Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DIGITALISASI: AKANKAH MEMUDARKAN IDENTITAS


NASIONAL PADA GENERASI MILENIAL?

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
DIGITALISASI: AKANKAH MEMUDARKAN IDENTITAS
NASIONAL PADA GENERASI MILENIAL?

NIM@ecampus.ut.ac.id
Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis, Universitas Terbuka

ABSTRAK
Dunia saat ini telah memasuki era society 5.0, di mana digitalisasi sedang
gencar-gencarnya diterapkan di setiap aspek kehidupan. Hal ini membuat dunia,
termasuk Indonesia bergerak sangat cepat. Informasi dapat dengan mudahnya
keluar-masuk tanpa hambatan yang berarti. Tentunya, banyak pengaruh positif yang
terjadi dengan adanya digitalisasi ini. Namun demikian, kecepatan pertukaran informasi
pun akan menimbulkan tantangan tersendiri bagi sebuah bangsa terutama pada para
generasi milenialnya. Generasi milenial sering kali masih bersifat labil dan cenderung
untuk mengikuti tren yang sedang terjadi di dunia luar. Hal ini dikhawatirkan akan
memudarkan identitas nasional yang merupakan jati diri sebuah bangsa. Pada tinjauan
ini, penulis akan memaparkan bagaimana cara penguatan identitas nasional pada
generasi milenial di era digital ini. Diharapkan dengan memahami hal ini, bangsa
Indonesia dan secara khusus generasi milenial dapat lebih menyaring informasi dalam
menghadapi digitalisasi untuk memperkukuh identitas nasional pada diri setiap
individu.
Kata kunci: Identitas nasional, Digitalisasi, Generasi Milenial.

ABSTRACT
World now is entering the 5.0 society era, where digitalization is being intensively
implemented in every aspect of life. This makes the world, including Indonesia, move
rapidly. Information can easily come in and out without any significant obstacles. Of
course, there are many positive effects with this digitalization. However, the speed of
information exchange will pose its own challenges for a nation, especially for the
millennial ones. The millennials are mostly still unstable and tend to follow trends that
are happening in the global world. It is feared that this will fade identitas nasional
which is the identity of a nation. In this review, the author will explain how to strengthen
identitas nasional to millennials in this digital era. Hopefully. by understanding this,
Indonesians and especially the millennial ones can filter information more tightly in
facing digitalization to strengthen identitas nasional in every individual.
Keywords: Identitas nasional, Digitalization, Millennials.

PENDAHULUAN dengan identitas nasional. Berdasarkan


Identitas menurut Kamus Besar Bahasa modul Pendidikan
Indonesia merupakan ciri khusus; jati Kewarganegaraan, identitas
diri seseorang. Begitu pula nasional merupakan ciri yang dimiliki

1
oleh suatu bangsa yang bersumber dari memperkuat dan memperkukuh
bangsa itu sendiri. Identitas nasional ini identitas nasional pada setiap diri
berfungsi sebagai gambaran atas kondisi individu terutama pada para generasi
sebuah bangsa dan sebagai pembeda milenial.
antara bangsa itu dan bangsa lainnya.
Lebih lanjut, identitas nasional berperan KAJIAN PUSTAKA
sebagai penjamin dalam eksistensi Konsep Identitas Nasional
sebuah negara dalam pergaulan dunia Identitas nasional merupakan
yang bergerak dengan cepat (Lasiyo, perwujudan dari nilai-nilai budaya yang
2021). berkembang di suatu negara (Ismail dan
Semenjak awal abad XXI, digitalisasi Hartati, 2020). Identitas secara literatur
marak terjadi. Bahkan saat ini dunia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
sedang menghadapi era society 5.0 di adalah ciri khusus atau jati diri
mana teknologi dan digitalisasi semakin seseorang. Maka dari itu, identitas
berkembang dibandingkan sebelumnya nasional merujuk pada ciri khas suatu
(Zulfa & Najicha, 2022). Dengan negara yang menjadikannya berbeda
adanya digitalisasi ini, informasi dari bangsa atau negara lain.
semakin mudah keluar-masuk tanpa Secara historis, kesadaran atas
hambatan yang berarti. Dikhawatirkan, pentingnya identitas nasional dimulai
hal ini dapat memudarkan identitas sejak Kongres Budi Utomo pada tahun
nasional pada sebuah bangsa, terutama 1928 yang berlanjut di beberapa
pada para generasi milenialnya. kongres kedaerahan di tahun-tahun
Generasi milenial cenderung untuk berikutnya pada masa kebangkitan
mengikuti tren yang sedang terjadi di nasional. Kongres-kongres inilah yang
dunia luar. Bahkan banyak dari mereka memberikan pengaruh penting atas
yang mulai melupakan budaya bangsa penemuan jati diri bangsa Indonesia
Indonesia karena merasa budaya (Lasiyo, 2021).
Indonesia ketinggalan zaman. Tentunya Lebih lanjut, nilai-nilai yang ditemukan
hal ini menjadikan kemunduran bagi dan dicerminkan sebagai jati diri bangsa
kokohnya identitas nasional bangsa. ini adalah sesuatu yang akan terus
Maka dari itu, dibutuhkan peran berkembang seiring perubahan zaman.
bersama dari setiap warga negara untuk Sesuai dengan ideologi Pancasila yang

2
diterapkan di Indonesia, yang 4. Bahasa
merupakan ideologi dinamis. Pancasila Selain sebagai pemersatu bangsa,
menjadi identitas bangsa Indonesia bahasa Indonesia berfungsi sebagai
karena ideologi ini hanya diterapkan di bahasa nasional yang merupakan
Republik Indonesia saja. Maka dari itu, unsur penting dalam membentuk
penerapan Pancasila dalam kehidupan identitas nasional.
sehari-hari merupakan bagian terpenting Masyarakat Indonesia tumbuh dalam
dalam bernegara (Ningsih, 2019). berbagai keragaman yang dimiliki
Indonesia. Sesuai dengan semboyan
Unsur-Unsur Identitas Nasional negara, Bhinneka Tunggal Ika yang
Menurut modul Kewargaan Negara mencerminkan Indonesia sebagai negara
Indonesia (Sudiantara, 2021), identitas yang mentoleransi perbedaan.
nasional Indonesia dibentuk dari Selain dari beberapa unsur tersebut, ada
gabungan beberapa unsur, yaitu: tiga bagian identitas, yaitu sebagai
1. Suku bangsa berikut.
Identitas nasional Indonesia 1. Identitas Fundamental
dicerminkan melalui beragam suku Indonesia menerapkan Pancasila
bangsa yang ada. Perbedaan suku sebagai ideologi atau dasar atau
bangsa bukanlah sebuah masalah fundamental negara. Sebagai
untuk menciptakan kehidupan yang identitas nasional, Pancasila tidak
aman dan tenteram. hanya bersifat teoretis namun juga
2. Agama perlu diadaptasi dalam seluruh
Di Indonesia, terdapat 6 agama kehidupan masyarakat Indonesia.
utama yaitu Islam, Kristen, Katolik, 2. Identitas Instrumen
Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Secara instrumental, identitas
Masyarakat Indonesia hidup nasional Indonesia tertuang dalam
berdampingan terlepas agama yang Undang-Undang No. 24 Tahun
dianut. 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
3. Kebudayaan Lambang Negara serta Lagu
Keberagaman kebudayaan di Kebangsaan.
Indonesia menjadikan pedoman 3. Identitas Alamiah/Geografis
dalam bertindak. Indonesia memiliki ciri khas yaitu

3
sebagai negara yang berbentuk dengan sangat cepat entah itu baik atau
kepulauan dalam konsepsi wawasan buruk. Era digital telah membawa
nusantara. hal-hal baru yang pada generasi milenial
menimbulkan kemerosotan moral
Digitalisasi (Naibaho et al, 2022). Generasi muda
Dunia saat ini sedang dihadapkan oleh sedang berada pada fase yang labil di
perkembangan teknologi yang sangat mana dimungkinkan salahnya
pesat. Tentunya, perkembangan mengambil langkah dalam penemuan
teknologi ini erat kaitannya dengan jati dirinya.
proses digitalisasi. Bahkan saat ini Generasi milenial menurut Latif (2020)
dunia telah memasuki era society 5.0 di merupakan representasi dari bangsa
mana berbagai sektor dalam kehidupan Indonesia sendiri. Generasi ini
sudah didigitalisasi (Zulfa&Najicha, menyerap informasi yang diterimanya
2022). dengan sangat cepat entah itu baik atau
Di era digital ini, informasi sangat buruk. Era digital telah membawa
mudah keluar-masuk dan dunia hal-hal baru yang pada generasi milenial
bergerak dengan sangat cepat. Hal ini menimbulkan kemerosotan moral
tentunya memberikan berbagai (Naibaho et al, 2022). Generasi muda
pengaruh bagi seluruh negara, termasuk sedang berada pada fase yang labil di
Indonesia. Dari berbagai dampak era mana dimungkinkan salahnya
digital, timbul indikasi bahwa identitas mengambil langkah dalam penemuan
nasional bangsa Indonesia mulai luntur jati dirinya.
terutama pada para generasi milenial. Lebih lanjut, mereka memiliki
kecenderungan untuk mengikuti arus
Generasi Milenial tren yang sedang berlangsung di dunia
Generasi milenial merupakan generasi luar. Budaya luar dan budaya Indonesia
yang lahir dari tahun 1980 sampai tahun mulai tercampur. Bahkan banyak di
2010 (Tim ADPK, 2020). Generasi antara mereka bahkan mulai
milenial menurut Latif (2020) mengabaikan budaya nusantara karena
merupakan representasi dari bangsa merasa bahwa budaya tersebut telah
Indonesia sendiri. Generasi ini menjadi kuno atau ketinggalan zaman.
menyerap informasi yang diterimanya Tentunya hal ini adalah suatu

4
kemunduran akan kokohnya identitas Berdasarkan buku Implementasi
nasional di diri para generasi milenial. Nilai-Nilai Pancasila di Era 4.0 (Tim
Maka dari itu, dibutuhkan penguatan ADPK, 2020), upaya penerapan
identitas nasional pada seluruh warga nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
negara Indonesia terutama pada generasi milenial di era digital dapat
generasi milenial agar jati diri yang dilakukan dengan cara-cara berikut.
dimiliki Indonesia tidak tercampur 1. Pembenahan kurikulum pendidikan
dengan negara lain. Pancasila.
2. Memproduksi bahan-bahan ajar
PEMBAHASAN yang menarik; penggunaan
Upaya Penguatan Identitas Nasional: teknologi informasi.
Penerapan Pancasila 3. Melibatkan generasi milenial dalam
Pancasila hadir sebagai identitas mengenalkan kearifan lokal.
nasional bangsa Indonesia. Nilai-nilai 4. Mengupayakan konten interaktif
filosofis yang terkandung di dalamnya mengenai bidang-bidang nilai
sudah seyogyanya diterapkan oleh Pancasila.
seluruh warga negara Indonesia dalam 5. Mengadakan kompetisi untuk
kehidupan bernegara. menilai pemahaman generasi muda
Namun demikian, dalam menghadapi terhadap Pancasila.
era digital tentunya dibutuhkan upaya 6. Menggalakkan kampung-kampung
dan strategi khusus agar nilai-nilai Pancasila.
Pancasila dapat diterima oleh generasi Penerapan nilai-nilai Pancasila terlihat
milenial. Implementasi Pancasila di mulai meredup di kehidupan generasi
kehidupan generasi milenial sangat milenial yang ditandai oleh munculnya
diperlukan untuk memperkukuh sikap individualisme, konsumtif, serta
identitas nasional. anti toleran yang tidak sesuai dengan
Kecenderungan generasi milenial untuk ideologi bangsa. Maka dari itu,
mengikuti tren tanpa melihat baik atau Pancasila perlu ditanamkan dalam
buruknya dan melupakan kultur serta kehidupan sehari-hari terutama pada
nilai-nilai bangsa perlu dikelola dengan para generasi muda yang tentunya
baik sebelum identitas nasional melalui metode yang menarik dan
tergantikan. interaktif agar mudah diterima.

5
Penerapan Pancasila pun dapat terutama pada generasi milenial.
dilakukan melalui pendekatan Di era society 5.0 ini, penyebaran
beragama. Sila 1 Pancasila berbunyi informasi melalui sosial media
“Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang merupakan cara yang dinilai sangat
berarti Indonesia mengajak para warga efektif karena dapat menjangkau area
negaranya untuk hidup dengan dasar yang luas dengan sangat cepat. Generasi
ketuhanan. Menjalankan perintah milenial sangat aktif di berbagai jejaring
agamanya dan menjauhi larangan, sosial yang disediakan di Indonesia.
menjaga kesejahteraan lingkungan, serta Pada penelitian yang dilakukan oleh
bersikap adil dan memanusiakan semua Badan Pusat Statistika, ditemukan
anggota masyarakat adalah upaya-upaya informasi bahwa kelompok umur 19-24
yang dapat dilakukan. (Irawati et al., dan 25+ yang merupakan generasi
2022). Dengan menerapkan kebiasaan milenial mendominasi dalam pemakaian
ini dalam kehidupan sehari-hari, internet pada tahun 2022.
diharapkan seluruh warga negara Jejaring sosial dapat dijadikan media
Indonesia terutama para milenial dapat dalam penyebaran rasa cinta terhadap
meresapi nilai yang terkandung dalam tanah air yang secara lebih lanjut dapat
Pancasila dan memperkukuh identitas memperkokoh identitas nasional. Para
nasional. penggiat kreatif dapat menyuarakan
imbauan untuk mengembalikan
Upaya Penguatan Identitas Nasional: kecintaan terhadap kultur Indonesia
Penggunaan Sosial Media melalui ungahan-ungahan menarik
Digitalisasi menjadi sebuah tantangan berisi budaya nusantara yang dikemas
bagi Indonesia dalam mempertahankan secara menarik (Naibaho et al., 2022).
identitas nasional. Maka dari itu, Namun demikian, perlu diingat bahwa
kemajuan teknologi yang terjadi di era media sosial pun dapat menjadi tempat
digital ini harus dimanfaatkan untuk menyebarkan kebencian dan
semaksimal mungkin agar tantangan rasisme. Generasi milenial cenderung
dapat berubah menjadi peluang. Dalam masih bersifat labil dan sulit menyaring
hal ini, dapat dilakukan pemanfaatan hal yang baik atau buruk. Maka dari itu,
media sosial sebagai upaya kembali lagi dibutuhkan implementasi
memperkokoh identitas nasional bangsa Pancasila dalam bersosial-media agar

6
penggunaan media sosial dalam diterima.
penguatan identitas nasional dapat Maka dari itu, identitas nasional perlu
berjalan dengan efektif (Safitri & Dewi, diperkuat pada diri generasi milenial
2021). agar ketakutan akan tergesernya
Pancasila sebagai identitas nasional
PENUTUP tidak akan terjadi.
Simpulan Melalui penerapan Pancasila dalam
Identitas nasional merupakan jati diri kehidupan sehari-hari dengan
yang dimiliki oleh sebuah bangsa. pendekatan agama dan melalui media
Identitas ini menjadi pembeda bagi satu sosial, diharapkan akan menjangkau
bangsa dengan bangsa lainnya. generasi milenial di era digital ini.
Indonesia menerapkan ideologi Tantangan yang ditimbulkan dari proses
Pancasila sebagai identitas nasionalnya. digitalisasi tidak akan menjadi
Identitas nasional Indonesia yang lahir hambatan dalam penguatan identitas
dari keberagaman yang dimiliki perlu nasional, jika seluruh warga negara
diperkuat agar jati diri bangsa Indonesia bekerja sama untuk mencapainya.
tidak luntur.
Indonesia merupakan satu-satunya Saran
negara yang menerapkan ideologi Sebagai generasi milenial, penulis
Pancasila. Namun demikian, bukan hal menyadari bahwa era digital sangat
yang tidak mungkin bahwa Pancasila mempengaruhi kehidupan. Terlebih
yang menjadi identitas nasional bangsa pengaruh budaya luar memberikan efek
Indonesia ini dapat tergeser karena yang cukup dahsyat bagi perilaku
adanya digitalisasi. generasi milenial. Maka dari itu, penulis
Di era digital ini, muncul tantangan mengajak seluruh warga negara
yang disebabkan oleh kemudahan dalam Indonesia, terutama generasi milenial
berteknologi. Informasi dapat diperoleh untuk kembali menerapkan nilai-nilai
dari mana pun, sejauh apa pun. Generasi Pancasila untuk memperkokoh identitas
milenial sering kali belum bisa nasional dan memberikan citra yang
membedakan baik atau tidaknya suatu baik bagi Indonesia di mata dunia.
hal dan cenderung tidak melakukan
penyaringan atas informasi yang

7
DAFTAR PUSTAKA of Education, Psychology and
Badan Pusat Statistik. (tanpa tahun). Counseling, 3(1).
Persentase Penduduk Usia 5 https://ummaspul.e-journal.id/Edu
Tahun ke Atas yang Pernah psycouns/article/view/1301
Mengakses Internet dalam 3 Bulan Sudiantara. (2021). Kewargaan Negara
Terakhir Menurut Kelompok Umur Indonesia. Universitas Katolik
(Persen), 2020-2022. Diakses Soegijapranata.
pada 2 November 2023 dari Tim ADPK. (2020). Implementasi
https://www.bps.go.id/indicator/2/ Nilai-Nilai Pancasila di Era 4.0.
840/1/-persentase-penduduk-usia- Gemala.
5-tahun-ke-atas-yang-pernah-men Zulfa, & Najicha. (2022). Urgensi
gakses-internet-dalam-3-bulan-ter Penguatan Identitas Nasional
akhir-menurut-kelompok-umur.ht dalam Menghadapi Society 5.0 di
ml Era Globalisasi. Jurnal Kalacakra,
Identitas. (2023). KBBI Daring. Diakses 03(02), 65–71.
pada 2 November 2023 dari https://doi.org/10.31002/kalacakra
https://kbbi.web.id/identitas .v3i2.6267
Irawati, Iqbal, Hasanah, & Arifin.
(2022). Profil Pelajar Pancasila
Sebagai Upaya Mewujudkan
Karakter Bangsa. Jurnal
Pendidikan, 6(1).
Ismail, & Hartati. (2020). Pendidikan
Kewarganegaraan. CV. Penerbit
Qiara Media.
Lasiyo, Wikandaru, & Hastangka.
(2021). Modul Pendidikan
Kewarganegaraan. Universitas
Terbuka.
Latif. (2018). Identitas Keindonesiaan
dan Aktualisasi Pancasila bagi
Generasi Milenial di Era Digital.
Jurnal Kajian Lemhanas RI, 33.
Naibaho, Siregar, Ginting, Sinaga,
Aulia, & Yunita. (2022).
Memperkokoh Identitas Nasional
Pada Kalangan Remaja di Era
Digital. Jurnal Multidisiplin
Indonesia, 1(3), 896–902.
https://doi.org/10.58344/jmi.v1i3.
82
Ningsih. (2019). Pendidikan
Kewarganegaraan. Universitas
Esa Unggul.
Safitri, & Dewi. (2021). Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila sebagai
Pedoman Generasi Milenial dalam
Bersikap di Media Sosial. Journal

Anda mungkin juga menyukai