Anda di halaman 1dari 11

KESENJANGAN SOSIAL TERHADAP

PENDIDIKAN SEBAGAI PENGARUH


ERA GLOBALISASI

Anwar Hidayat

Universitas Buana Perjuangan Karawang


Email: anwar.hidayat@ubpkarawang.ac.id

Abstrak
Era globalisasi dan modernisasi ini, pembaharuan di bidang pendidikan dilakukan terus-menerus
agar mampu menghadapi berbagai tantangan sesuai perkembangan zaman. Tantangan yang dihadapi
sistem pendidikan meliputi persoalan-persoalan pemerataan, mutu, relevansi dan efisiensi
pendidikan. Salah satu upaya bersama yang diyakini mampu memacu dan membangun keunggulan
kualitas pendidikan adalah pemerataan pendidikan secara sarana dan prasarana yang mendukung
proses pendidikan tersebut dimanapun daerah atau lokasi seluruh Indonesia. Peran pemerintah dan
masyarakat diperlukan untuk memberikan dorongan kepada antar warga negara bahwa pendidikan
mempunyai arti penting dan tujuan yang mulia khususnya menjadikan bangsa Indonesia mempunyai
kualitas yang baik di mata dunia. Kesenjangan sosial berkaitan dengan pendidikan harus mampu
diminimalisir bahkan diselesaikan agar tidak menjadi konflik yang berkepanjangan di masyarakat.
Upaya dalam menghadapi kesenjangan sosial terhadap pendidikan dalam era globalisasi yang
dikaitkan pada telaah ilmu pengetahuan berupa telaah ontologis, epistemologis dan aksiologis.
Ketiga metode tersebut pada dasarnya sama-sama membahas tentang hakikat, hanya saja berangkat
dari hal yang berbeda dan mempunyai tujuan yang berbeda pula.

Kata Kunci: Kesenjangan Sosial, Pendidikan,


Era Globalisasi

Abstract
This era of globalization and modernization, renewal in the field of education is carried out
continuously in order to be able to face various challenges according to the times. The challenges
facing the education system include issues of equity, quality, relevance and efficiency of education.
One joint effort that is believed to be able to spur and build excellence in the quality of education is
equal distribution of education through facilities and infrastructure that support the educational
process wherever the region or location throughout Indonesia. The role of government and society is
needed to give encouragement to citizens that education has an important meaning and noble goals,
especially making the Indonesian people have good quality in the eyes of the world. Social
inequalities related to education must be minimized and even resolved so as not to become a
prolonged conflict in the community. Efforts to deal with social inequalities in education in the era of
globalization are linked to the study of science in the form of ontological, epistemological and
axiological studies. The three methods are basically both discussing the nature, only departing from
different things and having different goals.

Keywords: Social Inequality, Education,


Globalization Era

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 15


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

PENDAHULUAN depan yang cerah. Sekolah diasumsikan


sebagai tempat yang lebih efektif untuk
Pendidikan merupakan suatu usaha
mengembangkan ilmu pengetahuan.
yang dilakukan oleh manusia dalam
Pendidikan formal (sekolah) bertujuan
memperoleh pengetahuan serta dapat
menyiapkan para peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya m elalui
memasuki masyarakat, pendidikan sekolah
proses pembelajaran dan/atau dengan
mempunyai mitos bahwa semua orang
metode lain dimana masyarakat mengakui
memiliki kesempatan yang sama dalam
proses tersebut. Pendidikan sebagai langkah
pendidikan seakan sekolah membuka
untuk mengetahui dan memahami setiap
kesempatan yang sama bagi semua lapisan. 2
perilaku dan kegiatan yang dilakukan
Di era globalisasi dan modernisasi
manusia yang berkaitan dengan
ini, pembaharuan di bidang pendidikan
kehidupannya sehari-hari. Di Indonesia
dilakukan terus-menerus agar mampu
telah menyatakan pentingnya pendidikan
menghadapi berbagai tantangan sesuai
terhadap seluruh warga negara Indonesia,
perkembangan zaman. Tantangan yang
hal ini sebagiamana telah diamanatkan di
dihadapi sistem pendidikan meliputi
dalam Undang-Undang Dasar Republik
persoalan-persoalan pemerataan, mutu,
Indonesia Tahun 1945 yakni setiap warga
relevansi dan efisiensi pendidikan. Salah
negara berhak mendapatkan pendidikan dan
satu upaya bersama yang diyakini mampu
Pemerintah mengusahakan dan
memacu dan membangun keunggulan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
kualitas pendidikan adalah pemerataan
nasional yang meningkatkan keimanan, dan
pendidikan secara sarana dan prasarana
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
yang mendukung proses pendidikan
mencerdaskan kehidupan bangsa yang
tersebut dimanapun daerah atau lokasi
diatur dengan undang-undang.1 Oleh karena
seluruh Indonesia.
itu, seluruh komponen bangsa wajib
Pengaruh globalisasi dalam
mencerdaskan kehidupan kehidupan bangsa
perkembangan pendidikan yang terjadi di
yang merupakan salah satu tujuan negara
Indonesia dengan munculnya
Indonesia.
penyelenggaraan Sekolah Bertaraf
Institusi pendidikan formal atau
Internasional (SBI) dengan beberapa faktor
sekolah merupakan lembaga wawasan dan
yakni tuntutan daya saing dalam teknologi
ilmu pengetahuan, serta penunjang masa

2
J.I.G.M Drost S.J, Sekolah Mengajar atau
1
Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Mendidik, Penerbit Kanisius, Yogyakarta,
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 1998, hlm. 68

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 16


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

manajemen dan sumber daya manusia jenjang yang tinggi. Adanya biaya yang
sebagai konsekuensi di era globalisasi. mahal, bagi masyarakat dengan ekonomi
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang baik tidaklah menjadi masalah. Dari
menyelenggarakan sekurang-kurangnya hal itulah yang menjadi permasalahan yang
satu satuan pendidikan pada semua jenjang terjadi sebagai kesenjangan sosial yang ada
pendidikan utuk dikembangkan mejadi di dalam masyarakat Indonesia. Program
3
satuan pendidikan bertaraf internasional. pendidikan yang diluncurkan oleh
Filosofi eksistensialisme berkeyakinan pemerintah nampaknya tidak serta merta
bahwa pendidikan harus menyuburkan dan terdistribusikan secara maksimal
mengembangkan eksistensi peserta didik sebagaimana banyak harapan masyarakat
se-optimal mungkin melalui fasilitas yang untuk memperoleh pendidikan maksimal.
dilaksanakan melalui proses pendidikan Realitas yang terjadi selama ini di
yang bermartabat serta mengembangkan Indonesia berkaitan dengan pendidikan,
bakat, minat dan kemampuan peserta didik. masih banyaknya kesenjangan sosial yang
Selain dampak yang dihasilkan dari terjadi dalam masyarakat untuk
adanya globalisasi mengenai standarisasi memperoleh pendidikan karena faktor
institusi tersebut di atas, kesenjangan sosial ekonomi dan budaya. Bagi daerah-daerah
dalam dunia pendidikan tampak dari aspek yang terpencil atau lokasi yang sulit untuk
lain yakni keseriusan meningkatkan kualitas diakses maka proses pendidikan tidak
pendidikan nasional cukup menjanjikan berlangsung secara optimal. Perhatian dari
dengan adanya anggaran khusus untuk pemerintah mengenai pendidikan tidak serta
pendidikan sebesar 20% dari APBN serta merta dipenuhi layaknya daerah-daerah
banyak program pendidikan untuk yang mudah diakses oleh pemerintah. Hal
meringankan biaya pendidikan bagi ini menjadi ironis kehidupan yang terjadi di
masyarakat yang kurang mampu secara Indonesia, di satu sisi pendidikan
ekonomi melalui dana Bantuan Operasional merupakan hak yang oleh Undang-Undang
Sekolah (BOS), akan tetapi pada kenyataan Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
tingginya biaya pendidikan yang harus diakui, namun dalam kenyataan pendidikan
menjadi beban masyarakat yang kurang itu sendiri masih belum bisa dinikmati
mampu agar anak dan keluarganya dapat masyarakat secara utuh atau maksimal.
menjalankan proses pendidikan sampai

3
Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 17


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

PERMASALAHAN a) Data Primer, merupakan data pokok


Berdasarkan hal-hal yang telah yang diperlukan dalam penelitian yang
diungkapkan dalam latar belakang, maka berasal dari responden dan informan dan
dibuat rumusan masalah sebagai berikut: merupakan sumber data utama yang
1. Apa yang menjadi faktor-faktor diperoleh peneliti dari responden dan
penyebab kesenjangan sosial terhadap Informan
pendidikan? b) Data Sekunder, merupakan data yang
2. Bagaimana analisis landasan menunjang data primer dan merupakan
penelaahan ilmu pengetahuan pelengkap bagi data primer. Data
(ontologi,epistemologi dan aksiologi) sekunder ini merupakan data dari
mengenai kesenjangan sosial terhadap penelitian kepustakaan, yang terdiri dari
pendidikan sebagai pengaruh era 3 (tiga) bahan hukum yakni :
globalisasi? - Bahan hukum primer adalah bahan
hukum yang sifatnya mengikat
METODE PENELITIAN berupa peraturan perundang-
Penelitian ini menggunakan metode undangan yang berlaku dan ada
pendekatan yuridis sosiologis yaitu untuk kaitannya dengan permasalahan yang
mengevaluasi keterkaitan aspek-aspek
dibahas, antara lain Undang-Undang
empiris. Metode penelitian yang dilakukan
Dasar Republik Indonesia Tahun
dalam program ini diawali dengan
1945 dan Undang-Undang Nomor 20
pengumpulan data awal metode deskriptif.
Tahun 2003 Tentang Sistem
Informasi awal yang sudah didapatkan Pendidikan Nasional.
selanjutnya akan dicari akar - Bahan hukum sekunder adalah bahan
permasalahannya lalu dijabarkan dalam hukum yang sifatnya menjelaskan
bentuk teori dengan mendapatkan dukungan
bahan hukum primer, dimana bahan
bahan dari informasi kepustakaan terkait
hukum sekunder berupa literaur, hasil
yang bersifat relevan. Program penelitian
karya penelitian (jurnal, karya
ini akan melakukan penelitian langsung
ilmiah).
terhadap lembaga atau obyek penelitiannya
- Bahan hukum tersier adalah bahan
(penelitian lapangan). hukum sebagai pelengkap dari kedua
Sumber data merupakan asal dari mana bahan hukum sebelumnya, yang
data penelitian dapat diperoleh. Sumber berupa kamus hukum dan kamus
data yang dipergunakan dalam penelitian
bahasa Indonesia.
ini meliputi:

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 18


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

PEMBAHASAN menghadapi tantangan hidup di masa yang


akan datang. Pendidikan menjadi hal paling
A. Faktor-Faktor Penyebab Kesenjangan
sering untuk diamati dan disoroti, karena
Sosial Terhadap Pendidikan
melalui pendidikan yang dijalankan akan
Pendidikan yang telah diamanatkan
berdampak pada generasi-generasi dalam
oleh Undang-Undang Dasar Republik
memajukan bangsanya. Melalui pendidikan
Indonesia Tahun 1945 menjadi hak dasar
mampu menciptakan generasi muda yang
bagi seluruh warga negara Indonesia untuk
mempunyai kemampuan serta keterampilan
mendapatkan pendidikan secara merata dan
dalam ilmu pengetahuan yang menunjang
maksimal, sebagai hak konstitusional maka
pembangunan di segala bidang. Adanya
negara yang dalam hal ini pemerintah yang
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menjadi tanggung jawab harus dipenuhi hak
yang disertai dengan semakin pesatnya arus
mendapatkan pendidikan tersebut dengan
globalisasi sehingga membawa dampak
baik. Permasalahan yang selama ini timbul
tersendiri bagi dunia pendidikan
diantaranya kurangnya perhatian
dikarenakan pendidikan itu sendiri
pemerintah dalam menyediakan sarana dan
merupakan bagian dari kebudayaan yang
prasarana pendidikan yang didistribusikan
tidak bisa dilepaskan dari pengaruh
hingga wilayah-wilayah terpencil, terluar
globalisasi.
dan pelosok daerah yang masih dalam
Secara geografis bangsa Indonesia
wilayah Negara Kesatuan Republik
tersusun dari beberapa pulau-pulau,
Indonesia.
sehingga masing-masing dari wilayah pulau
Program dari pemerintah yang telah
tersebut dipisahkan oleh perairan dan
memberikan anggaran untuk dana
hutan-hutan yang ada. Sebagai konsekuensi
pendidikan sebesar 20% dari APBN dan
atas negara kepulauan, pemerintah mampu
dengan berbagai program yang memberikan
memberikan pemerataan pembangunan
kemudahan bagi warga negara untuk
secara ekonomi kepada warga negaranya,
mendapatkan fasilitas pendidikan yang
begitupun dalam bidang pendidikannya.
memadai belum sesuai harapan. Perlunya
Namun sampai saat ini memang belum
keseriusan pemerintah sebagai stakeholder
terwujud pemerataan pembangunan
dan pembuat kebijakan untuk dapat
tersebut, khususnya mengenai pendidikan
meningkatkan kualitas pendidikan sebagai
seperti fasilitas sarana dan prasarana, tenaga
langkah menciptakan sumber daya manusia
pengajar, minat/motivasi warga negara akan
yang memadai, cerdas dan mampu berdaya
pentingnya pendidikan. Jika dibandingkan
saing dengan bangsa-bangsa asing untuk
dengan daerah-daerah yang aksesibilitasnya

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 19


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

mudah dijangka, maka pembangunan yang secara baik. Guru yang mempunyai
berkembang dengan baik. Hal itulah yang pengalaman dan kemampuan yang
menjadi kesenjangan sosial dari masyarakat mumpuni maka akan dapat menciptakan
yang harus diterima, kualitas pendidikan generasi muda menjadi cerdas dan
yang berbeda menjadi ironis sebagai berkualitas baik. Keadaan ini menjadi
permasalahan yang serius untuk memprihatinkan ketika dibandingkan
diselesaikan. dengan daerah terpencil, dimana
Oleh karena itu, perlu dikemukakan ketersediaan guru atau tenaga pengajar
mengenai faktor-faktor yang menyebabkan masih jauh dari kebutuhan yang seharusnya.
terjadinya kesenjangan sosial dalam bidang 3) Faktor infrastruktur;
pendidikan. Beberapa faktor tersebut secara Infrastruktur merupakan salah satu
lengkap dijelaskan sebagai berikut : faktor yang mempengaruhi keberhasilan
1) Rendahnya kualitas sarana sekolah; penyelenggaraan pendidikan. Aspek
Sarana sebagai salah satu penunjang infrastruktur yang berkaitan dengan
kebutuhan keberlangsungan pendidikan tercapainya pendidikan tidak hanya jumlah
menjadi bagian penting, seperti gedung dan kondisi fisik sekolah, akan tetapi
sekolah, media belajar, fasilitas mengenai aksesibilitas menuju lokasi
perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain. sekolah yang memberikan kemudahan bagi
Sarana pembelajaran menjadi terpuruk atau peserta didik. Hal ini menjadi bertolak
rendah terutama bagi penduduk yang di belakang dengan daerah yang berada di
daerah terpencil/pelosok. Jika dibandingkan pelosok, sehingga akses menuju sekolah
dengan dengan kualitas fisik yang berada di sulit untuk ditempuh dan cenderung
kota-kota besar, mereka memiliki fasilitas- menghambat kelancaran proses belajar dari
fasilitas yang memadai, mulai dengan peserta didik.
pembangunan gedung, media belajar yang 4) Jumlah dan kualitas buku (referensi);
lengkap, dan sebagainya. Buku atau referensi merupakan unsur
2) Rendahnya kualitas guru; yang mampu membantu peserta didik dan
Kualitas pendidikan dapat ditentukan tenaga pengajar untuk memudahkan proses
dengan sumber daya manusia belajar mengajar. Ketersediaan dan kualitas
(pengajar/guru/dosen) yang memiliki buku menjadi penting untuk
kompetensi dalam menjalankan pendidikan keberlangsungan pendidikan, sebagaimana
kepada peserta didik, tenaga pengajar disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan
(guru) menjadi harapan bagi peserta didik wajib memiliki sarana yang meliputi
untuk dapat mentransfer ilmu pengetahuan perabot, peralatan pendidikan, media

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 20


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

pendidikan, buku dan sumber belajar warga negara, artinya pemenuhan hak
lainnya, bahan habis pakai, serta pendidikan tersebut harusnya sama tidak
perlengkapan lain yang diperlukan untuk ada perbedaan satu dengan lainnya.
menunjang proses pembelajaran yang Kebijakan pemerintah mengenai RSBI
teratur dan berkelanjutan.4 justru menciptakan kesenjangan yang
5) Mahalnya biaya pendidikan; mencolok mengenai mutu dan pelayanan
Biaya pendidikan menjadi acuan pendidikan. Pada dasarnya mutu pendidikan
dalam mendapatkan pendidikan dengan yang baik bukan hanya untuk sekelompok
kualitas masing-masing, seperti biaya orang, melainkan untuk semua anak bangsa.
sekolah yang mahal akan mendapatkan Berdasar pada faktor-faktor diatas
banyak fasilitas yang sangat memadai mengenai kesenjangan sosial terhadap
sebagai penunjang, sebaliknya biaya yang pendidikan, maka perlu keseriusan
murah hanya terdapat fasilitas penunjang pemerintah dan peran serta masyarakat
seadanya. Adanya anggaran yang diberikan untuk bersatu dalam meningkatkan mutu
oleh pemerintah diharapkan dapat pendidikan. Pemerintah mempunyai
memberikan keringanan biaya khususnya kewajiban untuk dapat memberikan
bagi masyarakat ekonomi menengah ke kebutuhan yang menunjang proses
bawah. Namun realitasnya, selama ini pendidikan dari wilayah perkotaan hingga
belum dapat dimaksimalkan anggaran sampai daerah-daerah yang terpencil atau
tersebut dan belum ada pemerataannya. pelosok. Peran masyarakat diperlukan
6) Standarisasi Pendidikan yakni Sekolah untuk memberikan dorongan kepada antar
Berstandar Nasional (SBN) dan Rintisan warga negara bahwa pendidikan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI); mempunyai arti penting dan tujuan yang
Faktor ini menjadi sorotan yang mulia khususnya menjadikan bangsa
berdampak pada kesenjangan sosial yang Indonesia mempunyai kualitas yang baik di
terjadi di masyarakat. Adanya mata dunia. Kesenjangan sosial berkaitan
pengelompokan sekolah tersebut dengan pendidikan harus mampu
berdampak pada mutu dan pelayanan yang diminimalisir bahkan diselesaikan agar
diberikan, pemerintah sebagai pemangku tidak menjadi konflik yang berkepanjangan
kebijakan harus berdasar pada landasan di masyarakat.
konstitusional bahwa pendidikan adalah hak

4
Pasal 42 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 21


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

B. Analisis Landasan Penelaahan Ilmu berbentuk jasmani/konkret maupun


Pengetahuan (Ontologi, Epistemologi rohani/abstrak5, sedangkan Suriasumantri,
Dan Aksiologi) Mengenai Kesenjangan bahwa ontologi adalah membahas tentang
Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh
Pengaruh Era Globalisasi kita ingin tahu, atau suatu pengkajian
mengenai teori tentang “ada”. Dimana
Pendidikan merupakan wahana untuk
dalam telaah ontologis akan menjawab
mendapatkan pengetahuan atas suatu hal,
beberapa pertanyaan-pertanyaan, yakni : a)
lembaga pendidikan merupakan wadah
apakah obyek ilmu yang akan ditelaah; b)
untuk pewarisan dan pelestarian nilai-nilai
bagaimana wujud yang hakiki dari obyek
dan pengetahuan. Persoalan yang timbul
tersebut; dan c) bagaimana hubungan antara
dalam dunia pendidikan harus segera
obyek tadi dengan daya tangkap manusia
dituntaskan agar tidak menjadi masalah
(seperti berfikir, merasa, dan mengindera)
yang mengakar artinya tidak mempunyai
yang membuahkan pengetahuan.6
upaya dan strategi dalam menyelesaikannya
Dalam kajian ontologis bahwa
khususnya dalam kesenjangan sosial
hakikatnya manusia merupakan subjek
terhadap pendidikan. Dalam pembahasan
pendidikan (tenaga pengajar/guru dan
ini, penulis akan mengemukakan upaya
perserta didik), hakikat manusia sebagai
dalam menghadapi kesenjangan sosial
makhluk yang spesial dari makhluk-
terhadap pendidikan dalam era globalisasi
makhluk ciptaan Alloh SWT yang lainnya.
yang dikaitkan pada telaah ilmu
Dalam firman Allah yang terdapat pada QS.
pengetahuan berupa telaah ontologis,
Al Baqarah ayat 30, menyebutkan :
epistemologis dan aksiologis. Ketiga
metode tersebut pada dasarnya sama-sama
َ‫ل ك َبر لا قْذِإ‬ َ ‫عَ ِل قْة للَخ َذ ِبأايَف َل عَ ََجئ ْ َإ ةِ كَئ ََِ ِل‬
membahas tentang hakikat, hanya saja
‫ح ِ َ ِِ كَرْْ ُ ِِ ِ ِ ََسِ كَرْْ َِ َ خِ َذسجَُْْ َهِ ِِ َََِْج ِت‬
berangkat dari hal yang berbeda dan
‫جَُ ذخ قْة عَ ََجئ إِب ُِ ُْ ُ ح َِب ِأإح‬ ِ ‫لَه ِأسَْ َِ س‬
mempunyai tujuan yang berbeda pula. Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat:
Aspek ontologis adalah berawal dari
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
bahasa Yunani yakni On/Ontos artinya ada seorang khalifah di muka bumi.” mereka
berkata: “Mengapa Engkau hendak
dan logos artinya ilmu. Jadi ontologis
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
mempunyai arti ilmu tentang yang ada. yang akan membuat kerusakan padanya
Menurut istilah ontologi adalah ilmu yang 5
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Penerbit Raja
membahas tentang hakikat yang ada, yang Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 35
6
Jujun S Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah
merupakan ultimate reality baik yang Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan
Jakarta, 1990, hlm. 50

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 22


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

dan menumpahkan darah, padahal kami digunakan untuk mendapatkan


senantiasa bertasbih dengan memuji
pengetahuan. Dalam epistemologis
Engkau dan mensucikan Engkau?”
Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku membahas pertanyaan-pertanyaan seperti :
mengetahui apa yang tidak kamu
a) bagaimana prosedurnya; b) hal-hal apa
ketahui.”
yang harus diperhatikan agar kita
Berdasarkan pada firman Allah mendapatkan pengetahuan yang benar; c)
diatas, manusia difokuskan dan ditakdirkan benar itu apa; dan d) kriterinya apa saja.
menjadi pemimpin di bumi, serta perlu Kajian epistemologi dalam bidang
pengetahuan yang luas untuk mempelajari pendidikan diperlukan antara lain mengenai
peran-peran sebagai khalifah di bumi. Peran pengetahuan apa yang harus diberikan
dan bagaimana manusia bersikap dapat kepada peserta didik dan bagaimana cara
diperoleh dengan melalui pendidikan yang memperoleh pengetahuan, beserta
harus dilaksanakan. Karena dengan bagaimana cara menyampaikan
pendidikan itu tidak lain diperuntukan bagi pengetahuan tersebut. Pada sudut
manusia, agar tidak timbul kerusakan di epistemologi adalah seharusnya
muka bumi. Oleh karena itu, dengan pengetahuan apa yang harus diberikan
memahami aspek ontologi mengenai kepada peserta didik?. Hal ini terkait
pendidikan tersebut, maka diharapkan bisa dengan pengetahuan akan kebutuhan yang
menumbuhkan kesadaran para pendidik dan diperlukan peserta didik, sebagai contoh
peserta didik untuk menjalankan peran dan perlakuan antara siswa yang memiliki
fungsinya dalam keberlangsungan kamampuan intelektualitas tinggi dengan
pendidikan di tengah-tengah peradaban yang standar, hal itu berhubungan dengan
manusia yang semakin berkembang pesat fasilitas-fasilitas yang mendukung proses
seperti dalam era globalisasi sekarang ini. pendidikan tersebut. Bagaimana cara
Apek epistemologis adalah berawal memperoleh pengetahuan dalam dunia
dari kata “episteme” artinya pengetahuan, pendidikan cara memperoleh pengetahuan
dan “logos” artinya ilmu. Epsitemologi atau yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang harusnya sama, dalam keadaan seperti
berurusan dengan hakekat dan lingkungan apapun warga negara memperoleh hak yang
pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan sama untuk mendapatkan pendidikan
dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban sebagaimana diamanatkan dalam UUD
atas pernyataan mengenai pengetahuan Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
yang dimiliki. Epistemologi adalah Kompetensi sumber daya manusia
pembahasan mengenai metode yang (guru/tenaga pengajar) harus memadai agar

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 23


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

pengetahuan yang disampaikan kepada agama yakni mengarahkan ilmu


peserta didik bisa dipahami secara pengetahuan pada tujuan hakikinya yaitu
maksimal. Bagaimana cara memahami realitas alam dan memahami
menyampaikannya?, pertanyaan ini terkait eksistensi Tuhan, agar manusia sadar akan
dengan kompetensi guru serta metode atau hakikat penciptaan dirinya. Nilai yang
gaya pengajaran yang mereka terapkan. penting dalam aspek ini, bertujuan agar
Sebenarnya jaman sekarang ini model manusia mampu mengembalikan ilmu
ceramah yang bersifat pasif sudah bukan pengetahuan pada jalur semestinya,
jamannya lagi, namun ada metode yang sehingga ia menjadi berkah dan rahmat bagi
dapat diberikan yakni belajar sambil manusia juga dengan alam semesta. Nilai
melakukan (learning by doing). dan implikasi aksiologi di dalam
Aspek aksiologis adalah berawal dari pendidikan ialah pendidikan menguji dan
bahasa Yunani yaitu axios yang berarti menintegrasikan semua nilai-nilai di dalam
nilai, dan logos berarti ilmu. Pengertian kehidupan manusia, karena untuk dapat
aksiologi menurut Jujun S. Suriasumantri mengatakan sesuatu baik itu bukanlah hal
adalah teori nilai yang berkaitan dengan yang mudah, apalagi menilai secara
kegunaan dari ilmu pengetahuan yang mendalam nilai yang melatarbelakangi
diperoleh.7 Sedangkan Wibisono keberadaan manusia berada di mua bumi
mengemukakan bahwa aksiologi adalah ini.
nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran KESIMPULAN
etika dan moral sebagai dasar normative Berdasarkan hasil penelitian dan
penelitian dan penggalian serta penerapan pembahasan yang diangkat, maka dapat
ilmu. disimpulkan bahwa:
Kajian aksiologi dalam pendidikan 1. Faktor-faktor yang menyebabkan
ini bahwa ilmu pengetahuan mengandung terjadinya kesenjangan sosial dalam
nilai dan kebenaran terhadap suatu hal. bidang pendidikan, antara sebagai
Eksistensi ilmu pengetahuan bukan hanya berikut :
untuk mendesak pengetahuan melainkan - Rendahnya kualitas sarana sekolah;
kemanusiaanlah yang menggenggam ilmu - Rendahnya kualitas guru;
pengetahuan untuk kepentingan dirinya - Faktor infrastruktur;
dalam rangka penghambaan diri kepada - Jumlah dan kualitas buku (referensi);
Tuhan Yang Maha Esa. Seperti pendidikan - Mahalnya biaya pendidikan;
- Standarisasi Pendidikan yakni
7
Jujun S. Suriasumantri, Ibid, hlm. 60. Sekolah Berstandar Nasional (SBN)

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 24


Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh Era Globalisasi: Anwar Hidayat

dan Rintisan Sekolah Bertaraf DAFTAR PUSTAKA


Internasional (RSBI); A. Buku
2. Dalam menghadapi kesenjangan sosial Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Penerbit
terhadap pendidikan dalam era Raja Grafindo Persada, 2010.
J.I.G.M Drost S.J, Sekolah Mengajar atau
globalisasi yang dikaitkan pada telaah Mendidik, Penerbit Kanisius,
ilmu pengetahuan berupa telaah Yogyakarta, 1998.
Jujun S Suriasumantri, Filsafat Ilmu
ontologis, epistemologis dan aksiologis. Sebuah Pengantar Populer, Pustaka
Ketiga metode tersebut pada dasarnya Sinar Harapan Jakarta, 1990.
S. Smith & J. Baylis, The Globalization of
sama-sama membahas tentang hakikat, World Politics, Oxford University
hanya saja berangkat dari hal yang Press, London, 2001.
berbeda dan mempunyai tujuan yang B. Peraturan Perundang-undangan
berbeda pula. Aspek ontologis yakni
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
mengenai peran dan bagaimana manusia 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
bersikap dapat diperoleh dengan melalui
Undang-Undang Dasar Negara Republik
pendidikan yang harus dilaksanakan. Indonesia Tahun 1945
Aspek epistemologi yakni dalam bidang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan diperlukan antara lain Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
mengenai pengetahuan apa yang harus
diberikan kepada peserta didik dan
bagaimana cara memperoleh
pengetahuan, beserta bagaimana cara
menyampaikan pengetahuan tersebut.
Kemudian aspek aksiologi ialah
pendidikan menguji dan
menintegrasikan semua nilai-nilai di
dalam kehidupan manusia.

Jurnal Justisi Hukum ISSN 2528-2638 Vol 2, No. 1, September 2017 25

Anda mungkin juga menyukai