Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”E” UMUR 35 TAHUN

G3P2A0H2 UMUR KEHAMILAN 6 MINGGU 3 HARI

DENGAN EMESIS GRAVIDARUM

DI PMB ELY FARIDAH

Anggota Kelompok :

1. Arfah (0BA21001)
2. Erni Kumalasari (0BA21011)
3. Sat Purwasani (0BA21013)
4. Wini Putri Bar’annisa (0BA21002)
5. Esni Rambu Lika Dupa (0BA21017)
6. Yunita (0BA21022)
7. Apliana Rere (0BA21010)
8. Lusia Dewi (0BA21018)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) GRIYA HUSADA


SUMBAWA

222/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan PBL ini telah disahkan sebagai tugas laporan mahasiswa Program Studi D3
Kebidanan STIKES Griya Husada Sumbawa Tahun Akademik 2022/2023.

Sumbawa Besar, Januari 2023

Pembimbing Pendidikan Pembimbing


Praktik

(Ana Lestari, S.ST, M.Kes) (Ely Faridah, A.Md.Keb)

Mengetahui,

Ketua Program Studi D3 Kebidanan

(Galuh Permatasari, S.Tr.Keb,M.H)


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Swt. Atas limpahan rahmat,
ridha, dan karunia-Nya laporan Praktik Belajar Lapangan dapat diselesaikan tepat
waktu. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai suri teladan bagi umat.

Sehubungan dengan adanya mata kuliah wajib “ASUHAN KEBIDANAN”,


mahasiswa diharapkan dapat terjun langsung untuk melihat fenomena di lapangan.
Praktik Belajar Lapangan yang dilaksanakan di PMB Ely Faridah Labuhan Sumbawa
Besar meliputi kegiatan pengamatan praktik langsung pelayanan yang diberikan kepada
pasien. Kegiatan Praktek Belajar Lapangan diharapkan mampu membuat mahasiswa
terjun ke dunia kesehatan secara langsung dan memperoleh pengalaman.

Laporan kasus Praktek Belajar Lapangan ini disusun sebagai bentuk


pertanggung jawaban tertulis atas terlaksananya kegiatan. Durasi kegiatan PBL kurang
lebih 6 minggu mulai hari Senin, 09 Januari 2023 sampai dengan hari Minggu, 19
Februari 2023. Selama periode PBL, aktivitas yang dilakukan mahasiswa adalah terjun
langsung di lapangan di bawah pengawasan pihak lembaga. Praktik Belajar Lapangan
(PBL) merupakan tahapan yang harus dijalani mahasiswa program pendidikan sebelum
benar-benar menjaalankan pelayanan kesehatan.

Kelancaran kegiatan PBL ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu:

1. Rusmayadi,S.Kep.Ners,M.P.H selaku ketua Stikes Griya Husada Sumbawa


2. Galuh Permatasari, S.Tr. Keb, M.H selaku ketua prodi D3 Kebidanan Stikes
Griya Husada Sumbawa
3. Ana Lestari, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing Pendidikan
4. Ibu Ely Faridah, A.Md.Keb selaku Pembimbing Praktek
5. Ibu Mahyun Wulan Wirastiti, S.Tr. Keb pembimbing lahan II
6. Teman-teman prodi D3 Kebidanan angkatan 2021.

Laporan ini menjelaskan aktivitas PBL yang telah dilaksanakan. Selama berada di
PMB Ely Faridah. Semoga laporan PBL ini dapat memberikan manfaat, baik berupa
inspirasi maupun motivasi bagi pembaca. Dalam proses pembuatan laporan tentu masih
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan.
Sumbawa Besar, Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB I PEDAHULUAN................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 3
C. TUJUAN .............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................... 4
A. KEHAMILAN...................................................................................... 4
B. HYPEREMESIS GRAVIDARUM .................................................... 12
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................ 17
A. DATA SUBJEKTIF ........................................................................... 17
B. DATA OBJEKTIF............................................................................... 21
C. ANALISA ........................................................................................... 22
D. PLANNING ........................................................................................ 22
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 25
A. DATA SUBJEKTIF ........................................................................... 25
B. DATA OBJEKTIF............................................................................... 26
C. ANALISA ........................................................................................... 26
D. PLANNING ........................................................................................ 27
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 28
A. KESIMPULAN .................................................................................. 28
B. SARAN ............................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 30
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 sebanyak


303.000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan.
Sekitar 830 wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan
terkait diseluruh dunia setiap hari dan sebanyak 99% kematian ibu akibat
masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negaranegara berkembang, rasio
kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio
kematian ibu di 12 negara maju dan 51 negara persemakmuran (WHO, 2015).

Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015,


Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berada pada angka 305/100.000
kelahiran hidup. Situasi ini tentu membutuhkan kerja keras bersama untuk terus
menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia sebagaimana target yang
ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dan berdasarkan
Laporan World Bank tahun 2017, dalam sehari ada empat ibu di Indonesia yang
meninggal akibat melahirkan, dengan kata lain ada satu ibu di Indonesia yang
meninggal setiap enam jam sedangkan menurut Departemen Kesehatan tahun
2017 angka kematian Ibu di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus
(Depkes, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian di Indonesia diperoleh data ibu dengan


hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan, keluhan mual
dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu
diantara seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan Hormon
Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam serum perubahan fisiologis kenaikan
hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan
lambung yang berkurang (Depkes RI, 2013).

Berdasarkan data Dinkes Provinsi NTB, cakupan ibu hamil yang


mengalami hiperemesis gravidarum pada trimester I naik dari tahun ke tahun,
pada tahun 2010 sebesar 49,7 % dari jumlah ibu hamil yang berjumlah 139.230
ibu hamil, 2011 naik menjadi 52,4 % dari jumlah 141.395 ibu hamil dan tahun
2012 naik menjadi 53,24 % dari 142.240 ibu hamil (Dinkes NTB, 2013). Studi
pendahuluan yang dilakukan di Ruang Poli Hamil RSUP NTB yaitu bulan
Januari sampai Desember Tahun 2012 terdapat 65 ibu hamil, dimana yang
mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 25 (38,46%) orang. Data ini
mengalami peningkatan pada tahun 2013 dimana dari 55 ibu hamil, yang
mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 26 orang (47,27%). (Buku
Register Rawat Inap RSUP NTB, 2012-2013).

Data kehamilan beresiko terhadap kesehatan ibu dan janin meliputi


perdarahan 144 (17,22%), hipertensi 239 (23,95%), infeksi 54 (4,04%),
hiperemesis gravidarum 268 (27,65%), ketuban pecah dini 123 (17,07%),
kehamilan lewat waktu 78 (10,07%) (Dinkes Sumbawa, 2015).

Emesis gravidarum merupakan mual dan muntah yang berlebihan


pada awal kehamilan, mual dan muntah yang dirasakan oleh ibu hamil
berlangsung sejak usia kehamilan 9-10 minggu dan hanya sebagian kecil yang
berlanjut sampai usia kehamilan 20-24 Sekitar 80% terjadi mual dan muntah
pada kehamilan, mual dan muntah yang berhubungan dengan kehamilan
biasanya dimulai dengan 9-10 minggu kehamilan, puncaknya pada 11-13
minggu, dan berakhir pada 12-14 minggu, dalam 1- 10% dari kehamilan, gejala
dapat berlanjut setelah 20-22 minggu.

Salah satu penyebab AKI ada mual muntah (emesis gravidarum) yang
biasa terjadi pada ibu hamil, emesis gravidarum adalah gejala yang wajar terjadi
pada ibu hamil.

Mual dan muntah pada kehamilan merupakan reaksi tubuh ibu terhadap
perubahan yang terjadi akibat kehamilan. Kehamilan memengaruhi sistem
tubuh,baik secara hormonal, fisik, maupun psikologi. Mual dan muntah
merupakan salah satu tanda penting awal kehamilan. Hal tersebut sudah
diketahui minimal sejak masa Hippocrates. Mual dan muntah biasanya timbul
sejak usia gestasi 5 minggu, yang dihitung berdasarkan hari pertama haid
terakhir (HPHT), dan mencapai puncak pada usia gestasi 8 hingga 12 minggu
sera berakhir pada usia gestasi 16 minggu hingga 18 minggu.

Mual dan muntah pada kehamilan sering juga disebut ‘’morning


sickness’’. Akan tetapi sekitar 17% ibu hamil yang melaporkan mengalami
mual dan muntah hanya di pagi hari. Sebuah penelitian prospektif yang
melibatkan 160 ibu menemukan bahwa 74% ibu melaporkan mengalami mual
dengan durasi rata- rata selama 34,6 hari ‘’morning sickness’’ terjadi hanya
pada 1,8% dan 80% ibu melaporkan mengalami mual yang berlangsung
sepanjang hari. Hanya setengah dari ibu yang melaporkan tidak mengalami
mual muntah setelah usia gestasi 14 minggu.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah


“Bagaimana penatalaksananan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan emesis
gravidarum menggunakan SOAP”.

C. TUJUAN

1.Tujuan umum

Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum


menggunakan SOAP

2.Tujuan khusus

a.Mahasiswa mampu melakukan pengkajian yang meliputi data subjektif


pada ibu hamil dengan emesis gravidarum

b.Mahasiswa mampu melakukan pengkajian yang meliputi data objektik


pada ibu hamil dengan emesis gravidarum

c.Mahasiswa mampu melakukan Analisa data yang meliputi diagnosa


kebidanan masalah dan kebutuhan pada ibu hamil dengan emesis
gravidarum

d.Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan Tindakan asuhan


kebidanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Teori

1.Tinjauan Teori Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Definisi dari Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai


lahirnya janin, lamanya hamil nomal adalah 40 minggu atau 9 bulan di
hitung hari pertama haid terakhir (Rukiah dan Yulianti, 2013).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
sperma dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bln atau 9 bulan menurut kalender
internasional. (Prawirohardjo, 2016).
b.Tujuan Asuhan Kehamilan

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu


dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal,
sosial ibu dan bayi.
3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar tumbuh kembang secara normal.
4) Mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan
menghadap komplikasi.

7
5) Membantu menyiapkan ibu menyusui dengan sukses, menjalankan
nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.
6) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit –penyulit yang
terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.
7) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu (Marmi, 2011)

8) Tanda-tanda tidak pasti hamil

C.Diagnosa Kehamilan

8).Tanda-tanda Tidak Pasti Hamil (Presumtif)

a) Amenorhea (tidak dapat haid)

Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium) tidak


dilepaskan sehingga amenorhea atau tidak datangnya haid.
b) Mual dan Muntah (nausea)

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir trimester


pertama.Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness. Bila
mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
c) Konstipasi

Konstipasi ini terjadi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid.
d) Mengidam

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama. Ibu hamil sering


meminta makanan atau minuman tertentu, terutama pada trimester pertama.
e) Payudara membesar,tegang,dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh ekstrogen
dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
f) Pingsan

Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan
padat.
g) Lelah

Nafsu makan berkurang Berlangsung pada


trimester pertama.
h) Sering miksi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
Gejala ini
akan hilang pada trimester kedua dan pada akhir trimester kandung kemih
kembali ditekan oleh kepala janin. (Suryati Romauli,S.S.T,2018)
8) Tanda Kemungkinan Hamil (dugaan hamil)

a) Perubahan uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi. Terjadi


pada bulan keempat kehamilan.
b) Tanda Piscaseck

Pembesaran uterus yang tidak simeris, Terjadi karena ovum berimplantasi


pada daerah dekat kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dahulu.
c) Tanda Hegar

Tanda ini berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri.


d) Tanda Goodle

Serviks terasa lunak. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung,sedangkan pada wanita hamil lunak seperti bibir.
e) Tanda Chadwick

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih


merah, agak kebiru-biruan. Warna portio pun tampak kebiruan..
f) Pembesaran abdomen

Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-16, karena pada saat itu
uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
g) Kontraksi Braxton

Merupakan penanganan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya


actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadic, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
h) Pemeriksaan test biologis kehamilan

Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human chorionic


gonodropin (Hcg) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama
kehamilan.
9) Tanda pasti hamil

a) Denyut jantung janin (DJJ)

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan dopler.Dengan stethoscope


laenac, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
b) Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu,


tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada saat usia kehamilan 16-20
minggu ibu merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki. Bagian-bagian
tubuh bayi juga dapat dipalpasi
dengan mudah mulai usia kehamilan 20 minggu.
c) Bagian-bagian janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta
bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan trimester terakhir. Bagian ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
dengan USG.
d) Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG. (Suryati
Romauli,2018)
3. Tanda Bahaya Kehamilan

a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan antepartum adalah perdarahan pada trimester terakhir


dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada
kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak,
kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai rasa nyeri.
b. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
c. Penglihatan kabur

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mendadak,


misalnya pandangan kabur atau berbayang.
d. Nyeri abdomen

Bengkak diwajah dan jari-jari tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada


muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda, anemia, gagal
jantung, atau pre- eklampsia.
e. Gerakan janin tidak ada

Ibu mulai merasakan gerakan janinnya pada usia kahamilan 16- 18


minggu. (Ai Yeyeh S.Si,T,2013)
Tidak di lakukan
g.Perubahan psikososial
1.Bad Mood Wajar Kok

Perubahan sikap dan emosi adalah hal yang wajar selama kehamilan.
Makanya para suami tidak perlu heran bila suasana hati bumil naik-turun.
Perubahan suasana hati ini bisa membuat bumil jadi gampang tersinggung, marah-
marah, atau menangis.
2.Butuh Perhatian Lebih

Akibat perubahan sifat ibu hamil, suasana hati, sikap, dan emosi yang
terjadi, membuat ibu hamil merasa ingin diperhatikan lebih oleh
pasangannya. Kondisi ini bisa membuat ibu merasa lebih sehat, kuat, dan bahagia
dalam menjalani kehamilan. Jika ibu sehat dan bahagia, maka kesehatan Si Kecil di
dalam kandungan juga ikut terjaga.

3.Lebih Sensitif

Bukan cuma rasa sensitif secara emosional karena dianugerahi


kehamilan, perubahan hormon yang terjadi saat trimester pertama membuat ibu
hamil jadi lebih sensitif terhadap rangsangan.

4. Cemas dengan Berat Badan

Selain tiga hal di atas, sifat ibu hamil yang satu ini juga harus
dimengerti suami. Ingat, seiring pertumbuhan bayi di dalam kandungan,
maka berat badan ibu hamil juga terus meningkat. Kecemasan akan kenaikan
berat badan ini menjadi sifat baru ibu hamil. Di kondisi ini, banyak ibu hamil
yang cemas dan takut bila berat badannya tidak bisa kembali normal dengan
cepat meski sudah melahirkan. Oleh karena itu, suami harus memahami dan
membantunya mengontrol kenaikan berat badan agar tidak naik berlebihan.
Perlu diingat, yang ibu hamil butuhkan adalah nilai gizi yang lebih banyak
dalam makanan, bukan jumlah atau porsi yang banyak namun kosong gizi.

2. Tinjauan Teori Emesis Gravidarum

g. Pengertian Emesis Gravidarum


Emesis Gravidarum adalah gejala umum yang dialami oleh ibu
hamil selama trimester 1 kehamilan dan terjadi pada 50-80% ibu hamil.
Emesis Gravidarum merupakan reaksi tubuh ibu terhadap perubahan yang terjadi
akibat kehamilan.
Emesis Graviarum merupakan salah satu tanda penting awal kehamilan.
Mual dan muntah pada kehamian sering juga disebut ‘’morning sickness’’. Akan
tetapi sekitar 17% ibu hamil yang melaporkan mengalami mual dan muntah hanya
di pagi hari. Sebuah penelitian prospektif yang melibatkan 160 ibu menemukan
bahwa 74% ibu melaporkan mengalami mual dengan durasi rata-rata selama 34,6
hari‘’morning sickness’’ terjadi hanya pada 1,8% dan 80% ibu melaporkan
mengalami mual yang berlangsung sepanjang hari. Hanya setengah dari ibu yang
melaporkan tidak mengalami mual muntah setelah usia gestasi 14 minggu.(Evi
pratami,M.Keb,2013)
h. Etiologi Emesis Gravidarum

Etiologi yang dapat menyebabkan mual dan muntah pada kehamilan


meliputi tingkat -hCG dan ekstrogen yang tinggi. Terdapat hubungan antara
rata-rata puncak mual da muntah pada kehamilan serta puncak kadar -
hCG. Selain itu, mual dan muntah pada kehamilan juga berkaitan dengan
tingkat estradiol yang lebih tinggi. Tingkat keparahan mual dan muntah pada
kehamilan dipengaruhi oleh kadar progesteron, kekurangan kortikosteroid,
gangguan tiroid, infeksi, faktor psikososial, budaya, dan penyebab psikogenik.
(Evi pratami,M.Keb,2013).
i. Penyebab

1. Peningkatan kadar hormone HCG, ekstrogen/ progesteron) dalam darah


2. Kelebihan asam gastric/asam kllrida akibat peningkatan hormon ekstrogen
3. Perubahan metabolisme glikogen hati

4. Relaksasi yang relatif dari jaringan otot pada saluran pencernaan (misalnya
peristaltic usus yang melambat sehingga membuat pencernaan tidak efisien)

5. Kondisi psikologis dan penerimaan ibu terhadap kehamilan (belum siap


hamil atau bahkan kehamilan yang tidak diinginkan ) sehingga merasa
tertekan dan memicu mual muntah
6. Kebiasaan pola makan si calon ibu sebelum maupun pada minggu- minggu
awal kehamilan, serta gaya hidupnya
7. Kurang tidur dan istirahat, keletihan fisik dan stress, yang dapat
meningkatkan terjadinya mual muntah (Winkjosastro,2012).
j. Tanda dan Gejala

Tanda tanda Emesis gravidarum berupa :

1. Rasa mual bahkan dapat sampai muntah

2. Nafsu makan berkurang

3. Mudah lelah

4. Emosi yang cenderung tidak stabil


Keadaan ini merupakan suatu normal, tetapi dapat berubah menjadi tidak
normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus- menerus dan mengganggu
keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh. Ibu hamil yang mengalami
emesis gravidarum berkelanjutan dapat terkena dehidrasi sehingga akan
menimbulkan gangguan pada kehamilannya (Yeyeh dan Rukiah,2014).
k. Pengaruh Emesis gravidarum pada ibu dan janin

Diawal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja


meningkatkan berat badannya dan ini tidak mempengarui perkembangan janin.
Emesis dalam keadaan normal tidak banyak menimbulkan efek negatif terhadap
kehamilan dan janin, hanya saja apabila emesis gravidarum ini berkelanjutkan
dan berubah menjadi hiperemesis gravidarum akan dapat meningkatkan resiko
terjadinya gangguan pada kehamilan (Suririnah,2010).
Wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang berlebihan
berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan cadangan karbohidrat dan
lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan keci pada selaput lendir
esofagus dan lambung akibat perdarahan gastrointestinal. Bayi –bayi dari
wanita yang menderita emesis gravidarum yang berlebihan sepanjang
kehamilannya lebih cenderung memiliki kelainan dan pertumbuhan yang sedikit
terbelakang (Winkjosastro,2012).
l. Penanganan

1) Memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan


gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.
2) Mengubah pola makan sering tetapi dalam porsi yang sedikit

3) Istirahat yang cukup, akan membantu mengurangi


keletihan yang dapat menimbulkan rasa mual.
4) Bangun secara perlahan sambil duduk terlebih dahulu di
kasur sebelum berdiri.
5) Hindari makanan yang berminyak atau berlemak.

6) Hindari bau-bau atau aroma yang tidak enak atau sangat


menyengat yang dapat menimbulkan rasa mual.
7) Mengenakan pakaian longgar untuk menghindari mual dan
muntah

8) Minum banyak air untuk menggantikan cairan tubuh yang


hilang saat muntah
(Sunriah,2010).

9) Pertumbuhan janin dipantau melalui USG. Namun ibu


tetap merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian
dalam pengobatan. Dengan asumsi jika aupan kalori ibu
hamil tercukupi, maka janin akan memperoleh makanan
yang cukup melalui plasenta.
G. Dokumentasi Kebidanan

1. Dengan Metode SOAP

a) (Data Subjektif)

Data subjektif (S), merupakan pendokumentasian


manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama
(pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui
anamnesis. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari
sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran
dan keluhan yang dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yanng akan berhubungan langsung dengan diagnosis.
Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis
yang akan disusun.

b) O (Data Objektif)

Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian


manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama
( pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui hasl
observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/ pemeriksaan dagnostik lain. Catatan medik dan
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam
data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis
pasien dan fakta yang berhubungan denga diagnosis
c) A (Assesment)

A (Analysis/ Asseement), merupakan pendokumentasian


hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) data subjektif dan
objektif.
Dalam pendokumentasian manajemen kebidanan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun objektif,
maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini
juga menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang
dinamis tersebut dalalm rangka mengikuti perkembangan data
pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien,
dapat terus diikuti dan diambil keputusan /tindakan yang tepat.
Analisis/ assesment merupakan pendokumentasian manajemen
kebidanan menurut Helen Varney langkah kedua, ketiga dan
keempat sehingga mencakup hal-hal berikut ini : dignosis/Masalah
kebidanan, diagnosis masalah potensial serta perlunya
mengidentifikasikan kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi
diagnosis/ masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera harus
diidentifikasi menurut kewenangan bidan, meliputi : tindakan
mandiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.
d) Penatalaksanaan

Penatalaksanaan adalah memuat rencana asuhan saat ini dan yang


akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan
interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria
tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu. Tindakan
yang akan dilaksanakan harus mampu membantu
pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga
kesehatan lain, antara lain dokter.
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”E” UMUR 35 TAHUN G3P2A0H0

USIA KEHAMILAN 6 MINGGU 3 HARI

DENGAN EMESIS GRAVIDARUM

DI PMB ELY FARIDAH

LABUAN SUMBAWA

Tanggal/Waktu Pengkajian : 09-01-2022 / 19.30 wita

Tempat : PMB ELY FARIDAH

No. Rekam Medik :-

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. E Nama Suami : Tn. S

Umur : 35 Tahun Umur : 37 Tahun

Suku/Bangsa : Sumbawa Suku/Bangsa : Sumbawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Swasta

Alamat : Brang biji Alamat : Brang biji

No. Telp : 081277766xxx No. Telp : 081277766xxx

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksa Kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini merasakan mual dan muntah, sedikit lemas, serta pusing.
Ibu mengatakan lebih sering muntah di pagi hari sudah 1 minggu setiap kali mual muntah, ibu
menjadi malas makan dan ibu memuntahkan segala apa yang ia makan terutama pada makanan
yang memiliki bau menyengat.
4. Riwayat menstuasi
Menarche ; 12 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari Jumlah : 20cc (4x ganti pembalut)
Warna : Merah Teratur/Tidak : Teratur
Keluhan : Tidak ada
5.Riwayat Perjalanan Penyakit
a. Penyakit Yang Sedang Diderita
 Menular :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti HIV, Hepatitis, TBC,
Malaria, dll.
 Menurun :
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun seperti Asma, Hipertensi, Diabetes,
dll.
 Menahun :
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menahun seperti Kanker, Jantung, Stroke, dll.
b.
c. Riwayat Penyakit Yang Pernah atau sedang Diderita Keluarga
 Menular :
Ibu mengatakan Keluarganya tidak sedang/ tidak pernah memiliki riwayat penyakit
menular seperti HIV, Hepatitis, TBC, Malaria, dll.
 Menurun :
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada riwayat penyakit menurun seperti Asma,
Hipertensi, Diabetes, dll.
 Menahun :
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada riwayat penyakit menahun seperti Kanker, Jantung,
Stroke, dll.
6.Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 25-11-2022
HPL : 02-09-2023
UK

Imunisasi TT : TT1 Tahun 2016


TT2 Tahun 2016
TT3 Tahun 2020
Pergerakan janin : Belum ada

Kunjungan ANC
Trimester Frekuens Keluhan Tempat Terapi Pemeriksa
i
I 1x Mual Muntah BPM Calcifar Bidan
10 tablet,
Domperid
on 10
tablet

Rencana persalinan : -
Keluhan selama hamil : Mual muntah dan pusing
Riwayat Kb
Tanggal Jenis Lama Pakai Tahun Lepas Alasan
2017 IUD 5 tahun - Ibumengatahkan
ingin hamil
2021 Suntik 3 bulan 2 bulan Kebobolan -
...........

7.Riwayat Obstetrik
Hamil Persalinan
Ke Masalah
Tempat UK Jenis Penolong JK BB Umur

I PMB Ater P.Spt Bidan P 2.800 gr 7 thn Tidak Ada


m

II PKM Ater P.Spt Bidan L 3.000 gr 1 thn Tidak Ada


m

sekarang

8.Pola Kebiasaan Sehari-hari


No. Sebelum Hamil Selama Hamil Keluhan

1. Pola Nutrisi Pola Nutrisi

a. Makan a. Makan
Frekuensi : 3x/hari Frekuensi : 1x/hari Mual dan
Jenis : Nasi, Sayur,Lauk Jenis : Nasi,Sayur, Lauk muntah
Porsi : Sedang Porsi: Sedikit
b. Minum b. Minum
Frekuensi : 5 gelas/ hari Frekuensi : 7 gelas/ hari
9.Riwayat Jenis : Air putih, Teh Jenis : Air putih, Susu Tidak ada
psikososial Porsi : 1 gelas Porsi : 1 gelas

-Umur menikah 2. Pola Eliminasi Pola Eliminasi


pertama kali:
a. BAB a. BAB
28 tahun.
Frekuensi : 1x/hari Frekuensi : 1x/hari Tidak ada
-Perkawinan Konsistensi : Lunak Konsistensi : Lunak
ke: 1. Warna : Khas Warna : Khas
b. BAK b. BAK
-Lama: 7 tahun.
Frekuensi : 3x/hari Frekuensi : 4x/hari Tidak ada
-Respon ibu
Konsistensi : Cair Konsistensi: Cair
terhadap
Warna : Kuning Warna: kuning
kehamilan:
3. Pola istirahat Pola istirahat
Ibu
a. Tidur siang : 1-2 jam a. a. Tidur siang : 1-2 jam Tidak ada
mengatakan
senang dengan b. Tidur malam : 7-9 jam b. b. Tidur malam : 6-8 jam

kehamilannya. 4. Pola Aktifitas : Pola Aktifitas :

-Respon -Ibadah :Ibu mengatahkan -Ibadah :Ibu mengatahkan Tidak ada

keluarga rutin beribadah 5 waktu setiap rutin beribadah 5 waktusetiap

terhadap hari hari

kehamilan: -Sosial;Ibu mengatahkan -Sosial :Ibu mengatahkan

Ibu sering mengikuti kegiatan masih mengikuti kegiatan

mengatakan sosial seperti arisan sosial seperti arisan

respon keluarga -Olahraga:Ibu mengatahkan -Olahraga:Ibu mengatahkan


baik. mengikuti olahraga senam belum pernah mengikuti

-Hubungan Aerobic olahraga

dengan
tetangga:
5. Personal Hygiene Personal Hygiene
Ibu mengatakan hubungan dengan tetangga baik.

-Memiliki hewan peliharaan:

Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.

-Kondisi lingkungan tempat tinggal:

Ibu mengatakan lingkungan tempat tinggal bersih.

-Kebiasaan yang mengganggu kesehatan:

Ibu mengatakan tidak ada kebiasaan yang mengganggu kesehatan.

B.DATA OBYEKTIF

1.Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Status Emosi : Stabil

BB : 53 Kg

TB : 162 cm

LILA : 24 cm

BB Sebelum Hamil: 55Kg

2.Pemeriksaan tanda-tanda vital

Tekanan Darah : 100/80 mmHg

Suhu : 36,1℃

Nadi : 80 x/ menit

Respirasi : 21 x/ menit

3.Pemeriksaan fisik

Kepala : Simetris, Rambut berwarna hitam, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

Muka : Simetris, pucat dan tidak ada closma gravidarum

Mata : Simetris, mata tampak cekung, skelera berwarna putih, konjungtiva berwarna merah
muda
Hidung : Bersih, tidak ada secret dan polip,tidak ada pernapasan cuping hidung

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen dan pendengaran (+)

Mulut : Bersih, mukosa bibir pucat, lidah kering, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan
pada gusi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tidak
ada pembengkakan vena jugularis

Dada : Tidak ada retraksi dinding dada dan tidak ada nyeri tekan

Payudara : Bentuk simetris, tidak ada bekas luka operasi, puting susu menonjol, tidak ada nyeri
tekan, terdapat hiperpegmentasi areola dan tidak terdapat pengeluaran colostrum

Abdomen :

 Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, pembesaran abdomen sesuai dengan
usia kehamilan, tidak terdapat linea nigra
 Palpasi :
 Leopold I : Ballotement Belum Teraba
 Leopold II : Tidak dilakukan
 Leopold III : Tidak dilakukan
 Leopold IV : Tidak dilakukan
 Auskultasi DJJ : Belum terdengar
k. TBJ : Belum diketahui
l. HIS : Tidak ada

Genetalia : Tidak dilakukan Pemeriksaan

Ekstremitas :

Ekstremitas Atas : Simetris, Kuku tidak pucat, tidak ada odema

Ekstremitas Bawah : Simetris, kuku tidak pucat, tidak ada odema

4. Pemeriksaan Penunjang :
Hemoglobin : 12 gr%
Gol Darah :A
Protein urine : Tidak di lakukan
Glukosa urine : Tidak di lakukan

C.ANALISA
1. Diagnosa : G3P2A0H2 Usia kehamilan 6 minggu 3 hari, Tunggal, Hidup, Intrauteri,
Keadaan ibu dan janin baik dengan Emesis Gravidarum pada TM 1
2. Masalah : Ibu mengatakan mual muntah, sedikit
lemas serta pusing.
3. Kebutuhan :
 KIE tentang keluhan yang dirasakan Ibu
 KIE tentang gizi seimbang
 KIE pola istirahat

D.PENATALAKSANAAN
Tgl: 19 November 2022 jam:19.40 wita

1. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan, antara lain:


Keadaan umum ibu dan janin baik dengan Emesis Gravidarum Terimester 1
TD: 100/80 mmhg
N:80x/menit
S:36,1 C°
R:21x/menit
-ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan pada Ibu bahwa mual dan muntah adalah hal yang fisiologis terjadi pada
kehamilan untuk mengurangi kecemasan ibu sehingga tidak akan memperburuk kondisi ibu
dan janin serta ibu akan merasa waspada sehingga bersedia mengikuti anjuran agar tidak
terjadi kondisi yang lebih berat.
-ibu mengerti dan mau melakukan yang di anjurkan
3. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering, mengganti makanan yang menimbulkan
rasa mual muntah pada ibu dengan makanan yang lain seperti nasi bisa diganti dengan
kentang dan menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berbau menyengat dan
berlemak karena itu yang meningkatkan rasa mual pada ibu.
-ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran
4. Memberitahu ibu untuk lebih sesering mungkin mengkonsumsi makanan yang hangat atau
benar-benar dingin karena hal itu dapat mengurangi rasa mual pada Ibu
-ibu mengerti dan mau melakukannya
5. Menganjurkan Ibu untuk makan makanan yang banyak mengandung zat besi contohnya
telur, daging, sayur yang berwarna hijau, susu dan lain-lain. Serta menganjurkan ibu untuk
tetap mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12, seperti: Jeruk,sayuran
hijau,daging, dan susu.
-ibu mengerti dan mau melakukannya
6. Menganjurkan Ibu untuk banyak minum air putih minimal 7-8 gelas sehari untuk mencegah
dehidrasi pada Ibu.
-ibu mengerti dan mau melakukannya
7. Memberitahu ibu KIE tentang tanda bahaya Trimester I
a. Mual muntah, kondisi ini biasanya paling lama 4-12 minggu. Ibu disarankan makan sedikit
tetapi sering.
b. Sakit perut bagian kanan, ibu hamil disarankan untuk latihan relaxasi. Mandi air hangat
juga dapat meredakan sakit perut ibu.
c. Perdarahan
-ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan
8. Memberikan terapi susu prenagen emesis, calcifar 10 tablet, domperidone 10 tablet di
minum 1x1 setelah makan jika merasa mual.
-ibu mengerti dan bersedia melakukannya
9. Menganjurkan Ibu untuk Istirahat yang cukup saat merasa lelah, tidak bekerja terlalu berat,
tidur siang minimal 1-2 jam dan tidur malam minimal 7-8 jam.
-ibu mengerti dan mau melakukannya
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG pada awal kehamilan untuk melihat apakah janin
berada di dalam rahim atau luar rahim.
-ibu mengerti dan mau melakukannya
11. Menganjurkan Ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi jika
-ibu mengerti daan mau melakukannya.
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.E Dengan


Emesis Gravidarum di PMB ELY FARIDAH LABUAN SUMBAWA maka
penulis akan membahas permasalahan yang akan timbul pada kasus emesis
gravidarum dengan membandingkan kesenjangan antara teori dengan kasus
yang ada, ataupun pembahasan dalam bentuk narasinya adalah sebagai
berikut:
A. Data subyektif

Menurut teori Emesis gravidarum adalah salah satu tanda penting awal
kehamilan. Mual dan muntah sering juga disebut “morning sickness”, Emesis
Gravidarum adalah gejala umum yang dialami oleh ibu hamil selama trimester 1
kehamilan dan terjadi pada 50-80% ibu hamil. (Evi pratami,M.Keb,2013)
Sedangkan Menurut kasus Ny.M mengatakan HPHT 25-11-2022 ,usia kehamilan 6
minggu 3 hari, dengan keluhan mual dan muntah yang terjadi pada pagi hari sebanyak
1- 3x sehari, mudah lelah, nafsu makan ibu berkurang, bibir kering.
Berdasarkan data diatas pengkajian data subyektif pada Ny.M dengan emesis
gravidarum tidak ada kesenjangan dengan teori, bahwa mual dan muntah adalah gejala
umum yang di alami ibu hamil TM 1.

B objektif
........data yang diperoleh melalui hasl observasi yang jujur dari
pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan dagnostik
lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala
klinis pasien dan fakta yang berhubungan denga diagnosi.

Pada data pengkajian ...........(ttv) (pemeriksaan)

Berdasarkan teori dan kasus tidak ada kesenjangan, bahwa keadaan umum dan fisik pada ibu hamil
dengan emesis gravidarum yaitu,......
C. Analisa

Menurut teori Analisis/ assesment merupakan pendokumentasian


manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah kedua, ketiga dan
keempat sehingga mencakup hal-hal berikut ini : dignosis/Masalah kebidanan,
diagnosis masalah potensial serta perlunya mengidentifikasikan kebutuhan
tindakan segera untuk antisipasi diagnosis/ masalah potensial dan kebutuhan
tindakan segera harus diidentifikasi menurut kewenangan bidan, meliputi :
tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.

Diagnosa pada kasus N.y M telah dilakukan pengkajian subjectif dan


objectif bahwa N.y M mengalami emesis gravidarum. Dengan
masalah.......,
memberi kebutuhan..........
Berdasarkan data diatas pengkajian data subyektif dan data obyektif
pada Ny.M dengan emesis gravidarum tidak ada kesenjangan antara
teori dan kasus. Bahwa masalah segera di berikan kebutuhan atau
penanganan

J. Penatalaksanaan

Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien atau anggota tim kesehatan lainnnya. Walaupun bidan tidak melakukannya
sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya, misalnya
memastikan langkah-langkah dengan benar-benar terlaksana.
Menurut teori Penatalaksanaan adalah memuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang, Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis. Penanganan emesis menurut
teori.........
Sedangkan Menurut kasus penatalaksanaannya yang di berikan oleh bidan..........

Berdasarkan data diatas teori penatalaksanaan dan penatalaksaan yang di


berikan pada ny e tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.

BAB V
PENUTUP

Dengan terselesaikannya penyuluhan Laporan Tugas Akhir ini yang


berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.E dengan Emesis
Gravidarum di PMB ELY FARIDAH LABUAN SUMBAWA TAHUN
2023”. Maka dapat disimpulkan dan saran :

A. KESIMPULAN

1. Data Subjektif
Pada pengkajian data subjektif tanggal 9 Januari 2023 diperoleh informasi yang
memadai melalui anamnesa pada Ny. E usia 35 tahun, didapatkan hasil ibu hamil
G3P2A0H2. HPHT pada tanggal 25 November 2022 dan HTP pada tanggal 02 September
2023.Dengan usia ke 6 minggu 3 hari. Mengeluh mual muntah, mudah lelah, nafsu makan
ibu berkurang,dan emosi tidak stabil, setiap kali mual muntah,ibu menjadi malas makan
dan memuntahkan segala apa yang ia makan terutama pada makanan yang menyengat.
2. Data Objektif

Diperoleh hasil pemeriksaan normal. palpasi abdomen didapatkan Tinggi Fundus


Uteri belum teraba .Pada pemeriksaan laboratorium di peroleh hasil 12 gr/dl Analisa

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang di temukan maka
dapat di diangnosa Ny.E Usia 35 tahun G3P2A0H2 hamil 6 minggu 3 hari dengan emesis
gravidarum .Keadaan umum ibu baik .

3. Analisa
...........
4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang di berikan adalah menjelaskan pada ibu bahwa mual dan
muntah yang di alaminya dapat di sebabkan oleh hormon, pemberian susu prenagen,
Carcifar 10 tablet (1x1),Domperidon 10 tablet(2x1):Jika mual muntah,menganjurkan ibu
untuk tetap makan sedikit tetapi sering dan menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan.

B. SARAN

a. Bagi Institusi

Diharapkan agar LTA ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi


pengetahuan dan bahan bacaan bagi mahasiswa kebidanan lainnya.
b. Bagi Lahan Praktek

Diharapkan LTA ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi lahan praktek
dan dapat menjadi lebih baik dalam mengatami masalah Emesis
Gravidarum.
c. Bagi Masyarakat

Diharapkan agar LTA ini dapat digunakan sebagai masukan atau


pengetahuan
bagi masyarakat atau tenaga kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas
tenaga kesehatan, khususnya pada Ny.M agar dapat memberikan
pelayanan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.M dengan Emesis
Gravidarum di PMB Raya Sitorus Pinangsori
d. Bagi Penulis

Diharapkan penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan pengalaman


yang nyata dalam memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.M
dengan Emesis Gravidarum di PMB Raya Sitorus Pinangsori . Dan
paham cara pencegahan dan penanganan Emesis Gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA

Marmi,2014. Asuhan kebidanan pada masa


antenatal.Yogyakarta.:Pustaka pelajar.

Ai,Lia,2013.Asuhan kebidanan(1)kehamilan.Jak-
Tim.:CV.Trans Info Media. Suryati,2018.Asuhan
kebidanan 1.Yogyakarta.:Nuha Medika.

Prawirohardjo,Sarwono.2016.Ilmu kebidanan.Jakarta:
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,2016.

Pratami,Evi,2014.Konsep kebidanan berdasarkan


fisiologi dan
sejarah.Magetan:Forum ilmu kesehatan.

Wiknjosastro,Hanifa. 2011.Kebidanan,Edisi
II.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.

Fauziah,Utami.April 2013.Cara penanganan Mual dan


Muntah Saat Hamil. 04 November 2014.

Sunarti, 2013. Asuhan


Kehamilan.Jakarta : In Media.
Prawirohardjo, S,2011. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: PT Bina Pustaka.

Laksmi. Juli 2012. Tatalaksana Morning Sikness pada Ibu Hamil. 04


November

Anda mungkin juga menyukai