Anda di halaman 1dari 22

dr.ROSMAWATY M.Ked (For) SpF.

PENDAHULUAN
 Keterlambatan laporan tentang kecurigaan
kejadian/ kematian bisa disebabkan oleh
berbagai faktor, misalnya karena kebutaan
tentang hukum, masalah transportasi, saksi
dibawah tekanan/ ancaman serta anggapan
yang tidak tepat tentang pemeriksaan mayat
yang dilakukan sebelumnya.(6)
 Di negara kita ini sering kali ada suatu laporan
tentang telah terjadinya peristiwa pembunuhan
yang terlambat disampaikan kepada penyidik,
sehingga dapat menimbulkan kesulitan, baik
bagi pihak penyidik maupun bagi pihak dokter
untuk melakukan tugasnya memeriksa mayat
oleh karena korban telah dikubur.
Kasus yang umumnya mengakibatkan
penggalian mayat dilakukan adalah

Kriminal pembunuhan,kecurigaan
keracunan,abortus provokatus kriminalis,
dan malpraktek.

Sipiltuntutan asuransi,pertanggung
jawaban kasus malpraktek,tuntutan mengenai
warisan atau masalah dalam menentukan
identitas
DEFINISI
Ekshumasilatin
“ ex ” = keluar dan “ Humus ”= tanah.

penggalian kuburan atau ekshumasi yaitu


pengeluaran kembali mayat yang sudah
dimakamkan dari dalam kuburnya.
setelah beberapa waktu mayat dikubur, timbul
kecurigaan bahwa korban mati secara tidak
wajar (adanya tindak pelanggaran hukum)
yang dimungkinkan karena kecelakaan yang
disengaja ataupun keracunan.
Tujuan Penggalian Kuburan
1. Penguburan mayat secara ilegal untuk
menyembunyikan kematiannya atau karena
alasan-alasan kriminal, seperti abortus
kriminalis.
2. Pada kasus dimana sebab kematian yang
tertera dalam surat keterangan kematian
tidak jelas dan menimbulkan pertanyaan,
seperti keracunan dan gantung diri.
3. Pada kasus yang identitas mayat yang
dikubur tidak jelas kebenarannya.
4. Pada kasus untuk mendapatkan ganti rugi
dari pihak asuransi.
Dasar Pertimbangan Penggalian
kuburan
Adanya Kecurigaan atas kematian korban
Untuk identifikasi lanjutan karena keluarga
korban
• terlambat memperoleh informasi.
Si pelaku atau tersangka didapat /tertangkap
dan kemudian
• menunjukkan lokasi Korban pembunuhan di
kubur
Ketentuan Hukum Tentang Penggalian Kuburan

Pasal 133 KUHAP


Ayat 1.Dalam hal penyidik untuk kepentingan
peradilan menangani seorang korban baik luka,
keracunan ataupun mati yang diduga karena
peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia
mengajukan permintaan keterangan kepada ahli
kedokteran kehakiman, atau dokter atau ahli
lainnya.
Ayat 2.Permintaan keterangan ahli sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis
yang dalam surat disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
mayat.
Pasal 134 KUHAP
Ayat 1Dalam hal sangat diperlukan untuk keperluan
pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari,
penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada
keluarga korban.

 Pasal 135 KUHAP


Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu
melakukan penggalian mayat

Pasal 163 KUHAP


Jika keterangan saksi di sidang berbeda dengan keterangan
yang terdapat dalam berita acara, hakim ketua sidang
mengingatkan saksi tentang hal itu serta meminta
keterangan mengenai perbedaan yang ada dan dicatat
dalam berita acara pemeriksaan sidang.
Pasal 180 KUHAP
Ayat 2dalam hal timbul keberatan beralasan dari
terdakwa atau penasihat hukum terhadap hasil
keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang.
Ayat 3.hakim karena jabatannya dapat memerintahkan
untuk dilakukan penelitian ulang sebagaimana tersebut
pada ayat (2).

Pasal 222 KUHAP


Barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalangi
atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk
pengadilan dihukum penjara selama – lamanya 9 bulan
atau denda sebanyak-banyaknya tiga ratus ribu rupiah.
Pelaksanaan Penggalian
Kuburan
persiapan penggalian kuburan
-dokter sebaiknya mendapat keterangan yang lengkap
tentang kematian dan modus operandi kejahatan.

-identitas mayat harus sudah diketahui oleh dokter


-perlengkapan autopsi
(2)Waktu yang baikpagi hari atau siang hari dg
cuaca yg baik.
(3)Kehadiran petugas penyidik,pemuka
masyarakat,dokter,keluarga
korban,penggali kuburan.
(4)Keamanan sebaiknya dipasang tirai agar tidak
mengganggu pada saat penggalian kuburan.
Dipasang tirai & PENGUKURAN
(5) Setelah identifikasi kuburan sudah
jelas/tepatproses penggalian kuburan:
Setelah peti mati tampakdi ukur jaraknya
dr atas kuburan sampai ke petifotopeti di
ukur panjang,lebar dan tingginyamayat di
keluarkan dan diletakkan di atas meja yang sdh
di sediakan.
DILETAKAN DIATAS MEJA
-keracunantanah di sekeliling mayat diambil
sebanyak 500 gram dari keempat sisi mayat
dan tanah yang setentang dengan lambung
mayat (dibawah lambung) diambil juga.
-pemeriksaan kimiaTanah di sekitar diambil
juga sebagai kontrol dan dimasukkan ke dalam
botol yang kering dan
Bila mayat telah mengalami pembusukan dan
mengeluarkan cairan, maka kain pembungkus
mayat harus diambil juga terutama kain yang
setentang daerah punggung mayat.
6) Pemeriksaan mayat
setiap organ harus diambil untuk pemeriksaan kimia,
Pada kasus keracunan arsen, selain tanah harus juga diambil rambut, kuku dan
tulang-tulang panjang untuk pemeriksaan laboratoriumtidak boleh menggunakan
desinfektan karena dapat menyebabkan racun sukar di deteksi.
Autopsi pada eksumasi
Bagaimanapun kondisi mayat sebaiknya hasil otopsi
sedekat mungkin dengan otopsi pada pemeriksaan
rutin,menentukan identitas menjadi masalah jika wajah
sudah membengkak dan hancur.
Beberapa metode digunakan untuk menormalkan jari
yang membengkak o/k proses pembusukan
merendam jari dalam asam asetat 20 % selama 28-48
jam. Cara lain dengan merendam jari dalam larutan
gliserin.
Di Belgia, tepatnya di Universitas Gent, tehnik
memeriksa kepala pada tubuh yang sudah membusuk
dengan cara melepaskan kepala dari tubuh kemudian
membekukannya sampai padat. Kepala kemudian
dibuka dengan gergaji mesin, dan menampakkan otak
menjadi dua bagian. Kemudian otak direndam kedalam
cairan formalin hingga terendam keseluruhannya lalu
diperiksa.
Kesimpulan
• Tujuan penggalian mayat untuk
menemukan kasus-kasus kriminal dalam
membantu proses peradilan tentang
identifikasi mayat dan kemungkinan
sebab-sebab kematian.
• Pemeriksaan terhadap mayat yang telah
dikubur tidak lebih baik apabila mayat
tersebut diperiksa ketika masih segar.
Penggalian mayat memerlukan persiapan
khusus dan pelaksanaannya juga
memerlukan tindakan dan kecakapan /
keahlian tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai