Anda di halaman 1dari 56

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

STRATEGI MEMBANGUN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


MELALUI MANAJEMEN MASJID BERBASIS WABSITE DI
KECAMATAN TEBING TINGGI

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN I DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN 2021

OLEH :
JUWITA RATNA SARI,S.Farm.,Apt
NIP. 19830510 201001 2

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI RIAU
TAHUN 2021
LEMBARAN PERSETUJUAN

NAMA : JUWITA RATNA SARI, S.


Farm.,Apt. NIP : 19830510 201001 2 039
Pangkat : Pembina ( IV.a ) Jabatan
: Camat Tebing Tinggi Instansi :
Kecamatan Tebing Tinggi
Judul : STRATEGI MEMBANGUN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI MANAJEMEN MASJID BERBASIS WABSITE DI
KECAMATAN TEBING TINGGI

Disetujui untuk di seminarkan pada


: Selatpanjang, 14 Oktober 2021

Penguji Coach Mentor

H.M.SYUKRI HARTONO, SE., M.Si.,Ph.D. H.AYUB KHAN, SH.,M.Si. Drs.H.IRMANSYAH,M.Si

NIP.19590726 198603 1 011 NIP. 19571017 198503 1 004 NIP. 19690612 198909 1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
ridhoNya. rancangan aksi perubahan dapat diselesaikan dan salawat dan salam
Kami kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
ummatnya dari alam kegelapan menuju alam terang benderang lagi penuh ilmu
pengetahuan sebagaimana kita rasakan saat ini.
Rancangan aksi perubahan ini disusun sebagai salah satu syarat memenuhi
kewajiban dalam mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Admistrator Angkatan I di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2021. Untuk itu
Penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan didalam rancangan aksi perubahan
ini. Penulis juga mengharapkan masukan dan saran yang bersifat tmembangun
dari semua pihak agar kedepannya rancangan aksi perubahan ini dapat
berguna khususnya bagi Instansi dimana tempat penulis bertugas dan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti pada umumnya.
Dalam kesempatan ini diucapkan terimakasih Kepada semua pihak
yang terlibat dalam aksi perubahan ini, terutama kepada:
1. Bapak H.M.Adil, SH selaku Bupati Kepulauan Meranti
2. Bapak Drs.H.Irmansyah,M.Si Sebagai Mentor
3. Bapak M.Syukri Harto,SE.,M.Si,Ph.D sebagai penguji
4. Bapak H. Ayub Khan, SH.,M.Si. sebagai Coach;
5. Ayahnda Alm. Djaafar Adnan dan Ibunda Hj. Nurlaily
6. Rekan-Rekan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I di
L i n g k u n g a n Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2021 dan
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah mendukung
dalam aksi perubahan.

WassalamualaikumWarahmatullahWabarakatuh

Selatpanjang, Oktober2021

JUWITA RATNA SARI, S. Farm., Apt .


NIP.19830510 201001 2 039

ii
DAFTA
R ISI

Lembar Persetujuan
....................................................................................................... i Kata
Pengantar .............................................................................................................
ii Daftar Isi
...................................................................................................................... iii
BAB I. Pendahuluan
1. Latar Belakang ...............................................................................................…
3

2 Tujuan ..........................................................................................................
…..6

A. Tujuan Jangka Pendek (2 Bulan).........................................................

……...7

B. Tujuan Jangka Menengah (12 Bulan) ....................................................….…


7

C. Tujuan Jangka Panjang (> 12 Bulan) ................................................


………..7

3. Manfaat ......................................................................................................
…....8

1. Bagi Diri ..........................................................................................….....…8

2. Bagi Organisasi ....................................................................................….…


8

3. Bagi Pemangku kepentingan ...................................................................


…..8

BAB II. Profil Kinerja


Organisasi

1. Sejarah Berdiri Organisasi .......................................................................


…........9

2. Visi .............................................................................................................…..10

3. Misi..............................................................................................................….10
4. Struktur Organisasi.......................................................................................
….11

5. Capaian Organisasi.....................................................................................
…...12

6. Kinerja Yang Perlu Ditingkatkan ............................................................


….12

BAB III. Analisis


masalah

1. AnalisisUSG ...................................................................................................13

2. Analisis SWOT ...............................................................................................14

3. Analisis Strategi Manajemen


...........................................................................15

BAB IV. Strategi Penyelesaian


Masalah

1. Terobosan Inovasi ...........................................................................................16

2. Tahapan Kegiatan............................................................................................17

3. Sumber Daya Petadan Pemanfaatan.................................................................17

4. Manajemen Resiko................................................................................... 18

a. Identifikasi resiko ........................................................................……18

b. Analisa Resiko....................................................................................…...18

b. Pemetaan Resiko ..................................................................................…18

c. Evaluasi Resiko ....................................................................…....19

5.. Adopasi dan Adaptasi Hasil Studi Lapangan..................................……..........19

BAB V. Penutup

Daftar Kepustakaan
DAFTAR
TABEL

Tabel 1 Analisa Masalah dalam Metode USG


…..............................................................14

Tabel 2 Analisis
SWOT.....................................................................................................15

Tabel 3 Matriks Pemilihan


Strategi...................................................................................19

Tabel 4 Milestone Jangka


Pendek.....................................................................................23

Tabel 5 Milestones Jangka Menengah........


…..................................................................25

Tabel 6 Milestones Jangka


Panjang..................................................................................26

Tabel 7 Jenis
Stakeholder.................................................................................................27
Tabel 8 Struktur Tim Kerjadan Jejaring Kerja Sumber Daya Kegiatan………………….…
31

Tabel 9Struktur Tim Kerjadan Jejaring Kerja Sumber Daya ……………………............…


33

Tabel 10 Struktur Tim Kerjadan Jejaring Kerja Mengintegrasikan………………………


35

Tabel 11 Pemetaan Manajemen


Resiko...........................................................................38

DAFTAR
GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Kecamatan Tebing


Tinggi……………………………………10

Gambar 2 Rencana Aksi Perubahan........................................................


…........................…21

Gambar 3 Analisis Stakeholder......................................… .............................................


…..28

Gambar 4 Struktur Tim Kerjadan Jejaring Kerja Sumber Daya Kegiatan…….


……………….. 31

Gambar 5 Struktur Tim Kerjadan Jejaring Kerja Sumber Daya Kegiatan………………….


….. 33
Gambar 6 Struktur Tim Kerja dan Jejaring Kerja Mengintegrasikan………………..
……….. 34

BAB I

PENDAHULU
AN

1. LATARBELAKANG

Pemimpin dalam Pemerintahan perlu mengembangkan cara


Pemerintahan yang aktif (active administration) agar dapat mendorong
terlaksananya kegiatan kolaboratif bersama dengan warga Masyarakat, dimana
peran pemimpin sebagai administrator aktif dapat bertindak secara kreatif
dalam mengarahkan warga Masyarakat, dengan cara memberikan informasi,
bermusyawarah, mau belajar dari pengalaman yang dialami oleh warga
Masyarakat dan membuat proses atau praktik administratif yang dapat
membangun kepercayaan publik, sehingga dapat menciptakan rasa
keterhubungan antara warga masyarakat dengan Pemerintah (Strive & King
dalam Hamdi, 2014:25-26).
Peran Camat dalam pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Kepulauan
Meranti sebagaimana diatur dalamPeraturan Daerah Kabupaten Kepulauan
Meranti Nomor 9 Tahun 2016 tentang tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti (Lembaran Daerah
Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Nomor 5), serta Peraturan Bupati
Kepulauan Meranti Nomor 53 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Meranti.Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2018 Tentang Kecamatan dalam Pasal 10 huruf b dinyatakan bahwa
Camat dalam memimpin Kecamatan bertugas untuk mengkoordinasikan
kegiatan pemberdayaan Masyarakat, meliputi : 1. partisipasi Masyarakat dalam
forum musyawarah perencanaan pembangunan di Desa/Kelurahan dan
Kecamatan; 2. Sinkronisasi program kerja dan kegiatan pemberdayaan
Masyarakat yang di lakukan oleh Pemerintah dan swasta di wilayah kerja
Kecamatan; 3. Efektifitas kegiatan pemberdayaan Masyarakat di wilayah
Kecamatan; dan 4. Pelaporan pelaksanaan tugas pemberdayaan Masyarakat di
wilayah kerja Kecamatan kepada Bupati/Walikota. Dengan demikian Camat
mempunyai peranan penting dalam pemberdayaan Masyarakat di wilayah
kerja Kecamatan.
Sebagaimana diketahui Visi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti
2021-2026 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2021-2026 adalah “Menjadikan
Kabupaten Kepulauan Meranti Maju, Cerdas, dan Bermartabat di Provinsi
Riau Indonesia”, Makna dari Meranti Bermartabat adalah cerdas dan
berakhlak mulia warganya terbilang dan gemilang daerahnya, untuk mencapai
dan mengimplementasikan Visi yang rasional dengan pelaksanaan tugas
pemberdayaan Masyarakat di wilayah kerja Kecamatan melalui Misi ke 4
yakni “menciptakan produktifitas ekonomi Masyarakat” dengan salah satu
sasarannya adalah menciptakan iklim usaha kreatif, inovatif dan produktif
serta Misi ke 5 yaitu “Membangun Kualitas Pengamalan Beragama dan
Harmonisasi Sosial-Budaya Masyarakat” dengan strategi pencapaian salah
satunya melalui pengembangan Desa religi melalui syiar dan pemakmuran
masjid/musholla serta keberpihakan anggaran insentif untuk imam, bilal,
takmir dan guru-guru ngaji dan agama.
Sebagaimana diketahui bahwa pada beberapa tahun terakhir ini
banyak program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, terutama program pemberdayaan
masyarakat golongan bawah atau masyarakat kurang mampu sebagaimana yang
di atur dalam Peraturan Daeerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 12
Tahun
2015 Tentang Penanggulangan Kemiskinan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Kecamatan bahwa
pelaksanaan program atau kegiatan pemberdayaan Masyarakat di tingkat
Kecamatan adalah berada dalam koordinasi Camat dalam kedudukannya selaku
Kepala Wilayah Kerja Kecamatan. Dengan demikian Camat mempunyai peranan
penting dalam pemberdayaan Masyarakat diwilayah kerja Kecamatan.
Berdasarkan Konsep Otonomi Daerah yang Sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yaitu
memberdayakan Masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas
meningkatkan peran serta Masyarakat, pemerataaan keadilan dengan
memperhatikan potensi dan keanekaragaman. Salah satukewenangan yang
dimiliki Pemerintah adalah membuat kebijakan daerah untuk memberi
pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan Masyarakat yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Pemberdayaan Masyarakat
pada era demokratisasi dan desentralisasi keputusan pelaksanaan pembangunan
harus dilakukan oleh Masyarakat itu sendiri, termasuk bagaimanacarauntuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu pembangunan berbasiskan
pemberdayaan Masyarakat akan diperluas sehingga diharapkan meningkatkan
efektifitas upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam mewujudkan strategi
penanggulangan kemiskinan yang terfokus pada pemberdayaan Masyarakaat,
maka diperlukan pendekatan secara terpadu, pelaksanaannya dilakukan secara
bertahap, terencana dan berkesinambungan serta menuntut keterlibatan
semua pihak baik Pemerintah, dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat,
maupun Masyarakat.
Namun pada kenyataannya pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan
Tebing Tinggi belum optimal, yang pada dasarnya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah tingkat pendidikan Masyarakat, tingkat
perekonomian Masyarakat, kesadaran Masyarakat, peran serta Masyarakat,
sumber daya alam yangtersedia, kondisi sosial Masyarakat, kemandirian
Masyarakat, peningkatan prakarsa dan swadaya Masyarakat, dan lain sebagainya
di tambah lagi gejala yang sedang berkembang di tengah Masyarakat
akibat pandemi Covid-19, Masyarakat banyak yang terimbas dimana
ekonomi merosot tajam dan kebutuhan pangan menjadi satu krisis
tersendiri diperlukan paradigma baru dalam melihat pemberdayaan ekomoni
Masyarakat. Masyarakat harus diposisikan sebagai subjek dalam
pemberdayaan karena mereka merupakan bagian inklusif dan sentral
dalam pembangunan ekonomi makro, perlu dilakukan pola pembangunan
kemitraan baik antar Masyarakat, Masyarakat- Pemerintah, Swasta-NGO yang
merupakan modal sosial Pemerintah-Masyarakat dan pemangku kepentingan (
stakeholder) lainnya perlu bekerja sama dengan azas kesetaraan demi
kepentingan kolektif untuk mendapatkan pemenuhan hak Masyarakat. Apabila
pemberdayaan Masyarakat optimal maka memiliki peluang yang besar untuk
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perbaikan kondisi sosial,
ekonomi dan budaya serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam mewujudkan Misi ke 4 dan 5 diperlukan pemberdayaan
Masyarakat berbasis Masjid dengan manajemen yang baik, memperkuat ikatan
sosial, menjadikan sebagai pusat interaksi yang bermanfaat dalam
pertukaran informasi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, serta memberikan
berbagai layanan dari kesehatan, pembelajaran, hingga permodalan,
memposisikan masjid yang tidak hanya dibangun sebagai tempat ibadah saja,
tetapi juga kegiatan- kegiatan lainnya seperti pendidikan, perekonomian, dan
lain sebagainya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya serta
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan.
Menurut Munawir Sadjali, dalam bukunya Islam dan Tata Negara Ajaran Sejarah
dan Pemikiran, di halaman
21 terbitan Jakarta : UI Press Tahun 1993) disampaikan bahwa Masjid
yang multifungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, kegiatan pendidikan,
kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial, memiliki makna penggabungan etos
spiritualitas dalam kegiatan kemasyarakatan. Hal ini terjadi karena
kepemimpinan tunggal
yang memiliki otoritas spiritual dan temporal (duniawi) yang berdasarkan
kenabian dan bersumberkan wahyu Ilahi(Munawir Sadjali, Islam dan Tata Negara Ajaran
Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta : UI Press, 1993) , hal. 21). Jumlah Masjid sebanyak 33
dan Musholla sebanyak 44 se- Kecamatan Tebing Tinggi, dengan jumlah yang
banyak tersebut seharusnya Masjid memiliki peran yang signifikan dalam upaya
membantu mengatasi persoalan ekonomi khusunya masalah kemiskinan karena
Masjid memiliki ikatan yang kuat dan solid dengan Masyarakat. Di Masjid juga
terdapat tokoh kharismatik yang di percaya oleh Masyarakat sehingga
berpotensi dapat menjadi motivator yang paling berpengaruh di lingkungan
Masyarakat dalam mewujudkan Masyarakat yang sejahtera. Dari hasil
StudiLapangan (Stula) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Riau yang menggunakan aplikasi“S ist e m I nfo r ma s
i Ma na je men P e la ya na n” ( S I MPE L) yak ni ap likas i pe ngo
la ha n dat a per iz ina n secar a ko mput er isa s i me nggu naka n ap
likas i web ba se d imu la i dar i pener imaa n ber kas per mo ho nan, pr
o ses sur ve y, sa mpa i de nga n pe ner bit an iz in/r eko me ndas i,
se hingga pr o ses per iz inan me njad i le bih cepat dan tr anspar an.
Untuk itu strategi Masjid dalam menciptakan program pemberdayaan ekonomi
masyarakat pada konsep pemberdayaan seharusnya juga mengadopsi SIMPEL
agar terwujud tertib administrasi, efisiensi, transparansi dalam anggaran.
Berdasarkan permasalahan diatas maka solusi untuk pemberdayaan
Masyarakat salah satunya melalui pengelolaan manajemen Masjid yang meliputi
Pemetaan, Pelayanan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanggungjawaban
melalui Sistem Informasi Manajemen Masjid online yang diperlukan
Kecamatan Tebing Tinggi, sehingga di butuhkan aksi perubahan tentang
“STRATEGI MEMBANGUN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI MANAJEMEN MASJID BERBASIS WEBSITE DI
KECAMATAN TEBING TINGGI” disamping untuk memenuhi Visi dan Misi
Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti 2021-2026 melalui Unit Organisasi
Kecamatan Tebing Tinggi.

2. TUJUAN
Tujuan Rancangan Aksi Perubahan tentang “STRATEGI
MEMBANGUN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI
MANAJEMEN MASJID BERBASIS WEBSITE DI KECAMATAN TEBING
TINGGI” dapat di rincikan sebagai
berikut:

6
A. Tujuan Jangka Pendek
a. Membentuk tim efektif aksi perubahan;
b. Melaksanakan koordinasi dengan takmir masjid;
c. Membuat format rancangan sistem informasi manajemen masjid
berbasis website;
d Membuat aplikasi sistem informasi manajemen Masjid berbasis
website;
e Mengadakan FGD (Fokus Group discusion) dengan stake
holder;
f. Meluncurkan sistem informasi manajemen Masjid berbasis website;
g. Menyusun SK admin sistem informasi manajemen Masjid berbasis
website dengan Takmir Masjid.

B. Tujuan Jangka Menengah


a. Terlaksananya penggunaan Sistem Informasi Manajemen Masjid
berbasis website dengan Takmir Masjid;
b. Terhimpunnya pemetaan, pelayanan, pemberdayaan Masyarakat
dan pertanggung jawaban yang menjadi konsep manajemen Masjid
yang di kelola oleh Takmir Masjid di Kecamatan Tebing Tinggi;
c. Evaluasi terhadap penggunaan aplikasi sistem informasi manajemen
Masjid berbasis website.
C. Tujuan Jangka Panjang
a. Mengintegrasikan pemetaan, pelayanan, pemberdayaan
Masyarakat dan pertanggungjawaban yang menjadi konsep
manajemen Masjid yang di kelola oleh Takmir Masjid dengan
aplikasi smart Masjid salah satu layanan aplikasi android
pengelolaan keuangan masjid di Indonesia dimana Takmir Masjid
dapat terhubung langsung mulai dari pengajuan dana pembangunan
masjid, penerimaan dana masjid, dan pelaporan penggunaan dana
masjid. Pengelolaan dapat termonitoring secara realtime dan
terhubung langsung dengan perbankan online melalui nomor
rekening masjid yang di taja oleh Bank Muamalat;
b. Membangun Aplikasi “Smart Masjid Kecamatan Tebing Tinggi”;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi.

7
3. Manfaat
Manfaat yang dihasilkan oleh perubahan yang akan Penulis
lakukan yaitu antara lain:
1. Bagi Diri Sendiri
a. Menjadi pelajaran melaksanakan suatu aksi perubahan
yang didasarkan secara komprehensif mulai dari diagnosa isu
strategis, diagnosa stakeholder dalam membangun tim efektif,
dalam meningkatkan kinerja organisasi.
b. Menjadi sosok pejabat administrator yang memiliki tanggung
jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik
serta administrasi Pemerintahan dan pembangunan bagi
keberlangsungan unit organisasi.
c. Menjadi sosok pejabat yang telah memenuhi kriteria
kepemimpinan manajemen kinerja.
d. Meningkatnya kompetensi sebagai ASN sebagaimana
tujuan penyelenggaran pelatihan kepemimpinan.
2. Bagi Organisasi
a. Mempermudah sinkronisasi program kerja pemberdayaan
Masyarakat yang di lakukan Pemerintah Kecamatan Tebing
Tinggi dan Lembaga Kemasyarakatan di wilayah kerja Kecamatan
Tebing Tinggi.
b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan
pemberdayaan Masyarakat, waktu dan angaran di wilayah
Kecamatan Tebing Tinggi.
c. Mempermudah koordinasi kegiatan pemberdayaan Masyarakat.
d. Meningkatkan efektifitas dan efisien dalam pelaksanaan
tugas, waktu dan anggaran
e. Mempermudah dalam pelaporan pelaksanaan tugas pemberdayaan
Masyarakat di wilayah kerja Kecamatan Tebing Tinggi
kepada Bupati Kepulauan Meranti.
f. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring terhadap realiisasi
pelaksanaan tugas pemberdayaan Masyarakat.
g. Memudahkan Kepala Daerah dalam rangka pemantauan kegiatan.
h. Bermanfaat untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam Renstra Kabupaten Kepulauan Meranti
2016-2021 dan realisasi kinerja capaian sasaran strategis
Kecamatan Tebing Tinggi.

3. Bagi Pemangku Kepentingan (stakeholder)


a. Membantu Takmir Masjid dalam hal pemetaan, pelayanan,
pemberdayaan Masyarakat dan pertanggungjawanban yang
merupakan lingkup dari manajemen Masjid.
b. Meminimalisasi kesalahan dalam pemetaan.
c. Memajukan manajemen Masjid di era globalisasi.
d. Menjamin kemandirian ekonomi masjid dan sekaligus membantu
pemberdayaan ekonomi masyrakat di sekitar Masjid.
BAB II

PROFIL KINERJA ORGANISASI

1. SEJARAH BERDIRI ORGANISASI


Kecamatan Tebing Tinggi dengan Ibukotanya Selatpanjang adalah satu
diantara 9 (Sembilan) Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti
Provinsi Riau, memiliki luas wilayah lebih kurang 81 Km2, berada pada Koordinat
01OOO.5971 bujur Timur, 102042.7351 Lintang Timur dan mempunyai batas
sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kecamatan Rangsang Barat
 Sebelah Barat : Kecamatan Tebing Tinggi Barat
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tebing Tinggi Timur
 Sebelah Timur : Kecamatan Rangsang.
Secara Administrasi Kecamatan Tebing Tinggi terdiri dari 4 (empat) Kelurahan
dan 5 (lima) Desa, serta 74 (tujuh puluh empat) Rukun Warga (RW) dan 213 (dua
ratus tiga belas) Rukun Tetangga (RT). Kecamatan Tebing Tinggi Sebagai salah satu
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, perlu
menfokuskan kegiatan pelayanan pada Masyarakat yang lebih terarah, tepat waktu,
tepat mutu dalam rangka mendukung dan mempercepat terwujudnya Visi dan Misi
Kecamatan Tebing Tinggi sesuai dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
Kepulauan Meranti 2021-2026 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Kepulauan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2021-2026.
Kecamatan Tebing Tinggi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Kepulauan Meranti Nomor 9 Tahun 2016 tentang tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti (Lembaran daerah kabupaten
kepulauan Meranti Tahun 2017 Nomor 5). Dalam penyelenggaraan Kecamatan
Tebing Tinggi dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bupati Kepulauan Meranti
Nomor 53 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Meranti Kecamatan Tebing Tinggi dengan Ibukotanya Selatpanjang
adalah satu diantara 9 (Sembilan) Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan
Meranti Provinsi Riau, memiliki luas wilayah lebih kurang 81 Km2, berada pada
Koordinat 01OOO.5971 bujur Timur, 102042.7351 Lintang Timur dan mempunyai
batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kecamatan Rangsang Barat
 Sebelah Barat : Kecamatan Tebing Tinggi Barat
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tebing Tinggi Timur
 Sebelah Timur : Kecamatan Rangsang.
Secara Administrasi Kecamatan Tebing Tinggi terdiri dari 4 (empat) Kelurahan
dan 5 (lima) Desa, serta 74 (tujuh puluh empat) Rukun Warga (RW) dan 213 (dua
ratus tiga belas) Rukun Tetangga (RT). Kecamatan Tebing Tinggi Sebagai salah satu
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, perlu
menfokuskan kegiatan pelayanan pada Masyarakat yang lebih terarah, tepat waktu,
tepat mutu dalam rangka mendukung dan mempercepat terwujudnya Visi dan Misi
Kecamatan Tebing Tinggi sesuai dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
Kepulauan Meranti 2021-2026 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Kepulauan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2021-2026.
Kecamatan Tebing Tinggi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 9 Tahun 2016 tentang tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti (Lembaran daerah
kabupaten kepulauan Meranti Tahun 2017 Nomor 5). Dalam penyelenggaraan
Kecamatan Tebing Tinggi dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bupati Kepulauan
Meranti Nomor 53 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
Pokok dan Fungsi, Serta Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Meranti
9
2. VISI
Visi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti Tahun 2021-2026
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2019-2024 yaitu: “Menjadikan Kabupaten
Kepulauan Meranti Maju, Cerdas, dan Bermartabat di Provinsi Riau Indonesia”

3. MISI
Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi pembangunan Provinsi Riau yang dirumuskan sebagai
berikut:
1. Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur
2. Meningkatkan dan pemerataan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
beriman dan bertakwa yang memilik daya sain
3. Meningkatkan mutu dan layanan kesehatan masyarakat
4. Menciptakan produktivitas perekonomian masyarakat
5. Membangun harmonisasi sosial budaya masyarakat
6. Menciptakan tata kelola pemerintah yang baik, bersih dan bertanggungjawab serta
memberikan layanan prima
Berdasarkan Visi dan Misi Visi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti
Tahun 2021-2026 dan mengacu kepada tugas dan fungsinya, maka Kecamatan
Tebing Tinggi akan mendukung terlaksananya Misi ke empat, ke lima dan ke
enam.

10
4. STRUKTUR ORGANISASI

Sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Bupati Kepulauan Meranti Nomor


53 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Meranti, dalam Pasal 2 ditetapkan bahwa Kecamatan merupakan Perangkat Daerah
sebagai Pelaksana Teknis Kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu,
dipimpin oleh Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Camat dengan tugas dan fungsi pokok
sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Umum;
2. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan Masyarakat;
3. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum
4. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati;
5. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan yang dilakukan
oleh Perangkat Daerah ditingkat Kecamatan;
7. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan Kelurahan;
8. Melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten
Kepulauan Meranti yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Meranti yang ada di Kecamatan;
9. Pembinaan aparatur di lingkungan Kecamatan;
10. Pembinaan terhadap pengelolaan administrasi umum, administrasi
kepegawaian, administrasi keuangan, ketatalaksanaan, keprotokolan,
kehumasan, surat-menyurat, kearsipan ,dan rumah tangga di lingkungan
Kecamatan;
11. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan kepada Kelurahan dan Desa
terhadap penyelenggaraan pelayanan kepada Masyarakat, pemeliharaan
prasarana dan fasilitas umum, pengelolaan barang inventaris Kelurahan,
pengelolaan dan penyaluran bantuan Masyarakat, pengelolaan administrasi
kependudukan, urusan pemerintahan Kelurahan, lembaga sosial
12
kemasyarakatan, pemberdayaan Masyarakat, pengelolaan administrasi
perekonomian dan pembangunan, penyelenggaraan urusan ketentraman dan
ketertiban umum, pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
12. Memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan penyelenggaraan
PATEN di Kecamatan;
13. Menyiapkan rencana anggaran dan biaya penyelenggaraan PATEN di
Kecamatan;
14. Mempertanggungjawabkan kinerja PATEN kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah;
15. Menandatangani surat perizinan dan nonperizinan yang menjadi wewenang
Camat;
16. Mengkoordinasikan penanganan pengaduan/keluhan Masyarakat;
17. Melakukan sosialisasi tentang penyelenggaraan PATEN di Kecamatan;
18. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan Perundang-
Undangan;
19. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
Kabupaten;
20. Melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati
untuk menagani sebagian urusan otonami daerah meliputi aspek:
Mengeluarkan Izin, Rekomendasi, Koordinasi, Pembinaan, Pengawasan,
Fasilitasi, Penetapan, Penyelenggaraan dan Kewenangan lain yang
dilimpahkan.

Struktur Organisasi Kecamatan Tebing Tinggi

Gambar 1 Struktur Organisasi


Kecamatan Tebing Tinggi

13
5. CAPAIAN ORGANISASI
Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Tebing
Tinggi. Adapun faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi terhadap
keberhasilan pencapaian target kinerja Kecamatan Tebing Tinggi berdasarkan
tugas dan fungsi dari Camat Tebing Tinggi, antara lain:
1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan urusan Pemerintahan Umum;
2. Meningkatnya partisipasi Masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan
Masyarakat;
3. Adanya pelimpahan kewenangan yang jelas;
4. Meningkat nya Sistem Ketentraman dan ketertiban yang kondusif;
5. T er jalinnya koordinasi yang efektif antar stakeholder.
6. Terselesaikan penanganan pengaduan Masyarakat.
7. Terlaksananya PATEN sesuai prinsip reformasi birokrasi.
8. Tercapainya Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun
2020 sebesar 95 %.

6. KINERJA YANG PERLU DITINGKATKAN


Pada Kecamatan Tebing Tinggi, kinerja yang perlu ditingkatkan
terkait partisipasi Masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan Masyarakat, salah
satunya melalui manajemen Masjid yang meliputi pemetaan, pelayanan,
pemberdayaan Masyarakat dan pertanggungjawaban melalui sistem informasi
manajemen Masjid berbasis website di Kecamatan Tebing Tinggi di kelola oleh
Takmir Masjid sebagai upaya peningkatan kesejahteraan Masyarakat.

14
BAB III
ANALISIS MASALAH

1. ANALISIS USG
Setelah melakukan diagnosis Tugas Pokok dan Fungsi, Visi dan Misi Bupati dan
Wakil Bupati Kepulauan Meranti 2021-2026 dan Telaahan Renstra Kementerian,
menganalisis, dan mengidentifikasi masalah, serta membandingkan kondisi sekarang
(eksisting) dengan kondisi ideal, ditemukan permasalahan yang perlu menjadi perhatian
pada Kecamatan Tebing Tinggi diantaranya :
a. Belum optimalnya penciptaan kondisi keamanan, ketentraman dan ketertiban umum;
b. Lemahnya koordinasi lintas sektor untuk mendorong partisipasi Masyarakat dalam
kegiatan pemberdayaan Masyarakat melalui Masjid di Kecamatan Tebing Tinggi;
c. Belum optimalnya reformasi PATEN di Kecamatan.
Terhadap isu yang dipilih diatas selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap
penyebab isu masalah tersebut, sehingga dihasilkan masalah penyebab masalah dari isu
sebagai berikut:
1) Terbatasnya SDM Lembaga Masyarkat yang berkompetensi;
2) Peran keterlibatan semua pihak baik Pemerintah Kecamatan Tebing Tinggi
maupun dunia usaha dalam kegiatan pemberdayaan Masyarakat belum optimal.
Setelah mendapatkan isu strategis utama, maka langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi penyebab masalah yang kemudian akan dilakukan analisis penyebab
masalah utama. Adapun cara yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab
masalah dilakukan melalui pembuatan pohon masalah yang kemudian dilakukan teknik
USG untuk mendapatkan penyebab utama dari isu yang ada.
Analisis USG merupakan salah satu cara analisis lanjutan untuk menetapkan
urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah
yang dihadapi, serta kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Urgency atau urgensi,yaitu dilihat dari tersedianya waktu,mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan;

Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah,yakni dengan melihat dampak


masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak.
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Untuk memperoleh masalah yang paling dominan,maka digunakan metode


USG (Urgency,Seriousness,Growth) dengan menggunakan Skala Likert 1 s/d 5
merupakan metode urutan prioritas masalah dengan teknik scoring. Proses metode
USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah
yang dihadapi dan kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin
besar. Selanjutnya Analisis USG terhadap permasalahan yang ada, diperoleh hasil
seperti tabel berikut:
Tabel 1 Analisis
Masalah Dalam
Metode USG

(Urgency, Seriousness, Growth)

Urgency Seriousness Growth


No Permasalahan (1-5) (1-5) (1-5) Skor Prioritas

1. Belum optimalnya
penciptaan kondisi
keamanan, ketentraman 5 3 4 12 II
dan ketertiban umum
2. Lemahnya koordinasi
lintas sektor untuk
mendorong partisipasi
Masyarakat dalam kegiatan
pemberdayaan Masyarakat
5 4 5 14 I
melalui Masjid di
Kecamatan Tebing Tinggi

3. Belum optimalnya
reformasi PATEN di 3 4 2 9 III
Kecamatan
Sumber : Analisa reformer
Keterangan:
U (Urgent) = Mendesak
S (Serious) = Serius
G (Growth) = Pertumbuhan
Skor:
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat kecil
Berdasarkan tabel 3.1 analisis USG yang telah dilakukan bahwa prioritas
masalah yang paling dominan adalah pada nomor 2 (dua) dengan skor 14 yaitu
“Lemahnya koordinasi lintas sektor untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pemberdayaan Masyarakat melalui Masjid di Kecamatan Tebing Tinggi”.
Penyebab permasalahan tersebut dari faktor internal sebagai berikut:
1. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi pemberdayaan Masyarakat
terkait membangun sistem informasi manajemen Masjid berbasis website di
Kecamatan Tebing Tinggi.
2. Belum tersedianya anggaran untuk penyediaan teknologi informasi terkait
sistem informasi Manajemen Masjid berbasis website.
Faktor eksternal:
1. Belum sinkronnya program kerja dan kegiatan pemberdayaan Masyarakat
yang di lakukan oleh Pemerintah Kecamatan dan Takmir Masjid di wilayah
kerja Kecamatan.
2. Lemahnya partisipasi Takmir Masjid dalam program pemberdayaan
Masyarakat.
3.Keterbatasan kompetensi Takmir Masjid terkait penggunaan teknologi informasi.
4.Belum transparansinya pengelolaan keuangan Masjid

2. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
merupakan alat yang berguna dalam mengembangkan dan memastikan bahwa
strategi terhadap rancangan aksi perubahan sudah mengarah ke arah yang benar,
maka dari permasalahan “Lemahnya koordinasi lintas sektor untuk
mendorong partisipasi Masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan Masyarakat
melalui Masjid di Kecamatan Tebing Tinggi”.
Akan dilakukan Analisa SWOT seperti pada tabel dibawah
ini:

Tabel 2 Analisis
SWOT
Peluang Tantangan
(Opportunity- O) (Threat- T)
Analisis 1. Kemudahan koordinasi 1. Takmir Masjid di
Dan sinkronisasi dalam harapkan mampu
Lingkungan melaksanakan
pemberdayaan
Eksternal pemetaan, pelayanan
Masyarakat. dan pemberdayaan
2.Kemudahan membangun Masyarakat dan
sistem informasi berbasis pertanggungjawaban
website di era digital. di sekitar Masjid.
2. T ak mir
Ma s jid diharapkan
mampu menggunakan
sistem informasi
manajemen Masjid
berbasis website di
era digital.

3. Masyarakat cenderung
menggunakan IT dalam
mengakses informasi.
4. Tersedianya Lembaga
Kemasyarakatan
(Takmir Masjid) setiap
Analisis
Masjid di Kecamatan
Lingkungan Tebing Tinggi.
Internal
Kekuatan Strategi S – O Strategi S – T
(Strength- S)

14
1. Peraturan Pemerintah 1. Menyediakan sistem 1. Mengadakan diklat
Republik Indonesia informasi manajemen terkait sistem
Nomor 17 Tahun 2018 Masjid berbasis informasi
Tentang Kecamatan website di Kecamatan manajemen
2. Peraturan Daeerah
Kabupaten Kepulauan Tebing Tinggi; Masjid berbasis website
Meranti Nomor 12 2. Memfasilitasi Takmir kepada Takmir Masjid;
Tahun 2015 Tentang Masjid dalam 2. Menggunakan jasa Tim
Penanggulangan penggunaaan sistem IT (vendor);
Kemiskinan
informasi manajemen 3. Meningkatkan
3. Peraturan Daerah
Kabupaten Kepulauan Masjid berbasis koordinasi pemetaan,
Meranti Nomor 9 website; pelayanan dan
Tahun 2016 tentang 3. Memanfaat Kompetensi pemberdayaan
tentang Pembentukan Takmir Masjid dalam Masyarakat dan
dan Susunan Perangkat pemetaan, pelayanan pertanggungjawaban
Daerah Kabupaten
dan pemberdayaan bersama Takmir Masjid.
Kepulauan Meranti
(Lembaran Daerah Masyarakat dan 4. Peraturan Bupati
Kabupaten Kepulauan pertanggungjawaban. Kepulauan Meranti
Meranti Tahun 2017 N
Nomor 5) o
m
o
r

5
3

T
a
h
u
n

2
0
1
6
T
e
n
t
a
n
g

K
e
d
u
d
u
k
a
n
,
S e a
u r u
s j a
u a n
n
a K M
n e e
c r
O a a
r m n
g a t
a t i
n a 5. Visi dan Misi
i n Bupati
s d
a d a
s i n
i
, L W
i a
T n k
u g i
g k l
a u
s n B
g u
P a p
o n a
k t
o P i
k e K
m e
d e p
a r u
n i l
n a
F t u
u a a
n n
h
g
s K M
e
i a
r
, b a
u n
S p t
e a i
r t 2
t e 0
a n 2
1
T K -
a e 2
t p 0
a u 2
l 6
K
6. Adanya Dukungan
K
e
p
a
l
a

D
a
e
r
a
h
7. Adanya Takmir
Masjid
s
e
t
i
a
p

M
a
s
j
i
d

d
i
D
e
s
a
/
K
e
l
u
r
a
h
a
n
Kelemahan Strategi W– O Strategi W- T
(Weakness - W)

1.Belum tersedianya 1. Menyediakan sistem 1. Membangun


sistem informasi informasi manajemen pemberdayaan
manajemen Masjid Masjid berbasis Masyarakat melalui
berbasis website di manajemen Masjid
Kecamatan Tebing website di Kecamatan
Tebing Tinggi. berbasis website di
Tinggi.
2.Kurangnya koordinasi 2.Melaksanakan koordinasi Kecamatan Tebing
Dan sinkronisasi dan sinkronisasi Tinggi;
dalam pemetaan, pemetaan, pelayanan 2. Membuat telaahan staf
pelayanan dan dan pemberdayaan dan justifikasi terkait
pemberdayaan Masyarakat dan usulan anggaran untuk
pertanggungjawaban membuat aplikasi
Masyarakat dan
terkait membangun sistem informasi
pertanggungjawaban sistem informasi
di sekitar Masjid manajemen Masjid manajemen Masjid
bersama Takmir berbasis website di berbasis website di
Masjid. Kecamatan Tebing Masjid Kecamatan
3.Keterbatasan Tinggi. Tebing Tinggi;
kompetensi 3. Meningkatkan
Takmir Masjid terkait kompeten Takmir
penggunaan sistem Masjid terkait
informasi manajemen
penggunaan sistem
Masjid berbasis
website di informasi manajemen
kecamatan Tebing Masjid berbasis
Tinggi. website sekaligus
4.Keterbatasan pemetaan, pelayanan
kompetensi dan pemberdayaan
Takmir Masjid terkait Masyarakat dan
pemetaan, pelayanan
pertanggungjawaban.
dan pemberdayaan
Masyarakat dan
pertanggungjawaban.

Sumber:Analisa reformer
Berdasarkan matriks SWOT dapat diperoleh strategi yaitu:

1. Strategi S - O:
a. Menyediakan sistem informasi manajemen Masjid berbasis website di Kecamatan
Tebing Tinggi;
b. Memfasilitasi Takmir Masjid dalam penggunaaan sistem informasi manajemen
Masjid berbasis website;
c. Memanfaatkan kompetensi Takmir Masjid dalam pemetaan,
pelayanan, pemberdayaan Masyarakat dan pertanggungjawaban.

2. Strateg W- O:
a. Menyediakan sistem informasi manajemen Masjid berbasis website di
Kecamatan
Tebing Tinggi;
b. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pemetaan, pelayanan, pemberdayaan
Masyarakat terkait membangun sistem informasi manajemen Masjid berbasis
website di Kecamatan Tebing Tinggi.

3. Strategi S- T:
a. Mengadakan diklat terkait sistem informasi manajemen Masjid berbasis
website
kepada Takmir Masjid;
b. Menggunakan jasa Tim IT (vendor);
c. Meningkatkan koordinasi pemetaan, pelayanan, pemberdayaan Masyarakat dan
pertanggungjawaban bersama Takmir Masjid.

4. Strategi W- T:
a. Membangun pemberdayaan Masyarakat melalui manajemen Masjid berbasis
website di Kecamatan Tebing Tinggi;
b. Membuat telaahan staf dan justifikasi terkait usulan anggaran untuk membuat
aplikasi sistem informasi manajemen Masjid berbasis website di Masjid
Kecamatan Tebing Tinggi;
c. Meningkatkan kompetensi Takmir Masjid terkait penggunaan sistem informasi
manajemen Masjid berbasis website sekaligus pemetaan, pelayanan,
pemberdayaan Masyarakat.
Berdasarkan hasil Analisis SWOT maka dapat ditentukan strategi dalam melakukan
Rencana Aksi Perubahan yaitu ”Strategi Membangun Pemberdayaan Masyarakat
melalui Manajemen Masjid berbasis website di Kecamatan Tebing Tinggi”.

3. ANALISIS STRATEGI MANAJEMEN

Berdasarkan matriks SWOT, Untuk mendapatkan solusi mengatasi masalah,


maka strategi yang dipilih dengan menggunakan Metode CARL, yaitu merupakan suatu
teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah jika data yang
tersedia adalah data kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas
kriteria tertentu, seperti kemampuan, kemudahan, kesiapan, serta pengungkit.
Semakin besar skor semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi letaknya
pada urutan prioritas.
Metode CARL didasarkan padas erangkaian kriteria yang harus diberi
skor dengan menggunakan skala linkert 1-5, dari 1= sangat rendah, 2 = rendah, 3=
sedang,
4= tinggi, dan 5= sangat tinggi. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti: C =
Capability yaitu ketersediaan sumberdaya (dana, sarana dan
peralatan).A= Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau
tidak. Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/ cara/teknologi serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak. R = Readiness yaitu
kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau
kemampuan dan motivasi. L= Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang
satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.
Matriks penyelesaian masalah dapat dilihat seperti Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3 Matriks Pemilihan Strategi
No. Strategi C A R L Total Urutan
Skor
1. Menyediakan sistem informasi manajemen 5 5 4 3 17 III
Masjid berbasis website di Kecamatan
Tebing Tinggi
2. Memfasilitasi Takmir Masjid dalam 5 5 3 2 15 V
penggunaaan sistem informasi
manajemen Masjid berbasis website di
Kecamatan Tebing Tinggi

15
3. Memanfaatkan kompetensi Takmir Masjid 5 4 3 2 14 VI
dalam pemetaan, pelayanan,
pemberdayaan
Masyarakat dan pertanggungjawaban
4. Mengadakan diklat terkait sistem informasi 5 5 3 3 16 IV
manajemen Masjid berbasis website kepada
Takmir Masjid
5. Menggunakan Jasa Tim IT yang menangani 4 4 3 2 13 VII
teknis sistem informasi manajemen Masjid
berbasis website
6. Meningkatkan koordinasi pemetaan, 5 5 4 4 18 II
pelayanan, pemberdayaan Masyarakat
bersama Takmir Masjid

Membangun pemberdayaan 5 5 4 5 19 I
7. Masyarakat melalui
manajemen Masjid
berbasis website di
Kecamatan Tebing
Tinggi

8. Membuat telaahan staf dan


justifikasi terkait usulan anggaran untuk
membuat aplikasi sistem informasi
manajemen Masjid berbasis website 4 4 2 2 12 VIII
Masjid di Kecamatan Tebing Tinggi

9. Meningkatkan kompetensi Takmir Masjid 4 3 2 2 11 IX


terkait penggunaan sistem informasi
manajemen Masjid berbasis website
sekaligus pemetaan, pelayanan,
pemberdayaan Masyarakat dan
pertanggungjawaban

Analisis strategi yang dipilih dari matriks diatas yaitu yang memiliki skor
tertinggi dengan peringkat I yakni : “Strategi Membangun Pemetaan, Pelayanan,
Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanggungjawaban melalui Sistem Informasi
Manajemen Masjid Berbasis Website di Kecamatan Tebing
Tinggi”
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

1. TEROBOSAN INOVASI
Inovasi yang dilakukan pada rencana aksi perubahan ini adalah “Strategi Membangun Pemetaan, Pelayanan, Pemberdayaan Masyarakat dan
Pertanggungjawaban melalui Sistem Informasi Manajemen Masjid online di Kecamatan Tebing Tinggi” dengan cara membangun aplikasi
sistem informasi terkait Pemetaan, Pelayanan, Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Tebing
Tinggi yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2. Rencana Aksi perubahan


Dari gambar tersebut, u n t u k m e r u b a h k o n d i s i s a a t i n i m e n j a d i l e b i h b a i k m a k a d i p e r l u k a n strategi dengan
membangun pemberdayaan Masyarakat melalui manajemen Masjid berbasis website, untuk itu inovasi diperlukan agar kondisi yang idela dapat
terwujud.

2. TAHAPAN KEGIATAN (MILESTONES)


Tahapan kegiatan disusun dalam bentuk Milestone Milestone merupakan suatu bagian item pekerjaan yang dibuat untuk menggambarkan suatu
poin tertentu dalam jadwal aksi .Poin-poin pada item pekerjaan ini haruslah yang dianggap menjadi bagian penting pada tiap fase pekerjaan sebelum
melanjutkan pekerjaan berikutnya atau berpengaruh atas kelangsungan pekerjaan berikutnya. Tahapan kegiatan dalam aksi perubahan sebagai
berikut:
Tabel 4 Milestones Jangka Pendek (16 Oktobers/d 14 Desember2021)

OKTOBER NOVEMBER DESEMBER


NO URAIAN KEGIATAN TANGGAL OUTPUT STAKEHOLDER TEMPAT
( MINGGU KE (MINGGU KE ) ( MINGGU KE )
III IV I II III IV I II III IV

A Tahap Persiapan
1. Konsultasi dengan Mentor 18 Oktober 2021 Arahan Mentor Mentor (Asisten Kantor Bupati
Administrasi Kepulauan
Pemerintahan) Meranti

2 Penyusunan Peraturan 19 Oktober 2021 Perbup Project Leader Kantor Bupati


Bupati tentang manajemen Kepulauan
Masjid Kecamatan Tebing Meranti
Tinggi

3. Membentuk Tim Efektif Aksi 16 Oktober 2021 SK Tim Efektif Mentor, Kasi PMD, Kecamatan
Perubahan AksiPerubahan Seluruh Kepala Sekasi Tebing Tinggi
dan Kasubbag, Kepala
Desa dan Lurah

4. Rapat Tim Efektif 17 Oktober 2021 Notulen, Tim Efektif Kecamatan


daftar hadir, Tebing Tinggi
dokumentasi

5. Koordinasi dengan Takmir 20 Oktober 2021 Notulen, Takmir Masjid Kecamatan


Masjid BA, Tebing Tinggi
dokumentasi

B Tahap Pelaksanaan
7. Membuat format rancangan 21 s/d 28 Oktober Format Tim Efektif Kecamatan
bentuk aplikasi sistem informasi 2021 Rancangan Tebing Tinggi
manajemen Masjid berbasis Aplikasi
website
8. Membuat aplikasi sistem 28 Oktobers/d 28 Aplikasi Tim IT, Tin Efektif, Kecamatan
informasi sistem informasi November 2021 Takmir Masjid Tebing Tinggi
manajemen Masjid berbasis
website dan optimalisasi
manajemen Masjid

9. Melaksanakan uji coba 29 s/d 30 Dokumentasi Tim Efektif, Tim IT Kecamatan


aplikasi Sistem informasi November 2021 Tebing Tinggi
manajemen Masjid berbasis
website

10. Penyempurnaan Aplikasi 31 November s/d Aplikasi Tim Efektif, Tim IT Kecamatan
sistem informasi Manajemen 3 Desember 2021 Tebing Tinggi
Masjid berbasis website
11. Mengadakan FGD 4 Desember 2021 Dokumentasi, Seluruh stakeholder Kecamatan
(Fokus Notulen Tebing Tinggi
Group discusion) terkait
aplikasi sistem informasi
sistem informasi manajemen
Masjid berbasis website dan
12. optimalisasi
Meluncurkan manajemen Masjid
aplikasi sistem 5 Desember 2021 Dokumentasi, Tim Efektif, Tim Kecamatan
informasi manajemen Masjid Aplikasi IT, Takmir Masjid Tebing Tinggi
berbasis website
13. Penyusunan SK admin Sistem 6 s/d 7 Desember SK Admin Tim Efektif, Takmir Kecamatan
informasi manajemen Masjid 2021 Masjid Tebing Tinggi
berbasis website d e n g a n
Takmir Masjid

14 Menyusun Komitmen 8 Desember 2021 Lembar Mentor Kantor Bupati


Keberlanjutan Aksi Komitmen Kepulauan
Perubahan Meranti
C Evaluasi
1. Evaluasi aplikasi sistem 9 s/d 11Desember Notulen, daftar Tim Efektif, Takmir Kecamatan
informasi manajemen Masjid 2021 hadir, dokumentasi Masjid Tebing Tinggi
berbasis website sistem
informasi

2. Penyusunan Laporan Kegiatan 12 s/d 14 Laporan Akhir Project Leader Kecamatan


Desember 2021 RAP Tebing Tinggi

13
Tabel 5 Milestones Jangka Menengah (Januaris/d Juni 2022)

NO URAIANKEGIATAN STAKEHOLDER TEMPAT


1 2 3 4 5 6
1 Pendampingan pemanfaatan Dokumentasi Takmir Masjid Kecamatan
aplikasi Sistem informasi Tebing Tinggi
manajemen Masjid berbasis
website
2. Terhimpunnya pemetaan, Dokumentasi Kecamatan Tebing Kecamatan
pelayanan, pemberdayaan Tinggi Tebing Tinggi
Masyarakat dan
pertanggungjawaban yang menjadi
3. konsep
Evaluasimanajemen
terhadap Masjid
implementasi Dokumentasi TimEfektif Kecamatan
aplikasisistem informasi Tebing Tinggi
Tabel 6 Milestones Jangka Panjang (2022 s/d 2024)
Jangka Panjang ( 2022 s/d 2024)
TAHUN
NO URAIAN KEGIATAN OUTPUT STAKEHOLDER TEMPAT
2022 2023 2024
1. Mengintegrasikan pemetaan, Dokumentasi Kecamatan Kecamatan
pelayanan, pemberdayaan dan Tebing Tebing Tinggi
Tinggi, Bank
pertanggungjawaban yang menjadi
Muamalat
konsep manajemen Masjid yang di
kelola oleh Takmir Masjid dengan
aplikasi smart Masjid salah satu
layanan aplikasi android
pengelolaan keuangan masjid di
Indonesia dimana Takmir Masjid
dapat terhubung langsung mulai
dari pengajuan dana pembangunan
masjid, penerimaan dana masjid,
dan pelaporan penggunaan dana
masjid. Pengelolaan dapat
termonitoring secara realtime dan
terhubung langsung dengan
perbankan online melalui nomor
rekening masjid yang di taja oleh
Bank Muamalat
2. Melakukan Monitoring dan Notulen, Kecamatan Tebing Tinggi Kecamatan
Evaluasi dokumentasi Tebing Tinggi

3. Membangun aplikasi “Smart Aplikasi Tim IT Kecamatan


Masjid” Tebing Tinggi

16
3. SUMBER DAYA PETA DAN PEMANFAATAN
Sumber Daya sangat penting dalam tercapainya rancangan aksi
perubahan, selain diperlukannya dukungan sarana dan prasarana tentu diperlukan
pula Sumber Daya yang baik dan kompeten agar tujuan melaksanakan rancangan aksi
perubahan bisa tercapai baik secara pemetaan maupun pemanfaatannya.

1. Identifikasi Stakeholders
Stakeholders merupakan individu, sekelompok orang,komunitas atau
Masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki
hubungan serta kepentingan terhadap rancangan aksi perubahan yang sedang
dilakukan. Stakeholder yang akan terlibat dalam rancangan aksi perubahan ini
terdiri dari stakeholder internal dilingkungan Pemerintah Kecamatan Tebing
Tinggi dan stakeholder eksternal.
Tabel berikut menjelaskan jenis stakeholder
Tabel 7 Jenis Stakeholder
STAKEHOLDER INTERNAL STAKEHOLDER EKSTERNAL
1. Asisten Bidang Administrasi 1. Kepala KUA Tebing Tinggi
Pemerintahan 2. Kapolsek Tebing Tinggi
2. Sekretaris Kecamatan Tebing Tinggi 3. Danramil 02 Tebing Tinggi
3. Kepala Seksi PMD 4. Kepala Bagian Kesra Setda
4. Kepala Seksi Trantib Kabupaten Kepulauan Meranti
5. Kepala Seksi Kesos 5. Ketua Yayasan Fitrah Madani
6. Kepala Seksi Pelayanan 6. Pengurus BKAD
7. Takmir Masjid Kecamatan Tebing
5. Kepala Seksi Pemerintahan
Tinggi
7. Kasubbag Program 8 .Kabag Kominfo
8. Kasubbag Umum
9. Tim IT
10. Staf ASN
11. Tenaga Honorer
12. Kepala Desa dan Lurah
13. BPD

Setelah mengidentifikasi stakeholder internal dan eksternal yang


mempengaruhi rancangan aksi perubahan ini, selanjutnya melakukan analisis
stakeholder berdasarkan pengaruh/minat/kepentingan dapat diklasifikasikan
sebagai
berikut:
Gambar 3 Analisis Pemetaan Stakeholder
Deskripsi analisis pemetaan stakeholder:
• Promoters memiliki kepentingan besar terhadap aksi perubahan dan juga pengaruhuntuk membantu keberhasilannya.
Strategi komunikasi yang diperlukan laporan dan konsultasi.
• Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam aksi perubahan,tetapi memiliki kekuatan besar untuk
mempengaruhi aksi perubahan jika mereka menjadi tertarik. Komunikasi yang diperlukan FGD, brain storming dan virtual.
• Defenders memiliki kepentingan dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi pengaruhnya kecil untuk
mempengaruhi aksi perubahan. Komunikasi yang diperlukan FGD, brain storming dan virtual.
• Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya aksi perubahan. Komunikasi
yang diperlukan dialog dan diskusi.

Berdasarkan analis yang di lakukan maka di peroleh pemetaan stakeholder sebagai berikut :

Pemanfaatan Sumber daya

No STAKEHOLDER URAIAN PROSEDUR SARANA TEKNOLOGI PERAN

Asisten Administrasi Pemerintahan Mengkonfirmasi persetujuan


1 - Penting
rencana kegiatan
• Mengkoordinasikan kegiatan kepada • Dapat menggunakan
Asisten Administrasi Pemerintahan Emailuntuk
• Mempersiapkan Materi tentang menginformasikan
Camat Tebing Tinggi Manajemen Masjid
2 kegiatan Penting
• Memberikan Materi Kajian tentang • Menggunakan komputer
Manajemen Masjid• Mengevaluasi Hasil dalampenyiapan materi
Sosialisasi • Menggunakan komputer
• Membuatundangan ke Takmir Masjid
• Menginformasikan undangan
Kepala Seksi Pemberdayaan Dapat menggunakan WA
3 kegiatan ke Takmir Masjid Penting
Masyarakat dan Desa untuk mengirimkan undangan
• Mengkondisikan tempatdan kosumsi
kegiatan
Tenaga Honorer dan Staf Menggunakan komputer
4 Pengerjaan tugas Penting
dalampengerjaantugas
• Menerima undangan
Takmir Masjid Dapat menggunakan
5 • Memberikan pemetaan awal Penting
WAdalam menerimaundangan
Tabel 4.7 Struktur Tim Kerja dan Jejaring Kerja Mengintegrasikan pemetaan, pelayanan, pemberdayaan dan
pertanggungjawaban yang menjadi konsep manajemen Masjid
No STAKEHOLDER URAIANPROSEDUR SARANA TEKNOLOGI PERAN

Asisten Administrasi Pemerintahan Mengkonfirmasi persetujuan


1 - Penting
rencana kegiatan
• dapat menggunakan
• Mengkoordinasikan kegiatan kepada Emailuntuk
Camat Tebing Tinggi Asisten Administrasi Pemerintahan menginformasikan
2 Penting
• Mempersiapkan materi rapat kegiatan kegiatan
• Mengevaluasi Kegiatan • Menggunakan komputer
dalampenyiapan materi
• Membuatundangan Takmir Masjid Dapat menggunakan WA
• Menginformasikan undangan untuk
Kepala Seksi Pemberdayaan mengirimkan undangan
3 kegiatan ke Takmir Masjid Penting
Masyarakat dan desa
• Mengkondisikan tempatdan kosumsi
kegiatan
STAF Menggunakan komputer
4 Pengerjaantugas Penting
dalam pengerjaan tugas
No STAKEHOLDER URAIANPROSEDUR SARANATEKNOLOGI PERAN
Takmir Masjid Dapat menggunakan WA
5 Menerima undangan dalam Penting
Menerima undangan
6 TENAGA IT Melaksanakan kegiatan Menggunakan Komputer Penting
4. MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko pada rancangan aksi perubahan meliputi:
A. IDENTIFIKASI RESIKO
Identifikasi risiko pada rancangan aksi perubahan terdiri dari identifikasi internal dan eksternal yang meliputi sumber
daya manusia, peralatan dan angaran. Pada rancangan aksi perubahan di idendifikasi risiko yang datangnya dari internal seperti
dan dari aspek sarana prasasarana seperti computer, server dan jaringan.
B. ANALISIS RESIKO
Berdasarkan Analisis risiko padarancangan aksiperubahan bahwa risikonyabersifatkecildanhanyapada jangka panjang
terdapatrisiko menengah terkaitmembangun aplikasi “Smart Masjid dan dalam hal mengintegrasikan pemetaan, pelayanan,
pemberdayaan dan pertanggungjawaban yang menjadi konsep manajemen Masjid yang di kelola oleh Takmir Masjid dengan aplikasi
smart Masjid salah satu layanan aplikasi android pengelolaan keuangan masjid di Indonesia dimana Takmir Masjid dapat terhubung
langsung mulai dari pengajuan dana pembangunan masjid, penerimaan dana masjid, dan pelaporan penggunaan dana masjid. Pengelolaan
dapat termonitoring secara realtime dan terhubung langsung dengan perbankan online melalui nomor rekening masjidhal
inidisebabkankarenaruang lingkupnya lebih luas untuk diintegrasikan.

C. PEMETAAN RESIKO
Padarancangan aksi perubahan dilakukan pemetaan risiko berdasarkan milestones/tahapan kegiatan sepertipada tabel berikut ini:
PENILAIAN RESIKO
PENANGANAN/SOLUSI
NO. TAHAPAN WAKTU IDENTIFIKASI
ANALISIS EVALUASI RISIKO
Internal Eksternal
JANGKAPENDEK
1 Konsultasi dengan Mentor 18 Oktober SDM - Risiko Sangat jarang Menyesuaikan jadwal
2021 Kecil terjadi konsultasi dengan mentor
dan koordinasi
2 Penyusunan Peraturan Bupati 19 Oktober SDM - Risiko Sangat jarang Koordinasi dengan Kabag
tentang manajemen Masjid 2021 Kecil terjadi Hukum
3 Kecamatan Tebing
Membentuk Tinggi
Tim efektif aksi 16 Oktober SDM - Risiko Sangat jarang Komunikasi
perubahan 2021 Kecil terjadi
3 Rapat Tim Efektif 17 Oktober SDM SDM Risiko Sangat jarang Memberikan informasiefektif
2021 Kecil terjadi
4 Koordinasi dengan Takmir 20 Oktober SDM SDM Risiko Mungkin Komunikasi efektif
Masjid Sedang terjadi

5 Membuat format rancangan 21 s/d 28 SDM, - Risiko Sangat jarang Menyiapkan sarana dan
bentuk aplikasi sistem Oktober 2021 Sarana dan Kecil terjadi prasarana yang di butuhkan
informasi manajemen Masjid Prasarana
berbasis website
6 Membuat aplikasi sistem 28 Oktober s/d SDM, - Risiko Mungkin Menyiapkan sarana dan
Informasi aplikasi sistem 28 November Sarana dan sedangl terjadi prasarana yang di
informasi manajemen Masjid 2021 Prasarana butuhkan, komunikasi
berbasis website dan efektif
peningkatan manajemen Masjid
7 Uji coba aplikasi sistem 29 s/d 30 SDM, - Risiko Sangat jarang Menyiapkan sarana dan
Informasi aplikasi sistem November Sarana dan Kecil terjadi prasarana yang di butuhkan,
informasi manajemen Masjid 2021 Prasaran Komunikasi
berbasis website
8 Penyempurnaan aplikasi sistem 31 November SDM, - Risiko SangatJarang Menyiapkan sarana dan
informasi manajemen Masjid s/d 3 Sarana dan Kecil terjadi prasarana yang di butuhkan
berbasis website Desember Prasarana
2021
9 Mengadakan FGD (Fokus 4 Desember SDM, SDM, Risiko Sangat jarang Komunikasi dan koordinasi
Group discusion) 2021 Sarana dan Sarana dan Kecil terjadi
Prasaran Prasaran
10 Meluncurkan aplikasi sistem 5 Desember SDM, SDM, Risiko Sangat jarang Menyiapkan sarana dan
informasi manajemen Masjid 2021 Sarana dan Sarana dan Kecil terjadi prasarana yang di butuhkan
berbasis website Prasarana Prasarana

11 Penyusunan SK admin 6 s/d 7 SDM - Risiko Sangat jarang Koordinasi dengan Kasi
penginputan sistem informasi Desember Kecil terjadi PMD dan Sekretaris
manajemen Masjid berbasis 2021 Kecamatan
website
12 Komitmen Keberlanjutan Aksi 5 Desember SDM SDM Risiko Sangat jarang Konsultasi dengan
Perubahan 2021 Kecil terjadi Mentor, Kepala Bappeda,
BPKAD, Sekda
13 Evaluasi aplikasi sistem 9 s/d 11 SDM, - Risiko Sangat jarang Menyiapkan form evaluasi
informasi manajemen Masjid Desember Sarana dan Kecil terjadi
berbasis website 2021 Prasarana

14 Penyusunan Laporan Kegiatan 12 s/d 14 SDM - Risiko Sangat jarang Melengkapi data
Desember Kecil terjadi dan dokumentasi
2021
JANGKAMENENGAH
15 Pendampingan pemanfaatan Januari s/d SDM, Sarana SDM, Sarana Risiko Sangat jarang Koordinasi
aplikasi sistem informasi Juni 2021 dan Prasarana dan Kecil terjadi
manajemen Masjid berbasis Prasarana
website

16 Terhimpunnya pemettan, Maret s/d SDM, SDM, Risiko Sangat jarang Pengawasan
pelayanan, pemberdayaan Juni 2021 Sarana dan Sarana dan Kecil terjadi
Masyarakat dan Prasarana Prasarana
pertanggungjawaban yang
menjadi konsep manajemen
Masjid
17 Evaluasi terhadap Juni 2021 SDM, - Risiko Sangat jarang Menyiapkan form evaluasi
implementasi aplikasi sistem Sarana dan Kecil terjadi
informasisistem informasi Prasarana
manajemen Masjid berbasis
website
JANGKAPANJANG
18 Mengintegrasikan 2022 s/d 2024 SDM, Sarana SDM, Sarana Menengah Mungkin Menyiapkan sarana dan
pemetaan, dan Prasarana dan terjadi prasarana yang di
pelayanan, pemberdayaan dan Prasarana butuhkan, Komunikasi
pertanggungjawaban yang
menjadi konsep manajemen
Masjid yang di kelola oleh
Takmir Masjid dengan aplikasi
smart Masjid salah satu
layanan aplikasi android
pengelolaan keuangan masjid
di Indonesia dimana Takmir
Masjid dapat terhubung
langsung mulai dari
pengajuan dana pembangunan
masjid, penerimaan dana
masjid, dan pelaporan
penggunaan dana masjid.
Pengelolaan dapat
termonitoring secara realtime
dan terhubung langsung
dengan perbankan online
melalui nomor rekening
masjid yang di taja oleh
Bank Muamalat
19 Melakukan Monitoring 2023 SDM, Sarana Risiko Sangat jarang Komunikasi
dan dan Kecil terjadi
Evaluasi Prasarana,

20 Melakukan Monitoring dan 2024 SDM, SDM, Risiko Sangat jarang Menyiapkan form
Evaluasi Sarana dan Sarana dan Kecil terjadi monitoring dan evaluasi
Prasarana, Prasarana
18
PILIHAN JAWABAN
IDENTIFIKASI:
SDM/Dana/Peralatan/Peraturan
ANALISIS:
T(Tinggi)/M(Menengah)/K(Kecil)
EVALUASI:
HP(Hampir Pasti)/KB (Kemungkinan Besar)/M(Mungkin) /J(Jarang)/SJ(SangatJarang)
PERLAKUAN RESIKO:
Menghindari/Mitigasi/Menerima/Berbagi
PEMANTAUAN&TINJAUAN:
Pengawasan/Administrator/PejabatTinggiPratama/PejabatTinggiMadya
D. PENANGANAN RESIKO
Risiko yang terdapat pada setiap milestones/tahapan kegiatan rancangan
aksi perubahan dapat dicegah dengan mempersiapkan solusi terhadap risiko
tersebut dapat dilihat pada tabel pemetaan risiko.

E. EVALUASI RESIKO
Berdasarkan evaluasi risiko yang dilakukan bahwa risiko yang
terjadi sangat jarang terjadi, hanya pada tahap pada jangka panjang terdapat
risiko “mungkin”terjadi terkait Mengintegrasikan pemetaan, pelayanan,
pemberdayaan dan pertanggungjawaban yang menjadi konsep manajemen
Masjid yang di kelola oleh Takmir Masjid dengan aplikasi smart Masjid salah
satu layanan aplikasi android pengelolaan keuangan masjid di Indonesia dimana
Takmir Masjid dapat terhubung langsung mulai dari pengajuan dana
pembangunan masjid, penerimaan dana masjid, dan pelaporan penggunaan dana
masjid. Pengelolaan dapat termonitoring secara realtime dan terhubung langsung
dengan perbankan online melalui nomor rekening masjid,hal ini disebabkan
karena ruang lingkupnya lebih luas untuk d iintegrasikan.

5.ADOPSI DAN ADAPTASI HASIL STUDI LAPANGAN


Berdasarkan hasil Studi Lapangan (STULA) Kelompok 4 (empat) yang
dilaksanakan pada tangga l04 s/d 8 Oktober 2021 melalui daring online dengan Virtual
Zoom, Inovasi unggulan di DPMPTSP Provinsi Riau yang menjadi lokus STULA
DPMPTSP Provinsi Riau telah menerapkan 22 (dua puluh dua) pelayanan publik secara
digital, salah satu contohnya yaitu Sistem Informasi Manajemen Pelayanan
(Simpel) merupakan aplikasi pengolahan data perizinan dan nonperizinan secara
komputerisasi menggunakan aplikasi web base dimulai dari penerimaan berkas
permohonan, proses survey, sampai dengan penerbitan izin/rekomendasi, sehingga
proses perizinan dan nonperizinan menjadi lebih cepat dan transparan.Selanjutnya
aplikasi Perizinan Online, merupakan aplikasi pelayanan perizinan dan nonperizinan
secara online yang dapat diakses oleh pemohon melalui media internet dengan alamat
web/url http://perizinan.dpmptsp.riau.go.id agar pemohon tidak perlu datang ke
DPMPTSP Provinsi Riauuntuk melakukan pengurusan perizinan dan non
perizinan.Layanan digital
lainnya yaitu Arsip Digital, Perizinan dan Pengaduan Mobile Berbasis Android, QR

19
Code, Tanda Tangan Elektronik, Tracking Perizinan, SKPD Online, Sistem Informasi
Manajemen Perizinan (SIMANTAP), Sistem Antrian Digital, Aplikasi Electronic Vote,
Kiosk, SMS Gateway, Database PNP berbasis, Sistem Informasi Penerbitan Surat
Penelitian, Klinik LKPM, Riau Investment Canal, Aplikasi Loket Virtual Perizinan,
Aplikasi Whistleblowing System, Okemas, Aplikasi Keuangan dan Perlengkapam,
Sistem Absensi Berbasis Android.
Dari program unggulan yang telah operasional tersebut dapat di
adopsi dan diadaptasi dalam pengembangan manajemen kinerja dan inovasi
sebagai acuan bagi rencana aksi perubahan peserta Pelatihan Kepemimpinan
Administrator (PKA) diantara dalam hal:
1. Komitmen dan dukungan kebijakan pemerintah daerah
dalam implementasi setiap inovasi yang dihasilkan.
2. Penggunaan aplikasi digital untuk pelayanan internal maupun
eksternal dalam mendukung pencapaian kinerja pelayanan.
3. Sistem Informasi Manajemen Pelayanan (Simpel) merupakan
aplikasi pengolahan data perizinan dan nonperizinan secara komputerisasi
menggunakan aplikasi web base dimulai dari penerimaan berkas
permohonan, proses survey, sampai dengan penerbitan
izin/rekomendasi, sehingga proses perizinan dan nonperizinan menjadi
lebih cepat dan transparan.
4. Aplikasi Perizinan Online, merupakan aplikasi pelayanan perizinan dan
nonperizinan secara online yang dapat diakses oleh pemohon melalui
media internet dengan alamat web/url http://perizinan.dpmptsp.riau.go.id
agar pemohon tidak perlu datang ke DPMPTSP Provinsi Riau untuk
melakukan pengurusan perizinan dan non perizinan.

Selanjutnya menginspirasi Kami untuk mengadopsi/adaptasi inovasi serta yang


terpenting mampu untuk mengidentifikasi permasalahan meliputi peran kepemimpinan
dalam menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan Masyarakat melalui Pemetaan,
Pelayanan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanggungjawaban melalui Sistem
Informasi Manajemen Masjid Online di Kecamatan Tebing Tinggi yang akan di kelola
oleh Takmir Mesjid selaku Lembaga Masyarakat.
BAB V
PENUTUP

Rancangan Aksi Perubahan dengan judul “Strategi Membangun


Pemetaan, Pelayanan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanggungjawaban
melalui Sistem Informasi Manajemen Masjid berbasis website di Kecamatan
Tebing Tinggi” diharapkan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
pembelajaran yang telah diberikan selama mengikuti Pelatihan kepemimpinan
Admnistrator (PKA) dan hasil dari adopsi dan adaptasi pembelajaran melalui
Studi Lapangan pada lokus DPMPTSP Provinsi Riau.
Penyusunan Rancangan Aksi Perubahan ini semoga dapat menjadi solusi
atas permasalahan yang ada dan berdampak pada peningkatan kinerja organisasi di
Kecamatan Tebing Tinggi.

20
DAFTAR
KEPUSTAKAAN

1. LAN-RI. 2020, Nomor7,Pelatihan Kepemimpinan Administrator, LAN,


Jakarta;Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 Tentang
Kecamatan;
2. Peraturan Daeerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 12 Tahun 2015 Tentang
Penanggulangan Kemiskinan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 9 Tahun 2016 tentang
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti
(Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Nomor 5);
4. Peraturan Bupati Kepulauan Meranti Nomor 53 Tahun 2016
Tentang Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan;

Anda mungkin juga menyukai