permasalahan tersebut, untuk itu
sudah mulai luntur ditelan oleh derasnya pemerintah harus bertindak tegas dalam
gelombang arus reformasi itu sendiri. menyelasaikan masalah separatis maupun
Kemunculan konflik yang berbasis sejenisnya demi keutuhan bangsa dan
primordial dengan sebab-sebab yang tidak negara serta tidak membiarkan kondisi ini
terduga telah memberikan wajah baru terus berlarutlarut. Kedua, sebagai bangsa
pada NKRI. Salah satu penyebab konflik itu yang heterogen Indonesia memiliki
sendiri kadang-kadang terjadi karena bermacammacam suku, budaya, agama
adanya pandangan bahwa pluralitas, suku, dan adat istiadat berpeluang besar
terjadinya konflik komunal. Faktor-faktor tuntunan fundamental Reformasi yang
keberagaman ini menjadi celah yang dapat selanjutntya melahirkan pemilu secara
dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu multi partai. Lahirnya lembaga legislatif
mengganggu stabilitas keamanan dan yang merupakan perwujudan atau
keutuhan Indonesia. Dampak-dampak representasi dari partai peserta pemilu
yang timbul dari konflik di atas memiliki kemampuan yang beragam.
menyebabkan terjadinya gelombang
2) Mengenai perimbangan keuangan
pengungsian besar-besaran, kerugian
daerah dalam UU No. 33 Tahun 2004,
harta benda, korban jiwa serta kerusakan
Tentang Perimbangan Keuangan antara
lingkungan dan infrstruktur dalam jumlah
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
yang banyak, sehingga keamanan nasional
adalah suatu sistem pembagian keuangan
masyarakat di daerah konflik dan kondisi
yang adil, proposional, demokratis,
stabilitas nasional terganggu.
transparan dan efisien dalam rangka
Selain analisa terhadap lingkungan, pendanaan penyelenggaraan
pemerintah juga harus menganalisa desentralisasi yang tentunya dengan
terhadap dampak atau pengaruh Otonomi berbagai pertimbangan yaitu potensi,
Daerah. Dalam era transisi dari Orde Baru kondisi dan kebutuhan daerah serta
ke era Reformasi kebijakan sentralistik ke besaran pendanaan penyelenggaraan
desentralistik demokratis sebagaimana dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
yang dituju dalam pemerintahan nasional
3) Dampak dari agenda nasional dan
ditandai dengan pemberlakuan Otonomi
pengaruh isu global terutama
Daerah sesuai dengan Undang-undang No.
demokratisasi dan hak asasi manusia,
32 tahun 2004. Ternyata dalam
dalam hal ini mengandung pengertian
pelaksanaan otonomi daerah masih terjadi
bahwa masyarakat selama ini semakin
kendalakendala yang mengandung
paham akan semua haknya sebagai warga
instabilitas yang dapat mengarah
negara, akan tetapi muncul
melemahnya ketahanan nasional di
kecenderungan kurang begitu memahami
beberapa daerah bahkan dapat memicu
terhadap kewajibanya, justru mereka
terjadinya disintegrasi bangsa, bila tidak
semakin kritis, reaktif dan proaktif dalam
segera ditangani. Suatu contoh kecil adalah
menuntut hak-haknya kepada pemerintah
dengan pemberian Otonomi Khusus
yang tanpa berpikir panjang atas kesulitan
kepada provinsi Papua yang hal ini mereka
pemerintah.
anggap sebagai suatu diskriminasi
pemerintah terhadap orang-orang papua 4) Dana bantuan dari pemerintah pusat
dalam hal status politiknya (Yoman, 2011, diberikan kepada beberapa daerah khusus
pp. 32–33). Namun secara umum kendala- dalam masalah pendanaan membuat para
kendala yang terjadi dalam Otonomi pejabat daerah yang mendapatkan dana
Daerah di beberapa daerah, di antaranya tersebut terbuai akan pencairan dana
adalah sebagai berikut: tersebut sehingga mereka melupakan akan
pembangunan daerahnya tersebut.
1) Masalah DPRD yang pada
konsekuensinya diberlakukanya UU No. 2 Usaha-usaha Penyelesaian masalah
Tahun 199 tentang Partai Politik dan UU Disintegrasi Bangsa Pasca Kemerdekaan
No. 3 Tahun 199 tentang Pemilu sebagai
Indonesia akan disintegrasi atau tidak yaitu budaya saling hormat-
pasti akan menimbulkan pro dan kontra menghormati.
yang disebabkan dari sudut pandang mana
Selain beberapa hal di atas pencegahan
yang digunakan. Reformasi sudah berjalan
disintegrasi bangsa juga sangat berkaitan
kurang lebih 10 tahun, apa yan telah
dengan kondisi moral sosial masyarakat.
didapat, bahkan rakyat kecil sudah mulai
Pada hakikatnya penanaman moral melalui
menilai bahwa kehidupan di masa Orde
berbagai cara sudah sering dilakukan
Baru lebih baik bila dibandingkan dengan
setiap hari, baik melalui seruan agama oleh
saat ini. Pandapat rakyat tersebut terjadi
para kyai, ustad, pemuka agama di
karena hanya dilihat dari sudut pandang
masyarakat dan lain-lain. Akan tetapi
harga kebutuhan pokok sehari-hari dan itu
usaha dalam membuka kembali fakta
tidak salah karena hanya satu hal tersebut
sejarah mengenai sejarah berdirinya
yang ada di benak mereka. Kemudian ada
bangsa dan negara Indonesia masih sering
kelompok masyarakat yang selalu
terabaikan. Padahal pengalaman nenek
menuntut kebebasan, dan oleh kelompok
moyang serta para pejuang bangsa
yang lain dikatakan sudah keblabasan.
merupakan pelajaran yang tidak kalah
Kemudian timbul kembali pertanyaan apa
besar perananya dalam pembentukan
itu Reformasi? Yang jelas bangsa Indonesia
moral, watak dan peradaban bangsa yang
semua menginginkan kehidupan yang lebih
bermartabat tinggi.
baik melalui reformasi setelah hidup di era
Orde Baru. Dengan demikian bangsa ini Selain itu kalau kita menengok ke dalam
sudah mendekati disintegrasi kalau tidak konteks pendidikan formal, bukanlah
memiliki pegangan. Ada beberapa hal yang kesalahan dari guru sejarah, PPKn, ataupun
perlu dilakukan oleh bangsa dan negara ini guru agama yang mereka diberi tugas
menanamkan serta mengajarkan moral
dalam upaya untuk bangkit kembali, yaitu:
kepada siswa jika siswa atau generasi muda
• Pancasila dan UUD 1945 harus sekarang justru terjadi krisis moral.
digemakan lagi sampai ke rakyat Pembentukan moral siswa melalui penanaman
yang paling bawah, dalam rangka semangat nasionalisme bukan hanya semata
pemahaman dan penghayatan. tanggung jawab mereka para guru yang
disebutkan di atas, akan tetapi menjadi
• GBHN yang pernah ada yang dapat
tanggung jawab semua kalangan masyarakat
digunakan sebagai pedoman dalam yang dimulai dari lingkungan tempat tinggal
membangun bangsa dan negara mereka. Salah satu contoh yang sangat
perlu dihidupkan kembali sederhana adalah, sering mendengarkan lagu-
• Para tokoh dan elite bangsa harus lagu nasional di rumah juga dapat
dapat memberi contoh dan mempertebal semangat nasionalisme. Selain
menjadi contoh rakyat, jangan itu masih banyak contoh-contoh yang lain
selalu berkelahi dan saling caci seperti sering melihat film sejarah perjuangan
maki hanya untuk kepentingan bangsa di layar televisi, karena ternyata
kelompok atau partai politiknya. setelah diteliti media televisi lebih menarik dari
pada melalui media ceramah yang dilakukan
• Budaya bangsa yang adi luhung
oleh guru serta pemuka masyarakat.
hendaknya diangkat untuk diingat
dan dilaksanakan oleh bangsa ini
PENUTUP dan agar supaya timbul kesadaran akan
persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga
Kondisi Indonesia secara nyata harus
dengan demikianakan tsuatu negara
diakui oleh berbagai pihak bila ditinjau dari
kesatuan yang utuh serta bermartabat
kondisi geografis, demografi serta kondisi
luhur. Akan tetapi dalam pembangunan
sosial pasti terlihat secara jelas bahwa
moral dengan penanaman nasionalisme ini
pluralitas, suku, agama, ras, dan antar
diperlukan kerjasama dan saling bahu
golongan dijadikan pangkal penyebab
membahu antar semua pihak yang
konflik dan kekerasan masal. Selain itu
diantaranya lembaga-lembaga pendidikan,
kadang-kadang kebijakan pemerintah juga
keluarga, masyarakat, maupun pihak
dapat memicu munculnya disintegrasi,
pemerintah itu sendiri.
suatu contoh pemberlakuan otonomi
daerah merupakan salah satu usaha yang Faktor utama perekat persatuan dan
bagus yang dilakukan oleh pemerintah kesatuan ini adalah kebhinekaan budaya
akan tetapi sangat berpotensi untuk Indonesia dan bukanlah menjadi halangan
terciptanya sikap fanatisme primodialisme untuk mewujudkan persatuan dan
yang sempit, sektarianisme serta kesatuan. Justru budaya yang beraneka
supranasionalisme. Kondisi semacam ini raga mini akan mampu melakukan korelasi
terjadi karena tidak semua masyarakat serta berinteraksi antara satu dengan yang
mengetahui tujuan pemberlakuan lainya secara selaras dan serasi. Oleh sebab
otonomi daerah bagi sebuah Negara itu perlu disadari dan dipahami bersama
Kesatuan Republik Indonesia. bahwa bangsa Indonesia ini memang
terbentuk dari bermacam-macam suku
Pada dasarnya kemerosotan generasi
bangsa yang memiliki budaya yang
muda dapat dikurangi dengan cara
beraneka ragam. Dalam rangka
menanamkan rasa nasionalisme sejak usia
membangun kehidupan bagi bangsa
dini. Sebetulnya banyak berbagai cara
Indonesia di masa depan, langkah utama
dapat dilakukan untuk menumbuh
yang ditempuh adalah menggunakan
kembangkan rasa nasionalisme itu sendiri
konsepsi kemandirian lokal yaitu dengan
seperti membiasakan memperingati hari
melakukan pendekatan kebudayaan yang
besar nasional, ziarah makam pahlawan
dapat diyakini mampu menumbuhkan
dan lain sebagainya.
kebanggaan pada setiap anak bangsa
Membentuk moral serta menanamkan terhadap diri dan budayanya pada giliranya
rasa nasionalisme ini sangat penting akan menumbuhkan pula toleransi dan
karena dapat memberikan motifasi kepada pengertian akan keberadaan budaya
generasi muda untuk lebih menghargai arti lainnya
kemerdekaan dengan hal-hal yang positif

DAFTAR PUSTAKA

Grosby, S. (2011). Sejarah Nasionalisme, Asal-usul Bangsa dan Tanah Air. Yogyakarta. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Muljana, S. (2008). Kesadaran Nasional, Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan.
Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara. Yoman, D. S. S. (2011). Integrasi Belum Selesai, Komentar Kritis atas
Papua Road Map. Jakarta: Endrawasih Press. Undang-undang No. 32 Tahun 2004, Tentang Otonomi
Daerah.

Anda mungkin juga menyukai