Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arief Tri Wibowo

Kelas : 1 TKG 3

PENDAHULUAN

Di era milenial, kemajuan teknologi dan globalisasi mendorong individu


untuk mengadopsi pandangan sebagai warga dunia. Negara-negara maju dan
kaya menginginkan dunia tanpa batas.Tetapi, negara-negara berkembang tanpa
karakter kuat dan kemampuan intelektual tinggi tertinggal di tengah keinginan
negara maju untuk dunia tanpa batas. Sering terjadi konflik di dalam dan antar
negara akibat perbedaan nilai dalam kehidupan sosial, bangsa, dan negara.
Bangsa Indonesia mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan utama
yang berasal dari tradisi, budaya, kepercayaan, dan agama. Pentingnya nilai-
nilai ini dalam mengembangkan karakter dan identitas bangsa, terutama di
tengah perubahan dan tantangan kehidupan bersama. Diperlukan pendidikan
Kewarganegaraan bagi seluruh warga negara, khususnya mahasiswa.

A. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang berjalan dalam kurun waktu


yang lama dan memerlukan usaha yang besar dalam proses pembentukannya.
Selama perjalanan ini, Indonesia mengalami berbagai macam tantangan,
perjuangan, dan pengorbanan yang akhirnya membuahkan kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, di mana Indonesia resmi menyatakan diri sebagai
negara yang merdeka dari penjajahan.

Setelah berdirinya Bangsa dan Negara Indonesia bukan berarti tanpa


adanya ancaman, hambatan, gangguan, dan tantangan lagi, bahkan saat ini
bangsa Indonesia menghadapi permasalahan yang semakin kompleks. Demi
menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat
mengancam nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam Pancasila,
maka diperlukan penerapan pendidikan karakter dalam Kurikulum Nasional
melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terstruktur untuk


menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk diri mereka sendiri,
masyarakat, bangsa, dan negara (sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dengan demikian, Pendidikan
Kewarganegaraan diartikan sebagai usaha yang disadari dan direncanakan
secara matang untuk menyediakan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada
peserta didik mengenai hubungan timbal balik antara warga negara dengan
negara.

Istilah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah


yang menggantikan Pendidikan Kewiraan yang mencerminkan terjadinya
reorientasi materi dan revitalisasi dalam proses belajar mengajar. Pendidikan
Kewarganegaraan atau yang disingkat PKn pada dasarnya adalah belajar tentang
ke-Indonesia-an, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

B. HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian ilmu pengetahuan yang

memiliki landasan filsafat baik ontologi, epistemologi maupun aksiologi

(Karsadi, 2018). Secara ontologis, Pendidikan Kewarganegaraan berobjek


material, yaitu nilai, moral, dan budi pekerti.

Dalam perspektif aksiologis, eksistensi dan urgensi Pendidikan

Kewarganegaraan menjadi wahana pendidikan nilai, moral, dan pendidikan

budi pekerti sehingga dapat menjadi sarana transformasi pendidikan karakter

untuk menumbuhkembangkan rasa nasionalisme dan kesadaran berbangsa dan

bernegara

C. FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk


membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia
kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD
1945.

Sedangkan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan memberikan kompetensi sbb:

1. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara


cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri


berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(Pusat Kurikulum, 2003:3).

D. KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Warga negara Indonesia wajib menjadi warga negara yang baik dan

terdidik (smart and good citizen) sehingga perlu memahami tentang Indonesia,

memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan

mencintai tanah air. Hal ini akan

mendukung mahasiswa untuk memiliki kompetensi dasar, yaitu menjadi

ilmuan yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang

berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan

berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan

nilai-nilai Pancasila (Sri Harini Driyatmi, 2012)

Anda mungkin juga menyukai