KURIKULUM 2013
SDN NEUBOK BADEUK II
KECAMATAN TANGSE
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
DINAS PENDIDIKAN SD WILAYAH IX TANGSE
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah
Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan
upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
diatur dengan undang-undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan
produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undang-undang ini menjadi
dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi,
desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang sistem pendidikan nasional
telah mengalami beberapa kali perubahan.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena
itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam
pembangunan bangsa dan karakter.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan,
yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara
Indonesia sepanjang jaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur
yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya
kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang
1
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk
mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3)
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulanbudaya di masa lampau
diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang
sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri.Kemampuan
menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik apabila
pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, keterampilan sosial memberikan
dasaruntuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,
warganegara, dan anggota umat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh karena itu,
konten pendidikanyang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa di masa lalu
tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang.
Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang
dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten
pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu
terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan
berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memosisikan
pendidikan yang tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten
pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi
keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari
kehidupanmasa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang
dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi
kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa
dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupanpaling
tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam
Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi
peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa
mendatang.
3. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori
pendidikan berbasis kompetensi.
3
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional
sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar kualitas
nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut
adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi
Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).
Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan yaitu SKL SD, SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan
berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang lingkup penerapan
komponen proses dan konten. Komponen proses adalah kemampuan minimal untuk mengkaji
dan memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten adalah dimensi kemampuan
yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan. Komponen ruang lingkup adalah
keluasan lingkungan minimal dimanakompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi
antara satu satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan
khusus (SMK, SDLB, SMPLB, SMALB).
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana
yang bersangkutan berinteraksi.Kurikulum dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut
adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang
dinyatakan dalam SKL.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun
2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk
dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan
pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan
dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses
(implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL
menjadikonten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa
kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten
kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten
terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten
4
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan.Secara langsung mata pelajaran
menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam dimensi proses
suatu kurikulum.
Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi
suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang mengembangkan ide
dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang kurikulum akan
menentukan rancangan guru (Rencana Program Pembelajaran/RPP) dan diterjemahkan ke dalam
bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan
guru dalam kegiatan pembelajarandan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang
dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh
karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari
yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu
pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL.
Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi.
Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam
dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranahsikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan
pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD
suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
(5) Kompetensi Intimenjadi unsur organisatoris kompetensibukan konsep, generalisasi, topik
atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-
based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasaryang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang
memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan
5
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
adalah konten yang bersifat tuntas (mastery).Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan.Sedangkan sikap adalah kemampuan
penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang
tidak langsung.
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada
tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat
memuaskan).
4. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%,
6,3%, 2008: 6,4%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara- negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W.
Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012).Momentum pertumbuhan ekonomi ini
harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif,ulet,
jujur, danmandiri, sangat diperlukan untukmemantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di
masa depan. Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun
karena hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai
pengarahnya.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan
beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman
disintegrasi bangsa masih tetap ada. Kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia
yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri
sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas
bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan
kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda,
misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa
kekerasan tersebut bersumber dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh
masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang
terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya
dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu
6
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat
menjawab kebutuhan ini.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan
dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara
kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini
salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Oleh
karena itu kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga)
kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung serta pembentukan karakter.Berbagai kasus yang
berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih adanya kecurangan di
dalam Ujian Nasional/UN menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan
antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka kurikulum harus
mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi
secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih, adanya
potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan
yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum
seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap
lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara
kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus
ditingkatkan. Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment),yaitustudi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA,menunjukkan peringkat Indonesia baru
bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil studi TIMSS (Trends in International
Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah
dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan
masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi.
Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membebani
peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua
warga negara untuk berperanserta dalam membangun negara pada masa mendatang.
7
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu.Kurikulum sebagai proses adalah
totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk
menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana.Hasil belajar adalah perilaku
peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun
maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12
tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang
pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam
berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus
dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam
setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan
memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi
vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai
setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan
kemampuan individual peserta didik,kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap,
keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar
disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta lingkungannya.Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,budaya, teknologi, dan
seni.Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itukonten kurikulum harus selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa
8
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
ingin tahu dan kemampuanbagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengankebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan
peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip
relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan
masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang
dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan
untuk mengembangkan budaya belajar.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan
Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun
manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada
masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan
keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalamBhinneka Tunggal Ikauntuk membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.
9
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
BAB II.
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
C. VISI SEKOLAH
“Terwujud nya anak didik yank terampil, bertakwa,berbudi ppekerti luhur, seta peningkatan
prestasi alisme guru”
D.MISI SEKOLAH
1. Memberikan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha Esa
2. Memupuk/menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap sesama manusia dan
lingkungannya
3. Membiasakan siswa hidup bersih
4. Menerapkan sikap disiplin dan bertanggungjawab
5. Mengembankan nilia-nilai budi pekerti luhur
6. Meningkatkan profesionalisme guru/personil
D. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan
2. Memotifasi siswa dalam belajar serta meningatkan keterampilan siswa dengan ICT
3. Dapat meningkatkan prestasi dalam mengikuti lomba SAINS
4. Menciptakan Sekolah yang tertib,teratur dengan peraturan yang telah disepakati
bersama
5. Menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program Sekolah
10
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum
SDN Neubok Badeuk II organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui
pendekatanterintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi
reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA
dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan
pendekatan ini maka struktur Kurikulum SDN Neubok Badeuk II
menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap
peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang
adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau
jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi
belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran
yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan
beban belajar.
11
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Tabel 1
Sturktur Kurikulum 2013
Alokasi Waktu Belajar
No Mata Pelajaran Perminggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
3 Bahasa Daerah - - 2 2 2 2
4 Tulisan Arab Indonesia - - - 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 30 32 36 40 40 40
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan
daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga
terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata
pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan
psikologis peserta didik.
Di kelas IV nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar
masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana
Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu,
proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam
berbagai tema.
12
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan
intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler SDN Neubok Badeuk II antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah,
dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, Kesehatan,Bahasa Daerah dan Tulisan
Arab Indonesia adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan
dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan tersebut
B.Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SDN Neubok Badeuk II meliputi sejumlah mata pelajaran
yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajarandan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri
yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan
dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompetensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata
pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan
karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikanpada kondisiyang tersedia
di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaranwajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.
13
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karyasastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
14
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
4. Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
15
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
16
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diribukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentukkegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalahdiri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
Daya dukung dan potensi
Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
Jenis layanan pengembangan diri
17
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Petugas yang melayani
Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan
Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
Monitoring Pelaksanan
Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan dan
akuntable)
Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Pencak Silat
c. Unit Kesehatan Sekolah
d. Kepemimpinan
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegarapembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutindi SDN
Peukan Baro adalah sebagai berikut:
Sholat berjamaah
Upacara bendera setiap hari senin
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendekdalam Al
Qur’an
Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
18
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah.
Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
Pekan Kreatifitas dan olahraga
Peringatan Hari Besar Nasional
Karyawisata, darmawisata, study tour
Pekan Olahraga antar kelas
Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Membiasakan antri
Membiasakan membantu teman yang kena musibah
Berdiskusi dengan baik dan benar
Operasi Semut
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lainkepada
siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contohpenampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
19
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Seminar Pendidikan
Bedah Buku
Tabel 2 :
Beban BelajarKegiatan Tatap Muka Keseluruhan SDN Neubok Badeuk II .
Satu jam Minggu
Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif per
Kelas pembelajaran pembelajaran per
tatap tahun
Per Minggu tahun
muka/menit ajaran
1140 jam
1 35 30 38 pembelajaran
(39900 menit)
1216 jam
2 35 32 38 pembelajaran
(41230 menit)
20
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Satu jam Minggu
Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif per
Kelas pembelajaran pembelajaran per
tatap tahun
Per Minggu tahun
muka/menit ajaran
1368 jam
3 35 36 38 pembelajaran
(42560 menit)
1520 jam
4 35 40 38 pembelajaran
(53200 menit)
1520 jam
5 35 40 38 pembelajaran
(47880 menit)
1368 jam
6 35 40 38 pembelajaran
(47880 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40%
dari jumlah waktu kegiatan tatap mukadari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran
Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk
pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.Alokasi untuk
pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenispengembangan yang di pilih.
4.Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untukmengukurpencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup:penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,
5.Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar
untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar
minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber
daya pendukungdalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan
21
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
berkelanjutanselalu mengusakan peningkatankriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria
ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake
siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SDN Peukan Baro Tahun
Pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut :
Tabel3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM Untuk Kelas I, II, III
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 70 Tujuh Puluh
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 Tujuh Puluh
3 Bahasa Indonesia 70 Tujuh Puluh
4. Matematika 70 Tujuh Puluh
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 Tujuh Puluh
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 70 Tujuh Puluh
Kelompok A
22
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Kelompok B
23
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Standar Hasil Belajar/SKBM Untuk Kelas V
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok A
Kelompok B
24
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
9. Bahasa Daerah 80 Delapan Puluh
10 Pengembangan diri B B B B B B B
25
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua StandarKompetensi Dasar dan indikator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%
3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.
2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD)Kompetensi Inti (KI)dan
Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah
6.Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Kurikulum untuk SDN Peukan Baro, memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan
vokasional.
2. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
3. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
7.Pendidikan berbasis keunggulan local dan global
1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalamaspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
2. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global.
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata
pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
26
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
C. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU)
Kurikulum SDN Peukan Baro menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
integratif dari kelas I, dan kelas IV. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan
dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar
secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta
didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas I keduanya merupakan pemberi makna yang substansial
terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS
yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan
pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta
didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah
kecuali kelas IV sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan
Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam
pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten
kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir
selanjutnya.
Di bawah ini adalahtema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I, II,
IV dan V pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
27
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
D. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH)
28
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas
lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel7 :
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari apa kreativitas, rasa ingin tahu,
yang diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan
mendapatkan informasi tambahan pertanyaan untuk
tentang apa yang diamati membentuk pikiran kritis
(dimulai dari pertanyaan faktual yang perlu
sampai ke pertanyaan yang bersifat untuk hidup cerdas dan
hipotetik) belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ - membaca sumber lain selain buku teliti, jujur,sopan,
eksperimen teks menghargai pendapat
- mengamati objek/ kejadian/ orang lain, kemampuan
- aktivitas berkomunikasi,
29
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
mengolah dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur, teliti, disiplin, taat
informasi kegiatan mengumpulkan/eksperimen aturan, kerja keras,
mau pun hasil dari kegiatan kemampuan menerapkan
mengamati dan kegiatan prosedur dan kemampuan
mengumpulkan informasi. berpikir induktif serta
- Pengolahan informasi yang deduktif dalam
dikumpulkan dari yang bersifat menyimpulkan .
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
an kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur, teliti, toleransi,
secara lisan, tertulis, atau media kemampuan berpikir
lainnya sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
30
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus
penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan
(3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, sepertipenalaran, memori, atau proses. Bentuk-
Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan
1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio
31
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaandengan
sikap keagamaan (Kompetensi Inti1), sikap sosial (KompetensiInti2), pengetahuan (Kompetensi Inti3),
dan penerapan pengetahuan (KompetensiInti4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahun (Kompetensi Inti 3) dan
penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Ini Kelas I,II,III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya
32
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
KOMPETENSIINTI KOMPETENSIINTI
KELAS IV KELAS V DAN VI
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten
untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin
ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat
dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu
yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena
filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi
33
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak
perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum
pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
F. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk:
1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia
yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
c. Bahasa Indonesia
34
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
lisan maupun tulis dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa negara dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter .
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter.
a. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam
pemecahan masalah dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
35
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
dan percaya diri dalam pemecahan masalah. dan menanamkan serta menumbuhkan
nilai- nilai karakter.
b. IPA
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1). Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2). Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter .
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai
karakter.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-
nilai karakter .
c. IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
i. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter.
ii. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter.
iii. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter .
36
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
iv. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter .
37
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. dan menanamkan serta
menumbuhkan nilai- nilai karakter .
2. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum SDN Neubok Badeuk II memasukkan pendidikan kecakapan hidup baik secara
generik/umum dan secara spesifik/khusus, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan
kecakapan hidup diperoleh peserta didik dari sekolah dan/atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat
membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan.
Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan
mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik
sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan dalam kehidupan.
Pendidikan kecakapan hidup dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk
mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual
dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang
ada.
Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan
dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang
terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.
Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
a. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan
b. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill), dan kecakapan
sosial (social skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam memahami diri (self
awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill). Kecakapan mengenal diri pada dasarnya
merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota
masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat
bagi lingkungannya. Kecapakan berpikir mencakup antara lain kecakapan mengenali dan
38
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
menemukan informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara
kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication
skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan
tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan
intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan
bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan
vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik.
Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan
kecakapan vokasional khusus (occupational skill).
Konsep kecakapan hidup sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
Mengenal diri
Personal skill
Berpikir rasional Generic life skill
LIFE SKILL
Social skill
Academic skill
Specific life skill
Vocational skill
39
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
b. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan iman dan takwa
serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan
mempertimbangkan norma-norma agama yang berlaku
c. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya
d. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan
Program kecakapan hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali peserta didik dalam
memasuki dunia kerja/usaha serta relevan dengan kebutuhan kehidupan sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik
e. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal, sosial,
akademis, dan vokasional
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
g. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Kelompok mata pelajaran estetika
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Pendidikan kecakapan hidup mengarah kepada kecakapan yang harus dimiliki oleh siswa agar
mampu mandiri bagi siswa SDN Neubok Badeuk II minimal :
1. Kelas II = Peserta didikdapat melaksanakan kegiatan piket sekolah
Peserta didik dapat belajar sendiri
Peserta didik dapat merapihkan tempat tidur sendiri
Peserta didik dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu
2. Kelas III = Peserta didik dapat bertanggung jawab akan kebersihan diri sendiri
Peserta didik dapat bertanggung jawab kebersihan lingkungan
Peserta didik rajin mengikuti kegiatan sekolah baik intra dan ekstrakurikuler
3. Kelas V = Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan tempat
Tinggalnya
Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan sekolahnya
Peserta didik bertanggung jawab keberhasilan belajarnya
Peserta didik bertanggung jawab atas pergaulannya
40
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
4. Kelas VI = Peserta didik dapat memasak makanan sederhana sendiri
Peserta didik dapat menjahit jelujur dan memasang kancing baju
Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan tempattinggalnya
Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan sekolahnya
Peserta didik bertanggung jawab keberhasilan belajarnya
Peserta didik bertanggung jawab atas pergaulannya
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran sehari-hari yang di emban oleh mata pelajaran
yang bersangkutan.
Pendidikan harus mampu menciptakan kemandirian baik individu maupun kelompok, yang
sangat penting dalam dinamika global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek
kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri, berdaya saing serta mempunyai kemauan untuk mampu bersanding hidup dengan suku
dan bangsa lainnya.
Dengan demikian setiap individu harus memiliki kecakapan hidup, dengan kecakapan hidup
tersebut diharapkan seseorang berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar
tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif serta mencari, menemukan solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
A. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah setempat.
Subtansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sendiri yang berbeda antarsekolah
dengan sekolah lainnya sesuai dengan Management Berbasis Sekolah ( MBS ) . Muatan lokal
yang dilaksanakan di SDN Neubok Badeuk II meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Daerah,tulisan
Arab, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
1. Bahasa Inggris
Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah:
a. Agarpeserta didiksenang dan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggeris
secara aktif baik lisan dan tulisan sesuai dengan perkembangan usia anak sekolah
41
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
dasar, yang mencakup komponen kebahasaan secara holistik, yaitu aspek
mendengar, berbicara, merasa, menggambarkan, membaca, dan menulis.
b. Membekali peserta didik untuk menghadapi tuntutan global ke depandan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter secara universal.
2. Bahasa Daerah
Tujuan mata pelajaran Bahasa Daerah adalah:
a. Agarpeserta didiksenang dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
daerah secara aktif baik lisan dan tulisan sesuai dengan perkembangan usia anak
sekolah dasar, sebagai wujud implementasi pendidikan muatan lokal dengan latar
budaya, bahasa, dan pengalaman yang unik dan akan menumbuhkan respek dan
solidaritas antarbudaya.
b. Membekali peserta didik untuk menghadapi tuntutan global ke depandan
menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter secara universal.
3. Tulisan Arab Melayu
Tujuan :
Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa Al-qur-an.
Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi.
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan pembelajaran teknologi dan komunikasi adalah:
“Memperkenalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara patut dan layak
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik dalam mendukung proses
pembelajaran.
B. Pengembangan diri
Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi
sekolah, serta bakat minat peserta didik secara individu, melalui pengintegrasian nilai-nilai
karakter dan budaya anti korupsi.
Kegiatan Pengembangan diri meliputi :
Ekstrakurikuler, pembiasaan, dan bimbingan konseling.
42
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Cinta tanah air, mandiri, kreatif, disiplin,jujur, semangat kebangsaan, berkerjasama,
toleransi, menghargai prestasi, kerjakeras, dan bertanggung jawab.
2) Olahraga
a) Sepak Takraw (mandiri, sportif, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai
prestasi, kerjasama, saling menghormati);
b) Bulu Tangkis(mandiri, tanggungjawab ,disiplin, kerja keras, menghargai prestasi);
c) Sepakbola (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai prestasi,
kerjasama);
d) Volly Ball (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai prestasi,
kerjasama);
e) Tenis Meja (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai prestasi).
3. Klinik Olimpiade
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, toleransi, cinta tanah air, jujur,
kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab,
komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi.
Target olimpiade tahun ajaran 2021-2022, untuk Olimpiade MIPA meraih tingkat Kota
dan Olahraga meraih juara umum antar GUGUS. Kegiatan Olimpiade dilaksanakan pada
hari Sabtu.
43
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
a) Infaq (sedekah), Kultum (kuliah lima menit), sifat Allah dan Rosul, serta senandung
sholawat nabi (dilaksanakan setiap jumat pagi).
b) Hafalan Juz Amma dan Surat pilihan (Senin dan Kamis 10 menit sebelum jam
pelajaran di mulai .).
c) Doa-doa harian ( dilaksanakan setiap memulai dan menutup pembelajaran). Sholat
Berjamaah, Penanaman Akhlaq Islami (religius, mandiri, tanggungjawab, saling
menghormati)
d) Membudayakan pengucapan salam, membudayakan cium tangan terhadap orang tua
dan guru, makan dan minum tidak sambil berdiri, menjaga kebersihan pribadi,
pakaian dan lingkungan, membiasakan Sholat memakai sarung, membiasakan anak
berbicara jujur
e) Peringatan Hari Besar Islam: (Religius, cinta damai, bersahabat, toleransi), Pesantren
Ramadhan, Tahun Baru Islam, Isro’ Mi’ raj, Maulid Nabi
f) Peringatan Hari Besar Non Muslim: Hari Raya Cina (Imlek), Hari Natal dan Tahun
Baru.
2. Kegiatan Rutin
Nilai-Nilai
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
Religius Berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh
satu peserta didik secara bergantian.
Setiap hari jum’at jam 08.00 – 08.35 siswa dan wali kelas
melakukan kultum bagi yang Muslim dan non muslim.
Setiap hari Jum’at melaksanakan kegiatan Infak bagi yang
Muslim dan non muslim.
Setiap pergantian jam pelajaran, siswa memberi salam kepada
guru.
Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah
kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak
dengan memperhatikan sopan santun.
Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf,
permisi dan tolong
Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain
Meminta ijin untuk menggunakan barang orang lain.
44
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Nilai-Nilai
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
45
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Nilai-Nilai
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswa
yang melanggar diberikan sangsi berupa membersihkan
lingkungan sekolah.
Pegawai Tata Usaha jam 08.00 harus sudah berada di sekolah
dan pulang jam 13.30 atau lebih.
Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat
pemberitahuan ke sekolah.
46
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Nilai-Nilai
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
bergilir per jenjang kelas diawasi oleh wali kelas.
Setiap hari di ruang guru, Guru melaksanakan piket secara
berkelompok
Mengambil sampah yang berserakan
47
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Nilai-Nilai
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
temporary).
Mengunjungi teman yang sedang sakit
Kejujuran Menyediakan tempat temuan barang hilang
Trasparansi laporan keuangan sekolah
Menyediakan kantin kejujuran
Menyediakan kotak saran dan pengaduan
Larangan menyontek saat ujian
3. Kegiatan Spontan
Nilai- Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
NilaiKarakter
Religius Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah
Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam
Meminta maaf bila melakukan kesalahan
Kedisiplinan Memperingatkan peserta didik yang datangnya telat, bila masih
telambat, maka diwajibkan menyumbangkan satu buku bacaan
ke sekolah
Peserta didik yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya
dan diberitahu cara berpakaian rapi.
Apabila menemukan peserta didik yang rambutnya tidak sesuai
dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk bercukur
rambut dan dikasih tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih
membandel maka akan dipotong oleh guru /petugas yang
ditunjuk oleh sekolah
Melerai pertengkaran
Peduli Lingkungan sekolah bersih
LIngkungan Menyuruh peserta didik memungut sampah yang dibuang
sembarangan
Memberikan sangsi pada peserta didik yang punya kebiasaan
membuang sampah sembarangan berupa membersihkan WC
Peduli Sosial Mengunjungi teman yang sakit
Melayat apabila ada orang/wali murid yang meninggal dunia
Mengumpukan sumbangan untuk bencana alam
48
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Nilai- Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
NilaiKarakter
Membentukketua pengumpulan sumbangan di setiap kelas
Kejujuran Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian
Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya
4. Keteladan
Nilai-Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
Religius Pendidik berdoa bersama sebelum dan setelah jam pelajaran.
Pendidik dan tenaga kependidikan setiap hari jum’at jam 07.45
– 08.15 siswa dan wali kelas melakukan Tadarus bagi yang
Muslim
Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan shalat zuhur
berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa,
maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu’ dan
dalam bahasa yang Indonesia sehingga dimengerti oleh anak.
Kedisiplinan Jam 07.45 semua guru harus sudah berada di sekolah Pegawai
Tata Usaha jam 07.30 harus sudah berada di sekolah dan
pulang pulang jam 13.30.
Guru dan Pegawai berpakaian rapi dan seragamGuru / Pegawai
dilarang merokok di kelas / kantor
Mengambil sampah yang berserakan
Berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
49
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Nilai-Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
mengikuti meeting pagi apabila ada hal-hal penting yang akan
dibicakan dan diputuskan.
Pegawai Tata Usaha jam 07.30 harus sudah berada di sekolah
dan pulang pulang jam 13.30.
Setiap tanggal 25 berpakaian seragam PGRI (ada peringatan
HUT PGRI).
Guru / Pegawai dilarang merokok di kelas / kantor
Mengambil sampah yang berserakan
Berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
5. Pengkondisian
50
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter dan budaya anti korupsi, maka
SDN Peukan Baro mengkondisikan berbagai kegiatan sebagai pendukung, misalnya:
a) Menumbuhkan budaya membaca (literasi)
Budaya membaca tidak bisa tumbuh sendiri tanpa ada pengkondisian sekolah
terhadap merawat minat baca peserta didik. Cara sederhana untuk menyediakan
sarana baca adalah dengan membuat rak buku bacaan dari talang air di setiap kelas
(foto terlampir). Untuk mengembangkan koleksi buku cerita, maka di samping rak
buku disediakan kotak sedekah dari kardus yang menampung sumbangan keikhlasan
dari peserta didik. Hasil sumbangan peserta didik dapat dibelikan buku-buku cerita
lainnya yang dapat dipertukarkan dengan kelas lain.
Setiap hari guru melakukan “kegiatan membaca untuk anak” selama 15 menit
sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan buku cerita (bukan buku teks),
yang disukai oleh anak. Melalui sarana yang sangat sederhana dan mudah dibuat ini,
maka gerakan membaca bagi seluruh warga sekolah akan tumbuh dengan baik.
51
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
ulang. Peserta didik diajak menanam tanaman yang ada di daerah dengan memberi
pupuk (pupuk organik) hasil karya peserta didik.
e) Kegiatan membuat hasil karya dari daur ulang.
Membuat aneka tas, tempat pinsil, bunga, dan sebagainya dengan menggunakan
bungkus sabun, gelas air minum mineral, sedotan, tangkai es krim, ranting daun,
bunga kering, dan sebagainya.
6. Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling dilaksanakan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran yang terdiri dari
bimbingan karir, bimbingan sosial, bimbingan individu dan bimbingan pembelajaran.
Bimbingan karir adalah bimbingan yang dilakukan terhadap anak-anak yang memiliki bakat
baik di edukatif maupun non edukatif.
Bimbingan Sosial dilakukan dalam pembelajaran kelompok agar terbina kompetensi
interpersonal dan intra personal dan menggali nilai-nilai karakter dan budaya anti korupsi.
Bimbingan individu dan bimbingan belajar dilakukan untuk mencapai KKM.
52
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.
Tuntas dalam menyelesaikan semua pelajaran.
2. Kriteria Kelulusan
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ; Agama dan
Akhlaq mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika, Jasmani Olahraga dan
kesehatan.
Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Lulus Ujian Nasional dan ujian sekolah.
53
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
SDN Puekan Baro termasuk daerah pedesaan dan agraris . Untuk menyikapi tantangan yang
dihadapi saat ini serta untuk melestarikan keunggulan daerah, peserta didik dituntut untuk
memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal yang dapat menumbuh kembangkan
pembiasaan pada siswa dengan prinsip hidup sederhana, berwawasan, dan disiplin dalam
penataan diri dan lingkungan dengan mengedepankan kebersamaan melalui kegiatan-
kegiatan yang terpola dan terukur.
Keterampilan lokal dan globaladalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan program pembelajaran Hortikultura, Apotek Hidup/ Tanaman hias untuk
pemanfaatan lahan sempit yang lebih bermanfaat dalam menciptakan keindahan
lingkungan anak di Sekolah atau di rumah.
b. Pemanfaatan Barang Barang Bekasmenjadi barang yang bermanfaat yang diambil dari
lingkungan sekolah. Barang-barang bekas ini diusahakan untuk diolah menjadi barang
yang berguna yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
54
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
III. Memperkenalkan macam-macam Memperkenalkan cara penanaman
tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan pemeliharaan tanaman
dan tanaman hias Hortikultura, Apotek Hidup dan
Mengenal bahan-bahan atau material tanaman hias
yang digunakan untuk menanam
tanaman Hortikultura, Apotek Hidup
dan tanaman hias
IV Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mengidentifikasi jenis-jenis
Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman Hortikultura, Apotek
tanaman hias Hidup dan tanaman hias
Menceritakan cara menanam, Menanam, memelihara dan
memelihara dan memanfaatkan memanfaatkan jenis tanaman
tanaman Hortikultura, Apotek Hidup Hortikultura, Apotek Hidup dan
dan tanaman hias tanaman hias
V Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mengidentifikasi jenis-jenis
Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman Hortikultura, Apotek
tanaman hias Hidup dan tanaman hias
Menceritakan cara menanam, Menanam, memelihara dan
memelihara dan memanfaatkan memanfaatkan jenis tanaman
tanaman Hortikultura, Apotek Hidup Hortikultura, Apotek Hidup dan
dan tanaman hias tanaman hias
VI Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mengidentifikasi jenis-jenis
Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman Hortikultura, Apotek
tanaman hias Hidup dan tanaman hias
Menceritakan cara menanam, Menanam, memelihara dan
memelihara dan memanfaatkan memanfaatkan jenis tanaman
tanaman Hortikultura, Apotek Hidup Hortikultura, Apotek Hidup dan
dan tanaman hias tanaman hias
55
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
II jenis bahannya.
2. Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis secara
sederhana
1. Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan
III jenis bahannya.
2. Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis.
3. Memberi hiasan pada hasil karya
1. Mengumpulkan kertas-kertas bekas
IV 2. Membuat bubur kertas
3. Memberikan pewarnaan pada bubur kertas
4. Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
1. Mengumpulkan plastik, kaleng sedotan kertas-kertas bekas dll.
V 2. Membuat lipatan, memberi bentuk sesuai pola dan di susun menjad
barang jadi seperti hiasan, rangkaian bunga, dan alat-alat keperluan
tempat penyimpanan barang.
3. Memberikan paduan warna dan anekabentuk yang menarik.
4. Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
1. Mengumpulkan kertas-kertas bekas
VI 2. Membuat bubur kertas dengan pewarnaan
3. Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
4. Membuat hasil karya dari bahan kertas daur ulang
5. Mengemas hasil karya
6. Berlatih memasarkan hasil karya
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan local dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi, ekologi dan lainnya yang bermanfaat bagi perkembangan kompetensi peserta didik agar
mampu bersaing ditingkat lokal, nasional, maupun internasional maupun perlu disadari pendidikan
tersebut harus mampu mengadaptasikan dampak global yang dapat membawa masyarakat berbasis
pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Oleh karena itu
di SDN Neubok Badeuk II melaksanakan pendidikan berbasis keunggulan lokal memanfaatkan
barang bekas, dan global pada pendidikan teknologi dan informasi.
56
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di
sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di
sekolah/madrasah mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
57
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Kalender Pendidikan SDN Neubok Badeuk II disusun dengan berpedoman kepada kalender
Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program sekolah.
B. Keadaan Sekolah
1. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
58
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
1 Nama Sekolah : SD NEGERI Neubok Badeuk II
2 NPSN : 10111160
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Neubok Badeuk
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 24166
Kelurahan : Neubok Badeuk
Kecamatan : Kec. Tangse
Kabupaten/Kota : Kab. Pidie
Provinsi : Prop. Aceh
Negara :
6 Posisi Geografis : 5.0215 Lintang
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah :
8 Tahun Pendirian : 2009
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional :
11 Tahun Perubahab : 2014
12 Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
13 Nomor Rekening :
14 Nama Bank : BPD
15 Cabang KCP/Unit : Tangse
16 Rekening Atas Nama : SDN Neubok Badeuk II
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) :
Luas Tanah Bukan Milik
19 (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak : SDN Neubok Badeuk II
21 NPWP
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon :
21 Nomor Fax :
22 Email :
23 Website :
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
25 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 6
29 Akses Internet : Tidak Ada
30 Akses Internet Alternatif :
5. Data Lainnya
31 Kepala Sekolah :
32 Operator Pendataan :
33 Akreditasi : B
34 Kurikulum : K-13
59
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
1. Data PTK dan PD
No Uraian Guru Tendik PTK PD
1 Laki – Laki 1 1 1 47
2 Perempuan 13 1 13 42
TOTAL 14 2 14 89
Keterangan:
Penghitungan jumlah PTK adalah yang sudah mendapat penugasan, berstatus aktif dan terdaftar di
-
sekolah induk.
- Singkatan :
1. PTK = Guru ditambah Tendik
2. PD = Peserta Didik
2. Data Sarpras
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 8
2 Ruang Lab 0
3 Ruang Perpustakaan 1
TOTAL 9
60
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
BAB V
PENUTUP
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar
yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa
Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata
hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran
maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.
Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang
selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya
sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat
komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013), seperti menetapkan visi, misi, tujuan,
struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah
yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan
program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan
dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri
atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui
mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang
disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai
mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI)yang terdapat dalam
standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah,
kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang
selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
61
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya
permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian
pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi
perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk
kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikanpencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah.
Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai
pencerminan bangsa yang besar.
62
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
LAMPIRAN
SILABUS
RPP
63
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI NEUBOK BADEUK II
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI NEUBOK BADEUK II
NOMOR : 421.2/SD/ /2022
TENTANG
PEMBERLAKUAN KURIKULUM 2013
SD NEGERI NEUBOK BADEUK II KECAMATAN PIDIE
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Kurikulum ini berlaku untuk tahun pelajaran 2022-2023 dan,
apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ni akan ditinjau
kembali sebagaimana mestinya.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di : Neubok Badeuk
Pada tanggal : 12 Juli 2022
Kepala Sekolah
64
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
65
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
Tahun Pelajaran 2022-2023
Bendahara : Wardahayati,S.Pd
1. Nopiani,S,pd
2. Rohana,S.Pd
3. T.Isnaini,S.Pd
4. Zulfina,S.Pd
5. Hayaton,S.Pd
6. Sumarni,S.Pd
7. Rohaya,S.Pd
8. Megawati,S.Pd
ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
66
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI NEUBOK BADEUK II
4 Nopiani,S,pd GURU
5 Rohana,S.Pdi GURU
6 T.Isnaini,S.Pd GURU
7 Zulfina,S.Pd GURU
8 Hayaton,S.pd GURU
9 Sumarni,S.Pd GURU
10 Rohaya,S.Pd GURU
11 Megawati,S.Pdi GURU
tetapkan di : Neubok Badeuk
Pada tanggal : 12 Juli 2022
Kepala Sekolah
ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
67
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI NEUBOK BADEUK II
Kepada Yth,
Sdr. Pengurus Komite/ Guru/ Tokoh Masyarakat
SD Negeri Neubok Badeuk II
Masing-masing
Di
Tempat
Assalamu’alaikum Wr/ Wb
Demikian atas kehadiran saudara (i) pada komite dan dewan guru tepat pad
awaktunya sangat kami harapkan dan kami aturkan terima kasih.
Ditetapkan di : Neubok Badeuk
Pada tanggal : 12 Juli 2022
Kepala Sekolah
ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
68
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan kepada hasil musyawarah TIM penyusun Kurikulum SDN Neubok Badeuk II dan
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum 2013 SDN Peukan
Tgk.Nasrullah,S.Pd ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
Menyetujuai
Pengawas Pembina
Muhammad Isa,S.Pd
NIP. 19701231 199410 1 001
Mengetahui
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
YUSMADI
Pembina TK I/NIP.19680610 199905 1 001
69
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
Tahun Pelajaran 2021-2022
Bendahara : Wardahayati,S.Pd
ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
70
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
REKOMENDASI
KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PIDIE
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan alasan :
Semua unsur KTSP terpenuhi dengan lengkap
ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
71
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Atas kehendak-Nya jua, kami masih diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi
kemajuan pendidikan anak negeri. Rasa terima kasih yang mendalam tak lupa kami
sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru, yang telah memberi kepercayaan kepada
kami sebagai penulis, dengan menggunakan buku-buku hasil karya kami. Sebagai
ungkapan terima kasih tersebut, kami mencoba memberikan nilai lebih terhadap buku-
buku kami. Salah satunya berupa Model Kurikulum 2013 .
Model Kurikulum 2013 ini dikembangkan berdasarkan rambu-rambu dan
pedoman yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Sesuai
judulnya, Model Kurikulum 2013 ini hanya merupakan alternatif bagi Bapak/Ibu Guru
sekalian. Harapan kami, Model Kurikulum 2013 yang kami susun ini dapat menjadi
pedoman bagi Bapak/Ibu Guru dalam menyusun Kurikulum 2013 yang sesuai dengan
kondisi sekolah dan potensi daerah masing-masing.
Akhirnya, kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan Model
Kurikulum 2013 ini. Mudah-mudahan, apa yang kami persembahkan ini dapat
bermanfaat bagi Bapak/ Ibu Guru dalam memajukan pendidikan anak-anak bangsa.
ASMIDAR,S.Pd
Nip. 19661231 199410 2 001
72
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
REKOMENDASI..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Landasan ................................................................................................. 2
BAB II TUJUAN...................................................................................................... 9
B. Visi Sekolah............................................................................................. 9
C. Misi Sekolah............................................................................................. 9
D. Tujuan Sekolah......................................................................................... 9
A. Struktur Kurikulum.................................................................................. 10
1. KURIKULUM 2013.......................................................................... 11
2. KURIKULUM KTSP......................................................................... 27
LAMPIRAN
73
Buku Dokumen I SDN Neubok Badeuk II