Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. A

DI BPM ANNI DEWI SATRIANI SUMBAWA BESAR

Oleh Kelompok I :

Maria Florantina Jaji

Maria Imakulata Bili

Yandi Obisuru

Anggia Sari

Soba Beina

Herliani

Rai’in

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRIYA HUSADA SUMBAWA

2022

iv
HALAMAN PERSETUJUAN

Praktik Belajar Lapangan (PBL) ini telah disetujui untuk dipersentasikan pada
Jumat, 11 Februari 2022.

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Yunita Lestari, S. ST., M. K. M Hj. Anni Dewi Satriani, A. Md. Keb


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Belajar Lapangan ( PBL ) ini telah di sahkan sebagai tugas
laporan mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan Semester III STIKES Griya
Husada Sumbawa Akademik 2021 / 2022.

Sumbawa Besar, 27 Januari 2022

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Yunita Lestari, S. ST., M. K. M Hj. Anni Dewi Satriani, A. Md. Keb

Mengetahui ,

Ketua Program Studi D3 Kebidanan

Yunita Lestari, S. ST., M. K. M


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb, Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada

Allah Swt. Atas limpahan rahmat, ridha, dan karunia-Nya laporan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa

dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi umat.

Sehubungan dengan adanya mata kuliah wajib “Kehamilan ”, mahasiswa

diharapkan dapat terjun langsung untuk melihat fenomena di lapangan. Praktik

PKL yang dilaksanakan di BPM Anni Dewi Satriani Daerah Sumbawa meliputi

kegiatan pengamatan praktik langsung pelayanan yang diberikan kepada pasien.

Kegiatan PKL diharapkan mampu membuat mahasiswa terjun ke dunia kesehatan

secara langsung dan memperoleh pengalaman.

Laporan kegiatan PKL ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

tertulis atas terlaksananya kegiatan. Durasi kegiatan PKL kurang lebih 6 minggu

mulai hari Senin, 03 Januari 2022 sampai dengan hari Senin, 14 Februari 2022.

Selama periode PKL, aktivitas yang dilakukan mahasiswa adalah terjun langsung

di lapangan di bawah pengawasan pihak lembaga. Praktik Kerja Lapangan (PKL)

merupakan tahapan yang harus dijalani mahasiswa program pendidikan sebelum

benar-benar menjaalankan pelayanan kesehatan.

Kelancaran kegiatan PKL ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:

1. Bapak Rusmayadi S.Kep. Ners. M. PH. Selaku Ketua Stikes Griya

HusadaSumbawa
2. Ibu Yunita Lestari, S.ST., M.K.M. Selaku dosen Kaprodi sekaligus

pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah memberikan

bimbingan.

3. Ibu Hj. Anni Dewi Satriani, A.Md.,Keb selaku pembimbing praktik

kerja lapangan di lahan yang telah memberikan bimbingan

4. Teman - teman prodi D3 Kebidanan angkatan 2020.

Laporan ini menjelaskan aktivitas PKL yang telah dilaksanakan. Selama

berada di lahan . Semoga laporan PKL ini dapat memberikan manfaat, baik

berupa inspirasi maupun motivasi bagi pembaca. Dalam proses pembuatan

laporan tentu masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran

sangat kami harapkan demi perbaikan.

Sumbawa Besar, 27 Januari 2022

Penulis
viii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................iii

KATA PENGANTAR................................................................................iv

DAFTAR ISI...............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

Latar Belakang.............................................................................................1

Tujuan..........................................................................................................2

Tujuan Umum..............................................................................................2

Tujuan Khusus.............................................................................................2

Waktu dan Tempat pengambilan kasus.......................................................3

BAB II TINJAUAN KASUS.....................................................................

Persalinan ( INC )........................................................................................

BAB III PEMBAHASAN KASUS...........................................................4

Pengumpulan Data.......................................................................................4

Interpretasi Data Dasar.................................................................................4

Diagnosa Potensial.......................................................................................6

ix
Tindakan Segera...........................................................................................6

Perencanaan.................................................................................................6

Pelaksanaan..................................................................................................7

Evaluasi........................................................................................................9

BAB IV PENUTUP....................................................................................11

Kesimpulan..................................................................................................11

Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization)


adalah persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal
persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara
spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42
minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi sehat (JNPK-KR Depkes RI, 2012).

Menurut UNICEF mengawali tahun 2019 terdapat 395.000


persalinan terjadi diseluruh dunia. Hampir setengah kelahiran ini
diestimasikan berasal dari 8 negara diseluruh dunia yaitu, India, China,
Nigeria, Indonesia, Amerika Serikat dan Republik Kongo (WHO, 2019).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin


yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir spontan dengan
presentase belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu ataupun janin (Prawirohardjo, 2014). Sekitar 25-
50% kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan oleh
masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO
memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu
hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI, 2015).

Persalinan normal terjadi melalui empat kala persalinan, dimulai


dari kala I (pembukaan 0-10 cm), kala II (kala pengeluaran), kala III (kala
uri), kala IV (kala pengawasan). Proses dinamik dari persalinan meliputi
empat komponen adalah passager (janin), passage (pelvis ibu), power
(kontraksi uterus) dan psikis (status emosional ibu). Bila persalinan
dimulai interaksi antara passager, passage, power, dan psikis harus sinkron

1
untuk terjadinya kelahiran pervaginam secara spontan (Lockhart A &
Saputra L, 2014).

Pada tahun 2013 Penyebab terbesar kematian yaitu perdarahan


sebesar 30,3%, hipertensi 27,1%, infeksi 7,3%, partus lama 1,8% dan lain-
lain 40,8.

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013


Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia 210 per 100.000 kelahiran hidup,
AKI di Negara berkembang 230 per 100.000 kelahiran hidup dan AKI di
negara maju 16 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per
100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 190 per 100.000 kelahiran hidup,
Asia Tenggara 140 per 100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Berdasarkan hasil Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, AKI dan AKB
di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu AKI. sebesar 208/100.000
kelahiran hidup dan AKB sebesar 32/1000 kelahiran hidup (Depkes RI,
2012).

Salah satu bentuk upaya kontribusi dalam menurunkan AKI dan


AKB Klinik BPM Bidan Anni Dewi Satriani menerapkan pelayanan safe
motherhood yang telah di tetapkan oleh Kementrian Kesehatan meliputi:
intranatal care atau asuhan persalinan normal, post natal care asuhan
masa nifas, asuhan bayi baru lahir normal, menerapkan program Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) pada setiap persalinan normal dengan kondisi bayi
yang baik, memberikan pelayanan imunisasi dasar lengkap satu tahun dan
imunisasi booster serta pelayanan kontrasepsi (keluarga berencana).

Berdasarkan hal diatas penulis menyusun laproran asuhan


kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir terhadap Ny. M di BPM Bidan Anni Dewi Satriani Sumbawa
Besar.

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran


pemberian asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. A Di BPM
Bidan Anni Dewi Satriani yang sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan.

2. Tujuan Khusus

a) Melakuakan pengkajian kepada ibu bersalin pada Ny. A

b) Menganalisa masalah pada ibu bersalin pada Ny. A

c) Menarik diagnosa kebidanan potensial pada ibu bersalin


pada Ny. A

d) Melakukan asuhan kebidanan selama persalinan.

e) Melakukan tindakan segera pada ibu bersalin pada Ny. A

f) Melaksanakan rencana asuhan pada ibu bersalin pada Ny.


A

g) Melaksanakan evaluasi pada ibu bersalin pada Ny. A

h) Melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.

C. Waktu Dan Tempat Pengambilan Kasus

Pengambilan kasus dilakukan di BPM Anni Dewi Satriani


Sumbawa Besar dengan menerapkan asuhan kebidanan yang dimulai
tanggal 03 Januari 2022 sampai dengan 14 Februari 2022.

3
4
BAB III

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang Studi Kasus Manajemen Asuhan
Kebidanan Pada Ny. A Dengan Persalinan Normal Di BPM Anni Dewi Satriani
yang dilaksanakan mulai tanggal 03 Januari sampai dengan 14 Februari 2022,
serta melihat kesesuaian atau kesenjangan antara teori dan praktik.

A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh melalui anamnesa diperoleh data yaitu ibu


masuk kamar bersalin tanggal 21 Januari 2022, karena nyeri perut bagian
bawah menjalar sampai ke bagian belakang disertai pengeluaran lendir
bercampur darah dari vagina. Hari pertama haid terakhir 22-02-2021, taksiran
persalinan 29-01-2022i. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang
keempat. Berdasarkan pemeriksaan fisik diperoleh data yaitu keadaan umum
ibu baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/m,
respirasi 20x/m, suhu badan 36,5°C, mata conjungtiva berwarna merah muda,
sclera mata berwarna putih. Berdasarkan pemeriksaan khusus obstetri pada
abdomen terdapat linea nigra dan striae livide. Dilakukan observasi his dan
DJJ pada jam 01.35 wita, his lemah dan tidak teratur 3x dalam 10 menit
lamanya 10 detik. DJJ positif teratur, frekuensi 142x/menit. Dilakukan
pemeriksaan dalam pukul 01.35 wita di dapat pembukaan 4 cm, portio tebal
unak, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan bagian terbawah HI-HII
ubun-ubun kecil kanan melintang.

B. Interpretasi Data Dasar

5
Berdasarkan data yang diperoleh, penulis menemukan diagnosa klien pada
Kala I yaitu G4P3A0, umur 31 tahun, hamil 39 minggu, inpartu kala I fase
aktif, janin intra uterin tunggal hidup, letak kepala HI-HI, ubun-ubun kecil
kanan melintang. Dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah ibu gelisah
menahan rasa sakit, cemas dalam menghadapi persalinannya. Berdasarkan
masalah tersebut yang menjadi kebutuhan adalah menganjurkan ibu jalan-
jalan di ruangan di dampingi oleh keluarga, hal ini ditunjang oleh teori
menurut Dwi Asri H (2010), bahwa asuhan sayang ibu saat persalinan adalah
ibu ]boleh berjalan-jalan sampai pembukaan lengkap. Dalam hal ini masalah
dan kebutuhan pada kala I terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

Diagnosa pada kala II yaitu G4P3A0, umur 25 tahun, hamil 39 minggu,


inpartu kala II, janin intra uterin tunggal hidup, letak kepala HIV, ubun-ubun
kecil kanan depan. Dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah ibu tidak
tahu cara mengejan yang benar. Berdasarkan masalah tersebut yang menjadi
kebutuhan adalah mengingatkan dan mengajarkan kembali cara mengejan
yang benar dengan cara lutut di tekuk, melingkarkan tangan ke bawah sampai
siku, kemudian tarik paha ke arah dada. Dalam hal ini disesuaikan dengan
teori menurut Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), mengatur
posisi ibu dalam membimbing mengedan, demikian pada masalah dan
kebutuhan di kala II ini terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

Diagnosa pada kala III yaitu P4A0, inpartu kala III. Dalam hal ini yang
menjadi permasalahan adalah ibu merasa lelah dan plasenta belum lahir.
Berdasarkan masalah tersebut yang menjadi kebutuhan adalah melahirkan
plasenta. Dalam hal ini disesuaikan dengan teori menurut Pusat
Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu melaksanakan manajemen
aktif kala III, demikian pada masalah dan kebutuhan di kala III terdapat
kesesuaian antara teori dan praktik.

Diagnosa pada kala IV yaitu P4A0, partus kala IV. Dalam hal ini yang
menjadi permasalahan adalah terdapat robekan jalan lahir. Berdasarkan
masalah tersebut yang menjadi kebutuhan adalah dilakukan penjahitan,
6
demikian pada kala IV ini, terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

C. Diagnosa Potensial

Berdasarkan teori dari Prawirohardjo (2008), bahwa fase aktif pada


primigravida berlangsung 12 jam dan pada multigravida berlangsung 6 jam,(5)
hal ini potensial terjadi kala I berlangsung tidak lama, karena fase aktif ibu
berlangsung sudah 4 jam dari mules pertama jam 01.10 wita tanggal 21
Januari 2022 sampai masuk kamar bersalin jam 01.30 wita tanggal 21 Januari
2022. Dalam hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa pada fase aktif
pembukaan serviks berlangsung cepat sampai pembukaan 10 cm berlangsung
dalam 4-5 jam, hal ini menjadi diagnosa potensial terjadi kala I cepat karena
ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang keempat dan his ibu yang kuat
dan teratur, sedangkan diagnosa potensial di kala I,II, III, dan IV tidak
terdapat kesenjangan pada saat persalinan.

D. Tindakan Segera

Berdasarkan kala I, fase laten ibu yang berlangsung sekitar 19 jam, maka
tindakan segera yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter untuk tindakan
kala I lama yang ditunjang oleh teori menurut Dwi Asri H (2010), bahwa
bidan harus melakukan kolaborasi dengan dokter bila menemukan diagnosa
potensial kala I lama, partus macet, distosia bahu, inersia uteri, gawat janin
dan rupture uteri. Berdasarkan tindakan segera di kala II yaitu pimpin
persalinan, tindakan segera di kala III yaitu manajemen aktif kala III dan
tindakan segera di kala IV yaitu mengobservasi perdarahan dan kontraksi
uterus, demikian pada tindakan segera di kala II, III, dan IV terdapat
kesesuaian antara teori dan praktik. Pada kala I terdapat kesenjangan antara
teori dan praktik karena tindakan segera merupakan tindakan yang butuh

7
penanganan cepat dalam keadaan darurat.

E. Perencanaan

 Pada rencana asuhan kala I yang dilaksanakan yaitu mengobservasi


setiap 4 jam keadaan umum, tanda-tanda vital, pembukaan serviks, dan
penurunan kepala, serta observasi setiap 1/2 jam kontraksi uterus, DJJ
dan cairan ketuban, menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di ruangan di
dampingi oleh keluarga, mengajari ibu teknik relaksasi, mempersiapkan
pertolongan persalinan mulai dari penolong, pasien, alat-alat dan ruangan
dan menjelaskan pada ibu tentang teknik mengejan.

 Pada rencana asuhan kala II menurut Pusat Pengembangan Keperawatan


Carolus (2004), yaitu memberikan dukungan kepada ibu, memberikan
minum, memberikan penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan,
mengatur posisi ibu mengedan dengan posisi jongkok, menungging, tidur
miring, setengah duduk dan menjaga kandung kemih ibu tetap
kosong.Dalam rencana asuhan kala II ini terdapat kesesuaian dengan
rencana asuhan yang dilakukan di Puskesmas.

 Pada rencana asuhan kala III menurut Pusat Pengembangan Keperawatan


Carolus (2004), yaitu melaksanakan manajemen aktif kala III yang
meliputi pemberian oksitosin, pengendalian tarikan pada tali pusat, dan
pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir, demikian pada rencana
asuhan kala III menurut teori dan praktik terdapat kesesuaian dengan
rencana asuhan yang dilakukan di BPM.

 Pada rencana asuhan kala IV menurut Pusat Pengembangan Keperawatan


Carolus (2004), yaitu periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama
dan setiap 30 menit selama jam kedua, observasi tanda-tanda vital,
kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada

8
jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua dan anjurkan ibu
untuk minum, demikian dalam rencana asuhan kala IV menurut teori dan
praktik terdapat kesesuaian dengan rencana asuhan yang dilakukan di
BPM.

F. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala I menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu mengobservasi setiap 4
jam keadaan umum, tanda-tanda vital, pembukaan serviks, dan penurunan
kepala, observasi setiap 1/2 jamkontraksi uterus, DJJ dan cairan ketuban. Pada
pukul 01.35 wita, mengobservasi keadaan umum baik, tanda-tanda vital
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/m, respirasi 20x/m, suhu badan 36°C,
mengobservasi his 1x dalam 10 menit lamanya 10 detik, DJJ 148x/m,
pembukaan 4 cm, penurunan kepala 2/5 H1-HII, tidak ada penyusupan kepala,
ubun-ubun kecil kanan melintang, ketuban utuh, ibu kala I fase aktif,
menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di ruangan di dampingi oleh keluargaagar
kegelisahan, rasa sakit, dan kecemasan ibu bisa terlewati, menganjurkan ibu
untuk makan dan minum agar ibu memiliki tenaga untuk mengejan nanti pada
saat proses persalinan, menganjurkan ibu teknik relaksasi dengan cara pada
saat mules, ibu menarik napas panjang dan keluarkan perlahan lewat mulut,
menyiapkan alat-alat pertolongan persalinan mulai dari penolong, pasien, alat-
alat dan ruangan, mengajarkan ibu tentang teknik mengejan dengan cara ibu
berbaring, tekuk lutut, buka kaki, peluk paha dengan kedua tangan dengan
melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku, kemudian tarik paha ke arah
dada. Dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala II menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu mengobservasi keadaan
umum ibu baik, tandatanda vital, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/m,
respirasi 20x/m, suhu badan 36,5°C, pembukaan seviks lengkap 10 cm.
menghadirkan pendamping persalinan, membantu ibu cara mengejan yang
9
baik dan benar dengan cara lutut di tekuk, melingkarkan tangan ke bawah
paha sampai siku, kemudian tarik paha ke arah dada, memimpin ibumeneran
saat ada his, dan meminta keluarga untuk memberikan minum pada ibu ½
gelas teh gula. Dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala III menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu melaksanakan manajemen
aktif kala III, meliputi melakukan palpasi abdomen untuk memastikan
kehamilan tunggal, melakukan penyuntikan oksitosin 10 IU secara intra
muscular di 1/3 bagian luar paha kanan ibu, melakukan penegangan tali pusat
terkendali dengan cara memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-
10 cm dari vulva, meletakkan tangan kiri di atas symphysis menahan bagian
bawah uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan
klem dengan jarak 5-10 cm dari vulva, saat uterus berkontraksi menegangkan
tali pusat ke arah bawah dengan tangan kanan, sementara tangan yang lain
mendorong uterus ke arah belakang atas secara hati-hati untuk mencegah
inversio uteri, melakukan penegangan dan dorongan dorso-cranial hingga
plasenta terlepas, setelah plasenta tampak pada vulva, plasenta dipegang
dengan kurve jalan lahir, dengan kedua tangan di putar searah jarum jam
untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
plasenta, melakukan masase uterus dengan telapak tangan secara sirkuler ± 15
detik searah jarum jam, nilai perdarahan, memeriksa kelengkapan placenta dan
memeriksa apakah terdapat laserasi jalan lahir atau tidak. Dalam hal ini
terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

Pelaksanaan asuhan yang menjadi prioritas kala IV menurut Pusat


Pengembangan Keperawatan Carolus (2004), yaitu mengobservasi keadaan
umum, tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, mengobservasi kontraksi uterus
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada jam kedua dan
menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar mencegah terjadinya
dehirasi. Dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori dan praktik.

10
G. Evaluasi

 Berdasarkan hasil evaluasi kala I, ibu dan keluarga tahu dan mengerti
tentang hasil pemeriksaan, ibu bersedia untuk jalan-jalan, ibu sudah makan
½ piring dan sudah minum air putih, dan ibu mau melakukan teknik
relaksasi.

 Hasil evaluasi kala II, ibu dan keluarga tahu dan mengerti tentang hasil
pemeriksaan, ibu mau mengikuti cara mengedan yang benar dan meneran
pada saat his seperti BAB yang susah serta meneran harus diarahkan ke
bokong bukan ke leher.

 Hasil evaluasi kala III, ibu dan keluarga tahu dan mengerti tentang hasil
pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan, seperti melaksanakan
manajemen aktif kala III, melakukan penyuntikkan oksitosin, melakukan
penegangan tali pusat terkendali, melahirkan plasenta, dan memeriksa
laserasi jalan lahir.

 Hasil evaluasi kala IV, ibu dan keluarga mengerti tentang hasil
pemeriksaan, dan bersedia mengikuti anjuran yang telah disampaikan oleh
bidan seperti ibu mau makan dan minum agar bertenaga serta melakukan
masase uterus pada perut ibu agar tidak terjadi perdarahan.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Penerapan manajemen asuhan kebidanan pada persalinan


normal,nifas dan bbl dengan menggunakan tujuh langkah Varney
yang di dapat dari data subjektif dan objektif dengan
menginterpretasikan catatan kemajuan persalinan dan mengenal
penyimpangan keadaan normal sehingga dapat diketahui tindakan
selanjutnya seperti masalah ibu merasa gelisah dan cemas menanti
proses persalinannya. Dalam hal ini, terdapat kesenjangan antara
teori dan praktik.

2) Berdasarkan pengkajian yang diperoleh sudah diagnosa kebidanan


yaitu pada kala I ditemukan diagnosa kebidanan G4P3A0, umur 31
tahun, hamil 39 minggu, inpartu kala I fase laten, janin intra uterin
tunggal hidup, letak kepala HI-HII, ubun-ubun kecil kanan
melintang. Pada kala II ditemukan diagnosa kebidanan G4P3A0,
umur 31 tahun, hamil 39 minggu, inpartu kala II, janin intra uterin
tunggal hidup, letak kepala HIV, ubun ubun kecil kanan depan
dengan pimpin persalinan. Pada kala III ditemukan diagnosa
kebidanan P4A0, inpartu kala III dengan melakukan manajemen
aktif kala III, dan pada kala IV ditemukan diagnosa kebidanan
P4A0, partus kala IV dengan mengobservasi tanda-tanda vital,
12
kontraksi uterus dan perdarahan.Diagnosa potensial yaitu terjadi
kala I lama karena fase laten ibu berlangsung sudah 19 jam
sedangkan diagnosa potensial di kala II, III, IV tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.

3) Tindakan segera pada kala I yaitu kolaborasi dengan dokter,


sedangkan tindakan segera di kala II, III, IV tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.

4) Merencanakan Asuhan Kebidanan secara menyeluruh yang


disesuaikan dengan ibu bersalin yaitu observasi setiap 4 jam
keadaan umum, tanda-tanda vital, pembukaan serviks, dan
penurunan kepala, serta observasi setiap 1/2 jam kontraksi uterus,
DJJ dan cairan ketuban, menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di
ruangan di dampingi oleh keluarga dan mengajarkan ibu tentang
teknik mengejanyang benar. Dalam hal ini tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.

5) Melaksanakan Asuhan Kebidanan berdasarkan perencanaan secara


efisien dan mudah di mengerti oleh pasien dan keluarga seperti
anjurkan ibu untuk jalan-jalan di sekitar ruangan di dampingi oleh
keluarga agar kegelisahan dan kecemasan ibu bisa terlewati dan
mengajarkan ibu tentang teknik mengejan yang benar yaitu dengan
lutut di tekuk, melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku,
kemudian tarik paha ke arah dada. Dalam hal ini tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik.

6) Evaluasi pada ibu dengan persalinan normal dari kala I, II, III, dan
IV adalah ibu merasa nyaman dengan tindakan yang telah
diberikan dan ibu memahami sebagian besar dari penjelasan yang
telah disampaikan. Pada kasus ini tidak mengalami hambatan, ibu
dan bayi dalam keadaan sehat dan selamat. Proses persalinan

13
berlangsung dengan baik.

B. Saran

Bagi Tempat Penelitian

Dapat lebih mengoptimalkan pelayanan asuhan kebidanan khususnya


manajemen asuhan kebidanan dengan persalinan normal sehingga dapat
mendeteksi secara dini segala resiko yang terjadi dan dapat mengambil
tindakan yang tepat serta melaksanakan tugas secara sistematis dan
berkesinambungan.

Bagi Responden

Ibu dapat mengikuti proses manajemen asuhan kebidanan yang diberikan


khusunya persalinan normal.

Bagi Pendidikan

Diharapkan meningkatkan bimbingan asuhan kebidanan bagi mahasiswa


yang praktek di lahan praktek agar mahasiswa lebih siap sehingga dapat
memberikan asuhan yang tepat bagi pasien. Untuk perpustakaan
diharapkan terus menambah buku acuan yang terbaru.

Bagi Mahasiswa

Diharapkan agar lebih meningkatkan keterampilan & pengetahuannya


secara mandiri, yaitu dengan cara sering berlatih dan mengasah
keterampilan, serta mengikuti perkembangan ilmu kebidanan yang terbaru

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Kelas


Ibu Hamil.

Jakarta: Depkes RI; (2011).

2. Pudiastuti R.D. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha


Medika; (2011).

3. Depkes RI. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. (2011) [diakses


26 Januari 2013]; dari http://digilib.Uns.ac.id/upload/dokumen/.pdf.

4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Kelas


Ibu Hamil. Jakarta.: Depkes RI; (2011).

5. Prawirohardjo S. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
(2008).

6. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; (2009).

7. Asrinah, Putri S S, dkk. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta:


Graha Ilmu; (2010).

8. Dwi Asri H, dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal.


Yogyakarta: Nuha Medika; (2010).

9. Purwandari A. Konsep Kebidanan: Sejarah dan profesionalisme. Jakarta:


EGC; (2008).

15
10. Profil Puskesmas Bahu. Buku register. Puskesmas Bahu Kecamatan
Malalayang Kota Manado. Manado: PKM Bahu KOta Manado; (2012).

11. Manuaba I B G. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; (1998).

12. Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus. Pelatihan Manajemen Asuhan


Kebidanan. Jakarta: Salemba Raya; (2004).

16

Anda mungkin juga menyukai