Anda di halaman 1dari 97

Gelombang 1

Angkatan 4

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI RUANG KELAS 2 RSUD RANTAUPRAPAT

Disusu oleh :

Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


PENATA MUDA
NIP: 199411102019031012

LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SUMATERA UTARA


PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
SUMATERA UTARA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RANTAUPRAPAT KABUPATEN
LABUHANBATU
2019

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP : 19941110 201903 1 012
Pangkat/Golongan : Penata Muda/ III-a
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Rantauprapat
Gelombang/ Angkatan : Gelombang I/ Angkatan 4
Kelompok : III

Telah diseminarkan dihadapan Penguji, Pembimbing (Coach), dan Mentor pada :

Hari/ Tanggal : Rabu/ 20 Agustus 2019


Tempat : Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara

Medan, 20 Agustus 2019


Menyetujui

Penguji Coach Mentor

Yurlinda, S.Sos. Drs. Lambok Sinaga, M.A.P Ferdiana C. D. S.Kep., Ners


NIP. 19741016 199703 2 004 NIP. 19550204 198703 1 002 NIP. 19840807 200903 2 007

Mengetahui,
Plh. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara

PARLUHUTAN SIRAIT, S.H., MSP


PEMBINA
NIP. 19620928 199603 1 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada sang maha kuasa Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Aktualisasi di RSUD Rantauprapat pada Latihan Dasar CPNS golongan III
di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tahun 2019.
Keberhasilan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terimakasih kepada:
1. Bapak dr. Syafril Rahmadi Maulana Harahap, Sp.B selaku direktur utama RSUD
Rantauprapat
2. Bapak Dr. Kaiman Turnip, M.Si selaku Kepala BPSDM Sumatera Utara
3. Bapak Afrizal Sihotang, S.T., M.Si selaku kepala LPMP Sumatera Utara
4. Drs. Lambok Sinaga, M.A.P selaku coach yang senantiasa membimbing,
mengkoreksi dan memberikan saran dalam pembuatan rancangan aktualisasi
5. Ibu Yurlinda, S.Sos. selaku penguji yang telah memberikan masukan saran dan
arahan dalam penulisan rancangan ini
6. Ferdiana Casanova Daulay, S.Kep., Ners selaku mentor yang sangat membantu da
memberi dukungan penuh dalam melaksanakan aktualisasi di instansi RSUD
Rantauprapat
7. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Khusunya kedua orangtua saya dan teman-teman sejawat
saya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik, saran, serta masukan sehingga dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
Semoga rancangan aktualisasi ini, selain memenuhi syarat kelulusan pelatihan dasar,
dapat memberikan manfaat, terutama dalam internalisasi nilai nilai ANEKA dan
pengembangan kinerja generasi ASN menjadi ASN yang melayani masyarakat sehingga
mendorong kemajuan bangsa dan negara.
Medan, 20 Agustus 2019

Nyoto Parmono,S.Kep., Ners


NIP. 199411122019031012

i
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 LatarBelakang ................................................................... 1
1.2 TujuanAktualisasi ............................................................. 2
1.3 ManfaatAktualisasi............................................................ 3
1.4 Deskripsi Organisasi ......................................................... 3
1.4.1 Sejarah Organisasi ................................................... 3
1.4.2 Visi, Misi, Dan Motto Rumah Sakit ......................... 5
1.4.3 Struktur Organisasi .................................................. 6
1.4.4 Nilai-nilai Organisasi .............................................. 8
BAB II IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS MASALAH .............. 9
2.1 Identifikasi Isu................................................................... 9
2.2 Analisis Isu ...................................................................... 9
2.3 Penetapan Isu dan Gagasan Kegiatan ................................. 12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI............................................. 15
3.1Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ............................ 15
3.1.1 Akuntabilitas ............................................................ 15
3.1.2 Nasionalisme ............................................................ 16
3.1.3 EtikaPublik ............................................................... 17
3.1.4 KomitmenMutu ........................................................ 18
3.1.5 Anti Korupsi ............................................................. 18
3.2 Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam NKRI . 21
3.1.6 Whole of Government ............................................. 21
3.1.7 Manajemen ASN ..................................................... 22
3.1.8 PelayananPublik ....................................................... 23
3.3Rancangan Aktualisasi 1 ................................................... 26

ii
3.4 Rancangan Aktualisasi 2 .................................................. 31
3.5 Rancangan Aktualisasi 3 .................................................. 35
BAB IV HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................ 37
4.1 Hasil Pelaksanaan ............................................................. 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 77
5.1 Kesimpulan ....................................................................... 77
5.2 Saran ................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 79
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel2.2 Skala Nilai ........................................................................ 11
Tabel 2.3 Matriks USG .................................................................... 11
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi 1 .................................................. 27
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi 2 .................................................. 32
Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi 3 .................................................. 36

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelayan publik merupakan salah satu fungsi pokok dari ASN yang meliputi
banyak hal, dalam berbagai ruang lingkup kehidupan. Seperti pelayanan administrasi
Negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya.Setiap ruang
lingkup pelayanan tersebut memiliki unit-unit pelaksana terpadu, mulai dari unit
terkecil hingga terbesar dalam lingkup nasional.
Berdasarkan Pasal 10 Undang-undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara, ASN Sebagai bagian dari pemerintah mempunyai fungsi sebagai
pelaksana kebijakan Publik,pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
Sebagai ASN yang professional, diharapkan setiap ASN mengetahui tugas/fungsi dan
tanggung jawab sebagai Aparatur Sipil Negara.
Di samping itu, peraturan kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
penyelenggaraan pelatihan dasar (latsar) pola baru, mengharapkanpeserta dapat
memahami nilai-nilai dasar profesi PNS melalui mekanisme penerapan dan
aktualisasi langsung di tempat tugas. Nilai-nilai dasar profesi PNS akan melekat kuat
didalam diri sehingga terbentuk PNS yang profesional.Praktik penyelenggaraan
Diklatdengan pola pembelajaran klasikal dengan metode ceramah satu arah selama
ini sangat sulit membentuk karakter ASN yang diharapkan.
Tenaga kesehatan memiliki kewajiban dalam memberikan pelayanan yang
terbaik bagi masyarakat sehingga kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dapat
ditingkatkan dari proses penyembuhan penyakit (orientasi pengobatan) menjadi
proses pencegahan penyakit (orientasi preventif). Pencapaian derajat kesehatan
sejalan dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas dan optimal. Oleh sebab
itu pelayanan kesehatan harus berlangsung secara tepat, cepat, dan akurat oleh ASN
yang profesional dan memahami nilai-nilai dasar ANEKA yaitu : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

1
Rumah sakit merupakan tempat dalam melaksanakan nilai dasar ANEKA.
Dalam kesempatan ini saya sebagai profesi ASN (tenaga kesehatan perawat) yang
bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat akan berusaha untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam setiap kegiatan pelayanan sehari-hari.
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan
akan membentuk karakter tenaga kesehatan yang berakhlak mulia, professional,
mampu menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu dan
professional.

1.2.Tujuan Aktualisasi
Tujuan Penyusunan Rancangan aktualisasi nilai dasar ini adalah sebagai dasar
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.Selain itu tujuan lain
dari Diklat Pelatihan Dasar ini adalah untuk membentuk PNS yang profesional yang
mampu menginternalisasikan nilai-niali dasar profesi PNS, dan mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat,
abdi negara dan aparatur Negara.
Setelah mengikuti Diklat Latihan Dasar CPNS golongan III ini diharapkan
PNS tersebut dapat menjadi pelayan masyarakat yang professional dan memiliki
kompetensi mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya;
dan

2
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsidi lingkungan instansinya.
Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar di atas,
peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki kemampuan
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.

1.3. Manfaat
a) Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan
sehari-hari di RSUD Kabupaten Labuhan Batu
b) Bagi RSUD Kabupaten Labuhan Batu
Kegunaan bagi RSUD Kabupaten Labuhan Batu adalah dapat memberikan
bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik,
khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi).

1.4. Deskripsi Organisasi


1.4.1. Sejarah Organisasi

RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu didirikan tahun 1957 dan


merupakan satu-satunya rumah sakit Pemda Tk. II Labuhanbatu yang terletak di kota
Rantauprapat. Awalnya rumah sakit ini terletak di jalan Cut Nyak Dien kecamatan
Bilah Hulu. Bangunan RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu berdiri diatas
area seluas ± 2,3 Ha. Direncanakan di tahun 2014 mendatang, pindah ke lokasi baru
yang berada di jalan H. Adam Malik dengan luas ± 5,4 Ha.
Berdasarkan peraturan daerah nomor 04 tahun 2002 RSUD Rantauprapat
berubah status menjadi lembaga teknis daerah yang dipimpin oleh seorang kepala
badan dengan nama Badan Pengelola Rumah Sakit Umum (BPRSU) Rantauprapat.
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 BPRSU

3
Rantauprapat berubah lagi menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu yang namanya berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu. Berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 32 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 36 tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Labuhanbatu, maka struktur organisasi dan tata kerja kelembagaan RSUD
Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu mengalami perubahan lagi. Hal ini dilakukan
sebagai tindak lanjut meningkatnya Kelas Rumah Sakit menjadi Kelas B Non
Pendidikan.Saat ini RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu dipimpin oleh
seorang Direktur yang menduduki jabatan eselon II.B.
Upaya peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa terus
dilakukan.Penambahan alat-alat medis dan non medis serta pengiriman SDM
mengikuti pendidikan dan pelatihan maupun pelaksanaannya dilingkungan RSUD
Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu.Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM
terus dilakukan secara berkesinambungan dan komprehensif. Hal tersebut tentunya
membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dalam hal ini pihak manajemen bersama-sama
kepala SMF dan Instalasi serta tenaga lainnya merencanakan berbagai program dan
kegiatan untuk memanfaatkan pengelolaan dana yang tersedia agar lebih optimal.
Dari segi standar pelayanan, sejak tahun 2004 RSUD Rantauprapat Kabupaten
Labuhanbatu telah memperoleh 5 (lima) akreditasi pelayanan. Tahun 2008
memperoleh akreditasi 12 (dua belas) pelayanan dari Departemen Kesehatah RI
melalui Tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Kegiatan akreditasi terus
direncanakan dan diprogramkan, sehingga diakhir tahun 2011 RSUD Rantauprapat
kabupaten Labuhanbatu meraih akreditasi 16 (enam belas) pelayanan dan di tahun
2013 RSUD Rantauprapat menjadi Badan Layanan Umum Daerah dan Tahun 2016
RSUD Rantauprapat persiapan mengikuti Akreditasi Versi 2012.
Dengan luas bangunan rumah sakit ± 5.532 m2 dan jumlah tempat tidur 225
buah RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu akan terus berupaya
meningkatkan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

4
RSUD Rantauprapat adalah Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu, yang dibentuk dengan SK Permenkes
No. 373/Menkes/SK/V/2009 tanggal 13 Mei 2009 tentang Peningkatan Kelas Rumah
Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu.
Semakin kompleks dan rumitnya manajemen keuangan rumah sakit dan
tuntutan perubahan pola manajemen keuangan rumah sakit ke arah Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai dengan amanat PP
Nomor 58 tahun 2005 dan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007. Pola pengelolaan
dengan model PPKBLUD menjadi solusi bagi peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit, karena fleksibilitas pengelolaan keuangan akan memicu kreativitas dalam
menciptakan varian pelayanan yang semakin bermutu, guna meraih setiap peluang
dan potensi yang ada.
RSUD Rantauprapat telah menjalankan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) -
BLUD Surat Keputusan Bupati Labuhanbatu nomor : 900/01/DPPKAD/2013 tanggal
3 Januari 2013 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) Penuh

1.4.2. Visi, Misi, dan Moto Rumah Sakit


1) Visi
Sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan, maka RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu terus berupaya
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Untuk mewujudkan
upaya tersebut maka ditetapkan Visi yang menjadi landasan dalam pelaksanaan
pelayanan tersebut yaitu “Menjadi Rumah Sakit Layanan Umum Yang Profesional di
Sumatera Utara Menuju Labuhanbatu Sehat 2020”
Visi ini akan menjadi acuan dalam menentukan kebijakan berbagai program
pada RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu untuk meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Diharapkan kebijakan
tersebut dapat diimplementasikan oleh seluruh penyelenggara pelayanan pada RSUD
Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu dalam memberikan pelayanan baik yang

5
bersifat medis, teknis, maupun administratif.Pelayanan yang diberikan dilakukan
secara profesional oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Sebagai instansi yang dibina dan diawasi oleh Departemen Kesehatan RI,
maka visi yang ditetapkan harus sejalan dengan visi departemen tersebut yaitu
Menuju Labuhanbatu Sejahtera 2020.Visi ini dapat terwujud bila semua jajaran
RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu menyamakan persepsi dan
berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional.
2) Misi
Upaya untuk mewujudkan visi adalah menyusun beberapa misi yang sifatnya
lebih operasional dan spesifik sehingga dapat direalisasikan. Misi juga akan
memfokuskan organisasi kepada hal-hal yang menjadi prioritas. Misi RSUD
Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu adalah :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi (cepat, tepat, ramah
dan akuntabel).
2. Meningkatkan profesionalisme pelayanan yang manusiawi dan terjangkau
masyarakat.
3. Mengembangkan pelayanan unggulan spesialis dibidang:
a. Haemodialysa lanjutan
b. Fetomaternal lanjutan
c. Trauma Center lanjutan

3) Motto
Dengan motto ”Forward To Serving Better” yang berarti Menuju Pelayanan
yang Lebih Baik, diharapkan akan terbentuk etos kerja dikalangan penyelenggara
pelayanan pada RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu. Motto ini bersifat
dinamis dan relevan terhadap perubahan dan perkembangan yang terus dilakukan
oleh RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu dalam memberikan pelayanan
baik dari segi kualitas maupun kuantitas pelayanan.

6
1.4.3. Struktur Organisasi

Plt. Direktur

Wakil Direktur Umum &


Wakil Direktur Pelayanan
Keuangan

Bag. Rekam Medik dan Bag. Keuangan dan Bidang SDM &
Bag. Kesekretariatan Bidang Pelayanan Bidang Keperawatan
Informasi Perencanaan Peningkatan Mutu

Plt. Seksi Pemantauan &


Sub bagian Tata Usaha & Sub Bagian Rekam Medik Sub Bagian Penyusunan Pengawasan Fasilitas Seksi Pelayanan Askep &
Seksi Diklat & Litbang
Kepegawaian Informasi & Laporan Anggaran Pelayanan Medis dan Etika Keperawatan
Penunjang Medis

Seksi Pengawasan,
Plt. Sub Bagian Huum Sub Bagian Seksi Monitoring Evaluasi
Sub bagian Perlengkapan Pengendalian, Seksi Peningkatan mutu
Pemasaran Sosial & Perbendaharaan, & Peningkatan Mutu
& Rumah Tangga Pemerimaan & dan Kerjasama
Perpustakaan Verifikasi & Akuntansi Keperawatan
Pemulangan Pasien

7
1.4.4. Nilai-Nilai Organisasi
1) Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan
selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik
untuk rakyat.Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap
orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan,
agama dan status sosial ekonomi.
2) Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,
karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan saja.Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat
harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi,
organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar
rumput.
3) Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,
serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat,
sosial budaya dan kondisi geografis.Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam
mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan
penangnganan yang berbeda pula.
4) Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target
yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5) Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

8
BAB II

IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS MASALAH

2.1. Identifikasi Isu


Saat ini peserta ditempatkan di ruang rawat Inap kelas II RSUD Rantau
Prapat. Selama satu bulan melaksanakan tugas di ruangan ini, peserta
mendapatkan beberapa beberapa masalah yang antara lain adalah :
a) Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga tentang pentingnya
melakukan cuci tangan sesuai standar di ruang kelas II
b) Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri (non farmakologis) di ruang
kelas II
c) Kurangnya informasi tentang jadwal jam berkunjung

2.2 Analisis Isu


Dalam penetapan isu terhadap rancangan aktualisasi ini maka
diperlukannya analistis terhadap isu jika tidak diambil penyelesaian masalah
(problem solving). Alat bantu penetapan kriteria isu yang digunakan untuk
menganalisis isu yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak. Yang
selanjutnya disebut matriks APKL.
Tabel 2.1 Matriks APKL

NO ISU Kriteria Isu


A P K L
1 Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga
tentang pentingnya melakukan cuci tangan
√ √ √ √
sesuai standar di ruang kelas II
2 Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri
√ √ √ √
(non farmakologis) di ruang kelas II
3 Kurangnya informasi tentang jadwal jam
berkunjung √ √ √ √

9
Dari tabel 2.1 diatas lima isu memenuhi kriteria dikarenakan semua isu nomor 1,
2, ,3, 4, 5 dan merupakan tupoksi yang memenuhi kriteria dapat dijelaskan
sebagai berikut
1. Aktual
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di Bidang Penjaga
Tahanan.
2. Kekhalayakan
Isu yang menyangkut orang banyak khususnya pada Warga Binaan
Pemasyarakatan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
3. Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga waktu perlu
dicarikan segara solusinya.
4. Layak
Isu yang masuk akal dan realitis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Salah satu metode untuk menentukan prioritas isu/masalahnya adalah
dengan menggunakan Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Metode
isu merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah berdasarkan skala
prioritas menggunkan skala nilai 1-5, sehingga dapat diketahui urutan kepentingan
isu/masalah dengan menggunakan 3 (tiga) komponen/variabel pembandingan
yaitu (kotler dkk, 2001) :
 Urgency = seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan
maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
 Seriousness = seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat/dampak jika isu tersebut tidak segera diselesaikan semakin
besar dampak isu tersebut maka tingkat keseriusan akan semakin tinggi.
 Growth = seberapa besar isu tersebut berkembang dikaitkan dengan
kemungkinan isu akan semakin memburuk jika dibiarkan. Suatu masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius dibandingkan
dengan masalah yang berdiri sendiri.

10
Nilai dari ketiga variabel tersebut akan dijumlahkan isu yang mempunyai
jumlah nilai tersebar merupakan prioritas utama yang harus diselesaikan.
Tabel 2.2 Skala Nilai
Nilai Keterangan
5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 Urgent/Serius/Mendesak
3 Sedang Urgent/Serius/Mendesak
2 Rendah Urgent/Serius/Mendesak
1 Sangat Rendah Urgent/Serius/Mendesak

Dengan menggunakan skala nilai pada tabel diatas maka penetapan isu yang
aktual menjadi proritas bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3 Matriks USG

No. Area yang bermasalah Kriteria Jumlah Prioritas


U S G
1. Kurangnya pengetahuan
pasien/keluarga dalam 3 3 4 10 2
melakukancuci tangan 6
langkah menurut WHO diruang
rawat inap kelas 2 RSUD
Rantauprapat

2 Kurangnya pelaksanaan
manajemen nyeri (non 4 4 4 12 1
farmakologis) di ruang kelas II
3 Kurangnya informasi tentang
jadwal jam berkunjung 2 4 3 9 3

11
2.3 Penetapan Isu dan Gagasan Kegiatan
Dari hasil menentukan prioritas isu / masalah adalah dengan menggunakan
Metode USG maka isu yang diangkat adalah isu nomor 1, 2, 3, 4, 5. Adapun
Kegiatan yang akan dilakukan pada saat habituasi untuk mengatasi isu tersebut
yaitu:

ISU 1. Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri (non farmakologis) di ruang


kelas II
Kegiatan :
1. Sosialisasi manajemen nyeri (non farmakologis) kepada perawat di ruang
kelas II
2. Membuat alat skala nyeri wong baker face
3. Membuat leaflet manajemen nyeri
4. Melakukan asesmen dan edukasi nyeri kepada pasien/keluarga baru masuk
di Ruang Kelas II RSUD Rantauprapat

ISU 2. Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga tentang pentingnya melakukan


cuci tangan sesuai standar di ruang kelas II
Kegiatan:
1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pentingnya cuci tangan
2. Menempelkan poster langkah-langkah cuci tangan di ruangan kelas II
3. Membuat banner cuci tangan

ISU 3. Kurangnya informasi tentang jadwal jam berkunjung


Kegiatan:
1. Membuat poster jadwal pasien berkunjung

12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Sesuai dengan Undang Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN). Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan
mengacu pada ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Adapun detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam
ANEKA adalah sebagai berikut:

3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam akuntabilitas yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN)
untuk diterapkan di unit kerja yaitu, kepemimpinan, transparasi, integritas,
tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflikkepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok dan dan pribadi
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil
dalampenyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menujukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

15
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut:
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, menjaga kerjasama dalam tim dan
komunikasi.
2. Akuntabilitas beroientasi pada hasil.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Nilai-Nilai akuntabilitas yaitu :
1. Kepemimpinan 6. Kepercayaan
2. Transparansi 7. Keseimbangan
3. Integritas 8. Kejelasan
4. Tanggungjawab 9. Konsiste
5. Keadilan

3.1.2 Nasionalisme
Sebagai pelaksana kebijakan peayanan publik tentu setiap pegawai ASN
harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan
senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara diatas
kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang
kepentingan sektoral atau golongan.
Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :
1. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang
terkandungnya; ketepetan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun
dalam memberikn pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan
mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap
adil dan tidak deskriminatif.
2. ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan
jujur,bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya
dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan
tanpa tekanan, melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika peerintahan, menjaga

16
kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara, menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien,
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugas,
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi, tidak menyalahgunakan informasi, dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. ASN sebagai pemersatu bangsa bersikap netral dan adil, mengawoni
kepentingan kelompok minoritas, menjadi teladan dilingkungan
masyarakat.

3.1.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik
antara lain adalah
1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi pancasila.
2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi prinsip standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil & mendorong kinerja kesetaraan pekerjaan
13. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

17
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam
pelayanan publik.Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang.Untuk
mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah
mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang
perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:
1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu.
2. Inovatif.
3. Selalu melakukan perbaikan mutu.
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.
5. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan
kejujuran.
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal.
7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan.
8. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien dalam bekerja.

3.1.5 Anti Korupsi


Anti korupsiKorupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan
untuk memperkaya diri sendiri maupun golongan
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain:

18
1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kemandirian
4. Kedisiplinan
5. Keadilan
6. Tanggungjawab
7. Kerja keras
8. Sederhana
9. Berani

3.2 Kedudukan Dan Peran Pegawai Negeri Sipil Dalam NKRI

3.2.1Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih
kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait
faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing
sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif
atau „saling membunuh‟. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya

21
lebih penting dari yang lainnya. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia,
keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah
sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai
perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan
ini dalam satu frame NKRI.

3.2.2. Manajemen ASN

Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam


mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun
PPK. Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja
kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN.
1. Kedudukan ASN
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun demikian
pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
2. Peran ASN
Peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa
3. Hak dan kewajiban ASN
Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:
 Gaji, tunjangan dan fasilitas
 Cuti
 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
 Perlindungan
 Pengembangan kompetensi
4. Kode etik dan kode perilaku ASN
Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
pegawai ASN:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

22
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien; Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau orang lain;
 Memagang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

3.2.3.Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan
orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan;
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).

23
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberi
akses untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak
puas terhadap pelayanan publik pemerintah.
3. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara.
Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang
menduduki posisi sebagai agen pelayanan publik
4. Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
5. Mudah dan murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh
seluruh warga negara.
6. Efektif dan efisien
Efektif : mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk melaksanakan
mandat konstitusi dan mencapai tujuan strategis negara dalam jangka panjang).
Efisien: cara mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga
kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah
ditemukan, dan lain – lain) dan dapat dijangkau dalam arti non – fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.

24
8. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik secara cetak maupun
elektronik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok

25
3.3RANCANGAN AKTUALISASI 1

Unit Kerja

Ruang Rawat Inap Kelas II RSUD Rantau Prapat

Identifikasi Isu

Nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang dirasakan seseorang, nyeri juga termasuk salah satu tanda vital yang perlu di
monitor pada pasien setiap saat. Manajemen nyeri di rumah sakit tidak optimal karna kecendrungan perawat langsung melakukan
kolaborasi dalam penanganan nyeri, dan perawat di ruang kelas II jarang melakukan pengkajian nyeri pada pasien sehingga
manajemen nyeri tidak dilakukan dengan optimal

Isu Yang Diangkat

Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri (non farmakologis) di ruang kelas II

Gagasan Pemecahan Isu

Mengadakan sosialisasi tentang manajemen nyeri kepada perawat di ruang kelas II, membuat alat skala nyari wong baker, membuat
leaflet manajemen nyeri, melakukan asesmen dan edukasi manajemen nyeri kepada pasien/keluarga yang melaporkan adanya nyeri.

26
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi Isu ke 1

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1. Sosialisasi  Berkonsultasi dengan Perawat memahami Sebelum melakukan Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
manajemen nyeri pimpinan untuk manajemen nyeri non sosialisasi kepada dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
(non farmakologis) mendapatkan farmakologi dan perawat saya yaitu: organisasi yaitu:
kepada perawat di persetujuan diharapkan dapat berkonsultasi terlebih  Menyelenggarakan Inklusif: Pelayanan
ruang kelas II  Mencari refrensi mengaplikasikannya dahulu kepada pelayanan kesehatan manajemen nyeri melibatkan
materi sosialisasi kepada pasien rawat pimpinan untuk yang bermutu tinggi semua perawat yang
 Menulis materi inap kelas II mendapatkan (cepat, tepat, ramah dan bertugas diruangan sehingga
sosialisasi kedalam persetujuan dengan akuntabel). perlu melibatkan kepala
flipchart sopan, saya akan  Meningkatkan ruangan untuk
 Konsultasi materi melibatkan kepala profesionalisme mengkoordinasikan semua
sosialisasi kepada ruangan dan ka. Seksi pelayanan yang perawat pelaksana yang
pimpinan asuhan keperawatan manusiawi dan bertugas di kelas 2 untuk
 Melakukan sosialisasi dalam membuat materi terjangkau masyarakat dapat melaksanakan
manajemen nyeri dan saya akan Dan Visi Organisasi manajemen nyeri sesuai
kepada perawat menyampaikan Menjadi Rumah Sakit SOP.
sosialisasi dengan jelas Layanan Umum Yang
dan efektif agar mudah Profesional di Sumatera
dipahami Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020
Manfaat :
Memberikan pemahaman
kembali tentang
manajemen nyeri kepada
perawat

27
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI

Dampak:
Perawat tidak optimal
dalam melaksanakan
manajemen nyeri sesuai
tupoksi sehingga
pelayanan pasien kurang
optimal
2. Membuat alat ukur  Berkonsultasi dan Alat ukur skala nyeri Berkomunikasi dengan Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
nyeri wong baker Meminta izin atasan dapat digunakan oleh sopan dan ramah pada dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
face  Mencari refrensi dokter/perawat untuk saat berkomunikasi yaitu: organisasi yaitu:
 Mencetak alatdan mempermudah dengan pimpinan. Saya  Menyelenggarakan Efektif: alat skala
laminating dalam mengetahui akan bertanggung pelayanan kesehatan nyeriwong baker face
 Meletakkan alat di troli skala nyeri yang jawab dan yang bermutu tinggi yang sebelumnya tidak
dialami pasien menggunakan (cepat, tepat, ramah dan ada merupakan inovasi
kreativitas yang saya akuntabel). yang dilakukan perawat
miliki untuk membuat  Meningkatkan
alat ukur nyeri agar untuk memudahkan
Manfaat : profesionalisme
menarik dan pelayanan yang
perawat dalam melakukan
Memudahkan
perawat/dokter dalam memudahkan manusiawi dan pengkajian nyeri kepada
mengkaji skala nyeri perawatmengkaji skala terjangkau masyarakat pasien.
pada pasien nyeri pasien Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit
Dampak: Layanan Umum Yang
Data Pengkajian nyeri Profesional di Sumatera
tidak akurat Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020

28
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
3 Membuat leaflet  Berkonsultasi dan Leaflet tercetak dan Berkomunikasi dengan Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
manajemen nyeri meminta izin atasan dapat digunakan sopan dan ramah pada dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
 Mencari refrensi sebagai media saat berkomunikasi yaitu: organisasi yaitu:
 Mendesign leaflet informasi RS kepada dengan pimpinan. Saya  Menyelenggarakan Pro rakyat: Perawat
 Cetak leaflet pasien/keluarga akan bertanggung pelayanan kesehatan melakukan upaya
 Menaruh leaflet di tentang manajemen jawab dan yang bermutu tinggi penyampaian informasi
tempat leaflet nyeri menggunakan (cepat, tepat, ramah dan (peran perawat sebagai
kreativitas yang saya akuntabel). edukator)
Manfaat : miliki untuk mendesain  Meningkatkan
media edukasi agar Efektif: Leaflet tentang
Sarana edukasi kepada profesionalisme
menarik dan pelayanan yang
manajemen nyeri yang
pasien/keluarga melalui
memudahkan pasien manusiawi dan sebelumnya tidak ada
tulisan
menyerap materi yang terjangkau masyarakat merupakan inovasi yang
Dampak: akan diberikan Dan Visi Organisasi dilakukan perawat
Kurangnya media Menjadi Rumah Sakit
informasi kepada Layanan Umum Yang
pasien/keluarga Profesional di Sumatera
Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020

4 Melakukan asesmen  Menyiapkan alat Pasien yang baru Dalam menerima Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
dan edukasi tentang  Melakukan masuk ruang kelas II pasien masuk, saya dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
manajemen nyeri pengkajian nyeri akan merasa dilayani akan berkomunikasi yaitu: organisasi yaitu:
kepada pasien baru di  Memberikan edukasi dengan baik terutama dengan ramah dan  Menyelenggarakan Pro rakyat: Perawat
Ruang Kelas II dan penatalaksanaan dalam pelayanan sopan. Saya akan pelayanan kesehatan sebagai pelayan kesehatan
RSUD Rantauprapat manajemen nyeri non tentang nyeri yang menjaga kerahasiaan yang bermutu tinggi melakukan upaya untuk
farmakologis kepada dialami dan pasien tentang (cepat, tepat, ramah dan menangani nyeri yang
pasien meningkatkan mutu penyakitnya saat akuntabel). diderita pasien
pelayanan rumah memasuki ruangan.  Meningkatkan

29
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
sakit. Saya akan melayani profesionalisme Responsif: perawat
Manfaat : dengan sikap hormat pelayanan yang sebagai pelayan kesehatan
Pasien mendapatkan dan sopan sebagai manusiawi dan tanggap dalam
pelayanan segera tentang ASN di Rumah sakit. terjangkau masyarakat menyelesaikan masalah
nyerinya Setelah terbina Dan Visi Organisasi
yang dialami pasien
hubungan saling Menjadi Rumah Sakit
Dampak: percaya, kemudian Layanan Umum Yang khususnya nyeri.
Manajemen nyeri tidak saya akan melakukan Profesional di Sumatera
optimal asesmen dan edukasi Utara Menuju
nyei dengan baik dan Labuhanbatu Sehat 2020
benar sesuai dengan
SOP yang ada.

30
3.4.RANCANGAN AKTUALISASI 2

Unit Kerja

Ruang Rawat Inap Kelas II RSUD Rantau Prapat

Identifikasi Isu

Pasien yang masuk ke rumah sakit maupun keluarga sebagian besar tidak tahu tentang pentingnya mencuci tangan di rumah sakit,
cuci tangan merupakan hal sederhana yang dilakukan untuk mencegah penularan kuman penyebab infeksi yang berada di rumah
sakit. Infeksi yang terjadi di rumah sakit sangat mudah ditularkan oleh kontak tangan, oleh karena itu sangat ditekankan kepada
pasien dan keluarga untuk selalu melakukan cuci tangan

Isu yang Diangkat

Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga dalam melakukancuci tangan 6 langkah menurut WHO diruang rawat inap kelas 2 RSUD
Rantauprapat

Gagasan Pemecahan Isu

Menempelkan poster cuci tangan 6 langkah dan 5 moment cuci tangan, membuat banner tentang cuci tangan, dan Memberikan
edukasi kepada pasien pentingnya melakukan cuci tangan

31
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi Isu ke 2

KONTRIBUSI
KETERKAITAN TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
TAHAPAN OUTPUT/HASIL
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI NILAI ORGANISASI
KEGIATAN KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI (Dampak Positif)
(manfaat)
1. Memberikan edukasi  Meminta izin kepala Pasien/keluarga paham Dalam melakukan edukasi cuci Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
kepada pasien dan ruangan akan pentingnya cuci tangan kepada pasie/keluarga, dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
keluarga pentingnya  Menyiapkan Handrub tangan di rumah sakit. saya akan berkomunikasi yaitu: organisasi yaitu:
cuci tangan 6 langkah  Memberikan edukasi Pasien/keluarga mampu dengan ramah dan sopan.  Menyelenggarakan Pro rakyat: Perawat
sesuai standar WHO tentang cuci tangan mendemonstrasikan cuci Saya akan memberikan pelayanan kesehatan melakukan upaya
tangan sesuai standar edukasi dengan sabar dan yang bermutu tinggi penyampaian informasi
Manfaat : WHO ikhlassebagai ASNagar (cepat, tepat, ramah dan (peran perawat sebagai
Pasien/keluarga paham pasien/keluarga paham akan akuntabel). edukator)
tentang teknik cuci pentingnya cuci tangan. Saya  Meningkatkan Efektif: edukasi cuci
tangan yang benar akan melakukan edukasi profesionalisme tangan yang diberikan
dengan cara demonstrasi pelayanan yang kepada pasien/keluarga
Dampak: langsung agar efektif dan manusiawi dan diharapkan dapat
Meningkatkan risiko mudah dipahami terjangkau masyarakat diaplikasikan setiap saat
infeksi nosokomial Dan Visi Organisasi untuk mencegah infeksi.
Menjadi Rumah Sakit
Layanan Umum Yang
Profesional di Sumatera
Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020

2 Menempelkan poster  Meiminta izin kepada Poster cuci tangan dapat Dalam menempelkan poster Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
langkah-langkah cuci atasan menambah media langkah-langkah cuci tangan dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
tangan di ruang kelas II  Berkolaborasi dengan informasi tentang saya terlebih dahulu meminta yaitu: organisasi yaitu:
PPIRS langkah-langkah cuci izin pimpinan dengan sopan,  Menyelenggarakan Efektif: Poster tentang
 Membuat tangan yang benar sesuai saya akan mendesign poster pelayanan kesehatan langkah-langkah cuci

32
KONTRIBUSI
KETERKAITAN TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
TAHAPAN OUTPUT/HASIL
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI NILAI ORGANISASI
KEGIATAN KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI (Dampak Positif)
(manfaat)
designposter standar WHO sekreatif mungkin dan yang bermutu tinggi tangan yang sebelumnya
 Mencetak posterdan efektif agar pengunjung RS (cepat, tepat, ramah dan tidak ada merupakan
laminating dapat melihatmya dengan jelas akuntabel). inovasi yang dilakukan
 Menempelkan poster dan dapat diaplikasikan  Meningkatkan perawat
dengan baik dan langsung saat hendak cuci profesionalisme Inklusif: kegiatan
benar tangan. pelayanan yang menempelkan poster
manusiawi dan langkah-langkah cuci
Manfaat : terjangkau masyarakat tangan juga melibatkan
Memudahkan Dan Visi Organisasi bagian PPIRS
Pasien/keluarga Menjadi Rumah Sakit (pencegahan dan
mendapatkan informasi Layanan Umum Yang pengendalian infeksi
tentang cuci tangan Profesional di Sumatera Rumah Sakit).
Utara Menuju
Dampak: Labuhanbatu Sehat 2020
Pasien/keluarga lupa
tentang teknik cuci
tangan

3 Membuat banner cuci  Berkonsultasi dan Banner berdiri ditempat Sebelum membuat banner cuci Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
tangan meminta izin kepada yang strategis sebagai saya terlebih dahulu meminta dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
atasan media edukasi yang izin pimpinan dengan sopan, yaitu: organisasi yaitu:
 Mendesign banner disediakan RS untuk saya akan mendesign banner  Menyelenggarakan Efektif: Banner tentang
 Menyetak banner mengunjung, agar sekreatif mungkin dan pelayanan kesehatan cuci tangan yang
 Memasang banner pengunjung dapat efektif agar pengunjung RS yang bermutu tinggi sebelumnya tidak ada
ditempat yang mengetahui tentang dapat melihatmya dengan jelas (cepat, tepat, ramah dan merupakan inovasi yang
strategis pentingnya cuci tangan. dan dapat diaplikasikan akuntabel). dilakukan perawat
langsung saat hendak cuci  Meningkatkan Inklusif: kegiatan
tangan. profesionalisme menempelkan poster

33
KONTRIBUSI
KETERKAITAN TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
TAHAPAN OUTPUT/HASIL
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI NILAI ORGANISASI
KEGIATAN KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI (Dampak Positif)
(manfaat)
Manfaat : pelayanan yang langkah-langkah cuci
Memudahkan manusiawi dan tangan juga melibatkan
Pasien/keluarga terjangkau masyarakat bagian PKRS (Promosi
mendapatkan informasi Dan Visi Organisasi kesehatan Rumah Sakit).
tentang cuci tangan Menjadi Rumah Sakit
Layanan Umum Yang
Dampak: Profesional di Sumatera
Pasien/keluarga lupa Utara Menuju
tentang petingnya cuci Labuhanbatu Sehat 2020
tangan

34
3.5.RANCANGAN AKTUALISASI 3

Unit Kerja

Ruang Rawat Inap Kelas II RSUD Rantau Prapat

Identifikasi Isu

Banyaknya pengunjung pasien yang masuk ke ruangkelas II sangat tidak teratur, sehingga menyebabkan ruangan menjadi ramai dan
tidak nyaman untuk pasien, jumlah pengunjung yang dapat juga bisa meningkatkan infeksi nosokomial di rs.

Isu yang Diangkat

Kurangnya informasi tentang jadwal jam berkunjung

Gagasan Pemecahan Isu

Membuat poster jadwal pasien berkunjung

35
Tabel 3.3Rancangan Aktualisasi 3

KONTRIBUSI PENGUATAN
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI NILAI-NILAI
No KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI 0RGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI (Dampak Positif)
1. Membuat poster jadwal  Meminta izin atasan Poster jadwal pasien Sebelum membuat poster Kegiatan ini berkontibusi Kegiatan ini memberikan
pasien berkunjung  Mendesign poster berkunjung terpasang jam berkunjung saya dengan misi organisasi pengaruh pada nilai-nilai
jadwal jam di tempat strategis terlebih dahulu meminta yaitu: organisasi yaitu:
berkunjung izin pimpinan dengan  Menyelenggarakan Efektif: membuat jadwal
 Menyetak jadwal sopan, saya akan pelayanan kesehatan pasien berkunjung
 Menempelkan poster mendesign banner yang bermutu tinggi merupakan inovasi yang
jadwal berkunjung sekreatif mungkin dan (cepat, tepat, ramah dan dilakukan perawat untuk
pasien efektif agar pengunjung akuntabel). mengatur
RS dapat melihatmya  Meningkatkan pengunjung/keluarga
Manfaat : dengan jelas dan dapat profesionalisme pasien yang tidak tertib
Media informasi tentang diaplikasikan langsung pelayanan yang dlaam jam berkunjung
jadwal dan peraturan saat hendak cuci tangan. manusiawi dan
berkunjung terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Dampak: Menjadi Rumah Sakit
Pengunjung tidak ada Layanan Umum Yang
batasan keluar masuk RS Profesional di Sumatera
Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020

36
BAB IV

HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1.Hasil Pelaksanaan
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA mulai dilaksanakan tanggal
8Juli 2019 sampai dengan tanggal 15Agustus 2019. Sesuai dengan rancangan
kegiatan yang disusun dalam Rancangan Aktualisasi (RA), terdapat 8 kegiatan
yang akan dilaksanakan. Selama periode aktualisasi (off campus) seluruh kegiatan
yang direncanakan telah terlaksana secara keseluruhan di Ruang kelas II RSUD
Rantauprapat.Selama pelaksanaan aktualisasi, penulis juga menerapkan hasil
pembelajaran mata diklat yang diterima selama perkuliahan (on campus) berupa
nilai-nilai ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan WoG. Berikut
pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama periode off campus:

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

1. Sosialisasi manajemen nyeri 8 Juli – 17 Juli 2019 Aktualisasi selesai


(non farmakologis kepada dilaksanakan
perawat Kelas II RSUD
Rantauprapat
2. Membuat Alat Ukur Nyeri 8 Juli - 13 Juli 2019 Aktualisasi selesai
Wong Baker Face dilaksanakan
3. Membuat leaflet manajemen 8 Juli – 20 Juli 2019 Aktualisasi selesai
nyeri dilaksanakan
4. Melakukan asesmen dan 17 Juli – 16 Agustus Aktualisasi selesai
edukasi nyeri kepada 2019 dilaksanakan lanjutkan
pasien/keluarga yang menjadi habituasi
melaporkan adanya nyeri
5. Memberikan edukasi kepada 16 Juli – 16 Agustus Aktualisasi selesai
pasien dan keluarga Juli 2019 dilaksanakan lanjutkan

37
pentingnya cuci tangan menjadi habituasi
6. Menempelkan poster 8 Juli – 12 Juli 2019 Aktualisasi selesai
langkah-langkah cucitangan dilaksanakan
di ruangan kelas II
7. Membuat Banner Cuci 30 Juli – 8 Agustus Aktualisasi selesai
Tangan 2019 dilaksanakan
8. Membuat poster jadwal 14 Agustus 2019 Aktualisasi selesai
pasien berkunjung dilaksanakan

Adapun rincian aktualisasi kegiatan diatas telah peserta kerjakan dalam


bentuk formulir 2 sesuai panduan peserta LATSAR CPNS golongan III Tahun
2019 sebagai berikut:

FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941110 201903 1 012
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu :Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri (non farmakologi) di
ruang kelas II RSUD Rantauprapat
Kegiatan1 : Sosialisasi manajemen nyeri (non farmakologi) kepada
perawat kelas II RSUD Rantauprapat

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan: 9/7/2019 SMS Jangan lupa
1. Berkonsultasi dengan 4.18 PM bukti fisik
pimpinan untuk setiap
mendapatkan kegiatan

38
persetujuan
2. Mencari refrensi materi
sosialisasi
3. Menulis materi
sosialisasi kedalam
flipchart
4. Konsultasi materi
sosialisasi kepada
pimpinan
5. Melakukan sosialisasi 18/7/2019 SMS
manajemen nyeri 1.02 PM
kepada perawat
6. Tanya jawab, sharing
dan penutup

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Perawat memahami
manajemen nyeri non
farmakologi dan diharapkan
dapat mengaplikasikannya
kepada pasien rawat inap
kelas II

Keterkaitan Substansi Mata


Pelatihan:
Sebelum melakukan
sosialisasi kepada perawat
saya berkonsultasi terlebih
dahulu kepada pimpinan
untuk mendapatkan
persetujuan dengan sopan,

39
saya akan melibatkan kepala
ruangan dan ka. Seksi
asuhan keperawatan dalam
membuat materi dan saya
akan menyampaikan
sosialisasi dengan jelas dan
efektif agar mudah dipahami

Kontribusi Terhadap Visi


Dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini berkontibusi
dengan misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi (cepat,
tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan
profesionalisme pelayanan
yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit
Layanan Umum Yang
Profesional di Sumatera Utara
Menuju Labuhanbatu Sehat
2020.

Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi :
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.

40
Dokumentasi

1. Berkonsultasi dengan pimpinan untuk mendapat persetujuan

8/7/2019 11.30 a.m

8/7/2019 09.30 a.m

41
2. Mencari refrensi materi sosialisasi

10/7/2019 8.15 p.m

3. Menulis materi sosialisasi kedalam flipchart

12/7/2019 08.10 p.m

42
4. Konsultasi materi sosialisasi kepada mentor selaku Ka. Seksi pelayanan Asuhan
Keperawatan dan Etika Keperawatan

15/7/2019 01.45 p.m

5. Melakukan sosialisasi manajemen nyeri kepada perawat

16/7/2019 08.30 a.m

43
FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941110 201903 1 012
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu :Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri (non farmakologi) di
ruang kelas II RSUD Rantauprapat
Kegiatan2 : Membuat alat ukur nyeri wong baker face

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan:
1. Meminta izin atasan
2. Mencari refrensi
3. Mencetak alat
4. Meletakkan alat diatas troli

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Alat ukur skala nyeri dapat
digunakan oleh dokter/perawat
untuk mempermudah dalam
mengetahui skala nyeri yang
dialami pasien

Keterkaitan Substansi Mata


Pelatihan:
Berkomunikasi dengan sopan
dan ramah pada saat
berkomunikasi dengan pimpinan.

43
Saya akan bertanggung jawab
dan menggunakan kreativitas
yang saya miliki untuk membuat
alat ukur nyeri agar menarik dan
memudahkan perawat mengkaji
skala nyeri pasien

Kontribusi Terhadap Visi Dan


Misi Organisasi:
Kegiatan ini berkontibusi dengan
misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu
tinggi (cepat, tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan
profesionalisme pelayanan
yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat

Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi:
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.

Dokumentasi :
1. Meminta izin kepada mentor dan kepala ruangan

44
9/7/2019 12.15 a.m

8/7/2019 08.35 a.m

45
2. Mencari refrensi alat ukur nyeri wong baker face

3. Mencetak Alat

13/7/2019 09.20 a.m

46
4. Laminating

13/7/2019 08.30 a.m

5. Meletakkan alat di atas troli

13/7/2019 11.30 a.m

47
FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941110 201903 1 012
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu : Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri (non farmakologis)
di ruang kelas II RSUD Rantauprapat
Kegiatan3 : Membuat leaflet manajemen nyeri

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan:
1. Berkonsultasi dan meminta
izin atasan
2. Mencari refrensi
3. Mendesign leafleat
4. Cetak leaflet
5. Menaruh leaflet di tempat
leaflet

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Leaflet tercetak dan dapat
digunakan sebagai media
informasi RS kepada
pasien/keluarga tentang
manajemen nyeri

Keterkaitan Substansi Mata


Pelatihan:

48
Berkomunikasi dengan sopan dan
ramah pada saat berkomunikasi
dengan pimpinan. Saya akan
bertanggung jawab dan
menggunakan kreativitas yang
saya miliki untuk mendesain
media edukasi agar menarik dan
memudahkan pasien menyerap
materi yang akan diberikan

Kontribusi Terhadap Visi Dan


Misi Organisasi:
Kegiatan ini berkontibusi dengan
misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu
tinggi (cepat, tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan
profesionalisme pelayanan
yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit Layanan
Umum Yang Profesional di
Sumatera Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020.

Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi:
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.

49
Dokumentasi :
1. Meminta izin kepada mentor dan kepala ruangan

15/7/2019 11.30

8/7/2019 09.25

50
2. Mencari refrensi

18/7/2019 8.15 p.m

3. Mendesign Leaflet

18/7/2019 8.45 p.m

51
4. Cetak Leaflet

20/7/2019 09.00 a.m

5. Menaruh leaflet ditempat leaflet (akrilik)

20/7/2019 10.00 a.m

52
FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941007 201903 1 010
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu : Kurangnya pelaksanaan manajemen nyeri (non farmakologis)
di ruang kelas II RSUD Rantauprapat
Kegiatan4 : Melakukan asesmen dan edukasi tentang manajemen nyeri
kepada pasien baru di Ruang Kelas II RSUD Rantauprapat

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan: 29/7/2019 SMS
1. Menyiapkan alat 11.47 AM
2. Melakukan pengkajian nyeri
3. Memberikan edukasi dan
penatalaksanaan manajemen
nyeri non farmakologis
kepada pasien

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Pasien yang baru masuk ruang
kelas II akan merasa dilayani
dengan baik terutama dalam
pelayanan tentang nyeri yang
dialami dan meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.

Keterkaitan Substansi Mata

53
Pelatihan:
Dalam menerima pasien masuk,
saya akan berkomunikasi dengan
ramah dan sopan. Saya akan
menjaga kerahasiaan pasien
tentang penyakitnya saat
memasuki ruangan. Saya akan
melayani dengan sikap hormat
dan sopan sebagai ASN di
Rumah sakit. Setelah terbina
hubungan saling percaya,
kemudian saya akan melakukan
asesmen dan edukasi nyei dengan
baik dan benar sesuai dengan
SOP yang ada.

Kontribusi Terhadap Visi Dan


Misi Organisasi:
Kegiatan ini berkontibusi dengan
misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi
(cepat, tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan profesionalisme
pelayanan yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit Layanan
Umum Yang Profesional di
Sumatera Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020

54
Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi:
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.
Dokumentasi :
1. Menyiapkan Alat

13/7/2019 11.30

55
2. Melakukan pengkajian nyeri (asesmen)

17/7/2019 10.25
3. Melakukan edukasi tentang manajemen nyeri

17/7/2019 10.25

56
4. Pendokumentasian kedalam rekam medis pasien

17/7/2019 10.25

57
FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941110 201903 1 012
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu :Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga dalam
melakukancuci tangan6 langkah menurut WHO diruang rawat
inap kelas II RSUD Rantauprapat
Kegiatan5 : Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pentingnya
cuci tangan 6 langkah menurut WHO di kelas II

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan: 18/7/2019 SMS
1. Meminta izin kepala ruangan
2. Menyiapkan Handrub
3. Memberikan edukasi tentang
cuci tangan

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Pasien/keluarga paham akan
pentingnya cuci tangan di rumah
sakit. Pasien/keluarga mampu
mendemonstrasikan cuci tangan
sesuai standar WHO

Kontribusi Terhadap Visi Dan


Misi Organisasi:
Dalam melakukan edukasi cuci

58
tangan kepada pasie/keluarga,
saya akan berkomunikasi dengan
ramah dan sopan. Saya akan
memberikan edukasi dengan
sabar dan ikhlas sebagai
ASNagar pasien/keluarga paham
akan pentingnya cuci tangan.
Saya akan melakukan edukasi
dengan cara demonstrasi langsung
agar efektif dan mudah dipahami

Kegiatan ini berkontibusi dengan


misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi
(cepat, tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan profesionalisme
pelayanan yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit Layanan
Umum Yang Profesional di
Sumatera Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020

Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi :
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.

Dokumentasi :

59
1. Meminta izin kepada kepala ruangan

8/7/2019 09.30 a.m


2. Menyiapkan Handrub

60
3. Memberikan edukasi cuci tangan

2/8/2019 08.15 a.m

2/8/2019 08.15 a.m

61
FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941110 201903 1 012
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu :Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga dalam melakukan
cuci tangan 6 langkah menurut WHO diruang rawat inap kelas
II RSUD Rantauprapat
Kegiatan6 : Menempelkan poster langkah-langkah cuci tangan di ruangan
kelas II

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan: 12/7/2019 SMS
1. Meiminta izin kepada atasan 7.53 PM
2. Berkolaborasi dengan PPIRS
3. Membuat rancangan poster
4. Mencetak posterdan
laminating
5. Menempelkan poster dengan
baik dan benar

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Poster cuci tangan dapat
menambah media informasi
tentang langkah-langkah cuci
tangan yang benar sesuai standar
WHO

Keterkaitan Substansi Mata

62
Pelatihan:
Dalam menempelkan poster
langkah-langkah cuci tangan saya
terlebih dahulu meminta izin
pimpinan dengan sopan, saya
akan mendesign poster sekreatif
mungkin dan efektif agar
pengunjung RS dapat melihatmya
dengan jelas dan dapat
diaplikasikan langsung saat
hendak cuci tangan.

Kontribusi Terhadap Visi Dan


Misi Organisasi:
Kegiatan ini berkontibusi dengan
misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi
(cepat, tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan profesionalisme
pelayanan yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit Layanan
Umum Yang Profesional di
Sumatera Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.
Dokumentasi :

63
1. Meminta izin kepada atasan

08/7/2019 11.30 a.m

2. Kolaborasi dengan tim PPIRS tentang pengadaan poster cuci tangan

9/7/2019 11.30 a.m

64
3. Mendesign poster

12/7/2019 8.45 a.m

4. Mencetakdan laminating poster

12/7/2019 10.00 a.m

65
5. Menempelkan poster dengan baik dan benar

12/7/2019 11.25 a.m

12/7/2019 11.30 a.m

66
FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941110 201903 1 012
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu :Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga dalam melakukan
cuci tangan 6 langkah menurut WHO diruang rawat inap kelas
II RSUD Rantauprapat
Kegiatan7 : Membuat banner cuci tangan

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan: 8/8/2019 SMS
1. Meminta izin kepada atasan 2.23 PM
2. Mendesign banner
3. Menyetak banner dengan
jelas
4. Memasang banner ditempat
yang strategis

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Banner berdiri ditempat yang
strategis sebagai media edukasi
yang disediakan RS untuk
mengunjung, agar pengunjung
dapat mengetahui tentang
pentingnya cuci tangan.

Keterkaitan Substansi Mata

67
Pelatihan:
Sebelum membuat banner cuci
saya terlebih dahulu meminta izin
pimpinan dengan sopan, saya
akan mendesign banner sekreatif
mungkin dan efektif agar
pengunjung RS dapat melihatmya
dengan jelas dan dapat
diaplikasikan langsung saat
hendak cuci tangan.

Kontribusi Terhadap Visi Dan


Misi Organisasi:
Kegiatan ini berkontibusi dengan
misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi
(cepat, tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan profesionalisme
pelayanan yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit Layanan
Umum Yang Profesional di
Sumatera Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.
Dokumentasi :

68
1. Meminta izin kepada atasan

30/7/2019 11.30 a.m

2. Mendesign Banner

5/8/2019 9.50 p.m

69
3. Mencetak Banner

7/8/2019 3.30 p.m

7/8/2019 3.30 p.m

70
4. Memasang Banner

8/8/2019 08.30 a.m

71
FORMULIR 2

Nama : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.


NIP :19941110 201903 1 012
UnitKerja : RSUD Rantauprapat
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu :Kurangnya informasi tentang jadwal jam berkunjung
Kegiatan8 : Membuat poster jadwal jam berkunjung

Coach Mentor
Penyelesaian Kegiatan
Catatan
Waktu Media Paraf
Coach
Tahapan kegiatan: 14/8/2019 SMS
1. Meminta izin ke atasan
2. Mendesign poster jadwal jam
berkunjung
3. Menyetak jadwal
4. Laminating
5. Menempelkan jadwal
berkunjung pasien

Output kegiatan terhadap


pemecahan isu:
Poster jadwal pasien berkunjung
terpasang di tempat strategis

Keterkaitan Substansi Mata


Pelatihan:
Sebelum membuat poster jam
berkunjung saya terlebih dahulu
meminta izin pimpinan dengan
sopan, saya akan mendesign

72
banner sekreatif mungkin dan
efektif agar pengunjung RS dapat
melihatmya dengan jelas dan
dapat diaplikasikan langsung
saat hendak cuci tangan.

Kontribusi Terhadap Visi Dan


Misi Organisasi:
Kegiatan ini berkontibusi dengan
misi organisasi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi
(cepat, tepat, ramah dan
akuntabel).
2. Meningkatkan profesionalisme
pelayanan yang manusiawi dan
terjangkau masyarakat
Dan Visi Organisasi
Menjadi Rumah Sakit Layanan
Umum Yang Profesional di
Sumatera Utara Menuju
Labuhanbatu Sehat 2020

Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi:
Pro rakyat, responsif, efektif,
Inklusif dan Bersih.
Dokumentasi :

73
1. Meminta izin kepada atasan

5/8/2019 11.30 a.m


2. Mendesign Poster

12/8/2019 9.20 a.m

74
3. Mencetak Poster

12/8/2019 09.35 a.m


4. Laminating

12/8/2019 09.45 a.m

75
5. Menempelkan jadwal poster jadwal berkunjung

14/8/2019 08.00 a.m 14/8/2019 08.02 a.m

12/8/2019 09.45 a.m

76
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) memiliki kewajiban dalam mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
(DIKLAT) Prajabatan Pola Baru. Pola baru ini bertujuan untuk mewujudkan
Pegawai ASN yang profesional, sekaligus dapat mengimplementasikan nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEKA) sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 15 Tahun 2015.
Dalam penyelengaraan diklat prajabatan pola baru ini juga peserta diharapkan
mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan cara penerapan
aktualisasi di RSUD Rantauprapat.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru yang
lebihmenekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasarprofesi
ASN di lingkup kerja, diharapkan adanya pemahaman yang mendalam dan ASN
dapat memegang teguh prinsip dari nilai-nilai tersbut.
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai profesi perawat di
RSUD Rantauprapat dilakukan melalui beberapa kegiatan berdasarkan isu yang
diangkat sebagai berikut:
1. Sosialisasi manajemen nyeri (non farmakologis) kepada perawat di Ruang
kelas II RSUD Rantauprapat
2. Membuat alat ukur nyeri wong baker face
3. Membuat leaflet manajemen nyeri
4. Melakukan asesmen dan edukasi manajemen nyeri kepada pasien baru di
Ruang Kelas II RSUD Rantauprapat
5. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pentingnya cuci tangan 6
langkah sesuai standar WHO di Rumah Sakit
6. Menempelkan poster langkah-langkah cuci tangan di ruangan kelas II
7. Membuat banner cuci tangan
8. Membuat poster jadwal jam berkunjung.

77
Rancangan aktualisasi yang terdiri dari 8 kegiatan di atas telah
mengandung nilai nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang harus di
lakukan demi terciptanya Aparutur Sipil Negara yang berintegritas tinggi dan
profesional sebagai pelayan masyarakat.
Sebagai tempat pelayanan publik dibidang kesehatan, RSUD
Rantaurapatdituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan bersih
kepada masyarakat.Apabila hal ini terwujud maka akan terjadi peningkatan
derajat kesehatan dan visi Labuhanbatu sehat 2020 akan tercapai.
Selama melaksanakan aktualisasi penulis dibimbing oleh coach dan
mentor. Kegiatan yang telah dibuat diharapkan mampu melatih penulis dalam
menerapkan nilai dasar ASN. Aktualisasi ini juga memberi manfaat dalam
perwujudan visi dan misi institusi atau instansi tempat penulis bekerja.

5.2 Saran
Penerapan nilai-nilai dasar profesi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diajarkan pada Diklat Prajabatan,
harus mampu diterapkan dalam kegiatan dan perilaku sehari-hari di instansi
tempat bekerja sehingga diharapkan adanya peningkatan kinerja dan kualitas
pelayanan kesehatan di RSUD Rantauprapat dan senantiasa mengaplikasikan
nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh untuk menciptakan kualitas
pelayanan publik yang baik, senantiasa memberikan dorongan dan inovatif yang
bersifat membangun,memegang teguh tugas dan fungsi masing-masing serta
menjaga loyalitas sebagai ASN untuk mencapai cita-cita bangsa.

78
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar

Lembaga Administrasi Negara. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia Nomor 14 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Pegawai
Negeri Sipil

79
PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU

Jalan Ki Hajar Dewantara No. 129 Telp. /Fax. (0624) 21228


R A N T A U P R A P A T – 21415
MOTTO : “MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK”

SURAT PERINTAH TUGAS


Nomor : 445/ /RSUD/2019
Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : YOHERNA, S.Kep, Ners


NIP : 19661107 198903 2 002
Pangkat / Golongan : Pembina (IV /a)
Jabatan : Kepala Bidang Keperawatan

MEMERINTAHKAN
Kepada :

Nama : NYOTO PARMONO, S.Kep., Ns.


NIP : 19941110 201903 1 012
Pangkat/Gol : Penata Muda / IIIa
Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Untuk : Melaksanakan Aktualisasi di RSUD Rantauprapat di ruang kelas II dengan kegiatan


1. Mensosialisasikan manajemen nyeri (non farmakologis) kepada perawat di
ruang kelas II
2. Membuat alat skala nyeri wong baker face
3. Membuat leaflet manajemen nyeri
4. Melakukan asesmen dan edukasi nyeri kepada pasien/keluarga yang melaporkan
adanya nyeri
5. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pentingnya cuci tangan
6. Menempelkan poster langkah-langkah cuci tangan di ruangan kelas II
7. Membuat banner cuci tangan
8. Membuat poster jadwal pasien berkunjung
Terhitung mulai tanggal 8 Juli 2019 s/d 17 Agustus 2019

Demikian surat perintah tugas dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Mengetahui, Rantauprapat, Juli 2019


an. DIREKTUR RSUD RANTAUPRAPAT Disetujui,
Kepala Bidang Keperawatan Mentor

YOHERNA, S.Kep., Ners FERDIANA CASANOVA, S.Kep., Ns.


PEMBINA PENATA
NIP. 196611071989032002 NIP. 1198408072009032007
DOKUMENTASI EDUKASI CUCI TANGAN DI RUANG KELAS II

RSUD RANTAUPRAPAT

Pemberi Edukasi : Nyoto Parmono, S.Kep., Ns.

NIP : 199411102019031012

Minggu Pertama (Tanggal 15-20 juli 2019)


Minggu 2 (Tanggal 21-26 Juli 2019)
Minggu 3 (Tanggal 28 Juli – 2 Agustus 2019)
Minggu 4 (Tanggal 3-8 Agustus 2019)
Minggu 5 (Tanggal 12-16 Agustus 2019)
DOKUMENTASI ASESMEN DAN EDUKASI NYERI PADA PASIEN
BARU DI RUANG KELAS II RSUD RANTAUPRAPAT

Tgl/Jam
No NamaPasien JenisKelamin DiagnosaMedis
Masuk
1 17/7/19 08.50 Supriono Laki-laki Trauma Oculi

2 Rosneli Perempuan Ascites

18/7/19 09.20
3 HendraSyahputra Laki-laki Sinusitis

4 19/7/19 10.30 Susianto Laki-laki DM Tipe 2

5 20/7/19 10.00 NursaidahSiregar Perempuan BVVP


6 22/7/19 11.25 RosmawatiPohan Perempuan LBP

7 23/7/19 09.30 RahmatHidayat Laki-laki Post. Debridement

8 24/7/19 10.15 Undiwati Perempuan Febris

11 29/7/19 13.20 Wenny Perempuan Post Fraktur

12 NursakilahRitonga Perempuan Gastritis Akut

31/7/19 09.30
13 NuriHandayani Perempuan GE + Gastritis

14 01/8/19 12.30 Nurhayani Perempuan NeuropatiDiabetik

15 02/8/19 13.00 Rusmini Perempuan Stroke Iskemik

16 03/8/19 13.20 MasranDongoran Laki-laki Diare

17 05/8/19 14.00 Muji Laki-laki Tiroid + Hernia


18 06/8/19 09.00 Misran Laki-laki Stemi Anterolateral

19 CiahMunthe Perempuan CKD + Anemia

08/8/19 11.00
20 Masita Perempuan Stroke Haemoragic

21 10/8/19 07.30 MarulakMarpaung Laki-laki Febris

22 Murni Perempuan Beker Cyst


10/8/19 12.00

23 Elviana Perempuan PSMBB


10/8/19 12.00

24 10/8/19 13.50 Jemini Perempuan Abses Intra Abdomen

25 10/8/19 13.50 Halomoan Laki-laki Susp. Ascites Sirotik

26 13/8/19 12.00 HeriSyahputra Laki-laki Hernia Skrotalis


27 14/8/19 12.00 Budi Sihombing Laki-laki AbsesSubmandibula
Dokumentasi Catatan Bimbingan Oleh Coach
RUANG RAWAT INAP KELAS II
JAM BERKUNJUNG
Visiting Hour:
SIANG : 12.00 – 14.00 WIB
SORE : 17.00 – 20.00 WIB
PENGUNJUNG MAKSIMAL 2 ORANG

ANAK DIBAWAH 12 TAHUN DILARANG MASUK


CHILDREN UNDER 12 YEARS OLD NOT PERMITTED

Anda mungkin juga menyukai