Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. A

DI PMB ANNI DEWI SATRIANI SUMBAWA BESAR

Oleh Kelompok I :

Maria Florantina Jaji

Maria Imakulata Bili

Yandi Obisuru

Anggia Sari

Soba Beina

Herliani

Rai’in

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRIYA HUSADA SUMBAWA

2022

1
HALAMAN PERSETUJUAN

Praktik Belajar Lapangan (PBL) ini telah disetujui untuk dipersentasikan pada
Jumat, 11 Februari 2022.

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Yunita Lestari, S. ST., M. K. M Hj. Anni Dewi Satriani, A. Md. Keb


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Belajar Lapangan ( PBL ) ini telah di sahkan sebagai tugas
laporan mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan Semester III STIKES Griya
Husada Sumbawa Akademik 2021 / 2022.

Sumbawa Besar, 27 Januari 2022

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Yunita Lestari, S. ST., M. K. M Hj. Anni Dewi Satriani, A. Md. Keb

Mengetahui ,

Ketua Program Studi D3 Kebidanan

Yunita Lestari, S. ST., M. K. M


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb, Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada


Allah Swt. Atas limpahan rahmat, ridha, dan karunia-Nya laporan Praktik Belajar
Lapangan (PBL) dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa
dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi umat.

Sehubungan dengan adanya mata kuliah wajib “Kehamilan ”, mahasiswa


diharapkan dapat terjun langsung untuk melihat fenomena di lapangan. PBL yang
dilaksanakan di PMB Anni Dewi Satriani Daerah Sumbawa meliputi kegiatan
pengamatan praktik langsung pelayanan yang diberikan kepada pasien. Kegiatan
PBL diharapkan mampu membuat mahasiswa terjun ke dunia kesehatan secara
langsung dan memperoleh pengalaman.

Laporan kegiatan PBL ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban


tertulis atas terlaksananya kegiatan. Durasi kegiatan PBL kurang lebih 6 minggu
mulai hari Senin, 03 Januari 2022 sampai dengan hari Senin, 14 Februari 2022.
Selama periode PBL, aktivitas yang dilakukan mahasiswa adalah terjun langsung
di lapangan di bawah pengawasan pihak lembaga. Praktik Belajar Lapangan
(PBL) merupakan tahapan yang harus dijalani mahasiswa program pendidikan
sebelum benar-benar menjaalankan pelayanan kesehatan.

Kelancaran kegiatan PBL ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:

1. Bapak Rusmayadi S.Kep. Ners. M. PH. Selaku Ketua Stikes Griya


HusadaSumbawa

2. Ibu Yunita Lestari, S.ST., M.K.M. Selaku dosen Kaprodi sekaligus


pembimbing Praktik Belajar Lapangan (PBL) yang telah memberikan
bimbingan.
3. Ibu Hj. Anni Dewi Satriani, A.Md.,Keb selaku pembimbing praktik
belajar lapangan di lahan yang telah memberikan bimbingan
4. Teman - teman prodi D3 Kebidanan angkatan 2020.
Laporan ini menjelaskan aktivitas PBL yang telah dilaksanakan. Selama
berada di lahan . Semoga laporan PBL ini dapat memberikan manfaat, baik berupa
inspirasi maupun motivasi bagi pembaca. Dalam proses pembuatan laporan tentu
masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan.

Sumbawa Besar, 27 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................iii

KATA PENGANTAR................................................................................iv

DAFTAR ISI...............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Tujuan......................................................................................................3

1. Tujuan Umum.....................................................................................3

2. Tujuan Khusus....................................................................................3

C. Waktu dan Tempat pengambilan kasus...................................................3

BAB II TINJAUAN KASUS.....................................................................4

Persalinan ( INC )........................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN KASUS...........................................................36

A. Pengumpulan Data..................................................................................36

B. Interpretasi Data Dasar............................................................................36

C. Diagnosa Potensial..................................................................................37

D. Tindakan Segera......................................................................................38

E. Perencanaan.............................................................................................38

F. Pelaksanaan..............................................................................................39
G. Evaluasi...................................................................................................41

BAB IV PENUTUP....................................................................................42

A. Kesimpulan.............................................................................................42

B. Saran........................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................45
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization)


adalah persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal
persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara
spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42
minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi sehat (JNPK-KR Depkes RI, 2012).

Menurut UNICEF mengawali tahun 2019 terdapat 395.000


persalinan terjadi diseluruh dunia. Hampir setengah kelahiran ini
diestimasikan berasal dari 8 negara diseluruh dunia yaitu, India, China,
Nigeria, Indonesia, Amerika Serikat dan Republik Kongo (WHO, 2019).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin


yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir spontan dengan
presentase belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu ataupun janin (Prawirohardjo, 2014). Sekitar 25-
50% kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan oleh
masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO
memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu
hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI, 2015).

Persalinan normal terjadi melalui empat kala persalinan, dimulai


dari kala I (pembukaan 0-10 cm), kala II (kala pengeluaran), kala III (kala
uri), kala IV (kala pengawasan). Proses dinamik dari persalinan meliputi
empat komponen adalah passager (janin), passage (pelvis ibu), power
(kontraksi uterus) dan psikis (status emosional ibu). Bila persalinan
1
dimulai interaksi antara passager, passage, power, dan psikis harus sinkron
untuk terjadinya kelahiran pervaginam secara spontan (Lockhart A &
Saputra L, 2014).

Pada tahun 2013 Penyebab terbesar kematian yaitu perdarahan


sebesar 30,3%, hipertensi 27,1%, infeksi 7,3%, partus lama 1,8% dan lain-
lain 40,8.

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013


Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia 210 per 100.000 kelahiran hidup,
AKI di Negara berkembang 230 per 100.000 kelahiran hidup dan AKI di
negara maju 16 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per
100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 190 per 100.000 kelahiran hidup,
Asia Tenggara 140 per 100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Berdasarkan hasil Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, AKI dan AKB
di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu AKI. sebesar 208/100.000
kelahiran hidup dan AKB sebesar 32/1000 kelahiran hidup (Depkes RI,
2012).

Salah satu bentuk upaya kontribusi dalam menurunkan AKI dan


AKB Klinik PMB Bidan Anni Dewi Satriani menerapkan pelayanan safe
motherhood yang telah di tetapkan oleh Kementrian Kesehatan meliputi:
intranatal care atau asuhan persalinan normal, post natal care asuhan
masa nifas, asuhan bayi baru lahir normal, menerapkan program Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) pada setiap persalinan normal dengan kondisi bayi
yang baik, memberikan pelayanan imunisasi dasar lengkap satu tahun dan
imunisasi booster serta pelayanan kontrasepsi (keluarga berencana).

Berdasarkan hal diatas penulis menyusun laproran asuhan


kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir terhadap Ny. M di PMB Bidan Anni Dewi Satriani Sumbawa
Besar.

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran


pemberian asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. A Di PMB Bidan
Anni Dewi Satriani yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

2. Tujuan Khusus

a) Melakukan pengkajian kepada ibu bersalin pada Ny. A

b) Menganalisa masalah pada ibu bersalin pada Ny. A

c) Menarik diagnosa kebidanan potensial pada ibu bersalin pada Ny. A

d) Melakukan asuhan kebidanan selama persalinan.

e) Melakukan tindakan segera pada ibu bersalin pada Ny. A

f) Melaksanakan rencana asuhan pada ibu bersalin pada Ny. A

g) Melaksanakan evaluasi pada ibu bersalin pada Ny. A

h) Melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.

C. Waktu Dan Tempat Pengambilan Kasus

Pengambilan kasus dilakukan di PMB Anni Dewi Satriani


Sumbawa Besar dengan menerapkan asuhan kebidanan yang dimulai
tanggal 03 Januari 2022 sampai dengan 14 Februari 2022.

3
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY’A ‘USIA 31 TAHUN G4 P3 A0 H3


USIA KEHAMILAN 39 MINGGU DENGAN PERSALINAN NORMAL
DI PMB ANNI DEWI SATRIANI BTN BUKIT PERMAI BLOK CC 41

No Registrasi : 03 / KLR / I / 2022


Mrs Tanggal / jam : 21 – 01 – 2022 / Jam 01 : 30 Wita
Tanggal / waktu pengkajian : 21 – 01 – 2022 / Jam 01 : 30 Wita
Tempat : BPM ANNI DEWI SATRIANI SUMBAWA BESAR

I. DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama Ibu : Ny ”A” Tn “ H “
Umur : 31 Tahun 39 Tahun
Pendidikan : SD SMP
Pekerjaan : Pedagang Pedagang
Suku / Bangsa : Sumbawa Sumbawa
Agama : Islam Islam
Alamat : Uma sima, Irian atas Uma sima, Irian atas
No. HP : - -

B. ANAMNESA
Tanggal, 21-01-2022 Pukul : 01:30 WITA
1. Alasan Datang
Ibu Mengatakan ingin memeriksa kehamilannya

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sering merasakan nyeri dan sakit perut

4
3. Riwayat Menstruasi
Menarce : 15 Tahun
Lama : 7 Hari
Warna : Merah Segar
Siklus : 29 Hari
Jumlah : Sedikit
Keluhan : Nyeri Perut

4. Riwayat Perkawinan
Umur Waktu Menikah : 19 Tahun
Lama : 13 Tahun
Perkawinan Ke : Pertama

5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Menular : Ibu mengatakan tidak memiliki atau menderita riwayat
penyakit menular seperti Influenza, Tuberkulosis, cacar
air, DBD, Hepatitis, Malaria, Pneumonia, Campak dan
lain – lain.

Menurun : Ibu mengatakan tidak memiliki atau menderita riwayat


penyakit menurun seperti Diabetes, Hemofilia, Buta
Warna, Kebotakan, Alergi, Albino, Asma, Talasemia
dan lain – lain.

Menahun : Ibu mengatakan tidak memiliki atau menderita riwayat


penyakit menahun seperti Kanker, Jantung Koroner,
Hipertensi, Diabetes, Stroke dan lain – lain.

b. Riwayat Kesehatan Lalu


Menular : Ibu mengatakan tidak memiliki atau menderita riwayat
penyakit menular seperti Influenza, Tuberkulosis, cacar
5
air, DBD, Hepatitis, Malaria, Pneumonia, Campak dan
lain – lain.

Menurun : Ibu mengatakan tidak memiliki atau menderita riwayat


penyakit menurun seperti Diabetes, Hemofilia, Buta
Warna, Kebotakan, Alergi, Albino, Asma, Talasemia
dan lain – lain.

Menahun : Ibu mengatakan tidak memiliki atau menderita riwayat


penyakit menahun seperti Kanker, Jantung Koroner,
Hipertensi, Diabetes, Stroke dan lain – lain.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Menular : Ibu mengatakan keluarganya tidak memiliki atau
menderita riwayat penyakit menular seperti Influenza,
Tuberkulosis, cacar air, DBD, Hepatitis, Malaria,
Pneumonia, Campak dan lain – lain.

Menurun : Ibu mengatakan keluarganya tidak memiliki atau


menderita riwayat penyakit menurun seperti Diabetes,
Hemofilia, Buta Warna, Kebotakan, Alergi, Albino,
Asma, Talasemia dan lain – lain.

Menahun : Ibu mengatakan keluarganya tidak memiliki atau


menderita riwayat penyakit menahun seperti Kanker,
Jantung Koroner, Hipertensi, Diabetes, Stroke dan lain –
lain.

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. HPHT : 22 Februari 2021
b. HPL : 29 Januari 2022
c. Kunjungan ANC

6
K. ANC Frekuensi Pemeriksa Terapi Keluhan T. Periksa

Antacid,
Trimester I 1x Dokter Pusing, Mual Puskesmas
Fermia
Trimester II 1x Dokter Fermia Tidak Ada Puskesmas

Trimester III 1x Bidan Fermia Tidak Ada BPM Anni

d. Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT yang diberikan oleh
Bidan

7. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu

TTL KOMPLIKASI BAYI NIFAS


TEMPAT
NO UK JENIS P. PENOLONG
P.
UMUR IBU BAYI JK/BB KEAD KEAD LAKTASI

P/
12 39 Klinik Tidak Tidak Menyusu
1 Normal Bidan 2.700 Baik Baik
Tahun Minggu Bali Ada Ada i
kg
P/
5 38 Bidan Tidak Tidak Menyusu
2 Normal Bidan 3.000 Baik Baik
Tahun Minggu Mawar Ada Ada i
kg
P/
4 38 Bidan Tidak Tidak Menyusu
3 Normal Bidan 3.000 Baik Baik
Tahun Minggu Mawar Ada Ada i
kg
4 Ini _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

8. Riwayat penggunaan alat kontrasepsi

7
Ibu menggunakan KB suntik tiga bulan sebelum hamil ini.
9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari
No Pola K. Sehari Jenis Sebelum Sesudah
- hari Persalinan Persalinan

a. Pola Nutrisi Makan

Frekuensi ± 3 x / hari ± 3 x / hari

Jenis Nasi, Lauk, Nasi, Lauk,


Sayur Sayur, Buah

Porsi 1 Piring 1 Piring

Pantangan - -

Keluhan - -

Minum

Frekuensi ± 7 - 8 x / hari ± 8 - 9 x / hari

Jenis Air Putih Air Putih, Susu

Porsi 1 gelas 1 gelas

Pantangan - -

Keluhan - -

b. Pola Eliminasi BAB

Frekuensi ± 1 x / hari ± 1 x / hari

Konsistensi Lunak Lunak

Warna Kuning Kuning


Kecoklatan Kecoklatan

Keluhan - -

8
BAK

Frekuensi ± 4 - 5 x / hari ± 5 - 6 x / hari

Konsistensi Cair Cair

Warna Jernih Kekuningan

Keluhan - -

c. Pola Istirahat Tidur Siang ± 2 jam ± 1 jam

Tidur Malam ± 7 - 9 jam ± 7 - 8 jam

d. Personal Mandi 2 x / hari 2 x / hari


Hygiene

Gosok Gigi 3 x / hari 2 x / hari

Keramas 3 x / minggu 2 x / minggu

Vulva Hygiene ± 3 / hari ± 4 - 5 x / hari

e. Pola Aktifitas
Sebelum : Ibu mengatakan sebagai ibu rumah tangga
Persalinan melakukan aktifitas sehari - hari seperti
menyapu, memasak, mencuci, berolahraga,
mengurus suami dan anak serta mengurangi
aktifitas yang berat.

Sesudah : Ibu mengatakan belum bisa melakukan aktifitas


Persalinan seperti biasa dikarenakan masih dalam masa
pemulihan.

10. Data Psikologis (Perasaan tentang peralinan ini) :


9
Ibu dan keluarga mengatakan merasa senang dan tidak sabar menunggu
kelahiran anak atau cucu mereka yang keempat ini.

11. Data sosial Budaya :


a. Hubungan dengan keluarga :
Ibu mengatakan hubungan keluarga berjalan baik dan harmonis
b. Hubungan dengan tetangga
Ibu mengatakan hubungan dengan tetangga berjalan baik dan sehat
c. Hewan Peliharaan
Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan
d. Lingkungan
Ibu mengatakan ia berada dilingkungan yang baik dan saling
mendukung

12. Data Spiritual


Ibu mengatakan rajin beribadah

13. Pengetahuan ibu tentang persalinan


Tanda - tanda persalinan
1.) Ibu sulit Tidur
2.) Lebih sering buang air kecil
3.) Perubahan emosional
4.) Rasa sakit atau nyeri
5.) Terjadinya kontraksi palsu
6.) Keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina
7.) Air ketuban pecah

II. DATA OBYEKTIF


A. PEMERIKSAAN UMUM
10
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Status Emosional : Stabil
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut bersih, warna hitam, prnyrbaran rambut merata
dan tidak ada benjolan abnormal

Muka : Simetris, tidak ada odema dan tidk ada chloasma


gravidarum

Mata : Simetris, bersih tidak ada sekret, sklera berwarna putih,


kunjungtiva berwarna merah muda

Hidung : Simetris, tidak ada sekret dan polip dan tidak ada
prnapasan caping hidung

Telinga : Simetris, Bersih, tidak ada secret dan tidak ada serumen

Mulut dan : Bersih, mukosa bibir lembab , tidak ada stomatis, tidak
Gigi ada pendarahan gusi , tidak ada caries gigi dan lidah
bersih

Leher

Inspeksi : Bersih, tidak ada benjolan abnormal dan ttidak ada


hiperpegmentasi

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan Tyroid dan


tidak ada bendengan vena jugularis

Dada : Tidak ada retraksi dinding dada dan tidak ada nyeri
takan

Payudara : Simetris, tidak ada bekas operasi , puting susu


menonjol, tidak ada nyri tekan, terdapat hiprpegmentasi

11
areola dan colostrum sudah keluar.

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi , pembesaran perut sesuain


usia kehamilan , terdapat linea nigra dan striae livide

Palpasi

Leopold I : Bulat, Lunak, Tidak Melenting (Bokong)

Leopold II : Bentuk memanjang seperti papan (Puka)

Leopold III : Bulat , keras , melenting (Kepala)

Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP

TFU : 30 cm

TBJ : 30 - 12 x 155 = 2.790 kg

HIS 142x / menit

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan


Suprapubic

Aukultasi DJJ

Lama : 3 kali dalam 10 menit lamanya 30 detik

Frekuensi : 3x

Interval : 30 detik

Sifat : Kontraksi simetris, fundus dominan , terkoordinasi dan


relaksasi

Genetalia : Terdapat pengeluaran darah dan lendir yang cukup


banyak

Anus : Tidak ada ambyen ataupun gejala lain yang dapat terjadi

12
di anus

Pemeriksaan : Adanya pembukaan, pembukaannya sudah 4 cm


Dalam

Ekstermitas : Simetris, kuku tidak pucat dan tidak ada odema


Atas

Ekstermitas : Simetris, kuku tidak pucat, tidak ada odema dan reflek
Atas patela normal

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG / LABORATORIUM


Protein Urine : Negative
HB : 12 gr %
Golongan Darah :-

III. ASSESSMENT
Diagnosa : Ny " A " usia 31 tahun G4 P3 A0 H3 Usia Kehamilan 39
minggu dengan persalinan normal

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Observasi kemajuan persalinan

13
IV. PLANING
Pemantauan KALA I
Tanggal, 21 – 01 – 2022 Pukul : 01.35 Wita
S : Ibu mengatakan sakit perut yang sangat kuat

O Pemeriksaan Umum

K / U Ibu : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TD : 110 / 70 mmHg

Nadi : 88 x / menit

Respirasi : 20 x / menit

Suhu : 36,5 ℃

Pemeriksaan Fisik

HIS : 3 x dalam 10 menit lamanya 30 detik

DJJ : 142 x / menit

Pemeriksaan Dalam ( VT )

Vulva / Vagina : Keluar lendir dan darah

Portio : Tipis Lunak

Pembukaan : 4 cm

Ketuban : Belum pecah / ketuban utuh

Presentasi : Kepala

Posisi : UKK kiri depan

Penurunan : H III

14
Molase : 0

A Diagnosa : Ny " A " usia 31 tahun G4 P3 A0 H3 Usia Kehamilan 39


minggu dengan inpartu Kala I fase aktif

Masalah : ibu gelisah menahan rasa sakit, cemas dalam menghadapi


persalinannya

Kebutuhan : Observasi Kemajuan Persalinan

P 1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu secara keseluruhan


normal yaitu TD 110/70 mmHg, pembukaan 4 cm, kepala
sudah masuk panggul, teraba kepala, Keadaan janin ibu baik,
denyut jantungnya normal, TBJ sekitar 2.790 gr. Ibu mengerti
penjelasan yang diberikan

2) Memberikan dukungan moril kepada ibu dengan meyakinkan


ibu, memberikan pujian dan tidak mengkritik ibu.
Memberikan informasi proses persalinan, mendengarkan
keluhan ibu, menghadirkan orang terdekat bagi ibu yaitu
suami atau keluarga lainnya. Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan

3) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang manis


seperti teh hangat, air gula dll disaat tidak ada HIS. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan

4) Menjelaskan pada ibu cara mengurangi rasa sakit yang timbul


yaitu ibu bisa menarik nafas dalam-dalam lewat hidung dan
menghembuskannya pelan-pelan lewat mulut. Selain itu ibu
bisa memillih posisi yang nyaman misalnya berjalan-jalan,
duduk, berjongkok, berlutut atau berbaring miring. Ibu
sebaiknya menghindari tidur terlentang karena rahim akan
menekan pembuluh darah yang ada dipunggung ibu sehingga
bisa menyebabkan janin ibu kekurangan udara. Ibu mengerti
15
dengan penjelasan yang diberikan.
5) Memberi tahu ibu agar tidak mengedan dulu karena
pembukaannya belum lengkap atau belum saatnya untuk
mengedan, apabila ibu mengedan maka akan menyebabkan
jalan lahir menjadi bengkak. Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.

6) Menyiapkan tempat persalinan, alat dan obat-obatan,


persiapan ibu dan bayi

Menyiapkan Perlengkapan / Pakaian Ibu diantaranya :

 Sarung, underpad atau kain berukuran besar untuk


memudahkan gerak saat persiapan menjelang
persalinan.
 Popok kain bayi 1 untuk menahan kepala bayi pada
saat kepala bayi akan lahir
 Daster atau baju berkancing depan, agar proses
menyusui dapat lebih mudah
 Bra menyusui untuk 3 hari, atau lebih
 Celana dalam untuk 3 hari, atau lebih
 Pembalut nifas sebanyak yang diperlukan.
 Tisu basah secukupnya
 Make up, agar wajah tidak terlalu pucat.

Menyiapkan Pakaian Bayi diantaranya :

 Baju bayi untuk 3 hari, atau lebih.


 Popok bayi untuk 3 hari, atau lebih.
 Topi bayi, agar kepala selalu hangat.
 Kaos kaki untuk menjaga kaki tetap hangat.
 Sarung tangan agar bayi tidak melukai wajahnya
sendiri

16
 Selimut untuk membedong bayi.
 Tisu basah untuk newborn.
 Minyak telon agar bayi tetap hangat
 Baby oil menjaga kelembaban kulitnya yang sensitif
serta tidak menyumbat pori - pori

Perlengkapannya sudah disiapkan

7) Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin setiap 30 menit


dan kemajuan persalinan setiap 4 jam kemudian menulis
hasilnya dalam partograf

Lembar Observasi Kala I


WAKTU DJJ HIS NADI TD SUHU

01.35 Wita 142 x / menit 3 x 10 * 30 88 x / menit 110 / 70 mmHg 36,5 ℃

02.05 Wita 144 x / menit 3 x 10 * 30 88 x / menit

02. 35 Wita 143 x / menit 3 x 10 * 30 85 x / menit

03.05 Wita 146 x / menit 3 x 10 * 35 85 x / menit

03.35 Wita 150 x / menit 3 x 10 * 35 83 x / menit

04. 05 Wita 155 x / menit 4 x 10 * 40 88 x / menit 36 ℃


04. 35 Wita 155 x / menit 4 x 10 * 40 90 x / menit 110 / 70 mmHg

05.05 Wita 157 x / menit 5 x 10 * 45 90 x / menit

Pemantauan KALA II
Tanggal, 21 – 01 – 2022 Pukul : 05.05 Wita
S : Ibu mengatakan mules bertambah sering dan lendir darah
makin bertambah banyak dan ada dorongan ingin meneran

O Pemeriksaan Umum

17
K / U Ibu : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TD : 110 / 70 mmHg

Nadi : 90 x / menit

Respirasi : 20 x / menit

Suhu : 36 ℃

Pemeriksaan Fisik

HIS : 5 x dalam 10 menit lamanya 45 detik

DJJ : 155 x / menit

Kandung : Kosong
Kemih

Pemeriksaan Dalam ( VT )

Vulva / : Keluar air ketuban atau ketuban pecah spontan


Vagina

Portio : Tidak Teraba

Pembukaan : 10 cm

Ketuban : Ketuban pecah spontan pukul 05.05 wita, jernih

Presentasi : Kepala

Posisi : UKK kiri depan

Penurunan : H IV

Molase : 0

18
A Diagnosa : Ny " A " usia 31 tahun G4 P3 A0 H3 Usia Kehamilan 39
minggu dengan inpartu Kala II

Masalah : Tidak Ada

Kebutuhan : Memimpin Persalinan

P 1) Mendengar dan melihat tanda kala dua persalinan

Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran


Ibu merasakan tekanan pada rectum (anus) dan vagina
Perinium tampak menonjol
Vulva dan sfingterani membuka

2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan


esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana
komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir

3) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus


cairan

4) Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,


cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tisu atau handuk pribadi yang
bersih dan kering

5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan


untuk periksa dalam

6) Masukkan oksitosin kedalam tabung suntik (gunakan tangan


yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan
tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)

7) Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan


hati-hati dari anterior (depan) ke posterior (belakang)

19
menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT

8) Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan


lengkap

o Bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan


sudah lengkap maka lakukan amniotomi
9) Dekontaminasi sarung tangan. Cuci kedua tangan setelah
sarung tangan dilepaskan

10) Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus


mereda (relaksasi) untuk memastikan DJJ masih dalam batas
normal (120-160 x/menit)

11) Beritahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan


keadaan janin cukup baik, kemudian bantu ibu menemukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya

12) Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika


ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada
kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain
yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman

13) Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin


meneran atau timbul kontraksi yang kuat

14) Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil


posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan
untuk meneran dalam selang waktu 60 menit

15) Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di bawah


perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5 – 6 cm.

16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas

20
bokong ibu

17) Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan


peralatan dan bahan

18) Pakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan

19) Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm


membuka vulva maka lindungi perineum dengan sarung
tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, tangan yang
menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala

20) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil


tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan
proses kelahiran bayi :

o Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan


lilitan lewat bagian atas kepala bayi.
o Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali
pusat di dua tempat dan potong tali pusat di antara
dua klem tersebut
21) Setelah bayi lahir, tunggu putaran paksi luar yang
berlangsung secara spontan

Lahirnya Bahu

22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
Gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan kearah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

Lahirnya Badan Dan Tungkai

21
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk
menopang kepala dan bahu.

Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang


lengan dan siku sebelah atas.

24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas


berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang
kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kedua kaki dan
pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu
sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu
dengan jari telunjuk)

25) Lakukan Penilaian (Selintas):

 Apakah bayi cukup bulan?


 Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa
kesulitan?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif?
26) Keringkan Bayi

Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian


tubuh lainnya (kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan
verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang
kering. Pastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman di perut
bagian bawah ibu.

27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi


yang lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda
(gemelli)

28) Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus


berkotraksi baik

22
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin
10 unit (intramuskuler) di 1/3 distal lateral paha (lakukan
aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)

30) Dalam 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir, pegang tali
pusat dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi,
kemudian jari telunjuk dan jari tengah tangan lain menjepit
tali pusat dan geser hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi.
Klem tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini
pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain
untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan
klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama

31) Pemotongan dan pengikatan tali pusat

 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah


dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut
 Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu
sisi kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan
ikat tali pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang
telah disediakan
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-
bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di
dada ibunya. Usahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting susu
atau areoal mammae ibu

33) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari


vulva

34) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu (di

23
atas simfisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain
memegang klem untuk menegangkan tali pusat

35) Setelah uterus berkontraksi, tegangksn tali pusat kearah


bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah
belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-
40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi kembali prosedur di
atas.

36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke


arah dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat ke
arah distal maka lanjutkan dorongan kearah kranial hingga
plasenta dapat dilahirkan

o Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem


hingga berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva dan
lahirkan plasenta
37) Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan
plasenta pada wadah yang telah disediakan

38) Rangsangan Taktil (Masase) Uterus

Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase


uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras)

39) Periksa kedua sisi plasenta (materna-fetal) pastikan plasenta


telah dilahirkan lengkap.

24
Masukkan plasenta kedalam kantung plastik atau tempat
khusus

40) Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.


Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan
menimbulkan perdarahan.

Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera


lakukan penjahitan

41) Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi


perdarahan pervaginam

42) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan


kedalam larutan klorin 0,5 %.

Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, keringkan


tangan dengan tisu atau handuk pribadi yang bersih dan
kering

43) Pastikan kandung kemih kosong

44) Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan


menilai kontraksi

45) Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah

46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik

47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas


dengan baik (40 – 60 x/menit), Kebersihan Dan Keamanan

48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin


0,5 % untuk dekontaminasi. Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi

25
49) Buang bahan – bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai

50) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT.

Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang atau


disekitar ibu berbaring.

Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering

51) Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI.


Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan
makanan yang diinginkannya

52) Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %

53) Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 %

54) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kemudian keringkan tangan dengan tisu atau handuk pribadi
yang bersih dan kering

55) Pakai sarung tangan bersih / DTT untuk melakukan


pemeriksaan fisik bayi

Bayi lahir spontan pukul 05.10 WITA dengan menangis


kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot bergerak aktif, jenis
kelamin perempuan BB 2 . 900 kg, PB 49 cm, A/S 9/10
mengeringkan kepala dan badannya lalu segera dihangatkan
56) Dalam 1 jam pertama, beri salep/tetes mata profilaksis
infeksi, vitamin K 1 mg (IM) di paha kiri bawah lateral,
pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pernapasan bayi (normal
40 – 60 x/menit) dan temperatur tubuh (normal 36,5 – 37,5
℃) setiap 15 menit

26
57) Setelah 1 jam pemberian vitamin K, berikan suntikan
hepatitis B di paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi di
dalam jangkauan ibu agar sewaktu – waktu dapat disusukan

58) Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam


didalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan tisu atau handuk pribadi yang bersih dan
kering

60) Lengkapi partograf, periksa tanda vital dan asuhan kala IV


persalinan

Pemantauan KALA III


Tanggal, 21 – 01 – 2022 Pukul : 05.15 Wita
S : Ibu, Suami dan Keluarga merasa senang atas kelahiran
bayinya dan ibu mengeluh masih merasa mules

O Pemeriksaan Umum

K / U Ibu : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TD : 100 / 70 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Respirasi : 20 x / menit

Suhu : 36 ℃

Pemeriksaan Fisik

27
Janin Kedua : Tidak Ada

TFU : Sepusat

Kontraksi Baik, Teraba Keras


Uterus

Kandung : Kosong
Kemih

Genatalia : Terdapat tanda – tanda pelepasan plasenta yaitu, adanya


semburan darah, tali pusat memanjang dan uterus globuler.

A Diagnosa : Ny " A " usia 31 tahun P4 A0 H4 persalinan Kala III

Masalah : Plasenta belum lahir

Kebutuhan : Melahirkan plasenta dengan PTT dan Pencegahan


perdarahan
P 1) Memastikan tidak adanya bayi kedua dengan meraba fundus
uteri
2) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin 10 IU
untuk mempercepat pengeluaran plasenta dan mencegah
perdarahan. Menyuntikkannya di 1/3 paha kanan atas bagian
luar
3) Melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan cara
meregangkan tali pusat dengan tangan kanan dan tangan kiri
menekan uterus secara lembut kearah dorso cranial.
4) Setelah ada tanda-tanda plasenta lepas, yaitu tali pusat
semakin memanjang setelah dilakukan peregangan tali pusat,
adanya semburan darah, perut ibu membundar (globular).
Plasenta dikeluarkan kearah bawah dan selanjutnya keatas
sesuai dengan kurve jalan lahir. Setelah plasenta lahir, kedua
tangan menerima plasenta kemudian melakukan gerakan
memutar searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput
28
ketubannya. Masase fundus uteri selama ± 15 detik dengan
cara tangan kiri berada diatas fundus dengan gerakan
memutar.
5) Memeriksa kelengkapan plasenta

6) Pukul 05.15 wita plasenta lahir lengkap secara Schulze


dengan diameter 16x18x2cm dan berat 500gr, panjang tali
pusat ± 50 cm.
7) Memeriksa robekan jalan lahir dengan hasil robekan
perineum derajat I

8) Melakukan penjahitan perineum

Pemantauan KALA IV
Tanggal, 21 – 01 – 2022 Pukul : 05.30 Wita
S : Ibu mengatakan senang atas kelahiran anaknya dan lega
karena plasenta sudah lahir.

O Pemeriksaan Umum

K / U Ibu : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TD : 120 / 80 mmHg

Nadi : 85 x / menit

Respirasi : 20 x / menit

Suhu : 36 ℃

Pemeriksaan Fisik

Janin Kedua : Tidak Ada

29
TFU : 2 jari dibawah pusat

Kontraksi Baik
Uterus

Kandung : Kosong
Kemih

Pendarahan : ± 150 cc

A Diagnosa : Ny " A " usia 31 tahun P4 A0 H4 persalinan Kala IV

Masalah : Tidak Ada

Kebutuhan : Observasi Kala IV

P 1) Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaannya


baik dan perdarahan normal, TD 120/80 mmHg, kontraksi
rahim ibu baik dan badan ibu tidak terasa panas.

Ibu mengerti penjelasan yang diberikan

2) Mengajarkan ibu cara masase yang baik, yaitu menggosok


fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian-bagian
palmar jari ibu agar kontraksi baik dan tidak terjadi
perdarahan.

Ibu mengerti penjelasan yang diberikan

3) Membersihkan ibu, melakukan vulva higyene,


membersihkan badan ibu, tempat bersalin dari bekas darah
dan memasangkan ibu pembalut, mengganti baju dan
menggunakan kain yang bersih untuk memberi kenyamanan
pada ibu serta mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya.

4) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang banyak,


serta istirahat yang cukup, menjelaskan bahwa perut mules
yang dirasakan ibu akibat adanya kontraksi untuk mencegah
30
perdarahan

5) Memberikan ibu penyuluhan :

 Mempertahankan kehangatan bayinya dengan cara :


bungkus bayi dengan kain yang kering, bersih dan
hangat, kepala bayi harus ditutup karena permukaan
kulit kepala paling besar dibandingkan bagian tubuh
yang lain,sehingga ditakutkan akan terjadi kehilangan
kehangatan yang bias menyebabkan bayi menggigil
kedinginan.
 Hindari memandikan bayi sebelum 6 jam setelah lahir
 Tidak membiarkan bayi ditempat yang terlalu dingin
atau terlalu panas, agar kondisi tubuh bayi tetap
terjaga.
6) Menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan bayi ASI
tanpa diberikan makanan lain seperti susu formula, bubur
dan lain-lain sampai usia 6 bulan. Ibu harus menyusui
bayinya setiap kali bayi merasa lapar atau setiap 2 jam
selama 10 – 15 menit atau sampai payudara kosong dengan
cara bergantian

7) Menjelaskan pada ibu bagaimana cara merawat bayinya agar


tetap bersih dan merawat tali pusat agar tidak terjadi infeksi
yaitu:

 Perawatan bayi misalnya dengan memandikan secara


teratur, setiap pagi dan sore hari menggunakan air
hangat ( tidak terlalu panas atau dingin), membersihkan
rambut, setelah mandi segera mengeringkan bayi
dengan handuk, ibu bisa memberikan minyak telon. Ibu
juga harus mengganti popok bayi setiap kali basah dan
mengganti pakaian bayi.
31
 Perawatan tali pusat : agar tidak terjadi infeksi, maka
tali pusat bayi harus tetap dijaga kekeringan dan
kebersihannya yaitu dengan merawatnya 2x/hari.
Sebelum membersihkan atau merawat tali pusat, ibu
harus cuci tangan dulu dengan sabun, kemudian tali
pusat dibersihkan dengan air sabun, tidak perlu
menggunakan apa-apa seperti obat merah, bedak, abu
serta kunyahan sirih dan lain-lain karena akan
menyebabkan tali pusat infeksi. Setiap kali kencing ibu
harus segera mengganti popok agar tidak terkena tali
pusat.
8) Menganjurkan ibu mandi 2-3x sehari dan mengganti
pembalut 4x atau jika ibu merasa tidak nyaman

9) Menjelaskan pada ibu perlunya melakukan gerakan-gerakan


kecil setelah melahirkan dimulai dari bangun tidur, turun dari
tempat tidur, berdiri, berpegangan dan berjalan bila ibu
merasa tidak kuat maka istirahat

10) Menjelaskan pada ibu untuk menggunakan KB dan jangan


lupa untuk imunisasi anak secara teratur

11) Melakukan pemantauan kala IV

Lembar Observasi Kala IV

NO PUKUL TD NADI SUHU KONTRAKSI TFU PENDARAHAN K. KEMIH

110 / 70 2 jari dibawah


1) 05.30 80 x / m 36,5 ℃ Baik Minimal Kosong
mmHg pusat
100 / 70 2 jari dibawah
05.45 80 x / m Baik Minimal Kosong
mmHg pusat

32
100 / 70 2 jari dibawah
06.00 80 x / m Baik Minimal Kosong
mmHg pusat
100 / 70 2 jari dibawah
06.15 80 x / m Baik Minimal Kosong
mmHg pusat
120 / 80 2 jari dibawah
2) 06.45 88 x / m 36 ℃ Baik Minimal Kosong
mmHg pusat
120 / 80 2 jari dibawah
07.15 88 x / m Baik Minimal Kosong
mmHg pusat

BAB III

PEMBAHASAN

33
Dalam bab ini penulis membahas tentang Studi Kasus Manajemen Asuhan
Kebidanan Pada Ny. A Dengan Persalinan Normal Di PMB Anni Dewi
Satriani yang dilaksanakan mulai tanggal 03 Januari sampai dengan 14
Februari 2022, serta melihat kesesuaian atau kesenjangan antara teori dan
praktik.

A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh melalui anamnesa diperoleh data yaitu ibu


masuk kamar bersalin tanggal 21 Januari 2022, karena nyeri perut bagian bawah
menjalar sampai ke bagian belakang disertai pengeluaran lendir bercampur darah
dari vagina. Hari pertama haid terakhir 22-02-2021, taksiran persalinan 29-01-
2022. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang keempat. Berdasarkan
pemeriksaan fisik diperoleh data yaitu keadaan umum ibu baik, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/m, respirasi 20x/m, suhu badan
36,5°C, mata conjungtiva berwarna merah muda, sclera mata berwarna putih.
Berdasarkan pemeriksaan khusus obstetri pada abdomen terdapat linea nigra dan
striae livide. Dilakukan observasi his dan DJJ pada jam 01.35 wita, his lemah dan
tidak teratur 3x dalam 10 menit lamanya 30 detik. DJJ positif teratur, frekuensi
142x/menit. Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 01.35 wita di dapat pembukaan
4 cm, portio tipis lunak, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan bagian
terbawah HI-HIII ubun-ubun kecil kiri depan.

B. Interpretasi Data Dasar

Berdasarkan data yang diperoleh, penulis menemukan diagnosa klien pada


Kala I yaitu G4P3A0, umur 31 tahun, hamil 39 minggu, inpartu kala I fase aktif,
janin intra uterin tunggal hidup, letak kepala HI-HIV, ubun-ubun kecil kiri depan.
Dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah ibu gelisah menahan rasa sakit,
cemas dalam menghadapi persalinannya. Berdasarkan masalah tersebut yang
menjadi kebutuhan adalah menganjurkan ibu jalan-jalan di ruangan di dampingi
oleh keluarga, hal ini ditunjang oleh teori menurut Dwi Asri H (2010), bahwa
asuhan sayang ibu saat persalinan adalah ibu boleh berjalan-jalan sampai

34
pembukaan lengkap. Dalam hal ini masalah dan kebutuhan pada kala I terdapat
kesesuaian antara teori dan praktik.

Diagnosa pada kala II yaitu G4P3A0, umur 25 tahun, hamil 39 minggu,


inpartu kala II, janin intra uterin tunggal hidup, letak kepala HIV, ubun-ubun kecil
kiri depan.

Diagnosa pada kala III yaitu P4A0, inpartu kala III. Dalam hal ini yang
menjadi permasalahan adalah ibu merasa lelah dan plasenta belum lahir.
Berdasarkan masalah tersebut yang menjadi kebutuhan adalah melahirkan
plasenta. Dalam hal ini disesuaikan dengan teori menurut Pusat Pengembangan
Keperawatan Carolus (2004), yaitu melaksanakan manajemen aktif kala III,
demikian pada masalah dan kebutuhan di kala III terdapat kesesuaian antara teori
dan praktik.

Diagnosa pada kala IV yaitu P4A0, partus kala IV. Dalam hal ini tidak
terdapat masalah dan tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.

C. Diagnosa Potensial

Berdasarkan teori dari Prawirohardjo (2008), bahwa fase aktif pada


primigravida berlangsung 12 jam dan pada multigravida berlangsung 6 jam,(5)
dalam hal ini potensial terjadi kala I berlangsung tidak lama, karena fase aktif ibu
berlangsung sudah 4 jam dari mules pertama jam 01.10 wita tanggal 21 Januari
2022 sampai masuk kamar bersalin jam 01.30 wita tanggal 21 Januari 2022.
Dalam hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa pada fase aktif pembukaan serviks
berlangsung cepat sampai pembukaan 10 cm berlangsung dalam 4-5 jam,
diagnose potensial di kala I,II, III, dan IV tidak terdapat kesenjangan pada saat
persalinan.

D. Tindakan Segera

Tindakan segera yang dilakukan di kala I yaitu observasi kemajuan


persalinan . Berdasarkan tindakan segera di kala II yaitu pimpin persalinan,
tindakan segera di kala III yaitu manajemen aktif kala III dan tindakan segera di
35
kala IV yaitu mengobservasi perdarahan dan kontraksi uterus, demikian pada
tindakan segera di kala I II, III, dan IV terdapat kesesuaian antara teori dan
praktik.

E. Perencanaan

 Pada rencana asuhan kala I yang dilaksanakan yaitu mengobservasi setiap


4 jam keadaan umum, tanda-tanda vital, pembukaan serviks, dan penurunan
kepala, serta observasi setiap 1/2 jam kontraksi uterus, DJJ dan Nadi Ibu,
menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di ruangan di dampingi oleh keluarga,
mengajari ibu teknik relaksasi, mempersiapkan pertolongan persalinan
mulai dari penolong, pasien, alat-alat dan ruangan dan menjelaskan pada
ibu tentang teknik mengejan.

 Pada rencana asuhan kala II menurut Pusat Pengembangan Keperawatan


Carolus (2004), yaitu memberikan dukungan kepada ibu, memberikan
minum, memberikan penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan,
mengatur posisi ibu mengedan dengan posisi jongkok, menungging, tidur
miring, setengah duduk dan menjaga kandung kemih ibu tetap kosong.
Dalam rencana asuhan kala II ini terdapat kesesuaian dengan rencana
asuhan yang dilakukan di PMB.

 Pada rencana asuhan kala III menurut Pusat Pengembangan Keperawatan


Carolus (2004), yaitu melaksanakan manajemen aktif kala III yang meliputi
pemberian oksitosin, pengendalian tarikan pada tali pusat, dan pemijatan
uterus segera setelah plasenta lahir, demikian pada rencana asuhan kala III
menurut teori dan praktik terdapat kesesuaian dengan rencana asuhan yang
dilakukan di PMB.

 Pada rencana asuhan kala IV menurut Pusat Pengembangan Keperawatan


Carolus (2004), yaitu periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan
setiap 30 menit selama jam kedua, observasi tanda-tanda vital, kontraksi
uterus, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama
dan setiap 30 menit selama jam kedua dan anjurkan ibu untuk minum,
36
demikian dalam rencana asuhan kala IV menurut teori dan praktik terdapat
kesesuaian dengan rencana asuhan yang dilakukan di PMB.

F. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala I menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu mengobservasi setiap 4 jam
keadaan umum, tanda-tanda vital, pembukaan serviks, dan penurunan kepala,
observasi setiap 1/2 jam kontraksi uterus, DJJ dan Nadi ibu. Pada pukul 01.35
wita, mengobservasi keadaan umum baik, tanda-tanda vital tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 88x/m, respirasi 20x/m, suhu badan 36°C, mengobservasi his 3x
dalam 10 menit lamanya 30 detik, DJJ 148x/m, pembukaan 4 cm, penurunan
kepala 2/5 H1-HII, tidak ada penyusupan kepala, ubun-ubun kecil kiri depan,
ketuban utuh, ibu kala I fase aktif, menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di ruangan
di dampingi oleh keluarga agar ibu tidak merasa kegelisahan, rasa sakit, dan
kecemasan ibu bisa terlewati, menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar ibu
memiliki tenaga untuk mengejan nanti pada saat proses persalinan, menganjurkan
ibu teknik relaksasi dengan cara pada saat mules, ibu menarik napas panjang dan
keluarkan perlahan lewat mulut, menyiapkan alat-alat pertolongan persalinan
mulai dari penolong, pasien, alat-alat dan ruangan, mengajarkan ibu tentang
teknik mengejan dengan cara ibu berbaring, tekuk lutut, buka kaki, peluk paha
dengan kedua tangan dengan melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku,
kemudian tarik paha ke arah dada. Dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori
dan praktik.

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala II menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu mengobservasi keadaan umum
ibu baik, tanda - tanda vital, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/m, respirasi
20x/m, suhu badan 36,5°C, pembukaan seviks lengkap 10 cm. menghadirkan
pendamping persalinan, membantu ibu cara mengejan yang baik dan benar dengan
cara lutut di tekuk, melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku, kemudian
tarik paha ke arah dada, memimpin ibu meneran saat ada his, dan meminta

37
keluarga untuk memberikan minum pada ibu ½ gelas teh gula. Dalam hal ini
terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala III menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu melaksanakan manajemen
aktif kala III, meliputi melakukan palpasi abdomen untuk memastikan kehamilan
tunggal, melakukan penyuntikan oksitosin 10 IU secara intra muscular di 1/3
bagian luar paha kanan ibu, melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan
cara memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva,
meletakkan tangan kiri di atas symphysis menahan bagian bawah uterus,
sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem dengan jarak 5-
10 cm dari vulva, saat uterus berkontraksi meregangkan tali pusat ke arah bawah
dengan tangan kanan, sementara tangan yang lain mendorong uterus ke arah
belakang atas secara hati-hati untuk mencegah inversio uteri, melakukan
penegangan dan dorongan dorso-cranial hingga plasenta terlepas, setelah plasenta
tampak pada vulva, plasenta dipegang dengan kurve jalan lahir, dengan kedua
tangan di putar searah jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta dan
mencegah robeknya selaput plasenta, melakukan masase uterus dengan telapak
tangan secara sirkuler ± 15 detik searah jarum jam, nilai perdarahan, memeriksa
kelengkapan placenta dan memeriksa apakah terdapat laserasi jalan lahir atau
tidak. Dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala IV menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu mengobservasi keadaan
umum, tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, mengobservasi kontraksi uterus
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada jam kedua dan
menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar mencegah terjadinya dehirasi.
Dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

G. Evaluasi

38
 Berdasarkan hasil evaluasi kala I, ibu dan keluarga tahu dan mengerti
tentang hasil pemeriksaan, ibu bersedia untuk jalan-jalan, ibu sudah makan
½ piring dan sudah minum air putih, dan ibu mau melakukan teknik
relaksasi.

 Hasil evaluasi kala II, ibu dan keluarga tahu dan mengerti tentang hasil
pemeriksaan, ibu mau mengikuti cara mengedan yang benar dan meneran
pada saat his seperti BAB yang susah serta meneran harus diarahkan ke
bokong bukan ke leher.

 Hasil evaluasi kala III, ibu dan keluarga tahu dan mengerti tentang hasil
pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan, seperti melaksanakan manajemen
aktif kala III, melakukan penyuntikkan oksitosin, melakukan penegangan tali
pusat terkendali, melahirkan plasenta, dan memeriksa laserasi jalan lahir.

 Hasil evaluasi kala IV, ibu dan keluarga mengerti tentang hasil pemeriksaan,
dan bersedia mengikuti anjuran yang telah disampaikan oleh bidan seperti
ibu mau makan dan minum agar bertenaga serta melakukan masase uterus
pada perut ibu agar tidak terjadi perdarahan.

39
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Penerapan manajemen asuhan kebidanan pada persalinan normal,nifas


dan BBL dengan menggunakan tujuh langkah Varney yang di dapat
dari data subjektif dan objektif dengan menginterpretasikan catatan
kemajuan persalinan dan mengenal penyimpangan keadaan normal
sehingga dapat diketahui tindakan selanjutnya seperti masalah ibu
merasa gelisah dan cemas menanti proses persalinannya. Dalam hal
ini, tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

2) Berdasarkan pengkajian yang diperoleh sudah diagnosa kebidanan


yaitu pada kala I ditemukan diagnosa kebidanan G4P3A0, umur 31
tahun, hamil 39 minggu, inpartu kala I fase aktif, janin intra uterin
tunggal hidup, letak kepala HI-HIV, ubun-ubun kecil kiri depan. Pada
kala II ditemukan diagnosa kebidanan G4P3A0, umur 31 tahun, hamil
39 minggu, inpartu kala II, janin intra uterin tunggal hidup, letak
kepala HIV, ubun ubun kecil kiri depan dengan pimpin persalinan.
Pada kala III ditemukan diagnosa kebidanan P4A0, inpartu kala III
dengan melakukan manajemen aktif kala III, dan pada kala IV
ditemukan diagnosa kebidanan P4A0, partus kala IV dengan
mengobservasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus dan perdarahan.
Diagnosa potensial yaitu terjadi di kala I, II, III, IV tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.

3) Tindakan segera di kala I,II, III, IV tidak terdapat kesenjangan antara


teori dan praktik.

4) Merencanakan Asuhan Kebidanan secara menyeluruh yang


disesuaikan dengan ibu bersalin yaitu observasi setiap 4 jam keadaan
40
umum, tanda-tanda vital, pembukaan serviks, dan penurunan kepala,
serta observasi setiap 1/2 jam kontraksi uterus, DJJ dan nadi ibu,
menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di ruangan di dampingi oleh
keluarga dan mengajarkan ibu tentang teknik mengejan yang benar.
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

5) Melaksanakan Asuhan Kebidanan berdasarkan perencanaan secara


efisien dan mudah di mengerti oleh pasien dan keluarga seperti
anjurkan ibu untuk jalan-jalan di sekitar ruangan di dampingi oleh
keluarga agar kegelisahan dan kecemasan ibu bisa terlewati dan
mengajarkan ibu tentang teknik mengejan yang benar yaitu dengan
lutut di tekuk, melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku,
kemudian tarik paha ke arah dada. Dalam hal ini tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.

6) Evaluasi pada ibu dengan persalinan normal dari kala I, II, III, dan IV
adalah ibu merasa nyaman dengan tindakan yang telah diberikan dan
ibu memahami sebagian besar dari penjelasan yang telah disampaikan.
Pada kasus ini tidak mengalami hambatan, ibu dan bayi dalam keadaan
sehat dan selamat. Proses persalinan berlangsung dengan baik.

B. Saran

Bagi Tempat Penelitian

Dapat lebih mengoptimalkan pelayanan asuhan kebidanan khususnya


manajemen asuhan kebidanan dengan persalinan normal sehingga dapat
mendeteksi secara dini segala resiko yang terjadi dan dapat mengambil
tindakan yang tepat serta melaksanakan tugas secara sistematis dan
berkesinambungan.

Bagi Responden

41
Ibu dapat mengikuti proses manajemen asuhan kebidanan yang diberikan
khusunya persalinan normal.

Bagi Pendidikan

Diharapkan meningkatkan bimbingan asuhan kebidanan bagi mahasiswa


yang praktek di lahan praktek agar mahasiswa lebih siap sehingga dapat
memberikan asuhan yang tepat bagi pasien. Untuk perpustakaan
diharapkan terus menambah buku acuan yang terbaru.

Bagi Mahasiswa

Diharapkan agar lebih meningkatkan keterampilan & pengetahuannya


secara mandiri, yaitu dengan cara sering berlatih dan mengasah
keterampilan, serta mengikuti perkembangan ilmu kebidanan yang terbaru

42
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu


Hamil.

Jakarta: Depkes RI; (2011).

Pudiastuti R.D. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika;


(2011).

Depkes RI. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. (2011) [diakses 26


Januari 2013]; dari http://digilib.Uns.ac.id/upload/dokumen/.pdf.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu


Hamil. Jakarta.: Depkes RI; (2011).

Prawirohardjo S. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; (2008).

Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; (2009).

Asrinah, Putri S S, dkk. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta:


Graha Ilmu; (2010).

Dwi Asri H, dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta:


Nuha Medika; (2010).

Purwandari A. Konsep Kebidanan: Sejarah dan profesionalisme. Jakarta:


EGC; (2008).

Profil Puskesmas Bahu. Buku register. Puskesmas Bahu Kecamatan


Malalayang Kota Manado. Manado: PKM Bahu KOta Manado; (2012).

43
Manuaba I B G. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; (1998).

Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus. Pelatihan Manajemen Asuhan


Kebidanan. Jakarta: Salemba Raya; (2004).

44

Anda mungkin juga menyukai