DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
PAI 1 B
1. YOGI ADRIAN
2. WIWIEK AMIR
3. BESSE SULFIANA
Atas berkat dan rahmat Allah SWT, Kami telah diberikan kemudahan untuk penyelesaian
makalah yang kami kerjakan. Sholawat serta salam tidak lupa kami kirimkan kepada Baginda
Nabi Besar Muhammad Saw, yang memberikan arahan dan panutan bagi semua umat yang ada
di muka bumi ini, serta dosen yang kami hormati dan semua teman-teman yang kami cintai.
Kami sendiri menyadari bahwa makalah kami ini masih sangat jauh dari sempurna, baik
dari segi isi, cara penyampaian ataupun bahasa. Kiranya tegur dan sapa para pembaca atau
teman-teman sekalian sangat kami harapkan, karena dapat meningkatkan dan penyempurnaan
makalah yang kami buat ini. Demikian kira-kira makalah yang kami buat, Mudah-mudahan
dapat berguna bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………. 2
Daftar Isi………………………………………………………………………… 3
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………… 4
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………………. 4
C. Manfaat Penulisan……………………………………………………….. 4
Bab II Pembahasan……………………………………………………………... 5
A. Kesimpulan………………………………………………………………. 11
B. Saran……………………………………………………………………... 11
Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap
generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda disebabkan karena sebagai akibat dari
proses pendewasaan seseorang,penyesuaian diri dari seituasi yang baru dan timbullah
harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada
orangtuanya, proses perubahan terjadi secara lambat dan teratur(Evolusi) sebagian besar
pemuda mengalami pendidikan yang lebih baik dari orangtuanya. Orangtua yang
memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat,
sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak
terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan
diungkapkannya.
Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik
seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang
dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga,
menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih
tergantung kepada orangtuanya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui tentang Pengertian Remaja, Pemuda, dan Sosialisasi
2. Untuk mengetahui tentang Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
3. Untuk mengetahui tentang Peran Pemuda dalam Pergerakan Nasional
4. Untuk mengetahui tentang Masalah dan Potensi Generasi Muda
5. Untuk mengetahui Peranan Pemuda dalam Masyarakat
6. Untuk mengetahui Potensi-potensi Generasi Muda Pemuda
C. Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat mengenali masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya
sehingga mampu merefleksikan sikap dan berpikir ilmiah tentang kemungkinan solusi
kreatif dan inovatif dari masalah yang di hadapinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanpa ikut serta generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini
bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa
kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan
keseimbangannya.
1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang
telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya
pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi bangsa.
2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan
kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan
secara fungsional.
Pemuda atau generasi muda adalah konsep yang sering di artikan sebagai nilai-
nilai sebab bukanlah semata-mata istilah atau kurtural. Kita mengenal kata-kata
seperti “Pemuda harapan bangsa”, “pemuda milik masa depan bangsa”. Kalau
ditinjau dari segi objektif, perumusan yang riil berdasarkan patokan yang dapat di
perhitungkan, seperti kesamaan umur, atau segi kependudukan, pembagian umur
antara 15 sampai 25 tahun, sering dihitung sebagai pemuda, sedangakn dari segi
sosiologis dan historis, di sini lebih menekankan kepada nilai subjektif, atas dasar
tanggapan masyarakat dan kesamaan pengalaman historis.
Perubahan sosial, memang di tandai oleh terjadinya kepentingan hubungan antar generasi
yang dapat mengganggu sistem komunikasi yang efektif antar generasi. Perbedaan
pengalaman historis yang pokok adalah penting. Dalam hal ini proses perubahan tersebut di
tandai adanya konflik generasi. Generasi muda sedikit mempunyai rasa kepentingan terhadap
struktur sosial lama, dan karena makin lebarnya sistem sosialisai yang berupa lembaga
pendidikan atu sekolah. Dengan demikian, rasa kesesuaian dan kesamaan makin meluas. Kita
tahu bahwa masalah generasi muda dan pemuda adalah universal. Artinya, intensitas yang
berbeda-beda dapat terjadi di mana-mana dan pada setiap saat. Namun, berkembangnya
teknologi akan meningkatkan proses. Dalam suasana seperti ini, kepentingan generasi makin
menonjol sehingga terjadinya peralihan, terlalu cepat untuk dapat di kejar oleh kemampuan
sosial.
Dalam hal mendewasakan mahasiswa, pemerintah telah merintis beberapa kegiatan yang
memberikan kemungkinan bagi para mahasisa untuk mendewasakan diri dengan pendekatan
inter disiplinerdan berhubungan langsung dengan masyarakat, tetapi bermanfaat bagi
masyarakat. Di samping itu, banyak dijumpai kegiatan-kegiatan yang membentuk
kepribadian dan keterampilan pemuda, seperti di pesantren-pesantren.
Seperti kita ketahui ,mulai dari anak- anak sampai menjadi orang tua,dan mulai
dari di didik sampai pendidik, yang berjalan secara wajar, dan ini tak dapat di hindari
didalam masyarakat, umur merupakan dasar untuk menentukan corak atau hubungan
sosial budaya , artinya hubungan antar generasi,kegiatan sosial dan sebagainya.
c. Pengaruh Pemuda Sosial Ekonomi
Perubahan sosial akan dialami setiap masyarakat di mana saja,terutam pada masa
pembangunan ini,seperti di Indonesia, yang merupakam dinamika perubahan sosial
budaya pada masa pembangunan. Khususnya yang menyangkut pemuda, perubahan
sosial adalah terjadi perubahan yang mencolok dalam susunan umur, yang akan
mempengaruhi sikap dan sifatnya. Oleh karena itu , perlu adanya pemikiran untuk
mengendalikan sifat dan sikap pemuda sehingga tidak menjerumus pada perbuatan
tercela. Perlu dipikirkan adanya pendirian tempat latihan kerja (pendidikan
nonformal) bagi anak muda yang tidak dapat meneruskan sekolah dan mereka
diarahkan untuk berproduksi.
d. Penyesuaian diri dengan lingkungan
Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan
badan di kalangan genersi muda. Hal tersebut disebabkan rendahnya daya beli dan
kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang dikalangan
masyarakat yang berpengahsilan rendah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial
khususnya bagi para remaja dan pemuda yang berpikir di bekali rasa ingin tahu. Rasa
ingin tahu inilah yang mendorong kita untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan hal
yang bersifat alamiah, sosial, dan budaya serta manusia berusaha untuk memecahkan
masalah yang di hadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami
masalah menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Pengetahuan yang di peroleh remaja dan pemuda mula-mula terbatas pada hasil
pengamatan terhadap gejala alam, masyarakat, dan budaya, kemudian semakin bertambah
dengan pengetahuan yang di peroleh dari hasil pemikirannya.
Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya para remaja dan pemuda,
mereka mampu melakukan segala hal untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari
sesuatu hal baik yang bersifat alamiah, sosial, dan budaya yang keseluruhan itu
membutuhkan mental yang kuat.
B. Saran
Menurut pendapat kami, yang dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan
remaja adalah dengan penerapan ajaran islam dalam keluarga. Pendidikan islam
diberikan kepada anak oleh orangtuanya dalam keluarga. Kemudian masa remajanya
harus mendapat perhatian khusus dari orangtuanya. Anak yang berada dalam kondisi
puber rentan terhadap permasalahan-permasalahan bahkan cenderung melakukan
perbuatan-perbuatan yang melanggar ajaran agama.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, Drs. Hidayati Nur, Ir. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu budaya Dasar,
CV. Pustaka Setia, Bandung: 2009
Wahyu Ramdani, Ilmu Sosial Dasar, CV. Pustaka Setia, Bandung: 2007
Toenggoel P.Siagian,”Pendekatan Pokok Dalam Mempertimbangkan Remaja Masa Kini” dalam
Prisma, (Nomor 9 tahun XIV 1985). Hlm. 19
Anas Urbaningrum, Menuju masyarakat madani pilar dan Agenda perubahan. (jakatra: Yarsif
Watampone. 1997). Hlm.6
Drs. Mawardi- Ir. Nur Hidayati “ Remaja dan Pemuda dalam Permasalahan Generasi Nasional” (
Tahun 2009). Hlm. 236