Disusun Oleh:
Fakultas Kedokteran
Yogyakarta
2019
A. Definisi
Kontrasepsi menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) merupakan
cara untuk mencegah kehamilan dengan menggunakan alat atau obat
pencegah kehamilan seperti spiral, kondom, pil anti hamil dan lain sebagainya.
Pelayanan kontrasepsi di Indonesia telah berjalan dan memegang teguh prinsip
hak asasi manusia. Prinsip hak asasi manusia tersebut memiliki arti bahwa
pemerintah dan negara memberikan kebebasan yang bertanggung jawab bagi
pasangan suami istri untuk menentukan jumlah, penjarangan dan pembatasan
kehamilan. Pasangan suami istri juga memiliki hak untuk memenuhi hak-hak
reproduksinya. (1) Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
Program Keluarga Berencana (KB) yang memiliki asas pemenuhan hak-hak
reproduksi, pemberdayaan dan kesetaraan gender. Pelaksanaan program KB
di Indoensia wanita dan pria mempunyai posisi yang setara dalam pengambilan
keputusan KB dan kesehatan reproduksi. (2)
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga menyebutkan bahwa keluarga
berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak kehamilan dan
usia ideal melahirkan. (3) Pelayanan kontrasepsi di Indonesia dimulai didahului
oleh konseling dan persetujuan tindakan medik (informed consent). Konseling
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau tempat pelayanan kontrasepsi
lainnya, proses konseling kontrasepsi adalah berupa komunikasi, pemberian
informasi dan edukasi tentang metode kontrasepsi. Informasi yang diberikan
adalah informasi yang lengkap dan cukup sehingga pasien dapat memutuskan
metode kontrasepsi yang akan digunakan dan dapat melakukan persetujuan
tindakan medik. Konseling kontrasepsi merupakan konseling yang bertujuan
untuk pemilihan metode kontrasepsi dan dilakukan oleh pasangan suami istri
dengan mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan dan
norma agama. (4)
Penjelasan sebelumnya dapat menjadi acuan dalam menyimpulkan definisi
kontrasepsi tanpa izin suami. Kontrasepsi tanpa izin suami merupakan proses
pelayanan kontasepsi yang dilakukan tanpa persetujuan tindakan medik
(informed consent) dari suami.
B. Prevalensi dan Epidemiologi Kasus
Penggunaan kontrasepsi di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya telah menunjukkan angka 61%. Angka tersebut telah melewati
rata-rata penggunaan kontrasepsi di seluruh ASEAN yaitu sebesar 58,1%. (3)
Data tahun 2012 menunjukkan pravelensi penggunaan kontrasepsi atau
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di Indonesia sejak tahun 1991 sampai
dengan 2012 mengalami peningkatan. Selain angka penggunaan kontrasepsi
yang meningkat, angka Total Fertility Rate mengalami penurunan. Angka-angka
tersebut menunjukkan bahwa wanita usia 15 sampai dengan 49 tahun telah
menggunakan kontrasepsi. (5) Pelayanan kontrasepsi biasanya dilakukan oleh
perempuan atau istri dan tanpa didampingi suami sehingga suami tidak
mengetahui informasi mengenai metode kontrasepsi dan tidak ikut memberikan
persetujuan atas tindakan medik kontrasepsi. (6) Pelayanan kontrasepsi tanpa
izin suami tersebut tidak memiliki angka kejadian yang spesifik karena jarang
untuk dilaporkan.
Artinya:
“Dari Jabir ia berkata, kita melakukan ‘azl pada masa Rasulullah saw kemudian
hal itu sampai kepada Nabi saw tetapi beliau tidak melarang kami” (H.R.
Muslim)
Q.S An-Nisa ayat 9
Artinya:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Q.S Al-An’am ayat 151
Artinya:
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi
rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu
yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).
Islam juga telah menjelaskan tentang persetujuan atau informed
consent. Islam menjelaskan bahwa seorang istri memiliki keutamaan berupa
taat kepasa suami, istri yang taat kepada suami akan dijamin masuk surga.
Taat tersebut menunjukkan bahwa istri memiliki kewajiban mentaati perintah
suami.Istri yang taat secara umum akan menciptakan hubungan suami istri
yang langgeng dan harmonis serta dapat membantu untuk menjalani kehidupan
di dunia dan akhirat. (10)
Masa, K., Hamil, S., Hamil, M., Melahirkan, P., Kesehatan, K., Masa, D. A. N.,
… Hamil, S. (2015). PELAYANAN KESEHATAN MASA SEBELUM HAMIL,
MASA HAMIL, PERSALINAN, DAN MASA SESUDAH MELAHIRKAN,
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KONTRASEPSI, SERTA
PELAYANAN KESEHATAN SEKSUAL. (135).