Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nasionalisme sebagai konsep ideologis dianggap salah satu di antara
aspek yang penting dalam penciptaan karakter bangsa, termasuk orang Indonesia,
pembangunan karakter untuk bangsa pada gilirannya akan menentukan kualitas
bangsa (Handayani, 2020). Nasionalisme merupakan paham untuk
menumbuhkan sikap cinta tanah air yang berdasarkan persamaan sejarah
kemudian bergabung menjadi satu untuk mempertahankan dan loyalitas kepada
bangsa dan negara. nasionalisme juga bisa digunakan sebagai alat pemersatu
bangsa demi merebut kemerdekaan. Menurut Syarbaini (2010), paham
nasionalisme atau paham kebangsaan adalah sebuah situasi kejiwaan dimana
kesetiaan seseorang secara total diabadikan langsung kepada negara bangsa atas
nama sebuah bangsa. Munculnya nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai
alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari cengkraman kolonial.
Nasionalisme Indonesia masa kini sedang mengalami degradasi dengan
meningkatnya konflik-konflik antar etnik, antar agama, dan fenomena
disintegrasi bangsa lainnya (Werdiningsih, 2018). Dipenghujung Tahun 2018 ,
tepatnya bulan Mei 2018 kita dikejutkan kembali dengan serentetan kejadian
radikalisme dan terorisme seperti kerusuhan di Mako Brimob, bom bunuh diri di
Polrestabes Surabaya , di rusunawa Sidoarjo, serta di tiga gereja di wilayah
Surabaya yang memakan korban tidak sedikit, juga kerusuhan antar pemuda di
Sleman Yogyakarta, pada 12 September 2018 dan semuanya melibatkan para
pemuda yang notabene adalah generasi penerus bangsa.
Kondisi tersebut salah satunya adalah melemahnya semangat
nasionalisme bangsa, khususnya generasi muda. Maka dari itu untuk membangun
semangat nasionalisme kembali dikalangan generasi muda, perlu adanya
pendidikan karakter yang berkesinambungan , dimulai dari keluarga, lembaga
pendidikan dan masyarakat dan dilakukan sejak dari usia Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk individu untuk menjadi
semakin sempurna, seluruh potensi-potensi yang ada dalam dirinya berkembang
secara penuh sehingga membuat dirinya semakin manusiawi. Individu mampu
membuat keputusan dan tindakan yang bertanggung jawab dan tidak mudah
disetir oleh keadaan apapun atau terbawa oleh keadaan apapun atau terbawa oleh
arus-arus negatif di sekitarnya (Rawantina dan I Made, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk meningkatkan nasionalisme anak melalui pendidikan
karakter bangsa?
1.3 Tujuan Masalah
Untuk meningkatkan nasionalisme anak melalui pendidikan karakter bangsa.
BAB II
POKOK PERMASALAHAN

Saat ini rasa nasionalisme dan kebangsaan sebagian besar dari kita telah
memudar, memudarnya rasa cinta terhadap tanah air ini dilihat dari minimnya
pemahaman remaja akan nilai-nilai budaya. Remaja sekarang lebih cenderung
mengikuti budaya barat yang sangat jauh perbandingannya dengan norma dan
adat istiadat bangsa Indonesia. Remaja sekarang lebih senang dengan hal-hal dan
produk-produk impor dibanding dengan produl lokal sendiri. Mereka bangga jika
menggunakan baju atau barangbarang dari merk luar negeri. Mereka malu
menggukan produk lokal yang mereka anggap produk lokal itu tidak mengikuti
perkembangan zaman. (Widiyono, S., 2019).
Pendidikan karakter menjadi kunci utama untuk dapat melahirkan
kembali generasi muda yang memilik rasa nasionalisme tinggi, ataupun untuk
meningkatkan rasa nasionalisme pada generasi muda di era globalisasi ini
(Kaelan, 2010 ). Globalisasi telah mengubah segalanya, aktivitas bahkan karakter
manusia pun juga dapat dirubahnya, termasuk nasionalimse generasi muda.
Semakin majunya arus globalisasi membuat rasa cinta dan bangga terhadap
budaya semakin berkurang, sehingga semakin lama, rasa bangga terhadap
budaya sendiri bisa menghilang dan menurunkan rasa memiliki terhadap bangsa
sendiri. hal ini sangat berdampak negatif bagi jiwa nasionalisme generasi muda
asli indonesia. (Tirtaharja, Nur. 2001).
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki
karaker pemuda pelajar yang sudah mulai kehilangan jati diri dan semangat
nasionalismenya di antaranya adalah menggulirkan pelaksanaan pendidikan
berkarakter dan berbudaya bangsa. Pada saat ini kita merasakan bahwa
pendidikan hanya mampu menghasilkan dan menampilkan banyak orang pandai
tetapi bermasalah dengan hati nuraninya. Oleh karena itu pengembangan jati diri
atau karakter individu harus dibangun, dibentuk, ditempa, dikembangkan dan
dimantapkan melalui kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga muncul “hasrat
untuk berubah” dalam diri setiap manusia.
BAB III
ISI
3.1 Pendidikan Karakter Bangsa
Menurut Lickona (2013), karakter berkaitan dengan konsep moral
(moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral
behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa
karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan
untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan .
Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga lembaga pendidikan yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa , diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan
kamil.

3.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep
identitas bersama untuk sekelompok manusia (Illahi,2012). Nasionalisme
dalam bangsa menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki identitas dan jati
diri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Nasionalisme melahirkan sebuah
kesadaran melalui anak-anak bangsa untuk menjadi bangsa yang benar-benar
merdeka.
Perkembangan Nasionalisme di Indonesia sebagai upaya
menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan
identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk
menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang
sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam
menentang penjajahan (Handayani, 2020)
3.3 Membangun semangat nasionalisme melalui pendidikan karakter bangsa
Pendidikan karaker bagi bangsa yang kehilangan jati dirinya memang
sangat diperlukan. Pendidikan karakter dikembangkan untuk menguatkan
identitas bangsa dan mencegah gejolak permasalahan di tanah air yang
cenderung kian mengaburkan semangat nasionalisme. Untuk menciptakan
pemuda pelajar yang memiliki karakter mulia diperlukan upaya dan
kerjasama yang sinergis antara orang tua, lembaga pendidikan, dan
masyarakat.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme yang ada pada diri sesorang
tidak datang dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah watak dan karakter bangsa serta pembiasaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Seiring dengan direncanakannya “pendidikan
berkarakter” saat ini maka peran pendidik menjadi lebih nyata dalam
pembentukan karakter dan watak peserta didik.
BAB IV
PENUTUP

Penanaman nasionalisme sejak dini melalui pendidikan karakter dapat


mengembalikan kecintaan pada generasi muda terhadap tanah airnya.
Membangun semangat nasionalisme sangat penting diterapkan pada anak-
anak Indonesia sejak dini .Generasi muda harus bangga dengan negara
kelahirannya. Cara yang dapat dilakukan generasi muda sangatlah simpel,
misalnya dengan melaksanakan upacara bendera, berlatih untuk aktif dalam
berorganisasi, memperingati hari besar nasional, serta melalui lagu-lagu
nasional. Selain kesadaran dari diri sendiri rasa nasionalisme juga bisa
dibentuk melalui pendidikan karakter.

1. Apa yang diperlukan untuk meningkatkan nasionalisme anak


a. Pendidikan karakter bangsa
b. olahraga
c. Membantu orang tua
d. Membeli barang dari luar negeri

2. Apa tujuan dari pendidikan karakter bangsa


Untuk membentuk individu untuk menjadi semakin sempurna, seluruh
potensi-potensi yang ada dalam dirinya berkembang secara penuh sehingga
membuat dirinya semakin manusiawi serta meningkatkan jiwa nasionalisme.
DAFTAR PUSTAKA

Fratiwi, J. (2020). Nasionalisme Dan Pendidikan Karakter Bangsa (Nationalism and


Education of Nation Characters).

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma

Lichona, T. 2013.Pendidikan Karakter. terjemahan Lita S. Bandung: Nusa Media

Syarbaini, Syahrial. 2010. Implementasi Pancasila Melalui Pendidikan


Kewarganegaraan. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Tirtaharja, Nur. 2001. Kebangkitan Nasionlisme Indonesia. Jakarta: Arya Ajisaka

Werdiningsih, R. (2018). Membangun Semangat Nasionalisme generasi muda dalam


bingkai pendidikan karakter. Mimbar Administrasi FISIP UNTAG
Semarang, 14(18), 1-17.

Widiyono, S. (2019). Pengembangan nasionalisme generasi muda di Era


Globalisasi. Populika, 7(1), 12-21.

Anda mungkin juga menyukai