Dosen Pengampu :
Satrio Wibowo, M,Pd
Disusun Oleh:
1. Fitri Cintiya Dewi P (2286206030)
2. Nikmatul Wahida (2286206047)
3. Zilullah Sandia Mirebel E (2286206067)
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
C. Tujuan......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Semua hal tersebut di atas nampaknya sejalan dengan tujuan pendidikan yang
dicanangkan oleh UNESCO, yakni learning to know (aspek
Pengetahuan),learning to be (aspek Afektif), learning to do and learning to life
together (aspek keterampilan). Untuk itu semua maka Pendidikan
Kewarganegaraan dikembangkan agar mampu mengarahkan warga negara yang
dinamis dalam rangka menghadapi tantangan di era global. Warga Negara yang
diharapkan melalu Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
(a) warganegarayangcerdas,
(b) warganegarayangmemilikikomitmen,serta
(c) warga negara yang mampu melibatkan diri atau partisipatif dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia serta dalam
pergaulan internasional.
5
Di era global ini Pendidikan Kewrganegaraan seyogyanya diarahkan lebih
fungsional dan dapat membantu peserta didik dalam memecahkan persoalan serta
mampu mengambil keputusan sendiri di dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Untuk itu Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya
disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat. Maksudnya,
Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya mampu sebagai wahana yang dapat
membentuk dan mengembangkan peserta didik menjadi warga negara yang
memiliki kecerdasan agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
6
Pendidikan Tinggi, program sarjana merupakan jenjang pendidikan
akademik bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu
mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah. Lulusan
program sarjana diharapkan akan menjadi intelektual dan atau ilmuwan yang
berbudaya,mampu memasuki dan atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.
Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti negara modern atau
negara kebangsaan (nation-state) dikenal sejak adanya perjanjian Westphalia 1648
di Eropa sebagai kesepakatan mengakhiri perangselama 30 tahun di Eropa.
Berbicara warga negara biasanya terkait dengan masalah pemerintahan dan
lembaga-lembaga negara seperti lembaga Dewan Perwakilan Rakyat, Pengadilan,
Kepresidenan dan sebagainya. Dalam pengertian negara modern, istilah “warga
negara” dapat berarti warga, anggota (member) dari sebuah negara. Warganegara
adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di wilayah
hukum tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.
Di Indonesia, istilah “warga negara” adalah terjemahan dari istilah bahasa
Belanda, staatsburger. Selain istilah staatsburger dalam bahasa Belanda dikenal
pula istilah onderdaan. Menurut Soetoprawiro (1996), istilah onderdaan tidak
sama dengan warga negara melainkan bersifat semi warga negara atau kawula
negara. Munculnya istiah tersebut karena Indonesia memiliki budaya kerajaan
yang bersifat feodal sehingga dikenal istilah kawula negara sebagai terjemahan
dari onderdaan. Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern,
istilah kawula negara telah mengalami pergeseran. Istilah kawula negara sudah
tidak digunakan lagi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia saat ini.Istilah“warganegara”dalam kepustakaan Inggris dikenal dengan
istilah “civic”, “citizen”, atau “civicus”. Apabila ditulis dengan mencantumkan
“s” di bagian belakang kata civic mejadi “civics” berarti disiplin ilmu
kewarganegaraan.
Konsep warga negara Indonesia adalah warga negara dalamarti modern,
bukan warga negara seperti pada zaman Yunani Kuno yang hanya meliputi
angkatan perang, artis, dan ilmuwan/filsuf. Menurut undang- undang yang berlaku
saat ini, warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Mereka dapat meliputi TNI, Polri, petani,
pedagang, dan profesi serta kelompok masyarakat lainnya yang telah memenuhi
7
syaratmenurutundang-undang. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga
suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
8
BABIII
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10