Anda di halaman 1dari 14

EKSHUMASI

Landasan Hukum
KUHAP Pasal 135
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan penggalian
mayat, dilaksanakan menurut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 133 ayat 2 dan pasal 134 ayat 1 undang-undang ini

KUHAP Pasal 133 (2)


Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan
secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
mayat.
KUHAP Pasal 134 (1)bedah mayat
KUHAP Pasal 7 (1h) saksi ahli
KUHAP Pasal 180penelitian ulang
• Exhumasio penggalian jenazah kembali
terhadap jenazah yang telah dikubur, untuk
dilakukan pemeriksaan guna membantu menegakkan
peradilan.

• Atas permintaan
penyidik/hakim/penuntut umum.
• exhumasio dapat di kuburan umum/di tempat lain
yaitu di ladang belakang rumah/tempat yang jarang
dikunjungi orang.
• Dilakukan oleh dokter umum atau
Spesialis Forensik
TUJUAN EXHUMASIO
• mengumpulkan jejas-jejas yang ada
pada jenazah atau kelainan-kelainan
yang ada pada jenazah atau
pakaiannya.

• Dengan mengumpulkan jejas-jejas atau


kelainan-kelainan yang ada kita dapat
menduga apa cara kematian dan sebab
kematian jenazah tersebut.
HAL-HAL PENTING DALAM EXHUMASIO
• Umumnya mayat sudah membusuk / tinggal tulang.
• Semakin membusuk  sulit menentukan sebab dan
cara kematian.
• Kekerasan pada tulang (patah tulang dll)  masih
terlihat.
• Bila mayat baru dikubur segera dilakukan
penggalian. Semakin ditunda mayat semakin busuk.
• Bila sudah sebulan atau lebih, penggalian dapat
ditunda dan disesuaikan cuaca dan keadaan.
• Setelah penggalian dilakukan otopsi di RS terdekat
atau di tempat penggalian.
Alasan Exhumasio :

1. Pengakuan Terdakwa.
2. Kecurigaan bahwa jenazah meninggal
secara tidak wajar.
3. Atas perintah hakim untuk melakukan
pemeriksaan ulang.
Prosedur Exhumasio
• Permintaan secara tertulis oleh penyidik
• Penyidik harus memberikan keterangan
tentang modus dan identitas korban.

Sehingga dokter dapat mempersiapkan


diri.
Yang diperhatikan dalam
Pelaksanaan Exhumasio :
• Kepastian tempat pemakaman/kuburan
- Siapa mengetahui letak kuburan/pemakaman
• Identitas korban :
- Jenis kelamin.
- Tinggi badan.
- Umur korban.
- Pakaian, perhiasan yang menempel pada tubuh korban.
- Sidik jari.
- Tanda-tanda yang ada pada tubuh korban :
 Warna dan bentuk rambut serta panjangnya.
 Bentuk dan susunan gigi. Memakai gigi palsu / tidak.
 Ada tatou di kulit atau tidak. (bentuk dan lokasinya)
 Adanya cacat pada tubuh korban misalnya : Adanya luka
perut, pada kulit, penyakit-penyakit lainnya.
Kelengkapan sarana
prasarana:
1. Kendaraan
2. Perlengkapan untuk melakukan penggalian
misalnya : cangkul, ganco, linggis, secrop.
3. Perlengkapan untuk melakukan otopsi.

I dan 2 disediakan penyidik.


Perlu membawa 1 atau 2 pembantu dokter yang
terlatih.
Hal-hal yang harus
diperhatikan
• Penyidik harus mengamankan tempat
penggalian dari kerumunan masa.
• Untuk menentukan lokasi, bila dikuburan
umum, adalah keluarga atau juru kunci
kuburan. Bila letaknya tersembunyi maka
tersangka yang menunjukan.
• Kadang tersangka sulit menunjukkan letaknya
secara pasti, karena lupa.
• Maka penggalian dapat mengalami kegagalan.
PELAKSANAAN EXHUMASIO
• Tanah digali dengan pacul, linggis atau ganco.
• Penggalian awalnya dilakukan orang kampung.
• Setelah sampai peti atau tanah yang berwarna
keputihan, atau tercium bau busuk, maka diambil
alih pembantu dokter.
• Jenazah dalam peti diambil dengan petinya atau
peti dibuka jenazah diambil tanpa peti.
• Bila tinggal kerangka, diambil semua tulangnya.
• Kuburan jangan terburu ditutup lagi.
• Bila ada dugaan keracunan maka diambil tanah di
atas, bawah dan samping dan +/- 5 m dari mayat.
• Sebab kematian sulit, bila sudah membusuk
atau tinggal tulang.
• Kita dapat menentukan sebab kematian, bila
bagian-bagian tubuh atau organ-organ tubuh
normal tetapi ada salah satu organ tubuh yang
ada kelainan yang mematikan.
• Bila organ-organ tubuh sudah membusuk kita
sudah tidak dapat menentukan lagi apakah
organ-organ tersebut normal atau tidak.
• Jejas kekerasan kadang masih dapat ditemukan
di tubuh, sehingga masih dapat menentukan
apakah korban tersebut mendapat pukulan atau
tusukan atau tertembak dan lain-lain.
• Membantu menduga cara kematiannya atau
untuk membuktikan pengakuan terdakwa apakah
sesuai.
CONTOH PENGGALIAN JENAZAH
DI BEKAS KOLAM IKAN
DALAM TAMAN DI RUMAH

Anda mungkin juga menyukai