Anda di halaman 1dari 11

EKSHUMASI

Dodiknis: R. Andri Andrian Rusman dr., Sp.FM., M.Kes


Presentan:
1. Achmad Firar
2. Ika Monita
3. Mihdatun Nurul F
Definisi
◈ Ekshumasi berasal dari Bahasa latin, yaitu ex yang artinya keluar dan humus
yang artinya bumi. Ekshumasi adalah melakukan penggalian peti mati atau
orang mati dan makamnya untuk mengetahui sebab kematian atau mencari
bukti lain seperti identitas korban
◈ Ekshumasi dilakukan karena ada kecurigaan terhadap kematian mungkin baru
timbul setelah penguburan dilaksanakan atau memang sengaja dilakukan
penguburan untuk menghilangkan jejak kejahatan
Tujuan
• Memindahkan jenazah.
• Identifikasi ulang jenazah yang sudah dikuburkan.
• Identifikasi jenazah untuk kepentingan klaim kematian karena kecelakaan, klaim asuransi kematian,
klaim kompensasi pekerja, klaim warisan, urusan identitas yang disengketakan, dan penguburan
tubuh yang salah secara tidak sengaja atau karena penipuan.
• Penentuan penyebab kematian pada kasus pengadilan sipil seperti penyebab kematian yang salah
duga, penelantaran, kelalaian dalam malpraktek.
• Penyelidikan kasus keracunan dengan tingkat kecurigaan yang tinggi, kasus kriminal seperti
pembunuhan, kecurigaan terhadap pembunuhan yang disamarkan sebagai bunuh diri atau tipe jenis
kematian lainnya.
Dasar Hukum

KUHP
Persiapan ekshumasi
Penyidik akan melakukan persiapan administrasi dan koordinasi dengan berbagai pihak antara lain:
● Keluarga/ahli waris
Bukan meminta persetujuan namun melakukan pemberitahuan kepada keluarga/ahli waris bahwa
penggalian kubur dilakukan demi keadilan
● Petugas makam
● Pemuka agama setempat
● Kepala desa/ketua RT/Lurah setempat
● Pihak yang menyiapkan meja autopsi, air bersih, generator, tenda tertutup dan lain-lain
● Satuan pengamanan untuk melakukan pengamanan
● Dokter spesialis forensik
Jika tidak ada dokter spesialis forensik/dokter umum di RS Bhayangkara setempat, maka penyidik dapat
meminta bantuan Mabes Polri

Sumber:
- Bahan Ajar Kedokteran Kepolisian
Pihak yang Meminta Ekshumasi
Pihak Asuransi
Pihak asuransi mempunyai hak untuk meminta dilaksanakannya ekshumasi atas dasar kecurigaan
penyebab kematian terutama pada kematian yang tidak wajar dan adanya pihak yang mendapat
keuntungan dari kematian korban.
Pada Kasus Sipil
Pada kasus sipil, pihak pengacara keluarga dapat mengajukan surat permohonan exhumasi atas
nama pihak keluarga. Pada kasus ini pihak patologi forensik tidak selalu diminta hadir kecuali bila
dibutuhkan
Pada Kasus Kriminal
Pada penyelidikan yang didasarkan oleh investigasi kriminal, pihak negara maupun penyidik
mempunyai wewenang pada saat sebelum pemakaman dan dapat membuat surat permintaan
exhumasi dan otopsi yang diatur dalam undang-undang.
Tata Cara Ekshumasi
● Waktu

Biasanya dilaksanakan pada pagi hari. Sebaiknya, makam digali sehari sebelumnya, namun apabila sulit dilakukan maka proses
penggalian dilakukan 2 – 3 jam sebelum pemeriksaan

● Pihak yang terlibat

○ Dokter forensik

○ Teknisi dokter forensik

○ Dokter gigi atau ahli forensik odontologi

○ Penyidik yang meminta dilaksanakan ekshumasi

○ Jaksa

○ Pencatat

○ Fotografer forensik

○ Ahli sidik jari

○ Pihak keluarga/ahli waris

○ Pemuka masyarakat setempat

○ Penggali makam Sumber:


- Bahan Ajar Kedokteran Kepolisian
● Identifikasi makam
● Pembatasan area ekshumasi
Diberi pembatas (Police lince) karena biasanya pelaksanaan ekshumasi mengundang
perhatian warga sekitar maupun media massa
● Pengumpulan tanah makam
Tanah di permukaan makam, sekitar makam, dan di bawah makam dikumpulkan jika
terdapat kecurigaan kematian akibat racun. Tanah dari seluruh peti mati dikumpulkan dan
ditaruh ke dalam tempat yang terbuat dari kaca secara terpisah
● Pemeriksaan In Situ
Pada saat peti dibuka dapat langsung diperiksa dan didokumentasikan keadaan mayatnya
Pencatatan Kronologis Pembongkaran
• Siapa saja yang hadir di tempat penggalian ( nama & alamat )
• Tempat dan alamat penggalian
• Jam berapa dimulai pemeriksaan kuburan ( dari luar )
• Tanda – tanda yang ada dicatat, misalnya nisan dibuat dari apa, berapa tingginya, dan bagaimana bentuknya.
• Identitas, nama, tanggal kematian, dan sebagainya.
• Setiap mencapai kedalaman tertentu harus dicatat diukur dengan mistar dan difoto. Misalnya jam 09.30
mencapai kedalaman 1 meter.
• Keadaan tanah , komposisi tanah, pasir, tanah liat warna merah atau coklat dan sebagainya.
• Tanah yang berada disekitar jenazah diatas, dibawah dan disisi kanan kiri jenazah. Sebaiknya harus diambil
dan dimasukkan kedalam gelas kaca, yang ditempel kertas label identitas.
• Sebaiknya sekurang-kurangnya dua sampel tanah diambil dengan jarak kurang lebih 25 sampai 30 kaki dari
kuburan, hal ini sangat penting pada kasus keracunan. Pada kasus keracunan Arsenic racun akan ditemukan di
tubuh jenazah pada saat penggalian kubur dan tanah disekitar jenazah akan mengandung arsenic
Pencatatan Kronologis Pembongkaran

• Pada jam berapa mencapai papan penutup liang lahat atau peti mayat dan
sebagainya dan pada kedalaman berapa meter jangan lupa selalu dibuat
fotonya.
• Jam berapa peti mayat atau papan penutup diangkat, atau bila tidak ada
peti, jenazah diangkat dari liang lahat.
• Bagaimana keadaan jenazah, posisi mayat, keadaan kain kafan dan lain
lain.
• Barang barang yang ditemukan.
• Saat dokter mulai mengadakan pemeriksaan ( autopsi ) sampai selesai.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai