Anda di halaman 1dari 1

Photochemoterapy for chronic graft versus host disease

Terapi PUVA dievaluasi kembali, terapi ini berfungsi untuk membersihkan atau meningkatakan lichen
planus like eruption pada pasien yang tidak membaik saat diberikan imunosupresif. PUVA di yakini juga
meningkatkan GVHD akut. Terjadi peningkatan erosi mukosa yang diikuti tanda penyembuhan, hal ini
telah di amati pada pasien dengan pengobatan GVHD kronis dengan PUVA.
Dosis pemberian PUVA tidak boleh meningkat terlalu agresif untuk menghindari eritema dan
kemungkinan pengaktifan GVHD
Photochemotherapy for vitiligo
Vitiligo merupakan penyakit pertama yang diobati dengan sejenis psoralen PUVA. PUVA dalam bentuk
yang modern ini dapat merangsang terjadinya melanogenesis, proliferasi melanosit, dan migrasi
melanosit. Saat ini metode tersebut tidak banyak digunakan karena band UVB fototerapi telah terbukti
efektif dan mungkin telah menjadi alternative yang lebih aman untuk repigmentasi. Untuk menginduksi
repigmentasi yang maksimal, pasien memerlukan terapi jangka Panjang dengan 100-200 eksposur yang
diberikan 2 sampai 3 kali dalam satu minggu.
Photochemoterapy as prevention for photodermatoses
Pada sekitar 70% pasien dengan polymorphous ringan, periode PUVA 3-4 minggunyang berisi 2-3
perawatab per minggu cukup untuk menekan penyakit tersebut. Sekitar 10% pasien mengalami lesi pada
tahap awal PUVA, namun lesi akan hilang sewaktu perawatan dilanjutkan. Perawatan jangka Panjang
biasanya tidak diperlukan dalam erupsi ringan berpolimorus tetapi mungkin diperlukan pada pasien
dengan urtikaria.
Photochemoterapy in human immunodeficiency virus- infected patients
PUVA pada pasien ini adalah sebuah terapi yang kontroversial karena akan memperburuk keadaan HIV.
53 radiasi UV akan mengaktifkan promotor HIV sehingga akan meningkatkan transkripsi gen virus.

Anda mungkin juga menyukai