Nama Tutor
Di Susun oleh
NAMA : Sri Nela Apriliana
NIM : 050226279
PROGRAM STUDI : Managemen
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ Jakarta
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Peran
Generasi Muda untuk Memperkuatkan Ketahanan Nasional tepat pada waktu. Terima kasih juga
kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Pendidikan Kewarganeraan.
Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah Pendidikan Kewarganeraan ini bisa memberikan
informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami
kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir
I. PENDAHULUAN
Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara generasi
muda mengakses informasi, berkomunikasi, dan membentuk identitas pribadi mereka.
Hal ini berdampak pada identitas nasional suatu bangsa, terutama di tengah globalisasi
yang semakin memudahkan akses terhadap berbagai budaya dan nilai-nilai dari
berbagai belahan dunia.
Istilah identitas nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Kamus
Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, bahwa kata identitas berarti “ciri-ciri atau
keadaan khusus seseorang” atau “jati diri”. Kata identitas berasal dari kata “identity”
(Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti: (1) (C,U) who or
what sb/sth is; (2) (C,U) the characteristics, feelings or beliefs that distinguish people
from others; (3) the state of feeling of being very similar to and able to understand
sb/sth. Berdasarkan arti kata identitas di dalam kamus tersebut, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kata identitas menunjuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh
sesorang, pribadi dan dapat pula kelompok. Penanda pribadi misalkan diwujudkan
dalam beberapa bentuk identitas diri, misal dalam Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Izin Mengemudi (Tim Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016)
Koento Wibisono (2005) menyatakan bahwa identitas nasional adalah pengertian yang
di dalamnya tersimpul perangkat nilai-nilai budaya yang mempunyai ciri khas dan
membedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional merupakan konstruksi emosional,
intelektual, dan ideologis yang terus menerus harus dibangun agar tata nilai yang
tersimpul di dalamnya tetap relevan, aktual, dan fungsional; dalam menghadapi zaman
yang terus menerus berkembang dan berubah-ubah..
Penguatan identitas nasional generasi muda menjadi sebuah isu penting dalam
menghadapi tantangan era digital ini. Artikel ini akan membahas penguatan identitas
nasional generasi muda di era digital melalui kajian pustaka, pembahasan, serta
memberikan simpulan dan saran yang relevan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Identitas Nasional adalah kepribadian nasional atau jati
diri nasional yakni ciri-ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan, kebudayaan atau
kebiasaan yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.Pada era digital seperti sekarang, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru
yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik yang tidak lepas hubungannya
dengan internet.
II. KAJIAN PUSTAKA
- Identitas Nasional
Identitas nasional merujuk pada kesadaran dan rasa bangga seseorang terhadap
budaya, sejarah, dan nilai-nilai negaranya. Identitas nasional sangat penting dalam
menjaga persatuan dan kesatuan suatu negara.
- Generasi Muda
Generasi muda, terutama mereka yang lahir setelah tahun 2000, tumbuh dalam era
digital. Mereka memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi dan teknologi
dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, pengaruh dari berbagai budaya global
juga lebih merata dalam kehidupan mereka.
- Era Digital
Era digital adalah zaman di mana teknologi informasi dan komunikasi menjadi
bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Internet, media sosial, dan
perangkat mobile telah mengubah cara generasi muda berinteraksi dengan dunia
III. PEMBAHASAN
Generasi muda di era digital cenderung lebih terbuka terhadap pengaruh global.
Meskipun ini bisa positif dalam hal diversitas dan pemahaman dunia yang lebih luas,
tetapi juga dapat melemahkan identitas nasional jika tidak diimbangi dengan
pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai lokaL Melalui pembelajaran
kewarganegaraan yang memfokuskan pada nilai-nilai kebangsaan dan keragaman
budaya Indonesia, generasi muda dapat tumbuh dengan pemahaman yang kuat
mengenai keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.
Penguatan identitas nasional generasi muda di era digital perlu menjadi prioritas
karena adanya potensi hilangnya nilai-nilai dan budaya lokal di bawah pengaruh
budaya global. Identitas nasional dapat diperkuat melalui:
Era Digital/ Cyber
Revolusi Digital adalah perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog
ke teknologi digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari
ini. Revolusi itu pada awalnya mungkin dipicu oleh sebuah generasi remaja yang
lahir pada tahun 80-an. Analog dengan revolusi pertanian, revolusi Industri,
revolusi digital
menandai awal era Informasi. Revolusi digital ini telah mengubah cara pandang
seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini. Sebuah
teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai
membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak
bisa menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan
benar. Berikut sejarah singkat mengenai Revolusi Digital dalam perkembangan
teknologi dunia.
Media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempromosikan budaya
lokal.Dengan memanfaatkan platform media sosial yang luas, generasi muda dapat
memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat global Pada saat
yang sama, mereka juga dapat belajar menghargai dan melestarikan budaya
Indonesia melalui berbagai konten edukatif dan menginspirasi.
1. Mengembangkan Nasionalisme.
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air sebagai bentuk upaya
mempertahankan identitas nasional di era digital. Ada beberapa sikap yang
harus dikembangkan, misalnya: Menggunakan produk atau barang teknologi dari
dalam negeri, ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga
dengan produk dalam negeri. Contohnya adalah menggunakan handphone dari
dalam negeri seperti asus, ataupun memakai tv produk dalam negeri seperti
polytron.
3. Melestarikan Budaya. Budaya merupakan salah satu penentu jati diri bangsa.
Namun, sekarang ini budaya Indonesia mulai menghilang karena banyaknya
pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Sebagai warga Negara,
seharusnya kita melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Di era
digital/cyber kita dapat mengenalkannya melalui sosial media seperti blog,
facebook, instagram, youtube, dan lain- lain. Melalui social media tersebut
kita bias mengenalkan budaya Indonesia seperti tariannya (pendet dari bali,
jaipong, dan lain-lain), batik di setiap daerah dari Indonesia (eperti batik
pekalongan dan lain-lain), alat musiknya (seperti angklung, suling, gamelan, dan
lain-lain) dan masih banyak yang lainnya
Kesadaran akan pentingnya identitas nasional di era digital menjadi tantangan yang harus
dihadapi oleh generasi muda.
Melalui pendidikan yang kuat dan pemahaman yang mendalam tentang keberagaman budaya
Indonesia, serta pemanfaatan media sosial dan teknologi informasi untuk mempromosikan dan
memperkokoh identitas nasional, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang
kuat dalam mempertahankan identitas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi.
Baca Juga: TERJAWAB! Buatlah Sebuah Artikel Dengan Tema: “Peran Wirausahawan
Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Baca Juga: Kunci Jawaban Memahami Artikel Menyesap Sepi di Kafe Sunyi Soal Bahasa
Indonesia Kelas 6 SD Halaman 188
Dengan demikian, Indonesia dapat terus mempertahankan eksistensinya sebagai negara yang
kaya akan budaya dan keberagaman yang menjadi identitas nasionalnya