Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :
Satrio Wibowo, M,Pd

Disusun Oleh:
1. Fitri Cintiya Dewi P (2286206030)
2. Nikmatul Wahida (2286206047)
3. Zilullah Sandia Mirebel E (2286206067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


Universitas PGRI Delta SIDOARJO
2024

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 2

C. Tujuan......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ....................................................................... 3

B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ........................................................................... 4

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan............................................................................. 7

D. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan bangsa ................. 9


BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12

B. Saran........................................................................................................................ 12

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan


dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini
dimaksudkan agar dapat memupuk karakter siswa untuk memiliki rasa
nasionalisme, juga membentuk karakter sosial dan karakter bangsa sejak
dini.Karakter Bangsa adalah perilaku yang diharapkanyang dimiliki oleh warga
Negara sebagai cerminan dari Pancasila dan UUD 1945.
PendidikanKewarganegaraanjugamerupakanpondasi ataumodal utama bagiseluruh
bangsa Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai setiap
aspek dari Indonesia sendiri.
Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia
juga turut melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena
mahasiswa merupakan bibit untuk mempertanggung jawabkan Indonesia
kedepannya. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan
menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh
seiring dengan waktu dan mengalami proses pembebenahan, pembekalan,
penentuan dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Di masa yang akan
datangdiperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian
suatu Negara dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan
menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam bela Negara demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa
dan Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan?

2. Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan?

3. Apa tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan?


1
4. Apa fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan
kehidupan bangsa?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan

2. Mengetahui hakikat pendidikan kewarganegaraan

3. Memahami tujuan pendidikan kewarganegaraan

4. Memahami fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan


kehidupan bangsa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pengertian pendidikan menurut para ahli diantaranya:
1. Menurut UU sisdikna sNo.20Tahun2003Bab1Pasal1
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat,bangsa dan Negara.
2. Menurut Carterv.Good(1997)
Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.
3. Menurut Godfrey Thomson(1977)
pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan
perubahan yang tetap di dalam kebiasaan tingkah lakunya, pikirannya dan
perasaannya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan mengandung
tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan individu
mengembangkan dirinya yang kemampuan – kemampuan dirinya berkembang
sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu,
maupun sebagai warganrgara dan warga masyarakat.

B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, bahwa Pendidikan


adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan merupakan sarana yang penting demi menanamkan sebuah ajaran
3
maupun norma-norma serta aturan-aturan demi keberlangsungan hidup dalam
bermsyarakat. Pendidikan dapat dilakukan melalui jalur formal dan juga informal.
Pendidikan merupakan salah satu poin yang tercantum di dalam UUD 1945 bab
Pendidikan dan Kebudayaan, yang merupakan landasan yang digunakan untuk
menjamin setiap warga negara memperoleh pendidikan. Berikut
beberapapengertian pendidikan dalam sudut pandang para alhli:
1. Carter v.Good (1997), berpendapat bahwa pendidikan merupakan sebuah
tahapan perkembangan kemampuan setiap orang berupa sikap juga tingkah laku
yang terjadi pada masyarakatnya.
2. UU sisdiknas No.20 Bab 1 Pasal 1 tahun 2003, menyatakan jikalau
pendidikan merupakan sebuah tindakan yang secara sadar juga tertata demi menciptakan
situasi sertatahapan pembelajaran supaya peserta didik dapat aktif dalam meningkatkan
potensi individu demi mendapatkan kemampuan serta kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang terpuji mulia juga kecakapan
yang diperlukan setap individu, masyarakat, bangsa maupun Negara.
3. Godfrey Thomson (1977), mengungkapkan bahwa pendidikan ialah sebuah
pengaruh yang timbul didalam lingkungan atas individu yang menimbulkan suatu
perubahan yang tetap dalam setiap kebiasaan perilaku, pikiran maupun
perasaannya.
Dan istilah kewarganegaraan merupakan terjemah dari “civic” yang
merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan
anak didik agar jadi warga negara yang baik.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang dilakukan
atas dasar pancasila sebagai wasilah (sarana) dalam menumbuhkan,
mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai luhur (al- akhlaqul karimah) atau
yang disebut dengan istilah “pendidikan karakter bangsa” yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa dikatakan bahwa Hakikat
diajarkannya Pendidikan Kewarganegaraanyaitu mata pelajaran yang terfokus
pada pembentukan diri yang beragam dari berbagai suku, agama, budaya, sosial
bahasa, serta usia agar menjadi warga negara yang cerdas, taat hukum, terampil,
serta berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat dikatakan sebagai upaya sadar
dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan
menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam membela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan
bangsa serta negara. Sehingga dapat mencerdaskan bangsa, menumbuhkan
4
kepercayaan terhadap jati diri serta moral bangsa, komitmen terhadap nilai-nilai
demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam kehidupannya.

Pembelajaran ke-Indonesia-an, membentuk keperibadian, membangun


karakter kebangsaan, memupuk cinta tanah air, berani bela negara dan
berwawasan nasional, sehingga menjadi warga negara yang baik dan pintar (smart
and good citizen) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
demokratis.
C. TujuanPendidikanKewarganegaraan
Tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk
mengembangkan kemampuan-kemapuan sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2. Berpatisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,serta bertindak cerdas
dalam kegiatan kemasyarakatan,berbangsa dan bernegara
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa lainnya.
4. Beriteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.

Semua hal tersebut di atas nampaknya sejalan dengan tujuan pendidikan yang
dicanangkan oleh UNESCO, yakni learning to know (aspek
Pengetahuan),learning to be (aspek Afektif), learning to do and learning to life
together (aspek keterampilan). Untuk itu semua maka Pendidikan
Kewarganegaraan dikembangkan agar mampu mengarahkan warga negara yang
dinamis dalam rangka menghadapi tantangan di era global. Warga Negara yang
diharapkan melalu Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
(a) warganegarayangcerdas,
(b) warganegarayangmemilikikomitmen,serta
(c) warga negara yang mampu melibatkan diri atau partisipatif dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia serta dalam
pergaulan internasional.

5
Di era global ini Pendidikan Kewrganegaraan seyogyanya diarahkan lebih
fungsional dan dapat membantu peserta didik dalam memecahkan persoalan serta
mampu mengambil keputusan sendiri di dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Untuk itu Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya
disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat. Maksudnya,
Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya mampu sebagai wahana yang dapat
membentuk dan mengembangkan peserta didik menjadi warga negara yang
memiliki kecerdasan agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tujuan diadakannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini tidak lain


karena ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi. Hal ini jelas seperti yang disebutkan dalam landasan
Pendidikan Kewarganegaraan.Kita tentu tidak ingin masalah-masalah di Indonesia
yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan ini kembali terjadi di
masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik nantinya. Tidak
ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas pendidikan yang rendah,
banyaknya kasus sara, korupsi yang merajalela, dan daerah-daerah yang semakin
tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat.Jadi,butuh partisipasi dari
masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini
untuk dapat mengamalkan pembelajaran yang dipelajari dari Pendidikan
Kewarganegaraan

D. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan


bangsa

Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional


/tujuannegara. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab
dalam menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara. Dapat
mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuatkeputusan-keputusan yang
cerdas. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan
dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD NKRI 1945.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang

6
Pendidikan Tinggi, program sarjana merupakan jenjang pendidikan
akademik bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu
mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah. Lulusan
program sarjana diharapkan akan menjadi intelektual dan atau ilmuwan yang
berbudaya,mampu memasuki dan atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.
Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti negara modern atau
negara kebangsaan (nation-state) dikenal sejak adanya perjanjian Westphalia 1648
di Eropa sebagai kesepakatan mengakhiri perangselama 30 tahun di Eropa.
Berbicara warga negara biasanya terkait dengan masalah pemerintahan dan
lembaga-lembaga negara seperti lembaga Dewan Perwakilan Rakyat, Pengadilan,
Kepresidenan dan sebagainya. Dalam pengertian negara modern, istilah “warga
negara” dapat berarti warga, anggota (member) dari sebuah negara. Warganegara
adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di wilayah
hukum tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.
Di Indonesia, istilah “warga negara” adalah terjemahan dari istilah bahasa
Belanda, staatsburger. Selain istilah staatsburger dalam bahasa Belanda dikenal
pula istilah onderdaan. Menurut Soetoprawiro (1996), istilah onderdaan tidak
sama dengan warga negara melainkan bersifat semi warga negara atau kawula
negara. Munculnya istiah tersebut karena Indonesia memiliki budaya kerajaan
yang bersifat feodal sehingga dikenal istilah kawula negara sebagai terjemahan
dari onderdaan. Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern,
istilah kawula negara telah mengalami pergeseran. Istilah kawula negara sudah
tidak digunakan lagi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia saat ini.Istilah“warganegara”dalam kepustakaan Inggris dikenal dengan
istilah “civic”, “citizen”, atau “civicus”. Apabila ditulis dengan mencantumkan
“s” di bagian belakang kata civic mejadi “civics” berarti disiplin ilmu
kewarganegaraan.
Konsep warga negara Indonesia adalah warga negara dalamarti modern,
bukan warga negara seperti pada zaman Yunani Kuno yang hanya meliputi
angkatan perang, artis, dan ilmuwan/filsuf. Menurut undang- undang yang berlaku
saat ini, warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Mereka dapat meliputi TNI, Polri, petani,
pedagang, dan profesi serta kelompok masyarakat lainnya yang telah memenuhi

7
syaratmenurutundang-undang. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga
suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

8
BABIII
PENUTUP

Kesimpulan

Setelah menelaah pemahaman dari Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat


kami simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi pada
penanaman konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan
sehari -hari.Adapun harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran Pendidikan
Kewarganegaraan ini, maka akan didapatkan generasi cerdas yang menjaga
keutuhan dan persatuan bangsa Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa
menghadapi dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan
serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara Pendidikan Kewarganegaraan
Indonesia untuk masa depan sangat di tentukan oleh pandangan bangsa Indonesia,
eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa

Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih mengefisienkan


pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan ini. Pendidikan Kewarganegaraan
dinilai masih kurang, dengan pembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam
seminggu. Sebaiknya pembelajaran ebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus
lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan ,harus dapat
memahami dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya
menjadisebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus
mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di
negeri ini. Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.


http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/03/01/ pengertian-dan-
tujuanpendidikan-kewarganegaraan-pegertian/
Darmadi Hamid. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Alfabeta
Anbiya, B. F. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai General Education di
Indonesia. Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKN Dan Sosial
Budaya. 4(1), 301 -311.

10

Anda mungkin juga menyukai