Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN MASYARAKAT

K DEMOKRATIS MELALUI
PENDIDIKA
K N KEWARGANEGARAAN

Nadziroh
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail: Nadnadz88@yahoo.com

Abstract: Espectation which still be remained from Indonesia nation in order to get out of various
crisses is improving and repairing education system. National education is aimed at developing the
competence of student to become pious and religious human wich have civilized bahaviour and
kindnes, healthy, knowledgeable, capable, creative, self-supporting, and become democratic citizen
and responsible. Civic education owns the strategic role in forming democratic and responsible
citizen and bulilding the democratic society.Hoped competences after undergoing civic education
is the owning of a set smart action, full of responsibility from a citizen in relating to state, and also
able to have a share in solving various problem faced by the society, nation and state as according
to proffesion capacities of each.

Keyword: Democratic citizen, National Education

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha Tentang pendidikan ini dinyatakan dalam
mempersiapkan anak-anak dan pemuda untuk pasal 31 UUD 1945 dan diturunkan dalam Un-
menyambut zaman yang akan datang, dengan dang-Undang No 20. Tahun 2003 tentang Sistem
memberinya ilmu pengetahuan dan memberanikan Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional
hatinya untuk memenuhi tuntutan zaman. Karena itu adalah untuk mengembangkan potensi peserta
itu, pendidikan merupakan unsur yang sangat didik agar menjadi manusia yang beriman dan
penting untuk membina suatu masyarakat. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Dari sejarah, pendidikan merupakan suatu mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
gerakan yang telah berusia sangat tua. Dalam menjadi warga negara yang demokratis serta
konteks yang sederhana, dapat dipahami bahwa bertanggung jawab.
pendidikan telah ada sejak dimulai kehidupan
manisia di dunia ini. Pada abad 21, pendidikan Alasan Perlunya Pendidikan Kewarganegaraan
yang berlangsung telah modern, sehingga sangat
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat
berbeda dengan pendidikan yang pernah ber-
mempersiapkan peserta didik menjadi warga ne-
langsung sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya
gara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten
keterkaitan antara manusia dengan perubahan-
r
untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik
perubahan atas dasar pengalaman-pengalaman
Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten
yang dilaluinya.
terhadap prinsip-prinsip dan semangat kebangsaan
Kehidupan masyarakat pluralitas dan demo-
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
kratis merupakan suatu tuntunan realitas ma-
bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan
syarakat Indonesia. Sejauh mana dan bagai-
Konstitusi Negara Indonesia perlu ditularkan secara
manakah bentuk pluralitas dan demokrasi dari
terus menerus untuk memberikan pemahaman
masyarakat Indonesia di masa depan, sesuai de-
yang mendalam tentang Negara Kesatuan republik
ngan asas social reproduction, akan tergantung
Indonesia. Negara Kesatuan republik Indonesia
pada bagaimana proses pendidikan berlangsung.
adalah negara yang berkedalulatan rakyat dengan
Kualitas pendidikan, disamping ditentukan oleh
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
berapa besar anggaran yang disediakan untuk pen-
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
didikan, juga ditentukan oleh keluarga, masyarakat
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
dan tenaga profesional. Disinilah sesungguhnya
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
kunci kemajuan pendidikan kita di masa depan
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
(Zamroni, 2007 hal 81).

263
264 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 2, Nomor 1, September 2015, hlm. 263-266

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pendidkan kewarganegaraan yang berhasil,
(Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik kan menumbuhkan sikap mental bersifat cerdas,
Indonesia 1945). penuh tanggung jawab dari peserta didik dengan
Dalam perkembangannya sejak proklamasi perilaku yang beriman dan bertaqwa terhadap
17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-
ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai nilai falsafah bangsa, berbudi pekerti luhur dan
peristiwa yang mengancam persatuannya. Untukm berdisiplin dalam bermasyarakat berbangsa dan
itulah pemahaman yang mendalam dan komitmen bernegara, bersikap rasional dan sadar akan hak
yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan dan kewajibannya sebagai warga negara, bersikap
semangat kebangsaan dalam kehidupan berma- profesional yang dijiwai oleh kesadaran nelanegara,
syarakat, berbangsa dan bernegara yang berda- aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
sarkan Pancasila dan Konstitusi Negara Indo- teknologi serta seni kepentingan kemanusaiaan,
nesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa dan negara.
bangsa Indonesia, khususnya generasi muda Melalui Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai penerus bangsa. diharapkan warga negara mampu memahami,
Indonesia di masa yang akan datang diharapkan menganalisis, serta menjawab berbagai masalah
tidak akan mengulangi lagi sistem pemerintahan yang dihadapi dan bertanggung jawab dalam
otoriter yang membungkam hak-hak warga nega- rangka mencapai tujuan nasional. Menjadi warga
ra untuk menjalankan prinsip demokrasi dalam negara yang tahu hak dan kewajibannya, mengusai
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Kehi- ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni namun
dupan yang demokratis dalam lingkungan ke- tidak kehilangan jati diri.
luarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan dan
organisasi-organisani non-pemerintahan perlu Membangun Masyarakat yang Demokratis
diterapkan demi kejayaan bangsa dan negara
Pendidkan Kewarganegaraan yang kita ke-
Indonesia.demokrasi dalam suatu negara hanya
nal sekarang telah mengalami perjalanan pan-
akan tumbuh subur apabila dijaga warga negara
jang dan melalui kajian kritis sejak tahun 1960-
yang demokratis. Warga negara yang demokratis
an yang dikenal dengan mata pelajaran “Civic”
bukan hanya dapat menikmati hak kebebasan
di Sekolah Dasar dan merupakan embrio
individu, tetapi juga harus bertanggung jawab. Se-
dari “CivicEducation” sebagai “the body of
sungguhnya, kehidupan yang demokratis adalah
knowledge”. Pendidikan Kewarganegaraan seba-
cita-cita yang dicerminkan dan diamanatkan
gai “the body of knowledge” diarahkan untuk
oleh para pendiri bangsa dan negara ketika mere-
membangun masyarakat demokratis berkeadaban.
ka pertama kali membahas dan merumuskan
Secara normatif, Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila dan UUD 1945.
memperoleh dasar legalitasnya dalam pasal 3
Berkenaan dengan hal-hal yang diuraikan di
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
atas, pendidikan memiliki peranan dan tanggung
Sistem Pendidikan Nasional yang mengatakan:
jawab yang sangat penting dalam mempersiapkan
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
warga negara yang memiliki komitmen kuat dan
kemampuan dan membentuk watak serta
konsisten untuk mempertahankan NKRI. Upaya
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.
program pendidikan yang memberikan berbagai
Pendidikan Kewarganegaraan adalah sua-
kemampuan sebagai seorang wsarga negara melalui
tu bidang kajian yang mempunyai obyek telaah
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
kebijakan dan budaya kewarganegaraan, meng-
gunakan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu politik
Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan
sebagai kerangka kerja keilmuan pokok serta
Kewarganegaraan
disiplin ilmu lain yang relevan yang secara koheren
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cer- diorganisasikan dalam bentuk program kurikuler
das, penuh tanggung jawab, yang harus dimilikioleh kewarganegaraan, aktivitas sosial-kultural dan
seseorang sebagai syarat untuk dapat dianggap kajian ilmiah kewarganegaraan.
mampu melakukan tugas-tugas dalam bidang Demikian pula pendidikan demokrasi merupa-
pekerjaan tertentu. Kompetensi yang diharapkan kan suatu konsep pendidikan yang sistematik dan
setelah menempuh Pendidikan Kewarganegaraan koheren yang mencakup pemahaman tentang cita-
adalah memiliki tindakan cerdas, penuh tanggung cita, nilai, konsep, dan prinsip demokrasi melalui
jawab darin seorang warga negara dalam hubung- interaksi sosial kultural dan psiko pedaggogis
annya dengan negara, serta mampu turut serta yang demokratis, dan diorientasikan pada upa-
dalam memecahkan berbagai persoalan yang diha- ya sistematis untuk membangun kehidupan
dapi masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan demokratis yang lebih baik. Oleh karena itu,
profesi dan kapasitas masing-masing. rekonseptualisasi pendidikan kewarganegaraan
Nadziroh, Membangun Masyarakat Demokratis 265

dalam konteks pendidikan demokrasi Indonesia dewasa ini kehidupan suatu masyarakat dengan
sangatlah diperlukan, karena proses pendidikan segala aspeknya tidak dapat dipisahkan dari kecen-
politik, demokrasi, dan HAM selama ini belum derungan segala aspeknya tidak dapat dipisahkan
memberikan hasilo yang menggembirakan dan dari kecenderungan global. Kehidupan dan sistem
prospek yang menjanjikan. Indikator dapat dilihat politik serta perilaku pemerintah tidak terlepas
pada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dari peristiwa-peristiwa yang bersifat global.
yang cenderung anarkhis, pelanggaran HAM Berdasarkan apa yang dikemukakan di
dimana-mana, konunikasi sosial-politik yang atas, maka materi pendidikan kewarganegaraan
cenderung asal menang sendiri, hukum yang mencakup:
terkalahkan dan kontor sosial yang sering lepas 1. Kajian berbagai konsep yang bersifat
dari tata krama, serta terdegredasinya kewibawaan universal, seperti HAM, demokrasi, open
para pejabat negara. society, order politik.
Pendidikan demokrasi dapat dilihat dalam dua 2. Sistem dan sejarah politik Indonesia, seperti
setting besar, yaitu: “school-based democracracy Pancasila dan UUD 1945 berikut sejarah dan
education” dan “society-based deomocracy edu- situasi kelahirannya
cation”. school-based democracracy education” 3. Bentuk pemerintahan dan sistem politik
merupakan pendidikan demokrasi dalam konteks Indonesia
atau berbasis pendidikan formal, sedangkan “so- 4. Warga negara sebagai aktor utama dan hak-
ciety-based deomocracy education” merupakan hak politiknya
pendidikan demokrasi dalam konteks atau yang 5. Civic education, politik, pemerintahan, dan
berbasis kehidupan masyarakat. demokrasi ditinjau dari perspektif Islam.
(Zamroni, 2007 hal 139)
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Dengan memahami latar belakang Pendi-
Tinggi dikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi,
maka diharapkan pelaksanaan pendidikan ke-
Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu
warganegaraan dapat dipertanggungjawabkan
proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan
dengan alasan bahwa melalui Pendidikan Kewar-
dengan proses mana seseorang mempelajari
ganegaraan, paradigma pendidikan demokrasi
orientasi, sikap dan perilaku politik. Sehingga
secara sistematik dengan perkembangan civic
yang bersangkutan memliki political knowledge,
intellegence, civic participation, and civic
awareness, attitude, political efficary dan political
responsibility dari “civic education” merupakan
participation, serta kemampuan untuk mengambil
wahana pendidikan demokrasi yang diharapkan
keputusan politik secara rasional sehingga tidak
dapat menghasilkan manusia berkualitas dengan
saja menguntungkan bagi diri sendiri juga bagi
keahlian profesional serta keberadaban khas
masyarakat.
Pancasila.
Oleh karena itu, out come pendidikan ke-
warganegaraan bagi bangsa Indonesia adalah me-
PENUTUP
nyangkut pengetahuan, sikap mental, nilai-nilai
dan perilaku yang menjunjung tinggi demokrasi, Harapan bangsa Indonesia agar bisa terlepas
sehingga akan menjadi warga masyarakat yang dari berbagai krisis, adalah dengan memperbaiki
baik yang mampu menjaga persatuan dan integritas sistem pendidikan. Pendidikan Nasional bertujuan
bangsa guna mewujudkan Indonesia yang kuat untuk mengembangkan potensi peserta didik
dan sejahtera serta demokratis. menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
Pendidikan kewarganegaraan di perguruan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
tinggi merupakan suatu kegiatan untuk mengem- sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
bangkan pada diri peserta didik kultur demokratis, negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
kemampuan dan skill dalam berinteraksi dan Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran
kemampuan untuk mengambil keputusan yang yang sangat strategis dalam membentuk warga
rasional. Dengan kata lain, pendidikan kewar- negara yang demokratis dan bertanggungjawab
ganegaraan di perguruan tinggi harus mampu serta membangun masyarakat demokratis.
menghasilkan peserta didik yang berfikir kritis Kompetensi yang diharapkan setelah me-
dan bertindak demokratis. nempuh Pendidikan Kewarganegaraan adalah
Materi pendidikan kewarganegaraan yang dimilikinya seperangkat tindakan cerdas, penuh
baik adalah apa yang ada pada kehidupan warga tanggung jawab dari seorang warga negara dalam
negara itu sendiri. Hal ini berarti bahwa pendidikan hubungan dengan negara, serta mampu turut serta
kewarganegaraan harus dapat menyajikan rea- dalam memecahkan berbagai persoalan yang
litas kehidupan berbangsa dan bernegara yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara sesuai
mencakup kehidupan masyarakat, politik dan dengan profesi dan kapasitas masing-masing.
pemerintahan. Dalam era global sebagaimana
266 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 2, Nomor 1, September 2015, hlm. 263-266

DAFTAR PUSTAKA
K Muchson.2003. Pendidikan Kewarganegaraan
Mulyana, E. 2004. Kurukulum Berbasis Paradigma Baru. “Makalah Seminar 29
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Maret 2003 UNS Surakarta.
Mansoer, Hamdan. 2003. Strategi pembinaan Print, Murray et al.1999.Civic Education for Civil
MPK di Perguruan Tinggi. Dirjen Dikti. Society.London: Asian Academic Press.
Diknas, Bagian Proyek Pendidikan Tenaga Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang
Akademik 2003. SISDIKNAS dan Penjelasannya.Jakarta:
Tilaar, H.A.R.2002. Perubahan Sosial dan Media Wacana.UUD 1945
Pendidikan.Jakarta: Gramedia Zamroni. 2007. Pendidikan dan demokrasi dalam
Transisi (Prakondisi menuju era Globalisasi).
Jakarta: PSAP Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai