EKSHUMASI
Oleh:
Indah Rizqiatul Maula Hasim
(16711005)
Pembimbing :
dr. Syamsu Tatang T
Kata ekshumasi berasal dari Bahasa latin, “Ex” yang berarti keluar dan
“Humus” yang berarti tanah. Jadi gabungan dari kedua kata itu adalah keluar dari
tanah, yang artinya menggali kembali kuburan orang yang sudah meninggal.
2. TUJUAN EKSHUMASI
Proses ini paling sering diikuti dengan melakukan pemeriksaan post mortem
pada tubuh, untuk mengetahui patogenesis dan patofisiologi kejadian yang
menyebabkan kematian. Selain untuk mengetahui penyebab dan cara kematian,
bukti tidak langsung lainnya dapat dilihat dari ekshumasi dan pemeriksaan post
mortem yang dilakukan dengan baik. Hal ini juga dilakukan untuk menentukan
identitas, kecurigaan yang terlambat dari kematian yang tidak wajar, atau karena
masalah asuransi kesehatan.
Tubuh yang sebelumnya diotopsi dan dikubur juga dapat dilakukan
ekshumasi dan pemeriksaan post mortem (EPME). Hal ini dapat dilakukan sebagai
pengulangan (otopsi kedua), dalam situasi di mana kerabat almarhum merasa
bahwa ada tindakan kelalaian oleh dokter ketika almarhum sedang dalam
perawatan, atau karena kecurigaan bahwa penyelidikan polisi tidak tepat atau
kerabat merasa bahwa otopsi pertama tidak dilakukan dengan benar. Indikasi lain
yang jarang dilakukan untuk ekshumasi adalah relokasi sisa-sisa dalam kasus
pembangunan kembali perkotaan atau untuk menjawab pertanyaan arkeologi atau
sejarah atau budaya.
3. DASAR HUKUM
5. PROSEDUR EKSHUMASI
1. Persiapan sebelum Ekshumasi
- Surat persetujuan keluarga yg meninggal yang menyatakan bahwa tidak
keberatan jika makamnya dibongkar
- Surat pernyataan dari keluarga, juru kubur, petugas pemerintah setempat /
saksi lain bahwa makam tersebut merupakan makam orang yang dimaksud
- Surat penyitaan dari kuburan yang akan digali sebagai barang bukti yang
dikuasi oleh penyidik (kepolisian) untuk sementara
- Surat permintaan Visum et Repertum kepada dokter
- Berita acara pembongkaran (dibuat secara kronologis dan sesuai metode)
- Alat dan sarana yang dibutuhkan
2. Pelaksanaan Ekshumasi
- Dihadiri oleh dokter, penyidik, pemuka masyarakat setempat, pihak
keamanan, petugas pemakaman & penggali kubur.
- Memastikan makam yang harus digali dengan kehadiran pihak keluarga
atau ahli waris atau saksi yang mengetahui & menyaksikan penguburan
sebelumnya.
- Mencatat kronologis acara pembongkaran makam :
https://ejfs.springeropen.com/articles/10.1186/s41935-019-0175-x . Exhumations:
rarely done procedure but useful in many circumstances—a review of 47 cases in
Nigeria
Nandy A, Principles of Forensic Medicine, New General Book Agency (P) Ltd,
Calcuta-India, 1995, p.184.