Anda di halaman 1dari 24

PERKEMBANGAN KB

DI INDONESIA
Disusun oleh:
Yandi Obisuru
Ririn Arisanti Januarti
Marselina Rada Boku
KB

KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1997),
maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluargayang sehat dan sejahtera dengan
membatasi kelahiran." Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang di inginkan.
SEJARAH
PREKEMBANGAN KB DI Aspek aspek
INDONESIA kependudukan
Program KB adalah program pemerintah
 jumlah besarnya penduduk
yang telah ada sejak tahun 1970 atau  Jumlah kematian penduduk
 Jumlah kelahiran penduduk
pada masa pemerintahan Soeharto.
 Jumlah pertumbuhan penduduk
Program KB adalah program yang  Jumlah perpindahan penduduk
dirancang untuk mengurangi angka
pertumbuhan penduduk, menunda
kelahiran, dan mengurangi angka
kematian pada bayi sehingga mampu
menjadi masyarakat yang adil,
makmur, dan sejahtera..
Tujuan Program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013). Tujuan program KB lainnya yaitu untuk
menurunkan angka kelahiran yang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka
diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda,
dan menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu
dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan
melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2002).
Ruang Lingkup Program KB
Ruang lingkup program KB secara umum adalah sebagai berikut : a.
Keluarga berencana
b. Kesehatan reproduksi remaja
c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
e. Keserasian kebijakan kependudukan
f. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
g. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan.
Sasaran Program KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 sebagai berikut:

a. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadin1,14% per tahun


b. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan
c. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat / cara kontrasepsi menjadi 6% d.
Meningkatkan peserta KB laki-laki menjadi 4,5%
e. Meningkatnya penggunan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien
Ruang lingkup kb

1.Istri/Ibu
2. Suami
3.Seluruh keluarga
Istri/Ibu

● Dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran. Adapun manfaat yang diperoleh
oleh ibu adalah sebagai berikut : 1) Tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam jangka waktu yang terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu dapat terpelihara
terutama kesehatan organ reproduksinya. 2) Meningkatnya kesehatan mental dan
sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-
anak dan beristirahat yang cukup karena kehadiran akan anak tersebut memang
diinginkan.
Suami

● Dengan memberikan kesempatan suami agar


dapat melakukan hal berikut. 1) Memperbaiki
kesehatan fisik 2) Mengurangi beban ekonomi
keluarga yang ditanggungnya
Seluruh Keluarga

● Dilaksanakannya program KB dapat meningkatkan kesehatan fisik,


mental, dan sosial setiap anggota keluarga, dan bagi anak dapat
memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan serta
kasih saying orang tuanya.
jenis-jenis
kontrasepsi KB

1.Metode Kontrasepsi Sederhana


2.Metode Kontrasepsi Hormonal
3. Metode Kontrasepsi dengan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

4. Metode Kontrasepsi Mantap


Metode Kontrasepsi Sederhana

● Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana


tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat
antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode
Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal
yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode
kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan
spermisida (Handayani, 2010).
Metode Hormonal

● Definisi Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu


metode kontrasepsi yang paling efektif dan reversibel untuk mencegah
terjadinya konsepsi (Baziad, 2008). Kontrasepsi hormonal merupakan
kontrasepsi dimana estrogen dan progesteron memberikan umpan balik
terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan
terhadap folikel dan proses ovulasi (Manuaba, 2010).
Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR)

● Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak
mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon
Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya
kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).
Metode Kontrasepsi Mantap

● Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi
karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii
sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering
dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran
vas deferens 14 sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi
(Handayani, 2010).
KEUNTUNGAN KB

Membentuk keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan


kondisi ekonomi keluarga tersebut. Mencanangkan
keluarga kecil dengan cukup 2 anak. Mencegah
terjadinya pernikahan di usia dini. Menekan angka
kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang
terlalu muda atau terlalu tua, atau akibat penyakit
sistem reproduksi.
2
itle. P5
Book T
KERUGIAN
KB
dampak negatif dari program KB
terhadap pengguna KB yaitu perubahan
berat badan.
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHIPERKE
MBANGAN KB DI
INDONESIA
1. Sosial Ekomomi
2. Budaya
3. Pendidikan
4. Agama
5. Status wanita
Sosial Ekomomi

● Tinggi rendahnya status social dan keadaan ekonomi penduduk di Indonesia akan
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia. Kemajuan
program KB tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena berkaitan erat
dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan. Contoh :
keluarga dengan penghasilan cukup akan lebih mampu mengikuti program KB dari
pada keluarga yang tidak mampu, karena bagi keluarga yang kurang mampu KB
 bukan merupakan kebutuhan pokok.
● Dengan suksesnya program KB maka perekonomian suatau negara akan lebih baik
karena dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat lebih tercukupi dan
kesejahteraan dapat terjamin.
Budaya

● Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam memilih metode


kontrasepsi. Faktor-faktor ini meliputi salah pengertian dalam masyarakat
mengenai berbagai metode, kepercayaan religius, serta budaya, tingkat
pendidikan persepsi mengenai resiko kehamilan dan status wanita.,
Penyedia layanan harus menyadari bagaimana faktor-faktor tersebut
mempengaruhi pemilihan metode di daerah mereka dan harus memantau
perubahan –perubahan yang mungkin mempengaruhi pemilihan metode.
Pendidikan

● Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan


keluarga berencana tetapi juga pemilihan suatu metode. Beberapa studi
telah memperlihatkan bahwa metode kalender lebih banyak digunakan
oleh pasangan yang lebih berpendidikan. Dihipotesiskan bahwa wanita
yang berpendidikan menginginkan keluarga berencana yang efektif, tetapi
tidak rela untuk mengambil resiko yang terkait dengan sebagai metode
kontrasepsi.
Agama
● Di berbagai daerah kepercayaan religius dapat mempengaruhi klien dalam
memilih metode. Sebagai contoh penganut katolik yang taat membatasi pemilihan
kontrasepsi mereka pada KB alami. Sebagai pemimpin islam pengklaim bahwa
sterilisasi dilarang sedangkan sebagian lainnya mengijinkan. Walaupun agama
islam tidak melarang metode kontrasepsi secara umum, para akseptor wanita
mungkin berpendapat bahwa pola perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan
sebagian metode hormonal akan sangat menyulitkan mereka selama haid mereka
dilarang bersembahyang. Di sebagaian masyarakat, wanita hindu dilarang
mempersiapkan makanan selama haid sehingga pola haid yang tidak teratur dapat
menjadi masalah.
Status wanita

● Status wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan mereka


memperoleh dan menggunakan berbagai metode kontrasepsi. Di daerah
daerah yang status wanitanya meningkat, sebagian wanita memiliki
pemasukan yang lebih besar untuk membayar metode-metode yang lebih
mahal serta memiliki lebih banyak suara dalam mengambil keputusan.
Juga di daerah yang wanitanya lebih dihargai, mungkin hanya dapat sedikit
pembatasan dalam memperoleh berbagai metode, misalnya peraturan yang
mengharuskan persetujuan suami sebelum layanan KB dapat diperoleh.
●  

Anda mungkin juga menyukai