PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
Tahun 2022/2023
1
LATAR BELAKANG
2
bangsa dan negaranya, serta menumbuhkan jiwa patriotisme yang luhur terhadap
bangsa dan negara Indonesia. (Komala,2022)
Era globalisasi sekarang ini, salah satu permasalahan penting yang
sedang dihadapi bangsa ini adalah memudarnya semangat nasionalisme
dan patriotisme di kalangan generasi muda. Berbagai permasalahan yang
timbul akibat memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme banyak
terjadi belakangan ini, banyak generasi muda yang mengalami disorientasi
dan terlibat pada suatu kepentingan yang hanya mementingkan diri pribadi
dan terkadang tidak peduli dan tidak mau tahu bagaimana para pejuang kita
dengan susah payah memperoleh kemerdekaan. (Widiyono,2019). Ditengah-tengah
situasi bangsa Indonesia yang seperti saat ini,nasionalisme sangat di butuhkan
untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beberapa pengaruh muncul diakibatkan oleh globalisasi, secara tidak
langsung akan berdampak pada nasionalisme suatu bangsa tentunya. Akan tetapi,
dilihat dari keseluruhan dampak yang ditimbulkan dari globalisasi ini
berpengaruh terhadap rasa nasionalisme yang berkurang bahkan hilang. menjadi
berkurang atau hilang. Oleh karena itu, Pancasila memiliki peran sebagai dasar
negara, pandangan hidup serta ideologi bangsa Indonesia. (Nafish,2021)
Generasi muda adalah suatu generasi yang tumbuh pada kecanggihan
suatu teknologi seperti di zaman sekarang. Dimana sudah banyak kemajuan seperti
dalam hal transportasi dan teknologi, bahkan pendidikan. Generasi muda ini tumbuh
serba kemudahan seperti adanya sosial media. Sehingga dari pengertian
tersebut generasi milenial muda mempunyai dampak untuk pendidikan di
Indonesia, karena pendidikan di Indonesia belum mendapatkan sesuatu hasil
yang baik terutama dalam hal pembentukan sebuah karakter. (Evi,2022)
Dapat kita lihat bahwa pembentukan karakter dalam semangat
nasionalisme saat ini yang sudah mulai hilang dalam masyarakat. Hal ini diakibatkan
karena banyak terpengaruh budaya dari luar yang masuk ke negara Indonesia
yang mengakibatkan banyak generasi terpengaruh budaya luar karena menganggap
budaya luar lebih modern. Sehingga dampak pada budaya negara sendiri yang
mulai dilupakan. Akibatnya berdampak pada nilai nilai luhur Bangsa yang mulai
diabaikan oleh generasi muda. (Prabowo,2022)
Maka dari itu penanaman karakter dari generasi mudaini dapat
dilakukan melalui pendidikan karakter yang ditanamnkan sedini mungkin.
Pendidikan ini dapat diperoleh melalui sekolah dimana didalam
pembelajarannya terdapat mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menjelaskan tentang pendidikan yang
wajib dipelajari yaitu bidang bahasa, bidangagama, dan pendidikankewarganegaraan.
(Evi,2022)
Pendidikan sendiri sangat penting untuk mengembangkankepribadian
yang merupakan usaha negara untuk membangun dan membentuk jiwa
nasionalisme. Mahasiswa menjadi generasi muda bangsa yang hidup dalam era
globalisasi harus ditanamkan pendidikan karakteristik yang terarah agar
menyadari pentingnya data bangsa dan bisa melindungi integrasi bangsa indonesia
sebagai langkah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia agar supaya utuh
dan aman.Generasi muda yang mempunyai kepribadian baik mampu menyikapi
dan melakoni kehidupan dan tantangan dimasa yang akan datang.
(Prabowo,2022)
3
Di sekolah, peserta didik selalu dilibatkan langsung untuk berperilaku
dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan yang pasti dilakukan dan
dapat menjadi usaha dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme
yaitu Upacara Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu-lagu nasional. Hal
itu memberikan gambaran kepada generasi muda pentingnya rasa nasionalisme
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Peran pancasila sangat penting pada
era globalisasi saat ini. (Dewi,2022)
Pancasila sebagai dasar negara, juga sebagai dasar nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang menjadi pondasi dalam menjalankan hidup.
Dengan berlandaskan pancasila diharapkan mampu menyaring budaya asing yang
tidak sesuai dengan nilai dan moral yang terkandung dalam pancasil. Untuk itu,
artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana peran pancasila sebagai upaya
untuk generasi muda agar tetap membanggakan budaya sendiri dan juga dan
juga filter dalam mengikuti perkembangan zaman di era globalisasi ini agar tetap
memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme. (Dewi,2022)
Selain itu pendidikan karakter juga menjadi kunci utama untuk dapat
melahirkan kembali generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme tinggi,
ataupun untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada generasi muda di era
globalisasi ini. Adapun tujuan utama dari pendidikan karakter adalah untuk
membentuk dan menyempurnakan individu generasi muda dengan cara
melatih kemampuan diri mereka sehingga mereka mengerti dan
memahami jati diri mereka masing-masing. Ketika jati diri telah diperoleh
maka dengan mudah rasa nasionalisme akan tumbuh dalam diri mereka, dan
era globalisasi tidak lagi akan mampu mengubah pola pikir generasi muda
Indonesia. (Widiyono,2022)
4
PEMBAHASAN
5
informasi dan komunikasi, namun dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi itu juga dapat mengancam kepada nilai-nilai nasionalisme atau rasa
cinta terhadap negara Indonesia itu sendiri. Pancasila sebagai filter atau penyaring
dari sebuah arus globalisasi agar globalisasi dapat di kendalikan jika dilandasi
dengan nilai-nilai dan norma yang terdapat didalam pancasila. (Adhari,2021)
Proses perkembangan globalisasi ini sendiri, awalnya terkenal dengan
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, dimana teknologi tersebut adalah
peloporglobalisasi. Kehadiran globalisasi ini pastinya mempunyai otoritaspada
kehidupan sebuah negara salah satunya Indonesia. Pengaruh globalisasi ini
terdiri dari dua bagian yaitu pengaruh negatif dan pengaruh positif di dalam
kehidupan, diantaranya: kehidupan ekonomi,politik, sosial budaya, ideologi, dan lain
sebagainya. (Nafish,2021)
Globalisasi ini memiliki dampak yaitu positif dan negatif. Dampak positif
globalisasi sendiri yakni: adanya transformasi tatanan nilai dan sikap yang
awalnya irasional menjadi rasional, bertumbuhnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta meningkatkan taraf hidup manusia menjadi lebih baik dengan adanya
usahayang menghasilkan alat komunikasi dan transportasi yang moderndan masih
banyak yang lainnya. Sedangkan dampak negatinya seperti: sikap menjadi
individualis, pola hidup berlebihandan gaya kebarat-baratan. (Dewi,2021)
Selain permasalahan yang sudah disebutkan tadi, ada juga kejadian yang
dihadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu meredupnya semangat nasionalisme
dan patriotisme. Penyebab hal ini yaitu karena dominasibudaya asing
yangcukupbanyak masuk dinegara ini, hal ini berakibat kepada generasi mudayang
melupakan budayanya sendiri karena budaya luar. Generasi muda saat ini
menganggap bahwa budaya luar jauh lebih modern dibanding budayanya
sendiri. Akibatnya nilai luhur bangsa Indonesia banyak terabaikan. (Dewi,2021)
Pada saat ini, disadari atau tidak arus globalisasi telah memasuki negara
Indonesia, yg mengakibatkan perlahan-lahan lunturnya rasa nasionalisme warga
negara Indonesia khususnya remaja serta anak-anak generasi milenial ataujuga
dianggap generasi z. Rasa cinta terhadap tanah air, rasa nasionalisme mulai terkikis
serta mulai tergantikan menggunakan rasa cinta terhadap budaya luar.
(Furnamasari,2021)
Kenyataan kondisi ini diakibatkan oleh pesatnya pertumbuhan globalisasi.
Kondisi ini didukung oleh kemajuan teknologi dengan dunia internet yang
memunculkan media sosial dan dunia maya. masyarakat secara bebas dapat
mengakses kapanpun dan dimanapun, hal ini berakibat kepada lunturnya rasa
nasionalisme masyrakat Indonesia. Nasionalisme merupakan hal yang wajib dimiliki
oleh setiap manusia yang ada pada suatu negara, khususnya Indonesia. (Furnamasari,
2021)
Menjunjung tinggi rasa nasionalisme sangat penting untuk keberlangsungan
kehidupan pada pada suatu negara sebab nasionalisme merupakan jati diri yg wajib
terdapat dan diterapkan didalam kehidupan. Akibat yang saat ini dirasakan adalah
kurangnya kecintaan teradap budaya Indonesia itu sendiri. Pada kenyataannya,
budaya kita mengalami keterasingan di posisinya dalam dinamika kehidupan yg
bersifat dunia.Globalisasi ini membuat rakyat Indonesia jauh lebih memilih budaya
luar. Menggunakan jaman serba digital, seluruh orang bebas mengakses apapun pada
hitungan detik saja, menjelajahi budaya serta adat tata cara orang luar yang
6
mengakibatkan rasa nasionalisme luntur didalam kehidupan bermasyarakat.
(Adhari,2021)
8
Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang nasionalisme pada
anak, maka mereka akan melihat hal tersebut dari perspektif yang berbeda.
Jika ditelateni dalam jangka panjang, hal ini pun akan memancing rasa
nasionalisme dalam diri mereka.
2. Memperkenalkan keberagaman budaya dengan study tour.
Study tour, bukan hanya acara berkunjung ke sebuah daerah yang disana
kita menguggah foto kita dan menghambur-hamburkan uang untuk berbelanja
produk khas daerah tersebut. Lebih dari itu study tour dimaksudkan untuk
mengenal budaya dan ciri khas daerah tersebut.
Memperkenalkan keragaman budaya serta kekayaan bangsa lain akan
membuat para generasi muda merasa beruntung tinggal di Indonesia. Jika
para generasi muda merasa nyaman tinggal di Indonesia, diharapkan akan
muncul rasa ingin menjaga keutuhan negara ini.
3. Pelajaran Pendidikan Kewarganeraan yang menggairahkan.
Pendidikan Kewarganeraan ditujukan agar para generasi muda bisa
menjadi warga negara yang baik, taat kepada aturan negara dan juga untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme.
Membuat pelajaran Pendidikan Kewarganeraan menjadi salah satu
pelajaran yang mengasyikan memang menjadi tantangan di sekolah. Karena
dengan penyampaian pelajaran yang menyenangkan, pesan dapat dengan
mudah diterima oleh anak didik.
4. Berkunjung ke Museum
Datang ke museum juga memantik rasa ingin tahu mereka pada sejarah.
Misalkan datang ke Monas, anak-anak akan melihat banyak peninggalan
sejarah Indonesia yang bisa diteladani dan diambil intisarinya bahwa
kemerdekaan Indonesia hari ini tergantung pada perjuangan para pahlawan di
masa lampau.
Museum menjadi lokasi yang sangat tepat untuk menaikkan harga diri dan
keterlibatan perasaan nasionalisme pada anak agar termotivasi melanjutkan
perjuangan. Dengan demikian, anak-anak akan punya gambaran nyata bahwa
para pahlawan di masa lalu berkorban hingga tetes darah penghabisan.
5. Menggunakan produk-produk dalam negeri.
Produk-produk yang dibuat oleh anak negeri saat ini tidak kalah dengan
produk-produk buatan luar negeri. Bahkan kualitas dari produk-produk dalam
negeri bisa lebih bagus daripada produk luar negeri.
Generasi muda bisa menjadi sasaran yang tepat dalam kampanye
menggunakan produk-produk dalam negeri. Jika produk dalam negeri yang
dipasarkan sangat bagus kualitasnya, para generasi muda bisa akan berpikir
untuk membeli barang buatan luar negeri yang sudah pasti mahal.
6. Mempelajarai Bahasa dan Kebudayaan Daerah
Jika datang ke festival budaya masih belum cukup, maka keluarga bisa
mengagendakan untuk liburan ke desa wisata di kota tertentu untuk melihat
perbedaan kebudayaan di sana. Misalkan untuk keluarga di Semarang, datang
ke Bali untuk melihat budaya di Pulau Dewata yang sebagian besar penganut
hindu.
Dengan cara ini, kita telah memberikan pengalaman berharga untuk
meningkatkan jiwa nasionalisme pada anak bahwa betapa keberagaman di
Indonesia sangat luas. Dengan demikian, anak-anak akan bisa mengambil
9
hikmah dari perjalanan dan pengalaman mereka mengenai hal-hal di luar
kebiasaan yang ada di dalam keseharian mereka selama ini.
7. Melihat Pameran Budaya
Meluncur ke sebuah pameran budaya juga bisa jadi salah satu sarana
meningkatkan rasa nasionalisme anak. Biasanya, pameran budaya akan
dibuka ketika peringatan hari tertentu seperti HarKitNas, Hari Kemerdekaan,
Hari Pahlawan, dan sejenisnya. Maka, Anda bisa mengajak seluruh anggota
keluarga untuk menelisik lebih dalam budaya di daerah masing-masing
sebagai wujud kepekaan pada kebudayaan dan nasionalisme.
8. Upacara Bendera
Setiap hari Senin di sekolah selalu dilakukan upacara bendera begitu juga
dengan hari-hari nasional seperti 17 Agustus dan Sumpah Pemuda.
Melaksanakan upacara bendera merupakan salah satu cara untuk
menumbuhkan dan memupuk rasa nasionalisme di kalangan para siswa. Di
masa pandemi ini saat sekolah dilakukan secara online maka upacara juga
dilaksanakan dengan daring dari rumah. Tujuannya agar siswa tetap memiliki
rasa nasionalisme melalui upacara.
9. Menonton Film Tema Sejarah dan Perjuangan
Selain membaca, menonton film yang bertema sejarah dan perjuangan
akan memotivasi anak-anak untuk bisa menaikkan perasaan nasionalisme
pada negara mereka dengan lebih baik. Menonton juga kerap jadi salah satu
cara untuk bisa menghabiskan waktu yang bermanfaat dengan keluarga.
Maka, mengagendakan untuk menonton kisah perjuangan dan memetik
sejarah tentu akan sangat menyenangkan.
10. Belajar Lagu-Lagu Nasional
Di sekolah juga diajarkan tentang lagu-lagu nasional. Selain lagu
kebangsaan di negara kita ini juga terdapat banyak lagu-lagu nasional yang
hendaknya selalu diingat dan dihafalkan oleh para siswa. Di tengah
globalisasi dan teknologi internet seperti ini keberadaan lagu-lagu dari luar
negeri menjadi konsumsi anak-anak remaja tiap hari. Agar mereka tidak
melupakan lagu-lagu nasional yang merupakan bagian dari identitas bangsa
maka sekolah perlu memberikan pelajaran mengenai lagu-lagu tersebut.
10
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari penjelasan diatas yaitu, bahwa
sebagai bangsa dan negara ditengah bangsa lain di dunia membutuhkan
intentitas kebangsaan (nasionalisme) yang tinggi dari generasi muda
Indonesia, seperti: memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya, memiliki kemampuan untuk
mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara
pemecahannya, dan memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah
dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
Untuk menghadapi globalisasi ini masyarakat atau warga negara
memerlukan sebuah benteng yaitu dengan menanamkan nilai-nilai dan norma
pancasila dalam kehidupan seharihari agar menumbuhkan rasa nasionalisme yang
kuat, yang tidaka mudah goyah oleh arus perkembangan globalisasi. Kita harus
membentengi diri serta menjadikan rasa nasionalisme diatas segalanya, itupun
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang terapat didalam pancasila.
Globalisasi memiliki dampak negatif dan dampak positif, dampak
positifnya yaitu masyarakat Indonesia mampu menguasasi teknologi dan
informasi serta teknolgi dan informasi dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari dannjuga dapat membantu pendidikan di Indonesia.Namun adapun
dampak negatifnya yaitu lunturnya nilai-nilai nasionalisme dan rasa cinta
masyarakat Indonesia.
Semangat nasionalisme dibutuhkan tetap eksisnya bangsa dan negara
Indonesia. Nasionalisme yang tinggi dari generasi muda sehingga akan
membuat perilaku positif dan terbaik untuk bangsa dan negara. Dalam
dekade terakhirnya, ada kecenderungan menipisnya jiwa nasionalisme dikalangan
generasi muda.
SARAN
12
13