Anda di halaman 1dari 2

PENGGALIAN KUBUR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/2

RSUD
RANTAUPRAPAT
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
DIREKTUR RSUD RANTAUPRAPAT
Standar Prosedur
Operasional
(SPO)
dr. Syafril Rahmadi Maulana, Sp.B
PEMBINA UTAMA MUDA
06/09/2022
NIP. 19650616 200012 1 001
PENGERTIAN Suatu proses tindakan medis dan forensik yang dilakukan terhadap
mayat yang sudah dikubur.
TUJUAN 1. Agar suatu perkara pidana yang terjadi menjadi lebih terang dan
jelas
2. Untuk kepentingan penyidikan dapat terpenuhi sesuai kebutuhan
3. Penegakan hukum dan keadilan dapat terpenuhi
KEBIJAKAN 1. Pasal Pasal 28 dan 122 UU No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Pasal 135 dan 136 Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.
PROSEDUR 1. Proses penggalian kubur dilakukan atas permintaan penyidik
kepolisian atau aparat penegak hukum lain yang berwenang
untuk itu atau perangkat penegak hukum yang berwenang untuk
itu.
2. Permintaan penggalian kubur ditujukan kepada dokter atau
instansi tempat dokter bernaung.
3. Penggalian kubur dilakukan atas indikasi:
a. Penguburan mayat secara ilegal untuk menyembunyikan
kematian seseorang atau karena alasan-alasan kriminal
berdasarkan pertimbangan penyidik.
b. Kasus dimana penyebab kematian yang tertera di dalam
surat keterangan kematian tidak jelas dan menimbulkan
pertanyaan.
c. Kasus dimana identitas mayat yang dikubur perlu dibuktikan
kebenarannya.
4. Petugas yang harus hadir di pemakaman adalah penyidik
kepolisian/aparat penegak hukum lainnya/perangkat penegak
hukum, dokter, teknisi forensik, pihak keluarga, petugas
pemakaman dan penggali mayat.
5. Sebelum penggalian, penyidik/aparat penegak hukum
lainnya/perangkat penegak hukum, dengan dapat didampingi
oleh dokter, harus menjelaskan terlebih dahulu kepada pihak
keluarga korban tentang maksud dan tujuan penggalian kubur
6. Sebelum dan saat penggalian, harus dilakukan:
a. Identifikasi atas kuburan yang akan digali dan diambil
gambarnya sebelum digali.
b. Identifikasi peti yang telah dibersihkan atau kafan
pembungkus dan diambil gambarnya sebelum diangkat dari
lubang kubur.
c. Bila ada indikasi maka dapat dilakukan pengambilan
PENGGALIAN KUBUR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


2/2

RSUD
RANTAUPRAPAT
PROSEDUR sampel atau contoh-contoh tanah dari permukaan kuburan
dan dari beberapa tempat di pemakaman tersebut,
pengambilan tanah dari empat sisi mayat dan sekitar 30 cm
tanah dari atas mayat.
7. Setelah mayat dikeluarkan, mayat diletakkan diatas meja
pemeriksaan, kemudian difoto.
8. Pemeriksaan mayat dapat dilakukan di pemakaman dengan
tenda darurat atau di ruang otopsi.
9. Pemeriksaan terhadap mayat dilakukan sesuai ketentuan
standar profesi meliputi pemeriksaan luar dan bedah mayat
dengan atau tanpa pemeriksaan penunjang.
10. Setelah pemeriksaan selesai, hasil pemeriksaan sementara
dapat dibuatkan apabila ada permintaan dari penyidik
kepolisian/aparat penegak hukum lainnya/perangkat penegak
hukum atau bila dianggap perlu.
11. Setelah pemeriksaan selesai, tata laksana selanjutnya
diserahkan kepada penyidik kepolisian/aparat penegak
hukum lainnya/perangkat penegak hukum, pihak keluarga,
pemuka agama dan petugas penguburan.
UNIT TERKAIT Instalasi Pemulasaran Jenazah dan Ambulans

Anda mungkin juga menyukai