● Ekshumasi adalah penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan guna membantu
menegakkan peradilan oleh yang berwenang dan berkepentingan dan selanjutnya mayat tersebut
diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.
TUJUAN EKSHUMASI
2. Penggalian non- 3. Perkara Tindak
1. Kepentingan Peradilan
Forensik Pidana
Diperlukan keterangan mengenai
- Keperluan kota-kota,
Memeriksa dan membuat penjelasan yang masih kabur bagi
pembangunan atas perintah dari
Visum et Repertum penyidik/badan lain (misalnya
penguasa pemerintah setempat
- Permintaan keluarga untuk asuransi), seperti:
pemindahan kuburan - Penguburan illegal
- Identifikasi - Sebab kematian dalam surat
keterangan kematian tidak
jelas
- Identitas mayat
diragukan/tidak jelas
- Kasus kriminal untuk
menentukan penyebab
kematian
ASPEK HUKUM
KUHAP PASAL 133
Ayat 1
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka keracunan ataupun mati yang
diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada
ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
Ayat 2
Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu
disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Aspek hukum
KUHAP PASAL 134
(1) Dalam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak
mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga
korban.
(2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas - jelasnya
tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut.
(3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang
perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang - undang ini.
KUHAP PASAL 180
(1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang
pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar
diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.
(2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terhadap
hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hakim memerintahkan agar hal
itu dilakukan penelitian ulang.
(3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang
sebagaimana tersebut pada ayat (2).
Aspek Hukum
1. Terdapat surat perintah tertulis dari penyidik yang isinya adalah mengenai keterangan
kematian berdasarkan KUHAP pasal 133 dan pasal 136.
2. Pada saat pelaksanaan penggalian mayat harus hadir: Penyidik / polisi beserta pihak
keamanan, Pemerintah setempat, Dokter beserta pembantunya, Keluarga korban, Petugas
pemakam / penjaga kuburan, Penggali kuburan.
Upaya Pembuktian Suatu Penyakit atau trauma : The Journal of Medical School (JMS). Vol 52. No 4; 2019 : 185-190
Prosedur Ekshumasi
1. Persiapan
- Dihadiri oleh dokter, penyidik, pemuka masyarakat setempat, pihak keamanan, petugas
pemakaman, dan penggali kubur.
- Memastikan kuburan yang harus digali benar.
- Sekitar kuburan ditutup dengan kain agar terhindar dari kerumunan masa.
- Pemeriksaan dimulai dengan mencatat waktu mulai melakukan pembongkaran kuburan,
yaitu jam berapa, peti mayat atau papan penutup diangkat bagaimana keadaan makam,
posisi mayat, keadaan kain, di sisi-sisi makam terdapat apa, dan lain sebagainya.
- Mayat dalam peti diambil dengan petinya atau peti dibuka mayat diambil tanpa peti.
- Bila tinggal kerangka, diambil semua tulangnya.
- Bila ada dugaan keracunan maka diambil tanah di atas, bawah, dan samping, dan 5 meter
dari mayat.
a. Tahapan Proses Penggalian Kuburan
- Identifikasi dan Pembukaan Kuburan.
- Memastikan kuburan yang harus digali benar.
- Sekitar kuburan ditutup dengan kain agar terhindar dari kerumunan masa.
4. Penyerahan ke Penyidik