PROPOSAL
RO’ABI AGUSTIN
NIPM. 2123311011
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia..
Melalui pendidikan diharapkan dapat tercipta manusia berkualitas yang mampu membangun
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Setiap warganegara, baik laki-
laki ataupun perempuan berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengeyam
pendidikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh akses pada pendidikan. Hal ini didasarkan pada pendidikan
adalah hak asasi bagi manusia yang paling mendasar, oleh sebab itu setiap warga negara
berhak untuk memperolah pelayanan yang berkualitas untuk kehidupan yang lebih baik
Ikatan tujuan ini dapat berwujud suatu ideologi nasional yaitu Pancasila yang menjadi suatu
objek dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tujuan ideologi Pancasila tersebut
yang kemudian diturunkan menjadi lebih spesifik dalam tujuan pendidikan nasional. Menurut
Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional yaitu “Untuk
berkembangnya potensi warga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warganegara
yang demokratis dan bertanggung jawab”. Pendidikan karakter pada dasarnya sama dengan
pendidikan akahlak mulia bagi peserta didik. Pendidikan karakter tentunya akan melibatkan
aspek pengetahuan atau cognitive, perasaan atau feeling, tindakan atau action, dan sosial.
Empat aspek itu dapat menguatkan karakter anak dalam menjalankan kehidupan. Peserta
didik akan diarahkan pada pengembangan kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, spiritual,
sosial, dan emosional. Melalui kecerdasan keempat ranah inilah nantinya penyelenggaraan
menjadikan warga negara yang baik yang mampu mendukung bangsa dan negara. Upaya
mewarganegarakan individu atau orang-orang yang hidup dalam suatu negara merupakan
tugas pokok negara. Konsep warga negara yang baik (good citizen) tentunya amat tergantung
dari pandangan hidup dan sistem politik negara. Pada era reformasi dan demokrasi sekarang
negara yang demokratis, yaitu warga negara yang cerdas, berkeadaban, dan bertanggung
strategis dalam membentuk mahasiswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan kewarganegaraan di
warga negara yang cerdas dan baik. Peran tersebut tidak hanya membentuk warga negara
hanya mengetahui hak dan kewajibannya tetapi juga memahami tanggung jawab serta
partisipasi warga negara. Lahirnya Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional membawa perubahan, baik dalam hal konsep, fungsi, tujuan, prinsip
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pasal 37 ayat 1 dan 2 kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta
didik (warga negara) yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Nilai-nilai
nasionalisme oleh sebagian pihak dipandang mengalami erosi saat ini, terutama di kalangan
generasi muda (Triantoro, 2008). Sebagai warga negara yang hidup di negara yang pluralis,
sikap nasionalisme merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki warga negara. Dengan
dasar sampai perguruan tinggi mampu membekali warga negara dengan sikap nasionalisme
nasionalisme pada warga negara memerlukan proses yang berkesinambungan dalam setiap
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun kesadaran
nasionalisme disekolah?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan peneliti yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
D. MANFAAT PENELITIAN
menambah wawasan bagi peneliti dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk diri
sendiri.
Penulisan tugas akhir ini di harapkan dapat dijadikan referensi akademis untuk
BANGKALAN selanjutnya.