Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PENDIDIKAN

NASIONAL
Oleh : Kharisma, Munawaroh, Ranti, Yushita

Jurusan Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2018
PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL
Sistem = Sehimpunan
bagian yang saling Pendidikan nasional = Usaha sadar
berhubungan secara untuk menyiapkan peserta didik
teratur dan merupakan melalui bimbingan, pengajaran dan
suatu keseluruhan latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang

Sistem pendidikan nasional = suatu


keseluruhan yang terpadu dari semua satuan
dan kegiatan pendidikan yang berkaitan untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional.
PROBLEM?
1. Masalah Pemerataan Pendidikan

Bagaimana sistem pendidikan


dapat menyediakan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada
seluruh warga negara untuk
memperoleh pendidikan
PROBLEM?

2. Masalah Mutu Pendidikan


Mutu pendidikan
dipermasalahkan jika hasil
pendidikan belum mencapai
taraf seperti yang diharapkan

Mutu pendidikan pada


akhirnya dilihat pada kualitas
keluaranya
PROBLEM?

3. Masalah Efisiensi Pendidikan


Pada hakikatnya masalah
efisiensi adalah masalah
pengelolaan pendidikan,
terutama dalam pemanfaatan
dana dan sumber daya
manusia.
PERBEDAAN KEBIJAKAN KURIKULUM DALAM UNDANG-
UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UU SPN No 2 Tahun 1989 UU SPN No 20 Tahun 2003

Seperangkat rencana dan Seperangkat rencana dan


pengaturan mengenai isi pengaturan mengenai
dan bahan pelajaran serta tujuan, isi, dan bahan
cara yang digunakan pelajaran serta cara yang
PENGERTIAN
KURIKULUM

sebagai pedoman digunakan sebagai


penyelenggaraan kegiatan pedoman penyelenggaraan
belajar-mengajar. kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
PERBEDAAN KEBIJAKAN KURIKULUM DALAM UNDANG-
UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UU SPN No 2 Tahun 1989 UU SPN No 20 Tahun 2003
a. Tahap perkembangan peserta a. peningkatan iman dan takwa;
didik dan kesesuaiannya dengan b. peningkatan akhlak mulia;
lingkungan c. peningkatan potensi, kecerdasan,
b. kebutuhan pembangunan dan minat peserta didik;
nasional d. keragaman potensi daerah dan
c. perkembangan ilmu lingkungan;
BAHAN PERHATIAN

pengetahuan dan teknologi serta e. tuntutan pembangunan daerah


KURIKULUM

kesenian, sesuai dengan jenis dan nasional;


dan jenjang masing-masing f. tuntutan dunia kerja;
satuan pendidikan. g. perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global;
dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
UU SPN No 2 Tahun 1989 UU SPN No 20 Tahun 2003

Isi kurikulum pendidikan dasar Kurikulum pendidikan dasar dan


memuat sekurang-kurangnya menengah wajib memuat :
tentang : a. pendidikan agama;
a. pendidikan Pancasila; b. pendidikan kewarganegaraan;
b. pendidikan agama; c. bahasa;
c. pendidikan kewarganegaraan; d. matematika;
d. bahasa Indonesia; e. ilmu pengetahuan alam;
e. membaca dan menulis; f. ilmu pengetahuan sosial;
f. matematika (termasuk berhitung); g. seni dan budaya;
ISI KURIKULUM

g. pengantar sains dan teknologi; h. pendidikan jasmani dan olahraga;


h. ilmu bumi; i. keterampilan/kejuruan; dan
i. sejarah nasional dan sejarah
umum; j. muatan lokal.
j. kerajinan tangan dan kesenian; Kurikulum pendidikan tinggi wajib
k. pendidikan jasmani dan memuat :
kesehatan; a. pendidikan agama;
l. menggambar; serta b. pendidikan kewarganegaraan;
m. bahasa Inggris dan
c. bahasa.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL

Undang-Undang Sistem
Kemajuan dan keberadaan Pendidikan Nasional bagian
suatu lembaga pendidikan ketiga tentang Hak dan
sangat ditentukan oleh Kewajiban Pasal 8 menyebutkan
peran serta masyarakat bahwa “Masyarakat berhak
yang ada berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi progam pendidikan’’
Sedangkan dalam pasal 9
menyebutkan, “Masyarakat
berkewajiban memberikan
dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan.”
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL

Adapun tingkatan peran serta


masyarakat (dirinci dari tingkat
partisipasi terendah ke tinggi), yaitu:
1. Peran serta dengan menggunakan
jasa pelayanan yang tersedia.
2. Peran serta dengan memberikan
kontribusi dana, bahan, dan
tenaga.
3. Peran serta secara pasif.
4. Peran serta melalui adanya
konsultasi.
5. Peran serta dalam pelayanan.
6. Peran serta sebagai pelaksana
kegiatan.
PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

1. Pendidikan diselenggarakan secara


Prinsip-prinsip
demokrtis dan berkeadilan serta
penyelenggaran
tidak diskriminatif dengan
pendidikan telah diatur
menjunjung tinggi hak asasi
dalam Undang-undang
manusia, nilai kegamaan, nilai
Sistem Pendidikan
kultural, dan kemajemukan bangsa.
Nasional nomor 20
Tahun 2003 2. Pendidikan diselenggarakan sebagai
satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem terbuka dan multimakna.
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai
suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
4. Pendidikan diselenggarakan
dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan
mengembangan kreativitas peserta Prinsip-prinsip
didik dalam proses pembelajaran. penyelenggaran pendidikan
5. Pendidikan diselenggarakan telah diatur dalam Undang-
dengan mengembangkan budaya undang Sistem Pendidikan
membaca, menulis dan berhitung Nasional nomor 20 Tahun
bagi segenap warga masyarakat. 2003
6. Pendidikan diselenggarakan
dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui
peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian
mutu layanan pendidikan.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Kebijakan-Policy-Polis = Kota

Pengertian Kebijakan
Aturan tertulis yang merupakan Contoh kebijakan
keputusan formal organisasi, yang adalah :
bersifat mengikat, yang mengatur (1) Undang-Undang,
perilaku dengan tujuan untuk (2) Peraturan
menciptakan tata nilai baru dalam Pemerintah,
masyarakat (3) Keppres,
(4) Kepmen,
(5) Perda,
Bersifat problem solving dan (6) Keputusan Bupati,
proaktif (7) Keputusan Direktur
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Fungsi Kebijakan
Hakikat kebijakan ialah berupa Kebijakan dibuat untuk
keputusan yang substansinya menjadi pedoman dalam
adalah tujuan, prinsip dan bertindak, mengarahkan
aturan-aturan. kegiatan dalam organisasi
untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
1. Mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh
Arah Kebijakan pendidikan yang bermutu tinggi bagi
Pendidikan di seluruh rakyat Indonesia menuju
Indonesia terciptanya manusia Indonesia
Menurut Undang- berkualitas tinggi dengan peningkatan
Undang No 20 anggaran pendidikan secara berarti;
Tahun 2003 tentang 2. Meningkatkan kemampuan akademik
Sistem Pendidikan dan profesional serta meningkatkan
Nasional, diarahkan jaminan kesejahteraan tenaga
kependidikan sehingga tenaga pendidik
untuk mencapai hal-
mampu berfungsi secara optimal
hal sebagai berikut: terutama dalam peningkatan pendidikan
watak dan budi pekerti agar dapat
mengembalikan wibawa lembaga dan
tenaga kependidikan;
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
3. Melakukan pembaharuan sistem
Arah Kebijakan pendidikan termasuk pembaharuan
Pendidikan di Indonesia kurikulum, berupa diversifikasi
Menurut Undang- kurikulum untuk melayani keberagaman
peserta didik, penyusunan kurikulum
Undang No 20 Tahun
yang berlaku nasional dan lokal sesuai
2003 tentang Sistem
dengan kepentingan setempat, serta
Pendidikan Nasional,
diversifikasi jenis pendidikan secara
diarahkan untuk professional;
mencapai hal-hal
4. Memberdayakan lembaga pendidikan
sebagai berikut:
baik sekolah maupun luar sekolah
sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap,
dan kemampuan, serta meningkatkan
partisipasi keluarga dan masyarakat
yang didukung oleh sarana dan
prasarana memadai;
Arah Kebijakan Pendidikan di Indonesia
5. Melakukan pembaharuan dan 7. Mengembangkan kualitas sumber
pemantapan sistem pendidikan daya manusia sedini mungkin
nasional berdasarkan prinsip secara terarah, terpadu dan
desentralisasi, otonomi menyeluruh melalui berbagai
keilmuan dan manajemen; upaya proaktif dan reaktif oleh
6. Meningkatkan kualitas seluruh komponen bangsa agar
lembaga pendidikan yang generasi muda dapat berkembang
diselenggarakan baik oleh secara optimal disertai dengan
hak dukungan dan lindungan
masyarakat maupun
sesuai dengan potensinya;
pemerintah untuk
memantapkan sistem 8. Meningkatkan penguasaan,
pengembangan dan pemanfaatan
pendidikan yang efektif dan
ilmu pengetahuan dan teknologi,
efisien dalam menghadapi
termasuk teknologi bangsa sendiri
perkembangan ilmu dalam dunia usaha, terutama
pengetahuan, teknologi, dan usaha kecil, menengah, dan
seni; koperasi.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Karakteristik Kebijakan
Pengelolaan Pendidikan
Memiliki tujuan pendidikan.
Memenuhi aspek legal-formal.
Memiliki konsep operasional
Dibuat oleh yang berwenang
Dapat dievaluasi
Memiliki sistematika
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Implementasi Kebijakan
Pendidikan di Indonesia
1. Telah berlakunya UAS dan UAN sebagai
pengganti EBTA /EBTANAS
2. Telah dibentuknya Komite Sekolah sebagai
pengganti BP3.
3. Telah diterapkan muatan lokal dan pelajaran
keterampilan di sekolah SLTP
4. Dihapuskannya sistem Rayonisasi dalam
penerimaan murid baru
5. Pemberian insentif kepada guru-guru negeri
6. Bantuan dana operasional sekolah, serta
bantuan peralatan praktik sekolah
7. Bantuan peningkatan SDM sebagai contoh
pemberian beasiswa pada guru untuk
mengikuti program Pascasarjana.
PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP
PENDANAAN PENDIDIKAN

Dalam Undang-undang No. Lebih lanjut dalam pasal 47 disebutkan


20 Tahun 2003 tentang tentang sumber pendanaan pendidikan
yaitu :
Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Ketentuan Umum 1. Sumber pendanaan pendidikan
ditentukan berdasarkan prinsip
pasal 1 ayat 23 yang
keadilan, kecukupan, dan
menjelaskan bahwa Sumber
keberlanjutan.
daya pendidikan adalah
2. Pemerintah, pemerintah daerah, dan
segala sesuatu yang
masyarakat mengerahkan sumber daya
dipergunakan dalam yang ada sesuai dengan peraturan
penyelenggaraan perundang-undangan yang berlaku.
pendidikan yang meliputi
3. Ketentuan mengenai sumber
tenaga kependidikan, pendanaan pendidikan sebagaimana
masyarakat, dana, sarana, dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dan prasarana. diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP
PENDANAAN PENDIDIKAN
Amanat Undang-Undang Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 46;
Dasar 1945 pasal 31 ayat 4 1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung
juga menerangkan dalam hal jawab bersama antara Pemerintah,
pembiayaan pendidikan pemerintah daerah, dan masyarakat.
bahwa : ”Negara 2. Pemerintah dan pemerintah daerah
memprioritaskan anggaran bertanggung jawab menyediakan
pendidikan sekurang- anggaran pendidikan sebagaimana diatur
dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang
kurangnya dua puluh persen
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
dari anggaran pendapatan 1945.
dan belanja negara serta 3. Ketentuan mengenai tanggung jawab
dari anggaran pendapatan pendanaan pendidikan sebagaimana
dan belanja daerah untuk dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
memenuhi kebutuhan diatur lebih lanjut dengan peraturan
pennyelenggaraan pemerintah.
pendidikan nasional”
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Standar Nasional Fungsi dan Tujuan Standar Nasional


Pendidikan adalah Pendidikan antara lain :
kriteria minimal tentang 1. Standar Nasional Pendidikan berfungsi
sistem pendidikan di sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
seluruh wilayah hukum
dalam rangka mewujudkan pendidikan
Negara Kesatuan nasional yang bermutu.
Republik Indonesia. 2. Standar Nasional Pendidikan bertujuan
menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
3. Standar Nasional Pendidikan
disempurnakan secara terencana, terarah,
dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
Pendidikan
8. Standar Penilaian Pendidikan
PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
Penilaian Otentik (Penilaian Langsung)
Bentuk Penilaian Otentik
1. Tugas Otentik
Kriteria Penilaian Otentik
a. Tugas tersebut bermakna baik bagi
siswa maupun bagi guru;
b. Tugas disusun bersama atau
melibatkan siswa;
c. Tugas tersebut menuntut siswa
menemukan dan menganalisis
informasi sama baiknya dengan
menarik kesimpulan tentang hal
tersebut;
d. Tugas tersebut meminta siswa untuk
mengkomunikasikan hasil dengan jelas;
e. Tugas tersebut mengharuskan siswa
untuk bekerja atau melakukan.
PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
Penilaian Otentik (Penilaian Langsung)
Bentuk Penilaian Otentik
Tugas-tugas penilaian kinerja dapat berbentuk :
1. Computer adaptive testing;
2. Tes pilihan ganda diperluas;
3. Extended response atau open ended question;
4. Group or individual performance assessment
5. Interview secara lisan dari asesor;
6. Observasi partisipasif;
7. Portofolio;
8. Projek, expo atau dokumentasi;
9. Constructed response (siswa perlu
mengkonsruk sendiri jawabannya)
PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
Penilaian Otentik (Penilaian Langsung)
Bentuk Penilaian Otentik 2. Rubrics
Kriteria penilaian (Rubrics)
merupakan alat pemberi skor
yang berisi daftar kriteria untuk
sebuah pekerjaan atau tugas
(Andrade dalam Zainul, 2001:19).
Secara singkat skoring rubrics
terdiri dari beberapa komponen,
yaitu : 1) dimensi; 2) definisi dan
contoh; 3) skala; dan 4) standar
PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
Teknik Penilaian Otentik 2. Penilaian Diri
1. Penilaian Pengamatan Peserta didik untuk menilai
+ Pemeriksaan terhadap dokumen dirinya sendiri berkaitan dengan
belajar peserta didik status, proses, dan tingkat
+ Pengamatan terhadap peserta pencapaian kompetensi yang
didik pada saat mereka dipelajarinya. Teknik penilaian diri
memperhatikan penjelasan dapat digunakan untuk mengukur
Pendidik, membaca, kompetensi kognitif, afektif dan
bekerjasama dengan teman psikomotor.
lainnya, mengerjakan tugas-
tugas, memecahkan masalah,
dan kegiatan lainnya.
+ Melalui teknik penilaian lainnya
(diskusi, tanya jawab, tes, dll),
PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
Teknik Penilaian Otentik
3. Penilaian Jurnal
4. Penilaian
Teknik penilaian Jurnal dilakukan
Tertulis
dengan menilai hasil kumpulan catatan
atau keberhasilan dalam suatu kegiatan menuntut
dengan memperhatikan beberapa peserta didik
aspek, yaitu: catatan dasar atau memberi
kelengkapan catatan, ketepatan waktu, jawaban secara
pengembangan indicator yang tinggi, tertulis berupa
sedang dan rendah, penilaian jurnal pilihan dan/atau
pada criteria lainnya, dan isian.
menambahkan penilaian untuk kriteria
bersama lainnya untuk menentukan
nilai total.
PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
6. Penilaian Praktek
Teknik Penilaian Otentik mengamati kegiatan peserta
5. Penilaian Lisan didik dalam melakukan
dilakukan dengan mengadakan aktivitas pembelajaran.
tanya jawab secara langsung cocok digunakan untuk menilai
antara pendidik dan peserta ketercapaian kompetensi atau
didik indikator keberhasilan yang
menurut peserta didik
menunjukkan unjuk kerja,
misalnya bermain peran,
memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi,
menggunakan peralatan
laboratorium, mengoperasikan
komputer.
PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
8. Penilaian Portofolio
Teknik Penilaian Otentik Portofolio adalah kumpulan hasil karya
seorang peserta didik, sebagai hasil
7. Penilaian Proyek
pelaksanaan tugas kinerja, yang
Penilaian proyek ditentukan oleh pendidik atau oleh
adalah penilaian peserta didik bersama pendidik,
terhadap suatu tugas sebagai bagian dari usaha mencapai
yang harus tujuan belajar, atau mencapai
diselesaikan dalam kompetensi yang ditentukan dalam
periode/waktu kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan
tertentu karya seorang peserta didik disebut
portofolio. Portofolio digunakan
sebagai instrumen penilaian untuk
menilai kompetensi peserta didik, atau
menilai hasil belajar peserta didik.
PEMECAHAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Solusi Masalah Pemerataan Pendidikan


Cara konvesional
Cara Inovatif antara lain:
antara lain:
1. Sistem Pamong (pendidikan oleh
1. Membangun masyarakat, orang tua, dan guru) atau
gedung sekolah Inpacts System (Instructional
seperti SD inpres Management by Parents, Community,
dan atau ruangan and Teacher). Sistem tersebut dirintis di
belajar. Solo.
2. Menggunakan 2. SD kecil pada daerah terpencil
gedung sekolah 3. Sistem guru kunjung
untuk double shift
4. Sekolah terbuka
(sistem bergantian
5. Kejar paket A dan B
pagi dan sore).
6. Belajar jarak jauh, seperti Universitas
Terbuka
PEMECAHAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Solusi Permasalahan Mutu Pendidikan
1. Seleksi yang lebih rasional terhadap
masukan mentah, khususnya untuk SLTA
dan PT.
2. Pengembangan kemampuan tenaga
kependidikan melalui studi lanjut.
3. Penyempurnaaan kurikulum.
4. Pengembangan prasarana yang
menciptakan lingkungan yang tenteram
untuk belajar.
5. Penyempurnaan sarana belajar seperti
buku paket, media pembelajaran.
6. Peningkatan adminisrasi manajemen
khususnya yang mengenai anggaran.
7. Kegiatan pengendalian mutu.
PEMECAHAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Solusi Masalah Efisiensi Pendidikan
1. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan
secara terprogram.
2. Pengadaan dan pendistribusian
sarana pembelajaran harus dibarengi
dengan pembekalan kemampuan,
sikap, dan keterampilan calon
pemakai, serta harus dilandasi
dengan konsep yang jelas.
3. Melakukan penyusunan yang mantap
terhadap potensi siswa melalui
keragaman jenis program studi.
4. Memberi perhatian terhadap tenaga
kependidikan (prajabatan dan
jabatan)

Anda mungkin juga menyukai