Anda di halaman 1dari 11

Makalah IAD/ISD/IBD

“Pemuda dan Remaja dalam Permasalahan


Generasi Nasional”
Dosen Pengampu :

Oleh :
Alvia Putri Kurnia W 1821508038
Najmie Fahriah SY 1821508037

FAKULTAS SYARIAH
PRODI HUKUM KELUARGA
IAIN SAMARINDA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Alam Dasar/Ilmu Budaya
Dasar/Ilmu Sosial Dasar.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Samarinda, Desember 2019

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar — 2

Daftar Isi — 3
BAB I PENDAHULUAN — 4
Latar Belakang — 4
Rumusan Masalah — 4
Tujuan Penulisan — 4
BAB II PEMBAHASAN — 5
Definisi Remaja dan Identitasnya — 5
Pemuda dan Perkembangan dalam Generasi Muda — 5
Masalah dan Potensi dalam Generasi Muda — 6
Peranan Pemuda dalam Masyarakat — 8
BAB III PENUTUP — 10
Kesimpulan — 10
Daftar Pustaka — 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemuda adalah sekelompok manusia yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan ke arah yang lebih baik agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan
yang kini telah berlangsung. Dewasa ini, tipe pemuda sangat beraneka ragam terutama bila
dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak
mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula
dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai makhluk moral dan makhluk
sosial. Dalam artian, pemuda sebagai makhluk moral adalah pemuda mempunyai etika yang
bisa dijadikan untuk mengoreksi diri sendiri. Sebagai makhluk sosial artinya pemuda tidak
dapat berdiri melainkan hidup bersama-sama karena pada dasarnya pemuda itu saling
membutuhkan satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud remaja dan identitas?
2. Bagaimana pemuda dan pengembangan generasi muda?
3. Apa saja masalah dan potensi dalam generasi muda?
4. Apa saja peranan pemuda dalam masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi remaja dan identitas.
2. Untuk mengetahui pemuda dan pengembangan dalam generasi muda.
3. Untuk mengetahui masalah dan potensi dalam generasi muda.
4. Untuk mengetahui peranan pemuda dalam masyarakat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Remaja dan Identitas


Remaja adalah generasi yang berumur 15 tahun sampai 20 tahun. Apabila mereka
bersekolah, batasannya adalah mereka yang belajar ditingkat SLTP, SLTA, dan tahun-tahun
awal memasuki perguruan tinggi. Sedangkan pemuda adalah mereka yang berumur 10-35
tahun atau lebih, dengan catatan mereka, yang lebih dari umur 35 tahun secara psikologis
mempunyai jiwa kepemudaan.
Sedangkan identitas atau jati diri (kepribadian) adalah sikap atau sifat yang ada dalam
diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati
diri atau mengenali identitas dirinya. Siapa dia dan bagaimana dia.
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang
selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di
lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan
kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat
adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang
dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat
untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Ada beberapa solusi agar pemuda tidak kehilangan jati dirinya, yaitu peran orang tua
sangat dibutuhkan dalam mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi pemuda yang berguna.
Selain itu, pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga harus ditanamkan kepada para
pemuda agar tidak mudah terpengaruh ke dalam tindakan kemaksiatan.
Oleh karena itu, kita sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa jangan sampai
kehilangan identitas kita. Marilah kita mulai perubahan dari diri kita sendiri agar kita dapat
memajukan bangsa ini dan dan kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat bagi agama dan
bangsa.
B. Pemuda dan Pengembangan dalam Generasi Muda
Pola Dasar Pembinaan dan Pendidikan Generasi Muda ditetapkan oleh menteri
pendidikan dan kebudayaan. Maksud dari Pola Pembinaan dan Pengembangan Generasi
Muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya
benar-benar menggunakan suatu pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah,
menyeluruh, dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan historis : Sumpah Pemuda tahun 1928 dan proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945

5
5. Landasan normatif : Etika, tata nilai, dan tradisi luhur yang hidup
dalam masyarakat1
Motivasi asas pembinaan dan pembangunan generasi muda bertumpu pada strategi
pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka
mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun didasari bahwa masa
depan tersebut tidak berdiri sendiri. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi
muda haruslah menanamkan motivasi kehidupan terhadap masa datang sebagai bagian
mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan kepekaan terhadap situasi-
situasi ligkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan
Negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan
faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa
datang.
Tujuan dari Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda adalah sebagai berikut :
a. Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa.
c. Melahirkan kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan kerja
berbudi luhur, dinamis, dan kreatif.
d. Mewujudkan warga Negara Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan
nasional.
Dalam hal ini, Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda menyangkut dua
pengertian pokok, yaitu:
1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan, adalah mereka yang
telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan
keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan, adalah mereka yang
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan
kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang
melibatkan secara fungsional.
C. Masalah dan Potensi Generasi Muda
Masalah pemuda merupakan masalah yang selalu dialami oleh setiap generasi dalam
hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah yang dialami biasanya berhubungan
dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Masalah kepemudaan yang lain adalah belum atau
kurang mandirinya dalam hal ekonomi dan kurang dewasa dari segi psikologi.
Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain sebagai berikut
:
a. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat,
termasuk jiwa pemuda.
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
1
Toenggoel P.Siagian, Pendekatan Pokok Dalam Mempertimbangkan Remaja Masa Kini dalam Prisma, (Nomor
9 tahun XIV 1985). Hlm. 19

6
c. Belum seimbang antara jumlah generasi pendidikan yang tersedia, baik yang formal
maupun nonformal. Tingginya jumlah putus sekolah karena berbagai sebab bukan
hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan
setengah pengangguran di kalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya
prokdutivitas oleh nilai-nilai (kekuasaan, rakyat, dan sebagainya), makin besar
kemungkinan timbulnya pengaburan arti. Karena itu, masalah arti menjadi sangat
penting.
Pemuda atau generasi muda adalah konsep yang sering di artikan sebagai nili-nilai sebab
bukanlah semata-mata istilah atau kurtural. Kita mengenal kata-kata seperti “Pemuda harapan
bangsa”, “pemuda milik masa depan bangsa”. Kalau ditinjau dari segi objektif, perumusan
yang riil berdasarkan patokan yabg dapat di pergitungkan, seperti kesamaan umur, atau segi
kependudukan, pembagian umur antara 15 sampai 25 tahun, sering dihitung sebagai pemuda,
sedangakn dari segi sosiologis dan historis, di sini lebih menekankan kepada nilai subjektif,
atas dasar tanggapan masyarakat dan kesamaan pengalaman historis.2
Berikut beberapa potensi yang terdapat pada Generasi Muda yang perlu dikembangkan :
1. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda itu belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia
dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
2. Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi
kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan
yang baru.
3. Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset,
terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko.
Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi
muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
4. Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan
kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk
mencoba lebih maju lagi.
5. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar
mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
2
Anas Urbaningrum, Menuju Masyarakat Madani Pilar dan Agenda Perubahan. (Yarsif Watampone: Jakarta,
1997). Hlm.6

7
6. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam
arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpelajar
karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
7. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat
kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis
dan kreatif jika ditempatkan dalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada
semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
8. Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara
dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal
semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari
segala ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap
usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
9. Sikap Kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa
tanggung jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan
bagi masyarakat dan bangsa.
10. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdayaguna, dalam rangka pengembangan ilmu
dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan
Dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan
serta penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
D. Peran Pemuda dalam Masyarakat
Masa depan suatu bangsa terletak ditangan pemuda atau generasi mudanya sebab
merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh
karena itu,generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
Salah satu cara untuk memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui
pendidikan,baik formal maupun non formal,baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan
tinggi. Meskipun kesempatan mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi belum memadai
bila di banding jumlah pemuda atau penduduk Indonesia. Mereka yang berkesempatan
mendapat penduduk di perguruan tinggi berkewajiban untuk menyumbang tenaganya kepada
masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik. Mereka hendaknya mampu menemukan cara
atau teknik baru bagi perubahan dan kemajuan masyarakat.
Peranan pemuda dalam masyarakat terbagi menjadi dua peranan, yaitu :

8
1. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan:
a. Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi.
b. Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah
tradisi.
2. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, hal
ini bisa dibedakan menjadi :
a. Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu
masalah sosial. Contoh: Sastrawan Rendra dan Chairil Anwar pada masanya.
b. Jenis pemuda nakal, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan
perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha
memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi
diri sendiri.
c. c.Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah
masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal dan revolusioner tanpa
memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat,
dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikkan dengan perubahan, karena peran pemuda
dalam membangun bangsa ini banyak sekali, diantaranya:
a. Peran pemuda dalam menegakkan keadilan.
b. Peran pemuda yang menolak kekuasaan.
c. Pemuda sebagai generasi penerus.
d. Pemuda sebagai generasi pengganti.
e. Pemuda sebagai generasi pembaharuan.
Peran pemuda dalam masyarakat :
a. Sebagai agent of change, yaitu mengadakan perubahan dalam masyarakat
kearah yang lebih baik dan bersifat kemanusiaan.
b. Sebagai agent of development, yaitu melancarkan pembangunan di segala
bidang yang bersifat fisik maupun non fisik.
c. Sebagai agent of modernization, yaitu pemuda bertindak sebagai pelopor
pembaruan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemuda merupakan sekolompok orang yang mempunyai semangat dalam tahap
pencarian jati diri untuk menjadi generasi penerus bangsa, tetapi dalam tahap pencarian
identitas teresebut terkadang pemuda masih menemukan kendala.
Terdapat beberapa aspek, asas, arah, dan tujuan dalam pola pembinaan dan
pengembangan pada Generasi Muda.
Salah satu masalah yang dihadapi generasi muda saat ini adalah kurangnya lapangan
kerja dan tingginya angka pengangguran. Tetapi dapat diimbangi dengan potensi generasi
muda seperti kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.
Peran generasi muda dalam masyarakat bisa dibedakan menjadi dua, yaitu peran
pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan dan peran pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mawardi, Drs. Hidayati Nur, Ir., Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu budaya
Dasar, )CV. Pustaka Setia, Bandung: 2009).
Wahyu Ramdani, Ilmu Sosial Dasar, (CV. Pustaka Setia, Bandung: 2007).
Drs. Mawardi, Ir. Nur Hidayati, Remaja dan Pemuda dalam Permasalahan Generasi
Nasional, (Tahun 2009).
Toenggoel P.Siagian, Pendekatan Pokok Dalam Mempertimbangkan Remaja Masa Kini
dalam Prisma, (Nomor 9 tahun XIV 1985), h. 19
Anas Urbaningrum, Menuju Masyarakat Madani Pilar dan Agenda Perubahan. (Yarsif
Watampone: Jakarta, 1997), h. 6

11

Anda mungkin juga menyukai