Anda di halaman 1dari 15

EKSHUMASI

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK, ETIKA, DAN MEDIKOLEGAL


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
DEFINISI
● Ekshumasi berasal dari bahasa Latin yaitu “ex” yang berarti keluar dan “humus” yang berarti
tanah, sehingga ekshumasi diartikan sesuatu yang keluar dari tanah.

● Ekshumasi adalah penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan guna membantu
menegakkan peradilan oleh yang berwenang dan berkepentingan dan selanjutnya mayat tersebut
diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.
TUJUAN EKSHUMASI
2. Penggalian non- 3. Perkara Tindak
1. Kepentingan Peradilan
Forensik Pidana
Diperlukan keterangan mengenai
- Keperluan kota-kota,
Memeriksa dan membuat penjelasan yang masih kabur bagi
pembangunan atas perintah dari
Visum et Repertum penyidik/badan lain (misalnya
penguasa pemerintah setempat
- Permintaan keluarga untuk asuransi), seperti:
pemindahan kuburan - Penguburan illegal
- Identifikasi - Sebab kematian dalam surat
keterangan kematian tidak
jelas
- Identitas mayat
diragukan/tidak jelas
- Kasus kriminal untuk
menentukan penyebab
kematian
ASPEK HUKUM
KUHAP PASAL 133

Ayat 1
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka keracunan ataupun mati yang
diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada
ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

Ayat 2
Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu
disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Aspek hukum
KUHAP PASAL 134

(1) Dalam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak
mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga
korban.

(2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas - jelasnya
tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut.

(3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang
perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang - undang ini.
KUHAP PASAL 180

(1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang
pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar
diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

(2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terhadap
hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hakim memerintahkan agar hal
itu dilakukan penelitian ulang.

(3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang
sebagaimana tersebut pada ayat (2).
Aspek Hukum

KUHAP pasal 135


Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan penggalian mayat, dilaksanakan menurut
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (2) dan pasal 134 ayat (1) undang-undang ini.

KUHAP pasal 222


Barangsiapa dengan sengaja menghalang-halangi, merintangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk
pengadilan, dihukum penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda setinggi-tingginya tiga ratus ribu
rupiah.
Indikasi Ekshumasi
1. Jenazah setelah dikubur beberapa hari kemudian ditemukan kecurigaan bahwa jenazah meninggal
secara tidak wajar.
2. Atas perintah hakim untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap jenazah yang telah dilakukan
pemeriksaan dokter untuk membuat visum et repertum.
3. Penguburan mayat secara ilegal untuk menyembunyikan kematian atau karena alasan kriminal.
4. Pada kasus dimana sebab kematian yang tertera dalam surat keterangan kematian tidak jelas dan
menimbulkan pertanyaan.
5. Pada kasus dimana identitas mayat yang dikubur tidak jelas kebenarannya atau diragukan.
6. Pada kasus kriminal untuk menentukan penyebab kematian yang diragukan, misalnya pada kasus
pembunuhan yang ditutupi seakan bunuh diri.
Penggalian Kubur
Penggalian kuburan seperti pada pemeriksaan lainnya harus merupakan tindakan yang terencana,
dan berikut ini untuk melaksanakan penggalian kuburan/mayat haruslah dilaksanakan hal-hal
berikut ini :

1. Terdapat surat perintah tertulis dari penyidik yang isinya adalah mengenai keterangan
kematian berdasarkan KUHAP pasal 133 dan pasal 136.
2. Pada saat pelaksanaan penggalian mayat harus hadir: Penyidik / polisi beserta pihak
keamanan, Pemerintah setempat, Dokter beserta pembantunya, Keluarga korban, Petugas
pemakam / penjaga kuburan, Penggali kuburan.

Upaya Pembuktian Suatu Penyakit atau trauma : The Journal of Medical School (JMS). Vol 52. No 4; 2019 : 185-190
Prosedur Ekshumasi
1. Persiapan

● Adanya surat permintaan secara tertulis dari penyidik.


● Surat persetujuan dari keluarga yang meninggal.
● Surat pernyataan dari keluarga, petugas pemerintahan setempat, atau saksi-saksi lainnya.
● Surat penyitaan dari kuburan yang akan digali sebagai barang bukti yang dikuasai oleh
penyidik (kepolisian) untuk sementara.
● Berita acara pembongkaran kuburan.
● Peralatan dan sarana lainnya yang diperlukan.
Prosedur Ekshumasi
2. Pelaksanaan Penggalian Kubur

- Dihadiri oleh dokter, penyidik, pemuka masyarakat setempat, pihak keamanan, petugas
pemakaman, dan penggali kubur.
- Memastikan kuburan yang harus digali benar.
- Sekitar kuburan ditutup dengan kain agar terhindar dari kerumunan masa.
- Pemeriksaan dimulai dengan mencatat waktu mulai melakukan pembongkaran kuburan,
yaitu jam berapa, peti mayat atau papan penutup diangkat bagaimana keadaan makam,
posisi mayat, keadaan kain, di sisi-sisi makam terdapat apa, dan lain sebagainya.
- Mayat dalam peti diambil dengan petinya atau peti dibuka mayat diambil tanpa peti.
- Bila tinggal kerangka, diambil semua tulangnya.
- Bila ada dugaan keracunan maka diambil tanah di atas, bawah, dan samping, dan 5 meter
dari mayat.
a. Tahapan Proses Penggalian Kuburan
- Identifikasi dan Pembukaan Kuburan.
- Memastikan kuburan yang harus digali benar.
- Sekitar kuburan ditutup dengan kain agar terhindar dari kerumunan masa.

a. Identifikasi dari Peti Mayat


- Pemeriksaan dimulai dengan mencatat waktu mulai melakukan pembongkaran kuburan,
yaitu jam berapa, peti mayat atau papan penutup diangkat bagaimana keadaan makam,
posisi mayat, keadaan kain, di sisi-sisi makam terdapat apa,dan lain sebagainya.
- Mayat dalam peti diambil dengan petinya atau peti dibuka mayat diambil tanpa peti.
- Bila tinggal kerangka, diambil semua tulangnya.

a. Pengambilan Sampel Tanah


- Bila ada dugaan keracunan maka diambil tanah di atas, bawah, dan samping,dan 5 meter
dari mayat.
Prosedur Ekshumasi
3. Pelaksanaan Autopsi

- Autopsi dilakukan di pinggir makam.


- Pemeriksaan dilakukan secara teliti, lengkap, tenang dan memakai waktu yang
optimal.
- Autopsi dilakukan di rumah sakit apabila keadaan makan tidak memungkinkan.
- Pemeriksaan mayat mencakup pemeriksaan luar dan dalam.

4. Penyerahan ke Penyidik

- Penyerahan kembali ke penyidik bahwa pemeriksaan terhadap jenazah telah selesai.


- Membuat berita acara pemakaman kembali dan berita acara penyerahan kembali
kuburan kepada keluarga.
- Jenazah yang telah diautopsi dimakamkan kembali di tempat yang sama.
Contoh Keadaan Mayat saat Ekshumasi
Terima
Kasih
CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una
creación de Slidesgo, e incluye iconos de Flaticon,
infografías e imágenes de Freepik

Anda mungkin juga menyukai