Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Bayi Baru Lahir (BBL)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Bandung
Oleh
Rika Susanti
NIM. 522022079
LEMBAR PENGESAHAN
1
LAPORAN PENDAHULUAN
STASE ASUHAN BAYI BARU LAHIR (BBL)
Anita Yuliani, S.ST., Bd., MKM Siti Horidah, S.ST., Bd., M.Kes
NPP. 202010785112
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
KATA PENGANTAR
2
ِبْس ــــــــــــــــــِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْي ِم
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat kepada setiap hambanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pendahuluan tugas Bayi Baru Lahir (BBL) yang berjudul “Asuhan Kebidanan
pada Bayi Baru Lahir (BBL) di PMB Bidan Iin Tarwini, S.Tr.Keb., Bdn.”. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Bayi Baru Lahir (BBL) Profesi Bidan di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Bandung Tahun Ajaran 2023 – 2024.
Penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran maupun dorongan, baik moril ataupun
materil dalam menyelesaikan skripsi ini, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tia Setiawati, S.Kp., M.Kep., Ns., Sp.Kep.An, selaku ketua Universitas ‘Aisyiyah
Bandung
2. Popy Siti Aisyah, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
3. Annisa Ridlayanti, S.Keb, Bd., M.Keb, selaku Kaprodi S1 Kebidanan dan Profesi
Bidan.
4. Imas Mardinarsyah, S.ST., M.Tr.Keb., Bdn, selaku Sekretaris Prodi Profesi Bidan.
5. Anita Yuliani, S.ST.,M.KM, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan motivasi serta dukungan kepada penulis untuk tetap semangat dalam
penyusunan laporan ini.
6. Seluruh dosen dan staf akademik program studi sarjana Kebidananan Universitas
‘Aisyiyah Bandung atas bekal ilmu, didikan dan pengalaman yang diberikan selama
pembelajaran
7. Kedua orang tua, keluarga serta rekan-rekan seperjuangan di Kebidanan
Universitas ‘Aisyiyah Bandunga atas semua semua doa dan supportnya
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan segala jasa yang telah
diberikan kepada penulis, amin. Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan
laporan ini Akhir kata, penulis berharap semoga hasil Asuhan ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umunya bagi pembaca semua.
Rika Susanti
DAFTAR ISI
3
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 6
C. Tujuan................................................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8
A. Definisi................................................................................................................ 8
B. Ciri — cirri BBL Normal.......................................................................................9
C. Masalah Pada BBL........................................................................................... 10
D. Komplikasi Pada BBL........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 16
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian Bayi adalah kematian yang terjadi sebelum anak mencapai
tepat umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. Mendukung upaya pemerintah pusat, maka
Pemerintah Daerah kota Batam dengan leading sektor Dinas kesehatan bersama instansi
terkait lainnya serta seluruh elemen masyarakat kota Batam terus berupaya untuk
pada tahun 2017 terjadi sedikit kenaikan dari 4,5 per 1000 kelahiran hidup menjadi 5,7
Menurut data WHO kematian bayi yang baru lahir atau neonatal mencakup 45%
kematian diantara anak-anak dibawah 5 tahun. Mayoritas dari semua kematian neonatal,
75% terjadi pada minggu pertama kehidupandan antara 25% sampai 45% terjadi dalam
24 jam pertama. Penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah prematuritas 28% dari
berat lahir rendah, infeksi 36%, asfiksia 23% dan trauma kelahiran. Penyebab ini
menyebabkan hampir 80% kematian pada kelompok usia ini (WHO, 2016:3).
Berdasarkan hasil Survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDkI) tahun 2012, Angka
kematian Neonatus (AkN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Angka
ini sama dengan AkN berdasarkan SDkI tahun 2007 dan hanya menurun 1 poin
dibanding SDkI tahun 2002-2003 yaitu 20 per 1.000 kelahiran hidup (kemenkes RI,
2016:125).
kematian Bayi (AkB) sebesar 22.23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah
mencapai target Millenium Deνelopment Goals (MDGs) 2015 sebesar 23 per 1.000
kelahiran hidup. Begitu pula dengan Angka kematian Balita (AkABA) hasil SUPAS 2015
sebesar 26.29 per 1.000 kelahiran hidup, juga sudah memenuhi target MDGs 2015
5
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang
berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi
baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan
kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil. Adaptasi neonatal (bayi baru lahir)
dalam sikulasi kardiopulmunal dan penyesuaian fisiologis lain untuk menggantikan fungsi
hubungan orang tua/bayi dan, setelah ibu dan bayi dipastikan sehat, privasi orang tua
untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul berdua saja dengan bayinya merupakan hal
Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan
yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus,
pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah
menjadi penyebab kematian terbanyak pada bayi. komplikasi ini sebetulnya dapat
kemampuan tenaga cakupan target kesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan
yang belum berjalan dengan baik, terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang tua
6
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nations
sebaiknya anak disusui hanya air susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan
(Survei Demografi dan kesehatan Indonesia, 2012 : 159). Upaya kesehatan anak antara
lain diharapkan mampu menurunkan angka kematian anak. Indikator angka kematian
yang berhubungan dengan anak yakni Angka kematian Neonatal (AkN) dan Angka
kematian Bayi (AkB). Perhatian terhadapupaya penurunan angka kematian neonatal (0-
28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 59%
Berbagai upaya yang aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi
penyebab utama kematian bayi baru lahir (BBL) adalah pelayanan antenatal yang
berkualitas asuhan persalinan normal atau dasar pelayanan kesehatan neonatal oleh
tenaga professional. Untuk menurunkan angka kematian bayi baru lahir dengan BBLR,
persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan
keterampilan manajemen bayi baru lahir. kemampuan dan keterampilan ini digunakan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Ny. R 1 Hari di PMB Bidan Iin Tarwini, S.Tr.Keb., Bdn.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, Maka rumusan dalam laporan ini
adalah “Bagaimana pelaksanaan Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir Ny. R 1 Hari di
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
7
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui Data Subyektif Dan Obyektif Pada Bayi Baru Lahir Ny. R 1
Bayi Baru Lahir Ny. R 1 Hari di PMB Bidan Iin Tarwini, S.Tr.Keb., Bdn.
d. Diketahui Kebutuhan Segera Pada Bayi Baru Lahir Ny. R 1 Hari di PMB
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.
Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi baru
lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan
kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil. Adaptasi neonatal (bayi baru lahir)
kehidupan di luar uterus (Rahardjo dan Marmi, 2015 : 11). Bayi baru lahir (BBL) normal
adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42 mingguatau 294 hari dan berat badan lahir
2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir (newborn atau neonatus) adalah
bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia empat minggu (Wahyuni, 2012).
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada
batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang panjang
dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi
juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL). Walaupun sebagian besar proses
persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil
apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
Memberikan asuhan yang segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian
Bayi “cukup bulan” adalah bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap
9
B. Ciri — cirri BBL Normal
7. kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk
8. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis
11. Refleks moro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk.
12. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak
13. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan
14. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
10
Tabel 2.1 Tanda APGAR bayi baru lahir
ringan.Hasil nilai APGAR skor dinilai setiap variabel dinilai dengan 0, 1, dan 2 nilai
tertinggi adalah 10, selanjutnya dapat ditentukan keadaan bayi sebagai berikut:
a. Nilai 7-10 menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan baik (Vigrous baby).
b. Nilai 4-6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan membutuhkan tindakan
resusitasi.
c. Nilai 0-3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius dan membutuhkan resusitasi
1. Bayi rewel
Rewel atau menangis tidak selalu karena lapar. Rewel bisa disebabkan
mengompol, kepanasan (kedinginan, terlalu lelah atau ingin tidur, ingin ditimang
atau mendengar suara ibunya, merasa sendiri, atau memang ada yang tidak
nyaman nyeri pada tubuhnya. Terkadang kandungan susu sapi (susu biskuit, roti
dan lainnya atau kafein (teh, kopi, coklat) pada makanan(minuman ibu juga dapat
menjadi penyebabnya. Susu sapi memicu alergi, sementara kafein dapat membuat
11
2. Diaper Rash
Diaper Rash atau ruam popok adalah ruam yang berkembang di area
penggunaan popok. Pada kasus ringan, kulit akan menjadi kemerahan. Dalam
kasus yang lebih parah, mungkin akan disertai nyeri luka terbuka. Diaper Rash
biasanya terlihat di sekitar pangkal paha dan di dalam lipatan paha atas dan
pantat. kasus ringan akan sembuh dalam waktu 3 sampai 4 hari dengan
pengobatan.
Penyebabnya adalah:
b. Urine dan feses: karena peran fecal enzim (protease, lipase) yang mengubah
bayi dengan iritasi kulit perineum. Infeksi oleh candida albicans umumnya
d. Iritasi kimia: Sabun, deterjen dan antiseptik dapat memicu atau meningkatkan
3. Gumoh
Gumoh adalah keluarnya isi lambung tanpa adanya tekanan dan kontraksi
dari diagfragma atau dinding perut (Sudarmo). Gumoh terjadi seperti ilustrasi air
yang mengalir kebawah, bisa sedikit seperti meludah atau kadang-kadang cukup
banyak, cairan yang keluar biasanya berupa ASI dengan volume yang tidak terlalu
banyak dibawah 10cc (Istianto, 2013). Gumoh biasanya terjadi setelah bayi
menyusui, akan tetapi dapat juga terjadi 1-2 jam setelah menyusu (Widyastuti,
2012).
a. Faktor posisi ibu saat menyusui, kebiasaan pada saat ibu menyusui sambil
tiduran miring dan bayi dalam posisi telentang, akibatnya cairan tidak masuk
12
kedalam saluran pencernaan akan tetapi masuk ke dalam saluran
pernapasan.
b. karena posisi bayi yang salah setelah menyusui, karena pada saat setelah
disusui lambung bayi telah terisi penuh dengan cairan, apabila setelah disusui
langsung ditidurkan maka cairan yang ada didalam lambung bayi akan
mencari tempat yang paling rendah oleh karena itu cairan akan sangat mudah
Kerak topi umumnya timbul pada minggu pertama, namun dapat juga terjadi
pada usia lebih dari 3-4 bulan. kulit kepala bayi tampak dilapisi oleh lapisan kerak
yang cukup tebal dan berminyak. kadang kerak dapat juga dijumpai pada bagian
kulit lain sepeti pada wajah, telinga, leher dan ketiak. Umumnya tidak gatal dan
bayi tidak merasa terganggu. kelainan kulit ini penyebabnya pada sebagian besar
terbentuk dan mempercepat proses penyembuhan. Bila kerak cukup tebal dapat
membaik setelah 2 minggu atau kerak disertai dengan rasa gatal / nyeri atau
5. Oral Trush
Oral trush adalah terinfeksinya membran mukosa mulut bayi oleh jamur
Oral trush terjadi karena infeksi jamur candida albicans yang merupakan
organisme penghuni kulit dan mukosa mulut, vagina dan saluran cerna. Tanda
dan gejala sangat mudah terlihat,pada pasien oral trush adalah lesi dimulut
13
berwarna putih dan membentuk plak-plak berkeping yang menutup seluruh atau
Pada bayi Asia bercak kebiruan kerap tampak pada daerah bokong,
punggung bagian bawah dan pundak. Bercak ini akan menghilang (berubah
7. Miliaria
Pada masyarakat kita miliaria lebih dikenal dengan istilah biang keringat
tipis dan ringan, dan segera mengganti bila basah umumnya cukup untuk
sementara.
cairan ketuban, baik ketika bayi masih berada dalam rahim atau sesaat setelah
dilahirkan. Pada bayi prematur yang memiliki sedikit ketuban, sindroma ini sangat
parah. Mekonium yang terhirup lebih kental sehingga penyumbatan udara lebih
berat.
Faktor penyebab :
persalinan
b. Selama persalinan berlangsung, bayi bisa saja mengalami kekurangan O2. Hal
14
2. Apneu
dan martin 1997). Penyebab apnea yang paling sering pada bayi prematur adalah
defisiensi surfaktan paru atau imaturitas mekanisme kontrol dari sistem saraf
pusat.
3. Pletora
memperlihatkan kondisi kelebihan sel darah merah dalam sirkulasi. Dalam kasus
a. BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram.
c. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan
d. Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi dengan berat
e. Bayi dengan berat badan lahir ekstrem rendah (BBLER) adalah bayi dengan
5. Hipotermi
Hipotermi adalah suhu tubuh bayi baru lahir yang tidak normal (<36ºC) pada
pengukuran suhu melalui aksila, dimana suhu tubuh bayi baru lahir normal adalah
15
6. Asfiksia neonates
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin
dengan keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama atau sesudah
16
DAFTAR PUSTAKA
Marmi K, R,. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar; 2015.
Marmi. Rahardjo, kukuh. 2012. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Fraser DM, Cooper MA. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Yogyakarta: Nuha Medika.
kementerian kesehatan RI. 2016. INF@DATIN Pusat Data dan Informasi kementerian
kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Lakarta Selatan.
Depkes RI. 2013. Riset kesehatan Dasar. Lakarta: Badan Penelitian dan pengembangan
kesehatan kementrian kesehatan RI.
Purwoastuti dan Zalyani. (2015). Asuhan Kebidanan masa nifas dan menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.
17