Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : AKINTAN VATIKA


NIM : 10031182227002
Kelas :B
Matkul : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampuh : Dr. SYARIFUDDIN, M.Pd

PENGARUH INTERNET TERHADAP IDENTITAS NASIONAL


DI KALANGAN GENERASI Z

Probematik pada identitas nasional dan generasi Z akhir-akhir ini menjadi perhatian
bagi banyak masyarakat dan elite yang masih peduli dengan eksistensi NKRI. Sebuah kolom
surat kabar di Amerika (2014) seorang kolumnis mengungkapkan bahwa generasi Z dianggap
lebih tidak patriotik dan dinilai lebih rendah nasionalismenya dibandingkan dengan generasi
sebelum-sebelumnya. Generasi Z merujuk kepada generasi yang lahir setelah tahun 1994
(Combi, 2015). Pandangan dan dugaan tentang rendahnya nasionalisme pada generasi-generasi Z
menunjukkan bahwa persoalan identitas, baik dalam hal identitas personal maupun identitas
nasional adalah salah satu persoalan yang patut untuk dikaji secara mendalam dalam konteks
lintas-generasi. Secara analog, persoalan-persoalan yang terjadi dan melibatkan Generasi Z
menjadi salah satu isu penting dalam menjembatani keterkaitan antargenerasi, baik dari Baby
Boomers, Generasi Y, dan Generasi Z, serta Generasi Alfa. Perkembangan teknologi dan
informasi tidak hanya mengubah konstelasi keperilakuan, tetapi juga berdampak pada profil
identitas yang dimiliki oleh generasi-generasi yang hidup pada jaman ini (Geschiere & Meyer,
1998 dalam Yulianto 2017)

Dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (2016),


disebutkan bahwa identitas nasional merupakan jati diri yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan
atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Hidayat (2009) mengartikan identitas nasional sebagai ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa
yang bersifat khas dan membedakan dengan bangsa lain. Adapun unsur pembentuk identitas
nasional antara lain: sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa. Sehubungan dengan
kebudayaan, aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional adalah akal
budi, peradaban dan pengetahuan

Dalam hal ini perlu kita ketahui bahwasanya generasi Z ini sudah lahir dan melekat
dengan perkembangan teknologi yang kian pesat dan tidak dipungkiri adanya arus informasi
yang begitu deras. Lazimnya generasi yang memasuki Angkatan ini segala kegiatan dalam
kehidupannya sehari-hari tidak lepas dari penggunaan internet. Sejak kecil generasi ini sudah
mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kepribadian bahkan tanpa di sadari berpengaruh juga terhadap identitas nasional.

Hasil penelitian Eriksen (2007) menunjukkan bahwa kelompok remaja yang adiksi
internet cenderung lebih memiliki identitas nasional yang lebih lemah dibandingkan dengan
kelompok remaja yang tidak menggunakan internet. Semakin kuat adiksi yang ditunjukkan oleh
responden, maka semakin lemah identitas nasional yang ditunjukkan. Perbedaan ini diduga
terjadi karena keterbatasan kontrol dalam menentukan efektivitas eksposi terhadap konten-
konten yang dapat meningkatkan nasionalisme di kalangan generasi muda.

Tetapi menurut pandangan saya tentang kondisi identitas Generasi Z dengan diiringi
penggunaan internet saya setuju karena revolusi digital saat ini telah megubah cara pandang
seseorang dalam menjalani kehidupan yang saat canggih ini .Sebuah teknologi yang membuat
perubahan besar terhadap individu bahkan perubahan besar kepada dunia dapat membantu
mempermudah segala urusan dengan cara memanfaatkan untuk keperluan yang banyak,melalui
usia muda,dewasa, ataupun institus. Mulai dari orang muda dapat memanfaatkan Era digital ini
dengan melakukan pembelajaran e-learning. Hal tersebut dapat meningkatkan pendidikan
masyarakat sekitar, dari pendidikan yang dapat berkembang akan memudahkan masyarakat
untuk berpikir kritis dan dapat mencegah ancaman-ancaman dari luar.Melalui informasi yang
dapat diakses juga dapat memudahkan antar daerah memberikan informasi mengenai
perkembangan daerahnya,sehingga dapat bertukar informasi dan dapat jauh memperkenalkan
Indonesia dari berbagai aspek yang belum diketahui oleh banyak kalangan.
Kita juga bisa melakukan upaya mempertahankan identitas nasional di era digital sebagai mana
telah di tanamkan dalam peranan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan cara :

1. Mengembangkan Nasionalisme,
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air sebagai bentuk upaya
mempertahankan identitas nasional di era digital. Ada beberapa sikap yang harus
dikembangkan,misalnya:Menggunakan produk atau barang teknologi dari dalam negeri,
ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga dengan produk dalam
negeri. Contohnya adalah menggunakan handphone dari dalam negeri seperti asus,
ataupun memakai tv produk dalam negeri seperti polytron.
2. Pendidikan Nasionalisme Sejak Dini,
Pendidikan nasionalisme berperan sangat besar dalam pembentukan jati diri
bangsa Indonesia.Maka dari itu,pendidikan nasionalisme harus ditanamkan dan dilakukan
sejak dini misalnya dengan menanamkan budaya Indonesia kepada anak-anak karena
anak merupakan asset suatu bangsa yang nantinya dapat memperkenalkan seperti apa itu
Indonesia kepada dunia luar melalui teknologi.
3. Melestarikan Budaya,
Budaya merupakan salah satu penentu jati diri bangsa Namun, sekarang ini
budaya Indonesia mulai menghilang karena banyaknya pengaruh budaya barat yang
masuk ke Indonesia.Sebagai warga Negara, seharusnya kita melestarikan budaya yang
ada di Indonesia.Di era digita ini kita dapat mengenalkannya melalui sosial media.
4. Bela Negara,
Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara,hal itu
membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara
harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah negara
apalagi di era digital saat ini. Contohnya,kasus pengklaiman batik oleh negara tetangga
Malaysia kita bisa melihat ke internet bahwa mereka mengklaim itu milik mereka dengan
seperti itu kita dapat melakukan bela negara.Di era digital internet dapat digunakan
sebagai wadah untuk pengecekan dan bela negara.
Berdasarkan uraian tersebut identitas nasional perlu dipertahankan agar suara negara
tidak kehilangan cirinya atau yang khas dari negara tersebut dengan diiringi kemajuan teknologi
digital yang pesat serta mampu memilah, meilih dan menyaring terlebih dahuu sebelum shering,
karena banyak hal atau upaya yang dilakukan untuk mempertahankan identitas nasional seperti
melakukan mengembangkan nasionalisme,pendidikan nasionalisme sejak dini,melestarikan
budaya dan melakukan bela negara.

Daftar Pustaka

Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (2016)

Eriksen, T.H. (2007). Nationalism and the internet. Nations and Nationalism, 13 (1), 1-17.

https://mtssw.sch.id/2021/10/27/eksistensi-generasi-z-dan-problematika-lunturnya-
nasionalisme/

https://ejournal.upgrisba.ac.id/index.php/rangkiang/article/view/3778/pdf

Anda mungkin juga menyukai